Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN FARMAKOLOGI DALAM ASUHAN KEBIDANAN

“PEMBERIAN OBAT SUBCUTAN”

OLEH :

LANI AFRIANI POHAN

NIM : P07524421022

KELAS / PROD : 1A / D4 KEBIDANAN MEDAN

DOSEN PENGAMPU

YULINA DWI HASTUTI, S.Kep, M.BioMed

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MEDAN

TA.2021/2022
PENDAHULUAN

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil membuat laporan mengenai Pemberian Obat
Injeksi Subcutan (SC).

Saya menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa meridhai segala usaha
kita. Aamiin…
LANDASAN TEORI

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntika obat
tersebut ke jaringan tubu. Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan dengan cara :

1. Subcutaneous (SC) => penyuntikan obat kedalam jaringan yang berada dibawah lapisan
dermis.
2. Intradermal (ID) => penyuntikan obat kedalam lapisan dermis, dibawah epidermis.
3. Intramuscular (IM) => menyuntikkan obat kedalam lapisan otot tubuh.
4. Intravenous (IV) => menyuntikkan obat kedalam vena.

Selain empat cara diatas, sering juga menggunakan cara intratechal atau itraspinal, intrakardial,
intrapleural, intra arteliar, dan intra articular untuk peberian obat parentian ini.

Subcutan (SC) (‘Onset of acton” lebih cepat dari pada sedian suspense, determinan dari kecepatan
absorbsi ialah tolal luas permukaan dimana terjadi penyerapan menyebabkan konstriksi pembulu darah
lokal sehingga difusi obat tertahan / diperlama, obat dapat dipercepat dengan menambahkan
hyaluronidase, (suatu enzim yang memecah mukopolisakarida dari matriks jaringan). Subkutan atau
dibawah kulit (SC) yaitu disuntikkan kedalam tubuh melalui bagian yang sedikit lemaknya dan masuk
kedalam jaringan dibawah kulit; volume yang diberikan tidak lebih dari 1 ml. (Wagiran, 2015)

Pemberian obat subcutan adalah tindakan pemberian obat kedalam tubuh dengan cara
memasukkan obat kedalam jaringan di bawah kulit dengan menggunakan spuit. Metode penyuntikan
mealui rute ini biasanya dilakukan untuk memberi insulin dan imunisasi. Ada beberapa area tubuh yang
dapat digunakan untuk memberi obat dengan metode ini, antara lain lengan atas bagian dalam, paha
bagian depan, daerah perut, dan daerah punggung atas. (Wagiran, 2015)

Tujuan pemberian obat secara subcutan (SC) :

a) Mengontrol kadar gula darah


b) Memasukkan sejumlah toksin atau obat untuk di absorbs

Lokasi injeksi / pemberian obat :

a. Lengan atas bagian luar


b. Paha anterior
c. Daerah abdomen
d. Area scapula pada punggung bagian atas
e. Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas

Indikasi pemberian obat : bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena
tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi, lokasinya yang ideal adalah lengan
bawah dalam dan punggung bagian atas. (Sigalingging, 2013)

Kontra indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi kulit.


PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan :

1) Bak injeksi steril.


2) Obat yang diperlukan.
3) Kapas alkohol.
4) Spuit sesuai ukuran penggunaan.
5) Buku daftar obat.
6) Paiala ginjal.
7) Sarung tangan.
8) Pengalas.

CARA KERJA / METODE PELAKSANAAN

Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakanyang akan dilakukan. (Sigalingging, 2013)

1. Periksa kembali order obat : nama pasien, nama dan dosis obat, rute pemberian dan waktu
pemberian,
2. Siapkan obat,
3. Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien,
4. Cuci tangan,
5. Posisikan pasien senyaman mungkin,
6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang di injeksi,
7. Pasang sarung tangan,
8. Buka obat,
9. Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan,
Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jaru dengan posisi bevel tegak.
Suntikan udara kedalam flakon. Balik flakon, dengan tangan kiri memegang flakon
dengan ibu jari dan jari tengah sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan
plugger. Jaga ujung jarum dibawa cairan. Biarkan tekanan udara membantu mengisi obat
kedalam spuit. Setelah selesai tarik jarum dari ampuls.
10. Buang udara dalam spuit kemudian tutup dan masukkan kedalam bak injeksi,
11. Pilih area penusukan kemudia lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol,
12. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghadap keatas membentuk sudut 45º, apabila
menggunakan spit 3 cc dan sudut 90º, apabila menggunakan sudut 1cc terhadap permukaan kulit,
13. Lakukan aspirasi,
14. Masukkan obat secara perlahan,
15. Tarik sput dan tahan dengan kapas alkohol,
16. Letakan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal,
17. Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien,
18. Cuci tangan,
19. Dokumentasikan tindakan.

INTERPRETASI HASIL

KESIMPULAN

Injeksi subcutan diberikan dengan meusukkan area dibawah kulit yaitu jaringan konektif atau
emak dibawah dermis. Setiap jaringan subcutan dapat dipakai untuk area injeksi ini, yang lazim adalah
pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan, dan area perut. Injeksi tidak diberikan pada area yang
nyeri, merah, pruitis atau edema. Pada pemakaian injeksi subcutan jangka lama, maka injeksi perlu di
rencanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang berbeda.

Jenis obat yang lazim diberikan secara subcutan adalah vaksin, obat-obatan preoprasi, narkotika
insulin, dan heparin.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2014). Kebutuhan dasar Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Sigalingging, G. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Wagiran. (2015). Keterampilan Dasar. Jakart: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai