Anda di halaman 1dari 3

©Uun-Dok-HO-SPS-2021

Pendekatan dalam Pembelajaran Sejarah

Konsep-konsep Kunci
 Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
 Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
 Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah sistematik dan
sistemik yang digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi
yang ditentukan.
 Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang
digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.
 Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh
pendidik untuk menangani suatu kegiatan pembelajaran.
Lihat Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah

Pendekatan Ekpositori
Pendekatan ekspositori merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan
pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran
secara optimal. Pendekatan ini lebih bersifat teacher oriented/ teacher center
approach. Dalam penggunaan pendekatan ini ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, diantaranya:
a. Berorientasi tujuan --- tujuan harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang
terukur dan berorientasi pada kompetensi yang ditargetkan
b. Prinsip komunikasi --- informasi harus tersampaikan dengan baik dari pemberi
pesan (guru) ke penerima pesan (siswa)
c. Prinsip kesiapan --- guru harus mengkondisikan siswa (pisik dan psikis) dalam
keadaan siap untuk menerima pesan (informasi)
d. Prinsip berkelanjutan --- membawa siswa untuk terus belajar dan mendapatkan hal
baru

Pendekatan inquiry/discovery
Pendekatan inquiry/discovery berorientasi pada keterlibatan siswa secara
maksimal dalam proses kegiatan pembelajaran, mengembangkan sikap kritis dan
percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses tersebut. Pendekatan ini
©Uun-Dok-HO-SPS-2021

lebih bersifat student oriented/ student center approach. Dalam penggunaan


pendekatan ini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya:
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual --- proses sebagai suatu tahapan
mencari dan mendapatkan sesuatu
b. Prinsip interaksi --- membangun interaksi dua arah antar sesama siswa dan siswa
dengan guru
c. Prinsip bertanya --- mengedepankan keterampilan bertanya pada guru untuk
melihat perkembangan intelektual siswa
d. Prinsip belajar untuk berpikir --- proses pembelajaran melatih siswa untuk
membangun pengetahuan
e. Prinsip keterbukaan --- membangun suasana yang merangsang siswa untuk
berpikir dan membangun pengetahuan

Contextual Teaching and Learning


CTL membantu para siswa menemukan makna dalam pembelajaran mereka
dengan cara menghubungkan materi akademik dengan konteks kehidupan keseharian
mereka. Membuat hubungan penting yang menghasilkan makna dengan
melaksanakan pembelajaran yang diatur sendiri, bekerja sama, berpikir kritis, kreatif,
menghargai orang lain, mencapai standar tinggi, dan berperan serta dalam tugas-
tugas penilaian autentik. CTL memiliki 7 (tujuh) asas yaitu:
a. Konstruktivistik --- membangun pengetahuan sendiri melalui keterlibatan aktif
siswa dalam proses pembelajaran
b. Menemukan --- proses pembelajaraan berorientasi pada usaha menemukan dengan
cara berpikir
c. Bertanya --- mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan atas sesuatu
yang dicari
d. Masyarakat belajar --- membangun kerjasama kelompok
e. Pemodelan --- memperagakan sesuatu sebagai contoh
f. Refleksi --- merenung tentang apa yang telah dilakukan
g. Penilaian autentik --- pengamatan proses

Cooperative Learning
Pembelajaran cooperative learning merupakan pembelajaran aktif yang
menekankan pada aktivitas siswa bersama-sama secara berkelompok untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Terdapat 4 (empat) prinsip pendekatan ini, yaitu:
a. Prinsip ketergantungan positif --- saling mendukung dalam penyelesaian tugas
berdasarkan kemampuan masing-masing
b. Tanggung jawab perseorangan --- setiap anggota kelompok harus memberikan
yang terbaik untuk kelompoknya
c. Interaksi tatap muka --- menciptakan pengalaman kerja sama, menghargai
perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing. Perbedaan akan menjadi
kekuatan bagi kelompok
©Uun-Dok-HO-SPS-2021

d. Partisipasi dan komunikasi --- membangun keterlibatan aktif sebagai modal bagi
siswa nantinya di tengah masyarakat

Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menekankan pada proses
pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui kegiatan
yang memberikan pengalaman belajar yang bervariasi, mengembangkan sikap ilmiah,
mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang, dan memotivasi.
Terdapat beberapa kegiatan dalam pendekatan ini, diantaranya:
a. Mengamati --- Mengamati dilakukan antara lain dengan membaca, mendengar,
atau mengamati fenomena (melibatkan pemanfaatan panca indera)
b. Menanya --- Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskusi atau kerja
kelompok untuk membangun pengetahuan faktual, konseptual, prosedural tentang
suatu hukum maupun teori hingga berfikir metakognitif
c. Mengumpulkan informasi --- Mengumpulkan informasi dilakukan melalui membaca,
mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi,
mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
d. Menyasosiasikan --- Mengasosiasi dilakukan melalui berbagai aktivitas, antara lain;
menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan
memprediksi/mengestimasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan
informasi lainnya dan menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut,
kemampuan menerapkan prosedur dan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan.
e. Mengkomunikasikan --- Mengomunikasikan dilakukan dalam bentuk kegiatan
publikasi (menyampaikan hasil konseptualisasi) tentang pengetahuan,
keterampilan, dan penerapannya dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa,
diagram, atau grafik.

Bahan bacaan
Abidin, Y. (2016). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: Rafika Aditama.
Direktorat Pembinaan SMA. (2017). Model-model Pembelajaran. Jakarta:
Kemendikbud.
Hosnan, M. (2017). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Johnson, E. B. (2007). Contexctual Teaching & Learning (I. Setiawan, Penerj.).
Bandung: Penerbit MLC.
Nurdin, S. & Adrianto. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Siregar, E. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia.

Anda mungkin juga menyukai