Anda di halaman 1dari 7

CORAK PENDIDIKAN MASA PRA AKSARA DAN HINDU BUDHA

Oleh:
Gandes Sekar Putri

ABSTRAK
Pendidikan merupakan proses komunikasi dalam mentransfer pengetahuan,
nilai-nilai, dan keterampilan. Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi mau atau
tidaknya Pendidikan. Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari
waktu ke waktu. Pada masa pra aksara pendidikan dalam lingkungan keluarga
dirasa sudah mencukupi kebutuhan. Ayah dan ibu menjadi pendidik yang
pokok pada masa itu. Anak laki-laki diajarkan pengetahuan oleh ayah,
sedangkan anak perempuan diajarkan mengurus rumah tangga oleh ibu. Pada
masa Hindu Budha pendidikan ditujukan untuk menyebarkan ajaran agama.

Kata kunci: pendidikan, pra aksara, Hindu Budha

Pendahuluan Indonesia yang memiliki sejarah


perkembangan pendidikan dari zaman
Pendidikan pada dasarnya
klasik hingga sekarang yang terus
merupakan proses komunikasi yang
mengalami perkembangan. Pendidikan
mengandung transformasi pengetahuan,
akan selalu berkembang secara dinamis
nilai-nilai dan keterampilan di dalam
sesuai dengan perkembangan zaman.
maupun di luar sekolah yang
berlangsung sepanjang hayat. Proses Pendidikan merupakan
pendidikan tidak terlepas dari budaya kebutuhan mendasar bagi suatu bangsa.
lokal yang ada dalam masyarakat Hal itulah yang menyebabkan
dimana ia tinggal. Pendidikan pentingnya pendidikan bagi bangsa
merupakan hak setiap orang guna Indonesia, guna mencerdaskan
meningkatkan harkat dan martabat kehidupan berbangsa dan bernegara,
dalam kehidupannya. serta mengingkatkan harkat dan
martabat bangsa. Pendidikan merupakan
Maju atau tidaknya suatu bangsa
satu hal yang tidak dapat dipisahkan
dipengaruhi oleh maju atau tidaknya
dari keberlangsungan hidup bangsa
pendidikan. Demikian pula dengan
Indonesia. Pendidikan di Indonesia

1
selalu mengalami perubahan dari waktu Indonesia, masa sejarah ditandai dengan
ke waktu1. masuknya pengaruh Hindu Budha ke
Nusantara, yang selanjutnya
Dalam sejarahnya Indonesia
mempengaruhi sistem pendidikan pada
pernah mengalami suatu masa yang
masa itu.
disebut dengan masa pra-aksara. Masa
pra-aksara merupakan masa dimana
Pendidikan Masa Pra-Aksara
manusia belum mengenal tulisan. Masa
pra-aksara disebut juga dengan masa Pada 1500 SM, kebudayaan
nirleka, yaitu masa dimana tidak ada yang ada di Indonesia dan merupakan
2
tulisan . Sedangkan masa sesudah kebudayaan asli disebut dengan
manusia mengenal tulisan disebut kebudayaan neolitis. Kebudayaan
dengan masa aksara atau masa sejarah. neolitis banyak dijumpai di pedalaman
Kalimantan dan Sulawesi4. Pada masa
Meskipun pada masa pra-aksara
tersebut, kepercayaan yang dianut
menusia belum mengenal tulisan, bukan
adalah Animisme dan Dinamisme5.
berarti manusia tidak memiliki sejarah
Kebudayaan yang dimiliki termasuk
dan kebudayaan. Menurut Colin
kebudayaan maritim. Pada masa itu
Renfrew, masa pra-sejarah maupun pra-
belum terdapat perbedaan kelas.
aksara dapat disebut masa permulaan
Masyarakat bersifat gotong royong,
terbentuknya alam semesta3.
akrab, dan statis. Sekelompok
Berakhirnya masa pra-sejarah atau pra-
masyarakat tinggal bersama dalam
aksara dan dimulainya masa sejarah
kelompok kecil yang dipimpin oleh
tidak sama pada setiap bangsa. Di
ketua adat. Ketua adat bertugas

1 memimpin upacara keagamaan.


Sugiyono dkk, Peta Jalan
Pendidikan Indonesia, (Yogyakarta:
UNY), hlm. 2. Pada setiap suku bangsa di dunia
memiliki pengetahuan mengenai alam,
2
R. Sukmono, Pengantar
Sejarah Kebudayaan Indonesia I,
4
(Jakarta: Kanisius), 1990, hlm. 1. Ahmadi, Pendidikan Dari
Masa ke Masa, (Bandung: Armico),
3
Renfrew dan Bahn, 1987, hlm. 10.
Archaeology: Theories, Methods and
5
Practice, (London: Thames & Hudson), Djumhur, Sejarah Pendidikan,
2008, hlm. 6. (Bandung: CV Ilmu), 1976, hlm. 103.

2
tubuh manusia, sifat manusia, tingkah manusia yang memiliki semangat
laku, serta ruang dan waktu6. Pada masa gotong-royong, patuh pada adat yang
itu masyarakat serba bersahaja dalam dimiliki dan menghormati para empu8 .
kehidupan. Pendidikan dalam
lingkungan keluarga dirasa sudah Pendidikan Masa Hindu-Budha
mencukupi kebutuhan. Ayah dan ibu
Menurut teori Van Leur, pada
menjadi pendidik yang pokok pada
abad-abad permulaan terjadilah
masa itu. Anak laki-laki diajarkan
hubungan perdagangan antara orang-
pengetahuan oleh ayah, sedangkan anak
orang Hindu dengan orang-orang
perempuan diajarkan mengurus rumah
Indonesia. Adapun faktor-faktor yang
tangga oleh ibu7.
mempengaruhi berkembangnya
Pada masa itu, pandai besi dan peradaban Hindu-Budha antara lain:
dukun dianggap memiliki kecakapan (1) faktor politik, adanya peperangan
yang istimewa. Mereka disebut dengan yang terjadi antara kerajaan India
empu. Empu disebut juga sebagai guru, bagian Utara dengan kerajaan India
sebab pandai besi pada masa itu bagian Selatan menyebabkan
berperan mengajarkan mengenai terdesaknya penduduk selatan hingga
pembuatan senjata untuk berburu dan sampai ke Indonesia; (2) faktor
dukun mengajarkan mengenai ekonomi dan geografis, letak Indonesia
pengobatan. Pendidikan pada masa itu yang strategis dekat dengan jalur laut
bertujuan untuk mempersiapkan anak- (perdagangan) mengakibatkan adanya
anak agar memiliki kecakapan istimewa interaksi dengan bangsa India dan
dan dapat memegang kekuasaan dalam Tiongkok dan (3) faktor kultural,
masyarakat. Kepala adat merupakan ditemukannya prasasti batu bertulis
sosok yang memegang peranan segala- huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta
galanya. Dari hasil pendidikan tersebut yang menjelaskan tentang adanya
yang diharapkan adalah menciptakan kerajaan tertua, yaitu di Kerajaan Kutai

6
Koentjaraningrat, Pengantar
Ilmu Antropologi, (Jakarta: Radar Jaya
Offset), 2000, hlm. 5.
7 8
Sugiyono, Op.cit., hlm. 3. Loc.cit.,

3
abad ke-5 Masehi dan Kerajaan Berbeda dengan Hindu, agama
Tarumanegara9. Budha merupakan agama yang
Pendidikan pada masa itu disebarkan oleh Sidharta Gautama di
menampakkan suatu gerakan India yang kemudian terpecah menjadi
pendidikan dengan penyebaran ajaran. dua aliran yaitu Mahayana dan
Pendidikan masa Hindu-Budha di Hinayana. Hinayana merupakan aliran
Indonesia dimulai sejak pengaruh yang berkembang di Indonesia. Agama
Hindu-Budha masuk ke Indonesia. ini berkembang pada masa kerajaan
Setelah Hindu dan Budha berkembang Sriwijaya di Sumatera dan pada zaman
di Indonesia kemampuan masyarakat Wangsa Syailendra di Pulau Jawa.
Indonesia makin berkembang akibat Hinduisme dan Budhisme
adanya akulturasi dan interaksi dengan merupakan agama yang berbeda, namun
tradisi Hindu dan Budha. di Indonesia tampak terdapat
Pada abad ke 5 di daerah kecenderungan sinkretisme yaitu
Kalimantan (Kutai) dan Jawa Barat keyakinan untuk mempersatukan figur
(Tarumanegara) ditemukan prasasti Siwa dan Budha sebagai satu sumber
adanya kebudayaan dan peradaban dari Yang Maha Tinggi. Kebudayaan
Hindu. Para cendekiawan, ulama- Hindu telah membaur dengan unsur-
biarawan, musafir dan peziarah Budha unsur Indonesia asli dan memberikan
dalam perjalanannya ke India, singgah ciri serta coraknya yang khas. Hal
di Indonesia untuk mengadakan studi tersebut berpengaruh dalam bidang
pendahuluan dan persiapan lainnya. pendidikan ilmu pengetahuan, sastra,
Hinduisme yang datang ke Indonesia bahasa, ilmu pemerintahan, tata Negara
adalah Syiwaisme, yang pertama kali dan hukum. Kerajaan-kerajaan yang ada
dibawa oleh seorang Brahmana yang seperti Kediri, Mataram, Kalingga,
bernama Agastya10. Singasari, dan Majapahit melahirkan
para empu serta pujangga yang
9
Wardiman Djojonegoro, Lima menghasilkan karya-karya seni yang
Puluh Tahun Perkembangan bermutu tinggi11.
Pendidikan Indonesia, (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudyaan), 1996, hlm. 38.
10 11
Ibid., hlm. 86. Djumhur, Op.cit., hlm 16.

4
Pada masa Hindu pendidikan Tripitaka untuk Budha) sebagai sumber
masih terbatas pada golongan minoritas, kebenaran dan pengetahuan. Bagi
yaitu kasta Brahmana dan Ksatria golongan Ksatria, pendidikan bertujuan
belum menjangkau golongan kasta untuk memiliki pengetahuan teoritis
Waisya dan Sudra maupun Paria. yang berkaitan tentang pengaturan
Pendidikan pada masa ini lebih tepat pemerintahan (kerajaan). Bagi rakyat
dikatakan sebagai “perguruan”dimana biasa, pendidikan bertujuan agar warga
para murid berguru kepada para cerdik masyarakat memiliki keterampilan yang
cendekia. Lembaga pendidikan dikenal dibutuhkan untuk hidup.
dengan nama padepokan. Sifat dan ciri-ciri pendidikan
Perguruan dengan sistem pada waktu itu, antara lain: (1) informal,
padepokan terus berkembang sampai sebab pendidikan masih bersatu dengan
pada pengaruh Budha, zaman Islam proses kehidupan; (2) Berpusat pada
bahkan sampai sekarang yang sering religi; (3) penghormatan tinggi terhadap
disebut dengan pesantren. Pendidikan guru, sebab gurunya adalah kaum
masa Budha berkembang pada kerajaan Brahmana dan (4) aristokratis yang
Sriwijaya di Palembang dengan berarti pendidikan hanya diikuti oleh
didirikannya perguruan tinggi Budha. segolongan masyarakat saja.
Para murid berasal dari Indocina, Beberapa jenis pendidikan masa
Jepang dan Tiongkok. Dharmapala Hindu Budha dibedakan menjadi
merupakan sosok guru yang terkenal beberapa golongan, antara lain: (1)
pada saat itu12. pendidikan intelektual, kegiatannya
Adapun tujuan pendidikan pada dikhususkan untuk menguasai kitab-
waktu itu identik dengan tujuan hidup, kitab suci; (2) pendidikan kesatrian,
yaitu manusia hidup untuk mencapai kegiatan dilakukan untuk mendidik
moksa bagi agama Hindu, dan manusia kaum bangsawan keluarga istana
mencapai nirwana bagi agama Budha. kerajaan, untuk memiliki pengetahuan
Bagi kaum Brahmana (kasta tertinggi), dan kemampuan yang berkaitan dengan
pendidikan bertujuan untuk menguasai mengatur pemerintahan (kerajaan) dan
kitab suci (Weda untuk Hindu dan (3) pendidikan keterampilan, bagi

12
masyarakat jelata yang berlangsung
Waini Raisyidin dkk,
Landasan Pendidikan. (Bandung: CV secara informal dalam keluarga sesuai
Ilmu Bandung), 2007, hlm. 34.

5
dengan keterampilan yang dimiliki dilakukan secara meluas seperti
orang tuanya. sebelumnya. Pendidikan dilakukan oleh
Pada masa itu pendidikan masih para guru kepada siswanya yang
bersifat informal. Beberapa tempat yang jumlahnya terbatas dalam suatu
dijadikan kegiatan pendidikan, antara padepokan. Para pemuka agama
lain: (1) padepokan, tempat bertugas mengendalikan pendidikan
berkumpulnya para murid yang belajar pada zaman itu, mulai dari pendidikan
kepada guru disuatu tempat, sehingga dasar sampai dengan pendidikan tinggi.
disebut pecatrikan dan dengan nama Pendidikan dan pengajaran tidak
lain biasa juga disebut padepokan. Di dilaksanakan secara formal, sehingga
padepokan berkumpul para murid, apabila seorang siswa belum puas
khususnya keturunan Brahmana utnuk dengan ilmu yang diperolehnya, maka
mempelajari segala macam pengetahuan ia dapat mencari dan pindah dari guru
yang bersumber dari kitab suci (Veda yang satu ke guru yang lain13.
dan Upanishad bagi Hindu serta
Tripitaka bagi Budha); (2) Pura, tempat Kesimpulan
yang berada di dalam istana dan Pendidikan pada masa pra-
diperuntukkan bagi putra-putri raja aksara berbeda dengan masa Hindu-
belajar. Mereka belajar mengenai Budha. Pada masa pra-aksara,
mengatur Negara, ilmu bela diri baik pendidikan keluarga menjadi pokok dan
secara fisik maupun secara batiniah; (3) sudah memenuhi. Seorang ayah
pertapaan, para pertapa dianggap mengajarkan pada anak laki-laki
memiliki ilmu kebatinan yang tinggi, pengetahuan yang dimilikinya.
sehingga para pertapa menjadi tempat Sedangkan ibu mengajarkan cara
bertanya mengenai segala sesuatu yang mengurus rumah tangga kepada anak
berkaitan dengan hal-hal gaib dan (4) perempuan. Tujuan pendidikan pada
keluarga, di dalam keluarga akan terjadi masa itu tidak lain untuk
partisipasi dalam menyelesaikan mempersiapkan anak-anak mereka agar
pekerjaan orang tua yang dilakukan kelak mempunyai kecakapan yang
oleh anak-anak. istimewa.
Sekitar abad ke 14 hingga abad
ke 16, kegiatan pendidikan tidak lagi
13
Ibid., hlm. 45.

6
Sejak Hindu dan Budha datang Raisyidin, Waini dkk. 2007. Landasan
Pendidikan. Bandung: CV Ilmu
ke Indonesia sekitar abad ke 5. Pada
Bandung.
masa pertumbuhan dan perkembangan
Renfrew dan Bahn. 2008. Archaeology:
kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha,
Theories, Methods and Practice.
pendidikan dipengaruhi oleh ajaran London: Thames & Hudson.
kedua agama tersebut sesuai dengan
Sugiyono dkk. Peta Jalan Pendidikan
kondisi sosial budaya masyarakat pada Indonesia. Yogyakarta: UNY.
saat itu. Pendidikan masa dahulu
Sukmono, R. 1990. Pengantar Sejarah
dengan sekarang berbeda. Pada masa Kebudayaan Indonesia I. Jakarta:
Kanisius.
Hindu-Budha pendidikan lebih banyak
diperuntukkan bagi golongan
Bangsawan maupun Kesatria. Para guru
tidak diberi upah, namun hidup mereka
dijamin oleh para murid. Selain itu,
murid juga menerima pendidikan dari
keluarga. Sekolah formal belum ada
pada waktu itu.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 1987. Pendidikan Dari Masa


ke Masa. Bandung: Armico.

Djojonegoro, Wardiman. 1996. Lima


Puluh Tahun Perkembangan
Pendidikan Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudyaan.

Djumhur. 1976. Sejarah Pendidikan.


Bandung: CV Ilmu.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu


Antropologi. Jakarta: Radar Jaya
Offset.

Anda mungkin juga menyukai