DEPARTEMEN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1. Karakteristik Mapel Sejarah Kurikulum Merdeka
Seperti yang telah kurikulum merdeka merupakan alat bantu peserta didik untuk
mempersiapkan dalam menghadapi tantangan pada masa depan yang memberikan ruang kepada
peserta didik untuk mengeksplorasi dan memaksimalkan potensi peserta didik yang man
kurikulum merdeka ini berlandaskan pada tujuan sistem pendidikan Nasional Dan standar
Nasional pendidikan serta berlandaskan Padang pengembangan profil pembelajaran Pancasila
Peserta didik
Ciri khas kurikulum merdeka belajar
1. Berbasis proyek dan karakteristik
Pembelajaran ini lebih memfokuskan terhadap perolehan yang di dapatkan oleh peserta
didik sesuai dengan potensi mereka atau pengetahuan melalui praktik atau percobaan yang disebut
dengan (learn by lear doing). Disini siswa bukan hanya menghapal Matari pelajaran sejarah,
melainkan paserta Didik harus bisa terlibat untuk mengamati fenomena tentang suatu konsep
mapel sejarah. Model pembelajaran ini akan sering digunakan dengan berbasis penemuan atau
selusi seperti. Inkuiri, problem based learning (PBL), Projet berbasis learning (PJBL), dan
dicovery learning (DL).
Dalam karekteristik inilah pelaksanaan dan percobaan dalam pembuatan proyek akan
mengasah kemampuan peserta didik seperti kemampuan mereka dalam berfikir, kerja sama,
kepimpinan, berfikir kritis, dan manajemen waktu.
2. Fokus pada material Esensial
Seperti yang telah kita ketahui bahwa waktu dalam proses pembelajaran disekolah
sangatlah terbatas. Oleh karena itu pendidik harus menjelaskan pada peserta didik materi apa yang
paling berguna dan bermanfaat bagi peserta didik. Dalam pembelajaran sejarah harus bisa memilih
Material esensial yang memiliki waktu yang cukup supaya bisa mendalami kompetensi seperti
literasi dan numerasi. Yang mana literasi merupakan kemampuan peserta didik dalam
menganalisis sumber bacaan dalam mapel sejarah dan memahami konsepnya di dbalik tulisan.
Sedangkan numerasi merupakan kemampuan peserta didik dalam menganalisis menggunakan
angka seperti tahun bulan dan simbol lainnya dalam pembelajaran sejarah.
3. Pleskdibel bagi guru dan siswa
Dalam mapel sejarah guru dapat melakukan pembelajaran yang terdifrensiasi sesuai
dengan kemampuan peserta didik pada setiap individu karena setiap individu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Tugas pendidik harus bisa menilai kompetensi awal peserta didik
dan memfasilitasi.
Sumber Bacaan:
Uno, Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta, Penerbit PT Bumi Aksara, 2008, hlm. 2.
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model
Pembelajaran). (Medan: Media Persada, 2011), hlm.
Djono, D., Joebagio, H., & Abidin, N. F. (2020). Gerak Sejarah Integratif Multidimensional:
Warisan Sartono Kartodirdjo Bagi Filosofi Pendidikan Sejarah
Menuju Society 5.0. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(1), 32–46. Fuchs, E. (2011)