NIM : 856084683
TUGAS 1
1. Empat argumentasi/ alasan mengapa manusia percaya bahwa Tuhan itu ada :
a. Argumentasi Kosmologis
Argumentasi kosmologis merupakan argumentasi sebab akibat yang
menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta bukanlah tanpa
alasan melainkan semua yang terjadi karena ada sebabnya, akibatnya ada alam
semesta beserta isinya. Berdasarkan bukti-bukti tersebut sehingga timbul
pertanyaaan pada manusia siapakah yang membuatnya dan suara hati yang Tuhan
ciptakan pada manusia sehingga manusia mempercayai dan mendapat jawaban
bahwa Allah yang Maha Kuasalah yang menjadikan semuanya. Alam semesta
bersaksi bahwa Tuhan ada dan terus berkarya. Dalam hati manusia yakin bahwa
langit dan bumi, air, api, dan udara ada maka tentulah ada yang membuatnya.
b. Argumentasi moral
Di dalam dunia ini ada 2 perbuatan yang mempengaruhi kehidupan manusia
yaitu perbuatan baik dan perbuatan jahat. Tetapi pada dasarnya bahwa Allah tidak
pernah mengkehendaki kejahatan melainkan kebaikan yang terjadi. Tetapi pada
kenyataannya manusia lebih dipengaruhi oleh kejahatan. Tetapi di sisi lain manusia
selalu rindu kepada kebaikan. Kebaikan, keadilan, kesejahteraan dan kedamaian.
Manusia berupaya mengurangi kejahatan untuk kesejahteraan mereka dan alam
lingungannya. Adanya moral untuk menegakkan keadilan inilah yang membuat
manusia bertanya siapakah yang mengadakannya?, darimana semua kebaikan moral
itu bersumber?. Manusia sadar bahwa segala kebaikan dan kebajikan yang besar
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
c. Argumentasi teologis
Segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia sudah berada dalam master plan
Allah termasuk manusia. Perjalanan hidup di dunia juga ada awal dan akhirnya yakni
kematian. Artinya semua tidak ada yang abadi dan akan kembali pada asalnya. Yang
membuat segala sesuatu mempunyai tujuan adalah pribadi yang maha kuasa yang
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
d. Argumentasi rasional
Allah menganugerahkan pikiran kepada setiap manusia supaya manusia
dapat mengenal alam dan ciptaan lainnya. Manusia terus berusaha dan menyelidiki
keberadaan Allah meski Allah tidak dipahami oleh manusia dengan usaha dan
kemampuannya sendiri karena kemampuan manusia sangat terbatas sehingga tidak
mampu menyelidiki keberadaan Allah. Hal ini bukan berarti Allah tidak dapat dikenal
oleh manusia. Tetapi pada kenyataannya Allah dapat dikenal dan diketahui oleh
manusia. Jelas ditunjukkan oleh Alkitab, Allah menyatakan dirinya kepada manusia
melalui pewahyuan umum dan khusus. Maka muncullah pertanyaan siapakah yang
memberi logika? Jawabannya adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia berupaya
menjelaskan keberadaan Tuhan supaya dapat diterima akal meskipun penjelasan itu
tidak sempurna.
Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus yang dikenal dengan Allah Tritunggal. Yang
artinya Tri : tiga, Tunggal : satu. Yang memberikan pemahaman bahwa tiga pribadi satu
hakekat yaitu Allah yang Esa atau tidak dapat dipisahkan. Menurut Perjanjian Baru Bapa
adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah. Jadi Alkitab menyatakan relasi yang
misterius dan unik yaitu satu Allah yang dapat digambarkan di bawah ini :
Meskipun demikian bukan berarti berbeda melainkan Esa dalam kejamakan. Itulah yang dimaksud
bahwa Allah Maha Pribadi. Dia bukan saja Pribadi melainkan Maha Pribadi.