JUDUL MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 5
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah berjudul Sebab terjadinya:
Perang Candu 1839-1842, Pemberontakan Taiping 1850-1864, Pemberontakan Boxer 1901
dan pengaruhnya bagi Dinasti Manchu dan masyarakat Tiongkok di aspek politik, sosial dan
ekonomi
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami menyadari bahwa tulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan meyakini masih ada kesalahan maupun kekurangan yang ada di
dalamnya. Maka dari itu kami mengharapkan pembaca makalah ini untuk bisa memberikan
kritik serta saran agar nantinya pemahaman kami mengenai topik ini bisa lebih baik lagi dan
karya tulis kami selanjutnya bisa menjadi referensi yang lebih bagus lagi.
Dalam kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Srategi Pembelajaran Sejarah, yakni
Bapak Yusuf Budi Prasetya Santosa, M.Pd yang telah memberikan bimbingan selama proses
belajar. Demikian kata pengantar ini kami buat, apabila terdapat kesalahan maka kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun,
Kelompok 05
DAFTAR ISI
D
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa modern di Cina ditandai dengan masuknya pengaruh bangsa barat ke dalam
masyarakat Cina. Perang Candu merupakan peristiwa yang mengawali masa
modern di Cina. Sebelum Perang Candu, Cina mengisolir dirinya dari dunia luar
dan hanya mengadakan hubungan dagang yang sangat terbatas dengan bangsa
asing di Kanton. Hal inilah yang menyebabkan Cina sering disebut Negara Tirai
Bambu.
Perang Candu terjadi dua kali, Perang Candu I merupakan perang antara Cina
dengan Inggris dan Perang Candu II merupakan perang antara Cina dengan
Inggris dan Perancis. Perang Candu merupakan perang besar karena dampaknya
mempengaruhi kehidupan bangsa Cina. Akibat dari perang tersebut Cina
mengalami kekalahan dan harus menandatangani perjanjian yang lebih
menguntungkan pihak asing. Masyarakat Cina berangsur-angsur menjadi semi
feodal dan semi koloni, karena beberapa wilayah Cina diduduki oleh beberapa
bangsa-bangsa asing akibat perjanjian tidak seimbang. Sehingga banyak
bermunculan pemberontakanpemberontakan dari berbagai daerah di Cina Salah
satunya pemberontakan Taiping yang membuat dinasti Qing semakin terpuruk
ketika pemberontakan Taiping berkobar. Pasca berakhirnya Perang Candu Cina
menandatangani perjanjian Nanjing dan Inggris memaksa Cina untuk membuka
pelabuhan agar Inggris dapat mendominasi kekuasaan diwilayahnya. Tindakan
Inggris ini kemudian diikuti oleh negara-negara lain seperti Jerman, Perancis dan
Rusia. Dominasi tersebut menimbulkan perlawanan dari masyarakat lokal.
Pemberontakan Boxer pada dasarnya merupakan gerakan yang mendukung
pemberontakan petani pada 1900-an yang berupaya mengusir bangsa Barat dari
Cina. Nama “Boxer” adalah julukan yang diberikan oleh orang-orang Barat untuk
mereka yang tergabung dalam kelompok militan bernama Yihequan. Faktor utama
pemberontakan ini karena dominasi asing yang dilakukan bangsa Barat yang
dianggap oleh serikat Boxer dapat menghilangkan budaya dan kepercayaan
leluhur.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sebab terjadinya perang candu 1839-1842?
2. Bagaimana sebab terjadinya Pemberontakan Taiping 1850-1864?
3. Bagaimana sebab terjadinya Pemberontakan Boxer 1901?
4. Bagaimana pengaruh perang dan pemberontakan tersebut bagi Dinasti Manchu
dan masyarakat Tiongkok di aspek politik, sosial dan ekonomi
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Timur
2. Untuk mengetahui sebab terjadinya perang candu 1839-1842?
3. Untuk mengatahui sebab terjadinya Pemberontakan Taiping 1850-1864?
4. Untuk mengatahui sebab terjadinya Pemberontakan Boxer 1901?
5. Untuk mengatahui pengaruh perang dan pemberontakan tersebut bagi Dinasti
Manchu dan masyarakat Tiongkok di aspek politik, sosial dan ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN
Kekalahan Cina (Manchu) dalam Perang Candu ini menurunkan derajat Cina di
mata dunia internasional. Ditambah dengan persetujuan-persetujuan selanjutnya
menambah suramnya Dinasti Manchu. Selanjutnya Cina menjadi semacam
"Settlement State".
Pemimpin pemberontakan T'ai Ping ialah Hung Hsiu Ch'uan, sedang pemimpin
pemerintahan Manchu dipegang oleh Tseng Kuo Fan. Hung Hsiu Ch'uan adalah
anak seorang petani biasa di Canton, ia adalah seorang Kristen. Dengan paham
Kristennya ini, ia merasa bahwa sebagai utusan Tuhan, Hung Hsiu Chuan
berusaha untuk mendirikan masyarakat kerohanian dengan menghilangkan
penyembahan berhala di kalangan masyaraka Tionghoa. la mendirikan
Perkumpulan Shang Ti Hui (Ruma Sorga Abadi). Bersama dengan seorang
rohaniawan bernama Feng Shan. Pada 1855 M Hung Shiu Ch'uan mendirikan Fa
Shang Ti Hul (Society of God Worshipers) di Kwangsi dengan anggota 2.000
orang. Gerakan ini merupakan gerakan progresif yang menentang kepada
pemerintahan Dinam Manchu yang korup dan bobrok.
Pada 1849 M daerah Kwangsi dilanda bencana kelaparan dan seluruh daerah
menderita kerusakan hebat. Hung Hsu Chuan menyadari bahwa pada waktu itu
merupakan kesempatan yang baik untuk melakukan pemberontakan. Pada 11
Januar 1851 M meletuslah pemberontakan di Kwangsi. Kekuatan kaum
pemberontakan makin lama makin bertambah besar. Kaum pemberontak sedikit
demi sedikit dapat merebut daerah yang dikuasai oleh pemerintah Dinasti, sehinga
lama kelamaan dapat menguasai daerah yang luas. Gerakan T'ai Ping cepat sekali
meluas, dan pada 1852 M berhasil merebut Hankow dan Wuchang, kemudian
1853 M merebut Nanking. Lebih lanjut kaum pemberontak bergerak ke provinsi-
provinsi lain, yakni Anwel Honan, Shansi, Hopei dan daerah-daerah lain, bahkan
di Nanking Hung Hsiu Ch'uan mengangkat dirinya menjadi raja dengan gela Tien
Wong (Raja Langit), Kerajaannya dinamakan "T'ai Ping Tien Kuo" (Heavenly
Kingdom of Great Peace = Kerajan Langit yang Damai) (Latourette, 1949:355).
Kecermelangan kaum pemberontak mulai menurun dalam pertempuran di
Kwangsi dan Anwel yang berlangsung dari 1857-1860 M. Pemerintahan Dinasti
Manchu yang dibantu oleh Inggris dan Prancis dapat dengan cepat merebut
kembali daerah-daerah yang dikuasai kaum pemberontak. Li Hung Chang,
pemimpin Dinsati Manchu yang cakap akhirnya dapat merebut pusat gerakan T'ai
Ping di Nanking pada 19 Juli 1864 Dengan jatuhnya Nanking berarti hancurlah
kekuatan T'ai Ping T'ai Ping jatuh, Hung Hsiu Chuang bunuh diri, berarti jatuhnya
"The Heavenly Kingdom of Great Peace"
Kata Boxer ini terjadi berawal dari munculnya organisasi rahasia yang menyebut
diri mereka Yihequan (Harmonious Fist). Bangsa Barat menyebut Yìhéquán dengan
sebutan The Boxer karena ciri khas mereka yang menggunakan ilmu bela diri sejenis
tinju.. Mereka dideskripsikan sebagai bandit yang membawa pedang di
provinsi Shandong, Henan dan Anwei, serta merupakan sebuah serikat rahasia
yang terbentuk pada akhir zaman dinasti Qing yang mayoritas anggotanya berasal
dari golongan petani. Seperti organisai-organisasi rahasia yang sebelumnya, ilmu
bela diri Boxer dipercaya ada kekuatan spiritual dan juga dipercaya kebal terhadap
senjata. Perkumpulan ini bertujuan untuk mempertahankan China dari orang-orang
asing yang “jahat”, khususnya terhadap orang-orang asing yang menjadi emisaris ke
China bahwa ideology dan budaya mereka salah dan ketinggalan zaman.
Pada tahun 1898 perkumpulan Boxer muncul di provinsi Shandong, mereka
menghancurkan dan menjarah property-properti para emisaris dan para penganut
Kristen. Aksi mereka ini berhasil meraih dukungan dan merekrut banyak orang,
karena banyak rakyat China yang membenci para bangsa asing karena bertindak
sewenang wenang.
Setelah dua tahun pelecehan dan pembunuhan yang dilakukan oleh perkumpulan
Boxer terhadap bangsa asing, membuat para bangsa barat protes dan bersiap untuk
melakukan peperangan. Empress Dowager Cixi yang pada waktu itu berkuasa
menyetujui aksi perkumpulan Boxer ini dengan harapan dapat mengusir bangsa barat
dari China dengan menjadikan mereka pasukan resmi pemerintah dan
mendeklarasikan perang melawan tentara-tentara asing. Tetapi peperangan ini sangat
mudah dimenangkan oleh bangsa barat karena senjata yang mereka gunakan yaitu
senjata api sedangkan para rakyat China yang memberontak hanya menggunakan
senjata tradisional dan bela diri tinju untuk melawan.
Empress Cixi kemudian menandatangani perjanjian damai yang dikenal dengan
Perjanjian Xinchou yang isinya Pemerintah Qing diminta ganti rugi peperangan
sebesar 450 juta tael perak selama 39 tahun kepada 8 negara asing yang ikut dalam
pertempuran.
PENUTUPAN
Kesimpulan
Masa modern di china di tandai dengan masuknya bangsa barat pada awalnya China
menutup dirinya dari dunia luar dan hanya melakukan perdagangan sangat terbatas
dengan luar negeri di daerah kanton oleh karena itu China di sebut juga negeri tirai
bambu, perang candu terjadi dua kali yang pertama perang China melawan Inggris
perang yang ke II China melawan Inggris dan Perancis. perang candu adalah perang
pertama pada masa modern di china,Perang candu adalah perang besar yang
dampaknya terhadap China yaitu China harus mengalami kekalahan dan harus
menandatangani perjanjian yang lebih menguntungkan bangsa luar yaitu Inggris.
Muncul pemberontakan T'ai ping akibat dari pemberontakan itu dinasti Qing semakin
terpuruk, ketika pemberontakan T’ai ping sedang berkobar berakhirnya perang
candu.kekalahan pada china Inggris meminta China untuk menandatangani perjanjian
nanjing di Inggris dan memaksa China agar dapat mendominasi kekuasaan di wilayah
nya, tindakan Inggris kemudian di ikuti oleh Rusia,Dominasi tersebut menimbulkan
perlawanan dari masyarakat lokal yang ingin mengusir bangsa barat dari china yaitu
pemberontakan boxer, Pemberontakan boxer pada dasarnya adalah masyarakat daerah
yang berprofesi sebagai petani penyebab dari pemberontakan boxer karena
kekhawatiran penduduk lokal di China akan dominasi asing dapat menghilangkan
budaya dan leluhur china.
A. Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun
penulisan ini jauh dari kata sempurna masih banyak kesalahan dalam kelompok. kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Maka penulis sangat
mengharapkan saran bahkan kritikan yang dapat membangun dari para pembaca dan
saran untuk lebih baiknya di masa akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ebrey, Patricia B. (1996). The Cambrige illustrated history of China. Cambrige: Cambrige
University Press.