Anda di halaman 1dari 16

GERAK DAN KEKUATAN SEJARAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Dasar-Dasar Ilmu Sejarah

Dosen Pengampu :

Dr. Hj. Siti Maryam, M.Ag.

Oleh :

Nurindah Gita Lestari 22101020030

Azhar Nafi’ah 22101020031

Muhammad Solkhan Khamid 22101020032

Dewi Puspa Rani 22101020033

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UIN SUNAN KALIJAGA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gerak dan Kekuatan Sejarah” ini tepat

pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita, nabi besar

Muhammad saw.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para

pembaca dan penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 16 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


BAB I ............................................................................................................................ 0
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 0
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 0
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 0
C. Tujuan ..................................................................................................................................... 0
BAB II .......................................................................................................................... 1
GERAK SEJARAH .................................................................................................... 1
A. Pengertian ............................................................................................................................... 1
B. Pola Gerak Sejarah ................................................................................................................. 1
C. Arah Gerak Sejarah ................................................................................................................ 2
BAB III ........................................................................................................................ 4
KEKUATAN SEJARAH............................................................................................ 4
A. Ekonomi sebagai kekuatan sejarah......................................................................................... 4
B. Agama sebagai kekuatan sejarah ............................................................................................ 5
C. Institusi sebagai kekuatan sejarah........................................................................................... 5
D. Teknologi sebagai kekuatan sejarah ....................................................................................... 6
E. Ideologi sebagai kekuatan sejarah .......................................................................................... 6
F. Militer sebagai kekuatan sejarah ............................................................................................. 7
G. Umur sebagai kekuatan sejarah .............................................................................................. 7
H. Golongan sebagai kekuatan sejarah ....................................................................................... 8
I. Mitos sebagai kekuatan sejarah ............................................................................................... 8
J. Budaya sebagai kekuatan sejarah ............................................................................................ 9
BAB IV ....................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sejarah, terdapat beberapa teori untuk memecahkan suatu masalah manusia.

Masalah yang dimaksud dapat ditegaskan sebagai apa peranan manusia dalam sejarah atau

dapatkah manusia itu menentukan sejarahnya atau bahkan manusia itu seperti boneka yang

digerakkan oleh sejarah.

Pada historiografi selalu dituliskan hanya seputar peristiwa-peristiwa penting atau tentang

suatu tokoh yang memiliki pengaruh. Dari pernyataan tersebut, kita mengetahui bahwa sejarah

itu memiliki faktor penggerak dan sumber kekuatan yang berpengaruh dalam perkembangan

suatu sejarah. Maka pada makalah ini akan membahas tentang gerak dan kekuatan sejarah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gerak sejarah?

2. Bagaimana pola gerak sejarah?

3. Bagaimana arah gerak sejarah?

4. Apa saja faktor-faktor dari kekuatan sejarah?

C. Tujuan

1. Menguraikan tentang pengertian gerak sejarah.

2. Menguraikan pola gerak sejarah.

3. Menguraikan tentang arah gerak sejarah.


4. Menguraikan tentang apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan sejarah

BAB II

GERAK SEJARAH

A. Pengertian

Hakikat teori gerak sejarah adalah suatu gerak yang tumbuh dan berkembang secara

evolutif karena menggambarkan peristiwa sejarah masa lampau secara kronologis. Gerak ini

ditandai dengan perubahan-perubahan yang terus menerus berlangsung di dalam kehidupan

manusia sebagai makhluk sosial.

Singkatnya gerak sejarah merupakan suatu alur yang menggambarkan bagaimana jalannya proses

sejarah, yakni berupa suatu pola kejadian dalam berbagai peristiwa kehidupan manusia.

Sejarah akan bergerak apabila ada motor penggeraknya, dan menurut al-Khudari bahwa para

pemikir memiliki perbedaan pendapat mengenai faktor utama yang mengendalikan sejarah, dalam

hal ini ia menuliskan 3 pendapat (Muhsin, 2007).

1. Tuhan sebagai satu-satunya faktor yang mengendalikan sejarah

2. Tokoh-tokoh pahlawan yang membuat dan mengendalikan sejarah

3. Faktor ekonomi

B. Pola Gerak Sejarah

Pola gerak sejarah diantaranya :

1. Pola Gerak Siklus atau Melingkar

1
Anggapan gerak sejarah zaman Yunani bahwa gerak sejarah adalah gerak yang melingkar,

dimana sejarah timbul dan tenggelam dalam urutan yang sama. Contohnya, kerajaan yang

tumbuh, berkembang lalu lenyap dan akan digantikan kerajaan yang baru.

Herodotus juga mencoba menyusun gagasan spekulatif mengenai sejarah yang mengatakan

bahwa kehidupan seperti roda yang berputar. (Sulis, 2015).

2. Pola Gerak Linear

Pola ini menggambarkan bahwa sejarah adalah suatu peristiwa yang bermula dari suatu

titik permulaan menuju titik akhir yang menjadi tujuan. Tokoh muslim yang menggagas

konsep ini adalah Ibn Khaldun, yang beranggapan bahwa manusia harus berusaha untuk

merubah nasibnya sendiri, demikian pula masyarakatnya. (Sulis, 2015).

3. Pola Gerak Spiral

Pola ini mengatakan bahwa akan ada pengulangan sejarah kembali, namun kembalinya

sejarah tersebut tidak sama sepenuhnya hingga disebut gerak spiral. Seorang tokoh yang

menggagas tentang gerak ini adalah Giambatissa Vico yaitu seorang tokoh yang hidup di

masa transisi abad pertengahan dan abad modern. (Sulis, 2015).

C. Arah Gerak Sejarah

Menurut filosof sejarah terdapat 3 arah gerak sejarah, yaitu :

1. Gerak Sejarah Maju

Asal ide ini diacu pada pendapat Bacon dan Descartes, para tokoh filosof barat yang

beranggapan bahwa manusia, apabila semakin dewasa semakin matang pula

kebijaksanaanya dan orisinal jalan pikirannya, demikian halnya kemanusiaan bersama

perjalanan zaman semakin mengarah pada kemajuan. Jadi manusia terdahulu memiliki

2
kelebihan dalam keterdahuluannya dan manusia berikutnya memiliki kelebihan dalam

kesempurnaanya (Muhsin, 2007).

2. Gerak Sejarah Mundur

Apabila ada ahli yang menganut ide gerak maju, maka sebaliknya ada pula ahli yang

menyatakan bahwa sejarah manusia bergerak mundur. Namun ide serak ini tidak banyak

diperbincangkan oleh banyak filosof, karena pesimis historis yang meruntuhkan nilai

estetis manusia. Menurut pendapat kaum pesimis ini bahwa kebudayaan mempunyai daur

historis yakni kebudayaan lahir, tumbuh, berkembang dan mati (Muhsin, 2007).

3. Gerak Sejarah Daur Kultural

Teori ini adalah salah satu teori para penggagas filsafat sejarah dimana konsep tentang

gerak sejarah ini tidak lepas dari upaya menyingkap pola dan watak ritmenya. Gerak ini

memiliki daur kultural yang menglang kembali dirinya sendiri dalam satu bentuk atau

lainnya (Prestiant, 2011).

3
BAB III

KEKUATAN SEJARAH

Dalam cabang Ilmu Sejarah, ada beberapa faktor yang berpengaruh didalamnya.

Menurut Carl G.Gustavson dalam A Preface of History, mengidentifikasikan enam

kekuatan sejarah, yaitu (1) ekonomi, (2) agama, (3) institusi (terutama politik), (4)

teknologi, (5) ideologi, dan (6) militer. Dari pendapatnya tersebut, beberapa ahli juga

menambahkan : (1) individu, (2) seks, (3) umur, (4) golongan, (5) etnis dan ras, (6) mitos

dan (7) budaya. Berikut ini akan dijabarkan lebih dalam lagi mengenai beberapa kekuatan-

kekuatan sejarah;

A. Ekonomi sebagai kekuatan sejarah

Ekonomi merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan. Hal tersebut

menjadikan ekonomi sebagai sebuah tolak ukur utama dalam berbagai bidang. Maka tidak

heran jika salah satu tujuan eksplorasi bangsa Eropa (barat) ke dunia timur adalah untuk

mendapatkan kekayaan (gold). Imperialisme barat terhadap dunia timur ini dapat menghasilkan

keuntungan yang besar bagi bangsa Eropa sekaligus menciptakan sebuah sejarah baru dalam

kehidupan. Ekonomi juga menjadi salah satu faktor penyebab terciptanya jalur sutera dari

daratan Eropa sampai daratan Cina.

4
Jika dikatakan ekonomi sebagai kekuatan sejarah hal tersebut dikarenakan karena ekonomi

menyangkut beberapa aspek sosial dan historis bangsa, entah itu urusan budaya, politik,

geografis, yang juga merupakan ilmu bantu dalam sejarah. Hal yang perlu diperhatikan juga

yaitu ekonomi dapat mengubah suatu struktur masyarakat dan juga mendorong kemajuan

masyarakat. Maka dari itu, sistem ekonomi dualistik membagi masyarakat menjadi dua, yaitu

sektor modern yang rasional dan sistem ekonomi tradisional yang non rasional.1

B. Agama sebagai kekuatan sejarah

Sebelum Indonesia berdiri, beberapa kerajaan Hindu-Budha dan Islam pernah berjaya di

nusantara. Bangsa Barat yang pernah menjajah di Indonesia juga menjadikan penyebaran

agama menjadi salah satu misinya. Beberapa agama dan kebudayaan yang masuk ke Indonesia

seakan menambah khasanah bangsa. Pada masa pergerakan dalam rangka melawan penjajah,

agama dijadikan sebagai basis pemersatu bangsa. Hal tersebut dibuktikan ketika mulai muncul

gerakan-gerakan khusus agama seperti Muhammadiyah (1912) dan Nahdlatul Ulama (1926).

Berdasarkan pemahaman inilah kita dapat mengatakan bahwa agama mendorong terjadinya

suatu perubahan dalam masyarakat yang mana perubahan itu menciptakan sebuah sejarah.

C. Institusi sebagai kekuatan sejarah

Institusi terutama negara merupakan sebuah kekuatan yang dapat dikatakan sebagai

penggerak sejarah. Dalam sejarah pergerakan nasional, banyak partai-partai politik didirikan

untuk mempermudah penyebaran,pengorganisasian, dan pencapaian cita-cita bangsa untuk

mencapai kemerdekaan. Pengorganisasian seperti ini merupakan pola baru dalam melawan

penjajahan belanda dari yang semula bersifat fisik dan kedaerahan beralih menjadi bersifat

1
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013), hlm. 99.

5
nasionalis dan diplomatik. Adanya institusi politik pada masa pergerakan nasional telah tercatat

dalam sejarah bangsa ini. Banyak tokoh-tokoh nasionalis lahir dari pergerakan ini. Diantara

semua pergerakan institusi politik telah melahirkan suatu hasil politik yang terpenting yakni

berupa suatu pernyataan persatuan pada 1928 yang dikenal dengan sumpah pemuda.

D. Teknologi sebagai kekuatan sejarah

Revolusi industri merupakan tonggak awal dari perkembangan seluruh teknologi di segala

penjuru bumi. Lambat laun mulai muncul berbagai inovasi yang ditujukan untuk memudahkan

kehidupan manusia. Banyaknya penemuan-penemuan baru dalam bidang industri seperti mesin

pemintal benang yang kemudian mulai merubah system kerja industry pertekstilan, penemuan

mesin uap dan mesin-mesin laiinnya menyebabkan perubahan cara kerja manusia dalam

memproduksi suatu barang.2 Hal ini terlihat dari penggantian tenaga manusia ke tenaga mesin

yang mekanis.

Teknologi merupakan salah satu dari motor penggerak sejarah. Perubahan yang terjadi di

dunia ini baik dari segi social, militer dan budaya sebagian besar terjadi karena adanya pengaruh

dari teknologi. Perkembangan dan perubahan teknologi telah menciptakan sejarah baru dalam

peradaban umat manusia. Perubahan cara kerja seperti ini telah membawa perubahan yang

drastis dalam sejarah peradaban manusia, yang mana perubahan ini menjadi awal lahirnya

peradaban modern.

E. Ideologi sebagai kekuatan sejarah

Ideologi merupakan cara pandang manusia dalam memaknai hidup dan alam sekitarnya.

Seperti Ideologi Pansasila yang dianut oleh bangsa Indonesia dimana didalamnya terdapat sila-

2
Wahyudi Djaja, Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 34.

6
sila yang menggambarkan karakter dari bangsa Indonesia, Ideologi Pancasila inilah yang

menyatukan bangsa Indonesia dan merupakan salah satu kekuatan yang sangat berpengaruh

dalam sejarah bangsa. Contoh lainnya yaitu munculnya paham Humanisme pada zaman

renaissance tidak dapat terlepas dari keinginan kuat orang-orang eropa untuk melepaskan diri

dari kekangan gereja.3 Hal ini didasarkan pada keinginan mereka untuk mengabdikan hidupnya

mempelajari dan mendalami buku-buku karya pustaka klasik antara lain buah pikiran sokrates,

plato, dan para filsuf yunani yang lain. Adanya keinginan kembali mengkaji karya-karya klasik

yunani dan romawi dikarenakan selama ini karya-karya tersebut telah terkubur akibat adanya

dogma agama yang terlalu kuat.

F. Militer sebagai kekuatan sejarah

Masih berbekas dalam catatan sejarah Indonesia betapa gigihnya perjuangan untuk

mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia pada Agresi Belanda ke II tahun 1948 di kota

Yogyakarta. Disinilah kekuatan militer menjadi tulangpunggung pelindung bangsa Indonesia

dalam melindungi bangsanya yang baru saja merdeka. Perlawanan terhadap pihak Belanda yang

pada saat itu dipimpin oleh Jendral Sudirman secara bergerilya telah membuka mata dunia jika

Indonesia masih ada dan masih merdeka hingga saat itu. Militer Indonesia tidak tiba-tiba

muncul, namun telah ada sejak masa kolonial. Keamanan sebuah bangsa juga ditentukan oleh

kekuatan militer bangsanya.

G. Umur sebagai kekuatan sejarah

Dalam hidup manusia terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam kehidupan yang dijalani.

Tahapan-tahapan tersebut biasanya digolongkan berdasarkan oleh umur. Umur menjadi sangat

3
Ibid.,

7
penting terhadap perilaku maupun gaya hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap

tahun, bulan, menit, dan detik yang telah dilewati oleh manusia dapat disebut dengan peristiwa

sejarah. Hal tersebut dikarenakan hal-hal yang telah kita lalui selalu berbeda. Contoh yang

sederhana dalam pembahasan ini yaitu seseorang yang lahir pada tahun 1900-an memiliki

kemungkinan besar memiliki ingatan atau pengalaman tentang sebuah kejadian dalam

kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang biasanya dapat mempengaruhi kualitas data dalam

menuliskan sejarah jika seorangs sejarahwan dapat menemukan narasumber yang pada saat

kejadian atau peristiwa tersebut terjadi. Maka umur dalam hal ini menjadi sangat penting dalam

sejarah.

H. Golongan sebagai kekuatan sejarah

Kata “golongan” dipakai untuk menggantikan social class yang di persangkakan orang

sebagai milik khas kaum Marxis. Namun hal tersebut adalah konsep umum yang biasanya

dipakai dalam sosiologi. Lalu bagaimana dengan Sejarah? Pada saat akan memproklamasikan

kemerdekaan terjadi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda. Paham yang

memunculkan sebuah penggolongan ini memberi warna tersendiri dalam sejarah Indonesia.

Indonesia memiliki beragam etnis dan ras. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menjadi

symbol dari penyatuan beragam etnis dan ras tersebut dalam satu bangsa yaitu Bangsa

Indonesia. Perbedaan menjadikan sebuah kekayaan yang tak ternilai harganya. Maka dalam hal

ini sekalipun Indonesia sangat rawan dengan unsur SARA namun sumbangan dari segara etnis

dan ras tersebut menjadikan Sejarah Lokal Indonesia sangat beragam dan berbeda.

I. Mitos sebagai kekuatan sejarah

Mitos sebenarnya menjadi bagian budaya. Misalnya, mitos tentang Dewi Sri adalah bagian

dari budaya agraris. Untuk Indonesia, mitos benar-benar menjadi kekuatan sejarah dank arena

8
itu patut mendapatkan perhatian. Kebanyakan mitos Indonesia menceritakan tentang masa lalu.

Tetapi ada pula mitos baru yang sengaja diciptakan demi tujuan tertentu. Pada zaman dahulu

Berdirinya kerajaan Mataram biasanya diikuti dengan adanya mitos perkawinan Senapati

dengan penguasa Laut selatan Nyi Roro Kidul.

J. Budaya sebagai kekuatan sejarah

Pada saat ini di Indonesia sedang terjadi persaingan kebudayaan yaitu antara kebudayaan

nasional dan internasional, modern dan tradisional, nasional dan lokal, pusat dan daerah, tengah

dan pinggiran, kota dan desa, serta persaingan antar budaya-budaya lainnya. Indonesia sejak

dahulu sudah terkenal akan keragaman budaya dimana terdapat banyak kerajaan-kerajaan

Hindu-Budha kemudian digantikan dengan kerajaan-kerajaan Islam yang sedikit banyak

membawa dampak serta pengaruh tersendiri bagi kebudayaan Indonesia. Budaya inilah yang

kemudian memunculkan sebuah identitas bangsa Indonesia dan menambah kuat karakter dari

bangsa Indonesia.

9
BAB IV

KESIMPULAN

Gerak sejarah merupakan suatu alur yang menggambarkan bagaimana jalannya proses

sejarah, yakni berupa suatu pola kejadian dalam berbagai peristiwa kehidupan manusia.

Pola gerak sejarah :

1. Siklus atau melingkar

2. Linear

3. Spiral

Arah gerak sejarah :

1. Maju

2. Mundur

3. Daur kultural

Beberapa faktor penunjang kekuatan sejarah :

1. Ekonomi

2. Agama

3. Institusi

4. Teknologi

5. Ideologi

6. Militer

7. Umur

8. Golongan

10
9. Mitos

10. Budaya

DAFTAR PUSTAKA

Djaja, W. (2012). Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern . Yogyakarta:

Ombak.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

11
12

Anda mungkin juga menyukai