Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMIKIRAN EKONOMI
DINAMIKA EKONOMI INDONESIA

Dosen Pengampu:
Junita Yosephine Sinurat, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Farhan Akbar (A1A222067)
Friska Bintang Saputri (A1A222055)
Inda Violina (A1A222043)
Salsabila Aulia Handayani (A1A222079)
Zavira Nabila (A1A222091)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Dinamika Ekonomi Indonesia" dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemikiran Ekonomi. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang dinamika ekonomi Indonesia bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Junita
Yosephine Sinurat, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Pemikiran Ekonomi yang telah memberi
tugas makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Terimakasih.

Jambi, 22 Februari 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I ................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.1 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

1.2 Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3

2.1 Evolusi Ekonomi Subsistensi dan Sistem Barter ...................................................... 3

2.1 Ekonomi Politik ...................................................................................................... 7

2.2 Jalur Sutra: Komoditi Utama Zaman Kuno .............................................................. 9

2.3 Politik Depotism dan Alokasi Sumber Daya Zaman Hindu .................................... 13

BAB III ............................................................................................................................... 14

PENUTUP .......................................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinamika ekonomi adalah sebuah realitas yang sehari-hari kita lihat fenomenanya
begitu beragam yang bisa mendatang sentimen positif, dan juga sentimen negatif.
Sentimen positif bisa berpotensi mendatangkan nikmat karena ada manfaat dan
keuntungan yang bisa diperoleh. Dinamika ekonomi adalah bukan lagi bicara soal
rutinitas yang selalu kita sebut sebagai fenomena supply demand. Dalam kenyataannya
dan yang bisa kita lihat adalah bahwa ketika dinamika ekonomi berada dalam lingkungan
globalisasi, liberalisasi, dan digitalisasi, maka kita akan bertemu dengan fenomena yang
lain, yaitu saling ketergantungan, perdagangan bebas, dan pemanfaatan teknologi
informasi yang sudah barang tentu fenomena tersebut harus dicermati dari waktu ke
waktu karena di situ ada dinamika yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap supply
demand barang dan jasa, serta pergerakannya dari satu tempat ke tempat lain dalam satu
negara maupun antar negara.
Dinamika ekonomi kemudian dihadapkan lagi dengan fenomena lain yang dewasa ini
dipopulerkan dengan istilah ketidakpastian. Pada waktu bersamaan, dinamika ekonomi
"terjebak" oleh suatu fenomena dimana ekonomi harus ikut bertanggung jawab atas
masalah pemanasan global, dan perubahan iklim, soal utang-piutang, serta masalah
kesenjangan atau ketidakadilan, sehingga kemudian dinamika ekonomi "dipaksa" untuk
menerapkan satu kebijakan yang sudah sangat terkenal dengan istilah ekonomi yang
berkeadilan dan ekonomi yang berkelanjutan, serta tata kelola ekonomi yang baik dan
bertanggung jawab.

1
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah didapatkan, maka berikut dipaparkan rumusan
masalah:
1. Bagaimana evolusi ekonomi subsistensi dan sistem barter?
2. Bagaimana ekonomi politik?
3. Apa itu jalan sutra: komoditi utama zaman kuno?
4. Apa itu ekonomi politik depotism dan alokasi sumber daya zaman hindu?
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka berikut tujuan dari
makalah ini:
1. Untuk mengetahui evolusi ekonomi subsistensi dan sistem barter
2. Untuk mengetahui ekonomi politik
3. Untuk mengetahui jalan sutra: komoditi utama zaman kuno
4. Untuk mengetahui politik depotism dan alokasi sumber daya zaman hindu

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Evolusi Ekonomi Subsistensi dan Sistem Barter
A. Evolusi Ekonomi Subsistensi
Kegiatan ekonomi subsisten adalah kegiatan ekonomi yang tidak didasarkan pada
aspek mencari keuntungan dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadi dari
penduduk. Pemenuhan kebutuhan ini umumnya dicapai dengan melakukan hunting and
gathering, pertanian subsisten, dan barter. Dalam ekonomi subsisten, surplus barang
sangatlah kecil, dan hanya digunakan untuk melakukan barter terhadap barang-barang
yang sukar untuk diproduksi sendiri. Pada ekonomi subsisten, tidak ada proses
industrialisasi. Dalam sejarah dunia, sebelum adanya kota-kota pertama pada zaman
revolusi neolitik, semua orang melakukan ekonomi subsisten. Seiring dengan berjalannya
waktu, kemajuan pada bidang ilmu pengetahuan dan laju urbanisasiyang terus meningkat,
mulai terciptalah gagasan ekonomi komersial. Tidak semua orang terekspos ide ekonomi
komersial ini, masih banyak penduduk yang tinggal di daerah terpencil, kaum-kaum adat,
serta negara-negara miskin yang masih melakukan praktik ekonomi subsisten ini.
Komunitas yang menganut ekonomi subsisten tidak dapat menjadi lebih kaya seiring
berjalannya waktu karena tidak ada surplus yang diciptakan, sistem ini hanya bisa
berkembang jika diberikan tambahan modal oleh pihak eksternal. Dampak dari stagnansi
ini adalah negara yang masih menggunakan sistem ekonomi subsisten cenderung
memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara
yang menggunakan sistem ekonomi komersial.Jika keunggulan suatu sistem ekonomi
diukur dari margin keuntungannya, maka ekonomi subsisten dapat dianggap sangat tidak
menguntungkan. Namun dalam kasus ekonomi subsisten, keunggulan tersebut tidak dapat
diukur dari laba-rugi, melainkan dari terpenuhinya kebutuhan sehari-hari para anggota
komunitas.
Salah satu keunggulan dari sistem ekonomi subsisten adalah mayoritas orang terlahir
kedalam perannya dalam masyarakat. Contoh dari budaya ini adalah anak dari seorang
nelayan, anak tersebut akan cenderung menjadi nelayan lagi jika tidak ada faktor
penghambat eksternal maupun internal yang kuat karena setiap hari anak tersebut terpapar
oleh gaya hidup seorang nelayan. Kejelasan mengenai peran dalam suatu komunitas dan
tidak adanya surplus barang yang berlebihan menciptakan sebuah pasar yang cenderung
tidak terlalu kompetitif, dan juga menghasilkan generasi yang tidak materialistis. Dalam

3
sistem ekonomi subsisten, keputusan mengenai aktivitas ekonomi kedepannya
dimusyawarahkan bersama, atau diputuskan oleh ketua suku yang dianggap terpercaya
dan dapat mengemban amanah. Oleh karena itu, dalam sistem ini, umumnya kegiatan-
kegiatan ekonominya bersifat adil dan menguntungkan segala pihak. Keunggulan yang
jarang diperhatikan dari sistem ekonomi subsisten adalah dampak lingkungannya. Karena
masih menggunakan peralatan sederhana dan tidak menggunakan bahan kimia ataupun
bahan bakar fosil, umumnya mereka tidak bersifat destruktif terhadap lingkungan
sekitarnya.
Walaupun memiliki banyak kelebihan, kebanyakan orang beranggapan sistem
ekonomi subsisten memiliki lebih banyak kekurangan. Kekurangan utama yang dimiliki
oleh sistem ini adalah ketergantungan yang tinggi terhadap sumber daya yang diberikan
oleh alam. Hal ini dapat menyebabkan krisis jika terjadi perubahan drastis terhadap
lingkungan sekitar, seperti yang terjadi pada saat musim kemarau, musim hujan, banjir,
dan perubahan iklim. Selain lingkungan, sumber daya manusia dalam sistem ekonomi
subsisten juga sangat terbatas. Jika ada anggota pekerja yang sakit hingga tidak bisa
berkerja, maka produksi pada bidang kerjanya akan mengalami penurunan, hal ini dapat
menyebabkan seluruh komunitas terancam kekurangan bahan yang dihasilkan oleh
bidang tersebut.
Kegiatan dalam Ekonomi Subsisten:
1. Hunting dan Gathering
Berburu dan mengambil makanan dari alam. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh
komunitas-komunitas yang masih sangat tradisional seperti bushman
di gurun kalahari, dan suku-suku di hutan amazon.
2. Artisanal Fishing
Kegiatan artisanal fishing meliputi penangkapan ikan dengan metode metode
tradisional dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, ataupun
komunitas.
3. Agrikultur
Kegiatan agrikultur subsisten umumnya terbagi menjadi hortikultur dan subsistence
agriculture. Hortikultur adalah penanaman tanaman dengan memanfaatkan alat-alat
sederhana, sedangkan subsistence agriculture adalah versi hortikultur yang lebih padat
karya (memerlukan banyak orang).

4
4. Pastoralisme
Pastoralisme adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak, kegiatan ini dapat
dibagi menjadi tiga yaitu pastoral nomadism, transhumance/agro pastoralism, dan
agrikultur ternak (ranch). Pastoral nomadism adalah istilah yang digunakan ketika
komunitas manusia mengikuti pergerakan hewan ternak yang selalu berpindah-
pindah. Agro-pastoralism adalah istilah yang digunakan ketika hanya sebagian
komunitas manusia yang mengikuti pergerakan hewan ternak, sedangkan sebagian
lagi menetap di desa asal mereka.
5. Distribusi
Distribusi dalam komunitas subsisten terbagi menjadi tiga yaitu redistribusi,
reciprocity, potlatching, dan LETS. Redistribusi adalah kegiatan untuk
menyamaratakan tingkat ekonomi suatu komunitas. Ketika ada satu kelompok yang
lebih kaya, mereka akan diminta untuk berbagi dengan komunitas yang lebih miskin
agar terjadi kesetimbangan. Hal ini tidak menjadi masalah bagi komunitas subsisten
asalkan mereka tetap dapat hidup berkecukupan karena mereka tidak mementingkan
uang dan harta. Reciprocity adalah ritual pertukaran barang, hadiah, atau jasa antara
individual dengan kasta sosial yang sama. Reciprocity memiliki peran penting dalam
memotivasi adanya pertukaran, kerjasama, dan kesepakatan dalam kegiatan sehari-
hari. Contoh dari reciprocity adalah ketika kita memberikan hadiah kepada orang lain
dengan harapan orang tersebut akan merespon dengan memberikan hadiah kepada
kita pula. Potlatch adalah ritual dimana seseorang yang disebut sponsor memberikan
barang secara gratis kepada orang lain dengan harapan dapat meningkatkan prestise
dirinya. Potlatch umumnya dilakukan ketika ada momen-momen khusus seperti
kelahiran, kematian, perpindahan rumah, pernikahan, dan panen yang berlebih. Local
Exchange Trading System atau LETS merupakan organisasi lokal yang bersifat
demokratis dan non profit. Organisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan
pengarsipan terkait dengan kegiatan transaksi antar anggota organisasi ataupun
dengan orang luar. Sistem LETS memungkinkan seseorang untuk menentukan harga
dari jasa yang ditawarkan, memperkirakan harga sekarung beras, atau mencari apakah
ada yang ingin melakukan barter.

5
B. Sistem Barter
Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan
uang. Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang
diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh
barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau
menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya.
Akibatnya barter pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam
pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan
mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan.
Bisnis tukar menukar barang secara konvensional biasanya dilakukan hanya melalui
ketemuan langsung dengan antara pelaku satu dengan pelaku ke dua dalam ruang lingkup
yang terbatas. Sekarang terdapat metode baru dan mulai berkembang pesat, yaitu dengan
cara online seperti di dalam situs Berniaga.com dan Olx.co.id. Melalui cara ini agar tidak
perlu lagi mencari orang yang ingin melakukan barter di berbagai daerah hanya untuk
mendapatkan barang yang dicarinya. User hanya perlu mengakses internet dan mencari
situs barter online . Situs-situs tersebut akan menampilkan berbagai barang yang
ditawarkan oleh perusahaan. Bisnis tersebut dapat memberikan efisiensi dan kenyamanan
user dalam melakukan melakukan barter. Guna mewujudkan keinginan barter
yangmudah, maka diperlukan suatu sistem informasi untuk membantu seseorang
melakukan barter dengan mudah. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu website yang dapat
mempermudah seseorang dalam melakukan barter secara mudah,cepat dan nyaman.
Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai
databasenya. User interfacenya menggunakan HTML, CSS, dan jQuery, sehingga mudah
dipahami dan dimengerti. Di dalam aplikasi ini terdapat 3 level, yaitu admin, member
dan user. Admin membuat website dengan menampilkan informasi barang, lokasi, cara
atau tutorial input data benar, serta alamat e-mail dan nomor telepon untuk memudahkan
berkomunikasi secara langsung. Sedangkan user dapat menginput data barang, data diri,
melihat, membaca dan berinteraksi dengan user lain yang menggunakan web ini dalam
media yang telah disediakan oleh admin.

6
2.1 Ekonomi Politik
Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua
subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi. Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik
merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin, yakni terdiri atas gabungan dua
disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu
yang relevan dengan isu ekonomi politik. Ilmu ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu
politik dan ilmu ekonomi yang digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik.
Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim
atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi.
Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum,
yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik ; yakni menyoroti interaksi antara faktor-
faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya,
istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan
aspek politik.
Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh
terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan. Terkait dengan hal tersebut,
setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang
dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar
(ekonomi liberal)dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem
ekonomi terpusat (sosialis). Sehingga dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah
atau pertanyaan yang sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu
memengaruhi kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara.
Ilmu Ekonomi Politik sangat dekat dengan ilmu - ilmu lainnya dan sifatnya sangat
kompleks sehingga dengan membahasnya akan mengandung pemikiran yang lebih luas
untuk mendukung ekonomi, sosial dan penerapan politiknya, juga perlu melakukan
pendekatan yang menitikberatkan perlunya proses historis, kekuatan struktural dan
institusi dalam membentuk hasil ekonomi. Ekonomi Politik mempunyai peran penting
untuk dipelajari, bagaimana melakukan kebijakan dari relasi ekonomi seta politik; dengan
mempertimbangkan relasi dengan ilmu-ilmu lainnya. Selain itu, pertumbuhan ekonomi,
sejarah kapitalisme, ketegangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan ekologi,
siklus ekonomi, neoliberalisme dan peran keuangan dalam perekonomian, sangat
berkaitan dengan politik. Oleh karenanya, Ekonomi Politik merupakan jalan untuk
bersikap kritis dan memotong jalur untuk melihat dengan cara sederhana melihat dunia.

7
Ekonomi politik pada dasarnya adalah mengenai strategi mengatur dan menyediakan
keperluan dasar (dan lebih kompleks) manusia yang mempunyai perbedaan dalam
kehidupan mereka.
Membahas Ekonomi Politik bertarget agar dapat memahami masalah yang dihadapi
dalam dunia ekonomi politik dan memungkinkan untuk menitikberatkan kepada solusi
kesenjangan yang dihadapi, sehingga dapat diperoleh keterampilan dan pengetahuan
analitis mengatasi masalah ekonomi politik yang ada. Selanjutnya dapat melakukan studi
mengenai kebijakan-kebijakan yang ada, bahkan mengusulkan kebijakan yang membuat
kondisi lebih baik dari sebelumnya. Selain itu keiadian masa lalu dapat dijadikan suatu
yang berharga dan menjadi landasan untuk mengkaji dan mengambil keputusan terbaik.

8
2.2 Jalur Sutra: Komoditi Utama Zaman Kuno
Jalur Sutera adalah jalur perdagangan internasional kuno dari peradaban China yang
menghubungkan wilayah barat dan timur. Jalur tersebut mempertemukan pedagang dari barat
dan timur untuk melakukan aktivitas perdagangan. istilah jalur Sutera tidak pernah
ditemukan dalam catatan sejarah China. Namun pada abad ke-18 peneliti asal Jerman, Von
Ricthofen menamainya The Silk Road. Jalur Sutera dihubungkan oleh pedagang, pengelana,
biarawan, prajurit, dan nomaden dengan menggunakan karawan dan kapal laut. Jalur tersebut
menghubungkan Chang'a, China dengan Antiokhia, Suriah, serta tempat lainnya. Pengaruh
jalur tersebut terbawa hingga Korea dan Jepang. Jalur ini menjadi tonggak awal bertemunya
peradaban-peradaban maju yang hidup zaman tersebut. Sehingga keberadaan Jalur Sutera
memiliki kejayaan pada masanya. Jalur Sutera tak hanya dikenal sebagai jalur perdagangan,
melainkan juga dalam pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.
Sejarah jalur sutraMasyarakat pada zaman dahulu banyak yang mengaitkan jalur sutra
dengan peradaban China. Namun sebenarnya, pada faktanya masyarakat China sendiri saat
itu kurang begitu mengenal istilah jalur sutra ini. Istilah jalur sutra muncul pada abad
ke-19, pertama kali yang digunakan oleh Ferdinand von Richtofern seorang ahli
geografi Jerman. Ferdinand Von Richtofern menyebut jalur perdagangan yang membentang
dari China sampai ke negeri Romawi sepanjang 6.000 kilometer sebagai “jalan sutra”.
Namun, dalam bahasa Indonesia menggunakan istilah “jalur sutra” karena memang jalannya
tidak hanya satu melainkan bercabang-cabang serta lintasannya bukan jalan besar
namun jalan setapak yang hanya bisa dilewati oleh karavan.
Saat itu “jalur sutra” belum dirasa penting oleh China. Baru pada abad ke-2 SM, China
merasakan pentungnya mengenal dan mengetahui jalur sutra ini. Hal ini diawali saat China
diserang oleh bangsa nomaden Xiongnu, akhirnya Kaisar Han Wudi dari Dinasti Han Barat
mengutus Zhang Qian sebagai duta untuk mengajak kerja sama raja negeri Yuezhi
melawan bangsa Xiongnu. Namun malangnya dalam perjalanan menuju negeri Yuenzhi,
Zhang Qian tertangkap oleh bangsa Xiongnu dan ditahan selama belasan tahun. Setelah
berhasil kabur dan melanjutkan perjalanan ke kawasan Barat (Asia Tengah), Zhang
Qian tinggal selama setahun dan menulis catatan penting yang ada di negeri
tersebut. Setelah kembali ke China, dia menceritakan hal tersebut kepada Kaisar Han
Wudi. Kaisar Han Wudi kemudian mengutus Zhang Qian kembali ke Kawasan Barat. Pada
ekspedisi kedua kali ini Zhang Qina bukan hanya menuju ke Asia Tengah, bahkan
mencapai Asia Selatan, Asia Barat dan Mediterania. Selain itu ia juga membawa sutra

9
sebagai hadiah dari China bagi para raja yang ditemuinya.hal ini dikarenakan sutra
merupakan barang yang langka dan sangat berharga di negeri-negeri kawasan Barat. Sutra
juga mudah dibawa dalam perjalanan jauh, ringan dan tidak memakan tempat. Jejak-
jejak yang ditinggalkan Zhang Qian ketika membawa sutra inilah yang menjadi cikal
bakal perdagangan “jalur sutra” yang kita kenal sampai sekarang ini.Namun pada fakta
sejarah, sebenarnya China tidak aktif mempergunakan jalur sutra. Justru para pedagang
yang berasal dari Persia, Arab dan Asia Tengah yang memanfaatkan jalur ini. China tidak
mungkin memperhatikan jalur sutra sama sekali jika bukan karena besarnya permintaan
sutra dari negeri Romawi.Aktivitas perdagangan melalui jalur sutra menghubungkan
bangsa-bangsa di Asia Timur dan Tenggara, wilayah Mediterani.
Jalur sutra merupakan sebuah rute perdagangan yang membnatang dari Asia
Tengah hingga Eropa dengan keadaan alam berupa oasis gurun pasir yang dikelilingi oleh
gunung pegunungan bersalju. Jalur sutra adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia
Selatan yang dilalui oleh karavan dan kapal laut, menghubungkan Chang’an, Republik
Rakyat China dengan Antiokhia, Suriah dan juga tempat lainnya. Pengaruhnya terbawa
sampai ke Korea dan Jepang. Pertukaran ini sangat penting tak hanya untuk
pengembangan kebudayaan Cina, India dan Roma namun juga merupakan dasar dari
dunia modern. Istilah “jalur sutra’pertama kali digunakan oleh fotografer Jerman
Fredinand von Richthofen pada abad ke-19 karena komoditas perdagangan dari Cina
yang banyak berupa sutra.
Jalur sutra benua membagi menjadi jalur utara dan selatan begitu dia meluas dari
pusat perdagangan Cina Utara dan Cina Selatan, rute utara melewati Bulghar-Kyphack
ke eropa timur dan semenanjungKrimia, dan dari sana menuju ke laut hitam, laut
Marmara dan Balkan ke Venesia, rute selatan melewati Turkistan-Khurasan menuju
Mesopotamiadan Anatolia dan kemudian Anthiokia di selatan Anatolia menuju laut
tengah atau melalui lefand ke Mesir dan Afrika Utara. Hubungan jalan rel yang
hilang dalam jalur sutra diselesaikan pada 1992, ketika jalan rel internasional
Almaty-Urumqi dibuka. Jalur sutra adalah nama yang diberikan seorang jerman bernama
von Richtofen pada abad 18 M. Untuk jakur darat yang menghubungksn Cina dengan
Eropa. Sekalipun baru dibuka resmi pada abad ke-3 SM di masa Dinasti Han yang
mulai mengirim utusan ke berbagai negara Asia Selatan dan Timur Tengah, namun jalur
sutra sudah ada sebelumya. Jalur sutra terdiri dari banyak jalur yang bercabang-cabang
dan digunakan untuk perdagangan berbaai komoditi selain sutra seperti gading, tanaman,
emas. Secara garis besar terdapat tiga jalur di utara, tengah dan selatan.Jalur utara
menghubungkan Cina dengan Eropa hingga Laut Mati, melalui Urumqi dan Lembah

10
Fergana. Jlaur tengah menghubungkan Cina dengan Eropa hingga tepian Laut
Mediterrannia melalui Dun-huang, Kocha, Kashgar menuju Persia. Jalur selatan
menghubungkan Cina dengan Afghanistan, Iran dan India melalui Dun-Huang dan
Khotan menuju Bachtra dan Kashmir. Di Cina, jalur sutra berujung di Changan
Xian, ibukota kerajaan ke arah barat melewati koridor Gansu menuju Dun-Huang di sisi
gurun Taklimakan. Jalur utara mulai dari Dun-Huang dan Yu-men-Guan menyeberangi
Gurun Gobi menuju Hamin (kumul) lalu menyisir kaki Tian-shan di bagian utara
Taklimakan/ setelah oasis Turfan, menuju Urumqi dan Lembah Fergana untuk masuk
ke Eropa hingga Laut Mati. Jalur ini bercabang di Turfan ke oasis Kucha menuju Kashgar di
Kaki Pamirs
Jalur perdagangan di Asia itu pada awalnya melalui daratan yang disebut “jalan
sutra”. Disebut jalan sutra karena barang utama yang diperdagangkan pada masa itu
adalah sutra dari China yang terkenal sangat halus. Pada awalnya, jalan sutra ini
melalui Asia bagian utara. Namun, jalur sutra dirasakan kurang aman karena gangguan
perampok dan kondisi alam sehingga dialihkan ke jalur tengah. Jadi, jalan perdagangan
meliputi Cina, India, Persia dan Mesopotamia sampai ke Mediterania. Karena
biayanya dirasa mahal dan keamanan tetap tidak terjamin, jalur perdagangan
dialihkan lewat laut. Jalur perdagangan yang melewati laut menyusuri wilayah
Indonesia melalui selat Malaka, Laut jawa, Selat Makassar dan Selat Sunda. Benih-benih
globalisasi telah tumbuh ketika manusi mulai mengenal perdagangan antar negeri
sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagnag dari Tiongkok dan India
mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (jalur sutra) maupun jalan laut untuk
berdagang. Sehingga pada era tersebut sudah terbentuk suatu konsep dimana
antarindividu dan antar kelompok dan antar negara saling berinteraksi, terkait dan
mempengaruhi satu sama lain yang melintas batas negara.Para pedagang yang mengangkut
barang-barang kebutuhan pokok dan barang-barang mewah dengan iring-iringan onta
antara oasis-oasis di jalur sutra sangatlah beragam dalam bentuk fisik,bahasa, pakaian,
budaya serta keyakinan atau agama. Jalur yang dibuka untuk perdagangan ini sangat
penting artinya, disamping memenuhi fungsi ekonomi (pertukaran barang) juga
mempunyai peranan mengembangkan kebudayaan (akulturasi budaya dari tempat-
tempatyang dilalui) sampai hubungan diplomasi (politik) yang merupakan dasar dari
hubungan dunia modern. Sekarang ini, istilah jalur sutra masih digunakan, namun punya
arti yang berbeda. Istilah tersebut tidak hanya mencakup suatu daerah yang secara
geografis begitu luas yang ditandai oleh sejumlah pegunungan tinggi dan gurun tetapi
juga suatu sejarah yang panjang.

11
Berikut komoditas utama dari perdagangan jalur sutra:
1. Sutra
Perdagangan sutra adalah salah satu alasan utama jalur ini disebut "Jalur Sutra".
Sebagai bahan pakaian, sutra diproduksi di China Kuno sekitar 3000 SM. Dipatok
dengan harga tinggi, serba guna, dan tidak membebani para pedagang, sutra di masa
tersebut adalah salah satu komoditas paling populer. Bukan cuma di China, sutra juga
adalah bahan pakaian mewah yang dipakai oleh kaum elite dan politikus Romawi
Kuno. Lalu, saat sutra dibawa ke kawasan Mediterania, para "desainer" di Damsyik
menciptakan tenunan sutra yang hingga saat ini dikenal sebagai "Damask" (‫)دمشق‬.
2. Kuda
Tidak ada mobil atau motor zaman dulu, sehingga kuda adalah moda transportasi
utama. Pertama kali dibiakkan di Botai (Kazakhstan), Asia Tengah sekitar 3700 SM,
kuda dijual di Jalur Sutra sebagai transportasi, hewan ternak, hingga kendaraan
perang. Tidak sembarangan, kuda yang terkenal umumnya berasal dari Mongolia
dan Tibet. Tidak ada mobil atau motor zaman dulu, sehingga kuda adalah moda
transportasi utama. Pertama kali dibiakkan di Botai (Kazakhstan), Asia Tengah sekitar
3700 SM, kuda dijual di Jalur Sutra sebagai transportasi, hewan ternak, hingga
kendaraan perang. Tidak sembarangan, kuda yang terkenal umumnya berasal dari
Mongolia dan Tibet.
3. Kertas
Ditemukan di China pada abad ke-2 Masehi, kertas menyebar di benua Asia seiring
dengan penyebaran agama Buddha. Lalu, lewat Pertempuran Talas antara Dinasti
Tang melawan Kekhalifahan Abbasiyah dan Kekaisaran Tibet pada 751, kertas juga
diperkenalkan kepada kebudayaan Islami. Di zaman Jalur Sutra, para pedagang
membawa dokumen berbahan kertas sebagai izin masuk wilayah. Lalu, fungsi
terpenting dari kertas adalah sebagai dokumentasi segala pemikiran, kebudayaan,
ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama.
4. Rempah-rempah
Lewat Jalur Sutra, rempah-rempah juga menjadi komoditas berharga tinggi. Bukan
cuma untuk memasak, rempah-rempah juga digunakan dalam upacara keagamaan dan
obat. Tidak seperti sutra yang diproduksi dari ulat sutra (B. mori), rempah hanya
tumbuh di lingkungan spesifik, sehingga tidak kalah mahal! Rempah yang umum

12
dijual adalah: Kayu manis, Cassia, Kapulaga, Jahe, Merica, Pala, Adas bintang,
Cengkih dan Kunyit.
2.3 Politik Depotism dan Alokasi Sumber Daya Zaman Hindu
Despotisme adalah bentuk pemerintahan dengan satu penguasa, baik individual
maupun oligarki, yang berkuasa dengan kekuatan politik absolut. Despotisme dapat
berarti tiran (dominasi melalui ancaman hukuman dan kekerasan), atau absolutisme; atau
diktatorisme. Menurut Montesquieu, perbedaan antara monarki dan despotisme adalah
bahwa dalam monarki, penguasa memerintah dengan hukum yang ada dan tetap,
sementara dalam despotisme penguasa memerintah berdasarkan keinginannya sendiri.
Meskipun bermakna peyoratif, istilah despot pernah digunakan sebagai gelar
di Kekaisaran Romawi Timur. Gelar despot pertama kali digunakan oleh Manuel I
Komnenos (1143–1180) yang menciptakannya untuk ahli waris yang
ditunjuknya, Alexius-Béla.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Kegiatan ekonomi subsisten adalah kegiatan ekonomi yang tidak didasarkan pada
aspek mencari keuntungan dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadi dari
penduduk. Pemenuhan kebutuhan ini umumnya dicapai dengan melakukan hunting
and gathering, pertanian subsisten, dan barter.
b. Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua
subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi. Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik
merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin, yakni terdiri atas gabungan
dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan
isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik.
c. Jalur Sutera adalah jalur perdagangan internasional kuno dari peradaban China yang
menghubungkan wilayah barat dan timur. Jalur tersebut mempertemukan pedagang dari
barat dan timur untuk melakukan aktivitas perdagangan.
d. Despotisme adalah bentuk pemerintahan dengan satu penguasa, baik individual
maupun oligarki, yang berkuasa dengan kekuatan politik absolut. Despotisme dapat
berarti tiran (dominasi melalui ancaman hukuman dan kekerasan), atau absolutisme;
atau diktatorisme.

14
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, I. (2018). Ekonomi Subsistensi Pemenuhan Kebutuhan Sendiri. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Karmanis. (2020). Ekonomi Politik. Yogyakarta: CV. Pilar Nusantara.
Purba, B. (2020). Ekonomi Politik: Teori dan Pemikiran. Sumatera Utara: Yayasan Kita
Menulis.

15

Anda mungkin juga menyukai