Anda di halaman 1dari 4

TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN SEJARAH

Dosen : Dr. Aisiah , M.pd dan Uun Lionar r, S. Pd, M.Pd

“Aspek Kurikulum”

Disusun Oleh :

Lela Afriyanti

20046132

Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

2021
Tugas :

Terdapat 3 aspek (dimensi/ranah) yang dikembangkan dalam kurikulum 2013 diantaranya aspek
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.

a. Jelaskan ketiga aspek tersebut beserta tingkatannya!

b. Berdasarkan telaah dari berbagai sumber, kemukakanlah bagaimana proses pengembangan


(implementasi) ketiga aspek tersebut dalam pembelajaran sejarah?

Jawaban :

1. Pengetahuan
Untuk aspek pengetahuan pada kurikulum 2013, masih serupa dengan aspek di kurikulum
yang sebelumnya, yakni masih pada penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam hal
pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa diperolehjuga dari Ulangan Harian, Ujian
Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013 tersebut,
pengetahuan bukanlah aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum yang dilaksanakan
sebelumnya.

Keterampilan
Keterampilan merupakan aspek baru yang dimasukkan dalam kurikulum di Indonesia.
Keterampilan merupakan upaya penekanan pada bidang skill atau kemampuan. Misalnya
adalah kemampuan untuk mengemukakan opini pendapat, berdiksusi/bermusyawarah,
membuat berkas laporan, serta melakukan presentasi. Aspek
Keterampilansendiri merupakan salah satu aspek yang cukup penting karena jika hanya
dengan pengetahuan, maka siswa tidak akan dapat menyalurkan pengetahuan yang
dimiliki sehingga hanya menjadi teori semata.

Sikap
Aspek sikap tersebut merupakan aspek tersulit untuk dilakukan penilaian. Sikap meliputi
perangai sopan santun, adab dalam belajar, sosial, absensi,dan agama. Kesulitan penilaian
dalam aspek ini banyak disebabkan karena guru tidak setiap saat mampu mengawasi
siswa-siswinya. Sehingga penilaian yang dilakukan tidak begitu efektif.
2. Menurut saya, jika di tanya bagaimana proses pengembangan (implementasi) ketiga aspek
tersebut dalam pembelajaran sejarah? Menurut saya di kurikulum 2013 seorang guru harus
mampu mengkondisikan siswa untuk dapat mengamati, mengobservasi, memproses,
menanya, dan mengkritik mengenai suatu materi yang sedang dibahas. Sehingga siswa
mampu berfikir kritis dalam proses pembelajaran dan bisa mengaplikasikanya dikehidupan
sehari-hari. Apalagi pembelajaran sejarah ini sangatlah penting bagi pembentukan sikap
nasionalisme, jadi pembelajaran sejarah itu tidak hanya mempelajari peristiwaperistiwa
yang terjadi didalam melainkan untuk membangkitkan cinta tanah air, semangat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan semangat mewarisi nilai-nilai luhur pada pendiri
bangsa serta pahlawan bangsa. Tentu untuk mencapai hal itu semua perlu strategi guru
yang baik dan tepat dalam proses pembelajaran.

Dalam implementasikan pembelajaran sejarah kenyataanya guru memang belum secara


maksimal menerapkan pendekatan saintifik, yang sering dilakukaan adalah diskusi dan
ceramah. Hal ini didasarkan bahwa diskusi membangkitkan keaktifan siswa didalam 64
proses pembelajaran. Dengan diskusi memang siswa ini mau tidak mau harus aktif baik
bertanya maupun berargumentasi.

Proses Pengembangan Ketiga Aspek Dalam Pembelajaran Sejarah

1) Perencanaan

Sebagai persiapan pelaksanaan kurikulum 2013 guru haruslah ada perencanaan


berupa persiapan buku bahan ajar, silabus, dan RPP dalam mengoptimalkan
pembelajaran.

Ketiadaan buku pegangan sejarah menjadi salah satu kendala dalam implementasi
kurikulum 2013, karena buku ini memberikan gambaran awal untuk materi yang
akan dibahas, kemudian seperti sarana dan prasarana juga kurang memadai seperti
keberadaan LCD proyektor yang kurang merata disetiap kelas sebagai penunjang
keberlangsungan proses belajar mengajar didalam pelaksanaan kurikulum 2013.
2) Pelaksanaan

Guru harus mampu melaksanakan tuntutan kurikulum 2013 salah satunya dengan
menerapkan metode saintifik yang terdiri dari 5m yaitu:

a. Mengamati

b. Menanya

c. Menalar

d. Merumuskan

e. Menyimpulkan

Dalam kurikulum 2013 metode yang digunakan adalah metode saintifik sedangkan
kebanyakan guru yang mengajar masih menggunakan metode ceramah, padahal
metode tersebut seharus-nya mulai ditinggalkan karena untuk kurikulum 2013
sendiri guru bukan lagi menjadi sumber segala sumber belajara, sehingga
implementasi kurikulum 2013 kurang tercapai secara maksimal dikelas.

3) Evaluasi

Penilaian hasil pembelajaran baik kinerja guru maupun siswa.

Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 sedikit berbeda dengan kurikulum


sebelumnya, dimana pada kurikulum ini terdapat 115 aspek penilaian seperti
penilaian antar teman, nilai, penugasan, minat, tes, karakter, praktik, dan lain
sebagainya. Sedangkan guru belum tentu hafal semua siswa yang diampu dan itu
terkadang sulit dijadikan penilaian.

Anda mungkin juga menyukai