Anda di halaman 1dari 7

SUBJECT/CODE :  

Pendidikan Agama Kristen MKWU4103.10

NAME : RAPIKA SISWANTI

NIM : 856084683

LECTURER : Dr. Beatrix Joan Maureen Salenussa, S.Th, M.Pd

TUGAS 1
1. Empat argumentasi/ alasan mengapa manusia percaya bahwa Tuhan itu ada :
a. Argumentasi Kosmologis
Argumentasi kosmologis merupakan argumentasi sebab akibat yang
menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta bukanlah tanpa
alasan melainkan semua yang terjadi karena ada sebabnya, akibatnya ada alam
semesta beserta isinya. Berdasarkan bukti-bukti tersebut sehingga timbul
pertanyaaan pada manusia siapakah yang membuatnya dan suara hati yang Tuhan
ciptakan pada manusia sehingga manusia mempercayai dan mendapat jawaban
bahwa Allah yang Maha Kuasalah yang menjadikan semuanya. Alam semesta
bersaksi bahwa Tuhan ada dan terus berkarya. Dalam hati manusia yakin bahwa
langit dan bumi, air, api, dan udara ada maka tentulah ada yang membuatnya.

b. Argumentasi moral
Di dalam dunia ini ada 2 perbuatan yang mempengaruhi kehidupan manusia
yaitu perbuatan baik dan perbuatan jahat. Tetapi pada dasarnya bahwa Allah tidak
pernah mengkehendaki kejahatan melainkan kebaikan yang terjadi. Tetapi pada
kenyataannya manusia lebih dipengaruhi oleh kejahatan. Tetapi di sisi lain manusia
selalu rindu kepada kebaikan. Kebaikan, keadilan, kesejahteraan dan kedamaian.
Manusia berupaya mengurangi kejahatan untuk kesejahteraan mereka dan alam
lingungannya. Adanya moral untuk menegakkan keadilan inilah yang membuat
manusia bertanya siapakah yang mengadakannya?, darimana semua kebaikan moral
itu bersumber?. Manusia sadar bahwa segala kebaikan dan kebajikan yang besar
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.

c. Argumentasi teologis
Segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia sudah berada dalam master plan
Allah termasuk manusia. Perjalanan hidup di dunia juga ada awal dan akhirnya yakni
kematian. Artinya semua tidak ada yang abadi dan akan kembali pada asalnya. Yang
membuat segala sesuatu mempunyai tujuan adalah pribadi yang maha kuasa yang
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.

d. Argumentasi rasional
Allah menganugerahkan pikiran kepada setiap manusia supaya manusia
dapat mengenal alam dan ciptaan lainnya. Manusia terus berusaha dan menyelidiki
keberadaan Allah meski Allah tidak dipahami oleh manusia dengan usaha dan
kemampuannya sendiri karena kemampuan manusia sangat terbatas sehingga tidak
mampu menyelidiki keberadaan Allah. Hal ini bukan berarti Allah tidak dapat dikenal
oleh manusia. Tetapi pada kenyataannya Allah dapat dikenal dan diketahui oleh
manusia. Jelas ditunjukkan oleh Alkitab, Allah menyatakan dirinya kepada manusia
melalui pewahyuan umum dan khusus. Maka muncullah pertanyaan siapakah yang
memberi logika? Jawabannya adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia berupaya
menjelaskan keberadaan Tuhan supaya dapat diterima akal meskipun penjelasan itu
tidak sempurna.

2. Argumentasi berdasarkan Alkitab yang dimaksud dengan Allah Tritunggal.

Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus yang dikenal dengan Allah Tritunggal. Yang
artinya Tri : tiga, Tunggal : satu. Yang memberikan pemahaman bahwa tiga pribadi satu
hakekat yaitu Allah yang Esa atau tidak dapat dipisahkan. Menurut Perjanjian Baru Bapa
adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah. Jadi Alkitab menyatakan relasi yang
misterius dan unik yaitu satu Allah yang dapat digambarkan di bawah ini :

Tetapi Allah Tritunggal mempunyai jobdesk yang berbeda-beda meskipun dalam


keEsaanNya, yaitu :

 Bapa sebagai kreator alam semesta dan manusia


 Yesus Kristus sebagai penyelamat dan
 Roh Kudus sebagai penghibur.

Meskipun demikian bukan berarti berbeda melainkan Esa dalam kejamakan. Itulah yang dimaksud
bahwa Allah Maha Pribadi. Dia bukan saja Pribadi melainkan Maha Pribadi.

3. 5 pengertian tentang Imago Dei pada diri manusia.


1. Pengertian imago dei secara rohani
Allah menciptakan manusia adalah bukti dari representasi Allah itu sendiri karena di
dalam diri manusia ada jiwa atau roh. Dengan roh manusia dapat berkomunikasi dengan
Allah karena manusia memiliki dimensi rohani (Kis 7:59). Roh manusia membuatnya
potensial memahami perkara-perkara rohani dari Allah. Ketika orang Kristen beribadah,
roh mereka turut menyembah Allah. Pikiran dan roh patut diperbaharui oleh Allah.
Dalam artian bahwa manusia rohani diberikan kemampuan oleh Allah untuk mengenal,
mengasihi, dan berkomunikasi dengan penciptanya.
2. Pengertian Imago Dei secara sosial
Allah menciptakan manusia dengan tujuan utamanya adalah supaya manusia dapat
bersekutu, menyembah dan memuliakan Allah yang hidup. Dalam hal ini selain
memerlukan Allah manusia juga memerlukan sesama untuk bersama-sama menguasai
dan mengelola bumi serta untuk mengaktualkan dirinya. Dan Ketika manusia hadir di
dalam dunia Allah membuat manusia berpasang pasangan. Dari kalimat ini memberikan
informasi bahwa setiap manusia tidak dapat hidup seorang diri atau dalam kata lain
membutuhkan sesama (makhluk sosial). Tetapi relasi sosial manusia mengalami
gangguan karena manusia jatuh ke dalam dosa pemberontakan. Sehingga manusia iri
hati, cemburu, sikap mencela, mempersalahkan bahkan kekerasan kerap mewarnai
hubungan antar pribadi dan relasi antar kelompok manusia yang pada dasarnya
membawa imago dei Allah. Tetapi kehidupan sosial mengalami transformasi dalam
kehidupan manusia karena kasih Allah kepada manusia sehingga Ia mengaruniakan
Anaknya yang tunggal untuk menebus dosa manusia di atas kayu salib. Sehingga
mengembalikan hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama yang
adalah makhluk sosial.
3. Pengertian Imago Dei secara moral
Manusia adalah karya Allah yang paling mulia dari seluruh ciptaanNya yang ada di
Bumi. Manusia diberi kemampuan untuk memahami terhadap perbuatan-perbuatannya
yang jahat maupun baik. Tetapi kecendrungan manusia lebih mendominasi untuk
melakukan yang jahat, hati nurani tidak lagi mejadi kudus sehinga hati, pikiran dan relasi
menjadi rusak. Hal ini disebabkan manusia jatuh kedalam dosa, kehidupan moralitas
tidak dapat di demonstrasikan secara utuh. Namun darah Tuhan Yesus berkuasa
menyucikan hati nurani yang berdosa itu supaya beribadah kepada Allah dan memilih
kebaikan. Jadi, Ketika seorang menaati hukum moral, berbalik dari kejahatan atau merasa
bersalah, orang itu meneguhkan fakta bahwa ia diciptakan menurut gambar Allah.
4. Pengertian Imago Dei secara mental
Manusia adalah makluk spesial yang diciptakan Allah di dunia ini. Karena manusia
diberikan free will (kebebasan) kepada manusia. Artinya manusia diciptakan bukan
sebagai robot yang dapat diatur oleh pemilikNya, tetapi Allah memberikan kebebasan
kepada manusia untuk memutuskan, mengetahui, melakukan, mengerti dan
menciptakan sesuatu. Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk rasional dan
berkehendak. Karena manusia membawa Imago Dei, manusia dapat menciptakan hal-hal
berkualitas dan berguna. Tetapi dengan pengertian yang Allah berikan kepada manusia
menjadi rusak. Karena manusia telah berdosa maka ia selalu tergoda untuk
menyalahgunakan pikirannya untuk menipu sesamanya bahkan untuk melawan pencipta.
Tetapi manusia mengalami pemulihan di dalam Yesus Kristus. Selanjutnya, akal budi yang
diperdamaikan dengan Yesus Kristus harus diserahkan kepadaNya supaya terlatih untuk
berpikir, bernalar yang berkenan kepadaNya.
5. Pengertian Imago Dei dimiliki oleh laki-laki dan perempuan
Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan. Jelas kedua pribadi ini
diciptakan Allah menurut gambar dan rupa Allah (Kej 1:27). Maksudnya tidak ada
perbedaan gambar dan rupa Allah pada laki-laki maupun perempuan. Allah menciptakan
laki-laki dan perempuan sebagai manusia yang setingkat yang walaupun masing-masing
mereka mempunyai sifat-sifatnya sendiri. Justru dengan perbedaan mereka saling
melengkapi, menolong, menjadi manusia yang utuh. Kedua pribadi berhak menerima
janji-janji Allah oleh karena Karya Kristus. Laki-laki mengasihi perempuan dan perempuan
menghargai laki-laki. Maka pimpinan dan pelayanan yang dilakukan akan menjadi
sempurna di dalam Kristus Yesus Tuhan.

4. Tindakan praktis sebagai wujud tanggung jawab terhadap sesama


1. Menjauhkan sikap memandang muka
Sebagai ciptaan Tuhan sebaiknya setiap kita menyadari akan keberadaan
kita. siapa kita, darimana kita, dan untuk apa kita di dunia ini. Karena Ketika
masing-masing kita menyadari kita berasal dari Tuhan dan kita ada untuk saling
mengasihi dan memperlengkapi satu dengan yang lain. Kasih adalah pengikat
Allah dengan manusia dan manusia dengan sesamanya. Yang artinya bahwa kasih
adalah kebutuhan utama dan menjadi identitas orang Kristen. Oleh karena itu,
kita yang adalah sama-sama ciptaan Tuhan tidak saling memandang muka,
memilih kasih atau memprioritaskan orang lain yang menurut kita dia dapat
memberikan keuntungan secara pribadi. Melainkan sebagai orang beriman dapat
menerima siapa saja karena kita harus mengimplementasikan kasih yang sudah
diteladani oleh Yesus.

2. Belajar mengampuni yang bersalah


Yesus Kritus adalah pribadi yang luar biasa yang memberikan teladan
pengampunannya kepada umat manusia yang walaupun manusia telah
memberontak kepada Allah. Tetap Dia rela mengampuni setiap manusia yang
telah berdosa di hadapanNya. Ini adalah keteladanan yang perlu kita terapkan di
dalam kehidupan keKristenan. Sebagai orang percaya kita mampu mengampuni
siapa saja yang bersalah kepada kita. sebab dengan mengampuni kita terlepas
dari beban-beban sakit hati, stress, yang mengakibatkan kita mengalami sakit
penyakit. Jadi mengampuni adalah sebuah keharusan bagi orang yang beriman.
3. Belajar untuk tidak melakukan pembalasan
Pembalasan merupakan hal yang lumrah dikalangan manusia. Ketika dia
disakiti dan mengalami penindasan dari orang lain, maka sudah menjadi hal yang
wajar untuk melakukan pembalasan. Tetapi perlu kita ingat bahwa orang-orang
yang melakukan pembalasan adalah orang-orang yang belum hidup di dalam
Kristus. Tetapi jika kita yang sudah hidup di dalam Kristus maka kita harus
mengimplementasikan keteladanan Kristus. Yesus tidak membalas walaupun kita
menyakiti hatiNya dalam pebuatan dan Tindakan kita atau dalam
pemberontakan kita. Tetapi Dia adalah Tuhan yang setia yang tetap berada pada
kebenaranNya untuk menyatakan pembalasan adalah hal yang sia-sia yang akan
kita tuai dikemudian hari. Pembalasan bukanlah hak kita tetapi hakNya Tuhan.
Ketika kita mau mengampuni maka seperti kata Alkitab kita sedang menaruh
bara api di atas kepalanya (Roma 12:20). Janganlah kamu kalah dengan
kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.
4. Belajar untuk tidak menghakimi
KeKristenan zaman sekarang saling kritik dan menghakimi dikalangan orang
Kristen lazim terjadi. Banyak perselisihan terjadi di tengah-tengah orang Kristen.
Masalah ini bisa terjadi dari kalangan atas sampai bawah, tidak peduli apakah
mereka itu penginjil atau orang-orang yang baru percaya. Semuanya terlibat.
Menghakimi atau mengkritik saudara seiman itu sama saja dengan mengkritik
hukum. Kenapa? Karena hukum itu diberikan oleh Tuhan untuk kita taati. Dan
dari keseluruhan hukum yang diberikan oleh Tuhan adalah mengasihi sesama
manusia seperti diri sendiri. Jadi jika kita mengancam dan menghakimi saudara
seiman, bukankah kita sedang menolak perintah Tuhan? Jika demikian bukankah
kita juga menolak kedaulatan Tuhan. Artinya bahwa sikap hati kita tehadap
Tuhan ditunjukkan oleh sikap hati kita terhadap hukumNya.
5. Belajar memberi pertolongan
Manusia mendapatkan anugerah keselamatan dari Yesus karena Yesus
Kristus telah memberikan dirinya di atas kayu salib untuk menebus dosa
manusia. Artinya bahwa Kristus telah menolong membebaskan kita dari dosa.
Oleh sebab itu setiap kita yang sudah diselamatkan harus memberikan
pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Karena memberikan pertolongan
adalah bukti jika kita sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus melalui iman. Sebab
Alkitab berkata dalam Yak 2:14-17 bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati.
Iman yang benar bukan hanya di mulut dengan meneriakkan kasih tetapi tidak
pernah mempraktekkan atau berbuat kasih kepada sesama.
6. Belajar melepaskan diri dari kebiasaan berbohong
Berbohong berkaitan penting dengan lidah. Lidah menpunyai pengaruh yang
sangat besar dalam anggota tubuh manusia. Dengan lidah orang dapat
memberkati, dan dengan lidah juga seseorang dapat mengutuk orang lain.
Kualitas sesorang dibuktikan dari perkataannya. Jika perkataannya baik maka ia
adalah orang yang baik. Tetapi jika perkataannya buruk, menggambarkan kualitas
hidup yang bodoh. Maka daripada itu marilah setiap kita berkata jujur. Jika ya
hendaklah katakan ya, jika tidak hendaklah katakan tidak. Lebih daripada itu
berasal dari si jahat (Mat 5:37). Jadi lepaskanlah diri kita dari ucapan-ucapan
bohong. Ada tepatnya kita mempraktekkan prinsip lebih banyak mendengar dan
sedikit berkata-kata.
5. 3 tindakan yang dapat dilakukan manusia untuk memperbaiki kerusakan alam!
1. Mendukung reboisasi dan penghijauan
Reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan
biasanya dilakukan di hutan yang sudah gundul agar bisa berfungsi seperti semula. Hutan
memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan air, pelindung manusia dan juga aneka
satwa. Dengan dilakukannya reboisasi kembali maka kita sudah mengembalikan
pengembalian fungsi kepada alam. Sehingga setiap makhluk hidup mendapatkan
persediaan udara, air, dan pencegahan bencana alam. Sudah sepantasnya kita memiliki
kepedulian terhadap penghijauan dan reboisasi yang ada di hutan yang gundul.
Mengapa? Karena pada saat ini banyak sekali bencana alam yang disebabkan oleh ulah
tangan manusia seperti banjir dan tanah longsor. Melakukan penghijauan dapat kita
implementasikan di halaman rumah kita sendiri dan melakukan tebang pilih terhadap
pohon yang ada di hutan agar terhindar dari kegundulan.
2. Mendukung Gerakan Recycle, Reuse, Reduce
a. Recycle atau mendaur ulang adalah Langkah 3R yang bermaksud memberikan
kesempatan kedua pada suatu produk sehingga bisa menjadi produk baru. Dengan
demikian produk baru hasil daur ulang tersebut dapat dimanfaatkan Kembali
sehingga tidak hanya menjadi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan.
b. Reuse berarti menggunakan kembali. Bagaimana maksudnya? Jadi sederhananya,
Langkah reuse ini mengajak kita untuk memakai ulang barang-barang yang telah
digunakan sebelumnya. Dengan begitu, kita pun dapat mengurangi kemungkinan
sampah yang ditimbulkan dari produk sekali pakai.
c. Reduce atau mengurangi tumpukan sampah adalah prioritas utama dari konsep 3R.
Artinya kita disarankan untuk meminimalisir penggunaan produk yang nantinya
menjadi sampah. Mengapa demikian? Sebab dengan mengurangi produksinya sejak
awal akan sangat membantu menurunkan potensi timbunan sampah yang dapat
merusak lingkungan.

3. Hemat Menggunakan Air dan Listrik


Apabila jumlah air berkurang, berubah bentuk atau tercemar maka hal ini
menyebabkan air tidak dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Air adalah
sumber kehidupan makhluk hidup di bumi. Untuk menjaga keberlangsungan hidup
ada hal kecil namun berdampak besar yang harus dilakukan manusia yaitu
menghemat air bersih.
Menggunakan energi membutuhkan biaya. Dengan menghemat energi
maka biaya juga dapat dihemat. Tagihan listrik dapat meningkat karena penggunaan
perlatan elektronik dalam keadaan hidup. Oleh sebab itu, mengurangi
penggunaannya dapat menghemat energi dan biaya.
6. Hambatan-hambatan penegakan Hak Asasi Manusia
1. Faktor Kondisi Sosial Budaya
a) Stratifiksi dan status sosial; yaitu tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, keturunan
dan ekonomi masyarakat.
b) Norma adat atau budaya lokal yag bertentangan dengan HAM, terutama jika
sudah bersinggungan sesama tradisi masyarakat serta upacara-upacara sakral di
masyarakat.
c) Masih adanya konflik horizontal dikalangan masyarakat yang hanya disebabkan
oleh hal-hal sepele.
2. Faktor Komunikasi dan Informasi
a) Letak geografis Indonesia yang luas dengan laut, sungai, hutan dan gunung yang
membatasi komunikasi antar daerah.
b) Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun secara
baik yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.
c) Sistem Informasi untuk kepentingan sosialisasi yag masih sangat terbatas baik
sumber daya manusianya maupun perangkat teknologi yang diperlukan.
3. Faktor Kebijakan Pemerintah
a) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang pentingnya
jaminan hak asasi manusia.
b) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak asasi manusia
sering diabaikan.
c) Peran pengawasan legislatif dan control sosial oleh masyarakat terhadap
pemerintah sering diartikan oleh penguasa sebagai Tindakan pembangkangan.
4. Faktor Perangkat Perundangan
a) Pemerintah tidak segera meratifikasikan hasil-hasil konvensi internasional
tentang hak asasi manusia.
b) Peraturan perundang-undangan masih sulit untuk diimplementasikan.
5. Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement)
a) Masih adanya oknum apparat yang secara institusi atau pribadi mengabaikan
prosedur kerja yang sesuai dengan hak asasi manusia.
b) Tingkat pendidikan dan kesejahteraan Sebagian aparat yang dinilai masih belum
layak sering membuka peluang untuk melakukan penyimpangan.
c) Pelaksanaan Tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif, tidak
konsekuen, dan tindangan penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme)

TERIMAKASIH, TUHAN MEMEBERKATI 😊

Anda mungkin juga menyukai