Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOLONIALISME EROPA DI AMERIKA ABAD 15-1763

Dosen :

Azmi Fitrisia, SS. M.Hum Ph.D

Oleh : Kelompok 2

Afdal Zukri 19046001

Ray Silva 19046114

Ririn Pradita Tania 19046192

PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Tuhan YME yang telah memberikan kemampuan, kekuatan,
serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kolonialisme Eropa Di Amerika Abad 15-1763”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Azmi Fitrisia, SS. M.Hum Ph.D
selaku dosen mata kuliah Sejarah Perekonomian atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan
yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari
itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.

Padang, 2 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3
C. TUJUAN...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4
A. Kolonialisme Eropa Di Amerika Abad 15-1763..................................................................4
B. Perang Tujuh Tahun...........................................................................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Timbulnya penjelajahan orang-orang Eropa ke Amerika tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan sejarah Eropa. Antara abad ke 11 sampai 13 penduduk Eropa yang beragama
Kristen secara periodik mengunjungi daerah Laut Tengah untuk menemukan kembali kota suci
dari penguasa Muslim. Penjelajahan yang terjadi dalam konteks Perang Salib tersebut
berpengaruh terhadap diperkenalkannya rempah-rempah dari Timur yang didatangkan oleh para
pedagang Islam ke Eropa. Pasca Perang salib, rempah-rempah merupakan komoditi yang sangat
berharga dan dapat mendatangkan keuntungan finansial yang berlipat ganda bagi mereka yang
memperdagangkannya. Oleh karena itu, orang-orang Eropa, terutama Portugis, Spanyol, Belanda
dan Inggeris berusaha mencari jalan alternatif ke daerah sumber penghasil rempah-rempah
tersebut. Setelah adanya dominasi perdagangan oleh orang-orang Italia di laut Tengah dan
setelah jatuhnya Konstantinopel, ibukota Romawi Timur ke tangan Turki Usmania yang
beragama Islam tahun 1453, usaha mencari rempah-rempah dan penjelajahan dunia semakin
intensif. Demikian juga dengan adanya renaissance di Italia abad ke-15 yang dipelopori oleh para
intelektual berusaha mempertanyakan kembali hakekat penjelajahan dalam aspek invention,
discovery dan dunia baru bagi keunggulan individu dan keunggulan umat manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Kolonialisme Eropa Di Amerika Abad 15-1763

2. Perang Tujuh Tahun

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Kolonialisme Eropa Di Amerika Abad 15-1763

2. Untuk mengetahui Perang Tujuh Tahun


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kolonisasi Orang Eropa ke Amerika


Pertemuan langsung antara bangsa Eropa dengan penduduk asli Amerika tersebut
terjadi ketika sekelompok penjelajah Norwegia (Norsemen) yang telah mencapai
Greenland mendarat di Vinland, Amerika Utara pada awal abad ke-11. Penjelajan
yang dipimpin oleh Lcif Ericson (Eric's son, Leif, anak laki-laki Eric bernama
Leif) tidak memiliki dampak bagi masyarakat Eropa terutama penjelajah untuk
memanfaatkan pengalamannya dalam petualangan di Amerika. Demikian juga dengan
penduduk Indian, tidak memperoleh pengaruh apapun dari penjelajahan tersebut.
Namun demikian, setelah penjelajahan Eric tersebut penjelajah Eropa menyusulnya
dengan menemukan beberapa kawasan baru di Amerika1.

a. Kolonisasi Spanyol ke Amerika


Pelayaran Christopher Columbus (1451-1506) tahun 1492 dapat ditempatkan
dalam konteks penjelajahan bangsa Eropa ke benua "baru" Amerika. Columbus yakin
bahwa dia dapat menemukan rule terpendek ke arah timur dengan cara berlayar
ke arah barat menyeberangi Atlantik. Dia menyangka San Salvador adalah
India, negeri yang kaya akan bahan rempah-rempah. Antara tahun 1492-1502
Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika dan menemukan
kepulauan Caribia. Sampai dia mati, pulau-pulau yang didarataninya seperti
Haiti, Dominica, Puerto Rico, Jamaica, Cuba dan Honduras masih diyakininya
sebagai India. Melalui rintisannya bangsa Spanyol memperoleh pengetahuan
mengenai benua baru Amerika yang kemudian dijadikan sebagai wilayah koloni
Spanyol. Raja Spanyol Ferdinand dan Ratu Isabela akhirnya mensponsori
penjelajahan berikutnya ke Amerika untuk menghadapi dominasi bangsa Portugis

1
Nana Supriatna, ‘Kolonialisasi Eropa Di Amrik’, 53.9 (2013) <http://file.upi.edu/>.
yang telah melakukan penjelajahan dunia. Tindakan raja Spanyol itu menimbulkan
protes Spanyol yang menganggapnya telah mengancam kepentingan Portugal di
Amerika. Paus Alexander VI menengahi pertentangan tersebut dengan cara
menarik garis demarkasi antara Spanyol dan Portugal tahun 1493.
Dalam tahun 1494 kedua negara sepakat dalam Perjanjian Tordesilas bahwa
Portugal akan menguasai Brazil dan sisa benua Amerika oleh Spanyol. Tentu
saja perjanian tersebut tidak berlaku bagi negara-negara lain yang juga berambisi
menguasai Amerika. Niat untuk mencan jalur pelayaran ke Asia terus dilakukan oleh
bangsa Spanyol. Penguasa Spanyol, Charles V, menugaskan Ferdinad Magellan
(1480-1521) untuk menemukan jalur langsung ke kepulauan Maluku sebagai pusat
penghasil rempah-rempah. Magellan berlayar ke arah barat-daya melintasi
Samudera Atlantik, dan sampai ke ujung selatan benua Amerika. Dari sana dia
menyeberang ke Samudera Pacifik menuju arah Barat dan sampai di kepulauan
Filipina tahun 1521 (pemberian nama kepulauan Philipina dilakukan tahun 1560
setelah kepulauan tersebut berada di bawah imperialisme Spanyol atas 'nama raja
Philip II). Di kepulauan tersebut Magellan terbunuh. Namun deniikian pelayaran
terus dilakukan oleh anak buahnya hingga tiba kembali di Spanyol thun 1522.
Pelayaran Magellan berpengaruh besar bagi dunia ilmu pengetahuan dan
membuktikan teori Columbus bahwa dunia ini bulat. Pelayaran ini juga memberi
keterangan yang berharga bahwa Samudera Pasifik demikian luas dan bumi ini
lebih besar dibandingkan dengan yang selama itu dipercayai orang. Penjelajahan
bangsa Spanyol ke benua Amerika diikuti dengan penaklukan dan kolonisasi.
Hernando Cortez (1485-1547) berhasil mencapai Meksiko dan menaklukkan kerajaan
Aztec yang dikuasai kaisar Montezuma.
Sisa-sisa peradaban Aztec dihancurkannya dengan kejam. Demikian juga
dengan kerajaan Inca di Peru dihancurkan oleh bangsa Spanyol yang dirintis
oleh penjelajahan Francisco Pizarro (1470-1541). Daerah-daerah baru di
Amerika Latin dikuasainya dan dijadikan sebagai bagian dari imperium Spanyol.
Penaklukkan itu disusul dengan migrasi penduduk Spanyol ke daerah yang
ditaklukkannya. Pada abad ke 16 di Amerika Selatan telah terdapat 200.000
penduduk Spanyol.yang melakukan kolonisasi2.

b. Kolonisasi Portugis ke Amerika


Eksplorasi yang sistematis terhadap "dunia baru" Amerika dilakukan oleh bangsa
Portugis yang dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-1460).
Henry berambisi untuk mengembangkan kejayaan Portugal dan oleh karena itu
mendorong setiap penjelajah Portugal untuk melakukan penjelajahan dan
menemukan rute baru ke kawastin yang kaya akan rempah-rempah, emas dan
perak. Melalui kepeloporan Henry, bangsa Portugis memperoleh emas dari Afrika
dan menjadikan jalur Portugal dan pantai Afiika Barat sebagai jalur perdagangan
mereka. Sejak tahun 1500 bangsa-bangsa Eropa lainnya memperoleh emas dari
Lisabon sebagai pusat perdagangan emas di Eropa.
Pada tahun 1487 Bartholomew Diaz mencapai ujung selatan Afrika
Selatan. Setelah mencapai Tanjung Harapan, Diaz kembali ke Portugal.
Penjelajahan ini kemudian diteruskan oleh seorang marinir Portugal bernama
Vasco da Gama Dalam ekspedisi ketlua (1497-1499), Vasco da Gama mencapai
pelabuhan-pelabuhan India, dan sekembalinya ke Lisabon dia membawa barang-
barang yang sangat berharga di pasaran Eropa. Melihat banyaknya barang-
barang dagangan yang dibawa Diaz, raja Spanyol, Manuel (1495-1521)
mengirimkan 13 kapal baru ke India dibawah pimpinan Pedro AJvares Cabral.
Tujuannya adalah mendirikan pangkalan dagang di pelabuhan-pelabuhan India.
Pelabuhan-pelabuhan penting yang dikuasai bangsa Portugis akhirnya
diserahkan pada kekuasaan tahta Portugal. Misalnya pelabuhan-pelabuhan di Brazil,
Amerika Selatan, yang telah dikuasai para pedagang Portugis diserahkan kepada
tahta Spanyol. Demikian juga dengan pelabuhan-pelabuhan dagang di Afiika,
Jazirah Arab dan India diakui sebagai milik tahta Portugal. Ekspedisi Pedro
Alvares Cabral ke Brazil pada tanggal 22 April 1500 merintis kekuasaan bangsa
Portugis atas wilayah Amerika Selatan. Para penguasa dan pedagang lokal di daerah
yang didatanginya dan yang tidal: mau tunduk pada Portugal diserang dan

2
Supriatna.
ditaklukkannya. Kota-kota pelabuhan India, seperti Calicut dan Goa dan
pelabuhan Ormuz di Iran diserangnya. Dibawah gubernur Portugal di India, Alfonso
Albuquerque (menjabat antara 1509-1515), kota-kota tersebut diserahkan kepada
tahta Portugal. Demikian juga dengan pelabuhan-pelabuhan lainnya yang semula
dikuasai para pedagang Islam dari Arab, India, Melayu, Maluku dan Malaka
ditaklukkannya. Pelabuhan Malaka yang sangat raniai dan strategis di Selat Malaka
direbutnya tahun 1511, demikian juga dengan pelabuhan-pelabuhan Maluku,
sebagai pusat penghasil rempah-rempah, dikuasainya.
Dengan penguasaan langsung-daerah-daerah yang ditaklukkannya maka
negara Portugal mulai merintis politik imperialisme, yaitu politik untuk menjadikan
daerah yang ditaklukkannya sebagai bagian dari imperium seberang lautan
Portugal, dan dikuasai langsung oleh pemerintah pusat di ibukota Lisabon,
Portugal. Portugal merupakan negara pertama sejak jaman penjelajahan yang
menguasai daerah imperium seberang lautan. Melalui politik imperialisme,
Portugal memaksa bangsa-bangsa yang dikuasainya untuk tunduk pada aturan
politik dan ekonomi yang dibuatnya. Dengan deniikian para pedagang yang
berada di bawah kekuasaan bangsa Portugis harus menyerahkan barang hasil
produksinya dengan harga yang ditentukan oleh mereka.

c. Kolonisasi Prancis ke Amerika


Pada tahun 1524, Raja François I memerintahkan Giovanni de Verrazano untuk
melakukan ekspedisi. Giovanni menemukan wilayah yang diberi nama Nova Francia
terletak di antara Florida dan Newfoundland.Pada tahun 1534, Raja François I
mengirim Jacques Cartier untuk mencari bagian barat laut yang menghubungkan
Atlantik, di atas benua Amerika, dengan Pasifik. Cartier pun menemukan pintu masuk
besar yaitu sungai Saint-Lawrence, diharapkan akan terbukti menjadi muara saluran
antar benua. Cartier menunda eksplorasi sampai musim panas mendatang dan
kembali ke Prancis. Sementara itu ia mengklaim seluruh wilayah untuk rajanya,
dengan nama New France.
Pada tahun 1535, Cartier menyusuri sungai Saint-Lawrence menemukan pulau
yang ditempati penduduk aslinya yaitu suku Huron Indian. Kemudian, mereka
menunjukkan Cartier tempat tertinggi di wilayah mereka yaitu Mont Réal atau Mount
Royal, cikal bakal wilayah Montreal di Amerika.
Pada tahun 1541, Cartier kembali untuk kunjungan ketiga ke pulau yang
ditempati suku Huron. Penemuan wilayah ini memberikan keuntungan bagi para
pedagang bulu berang-berang Prancis di wilayah ini.
Pada tahun 1611, Samuel de Champlain menetapkan awal permukiman di Pulau
Huron yang sekarang disebut Montreal. Tiga tahun sebelumnya (tahun 1608)
Champlain telah membentuk permukiman di Quebec. Champlain juga terus berusaha
untuk menjelajahi daerah lain, tujuannya untuk meningkatkan kemajuan perdagangan
bulu berang-berang di Prancis dengan bantuan suku Huron Indian. Namun,
kemajuannya lambat. Champlain meninggal pada tahun 1635, para pemukim di
Quebec kurang dari 100 kepala.
Pada tahun 1627, Richilieu (perdana menteri La Monarchie Absolut) membentuk
The Company of New France, terdiri dari The Hundred Associates. The Associates
berjanji untuk mengangkut sedikitnya 200 pemukim ke daerah koloni setiap tahun.
Namun, target tersebut tidak pernah tercapai. Hingga tahun 1660, New France hanya
memiliki sekitar 2.300 penduduk Eropa dengan Boston yang memiliki penduduk
yang lebih besar.
Akibat kurangnya penduduk di daerah koloni, para pedagang Prancis kesulitan
mendapatkan barang-barang dari Saint-Lawrence, terutama setelah suku Huron telah
didorong oleh suku Iroquois pada tahun 1648-1650. Pada tahun 1660, para pemukim
meminta bantuan pada Louis XIV lalu Louis XIV menjadikan New France sebagai
provinsi kerajaan3.

d. Kolonisasi Inggris ke Amerika


Para penjelajah Inggeris juga tidak mau ketinggalan dalam meramaikan
penjelajahan dunia. Dimulai dengan penjelajahan John Cabot (pedagang Genoa yang
tinggal di London), yang berniat berlayar ke Brazil tetapi mendarat di Canada
(Newfoundland) tahun 1497, penjelajan Inggeris berusaha menemukan "daerah
baru", seperti penjelajah Drake (1577-1580) yang berhasil mengelilingi dunia, Gilber,

3
Dhea R Amalia, ‘Jejak Prancis Di Amerika’, UNIVERSITAS INDONESIA <academia.edu>.
dan Releigh menjelajah daratan Amerika Utara. Kebijaksanan politik Ingeris dalam
melakukan kolonisasi di Amerika Utara sejak abad ke-16 berkaitan dengan
situasi politik di dalam negeri. Walaupun klaim Inggeris terhadap Amerika
Utara berlangsung sejak penjelajahan John Cabot (1497), klaim tersebut tidak
diikuti dengan tindakan nyata. Pada akhir abad ke-16 Monarki Tudor telah mengubah
kerajaan Inggeris sebagai kekuatan utama di Eropa yang siap bersaing dengan
negara-negara lainnya dalam melakukan eksploitasi benua baru. Setelah keluar
dari krisis monarki abad ke-15 yang dikenal dengan "Wars of Roses" atau
perang-perang bunga ros dalam tubuh keluarga monarki, Inggeris memasiki abad
ke-16 memperoleh pemerintahan yang kuat di dalam negeri. Tampilnya keluarga
Tudor yang dipirnpin oleh Henry VII (1485-1509) dan Henry VIII (1509-1547)
ditandai dengan upaya mempersatukan semua keluarga monarki yang bertikai dan
menyatukan kesetiaan semua warga negara terhadap tahta kerajaan. Pada masa
pemerintahannya, Henry VIII telah dapat memperoleh kekuasaannya atas semua
keluarga kerajaan, kecuali atas kekuasaan Paus di Roma. Ketika istri pertama
Henry, Catherine of Aragon tidak melahirkan anak laki-laki sebagai putra mahkota,
Henry meminta Paus di Roma untuk membatalkan perkawinannya. Ketika Paus
menolak, Henry menentang Paus dan meminta Parlemen Inggeris untuk memutuskan
hubungan dengan Gereja Katholik di Roma.
Akhirnya Parlemen pada tahun 1534 sepakat untuk menghasUkan undang-
undang yang mengesahkan terbentuknya sistem gereja Inggeris yang berada di
bawah kekuasaan Raja Inggeris. Dengan undang-undang tersebut, Henry, sebagai raja
Inggeris memiliki kewenangan atas pajak yang dipungut oleh gereja serta tanah yang
dikuasainya. Peristiwa tersebut merupakan saluran bagi terbentuknya reformasi
gereja dan protestanisme di Inggris4.

e. Kolonisasi Belanda ke Amerika


Bangsa Belanda menyusul bangsa Portugis dan Spanyol melakukan
penjelajahan dunia termasuk ke Amenka. Para penjelajah Belanda sudah banyak
yang mendarat di kepulauan Indonesia sejak tahun 1600-an, terutama setelah

4
Richard N Current, ‘Eksplorasi Dan Kolonisasi’, 1–45 <http://staffnew.uny.ac.id/>.
tibanya kapal Cornelis de Houtman di Banten tahun 1596. Pada tahun 1602 para
penjelajan dan pedagang Belanda telah mendirikan perserikatan dagang Belanda di
Indonesia dengan nama VOC. Organisasi dagang tersebut merupakan alat untuk
melaksanakan kolonialisme Belanda di Indonesia dan Sri Lanka. Kolonisasi Belanda
di Amerika dimulai sejak didirikannya West India Company di Pulau
Manhattan tahun 1624 sebagai pangkalan dagang kulit binatang di kawasan Amerika.
Pada tahun 1650 organisasi dagang Belanda di Amerika Selatan berhasil merebut
beberapa pangkalan dagang Spanyol dan Portugal sehingga akhirnya organisasi
itu mampu mengontrol jaringan dagang antara Amerika dan Eropa. Belanda juga
mendirikan koloni di New Netherland. Namun demikian koloni tersebut tidak
berkembang, bahkan tahun 1664 koloni tersebut direbut oleh Inggeris dan
diganti dengan nama New York. Belanda lebih tertarik terhadap koloninya di
Asia, Indonesia.

B. Perang Tujuh Tahun


Awal abad ke-18M Inggris memiliki daerah koloni di Amerika Utara yang kurang
menguntungkan yaitu di sepanjang pantai timur samudra Atlantik. Daerah koloni ini
terjepit oleh daerah koloni milik Perancis dan Spanyol. Inggris ingin memperluas daerah
koloni ke arah barat tetapi terhadang oleh Perancis yang telah menguasai daerah
Louisiana, lembah Ohio dan daerah Quebec. Inggris pun harus menerobos pegunungan
Rocky dan hutan belantara yang sulit. Disebelah barat tersedia hamparan tanah luas yang
memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti sumber mineral, hasil hutan, dan juga
tambang. Inggris juga harus berhadapan dengan Perancis yang terlebih dahulu menguasai
daerah disebelah barat5.
Perang tujuh tahun akhirnya terjadi pada tahun 1756-1763 di Benua Amerika, perang
ini terjadi antara Inggris dan Perancis. Perang tujuh tahun ini di menangkan oleh Inggris
yang berhasil mengalahkan Perancis. Tokoh yang terkenal dalam perang ini adalah
George Washington, beliau sangat berjasa untuk negara Inggris. Inggris berhasil merebut
kanada dan juga Mississippi. Perang ini di sebabkan Inggris yang menguasai daerah di
sepanjang Pantai timur di Amerika Utara yang ingin menguasai seluruh daerah di
5
Dewi Triwahyuni, ‘Sejarah Kemerdekaan Dan Diplomasi Amerika Serikat’, 1789, 2010.
Amerika Utara tersebut, termasuk daerah pedalaman yang ada di sebelah barat daerah
yang di kuasai oleh Perancis. Setelah Inggris memenangkan perang ini, Inggris
bermaksud untuk membangun tiga belas daerah koloni, yang kemudian hari menjadi
wilayah Amerika Serikat. Selanjutnya, Inggris mengeluarkan proklamasi 1763 yang
menyatakan bahwa orang yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah
barat pegunungan Apalachia. Secara umum latar belakang adanya perang tujuh tahun
antara Inggris dan Perancis adalah :
1. Timbulnya paham kebebasan dalam bidang politik
2. Timbulnya paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Dikeluarkannya undang-undang pajak yang di tentang oleh kaum koloni

Perang ini di akhiri dengan perdamaian paris yang isinya :

1. Kanada dan Lousiana disebelah timur sungai mississipi diberikan kepada Inggris,
sedangkan disebelah baratnya tetap dikuasai Perancis.
2. Perancis nyerahkan semua jajahannya di India kepada Inggris.

Setelah perang tujuh tahun usai, koloni mulai merasa mereka tidak memperoleh hak-
hak mereka. Selain akibat proklamasi 1763, mereka merasa di perlakukan tidak adil
karena pajak yang di pungut oleh pemerintah Britania. Kolonis menyatakan “tak ada
pajak tanpa perwakilan”. Yang berarti mereka meminta agar mereka memiliki suara di
parlemen Britania. Pajak-pajak tersebut meliputi teh, gula, materai. Pada tahun 1770,
peristiwa Boston Tea Party terjadi, kolonis-kolonis di Boston membuang ratusan kotak
yang berisi teh dari kapal di pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Tea Act.
Tentara Britania lalu mengambil, yang mengakibatkan pendirian kongres kontinental
yang terdiri dari pemimpin setiap 13 koloni. Tokoh-tokoh penting dalam kongres tersebut
adalah Benyamin Franklin, John Adam, Thomas Jefferson, John Hancock, Roger
Sherman, dan John Jay6.

6
Iis Wahyuningsih, ‘PERANG 7 TAHUN DI AMERIKA (1756 – 1763)’, IKIP PGRI MADIUN, 2015.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kolonisasi Eropa di Amerika adalah upaya Bangsa Eropa untuk
mendiami/mendirikan koloni-koloni di benua Amerika dan sekitarnya. Pendaratan Christopher
Columbus di Kepulauan Karibia pada tahun 1492 dianggap merupakan awal dari kolonisasi
Eropa di Amerika, walaupun bangsa Eropa pertama yang tiba di Amerika adalah bangsa
Viking yang pada abad ke-11 Masehi mendirikan koloni-koloni di Greenland (Tanah Hijau) dan
L'Anse aux Meadows di daerah yang disebut Vinland, sekarang disebut Newfoundland.
Pemukiman di Greenland bertahan selama berabad-abad, dan pada saat itu bangsa Viking dan
bangsa pribumi Inuit saling bermusuhan. Koloni Viking di Greenland sudah runtuh pada abad
ke-15.
Ekspedisi Columbus mendarat di pulau-pulau di daerah Laut Karibia pada tahun 1492, yang
diikuti oleh penjelajahan dan kolonisasi besar-besaran oleh bangsa Eropa di Kepulauan Karibia,
dan di daratan Amerika mulai awal abad ke-16. Pada akhirnya seluruh belahan bumi barat akan
dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa, yang mengakibatkan perubahan besar pada alam, populasi,
serta flora dan fauna di Amerika. Bangsa-bangsa Eropa bermigrasi secara besar-besaran ke
Amerika. Pada abad ke-19 saja 50 juta orang meninggalkan Eropa menuju Amerika.
Penyebab terjadinya perang tujuh tahun adalah timbulnya paham kebebasan dalam
bidang politik, timbulnya paham kebebasan dalam bidang perdagangan, serta
dikeluarkannya undang-undang pajak yang di tentang oleh kaum koloni. Setelah perang
tujuh tahun usai, koloni mulai merasa mereka tidak memperoleh hak-hak mereka. Selain
akibat proklamasi 1763, mereka merasa di perlakukan tidak adil karena pajak yang di
pungut oleh pemerintah Britania. Kolonis menyatakan “tak ada pajak tanpa perwakilan”.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Dhea R, ‘Jejak Prancis Di Amerika’, UNIVERSITAS INDONESIA


<academia.edu>[diakses pada 31/08/201]

Richard N Current, ‘Eksplorasi Dan Kolonisasi’, 1–45 <http://staffnew.uny.ac.id/>[diakses pada


31/08/201]

Supriatna, Nana, ‘Kolonialisasi Eropa Di Amrik’, 53.9 (2013) <http://file.upi.edu/>[diakses pada


31/08/201]

Triwahyuni, Dewi, ‘Sejarah Kemerdekaan Dan Diplomasi Amerika Serikat’, 1789, 2010[diakses
pada 31/08/201]

Wahyuningsih, Iis, ‘PERANG 7 TAHUN DI AMERIKA (1756 – 1763)’, IKIP PGRI MADIUN,
2015[diakses pada 31/08/201]

Anda mungkin juga menyukai