Filsafat Sejarah
Dosen Pengampu :
Abdurrahman, S.Pd., M.A.
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Muhammad Hasbi (I1A118053)
Juhari Natal Sibuea (I1A118019)
Yunita (I1A18037 )
Putri Indah Amalia Pasaribu (I1A118005)
Gita Oktavia (I1A118015)
Nurul Huda Safitri (I1A118013)
Kharisma (I1A117051)
Litara (I1A117047)
Puji syukur penulis penjatkan aats kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
limpahan karunianya sehingga penulsi dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “ Arti
Filsafat Sejarah dan Ruang Lingkup Filsafat Sejarah” dengan lancar. Penyusunan makalah ini
dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Sejarah. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu pak Abdurrahman, S.Pd., M.A.
yang telah membimbing dan memeberikan ilmunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya
dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan di dalam penulisan makalah ini, baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik
penulisannya, Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari
pembaca. demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri maupun masyarakat umumnya.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................4
Kesimpulan..........................................................................................................................iii
Daftar Pustaka......................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia atau
philosophos. Philo yang artinya cinta, Sophia atau sophos yang artinya
hikmah/kebijaksanaan, dan pengetahuan. Sehingga, secara harfiah definisi filsafat adalah
sejumlah gagasan atau idea yang penuh dengan hikmah, kebijaksanaan, dan pengetahuan.
Secara umum, pengertian filsafat adalah suatu ilmu yang membahas secara kritis dan skeptis
mengenai berbagai macam fenomena yang ada dan terjadi dalam pemikiran dan kehidupan
manusia, kemudian dijabarkan secara teoritis dan mendasar. Filsafat merupakan induk dari
segala ilmu pengetahuan yang mencakup semua ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi, dalam
perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari
kesatuan filsafat. Cabang dari filsafat itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu filsafat umum
dan filsafat khusus. Setelah filsafat dipisahkan oleh ilmu-ilmu khusus, sebagai disiplin ilmu
tersendiri salah satunya berdilahlah salah satu cabang filsafat yaitu filsafat sejarah.
Filsafat sejarah digunakan pertama kali oleh Voltaire. Pernyataan ini terbukti terdapat
di dalam bukunya La philosophie de l’histoire yang diterbitkan tahun 1765 di Amsterdam.
Voltaire memaksudkan filsafat sejarah berbeda dari sejarah sebagai kehendak Tuhan. Filsafat
sejarah dipakai Voltaire untuk menegaskan bahwa setiap peristiwa adalah kehendak manusia
dan terjadi karena alasan-alasan. Di dalam bukunya Essay on the Customs and the Spirit of
Nations yang dirilis tahun 1769, Voltaire memaksudkan filsafat sejarah sebagai metode kritis
untuk menganalisis sejarah kebudayaan. Filsafat sejarah merupakan ilmu yang mempelajari
serta menyelidiki teori yang berkenaan dengan perkembangan manusia sebagai makhluk
sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Filsafat sejarah?
2. Apa Saja Ruang lingkup Filsafat Sejarah?
3. Apa Saja Manfaat Filsafat Sejarah?
C. Tujuan
1. Ingin Mengetahui Gambaran Mengenai Apa Itu Filsafat Sejarah.
2. Ingin Mengetahui Ruang Lingkup dari Filsafat Sejarah
3. Ingin Mengetahui Manfaat Filsafat Sejarah?
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat sejarah merupakan salah satu bagian filsafat yang ingin menyelidiki sebab-
sebab terakhir dari suatu peristiwa, serta ingin memberikan jawaban atas sebab dan alasan
segala peristiwa sejarah. Lahirnya filsafat sejarah menurut peneliti modern, karena
kecendrungan manusia yang terkenal sebagai “hewan sejarah” manusia sejak zaman kuno
tidak henti-hentinya mengamati peristiwa sejarah yang ada dan terjadi disekitarnya. Mereka
juga merenungkan maknanya, mencari suatu hubungan yang bisa menguraikan geraknya dari
segi faktor-faktor yang membangkitkannya dan dari akibat-akibat yang dihasilkannya.
Filsafat sejarah adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang prinsip-prinsip
mendasar (hakekat) sejarah sejauh dapat ditangkap oleh akal dan dapat dipertanggung-
jawabkan secara ilmiah, artinya bersifat rasional-ilmiah. Filsafat sejarah mempelajari prinsip-
prinsip dasar keilmuan sejarah. Filsafat sejarah membicarakan “ada” sebagai sejarah.
Pertanyaan yang dapat dikemukakan dalam filsafat sejarah adalah struktur mendasar atau
esensi dasar apa yang menyebabkan sejarah (masa lampau) itu menjadi ada atau hal-hal
mendasar apa yang menyebabkan sesuatu itu terjadi atau berubah.
Ungkapan filsafat sejarah menunjuk pada dua jenis penyelidikan secara berbeda,
secara tradisional, ungkapan tersebut telah digunakan untuk menunjuk pada usaha
memberikan keterangan atau tafsiran yang luas mengenai seluruh peroses sejarah filsafat
sejarah dalam arti ini secara khas berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa arti,
makna dan tujuan sejarah, atau hukum-hukum pokok mana yang mengatur perkembangan
dalam perubahan sejarah.
Filsafat sejarah mengandung dua spesialisasi. Pertama, sejarah yang berusaha untuk
memastikan suatu tujuan umum yang mengurus dan menguasai semua kejadian dan seluruh
jalannya sejarah. Usaha ini sudah dijalankan berabad-abad lamanya. Kedua, sejarah yang
bertujuan untuk menguji serta menghargai metode ilmu sejarah dan kepastian dari
kesimpulan-kesimpulannya. Dalam kajian-kajian modern, filsafat sejarah menjadi suatu tema
yang mengandung dua segi yang berbeda dari kajian tentang sejarah.
Segi yang pertama berkenaan dengan kajian metodologi penelitian ilmu ini dari tujuan
filosofis. Ringkasnya, dalam segi ini terkandung pengujian yang kritis atas metode sejarawan.
Pengujian yang kritis ini termasuk dalam bidang kegiatan analitis dari filsafat, yakni kegiatan
yang mewarnai pemikiran filosofis pada zaman modern dengan cara khususnya, di mana si
pemikir menaruh perhatian untuk menganalisis apa yang bisa disebut dengan sarana-sarana
intelektual manusia. Ia mempelajari tabiat pemikiran, hukum-hukum logika, keserasian dan
hubungan-hubungan antara pikiran-pikiran manusia dengan kenyataan, tabiat, realitas, dan
kelayakan metode yang dipergunakan dalam mengantarkan pada pengetahuan yang benar.
Dari segi yang lain, filsafat sejarah berupaya menemukan komposisi setiap ilmu
pengetahuan dan pengalaman umum manusia. Di sini perhatian lebih diarahkan pada
kesimpulan dan bukannya pada penelitian tentang metode atau sarana-sarana yang digunakan
seperti yang digunakan dalam metode analitis filsafat. Dalam kegiatan konstruktif, filosof
sejarah bisa mencari pendapat yang paling komprehensif yang bisa menjelaskan tentang
makna hidup dan tujuannya.
Filsafat sejarah merupakan ilmu yang mempelajari serta menyelidiki teori yang
berkenaan dengan perkembangan manusia sebagai makhluk sosial dan dibagi menjadi dua
bagian. Pertama, metafisika sejarah (filsafat sejarah spekulatif) yang mempelajari latar
belakang sejarah, dasar-dasar hukumnya. arti dan motivasi dalam sejarah. Kedua, logika
sejarah (filsafat sejarah kritis) yang disebut juga metodologi sejarah yang menekankan pada
studi tentang kebenaran dari fakta dan data sejarah, mencitakan keobjektifan sejarah, serta
mengadakan interpretasi dan eksplanasi terhadap peristiwa sejarah.Filsafat sejarah dilihat dari
segi strukturnya ada tiga pola.
dengan mendudukkan semua itu dalam peta pengetahuan secara keseluruhan. aspek
kajian ruang lingkup yaitu, Pertama; filsafat sejarah berusaha untuk mengetahui dengan pasti
faktor-faktor apa yang menyebabkan sebuah peristiwa serta menguasai semua kejadian
peristiwa jalannya sejarah. Usaha ini telah di kembangkan dan berlangsung sejak beberapa
abad yang lampau. Kedua; filsafat sejarah berusaha untuk menguji kemampuan beberapa
metode ilmu sejarah serta memberi penilaian tentang hasil analisis dan kesimpulan-
kesimpulan terhadap suatu karya sejarah. Usaha ini belum terlalu lama di kembangkan oleh
para ahli filsafat.
Merujuk pada ruang lingkup filsafat sejarah yang secara mendasar bertujuan
menemukan dasar metodologi dan dasar normatif peristiwa kesejarahan atau historiografi,
maka pembagian filsafat sejarah juga bisa diasosiasikan demikian adanya. Artinya, filsafat
sejarah langsung bisa dibagi menjadi dua kecenderungan besar. Pertama adalah filsafat
sejarah yang konsern pada metodologi historiografi dan biasa disebut sebagai filsafat sejarah
kritis atau filsafat sejarah analitik. Kedua adalah filsafat sejarah yang fokus pada penemuan
ide-ide normatif peristiwa masa lalu dan disebut dengan filsafat sejarah spekulatif.
Dalam hal ini Filsafat sejarah merupakan salah satu bagian filsafat yang berusaha
memberikan jawaban terhadap pertanyaan mengenai makna dari suatu proses peristiwa
sejarah. Dalam suatu peristiwa sejarah, terdapat banyak makna yang tersirat dan tersurat di
dalamnya yang harus diungkap secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam
penafsirannya. Filsafat sejarah kritis atau analisis membahas tentang kebenaran sumber atau
sarana-sarana. Persoalan yang dihadapinya adalah adalah tentang penjelasan sejarah atau
pada khususnya masalah penyebab atau sebab-akibat. Sejarah mengkaji cara-cara tertentu
yang digunakan untuk menjelaskan suatu masalah, seperti sebab jangka panjang dan jangka
pendek, sedangakan sejarah kritis menjelaskan masalah bentuk-bentuk penjelasan dalam
berbagai unsurnya, baik bersifat determinisme maupun indeterminisme.
Menurut Sartono Kartodirdjo, metodologi sejarah sering disebut juga filsafat sejarah
kritis-analisis dan bukan filsafat sejarah spekulatif. Penjelasan sejarah bertujuan untuk
memperjelas suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau sehingga dapat dipahami secara
keseluruhan. Penjelasan dilakukan dengan berdasarkan pola yang logis dan dapat dicerna
oleh akal. Dalam penjelasan sejarah, suatu peristiwa akan mencerminkan hubungan yang
sifatnya khusus, yaitu kondisi yang dialami oleh suatu masyarakat, dengan teori-teori tentang
masyarakat secara umum.
Hal ini jualah yang menjadi perhatian bagi Ankersmit dengan menawarkan bahwa
spekulasi adalah satu-satunya yang bisa diberikan untuk membaca sejarah. Spekulasi yang
dimaksud tentu saja bukanlah spekulasi liar, atau asal-asalan. Spekulasi yang digunakan
dalam kajian filsafat sejarah harus memiliki kesinambungan logika historis yang baik dan
dasar-dasar yang mampu dipertanggungjawabkan secara logis.Filsafat sejarah spekulatif juga
dinilai lebih cocok karena mempunyai ide-ide pokok yang mendukung landasan penelitian
sejarah dariperspektif filsafat. Sebagaimana yang telah diungkapkan sebelumnya, kajian
Filsafat Sejarah secara spekulatif tentu saja harus memiliki ruang lingkup yang jelas.
Misnal Munir menulis mengenai hal ini menggunakan istilah empat ide pokok‖ dalam
filsafat sejarah. Pertama, ide tentang kemajuan; ide ini berbicara tentang perkembangan
kesejarahan manusia yang senantiasa mengarah menuju kemajuan atau perkembangan
menjadi lebih baik. Kedua, ide tentang waktu; perkembangan kesejarahan manusia
berlangsung dalam rentang waktu. Ketiga, ide tentang kebebasan; relasi yang menunjukkan
bahwa dengan ketidaktahuan mengenai masa depannya, manusia bersifat bebas dan merdeka
untuk menentukan hal tersebut.
Keempat, ide tentang makna masa depan; akibat dari kemerdekaan yang dimiliki
manusia, maka kesejarahan yang ada semestinya memberikan pengaruh berarti bagi masa
depan yang lebih baik. Menurut Sartono Kartodirdjo, metodologi sejarah sering disebut juga
filsafat sejarah kritis-analisis dan bukan filsafat sejarah spekulatif. Penjelasan sejarah
bertujuan untuk memperjelas suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau sehingga dapat
dipahami secara keseluruhan. Penjelasan dilakukan dengan berdasarkan pola yang logis dan
dapat dicerna oleh akal. Dalam penjelasan sejarah, suatu peristiwa akan mencerminkan
hubungan yang sifatnya khusus, yaitu kondisi yang dialami oleh suatu masyarakat, dengan
teori-teori tentang masyarakat secara umum.
Manfaat Filsafat Sejarah. Manfaat utama mempelajari filsafat sejarah adalah akan
mempertajam kepekaan kritis seorang peneliti sejarah. Artinya, bahwa bagi seorang peneliti
atau pengkaji sejarah (sejarawan) yang dibekali dengan pengetahuan filsafat sejarah akan
menjadikan dirinya sebagai seorang “kritikus” yang handal. Dengan dilatarbelakangi
pengetahuan sejarah, maka seorang peneliti sejarah akan lebih mampu melakukan suatu kritik
atau penilaian dan koreksi mengenai hasil pengkajian sejarah. Oleh sebab itu filsafat sejarah
mutlak diperlukan agar dapat mengapresiasi pengkajian sejarah masa kini dengan lebih
bermakna dan memuaskan.
Kajian tentang sejarah akan lebih tuntas, menarik, dan bermakna bagi kehidupan
manusia di hari ini dan esok jika unsur-unsur dasarnya bias ditemukan. Seorang peneliti
sejarah yang mengetahui dan memahami filsafat sejarah akan mampu menemukan struktur
dasar (hakekat) di dalam penjelasan (eksplanasi) sejarah. Karena itu setiap ahli sejarah yang
dengan sungguh-sungguh menemkuni profesinya sebagai seorang sejarawan professional,
bukan sejarawan amatiran, mau tidak mau menganut beberapa pendapat yang mengakar pada
filsafat sejarah.
Dalam kajian-kajian modern, filsafat sejarah menjadi suatu tema yang mengandung
dua segi yang berbeda dari kajian tentang sejarah. Segi yang pertama berkenaan dengan
kajian metodologi penelitian ilmu ini dari tujuan filosofis. Dalam segi ini terkandung
pengujian yang kritis atas metode sejarawan. filsafat sejarah berupaya menemukan komposisi
setiap ilmu pengetahuan dan pengalaman umum manusia. Disisni perhatian lebih diarah kan
pada kesimpulan bukannya pada penelitian tentang metode, saran-saran yang digunakan
seperti yang digunakan dalam metode analitis filsafat. Dalam kegiatan konstruktif, filosof
sejarah bias mencari pendapat yang paling komprehensif yang bias menjelaskan tentang
makna hidup dan tujuannya.
BAB III
PENUTUP
Filsafat sejarah merupakan ilmu filsafat yang ingin memberi jawaban atas sebab dan
alasan segala peristiwa sejarah. Filsafat sejarah mencoba menggali lebih dalam atas peristiwa
atau kejadian yang telah terjadi, sehingga dapat diketahui makna yang tekandung dalam
peristiwa tersebut. Filsafat sejarah memberi penjelasan serta berusaha masuk ke dalam
pikiran dan cita-cita manusia dan memberikan keterangan tentang bagaimana munculnya
suatu negara, bagaimana proses perkembangan kebudayaannya sampai mencapai puncak
kejayaannya dan akhirnya mengalami kemunduran seperti pernah dialami oleh negara-negara
atas pada zaman yang lalu disertai peran pemimpin-pemimpin terkenal sebagai subjek
pembuat sejarah pada zamannya.
Selain itu dengan filsafat sejarah dapat diketahui apa penyebab peristiwa terdahulu
terjadi, dimana peristiwa tersebut terjadi, dan siapa yang ada didalam peristiwa tersebut serta
yang lebih mendalam lagi. Sehingga kita dapat mengerti maknanya dan dapat mengamalkan
hal-hal baik yang terdapat pada peristiwa sejarah tersebut. Filsafat sejarah menguraikan
secara mendetail mengenai peristiwa yang telah terjadi dari berbagai aspek. Filsafat sejarah
mempelajari suatu kejadian lampau yang menyangkut beberapa aspek tersebut, dengan begitu
dalam penerapannya sangat rinci dan mendetail.
Sebagai manusia selalu ingin memiliki pengetahuan yang luas, kemudian mereka
berusaha mencari fakta-fakta tentang suatu peristiwa guna menambah pengetahuan yang
mereka miliki serta dapat menjadikan teladan yang baik.Filsafat sejarah Menjelaskan
mengenai alasan peristiwa tersebut terjadi dengan sangat mendalam, sehingga dapat lebih
mudah dipahami apa penyebab peristiwa tersebut terjadi. Melalui pemikiran tersebut manusia
dapat memilah-milah atau mengetahui makna baik atau buruk yang terkandung dalam
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Sehingga mereka akan lebih bijak dalam melakukan
segala hal dalam kehidupan ini. Filsafat sejarah memberikan penjelasan yang sangat
mendalam mengenai berbagai hal dalam peristiwa sejarah. Sehingga kita dapat mengetahui
hal atau makna terbesar yang terkandung di balik peristiwa sejarah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Maiwan, Mohammad. 2013. Kosmologi Sejarah Dalam Filsafat Sej Aliran, Teori, dan
Perkembangan. Literasi : Vol.3 Des 2013. http://journal.unj.ac.id/unj/.php/lontar/
article/view/2374. Diakses pada 19 Februari 2021
Anamofa,j.N. 2017. Membaca Karya Sejarah Dengan Kerangka Kerja Filsafat Kritis.
https://osf.io/2548c/ diakses pada 19 Februari, pukul 14.00 WIB
https://id.scribd.com/doc/76412608/FILSAFAT-SEJARAH
https://www.academia.edu/2414570/FILSAFAT_SEJARAH
https://www.google.co.id/amp/s/hamdani46.wordpress.com/2015/07/15/filsafat-
sejarah/amp/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/09/pengertian-filsafat-sejarah-menurut-
para-ahli-lengkap.html