Anda di halaman 1dari 15

MANUSIA

SIAPA MANUSIA ITU??


SIAPA Anda??
Jawaban dari pertanyaan ini akan menentukan
penghargaan atas nilai terhadap Allah, diri sendiri
maupun orang lain (sesamanya)
PANDANGAN MODERN
1. MANUSIA KOMUNIS
 Tokoh: Karl Marx (1818-1883)

 Marx setuju dengan pernyataan Ludwig Feuerbach bahwa “Allah orang Kristen
hanyalah refleksi fantastis, suatu gambaran dalam cermin dari dirinya sendiri”
 Menurut Marx, (keberadaan) Allah hanyalah sebuah khayalan yang lahir dari
pemenuhan kebutuhan (rohani) manusia. Oleh karena itu untuk dapat
mengerti tentang hakikat manusia perlu membersihkan diri sendiri dari
pengertian suatu hubungan dengan Allah sehingga manusia akan mampu
mengaktualisasikan dan menjadi diri sendiri yang sesungguhnya
 Pandangan Marx tentang hakikat manusia yaitu bahwa manusia adalah
ciptaan dirinya sendiri, maka hanya manusia yang dapat menjawab kepada
dirinya sendiri dan mampu dengan upaya sendiri menemukan tujuannya
dengan kebebasan yang absolut
 Tiga ciri dari antropologi Marxist:

a) Manusia sebagai produk alami (natural)


 Karena tidak ada Tuhan, maka ditolak juga pendapat manusia adalah ciptaan
 Alternatif cerita asal kehidupan manusia ialah hipotesis Darwin mengenai evolusi,
dimana dalam proses evolusi tsb manusia tiba pada satu titik yang membedakan
dirinya dari dunia binatang karena manusia memiliki kemampuan membuat
peralatan dan menggunakannya sebagai organ tambahan untuk menguasai alam
b) Manusia sebagai ciptaannya sendiri yang bekerja
 Dalam istilah Marx manusia adalah “homo faber” (pembuat), maka hakikat
manusia ialah untuk bekerja dan menjadi pencipta
 Akibatnya yaitu nilai manuisa tergantung pada produktivitasnya

c) Manusia sebagai unit yang teralienasi


 Ide alienasi adalah tema yang terulang sejak Hegel dan filsafat pasca Hegelian,
dan juga tetap mempengaruhi pandangan antropologi masa kini
 Penyebab manusia teralienasi adalah sistem hubungan dan nilai-nilai kapitalis
2. MANUSIA HUMANIS
 Tidak ada pola tunggal dalam pemikiran humanis: bisa mencakup eksistensialis,
ilmiah, positivisme, liberal atau popular yang kadang-kadang saling bertentangan
satu sama lain
 Dalam pengertian yang luas, humanisme berpusat pada realitas manusia yang
memberi manusia semua kepentingan dan insipirasinya yang memadai/cukup
 Semua humanis percaya bahwa manusia adalah bentuk eksistensi yang paling
tinggi sehingga menjadi satu-satunya obyek yang pantas disembah dan dilayani
 Humanisme adalah suatu pengakuan akan rasa percaya kepada hakikat manusia
yang menolak ide tentang Allah sebagai hal yang perlu sebab manusia bisa
membentuk kembali dirinya sendiri

Diskusi: Dari kedua pandangan modern di atas:


1) Manakah yang lebih mengagungkan manusia: Marxisme atau Humanisme ?
2) Dimanakah posisi Tuhan di dalam hubungannya dengan hakikat manusia ?
PANDANGAN ALKITAB
1. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK TERMULIA

 Penjelasan Alkitab paling awal tentang hakikat manusia ialah bahwa manusia
diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling mulia

 Hal ini tampak dari kedudukan manusia yang berbeda dibanding ciptaan lainnya:

a) Allah bekerja sama dengan manusia membuat rencana penyelamatan untuk


menjaga, memelihara dan melestarikan ciptaan Allah lainnya. Tujuannya ialah agar
karya-karya penciptaan Allah tidak binasa atau punah

b) Allah melengkapi manusia dengan akal, perasaan dan kehendak agar mampu
merealisasikan rencana penyelamatan Allah, sekaligus kelengkapan manusia ini
membedakannya dengan makhluk ciptaan lainnya.
 Diskusi: Apakah kegunaan akal, perasaan dan kehendak pada manusia dalam
kaitannya dengan rencana penyelamatan Allah??
2. MANUSIA DICIPTAKAN DENGAN MEMILIKI UNSUR JASMANI DAN ROHANI

 Unsur jasmani atau tubuh menunjuk pada kesaksian Alkitab bahwasanya setiap
manusia diciptakan oleh Allah dari debu tanah

 Unsur jasmani atau kedagingan ini membuat manusia tidak bersifat kekal seperti Allah

 Unsur rohani menunjuk kepada Roh Allah yang dihembuskanNya ke dalam setiap
manusia, sehingga tubuh jasmani manusia menjadi berjiwa (jiwa dalam tubuh)

 Dengan demikian maka dalam diri manusia Allah mempertemukan, menghubungkan


dan menyatukan kedua unsur yang sifatnya bertentangan tsb menjadi satu kesatuan
yang tidak boleh dipisahkan maupun dibedakan (saling melengkapi sebagai manusia
yang utuh, hidup dan sempurna)

 Paham Dikotomi manusia (=manusia yang terdiri dari tubuh dan roh) ini kemudian
berkembang menjadi Trikotomi (tubuh, jiwa dan roh) yang diakibatkan oleh pengaruh
pemikiran Bangsa Yunani. Selanjutnya paham Trikotomi ini lebih sering digunakan di
masa Perjanjian Baru sesuai konteks yang berlaku saat itu
3. MANUSIA DICIPTAKAN SEGAMBAR DENGAN ALLAH (=Imago Dei)

 Makna “segambar” di sini bukan berarti memiliki kesamaan fisik, walaupun


keberadaan Allah itu memang nyata

 Makna “segambar” lebih pada pada penekanan relasi manusia dengan Allah,
sehingga dalam diri manusia selalu mendambakan hubungan yang harmonis
dengan Sang Pencipta --> melahirkan fenomena agama dalam kehidupan manusia

4. MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI TUAN SEKALIGUS HAMBA

 Manusia berkuasa sambil bekerja dan bekerja sambil berkuasa

 Maksudnya ialah kepada manusia memang diberikan mandat untuk berkuasa dan
memerintah atas ciptaan Allah, namun tidak secara otomatis berarti segala
kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi tanpa harus bekerja
 Kedua peran manusia ini, yaitu sebagai tuan yang berkuasa dan memerintah, dan
sebagai hamba yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
menyatu dalam natur manusia sehingga tidak boleh dipisahkan satu dengan yang
lainnya
5. Manusia Diciptakan Sebagai Laki-laki dan Perempuan

 Lihat: Kej.2:18 - Kebersamaan laki-laki dan perempuan dalam sebuah ikatan atau
lembaga persekutuan yang sah merupakan inisiasi Allah

 Laki-laki diciptakan Allah sebagai suami dan bapak, sedangkan perempuan sebagai
isteri atau ibu. Kepada laki-laki telah ditentukan untuk hidup sebagai pekerja
(Kej.2:15) dan perempuan sebagai seorang penolong (Kej.2:18b)

 Dalam menciptakan keduanya Allah menempatkan mereka sejajar satu dengan yang
lain: duduk sama rendah, berdiri sama tinggi

 Perbedaan yang dimiliki laki-laki dan perempuan semata-mata agar dapat saling
melengkapi dalam mengerjakan maksud atau panggilan Allah

6. Manusia Diciptakan Sebagai Mandataris Allah

 Baca: Kej.1:28

 Makna dari mandat ini adalah menjelaskan posisi manusia yang berbeda dengan
makhluk ciptaan lainnya sebab perintah eksklusif ini ditujukan hanya kepada manusia
7. MANUSIA DICIPTAKAN DALAM KEBEBASAN DAN KETERBATASAN

 Kebebasan yang diberikan oleh Allah ini dalam konteks Allah menciptakan manusia dengan akal
pikiran, perasaan dan kehendak bebas, sehingga manusia dimungkinkan untuk menentukan
sendiri apa yang dilakukannya, termasuk dalam memilih hal yang baik dan jahat; benar atau
salah

 Keterbatasan manusia disini dipahami bahwa manusia diciptakan dari debu tanah, sehingga
sekalipun manusia itu diciptakan segambar dengan Allah tetapi tidak sama dengan Allah.
Manusia bukanlah Allah!

8. MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

 Setiap manusia diciptakan secara unik oleh Allah sehingga ia disebut sebagai individu

 Ketika Allah menciptakan Adam, Allah berkata: “tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja”
(Kej.2:18a), maka diciptakanNya Hawa. Hal ini menunjukkan bahwa sejak mulanya Allah
menghendaki agar manusia tidak hidup sendiri dan hanya bagi dirinya sendiri saja tapi harus
bersama-sama dengan manusia lainnya

 Status manusia sebagai makhluk individu dan sosial ini termasuk dalam hubungannya dengan
Allah maupun lingkungan sekitarnya
9. MANUSIA ADALAH ORANG BERDOSA

 Baca: Kejadian 3 dan Rm.3:23

 Kejatuhanmanusia pertama ke dalam dosa mengakibatkan rusaknya


hubungan harmonis antara Allah dan manusia sebab manusia dalam
kebebasannya memilih untuk ingin menjadi seperti Allah yakni dengan
memakan buah dari pohon pengetahuan

10. MANUSIA ADALAH ORANG YANG TELAH DIAMPUNI

 Allah tidak membiarkan manusia sekalipun telah jatuh dalam dosa

 Sejak peristiwa di Taman Eden itu Allah membuat rancangan penyelamatan


melalui karya pengampunan dan penebusan oleh Yesus Kristus
 Tujuan karya keselamatan ini ialah agar manusia dapat kembali memiliki
hubungan yang harmonis dengan Allah dan hidup dalam persekutuan yang
erat denganNya
11. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RASIONAL DAN BERBUDAYA

 E.B. Taylor berpendapat bahwa budaya merupakan suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat-istiadat, serta kesanggupan dan
kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat

 Sedangkan Linton mengatakan bahwa budaya itu menyangkut keseluruhan dari


pengetahuan, sikap, serta pola perilaku yang menjadi kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan
oleh anggota suatu masyarakat tertentu

 Dengan demikian maka akal pikiran yang diberikan oleh Allah dapat digunakan oleh manusia
untuk mengembangkan kebudayaan dalam arti luas yakni dengan menciptakan hal-hal yang
positif demi menghasilkan kebudayaan yang baik

12. MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI MAKHLUK ETIS

 Sebagai makhluk etis, manusia memiliki potensi dan kapasitas untuk mempertanyakan dan
membedakan apa yang baik dan benar, atau kebalikannya, yang jahat dan salah

 Terdapat nilai-nilai etis yang mengatur relasi manusia dengan Allah, sesama, maupun
terhadap alam semesta
 Kemampuan manusia mengambil keputusan etis dipengaruhi oleh hubungannya dgn Allah
13. Manusia Diciptakan Dengan Memiliki Talenta

 Allah memberikan kepada setiap manusia talenta, meski jenis (kualitas) dan
jumlah (kuantitas) antara manusia yang satu dengan yang lain bisa saja
berbeda
 Perbedaan talenta yang dimiliki tidak boleh menjadi sumber kecemburuan
maupun persaingan, sebab tujuan Allah memberikan talenta ialah agar
manusia dapat mengerjakan dengan baik maksud Allah atas dirinya. Oleh
karena itu talenta harus digunakan dan dikembangkan
TANGGUNG JAWAB MANUSIA
 Makna “tanggung” ialah beban (kuk), pikulan; sedangkan “jawab” ialah respon atau reaksi,
maka tanggung jawab berarti respon atas beban yang wajib dipenuhi

 Secara rohani setiap orang Kristen dituntut seumur hidupnya untuk memiliki hidup yang
bertanggung jawab kepada Allah yakni dalam bentuk ketaatan dan kesetiaan iman.
 Tanggung jawab itu bersifat pribadi, maka masing-masing manusia bertanggung jawab
atas dirinya sendiri
 Manusia tanpa tanggung jawab akan kehilangan arti kehidupannya sebagai mandataris
Allah. Oleh karenanya setiap tanggung jawab yang diberikan oleh Allah harus diterima
dan dilaksanakan sebagai penegasan terhadap eksistensi manusia sebagai pengemban
mandat Allah

 Karena tanggung jawab itu berkaitan dengan kewajiban, maka status dan peranan
seseorang akan menentukan kewajiban dan tanggung jawabnya

 Hak dan kewajiban harus berjalan sejajar dan seimbang. Artinya, hak hanya layak diterima
apabila tanggung jawab telah dilaksanakan
 Bentuk-bentuk tanggung jawab manusia:

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

2. Tanggung jawab terhadap sesame

3. Tanggung jawab terhadap keluarga

4. Tanggung jawab terhadap masyarakat

5. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara

6. Tanggung jawab terhadap lingkungan alam

7. Tanggung jawab terhadap Allah

8. Tanggung jawab terhadap gereja

 
 Tugas: Jelaskan dan berikan contoh dari masing-masing bentuk tanggung
jawab manusia di atas!

Anda mungkin juga menyukai