PERLAWANAN PATIMURA
Disusun Oleh :
Alfiyyah Amalia
Anisa Bahar
Aprisal
Muh.Fian Hidayat
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatNya-lah maka kami bisa menyelesaikan
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah tentang “Perlawanan
Terhadap Kolonialisme Belanda”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mempelajari berbagai sejarah tentang cikal bakal
Bangsa Indonesia dan bisa mengetahui perjuangan dari rakyat-nya itu sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Dengan ini, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat untuk semua pihak. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Latar Belakang Terjadinya Perlawanan............................................................ 3
2.2 Tokoh / Pemimpin Perang................................................................................. 4
2.3 Proses Perlawanan............................................................................................. 4
2.4 Akhir Perlawanan.............................................................................................. 6
BAB III PENUTUP........................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 8
3.2 Saran............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 9
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya pembahasan topik ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penderitaan bangsa Indonesia ketika di jajah oleh bangsa-bangs Eropa, sehingga
terjadi perlawanan-perlawanan di berbagai daerah untuk menusir para penjajah,
khususnya para penjajah Belanda.
Sampai dengan abad 18 penetrasi kekuasaan Belanda semakin besar dan
meluas, bukan hanya dalam bidang ekonomi dan politik saja namun juga meluas
ke bidang-bidang lainnya seperti kebudayaan dan agama. Penetrasi dan dominasi
yang semakin besar dan meluas terhadap kehidupan bangsa Indonesia
menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa perlawanan dan perang melawan
penindasan dan penjajahan bangsa Eropa. Tindakan sewenang-wenang dan
penindasan yang dilakukan oleh penguasa kolonial Eropa telah menimbulkan
kesengsaraan dan kepedihan bangsa Indonesia. Menghadapi tindakan penindasan
itu, rakyat Indonesia memberikan perlawanan yang sangat gigih. Perlawanan
mula-mula ditujukan kepada kekuasaan Portugis dan VOC.
Perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia tersebut di bagi ke dalam dua
periode, yaitu perlawanan sebelum tahun 1800 dan perlawanan sesudah tahun
1800. Pembagian waktu tersebut dilakukan untuk memudahkan pemahaman
mengenai sejarah perlawanan bangsa Indonesia terhadap Bangsa-Bangsa Barat
tersebut. Perlawanan sebelum tahun 1800, yaitu : Perlawanan Rakyat Mataram,
Perlawanan Rakyat Banten, Perlawanan Rakyat Makasar, Pemberontakan Untung
Surapati. Sedangkan perlawanan sesudah tahun 1800, yaitu : Perlawanan Sultan
Nuku(Tidore), Perlawanan Patimura, Perang Diponegoro,Perang Paderi, Perang
Aceh, Perang Bali, Perang Banjarmasin.
Proses penjajahan di Indonesia adalah proses perjuangan yang tidak akan
cukup tergambarkan dalam satu atau dua buku. Berbagai pristiwa yang pernah
dialami maupun berbagai peninggalan yang masih tersisa merupakan saksi yang
masih banyak menyimpan rahasiah yang mungkin belum mampu terungkap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
(PERANG THOMAS MATULESSY / PATTIMURA)
3
a) Sebab ekonomis, yakni adanya tindakan-tindakan pemerintah Belanda yang
memperberat kehidupan rakyat, seperti sistem penyerahan secara paksa,
kewajiban kerja blandong, penyerahan atap dan gaba-gaba, penyerahan ikan asin,
dendeng dan kopi. Selain itu, beredarnya uang kertas yang menyebabkan rakyat
Maluku tidak dapat menggunakannya untuk keperluan sehari-hari karena belum
terbiasa.
b) Sebab psikologis, yaitu adanya pemecatan guru-guru sekolah akibat
pengurangan sekolah dan gereja, serta pengiriman orang-orang Maluku untuk
dinas militer ke Batavia. Hal-hal tersebut di atas merupakan tindakan penindasan
pemerintah Belanda terhadap rakyat Maluku.
4
Benteng Duurstede
Benteng Zeelandia
5
Akhirnya pada bulan November 1817, Belanda berhasil menangkap Pattimura,
Anthonie Rhebok dan Thomas Pattiwael.
Pada tanggal 16 Desember 1817, Kapitan Pattimura dan teman-teman
menjalani hukuman gantung di depan benteng Neuw Victoria di Ambon.
Sementara Kapitan Paulus Tiahahu ditembak mati dan putrinya Christina Martha
Tiahahu diasingkan ke Pulau Jawa pada tanggal 2 Januari 1818 dan meninggal
diatas kapal perang Eversten. Christina meninggal diusia 17 tahun. Jenazahnya
diluncurkan di Laut Banda.
6
ada yang bisa memberikan bukti foto dari Thomas Matulessy atau Ahmad Lussy
itu sendiri.
Sebagai Anak Pribumi Maluku penulis hanya ingin memaparkan 2 versi asal
usul Pattimura ini berdasarkan hasil penelusuran penulis terhadap sejarah
Pattimura yang penulis temukan dari beberapa Blog yang beberapa diantaranya
bukanlah blog yang bersifat independen melainkan bertendensi pada pencintraan
suatu golongan Agama.
Pattimura adalah milik Maluku tidak hanya menjadi milik orang Hualoy
(seram) atau Orang Haria (Saparua). Perjuangan Pattimura adalah untuk
membebaskan Tanah Maluku Negeri raja-raja dari tangan penjajah dan
perjuangan itu tanpa tendensi agama atau golongan.
Sebagai Anak Pribumi Maluku penulis hanya ingin memaparkan 2 versi asal
usul Pattimura ini berdasarkan hasil penelusuran penulis terhadap sejarah
Pattimura yang penulis temukan dari beberapa Blog yang beberapa diantaranya
bukanlah blog yang bersifat independen melainkan Blog bertendensi pada
pencintraan suatu golongan Agama yang kemudian tidak bisa diterima sebagai
kebenaran yang mutlak tentang sejarah Pattimura
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhirnya pada tahun 1837 Benteng Bonjol dapat dikuasai Belanda, dan
Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap, tetapi peperangan ini masih berlanjut
sampai akhirnya benteng terakhir Kaum Padri, di Dalu-Dalu , yang waktu itu telah
dipimpin oleh Tuanku Tambusai jatuh pada 28 Desember 1838. Hancurnya
benteng tersebut memaksa Tuanku Tambusai mundur, bersama sisa-sisa
pengikutnya pindah kenegeri sembilan semenanjung malaya dan akhirnya
peperangan ini dianggap selesai karena sudah tidak ada perlawanan yang berarti.
3.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui bagaimana
susahnya pejuang Indonesia zaman dahulu merebut NKRI, dari bertaruh harta
maupun nyawa. Janganlah melupakan jasa pahlawan yang telah gugur dalam
membela Indonesia dan semoga kita bisa mengambil nilai-nilai luhur dari mereka.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://iskandarberkasta-sudra.blogspot.com/2011/02/kedatangan-belanda-ke-
indonesia.html
Notosusanto, Nugroho:Poesponegoro Marwati Djoened. 2008. Sejarah Nasional
Indonesia Jilid IV. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Suyono Capt.R.P. 2003. Peperangan Kerajaan di Nusantara. Jakarta:PT Gramedia
Hanna, Williard. 1996. Ternate dan Tidore. Jakarta : PT Penebar Swadaya
http://www.warnetgadis.com/2015/10/makalah-perlawanan-thomas-
matulessy.html