Menurut adat Manggarai rumah gendang terdiri dari 3 (tiga) simbol utama:
- Kolong Rumah (ngaung)
- Tempat Manusia Tinggal
- Atap
3. Atap
Atap rumah adat manggarai yang disebut abrau gendang itu berbentuk kerucut
(niang). Karena itu seringkali orangnya menyebutnya mbaru niang, yang artinya rumah
yang berbentuk kerucut. Adapun simbol pada puncak kerucut itu dalah:
a. lukisan wajah manusia yang dibuat dari kayu. Lukisan wajah manusia
menggambarkan yang selau tertuju keatas (kepada penciptanya) kepada Tuhan
yang disebutnya Mori kraeng. Manusia diyakini sebagai mahkluk ciptaan tuhan
yang paling tinggi/puncak dari semua ciptaan lain.
b. Luisan tanduk kerbau yang terbuar dari kayu atau langsung menempelkan tanduk
kerbau pada lukisan wajah manusia itu. Menggambarkan orang manggarai yang
mempunyai kekuatan sama speri kerbau. Selain itu orang Manggarai harus
memiliki daya juang dan kerja keras yang tinggi seperti kerbau.
c. Tepat di atas lukisan wajah manusia itu adapula lukisan yan berbentuk kepala
gasing (mangka).lukisan kepala gasing mengandung arti hubungn manusia dengan
tuhannya yang berada diatas. Lukisan gasing itu juga ada hubungan erat dengan
hak ulayat atas tanah-tanah suku yang dikuasai oleh penduduk yang mendiami desa
itu.
Pada bagian dalam dari niang terdapat dua bagian penting yaitu:
Puncak kerucut rumah gendang dengan simbol simbol yang terdapat diatas nya dililit dengan
tali ijuk atau rotan. Lilitan tali ijuk atau rotan itu simbol dari ikatan perstuan dan kesatuan
dalam kampung itu yang tak terpisahkan.