Anda di halaman 1dari 6

©Uun-Dok-HO-SPS-2021

Form Tugas 5

Nama : Lela Afriyanti

Nim : 20046132

Strategi Pembelajaran Sejarah

Analisis Pendekatan Inquiri/Discovery dan Ekspositori

Aspek Inquiri/Discovery Ekspositori


Pengertian Pendekatan discovery-inquiry merupakan Pendekatan ekspositori adalah metode
pembelajaran yang menitik beratkan pada proses pembelajaran yang digunakan dengan
pemecahan masalah, sehingga peserta didik memberikan keterangan terlebih dahulu definisi,
harus melakukan eksplorasi berbagai informasi prinsip dan konsep materi pelajaran serta
agar dapat menentukan konsep mentalnya memberikan contoh-contoh latihan pemecahan
sendiri dengan mengikuti petunjuk pendidik masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi,
berupa pertanyaan yang mengarah pada tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola
pencapaian tujuan pembelajaran. yang ditetapkan oleh guru secara cermat.
Penggunaan metode ekspositori merupakan
metode pembelajaran mengarah kepada
tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa
secara langsung.
Karakteristik 1. Sangat memperhatikan proses 1. Dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pengumpulan data dan pengujian pelajaran secara verbal, artinya bertutur
©Uun-Dok-HO-SPS-2021

hipotesis. secara lisan merupakan alat utama dalam


2. Proses pengumpulan data dilakukan melakukan pembelajaran ini, sehingga sering
secara sistematis dan berdasarkan tradisi orang menyamakannya dengan ceramah.
keilmuan disiplin tertentu 2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan
3. Adanya proses pengolahan data dan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
pengujian hipotesis seperti data atu fakta, konsep-konsep
4. Kemampuan berfikir aplikasi, analisis, tertentu yang harus dihafal sehingga tidak
sistematis, dan evaluasi. menuntut siswa untuk berpikir ulang.
5. Mengeksplorasi dan memecahkan 3. Tujuan utama pembelajaran ini adalah
masalah untuk menciptakan, penguasaan materi itu sendiri
menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan.
Kelebihan 1. Menekankan pada pengembangan aspek 1. Dengan stratagi pembelajaran ekspositori
kognitif, afektif, dan psikomotor secara guru dapat mengontrol urutan dan
seimbang, sehingga pembelajaran melalui keluasan materi pembelajaran, dengan
strategi ini dianggap lebih bermakna. demikian ia dapat mengetahui sampai
2. Mampu melayani kebutuhan siswa yang sejauh mana siswa menguasai bahan
memiliki kemampuan di atas rata-rata, pelajaran yang disampaikan.
sehingga siswa yang memiliki 2. Strategi pembelajaran ekspositori
kemampuan belajar bagus tidak akan dianggap sangat efektif apabila materi
terhambat oleh siswa yang lemah dalam pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup
belajar. luas, sementara itu waktu yang dimiliki
©Uun-Dok-HO-SPS-2021

3. Dapat membentuk dan mengembangkan untuk belajar terbatas.


diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti 3. Melalui strategi pembelajaran ekspositori
tentang konsep dasar dan ide-ide lebih selain siswa dapat mendengar melalui
baik. penuturan kuliah tentang suatu materi
4. Membantu dalam menggunakan ingatan pelajaran, juga sekaligus siswa dapat
dan transfer pada situasi proses belajar melihat atau mengobservasi melalui
yang baru. pelaksanaan demonstrasi.
5. Mendorong siswa untuk berfikir dan 4. Keuntungan lain adalah strategi
bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap pembelajaran ini dapat digunakan untuk
obyektif, jujur dan terbuka. jumlah siswa dan ukuran kelas yang
6. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif besar.
dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
7. Dapat mengembangkan bakat atau
kecakapan individu.
8. Dapat memberikan waktu pada siswa
secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi.

Kelemahan 1. Sulit mengontrol kegiatan dan 1. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin
keberhasilan siswa. dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
2. Tidak mudah mendesainnya, karena kemampuan mendengar dan menyimak
©Uun-Dok-HO-SPS-2021

terbentur pada kebiasaan siswa. secara baik.


3. Terkadang dalam implementasinya 2. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani
memerlukan waktu yang panjang, perbedaan setiap individu baik perbedaan
sehingga guru sulit menyesuaikannya kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat
dengan waktu yang telah ditentukan. dan bakat serta perbedaan gaya belajar.
4. Selama kriteria keberhasilan belajar 3. Karena strategi lebih banyak diberikan
ditentukan oleh kemampuan siswa melalui ceramah, maka akan sulit
menguasai materi pelajaran, maka mengembangkan kemampuan siswa dalam
strategi ini akan sulit diimplementasikan hal kemampuan sosialisasi, hubungan
oleh setiap guru. interpersonal, serta kemampuan berpikir
5. Metode ini kurang berhasil untuk kritis.
mengajar kelas besar. Misalnya sebagian 4. Keberhasilan strategi pembelajaran
besar waktu dapat hilang karena ekspositori sangat tergantung kepada apa
membantu seorang siswa menemukan yang dimiliki guru seperti persiapan,
teori-teori atau menemukan bagaimana pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
ejaan dari bentuk kata-kata tertentu. antusiasme, motivasi dan berbagai
6. Strategi ini tidak memberi kesempatan kemampuan seperti kemampuan bertutur
untuk berpikir kreatif kalau pengertian- berkomukasi, dan kemampuan mengelola
pengertian yang akan ditemukan telah kelas.
diseleksi terlebih dahulu oleh guru. 5. Oleh karena gaya komunikasi strategi
pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah
one-way communication, maka kesempatan
©Uun-Dok-HO-SPS-2021

untuk mengontrol pemahaman siswa akan


materi pembelajaran akan sangat terbatas
pula.
Implementasi dalam Pembelajaran Sejarah Melalui penerapan model pembelajaran Kondisi siswa yang pasif dalam pembelajaran,
Inquiry/Discovery, siswa memperoleh membuat strategi pembelajaran ekspositori harus
pengalaman secara langsung melalui dipadukan dengan model pembelajaran yang
pembelajaran yang menyenangkan, berperan inovatif. Pengembangan startegi pembelajaran
serta aktif dalam pembelajaran yang gaduh tetapi ini, dapat dipadukan dengan berbagai model
menyenangkan. Selain itu selama proses belajar pembelajaran. salah satu model pembelajaran
mengajar siswa selalu dibimbing untuk yang dapat dipadukan dengan startegi ekspositori
mengkontruksi pengetahuannya sendiri melalui adalah model “History Card”. Model
belajar menemukan pada materi Kerajaan – pembelajaran ini merupakan kartu yang
kerajaan Hindu Budha di Indonesia. didalamnya dituliskan mengenai fakta-fakta
Dengan menggunakan model pembelajaran sejarah dari materi pembelajaran sejarah. dalam
Discovery siswa dapat lebih memahami materi hal ini, gurulah yang membuat dan menyiapkan
pelajaran karena siswa menemukan sendiri bahan pembelajaran. Penggunaan model ini,
materi yang akan dipelajari. Selain itu, materi telah dirancang agar siswa dapat ikut berperan
pelajaran lebih lama di ingat karena materinya dalam pembelajaran dan tidak pasif.
ditemukan sendiri oleh siswa. Dengan demikian
siswa menjadi lebih aktif dalam belajar karena
menemukan sendiri menimbulkan rasa puas dan
meningkatkan motivasi.
©Uun-Dok-HO-SPS-2021

Sumber Bacaan: Jurnal dan Buku


1. https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_4.pdf
2 https://amalianurjannah.files.wordpress.com/2013/05/11-pendekatan-pembelajaran-ekspositori.pdf
3 https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak/article/download/1911/1529
4 http://sansansan12.blogspot.com/2015/04/kelebihan-dan-kelemahan-metode.html

Anda mungkin juga menyukai