Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. Aisiah, M.Pd Dan Rahmiyati M,Pd

Pertemuan: ke dua (2)


Almaidah (21046164)

DEPARTEMEN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1. Karakteristik Mapel Sejarah Kurikulum Merdeka
Seperti yang telah kurikulum merdeka merupakan alat bantu peserta didik untuk
mempersiapkan dalam menghadapi tantangan pada masa depan yang memberikan ruang kepada
peserta didik untuk mengeksplorasi dan memaksimalkan potensi peserta didik yang man
kurikulum merdeka ini berlandaskan pada tujuan sistem pendidikan Nasional Dan standar
Nasional pendidikan serta berlandaskan Padang pengembangan profil pembelajaran Pancasila
Peserta didik
Ciri khas kurikulum merdeka belajar
1. Berbasis proyek dan karakteristik
Pembelajaran ini lebih memfokuskan terhadap perolehan yang di dapatkan oleh peserta
didik sesuai dengan potensi mereka atau pengetahuan melalui praktik atau percobaan yang disebut
dengan (learn by lear doing). Disini siswa bukan hanya menghapal Matari pelajaran sejarah,
melainkan paserta Didik harus bisa terlibat untuk mengamati fenomena tentang suatu konsep
mapel sejarah. Model pembelajaran ini akan sering digunakan dengan berbasis penemuan atau
selusi seperti. Inkuiri, problem based learning (PBL), Projet berbasis learning (PJBL), dan
dicovery learning (DL).
Dalam karekteristik inilah pelaksanaan dan percobaan dalam pembuatan proyek akan
mengasah kemampuan peserta didik seperti kemampuan mereka dalam berfikir, kerja sama,
kepimpinan, berfikir kritis, dan manajemen waktu.
2. Fokus pada material Esensial
Seperti yang telah kita ketahui bahwa waktu dalam proses pembelajaran disekolah
sangatlah terbatas. Oleh karena itu pendidik harus menjelaskan pada peserta didik materi apa yang
paling berguna dan bermanfaat bagi peserta didik. Dalam pembelajaran sejarah harus bisa memilih
Material esensial yang memiliki waktu yang cukup supaya bisa mendalami kompetensi seperti
literasi dan numerasi. Yang mana literasi merupakan kemampuan peserta didik dalam
menganalisis sumber bacaan dalam mapel sejarah dan memahami konsepnya di dbalik tulisan.
Sedangkan numerasi merupakan kemampuan peserta didik dalam menganalisis menggunakan
angka seperti tahun bulan dan simbol lainnya dalam pembelajaran sejarah.
3. Pleskdibel bagi guru dan siswa
Dalam mapel sejarah guru dapat melakukan pembelajaran yang terdifrensiasi sesuai
dengan kemampuan peserta didik pada setiap individu karena setiap individu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Tugas pendidik harus bisa menilai kompetensi awal peserta didik
dan memfasilitasi.

2. Tujuan Belajar Sejarah


Dalam kurikulum merdeka juga mengembangkan konsep materi yang lebih detail dan
mendalam dari pada kurikulum 2013. Yang mana konsep pembelajaran sejarah yang dirumuskan
dalam kurikulum merdeka yaitu mengikutsertakan keterampilan siswa mengenai keterampilan
berfikir dalam mapel sejarah (historical thinking skill) yang mana tujuan dari kurikulum merdeka
yaitu mengembangkan kecakapan berfikiran secara kronologis, sinkronis, kausalitas, imajinatif,
kreatif, kritis, reflektif, konstektual, multiperspektif, perkembangan, kenambungan, pengulangan
dan perubahan dalam kehidupan manusia. Dimana konsep berfikir sejarah ini memiliki nilai yang
lebih detail dari pada konsep yang ada pada kurikulum 2013.

3. Lingkup Materi Pelajaran Sejarah


Mata pembelajaran sejarah pada kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 memiliki
perbedaan diantara adalah tujuan pembelajaran, serta perubahan istilah kompetensi dasar baik itu
struktur kurikulum, ruang lingkup materi, dan adanya item standar kecakapan yang dimiliki oleh
peserta didik. Pada kurikulum merdeka ruang lingkup pembelajaran sejarah ditambah nya materi
jalur rempah, selain itu juga muncul sistem lingkup standar kecakapan yang terdiri dari kerampila
berfikir sejarah, kesadaran sejarah, penelitian sejarah, kerampilan praktis sejarah.
Lingkup standar kecakapan dalam mata pelajaran sejarah dalam Permendikbud yang akan
dicapai melalui berbagai pendekatan khas sejarah seperti diakronis (kronologi) maupun sinkronis.
Juga, memberikan pengalaman belajar saintifik yang diperoleh melalui tahapan mencari sumber
(heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisis dan sintesis sumber (interpretasi),
sampai mengambil kesimpulan dan refleksi yang dituliskan secara historiografi.

4. Capaian Pembelajaran Sejarah


Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja (Tim KKNI,
2015. Dalam Permendikbud Nomor 7 Tahun 2022 dijelaskan capaian pembelajaran yang menjadi
tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a,
dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan sumber daya satuan
pendidikan.
Untuk melaksanakan capaian pembelajaran tersebut, pelaksanaan pembelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Permendikbud Nomor 7 Tahun 2022 pasal 2 ayat (2) huruf b
diselenggarakan dalam suasana belajar yang: a. interaktif; b. inspiratif; c. menyenangkan; d.
menantang; e. memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan f. memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik,
serta psikologis peserta didik.
Kurikulum Merdeka mengubah paradigma berfikir guru dan pemimpin sekolah untuk mau
bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dalam kurikulum merdeka ada capaian pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru dengan cara metode dan strategi dalam mensinergikan dalam kegiatan
pembelajaran. Guru menjadi pengajar dan menjadi pemimpin melodi pembelajaran dalam kelas
untuk membangun nyanyian suara dan karya yang kreatif dan inovatif melalui ide dan gagasan
yang saling berkoloborasi sesama peserta didik.

5. Ragam Metode dan Model Pembelajaran (Sejarah)


Dalam pembelajan tentu harus menggunakan motode maupun model dalam sebuah
pebelajaran yang tujuan nya adalah supaya peoses pembelajaran tercapai sesuai dengan tujuan
pembelajara. Untuk itu guru harus bisa memilih metode maupun model yang sesuai dengan materi
pembelaran ada beberapa ragam metode dan model dalam pembelajaran sejarah yang mena setiap
metode dan model memiliki kelebihan maupun kekeurangan dalam setiap ragam metode. Diantara
ragam metode dan model tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ragam metode pembelajaran
1. Metode ceramah yaitu guru hanya menerangkan secara lisan sehingga membeuat siswa menjadi
pasif
2. Metode diskusi yaitu siswa diberikan permasalahan untuk dipecah bersama sehingga membuat
siswa berfikir kritis namun metode ini hanya dikuasai oleh siswa yang aktif dikelas.
3. Metode karya wisata yaitu metode yang irncang telebih dahulu oleh peserta didik sehingga
meransang keaktivitas peserta didik namun metode ini memetrlukan persiapan yang melibatkan
banyak pihak
4. Metode problem solving yaitu menggunakan metoe lain yang dimulai dari pencarian data
sihingga menarik kesimpulan.
5. Metode tanya jawab yaitu guru memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa ataupun
sebaliknya untuk merangsang daya fikir dan daya ingat peserta didik
b. Ragam model pembelajaran
1. Model Pembelajaran Example Non Example Model
Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example
merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
sehingga Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar namun Tidak semua materi dapat
disajikan dalam bentuk gambar.
2. Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran picture and picture adalah suatu model belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.yang mana Siswa lebih cepat menangkap
materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari tetapi
model ini Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa
yang dimiliki.
3. Numbered Heads Together
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya
kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran Setiap siswa menjadi
siap semua Dapat melakukan diskusi mengajari siswa yang kurang pandai
4. Pembelajaran Cooperative Script
Pembelajaran cooperative script adalah model pembelajaran yang menghadirkan interaksi
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa melalui pencarian ide/gagasan baru dari apa yang
mereka pelajari kemudian menyimpulkannya secara lisan.
5. Problem Based Introductuon
Model pembelajaran Problem Based Introduction (PBI) disebut juga Pembelajaran
Berdasarkan Masalah. Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu
pembelajaran yang menantang dan menarik. Peserta didik diharapkan dapat belajar memecahkan
masalah tersebut secara adil dan obyektif.

Sumber Bacaan:

Uno, Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta, Penerbit PT Bumi Aksara, 2008, hlm. 2.
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model
Pembelajaran). (Medan: Media Persada, 2011), hlm.
Djono, D., Joebagio, H., & Abidin, N. F. (2020). Gerak Sejarah Integratif Multidimensional:
Warisan Sartono Kartodirdjo Bagi Filosofi Pendidikan Sejarah
Menuju Society 5.0. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(1), 32–46. Fuchs, E. (2011)

Anda mungkin juga menyukai