Anda di halaman 1dari 4

Historiografi Pertemuan 15

Historiografi Masa Renaisans

Nama : Fajar Rintoro


NIM : 18407144007
Jurusan : Ilmu Sejarah B 2018

Renaisans adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang
lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa
Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali".
Abad Renaisans (Bahasa Italia: Rinascimento) sebuah gerakan kebudayaan antara
abad ke-14 hingga abad ke-17, Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat,
di kawasan Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Gerakan
ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik terutama
pada peradaban romawi dan yunani.
Arti penting renaisans yakni merupakan transisi dari abad pertengahan ke
dunia modern. Penemuan inspirasi baru dari ide-ide klasik Yunani dan Romowi.
Penemuan keindahan dalam kehidupan sehari-hari. Pembukaan cakrawala di dunia
baru melalui perkembangan percetakan sehingga ilmu pengetahuan berkembang.
Mempertanyakan kembali wewenang gereja. Perluasan pengetahuan manusia di atas
dunia melalui penjelajahan dan pemenuan dunia baru. Serta pelopor kemajuan ilmu
pengetahuan. ciri sebagai berikut:

1. Antroposentris, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa manusia


adalah pusat segalanya di dunia ini, sehinga baik buruknya sesuatu di dunia
ini, demikian pula sejarah umat manusia adalah ditentukan atau berpusat pada
manusia itu sendiri.
2. Sekuler, yaitu pandangan hidup yang bersifat keduniawian, segala sesuatu
diukur atau berorientasi kepada kehidupan di dunia yang bersifat material.
3. Dissegetigheit, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa dalam
kehidupan ini yang terpenting adalah justru dunia yang fana ini.
Semboyannya adalah carpidiem yang berarti nikmatilah hidup ini.

Para penulis sejarah Renaisans mencerminkan cita-cita Renaisans yang


melihat semangat pagan dan kebudayaan klasik Yunani-Romawi sebagai
model. Teologi tidak lagi menjadi fokus dan lukisan tentang keajaiban telah
berkurang. Renaisans melihat ke belakang, dan umumnya, historiografi zaman ini
menggunakan bahasa Latin. Historiografi Renaisans lahir di Italia. Cacat terbesar
ialah dalam penjelasan yang memakai pendekatan “orang besar”, karena banyak
sejarah yang ditulis atas perintah penguasa. Penulis sejarah pada masa renaisans yaitu
Nicolo Machiavelli (1469-1527), Francesco Petrach (1304-1474), Francesco
Guicciardini (1483-1540), Leonardo Bruni (1369-1444), Marcantonio Coccio (1436-
1506) dan lain-lain. Mereka dikenal dengan gagasan politiknya dan mereka
menyumbangkan metode kritis dalam perkembangan historiografi.

Selain sejarawan di atas terdapat sejarawan besar lain yaitu,

1. Voltaire (1694-1778)

Voltaire merupakan nama samaran dari Francois Marie Arouet yang lahir
pada 1694. Karya Voltaire:

1. Histoire de Charles XII (1731);


2. Le Siecle Louis XIV (1751);
3. Histoire de la Guerre de 1741 (1755);
4. Histoire generale depous Charlemagne jusqu”a nos jours (1756).

2. Auguste Comte (1798-1857)

Auguste Comte juga disebut sebagai bapak ilmu Sosial. Dalam sejarahnya Comte
membuat periodisasi sejarah menjadi tiga jaman yaitu:
1. Jaman teologi, yaitu suatu jaman ketika masyarakat hanya percaya bahawa
segala sesuatu di dunia ini digerakan oleh kekuasaan super natural.
2. Jaman metafisis, yaitu jaman ketika masyarakat masih percaya adanya
kekuatan diluar fisika yang tidak tampak, sebagai penggerak dinamika
kehidupan ini.
3. Jaman rasionalisme, yaitu jaman ketika masyarakat hanya percaya bahwa
dinamika di dunia ini, termasuk benda benda mati kekuatanya terletak pada
hukum alam itu sendiri.

3. Immanuel Kant (1724-1804)

Immanuel Kant lahir di Konigsberg, sebuah kota kecil di Prusia Timur. Dia
memiliki karya sebuah esai yang berjudul 'An Idea for a Universal History from the
Cosmopolitan Point of View', terbit pada bulan November 1874. Sejarah yang telah
lalu merupakan suatu paparan tentang ketidakrasionalan manusia dan beliau
mengharap akan suatu Utopia bagi kehidupan yang rasional. Beliau menghubungkan
sudut pandangan zaman kesadaran dengan jaman romantik, seperti juga beliau
mengabungkan rasionalisme dengan empirisme didalam teori ilmu pengetahuannya.
Sejarah yang mengkisahkan tindakan-tindakan manusia, memperhitungkan tindakan-
tindakan itu ditentukan menurut hukum-hukum alam sebagai kesan sebab akibat,
tindakan itu sebagai fenomena yang tunduk terhadap hukum-hukum alam.

4. Leopold Von Ranken (1795-1886)

Leopold Von Ranken adalah sejarawan Jerman. Ia adalah sejarawan yang


memberikan reaksi terhadap aliran Romantisme, bila di jaman romantik penulisan
sejarah banyak dihanyutkan oleh perasaan dan dibumbui oleh komentar serta
keindahan. Oleh karena itu, kenapa dia menentang romanitisme dalam sejarah,
Ranken berpendapat bahwa perlu dibuangnya bungkus perasaan dalam penulisan
sejarah, dengan penulisan sejarah seperti kejadian yang sesungguhnya. Leopold Von
Ranken pernah berkata 'sejarah baru mulai apabila dokumen dapat dipahami, lagi
pula cukup banyak dokumen yang dapat dipercaya'. Adanya metode kritis dari Lepold
Von Ranken ini, maka sejarah dianggap sah sebagai ilmu sejarah. Beberapa Karya
Von Ranken

1. Histories of the Romance and Teutonic People atau Geschichte der


romanischen und germanichen Volker (1824);
2. A critique of Moderen Historikal Writers atau Zur Kritik neuerer
Geschichtschreiber;
3. Fursten nd Volker von Sudeuropa im sechzehnten und seibzehnten
jahrhundert;
4. Die romische Papste, ihre Kirche und ihre Staat im und 17 Jahrhundert (1834-
1836).

Sumber

Brown, Alison. 2009. Sejarah Renaisans Eropa. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Kaswati, Anggar. 1998. Metodelogi Sejarah dan Historiografi. Yogyakarta: Beta


Offset.
http://poseidon04.blogspot.com/2013/05/historiografi-masa-renaisans.html di akses
pada hari Kamis, 21 Maret 2019 pukul 11:36 WIB

http://garuda-bangsa.blogspot.com/2013/05/historiografi-abad-renaisans.html di
akses pada hari Kamis, 21 Maret 2019 pukul 11:37

Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai