DOSEN PEMBIMBING :
Hendra Naldi,SS,M.Hum
OLEH :
KELOMPOK 7
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah,
dan inayah, serta ridho-Nya kepada kita khusunya bagi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Sejarah Kebudayaan Minangkabau yang berjudul “Perkembangan
Minangkabau Pasca Kemerdekaan” dengan baik salawat bersertakan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasullullah Muhammad Saw, beserta keluarganya yang telah membimbing
manusia untuk meneliti jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan .Penulis mengucapkan
terimakasih kepada orang –orang yang membantu penyusunan laporan makalah ini, di susun
dengan maksud memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Sejarah Kebudayaan
Minangkabau.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik-kritik dan saran-saran yang sifatnya membangun,
sehingga untuk masa yang akan datang makalah ini akan sempurna. Semoga semua hasil jerih
payah kita semua di balas oleh Allah SWT dengan pahala yang setimpal juga, aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................18
B. Krtitik dan Saran.............................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, kondisi negara masih belum stabil.
Banyak permasalah yang belum diatasi. Bangsa Indonesia masih terus berjuang dalam
menghadapi agresi penjajah Belanda untuk yang kedua kalinya ingin menguasai
Indonesia. Negara Republik Indonesia sudah sah memiliki kemerdekaannya, baik secara
de facto maupun de yure. Namun, jalannya pemerintahan masih terbilang belum stabil.
Pancasila sebagai dasar negara dan sistem liberal atau demokrasi parlementer.
Kurun waktu Agustus 1945 – Desember 1947 menjadi masa-masa paling berat
bagi para pejuang dalam kemerdekaan Indonesia setelah diproklamasikan pada 17
Agustus 1945. Pihak Belanda bersama sekutunya, dan Jepang, masih berupaya
mengambil alih kekuasan. Pertempuran pun pecah di sejumlah daerah. Strategi gerilya
dan diplomasi. Tak terkecuali dengan Sumatra Barat yang mayoritasnya dihuni oleh suku
Minang. Disana juga terdapat pergolakkan , penolakan dan perjuangan mempertahankan
NKRI.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Minangkabau Periode Revolusi Fisiki?
2. Bagaimana perkembangan Minangkabau periode Demokrasi Liberal?
3. Bagaimana perkembangan Minangkabau Periode Demokrasi terpimpin
C. Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan Minangkabau periode Revolusi fisik,
Demokrasi Liberal, Demokrasi terpimpin.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semangat pemuda yang begitu besar dan penuh inisiatif menimbulkan terciptanya
beberapa organisasi kepemudaan, sebagai muara yang memperjelas arah perjuangan.
Organisasi kepemudaan tersebut selanjutnya diharapkan dapat menjadi nyawa dan
memberikan sumbangsih dalam pemerintahan daerah. Wilayah Keresidenan Sumatera
Barat dapat dikatakan sebagai salah satu pos terdepan Republik Indonesia di Sumatera,
dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera. Para pemuda dan pemimpin di
Keresidenan Sumatera Barat juga tampaknya lebih siap dan relatif berhasil
mempersatukan berbagai kelompok kekuatan revolusi.
PDRI memainkan peranan penting dan menjamin bahwa perjuangan melawan
Belanda tetap dipimpin oleh pemerintahan yang sah yang diakui oleh kaum Republik di
seluruh Nusantara. Kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan Mr. Sjafrudin
Prawiranegara dan jajaran nya dengan melakukan kegiatan pemerintahan secara
berpindah pindah dan kunjungan ke beberapa Nagari di Sumatera Barat merupakan
kegiatan politik yang dilakukan Pemerintah (PDRI) dalam rangka memberikan dukungan
moril dan menunjukan kepada rakyat bahwa pemerintah selalu dekat dengan Rakyat.
Rakyat akan lebih nyaman, aman dan terlindungi karena dekat dengan Pemerintah.
Begitu juga dengan pemerintah dapat melihat keadaan rakyat dan mendengar langsung
kemauan rakyat pada saat keadaan darurat ( perang ).
Dampak yang paling terasa setelah pemberontakan PRRI ini adalag dibidang
sosial, keberhasilan tentara APRI tidak menjadi tentara pusat mendapat simpati dari
masyarakat, bahkan banyak masyarakat umum mengecam tindakan pemerintahan pusat
tersebut sehingga tentara tidak disukai oleh masyarakat secara umum. Dampak lainnya
adalah peristiwa ini telah menodai MASYUMI dengan cap pengkianat seperti PKI
Madiun 1948, karena basis besar MASYUMI ada di Sumatera Barat. Dengan berkahirnya
PRRI sejumlah tokoh sipil dan militer ditangkap dan dipenjarakan oleh rezim Soekarno.
Joko Suryanto. 2009. “Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat 1958-1961”. Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Keilmuan. Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tufik Abdullah dkk. 2012. “Indonesia Dalam Arus Sejarah (Pasca Revolusi)”. Yogyakarta: PT.
Ichtiar Van Hoeve.