OLEH KELOMPOK 9 :
TA.2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat pada waktunya.Adapun
penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar praktek Kebidanan
antisipasi keadaan normal .Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya makalah
ini dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber informasi pengetahuan bagi
pembaca.Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam perkembangan global saat ini, semua orang dapat memenuhi segalakebutuhannya dengan
mudah dan dapat diperoleh dalam waktu yang singkat.Semua itu tidak lepas dari kemajuan IPTEK
yang telah berkembang sangat majudi berbagai belahan dunia. Kemajuan IPTEK tentu merupakan
sebuah perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki manusia dan telahdiaplikasikan dalam
berbagai ilmu, khususnya dalam praktek kebidanan.
Dalam praktek kebidanan tidak lepas dalam penggunaan IPTEK, seperti penggunaan alat-alat
kesehatan yang canggih dan modern yang banyak kita temui di berbagaiinstansi kesehatan. Selain
penggunaan IPTEK, aplikasi praktek kebidanan jugamembutuhkan suatu seni. Seni itu harus dimiliki
oleh tenaga medis seperti bidan.Seorang bidan harus mempunyai seni dalam merawat dan melakukan
asuhankebidanan, misalnya saat membantu persalinan seorang bidan harus mempunyaiseni yang
terampil dalam memberi pertolongan itu, dan apabila tidak ada seni,maka akan sulit dalam
mengaplikasikan ilmu yang dia miliki.
Tentu tidak hanyadalam praktek kebidanan IPTEK dan seni banyak di aplikasikan dalam
berbagaiilmu dan dalam kehidupan manusia. IPTEK dan seni akan semakin maju dan terus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan pengetahuan manusia. Kebidanan mempunyai
dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan
atau mereka dapat dirubaholeh suatu keadaan atau situasi. Bidan mempunyai keterampilan dalam
proses perubahan.
Pertama proses bidan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang
sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, bidan diajarkan mendapatkan ilmu
dikelas dan mempunyai pengalaman praktekuntuk bekerja secara efektif dengan orang
lain.Perubahan pelayanan kesehatan / kebidanan merupakan kesatuan yangmenyatu dalam
perkembangan dan perubahan kebidanan di ndonesia. Perubahanini adalah cara kebidanan
mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktifdalam menghadapi era globalisasi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antisipasi
Sikap Antisipasi adalah sikap yang dilakukan seseorang sebelum terjadinya sesuatu yang
bertujuan untuk mengurangi kerugian yang terjadi. Antisipasi ialah presepsi,pendapat yang
terbentuk sebelumnya mengenai sesuatu.Gagasan antisipasi disuarkan oleh mahzab Epikurean.
Antisipasi menunjukkan sebuah konsep unium yang muncul dalam kesadaran sebelum persepsi
terhadap hal-hal individual kongkret yang berlangsung berdasarkan logos.
Antisipasi pengaturan mempengaruhi persepsi tentang masa depan dan bagaimana menyikapi
situasi yang akan datang. Antisipasi pengaturan didasari oleh kemampuan orang mengantisipasi
apa yang mungkin terjadi di masa depan berdasarkan pengalaman-pengalaman di masa lalunya.
Pengaturan-diri yang dilakukan orang secara umum mengandung dua antisipasi ini, yaitu
menghindari kesakitan yang diantisipasi dan mendekati kenikmatan yang diantisipasi. Ada orang
yang antisipasi pengaturannya didasari oleh antisipasi terhadap kesakitan sehingga ia cenderung
melakukan tingkahlaku menghindari dari kesakitan. Di pihak lain, ada orang yang pengaturan
antipasinya didasari oleh antisipasi terhadap kenikmatan yang mungkin diperoleh sehingga ia
cenderung menampilkan tingkahlaku mendekati hal-hal yangdiantisipasi menghasilkan
kenikmatan (Higgins, 1997).
Kedua, pengaturan pendekatan terhadap hal-hal yang mempermudah pencapaian tujuan dengan
rujukan keadaan-akhir yang diinginkan atau hal- hal yang menyenangkan yang ingin dicapai.
Jenis kedua ini disingkat dengan istilah “rujukan pengaturan-diri kepada hal-hal menyenangkan
yang ingin dicapai.
(i)secara strategis menghindari kesalahan pencapaian keadaan yang ingin dicapai (dan
menghindaritingkahlaku yang mendekatkan pada keadaan yang tak diinginkan)
(iii)memastikan diri menentang kehendak yang menjauhkan dari pencapaian tujuan dan
menghindari kesalahan tindakan.
1. secara strategis mendekati hal-hal yang mendukung pencapaian keadaan yang diinginkan
(dan mendekati tingkahlaku yang tidak sesuai dengan keadaan yang tak
diinginkan);
2. memastikan pencapaian sasaran; dan
3. memastikan tidak ada kelalaian dan langkah yangterlewat.
Ketiga prinsip itu, meski merupakan predisposisi kepribadian, secara teoritis isinya dapat diubah
melalui serangkaian proses perubahan keyakinan, sebaliknya juga ketiga prinsip itu, terutama
fokus pengaturan, mempengaruhi kecenderungan perubahan tingkahlaku (Liberman, Idson,
Camacho & Higgins 1999). Dengan demikian, pembiasaan perilaku promosi kesehatan dapat
dilakukan pula melalui serangkaian program yang memfasilitasi proses-proses perubahan itu.
Namun, sejauh ini belum ada studi khusus yang meneliti hubungan antara prinsip-prinsip
pengaturan-diri dan kesehatan secara empirik. Oleh karen ini, sebelum memikirkan dan meneliti
program apa yang dapat dijalankan untuk mengubah prinsip-prinsip pengaturan-diri dalam
rangka pembiasaan perilaku promosi,
A. Definisi Seni Dalam Praktik Kebidanan
Seni dalam praktik kebidanan adalah kemampuan seorang bidan dalam melakukan asuhan atau
praktek kebidanan kepada pasien dengan ketrampilan dan kemampuan yang dia miliki.
Keberhasilan seorang bidan dalam melakukan tugasnya sangat bergantung pada seni yang ia
miliki, karena seni merupakan kemampuan yang ia miliki sebagai seorang bidan.
Banyak seni yang dapat diaplikasikan oleh para tenaga kesehatan khususnya bidan untuk
menolong pasiennya, macam-macam seni itu mempunyai manfaat masing-masing yang dapat
membantu proses pemberian pelayanan kesehatan yang nyaman dan memuaskan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
{ Sikap Antisipasi adalah sikap yang dilakukan seseorang sebelum terjadinya sesuatu yang
bertujuan untuk mengurangi kerugian yang terjadi. Antisipasi ialah presepsi,pendapat
yang terbentuk sebelumnya mengenai sesuatu.antisipasi pengaturan (regulatory
anticipation), rujukanpengaturan (regulatory reference) dan fokus pengaturan (regulatory
focus) (Higgins, 1997). Ketiga predisposisi itu berperan dalam pengaturan tingkahlaku
apa yang dianggap baik untuk ditampilkan dan tingkahlaku apayang sebaiknya dihindari.
{ Seni dalam praktik kebidanan adalah kemampuan seorang bidan dalam melakukan
asuhan atau praktek kebidanan kepada pasien dengan ketrampilan dan kemampuan yang
dia miliki. Keberhasilan seorang bidan dalam melakukan tugasnya sangat bergantung
pada seni yang ia miliki, karena seni merupakan kemampuan yang ia miliki sebagai
seorang bidan. Macam-macam seni itu mempunyai manfaat masing-masing yang dapat
membantu proses pemberian pelayanan kesehatan yang nyaman dan memuaskan. Bidan
dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi, melalui pendekatan sosial dan
budaya yang akurat. Terdapat beberapa bentuk pendekatan yang dapat digunakan atau
diterapkan oleh para bidan dalam melakukan pendekatan asuhan kebidanan kepada
masyarakat misalnya paguyuban, kesenian tradisional, agama dan sistem banjar. Hal
tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menerima, bahwa pelayanan
atau informasi yang diberikan oleh petugas, bukanlah sesuatu yang tabu tetapi sesuatu hal
yang nyata atau benar adanya
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA