Anda di halaman 1dari 7

Makalah

Manusia Mahkluk Sosial Menurut Iman Kristen

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen

Dosen Pengampu :

Oleh :

Fauzi Sheva Hamzah Siregar (190722638043)

Kelas B07

JURUSAN GEOGRAFI MURNI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Menurut kesaksian Alkitab, manusia adalah ciptaan yang paling mulia dari ciptaan yang
lainnya. Keistimewaan dari segala aspek menjadikan manusia memiliki derajat yang paling
tinggi dari semua ciptaan lainnya.

Aspek mendasar dari kesaksian Alkitab tentang hakikat manusia menurut pandangan
Kristen yaitu manusia adalah makhluk ciptaan Allah, manusia adalah gambar Allah (Imago Dei),
manusai sebagai makhluk sosial, manusia sebagai makhluk rasional dan berbudaya, manusai
sebagai makhluk etis, manusia sebagai pendosa, manusia dimampukan untuk memperbaiki
(merestorasi) hubungan dengan Allah, sesama, dan alam ciptaan.

I.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan antara lain :

 Memenuhi tugas dari dosen mata kuliah pendidikan agama Kristen


 Memperkaya pengetahuan tentang bagaimana manusia menurut iman Kristen

I.3 Manfaaat Penulisan

Manfaat dari tulisan ini adalah agar materi MANUSIA MENURUT IMAN KRISTEN
dapat dipahami dan dimengerti oleh mahasiswa.

I.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah antara lain :

1. Apa pengertian manusia ?


2. Apa yang membedakan manusia dengan ciptaan Tuhan Yesus yang lainnya ?
3. Apa Hakikat manusia pertama ?
4. Apa hakikat manusia dalam kehidupannya sebagai umat Kristen ?
5. Apa yang membuat manusia sebagai pendosa ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusai

Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berfikir, berakalbudi, atau makhluk yang berakal budi ( mampu menguasai makhluk lain).

Berikut ini adalah pengertian manusia dan defenisi menurut para ahli

 Menurut Omar Muhammad Al - Toumi Al – Syaibany


“manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu
berfikir, dan manusia merupakan makhluk tiga dimensi yang terdiri dari badan,
Ruh, dan kemampuan berfikir/akal.”
 Menurut I Wayan Watra
“manusia merupakan makhluk yang dinamis yang menganut triasdinamika, yaitu
cipta, karsa, dan rasa. “
 Menurut Erbe Sentanu
“manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaanNya. Bahkan bias dibilang
manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lain.”

Manusia menurut kesaksian Alkitab

 Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah. (Kej 1 dan Yer 18:1-17)


Fakta yang pertama dari kesaksian Alktab tentang manusia adalah bahwa manusia
makhluk ciptaan Allah. Sebagai makhluk, ia tetap makhluk dan tidak pernah
menjadi sama dengan khalikNya. Sebagai khalik, Allah berdaulat atas hidup dan
tujuan hidup manusia. Alkitab menggambarkan hubungan manusia dengan Allah
penciptanya sebagai tanah liat ditangan penjunan. Demikianlah manusia diitangan
Allah pencipta, tujuan hidupnya ditentukan oleh khaliknya.
 Manusia)
Salah satu aspek hakikat manusia berdasarkan ajaran Alkitab adalah bahwa
manusia diciptakan menurut gambar Allah. Gambar Allah inilah yang dikenal
sebagai istilah “imago dei” . Hal ini bisa juga diartikan seolah-olah manusia
mirip dengan Allah.
 Manusia adalah hasil ciptaan Allah (Kej 1:26-27 dan Kej 2:7), manusia bukanlah
pletikan Allah, jelmaan dari sebagian diri Allah, bukan pula anak dalam arti
biolologis yang keluar dari diri Allah. Manusia adalah makhluk yang real ada,
hasil karya dari tangan agung sang Khalik.
 Allah menciptakan manusia tidak seperti Allah menciptakan ciptaanNya yang lain
(unik). Manusia diciptakan dari tanganNya sendiri.
 Manusia diciptakan melalui sebuah musyawarah dalam diri Allah (Kej 1:26-27)

2.2 Perbedaan manusia dengan ciptaan Tuhan yang lainnya

Allah menugaskan manusia untuk menaklukan dan berkuasa atas alam semesta (kej
1:28). Pemguasaan atas alam semesta memerlukan usaha keras manusia agar manusia itu mampu
menundukkanya. Tetapi sebelum tugas menaklkna alam semesta, Allah memberkati manusia dan
melengkapinya terlebih dahulu dengan kemampuan yang dibutuhkannya jadi manusia tidak
hanya diberi kesempatan, tetapi juga kemampuan untuk menyelediki, mengerti, mengolah,
mengatur dan memanfaatkan alam semesta. Kepada manusia dipercayakam Allah tugas dan
tanggung jawab untuk mengambil prakarsa dan berkarya demi kepentingan manusia itu sendiri
dan makhluk ciptaan lainnya. Dan hal inilah yang membuat manusia berbeda dengan mahkluk
ciptaan lainnya.
2.3 Hakikat manusia petama

 Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya (Kej 1:27). Ya, Allah menciptakan
manusia pertama itu secitra dengan Allah
 Allah menghembuskan nafas hidup kepada manusia (Kej 2:7) sehingga manusia memiliki
roh. Inilah yang membuat manusia menjadi ciptaan yang paling unik dan superior di
dunia.
 Allah memberkati manusia (Kej 1:28). Manusia akan menjadi bangsa besar yang
terberkati dengan kemampuan hidup dan berfikir yang luar biasa
 Allah memberikan segala tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan untuk menjadi makanan
manusia (Kej 1:3). Manusia diberikan hak atas segala tumbuh-tumbuhan dan pohon-
pohonan
  Pada awalnya Allah menugaskan manusia pertama untuk mengusahakan dan memelihara
taman Eden (2:15). Manusia boleh memakan buah dari pohon apapun yang baik bagi
hidupnya kecuali buah dari sebuah pohon yang terletak di tengah Taman Eden, yaitu
Pohon Pengetahuan. Karena jika manusia memakannya, maka manusia akan kehilangan
kemuliaan (mati) (Kej 2:17). Sebenarnya ada lagi pohon penting lainnya, yaitu Pohon
Kehidupan, tetapi sepertinya pada awal masa itu tidak dilarang oleh Allah. Baru setelah
manusia pertama jatuh dan diusir dari Taman Eden barulah Pohon Kehidupan dijaga ketat
oleh Kerub sehingga manusia tidak dapat lagi mencapainya (Kej 3:22 & 23).
 Allah juga menugaskan manusia untuk memberi nama bagi semua binatang di dunia (Kej
2:19).
 Walau pun pada mulanya sepasang manusia pertama ini telanjang, tetapi mereka tidak
merasa malu (Kej 2:25). Ya jelas tidak malu dong. Kan, sepasang suami.

2.4 Hakikat manusia sebagai umat kristiani

Manusia menurut hakikatnya mencakup tiga hal ;

a. Manusia sebagai mahkluk sosial


Manusia sebagai mahkluk sosial menunjuk kepada kenyataan bahwa manusia adalah
tidak sendirian dan selalu dalam keterhubungan dengan orang lain dan beriorientasi
kepada sesama (Kej 2:18). Dalam kejadian 2:18, Allah sang pencipta mengemukakan
bahwa “tidak baik manusia itu hanya seorang diri saja “
b. Manusia sebagai mahluk rasional dan budaya
Menurut Alkitab, Allah memberi perintah kepada manusia untuk memerintah,
menaklukkan alam semesta serta memeliharanya, menunjukkan adanya hubungan yang
tak terpisahkan antara manusia dengan alam semesta ini. Inilah yang biasanya disebut
sebagai tugas kemandatarisan manusia (manusia sebagai mandataris Allah) dalam arti
pelaksana dan wakil Allah dalam memerintah dan melihara alam semesta ini. Kej. 1:18.
Jadi berbudaya adalah perintah atau mandat yang kita sebut dengan mandat kebudayaan.
Tetapi mandat itu hanya bisa dilaksanakan karena Tuhan memperlengkapi manusia dgn
potensi rasional (kemampuan rasional) yang menjadi salah satu ciri khas manusia
dibandingkan dengan makhluk ciptaan yang lain, bahkan dengan binatang yang paling
cerdas sekalipun.
c. Manusia sebagai mahluk etis
Kesadaran untuk membedakan yangbaik dan yang jahat menunjuk kepada hakikat
manusia sebagai makhluk etis. Alkitap menggambarkan manusia diberi „‟ Hukum „‟
(Nomos) oleh Allaj dengan melarang memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan
yang jahat (Kej 2:17). Tuhan menciptakan Manusia untuk memiliki kesadaran etis:yaitu
mampu membedakan yang baik dan yang jahat. Manusia itu makluk etis dalam arti :
 Mampu membedakan mana yang baik dan yang jahat.
  Memiliki kebebasan etis yaitu memiliki secara bebas diantara pilihan yang diatas.
 Memiliki pertanggungjawaban etis:yakni bertanggung jawab atas pilihannya
dalam arti mampu menanggung resikonya.

2.5 Manusia sebagai pendosa

Manusia adalah makluk yang baik dan mulia. Manusia diberikan Allah kesadaran etis
untuk menguasai dan mengagumi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
mempercepat kehidupan manusia. Alhasil manusia salah menggunkan kemajuan tersebut,mereka
cenderung mengarah ke halhal yang bersifat duniawi itullah yang dinamakan dengan “Dosa”
atau lebih sering dikatakan dengan paradoks.. Dalam kekristenan paradoks ini disebabkan karen
amanusia jatuh ke dalam dosa (Kej 3). Dosa dipahami bukan sekadar pelanggaran moral,tetapi
sikap memberontak kepada

Daftar Pustaka
Hariani Kasah.2015.Manusia Mahkluk Sosial Menurut Iman Kristen.Makalah.

Mabriantama Wahyu.2020.Manusia Mahkluk Sosial Menurut Iman Kristen.Makalah.

Anda mungkin juga menyukai