Anda di halaman 1dari 18

Pengantar Kepemimpinan

Dalam Kebidanan

Disusn Oleh :
Amalia Rosdayanti(1052201011)
Bidan sebagai seorang pemimpin harus :

Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi & manajemen pelayanan kebidanan
(KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan (Permenkes 149
pasal 8). Bidan sebagai seorang pemimpin harus :

 Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan.


 Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di masyarakat
 Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan upaya perbaikan atau perubahan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.
 Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan perspektif luas dan kritis.
 Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik kebidanan.
Tugas pokok kepemimpinan

 Menyatu padukan orang yang berbeda motivasinya dengan motivasi yang sama.

 Mengusahakan satu kelompok dinamis secara sadar

 Menciptakan lingkungan kerja baik dan penuh integritas

 Memberi inspirasi dan menodorong anggotannya untuk bekerja seefektif mungkin.

 Menumbuhkan kesdaran lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan (dinamis)


01
Pengantar Kepemimpinan Dalam
Kebidanan
Pengertian

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk dapat mempengaruhi bawahan nya,
agar mau bekerjasama dengan pemimpinan nya, untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian kepemimpinan yaitu hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki
seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan bersedia
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ).

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi yang khusus.
Teori Kepemimpinan

a. Teori orang besar atau teori bakat


Teori orang besar ( the great men theory ) atau teori bakat ( Trait theory ) ini adalah teori klasik dari
kepemimpinan. Di sini disebutkan bahwa seorang pemimpin dilahirkan, artinya bakat - bakat tertentu yang
diperlukan seseorang untuk menjadi pemimpin diperolehnya sejak lahir

b. Teori situasi
Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi ( situasional theory ). Teori ini muncul sebagai hasil
pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan keturunan pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin
yang baik. Hasil pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah
karena adanya situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk muncul sebagai
pemimpin.

c. Teori Ekologi
Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah kepemimpinan banyak menjadi bahan studi,
namun dalam kehidupan sehari - hari sering ditemukan adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi
pemimpin, ternyata tidak memiliki kepemimpinan yang baik. Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan teori
ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk menjadi pemimpin,
Tugas-tugas Kepemimpinan

Pelayanan kebidanan merupakan salah satu kegiatan


dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan, hidup sehat dan
mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, turut membantu menghasilkan generasi
bangsa yang cerdas. Pelayanan yang demikian karena
pelayanan kebidanan ditujukan kepada perempuan sejak
masa sebelum konsepsi, masa kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir dan balita. Tentu saja pelayanan kebidanan
yang berkualitas akan member hasil yang berkualitas,
yaitu kepuasan pelanggan maupun provider dan pelayanan
yang bermutu. Untuk pelayanan yang berkualitas tersebut
diperlukan seorang pemimpin yang dapat meningkatkan
terus mutu pelayanan kebidanan yang diberikan oleh
organisasinya dan pelayanan yang diberikan harus
berorientasi pada mutu.
 Tugas pokok kepemimpinan :

1. Menyatu padukan orang yang berbeda motivasinya dengan motivasi yang sama.
2. Mengusahakan satu kelompok dinamis secara sadar.
3. Menciptakan lingkungan kerja baik dan penuh integritas
4. Memberi inspirasi dan mendorong anggotanya untuk bekerja seefektif mungkin.
5. Menumbuhkan kesadaran lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan (dinamis).
6. Sebagai pengambil keputusan
7. Sebagai pemikul tanggung jawab
8. Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual
9. Bekerja dengan atau melalui orang lain
10. Sebagai mediator, politikus, dan diplomat.
11. Peranan pemimpin terhadap kelompok:
Tipe-tipe kepemimpinan

1. Adaptif

Dalam keadaan normal, mungkin saja tidak akan ada jawaban yang mudah, tapi setidaknya akan ada sebuah jawaban. Di saat krisis
dan terjadi perubahan di mana-mana, seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dalam
menjalankan bisnisnya. Seorang pemimpin yang adaptif dapat menyesuaikan diri dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis,
menyesuaikan nilai mereka dengan perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan mereka untuk dapat ikut menyesuaikan diri dan
mengenali perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin adaptif yang
dapat Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan Mulally.

2. Kecerdasan emosional
Seorang psikolog Daniel Goleman mengkorelasikan kepemimpinan yang sukses dengan kesadaran akan perasaan diri sendiri dan
perasaan orang lain. Pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan hubungan mereka
dengan orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang yang sangat hebat dalam mempengaruhi (dalam arti yang baik).
Semua orang dapat berlatih dan belajar untuk bisa cerdas secara emosional.
3. Karismatik

Seorang pemimpin yang kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati kepemimpinan bersama
dirinya. Sembilan puluh tahun yang lalu, sosiologis Max Weber menggambarkan otoritas kharismatik berasal
dari karakter yang luar biasa, pejuang, dan kesucian. Dewasa ini, kharismatik lebih berhubungan dengan
personality seseorang dan tampaknya susah untuk diajarkan

4. Authentic

Authenticity, seperti halnya passion, adalah sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini tetap masih
terdengar fresh ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George menggunakan kata ini untuk
menggambarkan pemimpin dengan integritas dan karakter. Itu di tahun 2003, dua tahun setelah runtuhnya
Enron dan delapan tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO yang lain, membayar lebih dari dua puluh tiga
juta dollar untuk mengatur klaim untuk membayar kesalahan mereka
5. “Level 5 leader”

Seperti yang digambarkan seorang pebisnis hebat Jim Collins, pemimpin 7. Narsisme
level 5 mengejar tujuan dengan kegigihan seperti seekor singa dan
kerendahan hati seperti seekor domba. Orang seperti ini sangat sulit Diluar para pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa
dicari. Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang murah hati, pemimpin yang tidak patut dicontoh. Beberapa
diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai
dirinya sendiri, atau yang biasa kita kenal dengan nama
6. Mindful leader pemimpin yang narsis. Pemimpin yang narsis tidak
mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin
Terlalu banyak pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda
berdasarkan pada asumsi lama dan aturan-aturan yang tidak praktis. Jika
pemimpin tersebut memberikan perhatian pada lingkungan mereka, dari pendapat mereka.
memperhatikan, menganalisa dan yang paling penting, mendengarkan
orang lain, maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang lebih pintar,
dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi pelajar
yang lebih baik.
10. Melayani
8. No-excuse” leadership
Pemimpin tipe ini adalah pemimpin yang bersedia
Kemiliteran tampaknya merupakan suatu tempat yang
memiliki pembelajaran kepemimpinan yang tinggi dan untuk melayani bawahannya, tidak tertutup pada
tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-excuse” batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk
merupakan tipe kepemimpinan yang biasanya terdapat pertama kali melayani, dan bersedia menjadi contoh
di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini akan mampu agar bawahan mereka dapat bekerja dengan lebih baik.
membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki
keras, dan menunjukan mental yang kuat. empati yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.

9. Menular

Richard Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan 11. Storyteller


bahwa emosi itu menular: Moral seseorang dapat naik
dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Seorang pemimpin harus mampu bercerita: tentang
Pemimpin yang positif dan bersemangat dapat
dirinya sendiri, tentang perusahaan, tentang apa yang
menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan
menularkan antusiasme yang positif dalam perusahaan. dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan
dilakukan mereka di masa depan. Menceritakan cerita
membangkitkan emosi yang tidak dapat dibantah
siapapun juga.
Keterampilan bidan sebagai leader

1. Mengenali keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dan menolak setiap tugas atau tanggung jawab diluar
wewenang dan tanggung jawab bidan.

2. Merima tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan

3. Menggunakan kemampuan untuk berfikir secara proaktif, perspektif luas dan kritikal dalam konteks
penyelesaian masalah
Ada beberapa pendekatan kepemimpinan

1. Pendekatan sifat : sifat fisik (penampilan fisik), sifat intelegensi (berfikir


konseptual) kepribadian (toleransi untuk berbuat baik) hubungan dengan
tugas (hasil, dorongan dan inisiatif) sifat social (kerjasama, interaksi,
administrative)

2. Pendekatan wewenang
a. Pemimpin yang autokratik, biasanya pemimpin kurang suka menerima
kritik dan saran. Sehingga cendrung suka memerintah
b. Pemimpin yang tidak peduli (laissez faire), kurang berorientasi pada
anggota, orientasi masih terhadap diri sendiri
c. Pemimpin yang demokratis, pemimpin ini biasanya memperhatikan
bawahan, member kesempatan kepada bawahan untuk berkembang,
mendorong bawahan, dan menciptakan komunikasi yang harmonis. Ada
beberapa
Jenis kepemimpinan yang berkembang dari pemimpinan
yang demokratis ini

1. Pemimpin yang berorientasi (empoye centered)


2. Pemimpin yang suka berkonsultasi pada bawahan
(consultative leader).
3. Pemimpin yang suka memberi kesempatan kepada
bawahan untuk maju (permissive leader).
4. Pemimpin yang suka pada persamaan dengan
bawahan (equalitaruan leaser)
Kesimpulan…

Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi & manajemen pelayanan
kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan
(Permenkes 149 pasal 8). Bidan sebagai seorang pemimpin harus ;
a) Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan.
b) Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di masyarakat.
c) Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan upaya perbaikan atau
perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.
d) Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan perspektif luas dan kritis.e) Menginisiasi
dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik kebidanan.
Referensi

http://
nurhikmah-mahbub.blogspot.com/2012/12/makalah-kepemimpinan-dalam-profesi-
bidan.html?m=1

https://
id.scribd.com/presentation/446533925/Manajemen-Dan-Kepemimpinan-Dalam-Pel
ayanan-Kebidanan-pptx
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai