Etnografi Modern
Metode etnografi modern seperti yang umum dijalankan orang pada masa kini, baru
muncul pada 1915-1925, dan dipelopori oleh A. R. Radcliffe-Brown dan Bronislaw Malinowski.
Ciri penting yang membedakan mereka dari para etnografer awal adalah bahwa keduanya tidak
terlalu memandang penting hal-hal yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan suatu
kelompok masyarakat. Perhatian utama mereka adalah pada kehidupan masa kini yang sedang
dijalani oleh anggota masyarakat, yaitu tentang the way of life masyarakat tersebut.
Keduanya berpandangan bahwa tujuan dari sebuah penelitian etnografi adalah untuk
mendeskripsikan dan membangun struktur sosial dan budaya suatu masyarakat. Pada masa ini
budaya didefinisikan sebagai the way of life suatu masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti tidak cukup hanyak melakukan interviu dengan
berbagai informan tua, seperti etnografer pemula. Tetapi, yang lebih penting lagi adalah
melakukan observasi sambil berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Etnografi Baru
Berbeda dengan etnografi modern yang memusatkan perhatiannya pada organisasi
internal suatu masyarakat dan membanding-bandingkannya dengan sistem sosial dalam rangka
untuk mendapatkan kaidah-kaidah umum tentang masyarakat, maka etnografi baru ini
memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana masyarakat mengorganisasikan budaya
mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan.
Dalam etnografi baru, bentuk sosial dan budaya masyarakat dianggap merupakan
susunan yang ada dalam pikiran anggota masyarakat tersebut, dan tugas peneliti adalah
mengoreknya keluar dari pikiran mereka. Cara mengorek dan mendeskripsikan pola yang ada
dalam pikiran manusia itu adalah khas, yaitu melalui metode folk taxonom (metode klasifikasi).