Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

Proses penulisan sejarah atau historiografi mengalami dinamisasi. Seperti
yang telah dijelaskan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, bahwa penulisan
sejarah di Eropa Barat terbagi kedalam beberapa fase. Salah satu fase tersebut
ialah fase Modern. Fase modern ini sangat jauh berbeda dengan fase-fase
sebelumya. Seperti penulisan sejarah yang ditulis oleh Herodotus terdapat cerita
yang mengandung mitos, sedangkan pada masa Tuchydides unsur mitos dalam
penulisan sejarah dikurangi bahkan dihilangkan. Metode-metode yang
dikembangkan selanjutnya mengalami perubahan. Sebut saja Leopold Von Ranke
seorang sejarawan yang berdiam di Jerman disebut-sebut sebagai Bapak Sejarah
Kritis Modern. Ranke memperkenalkan metode baru yaitu metode kritik sumber,
ia menginginkan sejarah tidak hanya menjadi sebatas cerita, melainkan menjadi
kebenaran-kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Mengenai
kontribusi dan ciri penulisan sejarah yang ia kembangkan akan dibahas pada bab
selanjutnya.






2

BAB II
PEMBAHASAN

Sekilas Biografi Leopold Von Ranke
Leopold Von Ranke lahir pada tanggal 21 Desember 1795 di
Wiehe/Unstrut, ia dilahirkan ditengah-tengah keluarga teolog Lutheran tua. Ranke
lahir pada masa revolusi Perancis. Ia tetap hidup damai tanpa mengalami benturan
kekerasan sama sekali. Setelah menerima pendidikan awal di sekolah-sekolah
lokal di Donndrof dan Pforta, ia pun menghadiri universitas Leipzig (1814-1818),
ia melanjutkan kuliahnya di filologi kuno dan teologi. Ranke menghadiri Pforta
sekolah swasta yang terkenal, setelah studi lanjut di Universitas Leipzig dan
Halle, ia bekerja sebagai pengajaran guru pria dan Romawi klasik Yunani di
Gymnasium di Frankfurt, ia hanya sementara bekerja sebagai seorang guru di
Frankfurt, ia mulai mempertimbangkan untuk mencoba serius terlibat dalam studi
sejarah, awalnya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang usia
klasik untuk menjadi guru yang lebih baik
1
.
Semasa mudanya ia banyak dipengaruhi oleh agama Kristen. Von Ranke
banyak mempelajari tentang dunia. Menurutnya dunia telah diandaikan dengan
karakter-karakter dan jejak-jejak yang mengarah kepada bentuk Tuhan.
2

Walaupun demikian, ia tidak berkeinginan menjadi pastur. Ia lebih memilih untuk
menjadi pengajar. Ia menganggap dirinya dilahirkan hanya untuk belajar dan

1
http://www.geschichte.hu-berlin.de diakses pada tanggal 28 Oktober 2010.
2
http://sejarah.kompasiana.com diakses pada tanggal 29 Oktober 2010.
3

mempelajari alam sekitar. Sehingga ia tertarik menjadi seorang pengajar. Ia pun
menjadi sejarawan besar di Jerman sekaligus seorang pendidik.

Kontribusi Leopold von Ranke dalam penulisan sejarah
Pandangan-pandangan Ranke mengenai sejarah didapatkan setelah ia
melakukan studi yang serius tentang filsafat, teologi, serta bahasa-bahasa dan
sastra-sastra klasik
3
. Dari hal-hal menarik yang ia pelajari, ia menyimpulkan
bahwa studi sejarah tentang asal-usul orang-orang atau institusi-institusi
menghasilkan pengetahuan yang lebih cemerlang dan lebih lengkap daripada studi
yang lain. Ranke melihat penulisan sejarah pada abad 17 dan 18 mengalami
subjektifitas yang menonjol dalam penulisan sejarah. Oleh karena itu, ia
mengkritisi penulisan sejarah tersebut, sehingga ia dikenal sebagai Bapak Sejarah
Kritis Modern. Karya pertama Ranke berjudul Geschichten Der Romanischen un
Germanischen Volker (sejarah Jerman dan rakyat Jerman), pada periode 1494-
1511
4
. Cara pandang tentang sejarah atau historis mendapat sambutan sebagai
kemajuan kaum intelektual, yang dikenal dengan Historisme. Historisme
merupakan suatu pandangan bahwa sejarah bukan hanya sebagai deret kejadian
yang statis, melainkan sebagai perubahan-perubahan (dinamisasi) yang ada
sangkut-pautnya antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.
5
Sejak
abad ke-18 Historisme sangat meresap dalam dunia Barat, tetapi di dunia Timur
ahistorisme sangat mendalam akarnya. Perbedaan tentang hakekat sejarah itu

3
http://sejarah.kompasiana.com diakses pada tanggal 29 Oktober 2010.
4
Agus Supriyono, Diktat Historiografi Eropa Barat Kuno, Abad Tengah dan Modern
(Jurusan Sejarah, fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang).
5
Romein J.M. Aera Eropa peradaban Eropa sebagai penyimpangan dari pola umum
(diterjemahkan oleh: Noer Toegiman), (Bandung: Ganacu, 1956), hlm. 116.
4

dalam percakapan mengenai Barat dan Timur jelas juga perbedaanya dan sering
menimbulkan salah faham
6
. Historisme lebih dari sekedar teori. Ia merupakan
filosofi hidup yang total, sebuah kombinasi unik dari konsepsi ilmu, khususnya
ilmu tentang manusia, dan sebuah konsepsi tentang tatanan sosial dan politik.
Ranke adalah seseorang yang mengutamakan peristiwa-peristiwa politik dalam
kajian sejarah. Menurutnya, sejarah tidak hanya sekedar cerita masa lalu,
melainkan menjadi pengungkapan kebenaran pengetahuan tentang masa lalu yang
dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah.
7
Kemungkinan Ranke bermaksud
ingin merubah sejarah kedalam suatu keilmuan rigorous, yaitu keilmuan yang
menuntut aturan-aturan yang harus dilakukan dengan ketat dan dilaksanakan oleh
para sejarawan handal di bidangnya. Penelitian ilmiah harus berhubungan dengan
metode kritis, hal ini menyangkut substansi sejarah sebagai studi keilmuan yang
membutuhkan proses analisis. Dengan semangat juangnya dalam bekerja, ia
berprinsip bahwa kerja adalah kesenangan. Kontribusinya yang begitu besar
terhadap studi sejarah patut dijadikan acuan bagi para sejarawan, termasuk dalam
melakukan penelitian sejarah yang berkaitan dengan sumber sejarah. Dengan
adanya metode kritik sumber sejarah ini, ia berupaya untuk mengkombinasikan
rekonstruksi masa lalu yang dapat dipercaya dengan kerapian literer
(kesusastraan). Di usianya yang senja yaitu 80 tahun, Ranke menyelesaikan
kontribusi-kontribusinya untuk sejarah Jerman dan mengedit karya lengkapnya
yang berjumlah 54 jilid (1873-1890). Beberapa karya yang termasuk kedalam
karya penting ialah:

6
Ibid., hlm. 117.
7
http://www.rodazaman.blogspot.com diakses pada tanggal 29 Oktober 2010.
5

The Histories of the Latin and Teutonic Nations (1824)
the Serbian Revolution (1929),
the History of the Popes (vol. I, 1834, Vol. 2 dan 3, 1836),
German History in the Age of Reformation (6 vol., 1839-1847),
French History, Especially in the Sixteenth and Seventeenth
Centuries (5 vol., 1852-1861)
History of England, Principally in the Seventeenth Century (6 vol.,
1859-1868)
Nine Books of Prussian History (1847-1848), yang lima tahun
kemudian dikembangkan menjadi Twelve Books on Prussian
History, sebuah sejarah dunia yang belum sempat ia selesaikan
Weltgeschichte (9 vol., 1881-1889)
8
.

Ciri khas penulisan leopold Von Ranke
Di Amerika dan di Inggris, metode Ranke diidentifikasi dengan beberapa
slogan dan injunction, sejarah terutama adalah studi tentang politik dan kebijakan
luar negeri. Metode yang ia kembangkan ialah metode sejarah kritis. Hal itu
sebagai bukti ketidakpuasan dengan apa yang dianggap sebagai buku sejarah yang
hanya kumpulan fakta disatukan oleh sejarawan modern. Ranke menunjukan
sedikit minat dalam pekerjaan sejarah modern sehingga ia memutuskan untuk
menolak segala gambaran yang bersifat khayalan dalam karya-karya sejarah, ia
hanya percaya pada fakta-fakta sejarah. Inilah yang membedakan penulisan

8
http://sejarah.kompasiana.com diakses pada tanggal 29 Oktober 2010.
6

sejarah ala Von Ranke dengan para pendahulunya. Titik berat yang dijadikan
pegangannya ialah fakta-fakta sejarah. Ia bersandar pada tradisi dari filologi, akan
tetapi penekanannya hanya terhadap dokumen biasa dan sastra alam. Sejarah yang
ia sajikan berdasarkan pada kenyataan yang benar-benar terjadi lebih menarik
daripada sejarah yang diromantisir. Oleh karena itu, ia menolak khayalan-
khayalan dalam karya sejarah. Dalam melakukan penelitian dan penulisan
sejarah, ia selalu berpatokan pada mottonya, wat ist eigenlig geschicte (apa
yang sesungguhnya terjadi). Hanya dengan cara itulah maka kebenran dapat
terungkap dengan jelas. Ranke banyak dipengaruhi oleh filsuf idealis terutama
Fichte (1762-1814). Pandangan religius Ranke membuat dekat dengan pencarian
para idealis untuk mengetahui dunia melalui ide-ide keTuhanan. Dari posisi inilah
ia mendekati sejarah sebagai prinsip studinya. Sebab, menurutnya melalui
perjalanan waktulah ide-ide Tuhan akan tampak. Konsepsinya tentang aktifitas
kesejarahan dipertajam oleh kritisisme filologis klasik yang mengajarinya
kritisisme tekstual dan membiasakannya untuk mencari sumber-sumber primer.
Sebuah model yang mempengaruhinya ialah Roman History-nya Barthold
George Niebuhr (1776-1831), yang meyakinkannya bahwa sebuah karya sejarah
merupakan sebuah usaha literer yang berguna. Metode yang ia kembangkan
menghantarkannya menjadi Bapak Sejarah Kritik Modern. Ia merancang formula
metodologis khusus untuk pengujian sumber sejarah, yaitu kritik ekstern
(otentisitas atau keaslian sumber) dan kritik intern (kredibilitas atau kebiasaan
dipercayai)
9
. Kritik sumber yang ia tonjolkan disebagian besar karyanya

9
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Bentang Budaya,1995), hlm. 99
7

merupakan bukti bahwa sejarah bukan cerita semata, ia mempertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan sekitar memorialis sebagai pengamat dari tindakan yang ia
uraikan. Ranke tampaknya bermaksud merubah sejarah kedalam suatu keilmuan
rigorous (keilmuan yang menuntut aturan-aturan, proses-proses dan lain-lain yang
harus diikuti dengan ketat yang dipraktikkan oleh sejarawan-sejarawan
profesional)
10
.
Ranke wafat pada tanggal 23 Mei 1886 di Berlin dusianya yang menginjak
91 tahun. Ia dimakamkan di pemakaman Sophien, yang masih di simpan hingga
saat ini, dihiasi dengan potret medali dan warisannya di Jerman.



KESIMPULAN

Penulisan sejarah atau historiografi yang dilakukan oleh Leopold Von
Ranke dikenal dengan sebutan sejarah kritik modern. Hal itu berdasarkan pada
metode yang ia kembangkan, yaitu metode kritik sumber. Menurutnya sumber
sejarah hendaknya merupakan sumber primer yang dapat menyajikan gambaran
sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Ia tidak ingin sejarah hanya dijadikan sebagai
cerita belaka, melainkan sejarah dijadikan sebagai studi ilmu untuk mempelajari
sisi kehidupan manusia, baik tentang orang-orang maupun institusi-institusi yang
menghasilkan pengetahuan yang unik dan cemerlang. Von Ranke merupakan

10
http://sejarah.kompasiana.com diakses pada tanggal 29 Oktober 2010.
8

sosok yang sangat memperhatikan alur sejarah sebagai peristiwa yang saling
bersangkutan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Pandangan
yang ia kemukakan dikenal dengan pandangan Historisme. Menurutnya
pandangan ini merupakan satu-satunya cara untuk mempelajari manusia.
Historisme yang ia kemukakan menuai banyak kritik. Menurut para kritikus,
sejarah tidak bisa menjelaskan segala-galanya. Oleh karena itu, sejarah
membutuhkan ilmu bantu khusunya ilmu-ilmu sosial. Kemungkinan hal ini
merupakan salah satu kekurangan dari metode yang ia cetuskan. Walau
bagaimanapun Von Ranke telah membuka mata para sejarawan untuk lebih
memperdalami sejarah sebagai peristiwa yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.












9

DAFTAR PUSTAKA

J. M. Romein (diterjemahkan oleh: Nur Toegiman). Aera Eropa Peradaban
Eropa Sebagai Suatu Penyimpangan dari Pola Umum. Bandung: Ganacu,
1956.
Kuntowijoyo. Pengantar I lmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995.
Supriyono, Agus. Diktat Historiografi Eropa Barat Kuno, Abad Tengah dan
Modern. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Diponegoro
Semarang.
Http://sejarah.kompasiana.com
http://www.geschichte.hu-berlin.de
Http://www.rodazaman.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai