Disusun Oleh:
Kelompok 8:
Faradiana (180461060)
2020
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekonomi Perang dan
Revolusi (1942-1950)”.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Dosen pengampu Sejarah Perekonomian yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah turut serta membantu menyumbangkan pikirannya.
Penulis berharap agar makalah ini dapat memberi banyak manfaat bagi para
pembaca.Penulis juga mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar
makalah ini bisa menjadi lebih bermakna.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….......8
B. Saran …………………………………………………………………………….…….8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun merupakan salah satu
periode yang paling menentukan dalam sejarah Indonesia.Sebelum serbuan Jepang
tidak ada satu pun tantangan yang serius terhadap kekuasaan Belanda di
Indonesia.Pada waktu Jepang menyerah telah berlangsung begitu banyak perubahan
luar biasa yang memungkinkan terjadinya Revolusi Indonesia.Jepang memberi
sumbangan langsung pada perkembangan-perkembangan tersebut.
Salah satu tugas pertama Jepang adalah menghentikan revolusi-revolusi yang
mengancam uapaya penakhlukan mereka. Serangan-serangan terhadap orang-orang
Eropa dan perampokan terhadap rumah-rumah di Banten, Cirebon, Surakarta, dan
daerah-daerah lainnya tampak akan menjurus ke suatu gelombang revolusi. Akan
tetapi, Jepang harus meghadapi peperangan dan prioritas-prioritas mereka tidak
mencakup revolusi-revolusi di wilayah-wilayah yang telah ditakhlukkannya.Mereka
dengan cepat turun tangan dimanapun revolusi mengancam dan menghentikannya.
Tujuan utama Jepang adalah menyusun dan mengarahkan kembali
perekonomian Indonesia dalam rangka menopang upaya perang Jepang dan rencana-
rencananya bagi dominasi ekonomi jangka panjang terhadap Asia Timur dan
Tenggara. Pada makalah ini, akan membahas mengenai Ekonomi Perang dan
Revolusi (1942-1950).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Ekonomi pada zaman Jepang?
2. Bagaimana Ekonomi pada zaman Revolusi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ekonomi pada zaman Jepang.
2. Untuk mengetahui ekonomi pada zaman revolusi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada akhir pendudukan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia,
keadaan ekonomi negara sangat kacau. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor
berikut:
Pada awal kemerdekaan, pajak dan bea masuk sangat sedikit yang dikeluarkan
pemerintah sehingga tidak sebanding dengan pengeluarannya. Penghasilan
pemerintah hanya menguntungkan pada produksi pertanian karena dukungan dari para
petani inilah pemerintah RI masih bertahan, tatap dengan ekonomi yang buruk.
a. Sebuah konferensi ekonomi (Februari 1946) dihadiri oleh para cendikiawan, para
gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggungjawab langsung mengrnai masalah
ekonomi di Jawa dipimpin oleh menteri kemakmuran Ir. Darmawan
Mangunkusumo. Tujuan konferensi untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan
yang bulat dalam menaggulangi masalah-masalah yang dituntut seperti:
1) Masalah produksi dan distribusi pangan yang disetujui sistem antarki lokal
sebagai kelanjutan dari sistem ekonomi perang Jepang,secara berangsur-angsur
akan dapat diganti dengan sistem desentralisasi.
2) Masalah sandang tentang sandang disetujui badan pengawasan makanan rakyat
diganti badan pengadaan dan pembagian makanan(BPPM) oleh dr.Suharsono
BPPM dapat dianggap sebagai awal terbentuknya badan urusan logistik(Bulog).
b. Nasional pinjaman
Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachan
dengan persetujuan BP-KNIP. Pinjaman besar dilakukan pada bulan Juli 1946 Rp 1
miliar.Pinjama. nasional akan dibayarkan kembali selama jangka 40 tahun.
c. Penerbit Oang Repoeblik Indonesia(ORI).
ORI dikeluarkan oleh pemerintah RI melalaui UU dikeluarkan pada tanggal 1
Oktober 1946.Untuk pemakaian uang rupiah, Jepang dapat menggunakan UU no.
19 tahun 1946 yang dikeluarkan tanggal 25 Oktober 1946 ,dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Limapuluh rupiah uang Jepang disamakan dengan satu rupiah ORI.
2) Di luar Jawa dan Madura, seratus rupiah uang Jepang sama dengan satu rupiah
ORI.
Selain ketentuan tersebut, UU no. 19 tahun 1946 khusus pasal 1 juga menentukan
setiap sepuluh rupiah ORI dihargai sama dengan emas murni seberat 5 gram.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia diterapkannya Ekonomi
Perang, maksudnya yaitu semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk
menopang kegiatan perang.Tujuan utama Jepang adalah menyusun dan mengarahkan
kembali perekonomian Indonesia dalam rangka menopang upaya perang Jepang dan
rencana-rencananya bagi dominasi ekonomi jangka panjang terhadap Asia Timur dan
Tenggara.
B. Saran
Kita sebagai penerus bangsa, patut menghargai perjuangan Indonesia dalam
mengahadapi ekonomi bangsa dan berupaya dalam revolusi Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Notosusanto dan Marwati Djoned P. 1984.Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI.
Jakarta. Balai Pustaka.