Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT SEJARAH KRITIS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Sejarah


Dosen Pengampu : Dr. H. Agus Rustamana, M.Pd. M.Si dan Tubagus Umar Syarif
Hadi Wibowo, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 5
Dalila Annisa Zharfani 2288200036
Suci Nabilla 2288200037
Asri Nul Aini 2288200038

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya,guna pemenuhan tugas mata kuliah Filsafat Sejarah dengan judul “Filsafat
Spekulatif”. Dengan adanya makalah ini semoga saja dapat menambah pengetahuan kita.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Serang, 21 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1 Apa itu Filsafat Kritis...........................................................................................5

2.2 G...........................................................................................................................6

BAB 3 PENUTUP................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata filsafat dalam bahasa Arab falsafah yang dalam bahasa Inggris philosophy yang
berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein artinya cinta
(love) dan sophia artinya kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti
cinta kebijaksanaan (love of wisdom) atau bisa juga diterjemahkan sebagai cinta kearifan
dalam arti yang sedalamdalamnya. Jadi seorang filsuf adalah pencinta atau pencari
kebijaksanaan

filsafat sejarah (kesejarahan) didasarkan pada pengetahuan tentang perubahan-perubahan


bertahap yang membawa masyarakat bergerak dari satu tahap ke tahap yang lain. Filsafat
sejarah membahas tentang hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini. Dengan
kata lain, filsafat sejarah adalah ilmu tentang proses menjadinya (becoming) masyarakat,
bukan hanya tentang maujudnya (being) saja. Filsafat sejarah, sebagaimana sejarah ilmiah,
membahas yang umum, bukan yang khusus. Filsafat sejarah bersifat rasional ('aqli), bukan
tradisional (naqli).

Filsafat sejarah merupakan pengetahuan tentang menjadinya masyarakat, bukan tentang


maujudnya. Namun perlu dicatat, bahwa penggunaan atau pemakaian istilah filsafat 'sejarah',
hendaknya tidak semata diartikan bahwa filsafat sejarah hanya berhubungan dengan masa
lampau. Sebaliknya, filsafat sejarah merupakan telaah tentang arus menerus yang berasal dari
masa lampau dan terus mengalir menuju masa mendatang. Waktu, dalam menelaah tipe
masalah ini, tidak boleh dianggap hanya sebagai suatu bejana (yang diisi oleh kenyataan
sejarah), tetapi harus pula dipandang sebagai salah satu dimensi kenyataan ini (Murtadha
Mutahhari, 1986: 71).

Filsafat Sejarah, dalam pengertian yang paling sederhana, seperti dikemukakan oleh al-
Khudairi adalah tinjauan terhadap peristiwa-peristiwa historis secara filosofis untuk
mengetahui faktor-faktor essensial yang mengendalikan perjalanan peristiwa-peristiwa
historis itu, untuk kemudian mengikhtisarkan hukum-hukum umum yang tetap, yang
mengarahkan perkembangan berbagai bangsa dan negara dalam berbagai masa dan generasi
(Zainab al-Khudairi, 1987: 54).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud filsafat kritis?
2. Golongan-golongan Filsafat kritis?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai
berikut:

1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Sejarah.

2. Untuk mengetahui apa itu filsafat kritis


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Filsafat Sejarah Kritis

Filsafat sejarah kritis mempunyai sifat yang untuk meneliti dan lebih mengarahkan kepada
masalah masalah bagaimana masa silam itu dapat dilukiskan, digambarkan atau dapat direkontruksi
kembali, hubungan antara filsafat sejarah kritis dan ilmu sejarah sama seperti hubungan filsafat ilmu
dan ilmu, keduaanya meneliti secara filosofis bagaimana proses pengumpulan pengetahuan terjadi dan
bagaimana proses itu dapat dibenarkan dalam arti umum maupun formal.

Filsafat sejarah kritis yang kelahirannya sebagi antitesa dari filsafat sejarah spekulatif.
Aliran yang mulai tumbuh sekitar abad ke-19 ini membuat kritik tajam terhadap filsafat
sejarah pekulatif baik dari sisi metodologi maupun logika berpikir. Filsafat sejarah kritis
tampil dengan gaya baru, yakini berupaya untuk mengungkap kejadian-kejadian masa silam
dalam arti bagaimana masa silam itu dilukiskan, digambarkan, atau direkontuksi kembali.
Dengan demikian, cendikiawan sejaraj kritis akan mengkaji sarana-sarana, metode-metode,
buah pikiran dan analisa yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti sejarah dalam
menggambarkan, meanarasikan, menganalisis dan merekontruksi masa silam dengan cara
yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah keilmuan

Suharto W. Pratono, melalui buku “Teori dan Metodologi sejarah” (2010)


menggambarkan objek formalfilsafat sejarah kritis yakni proses pemikiran dan penalaran-
penalaran dalam pemikiran mengenai hakikat ilmu sejarah, terutama dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat konseptual dan epistemologis, yakni mengenai tujuan
daripada penilaian sejarah, metodologi sejarah yang meliputi hauritik, kritik, interpretasi
sampai pada penulisan sejarah atau historiografi. Melengkapi uraian itu, Sartono Kartodirjo,
melalui buku berjudul “ Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah” (1993)
menjelakan penulisan sejarah ini disusun berdasarkan data dan fakta-fakta sejarah yang telah
ditafsirkan, diberi penjelasan, hipotesis, prinsip-prinsip yang mendasarinya serta
pengungkapan hubungan antara ilmu sejarah dengan ilmu sosial laiinya.

Anda mungkin juga menyukai