Dosen Pengampu :
Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gerak dan Kekuatan Sejarah” ini tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita, nabi besar
Muhammad saw.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sejarah, terdapat beberapa teori untuk memecahkan suatu masalah manusia.
Masalah yang dimaksud dapat ditegaskan sebagai apa peranan manusia dalam sejarah atau
dapatkah manusia itu menentukan sejarahnya atau bahkan manusia itu seperti boneka yang
Pada historiografi selalu dituliskan hanya seputar peristiwa-peristiwa penting atau tentang
suatu tokoh yang memiliki pengaruh. Dari pernyataan tersebut, kita mengetahui bahwa sejarah
itu memiliki faktor penggerak dan sumber kekuatan yang berpengaruh dalam perkembangan
suatu sejarah. Maka pada makalah ini akan membahas tentang gerak dan kekuatan sejarah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
GERAK SEJARAH
A. Pengertian
Hakikat teori gerak sejarah adalah suatu gerak yang tumbuh dan berkembang secara
evolutif karena menggambarkan peristiwa sejarah masa lampau secara kronologis. Gerak ini
Singkatnya gerak sejarah merupakan suatu alur yang menggambarkan bagaimana jalannya proses
sejarah, yakni berupa suatu pola kejadian dalam berbagai peristiwa kehidupan manusia.
Sejarah akan bergerak apabila ada motor penggeraknya, dan menurut al-Khudari bahwa para
pemikir memiliki perbedaan pendapat mengenai faktor utama yang mengendalikan sejarah, dalam
3. Faktor ekonomi
1
Anggapan gerak sejarah zaman Yunani bahwa gerak sejarah adalah gerak yang melingkar,
dimana sejarah timbul dan tenggelam dalam urutan yang sama. Contohnya, kerajaan yang
tumbuh, berkembang lalu lenyap dan akan digantikan kerajaan yang baru.
Herodotus juga mencoba menyusun gagasan spekulatif mengenai sejarah yang mengatakan
Pola ini menggambarkan bahwa sejarah adalah suatu peristiwa yang bermula dari suatu
titik permulaan menuju titik akhir yang menjadi tujuan. Tokoh muslim yang menggagas
konsep ini adalah Ibn Khaldun, yang beranggapan bahwa manusia harus berusaha untuk
Pola ini mengatakan bahwa akan ada pengulangan sejarah kembali, namun kembalinya
sejarah tersebut tidak sama sepenuhnya hingga disebut gerak spiral. Seorang tokoh yang
menggagas tentang gerak ini adalah Giambatissa Vico yaitu seorang tokoh yang hidup di
Asal ide ini diacu pada pendapat Bacon dan Descartes, para tokoh filosof barat yang
perjalanan zaman semakin mengarah pada kemajuan. Jadi manusia terdahulu memiliki
2
kelebihan dalam keterdahuluannya dan manusia berikutnya memiliki kelebihan dalam
Apabila ada ahli yang menganut ide gerak maju, maka sebaliknya ada pula ahli yang
menyatakan bahwa sejarah manusia bergerak mundur. Namun ide serak ini tidak banyak
diperbincangkan oleh banyak filosof, karena pesimis historis yang meruntuhkan nilai
estetis manusia. Menurut pendapat kaum pesimis ini bahwa kebudayaan mempunyai daur
historis yakni kebudayaan lahir, tumbuh, berkembang dan mati (Muhsin, 2007).
Teori ini adalah salah satu teori para penggagas filsafat sejarah dimana konsep tentang
gerak sejarah ini tidak lepas dari upaya menyingkap pola dan watak ritmenya. Gerak ini
memiliki daur kultural yang menglang kembali dirinya sendiri dalam satu bentuk atau
3
BAB III
KEKUATAN SEJARAH
Dalam cabang Ilmu Sejarah, ada beberapa faktor yang berpengaruh didalamnya.
kekuatan sejarah, yaitu (1) ekonomi, (2) agama, (3) institusi (terutama politik), (4)
teknologi, (5) ideologi, dan (6) militer. Dari pendapatnya tersebut, beberapa ahli juga
menambahkan : (1) individu, (2) seks, (3) umur, (4) golongan, (5) etnis dan ras, (6) mitos
dan (7) budaya. Berikut ini akan dijabarkan lebih dalam lagi mengenai beberapa kekuatan-
kekuatan sejarah;
Ekonomi merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan. Hal tersebut
menjadikan ekonomi sebagai sebuah tolak ukur utama dalam berbagai bidang. Maka tidak
heran jika salah satu tujuan eksplorasi bangsa Eropa (barat) ke dunia timur adalah untuk
mendapatkan kekayaan (gold). Imperialisme barat terhadap dunia timur ini dapat menghasilkan
keuntungan yang besar bagi bangsa Eropa sekaligus menciptakan sebuah sejarah baru dalam
kehidupan. Ekonomi juga menjadi salah satu faktor penyebab terciptanya jalur sutera dari
4
Jika dikatakan ekonomi sebagai kekuatan sejarah hal tersebut dikarenakan karena ekonomi
menyangkut beberapa aspek sosial dan historis bangsa, entah itu urusan budaya, politik,
geografis, yang juga merupakan ilmu bantu dalam sejarah. Hal yang perlu diperhatikan juga
yaitu ekonomi dapat mengubah suatu struktur masyarakat dan juga mendorong kemajuan
masyarakat. Maka dari itu, sistem ekonomi dualistik membagi masyarakat menjadi dua, yaitu
sektor modern yang rasional dan sistem ekonomi tradisional yang non rasional.1
Sebelum Indonesia berdiri, beberapa kerajaan Hindu-Budha dan Islam pernah berjaya di
nusantara. Bangsa Barat yang pernah menjajah di Indonesia juga menjadikan penyebaran
agama menjadi salah satu misinya. Beberapa agama dan kebudayaan yang masuk ke Indonesia
seakan menambah khasanah bangsa. Pada masa pergerakan dalam rangka melawan penjajah,
agama dijadikan sebagai basis pemersatu bangsa. Hal tersebut dibuktikan ketika mulai muncul
gerakan-gerakan khusus agama seperti Muhammadiyah (1912) dan Nahdlatul Ulama (1926).
Berdasarkan pemahaman inilah kita dapat mengatakan bahwa agama mendorong terjadinya
suatu perubahan dalam masyarakat yang mana perubahan itu menciptakan sebuah sejarah.
Institusi terutama negara merupakan sebuah kekuatan yang dapat dikatakan sebagai
penggerak sejarah. Dalam sejarah pergerakan nasional, banyak partai-partai politik didirikan
mencapai kemerdekaan. Pengorganisasian seperti ini merupakan pola baru dalam melawan
penjajahan belanda dari yang semula bersifat fisik dan kedaerahan beralih menjadi bersifat
1
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013), hlm. 99.
5
nasionalis dan diplomatik. Adanya institusi politik pada masa pergerakan nasional telah tercatat
dalam sejarah bangsa ini. Banyak tokoh-tokoh nasionalis lahir dari pergerakan ini. Diantara
semua pergerakan institusi politik telah melahirkan suatu hasil politik yang terpenting yakni
berupa suatu pernyataan persatuan pada 1928 yang dikenal dengan sumpah pemuda.
Revolusi industri merupakan tonggak awal dari perkembangan seluruh teknologi di segala
penjuru bumi. Lambat laun mulai muncul berbagai inovasi yang ditujukan untuk memudahkan
kehidupan manusia. Banyaknya penemuan-penemuan baru dalam bidang industri seperti mesin
pemintal benang yang kemudian mulai merubah system kerja industry pertekstilan, penemuan
mesin uap dan mesin-mesin laiinnya menyebabkan perubahan cara kerja manusia dalam
memproduksi suatu barang.2 Hal ini terlihat dari penggantian tenaga manusia ke tenaga mesin
yang mekanis.
Teknologi merupakan salah satu dari motor penggerak sejarah. Perubahan yang terjadi di
dunia ini baik dari segi social, militer dan budaya sebagian besar terjadi karena adanya pengaruh
dari teknologi. Perkembangan dan perubahan teknologi telah menciptakan sejarah baru dalam
peradaban umat manusia. Perubahan cara kerja seperti ini telah membawa perubahan yang
drastis dalam sejarah peradaban manusia, yang mana perubahan ini menjadi awal lahirnya
peradaban modern.
Ideologi merupakan cara pandang manusia dalam memaknai hidup dan alam sekitarnya.
Seperti Ideologi Pansasila yang dianut oleh bangsa Indonesia dimana didalamnya terdapat sila-
2
Wahyudi Djaja, Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 34.
6
sila yang menggambarkan karakter dari bangsa Indonesia, Ideologi Pancasila inilah yang
menyatukan bangsa Indonesia dan merupakan salah satu kekuatan yang sangat berpengaruh
dalam sejarah bangsa. Contoh lainnya yaitu munculnya paham Humanisme pada zaman
renaissance tidak dapat terlepas dari keinginan kuat orang-orang eropa untuk melepaskan diri
dari kekangan gereja.3 Hal ini didasarkan pada keinginan mereka untuk mengabdikan hidupnya
mempelajari dan mendalami buku-buku karya pustaka klasik antara lain buah pikiran sokrates,
plato, dan para filsuf yunani yang lain. Adanya keinginan kembali mengkaji karya-karya klasik
yunani dan romawi dikarenakan selama ini karya-karya tersebut telah terkubur akibat adanya
Masih berbekas dalam catatan sejarah Indonesia betapa gigihnya perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia pada Agresi Belanda ke II tahun 1948 di kota
dalam melindungi bangsanya yang baru saja merdeka. Perlawanan terhadap pihak Belanda yang
pada saat itu dipimpin oleh Jendral Sudirman secara bergerilya telah membuka mata dunia jika
Indonesia masih ada dan masih merdeka hingga saat itu. Militer Indonesia tidak tiba-tiba
muncul, namun telah ada sejak masa kolonial. Keamanan sebuah bangsa juga ditentukan oleh
Dalam hidup manusia terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam kehidupan yang dijalani.
Tahapan-tahapan tersebut biasanya digolongkan berdasarkan oleh umur. Umur menjadi sangat
3
Ibid.,
7
penting terhadap perilaku maupun gaya hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
tahun, bulan, menit, dan detik yang telah dilewati oleh manusia dapat disebut dengan peristiwa
sejarah. Hal tersebut dikarenakan hal-hal yang telah kita lalui selalu berbeda. Contoh yang
sederhana dalam pembahasan ini yaitu seseorang yang lahir pada tahun 1900-an memiliki
kemungkinan besar memiliki ingatan atau pengalaman tentang sebuah kejadian dalam
kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang biasanya dapat mempengaruhi kualitas data dalam
menuliskan sejarah jika seorangs sejarahwan dapat menemukan narasumber yang pada saat
kejadian atau peristiwa tersebut terjadi. Maka umur dalam hal ini menjadi sangat penting dalam
sejarah.
Kata “golongan” dipakai untuk menggantikan social class yang di persangkakan orang
sebagai milik khas kaum Marxis. Namun hal tersebut adalah konsep umum yang biasanya
dipakai dalam sosiologi. Lalu bagaimana dengan Sejarah? Pada saat akan memproklamasikan
kemerdekaan terjadi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda. Paham yang
memunculkan sebuah penggolongan ini memberi warna tersendiri dalam sejarah Indonesia.
Indonesia memiliki beragam etnis dan ras. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menjadi
symbol dari penyatuan beragam etnis dan ras tersebut dalam satu bangsa yaitu Bangsa
Indonesia. Perbedaan menjadikan sebuah kekayaan yang tak ternilai harganya. Maka dalam hal
ini sekalipun Indonesia sangat rawan dengan unsur SARA namun sumbangan dari segara etnis
dan ras tersebut menjadikan Sejarah Lokal Indonesia sangat beragam dan berbeda.
Mitos sebenarnya menjadi bagian budaya. Misalnya, mitos tentang Dewi Sri adalah bagian
dari budaya agraris. Untuk Indonesia, mitos benar-benar menjadi kekuatan sejarah dank arena
8
itu patut mendapatkan perhatian. Kebanyakan mitos Indonesia menceritakan tentang masa lalu.
Tetapi ada pula mitos baru yang sengaja diciptakan demi tujuan tertentu. Pada zaman dahulu
Berdirinya kerajaan Mataram biasanya diikuti dengan adanya mitos perkawinan Senapati
Pada saat ini di Indonesia sedang terjadi persaingan kebudayaan yaitu antara kebudayaan
nasional dan internasional, modern dan tradisional, nasional dan lokal, pusat dan daerah, tengah
dan pinggiran, kota dan desa, serta persaingan antar budaya-budaya lainnya. Indonesia sejak
dahulu sudah terkenal akan keragaman budaya dimana terdapat banyak kerajaan-kerajaan
membawa dampak serta pengaruh tersendiri bagi kebudayaan Indonesia. Budaya inilah yang
kemudian memunculkan sebuah identitas bangsa Indonesia dan menambah kuat karakter dari
bangsa Indonesia.
9
BAB IV
KESIMPULAN
Gerak sejarah merupakan suatu alur yang menggambarkan bagaimana jalannya proses
sejarah, yakni berupa suatu pola kejadian dalam berbagai peristiwa kehidupan manusia.
2. Linear
3. Spiral
1. Maju
2. Mundur
3. Daur kultural
1. Ekonomi
2. Agama
3. Institusi
4. Teknologi
5. Ideologi
6. Militer
7. Umur
8. Golongan
10
9. Mitos
10. Budaya
DAFTAR PUSTAKA
Djaja, W. (2012). Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern . Yogyakarta:
Ombak.
11
12