Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN BELAJAR - 1

Hakekat, Martabat dan Tanggungjawab Manusia

1 Pengantar

Pertanyaan tentang “Siapakah Manusia?” telah didengungkan berabad-abad lamanya. Ada


banyak upaya yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang krusial ini. Namun, jika jawaban
yang dimiliki tidak kembali kepada Sumber jawaban yang pasti yaitu Alkitab, maka dapat dipastikan
semua itu merupakan upaya yang sia-sia karena tidak memberikan jawaban yang benar. Tuhan
sudah memberikan Alkitab kepada manusia supaya dengan demikian manusia dapat mengetahui
kebenaran, dan salah satu kebenaran itu adalah mengenai manusia dan untuk apa manusia itu
diciptakan dan bagaimana manusia harus hidup. Dalam kegiatan belajar 1 ini kita akan belajar
mengenai Hakekat dan Martabat dan tanggungjawab manusia.

2. Kompetensi Dasar

Mahasiswa dapat Memahami hakekat, Martabat dan Tanggungjawab manusia (bag-1)

3. Indikator Pembelajaran

a) Mahasiswa mengetahui pandangan Alkitab mengenai manusia


b) Mahasiswa menerapkan nilai-nilai penghargaan yang tinggi kepada manusia
c) Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa manusia memiliki nilai yang sangat berharga

4. Uraian Materi

I. Defenisi Umum “Manusia”


Berasal dari Kata ‘’Manu’’ (Sanskerta) yang berarti berfikir, berakal budi (mampu menguasai mahluk
lain.
II. Penciptaan Manusia
a. Penciptaan manusia didahului oleh suatu pertimbangan yang agung.
Kejadian 1:26 mencatat: “ Baiklah Kita menjadikan manusia....
Berdasarkan nats ini, manusia mendapatkan tempat yang khusus dalam penciptaan, yaitu
diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal dan penuh kehati-hatian.

b. Menurut gambar dan rupa Kita” .


Arti Etimologis Gambar
Kata brani ‫‘ צלם‬Tselem’. Kata ‘gambar’
 (Inggris) adalah ‘image’
 ( Ibrani ) adalah tselem,
 (Yunani ) adalah ‘morphe” artinya suatu peta atau gambar yang ada bentuk atau patronya
(dihias) yang sering dihubungkan dengan bentuk fisik atau materi.

Arti Etimologis Rupa


Kata Ibrani ‫‘ דמות‬Demuth’. Kata ‘rupa’ Inggris adalah ‘likeness’ sedangkan dalam
 (Ibrani) adalah demuth
 ”skema” yang berarti suatu bentuk yang bersesuaian dengan bentuk pertamanya
artinya suatu kesamaan dalam model atau bentuk yang pertama, tapi lebih bersifat abstrak atau
ideal (standard).

Arti Teologis
 Gambar dan rupa Allah, terkandung didalamnya bahwa manusia memiliki
apa yang disebut dengan ”kebenaran asali”. Hal ini mencakup hal pengetahuan yang benar
(kebenaran, kesucian)

Gambar dan rupa Allah mengacu pada elemen-elemen yang menjadi natur konstitusional manusia
seperti sptritual, kekuatan intelektual, perasaan natural dan kebebasan moral.
 Gambar dan rupa Allah mengacu pada kerohanian manusia. Manusia
bukan saja terdiri dari tubuh jasmani akan tetapi juga memiliki kerohanian yang memungkinkan
manusia berhubungan dengan Allah.
 Gambar dan rupa Allah memberi arti bahwa manusia mempunyai nilai kekal
dalam kehidupannya. Kekekalan ini tidak berada didalam dirinya sendiri sebab manusia itu
diciptakan. Nilai kekal itu merupakan pemberian Allah dalam penciptaan manusia.

c.. Kata “Penciptaan manusia” dalam pengertian paling sempitnya adalah tindakan Allah secara
langsung , sementara ciptaan yang lain dijadikan Allah hanya dengan mengucapkan firmanNya
(“Berfirmanlah Allah”….dst). Pengertiannya adalah bahwa melalui penciptaan apa yang semula
merupakan bentuk awal yang ada pada Allah kemudian ”dicetakkan” pada manusia. Allah adalah
yang aslinya dan manusia adalah salinannya.

III. Implementasi Hakekat Manusia

a. Allah adalah “Tuan”.


Manusia dicipta oleh Tuhan Allah ini berarti bahwa manusia milik Tuhan, Tuhan yang
empunya manusia. Oleh karena itu maka hidup manusia hanya diperuntukkan kepada Tuhan
saja, tidak kepada yang lain. Hanya kepada Tuhan saja menusia mengabdi dan menyembah.
Manusia tunduk hanya kepada Tuhan Allah.

b. Manusia merupakan gambar dan rupa Allah , ini berarti bahwa manusia dalam hidupnya harus
mencerminkan, menggambarkan Allah dalam kehidupannya. Perkataan dan perbuatan
manusia harus mencerminkan kemuliaan peciptanya yaitu Allah. Manusia diciptakan oleh
Allah dalam gambar dan rupanNya, ini berarti bahwa kemauan, kehendak dan hidup manusia
harus bersesuaian dengan tujuan Allah menciptakan manusia. Bahwa Allah menjadikan
manusia untuk kemuliaan-Nya (Yesaya 43:7).

IV. Fungsi Dan Tanggungjawab Manusia

1. Wakil Allah di dalam dunia ciptaan


Manusia sebagai wakil Allah memiliki pengertian bahwa manusia adalah alat Tuhan untuk
mengelola dunia ini tetapi sebagai Penguasa tertinggi adalah Allah, itu sebabnya manusia
tidak dapat melakukan segala sesuatunya dengan sembarangan tetapi harus melibatkan
TUHAN dalam mengambil setiap keputusan dalam pengelolaan ciptaan Allah

2. Wakil Allah untuk menyatakan kemuliaan Allah di dlm dunia ciptaan


Allah begitu Agung dan Mulia, manusia dimungkinkan untuk memiliki kemuliaan Allah
karena manusia itu adalah gambar dan rupa Allah, oleh karena itu manusia harus menyatakan
keberadaan Allah dalam setiap tindakan yang dilakukannya. Manusia diberikan kemampuan
menaklukkan alam, manusia diberi kemampuan dalam ide dan fikirannya sehingga dapat
membuat alat-alat yang canggih seperti sekarang ini, TUHAN memberikan fikiran kepada
manusia untuk menemukan rahasi-rahasi yang TUHAN singkapkan kepada manusia untuk
menaklukkan alam semesta ini. Manusia telah menaklukkan angkasa dengan membuat
pesawat terbang ,telah mengarungi lautan dengan kapal bahkan menyelam sampai kedasar
laut dengan kapal selam. Tetapi sering sekali manusia berfikir ahwa kemampuan itu adalah
karena kekuatannya, ukankah TUHAN yang memberikan kepada manusia kepintaran kepada
orang-orang terrtentu ?, oleh karena itu seharusnya manusia tidak boleh menyombongkan
dirinya ketika sehingga yang mendapat pujian adalah Allah bukan manusia

3. Wakil Allah di dalam menjalankan pemerintahan Allah di dlm dunia ciptaan


Setiap tatanan dalam alam semesta ini memiliki hukum, ketika hukum itu dilanggar maka
akan ada sistem yang rusak. TUHAN membuat aturan agar jarak matahari, dengan bulan
sekian meter. TUHAN mengatur watu 12 jam siang dan 12 jam malam. Tuhan mengatur
demikian agar tercipta tatanan yang baik, oleh karena itu ciptaan yang diciptakan TUHAN
harus dikelola menurtu cara dan hukum TUHAN, oleh karena itu manusia sebagai wakil
TUHAN, manusia harus menjalankan pengelolaan alam semesta ini menurut cara
pemerintahan Allah.

4. Bersekutu dengan Allah


TUHAN menciptakan manusia dari tanah dan dihidupkan dengan “Nafas Allah ‘ sehingga
manusia itu menjadi mahluk yang hidup”. Manusia sudah ditetapkan atau ditakdirkan hanya
dapat menemukan makna dan kebahagiaan hidup jika manusia tau darimana dan
bagaiamana manusia diciptakan. Sebagai mahluk Jasmani Manusia berasal dari tanah oleh
karena itu manusia memakan hasil-hasil dari tanah seperti beras, buah-buahan dan lain
sebagainya sebagai makanan dan akan kembali ke tanah. Selain sebagai mahluk jasmani,
manusia juga adalah mahluk rohani karena hidup oleh karena roh Allah, sehingga manusia
yang tidak bersekutu dengan TUHAN yang hidup akan mengalami kekosongan makna hidup
meskipun manusia memiliki harta duniawi, maka tidak usah mengherankan ada banyak orang
yang terkenal, kaya raya, cantik dan ganteng mengakhiri hidupny dengan bunuh diri karena
kehilangan semangat dan makna hidup, manusia harus bersukut dengan Allah maka manusia
tersebut akan menjadi “mahluk yang hidup”

5.Penugasan

1. Siapakah Yang disebut Manusia ?


2. Apa Tujuan Allah membuat manusia segambar dan serupa dengan Dia
3. Apakah pandangan-pandangan yang anda ketahui tentang manusia di luar Alkitab (misal teori
Darwin, mitos-mitos , dll ? ), Bandingkan dengan pandangan Alkitab
4. Bagaimana sikap saya terhadap manusia (miskin, kaya, waras, kurang waras) dll ketika saya
melayani pasien dalam profesi saya sebagai bidan

6.Rangkuman

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang mulia yang memiliki tugas sebagai gambaran Allah
tetapi yang sudah jatuh kedalam dosa. Sebelum manusia jatuh kedalam dosa, manusia memiliki moral
yang tidak tercemar dan memiliki gambaran Tuhan, tetapi ketika manusia jatuh kedalam dosa
kecemaran dan kejahatan terjadi dan kecenderungan manusia memiliki moral yang tidak benar.

Anda mungkin juga menyukai