Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Prinsip-Prinsip Belajar dan Prinsip Pedagogis Didaktis”

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1.Auliya Ananda (21004135)
2.Azhidah Muntazia (21004113)
3.Nauratul Nazifah (21004080)
4.Sarifah Aini (21004135)
6.Vina Fitriani (21004143)

Dosen Pengampu:
Nofri Hendri,S.Pd,M.Pd

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah
dengan judul “Prinsip-Prinsip Belajar dan Prinsip Pedagogis Didaktis”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Nofri Hendri,S.Pd,M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan tugas ini sebagai tugas kelom
pok. Guna menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, baik dari
penulisan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Dan kami berharap semoga makalah yang kami tulis ini memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Padang, 23 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
1. Pengertian Prinsip-prinsip Belajar ................................................................................. 2
2. Bentuk Prinsip-prinsip Belajar ....................................................................................... 2
3. Prinsip-prinsip Belajar Didaktis ..................................................................................... 3
4. Prinsip-prinsip belajar pedagogis .................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 7
1. Kesimpulan .................................................................................................................... 7
2. Saran .............................................................................................................................. 7
3. Daftar Pustaka ................................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman.
Belajar bukab hanya mengingat akan tetapi luas dari pada itu, yakni mengalami,hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan,kegiatan
belajar dapat dihayati oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat di amati oleh orang
lain.
Untuk mencinptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang
berprestatif dan menyenangkan perlu diketahui berbagai landasan yakni prinsip-prinsip
maupun teori belajar. Prinsip belajar adalah landasan berfikir, landasan berpijak dan
sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik
dan pesertadidik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip belajar pada umumnya?
2. Apa saja prinsip belajar Didaktis?
3. Apa saja prinsip belajar Pedagogis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar pada umumnya.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar Didaktis.
‘Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar Pedagogis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip artinya sesuatu yang dipegang menjadi panutan yang utama dan menjadi
dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi peserta didik juga bagi pengajar dalam upaya
mencapai hasil yang diinginkan agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik
antara pendidik dan peserta didik. Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan
perilaku dari kita yang tidak memahami apa-apa menjadi memahami. Belajar bukan suatu
penguasaan latihan melainkan perubahaan kelakuan, aktivitas belajar dapat dialami oleh
orang yang sedang belajar dan juga diamati oleh orang lain. dan untuk membuat
perubahan tingkah laku baik pada pengetahuan, perilaku, keterampilan, dan nilai
menjadi hasil interaksinya dengan lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Gestalt, prinsip belajar artinya suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta
didik sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar mengajar yang
dilakukan secara terus menerus serta diperlukan peserta didik akan mampu menghadapi
permasalahn dengan sendirinya melalui teori-teori serta pengalaman-pengalaman yang
telah diterimanya.
Sedangkan prinsip belajar dari Robert H. Davies artinya suatu komunikasi terbuka antara
pendidik dengan peserta didik sehingga peserta didik termotivasi belajar yang bermanfaat
bagi diirnya melalui model-model dan kegiatan praktek yang diberikan pendidik lewat
metode yang menyenangkan siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara
peserta didik dengan pendidik agar siswa mendapat motivasi belajar yang bermanfaat
bagi dirinya sendiri. dan juga, prinsip belajar bisa dipergunakan menjadi landasan
berfikir, landasan berpijak, dan asal motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran
dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik.
B. Bentuk Prinsip-Prinsip Belajar
Berikut prinsip-prinsip pembelajaran tersebut, antara lain:
1.Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam aktivitas belajar. dari kajian teori
belajar pengolahan info terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi
belajar (Gage dan Berliner, 1984: 335). Perhatian terhadap belajar akan ada pada siswa
jika bahan pelajaran sinkron dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan
menjadi sesuatu yang diharapkan, diperlukan untuk belajar lebih Ianjut atau diharapkan
dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
Apabila perhatian alami ini tidak terdapat maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya.
Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan yang sangat krusial dalam kegiatan
belajar. Motivasi adalah energi yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang. Implikasi prinsip motivasi bagi siswa artinya disadarinya oleh siswa bahwa
motivasi belajar yang terdapat pada diri mereka wajib dibangkitkan dan berbagi secara
terus menerus. untuk dapat membangkitkan dan mengembangkan motivasi belajar
2
mereka secara terus menerus, siswa dapat melakukannya dengan menentukan atau
mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai. menanggapi secara positif pujian atau
dorongan dari orang lain, menentukan sasaran atau target penyelesaian tugas belajar, serta
perilaku homogen lainnya. dari contoh-contoh perilaku peserta didik untuk menaikkan
serta membangkitkan motivasi belajar, dapat ditandai bahwa sikap-sikap tersebut bersifat
psikis.
2.Keaktifan belajar
Pada setiap proses belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu
beraneka ragam bentuknya. Mulai dari aktivitas fisik yang mudah kita amati sampai
aktivitas psikis yang susah diamati. kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar,
menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis
misaInya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan
basil percobaan, serta aktivitas psikis yang lain. seperti yang sudah dibahas di depan
bahwa belajar iu sendiri adalah akivitas, yaitu aktivitas mental serta emosional. Implikasi
prinsip keaktifan bagi peserta didik lebih lanjut menuntut keterlibatan eksklusif peserta
didik pada proses pembelajaran.
3. Keterlibatan langsung dalam belajar/pengalaman
Peserta didik yangterlibat pada melaksanakan suatu percobaan atau peragaan
akanmemiliki intensitas keaktifan yang lebih tinggi dibandingkan dari pada yang hanya
melihat, mendengarkan, serta mengamati. Proses belajar dialami serta dilakukanoleh
siswa yang terlibat langsung pada suatu proses (Aunurrahman, 2014: 121). Keterlibatan
ini tak hanya keterlibatan fisik semata namun terutama keterlibatan mental dan
emosional serta perkembangan kognitif (Dimyati serta Mudjiono, 1999:46). Implikasi
prinsip ini dituntut pada para peserta didik agar tidak segan-segan mengerjakan segala
tugas belajar yang dibeerikan pada mereka. dengan keterlibatan pribadi ini, secara logis
akan mengakibatkan mereka memperoleh pengalaman atau berpengalaman. Bentuk-
bentuk perilaku yang adalah akibat prinsip keterlibatan pribadi bagi peserta didik
misalnya ialah peserta didik ikut dalam pembuatan lapangan bola voli, peserta didik
melakukan reaksi kimia, peserta didik berdiskusi buat membuat laporan, peserta didik
membaca puisi di depan kelas, serta sikap sejenis lainnya. Bentuk sikap keterlibatan
pribadi peserta didik tidak secara mutlak mengklaim terwujudnya prinsip keaktifan di diri
peserta didik. namun demikian, perilaku keterlibatan peserta didik secara langsung dalam
aktivitas belajar pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan keaktifan peserta didik.
4.Pengulangan belajar
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan mempunyai maksud untuk
melatih daya-daya yang terdapat di manusia yang terdiri atas daya mengamat,
menanggap, mengingat. mengkhayal, merasakan. berpikir. Serta sebagainya. dengan
mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. seperti halnya
pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan
pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempuma. Penguasaan secara penuh
dari setiap langkah kemungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. dari

3
pemyataan inilah pengulangan masih diperlukan merasa bosan dalam melakukan
pengulangan. Itulah yang merupakan implikasi dari prinsip pengulangan.
5.Tantangan
Implikasi prinsip tantangan bagi peserta didik merupakan tuntutan dimilikinya
kesadaran pada diri peserta didik akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh,
memproses, serta mengolah pesan. Sclain itu, peserta didik juga harus mempunyai
keingintahuan yang besar terhadap segala konflik yang dihadapinya. Bentuk-bentuk sikap
peserta didik yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan ini diantaranya ialah
melakukan eksperimen, melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau mencari
tahu pemecahan suatu problem.
6.Balikan dan penguatan
Peserta didik belajar sungguh-sungguh serta mendapatkan nilai yang baik dalam
ulangan. Nilai yamg baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang
baik bisa artinya operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya anak yang
mendapatkan nilai yang jelek pada saat ulangan akan merasa takut tidak naik kelas,
karena takut tak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat. Di sini nilai buruk dan
rasa takut tidak naik kelas juga mampu mendorong anak untuk belajar lebih giat. Inilah
yang disebut penguatan negatif.
7.Perbedaan individual
Implikasi adanya prinsip perbedaan individual antara lain ialah memilih tempat duduk
di kelas, menyusun jadwal belajar, atau menentukan bahwa akibat adanya prinsip
perbedaan individu bagi peserta didik dapat berupa perilaku fisik juga psikis. Untuk
memperjelas implikasi prinsip-prinsip belajar bagi peserta didik, anda dapat
mengidentifikasi dari kegiatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran sebagai
indikatornya.
C. Prinsip-Prinsip Belajar Didaktis
Prinsip-prinsip Didaktis :
Prinsip-prinsip didaktis merupakan dasar-dasar yang melandasi kegiatan mengajar
guru agar mutu pencapaian tujuan instruksional meningkat. Prinsip-prinsip didaktis tidak
lain adalah kaidah-kaidah yang harus dipenuhi guru dalam melakukan tugas mengajarnya.
Terdapat tiga prinsip didaktis yang memudahkan siswa menguasai bahan ajar, yaitu :
· 1. Prinsip pemusatan perhatian
Guru seharusnya senantiasa mengusahakan siswa-siswanya untuk memfokuskan
perhatian pada proses belajar mengajar. Prinsip ini bertujuan mengambil perhatian
siswa agar tidak menyimpang. Terdapat tiga aspek dasar pemikiran perlunya prinsip
pemusatan perhatian ini, yaitu :
a. aspek didaktis

4
jika siswa-siswa memusatkan perhatiannya, maka kondisikelas menjadi tenang.
Siswa yang memusatkan perhatiannya tidak memiliki kesempatan untuk berbuat
hal-hal yang mengganggu kelas. Sehingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan baik.
b. aspek pedagogis
pemusatan perhatian itu berdampak memiliki kebiasaan baik, yakni kebiasaan
memusatkan perhatian.
c. aspek psikologis
jika perhatian dipusatkan, maka segala hal yang mengganggu dapat diabaikan.
Dan jika segala perangsang dikesampingkan, maka kemungkinan masuknya
perangsang yang diharapkan sangat besar. Sehingga, siswa menjadi lebih cermat,
teliti, serta memperoleh pemahaman yang mendalam terkait seluruh inti proses
belajar mengajar.
2. Prinsip Keaktifan
Guru harus mengupayakan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar ditandai oleh keterlibatanya secara
jasmaniah, namun yang lebih dari itu adalah keterlibatan mental. Siswa yang
mentalnya aktif dalam proses belajar mengajar akan menyimak penjelasan guru
dengan baik atau pembicaraan siswa lainnya, mengamati, melakukan penyelidikan,
melakukan analisis, membuat keputusan, memikirkan alternatif pemecahan masalah
dan sebagainya. Dengan keaktifan itu diperoleh intensitas belajar yang maksimal.
Berbagai cara yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan keaktifan belajar siswa
adalah penggunaan berbagai macam strategi, tidak mendominasi proses belajar
mengajar, memberikan kesempatan yang luas bagi partisipasi aktif siswa, mau
mendengarkan perasaan siswa, mengerti siswa dari sudut pandang siswa, serta
menerapkan pendekatan multimedia.
3.Prinsip Peragaan
Terdapatnya kenyataan bahwa pemahaman merupakan 80% melaui aktivitas visual,
11% melalui aktivitas mendengar, dan 8% melalui aktivitas indera lainnya.
D.Prinsip-Prinsip Belajar Pedagogis
Pedagogi artinya ilmu pendidikan. Makna yang lebih luas dari pedagogi adalah sadar
terhadap arah, tujuan dan ciri dari proses pedagogi. Alberto Garcia et al (2005)
mengkonseptualisasikan pedagogis sebagai tindakan guru dan siswa dalam konteks
organisasi sekolah, dimana interaksi itu dilakukan berdasarkan teori pedagogis tertentu,
berorientasi pada tujuan institusional, dan dikembangkan dalam interaksi yang dekat
dengan keluarga dan masyarakat untuk mencapai pembentukan siswa secara sehat.
Alberto Garcia et al (2005) berpendapat bahwa pedagogis merupakan tindakan guru dan
siswa dalam konteks organisasi sekolah, dimana interaksi itu dilakukan berdasarkan teori
pedagogis tertentu, berteoritis pada tujuan intirusional, dan dikembangkan dalam interaksi
yang dekat dengan keluarga dan masyarakat untuk mencapai pembentukan siswa secara
sehat. Sedangakan, Ana Maria Gonzalez Soca mendefinisikan proses pedagogis sebagai
5
sebuah pendidikan yang menyoroti hubungan antara pendidikan, pengajaran, dan yang
bertujuan untuk mengembangkan kepribadian siswa agar mempersiapkan dirinya untuk
menjalani kehidupan.
Prinsip-prinsip pedagogis adalah proses pedagogis yang menjadi standar dan prosedur
tindakan yang menentukan dasar pedagogis apa yang paling penting dalam proses
pendidikan kepribadian. Menurut Addine (2001), prinsip-prinsip pedagogis itu adalah:
1. Kesatuan karakteristik ilmia dan ideologi dari proses pedagogis.
2. Prinsip hubungan sekolah dan kehidupan didasarkan pada dua aspek penting,
yaitu: kaitan antara kehidupan dan pekerjaan sebagai kegiatan yang mendidik
manusia.
3. Berorientasi pada proses salah satu yang mengibinasikan karakter dan individual
pendidikan, serta penghormatan terhadap kepribadian siswa.
4. Prinsip yang merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan
proses, karena didasarkan pada kesetuan dialektis antara pendidikan dan
pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan pembangunan pada umum.
5. Domain kognitif dan afektif tidak bisa berada dalam suasana yang kering,
6. Setiap Subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama
lain.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip belajar adalah landasan berfikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi
agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan
pesertadidik.
Prinsip pedagogis adalah proses pedagogis yang menjadi standar dan prosedur
tindakan yang menentukan dasar pedagogis apa yang paling penting dalam proses
pendidikan kepribadian.
Prinsip didaktis adalah dasar-dasar yang melandasi aktivitas mengajar guru agar
mutu pencapaian tujuan instruksional dapat tinggi.
B. Saran
Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua, umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk
datangnya dari kami. Dan kami sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kata
sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami mengharapkan
saran dan kritikan yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah
selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan.2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumiaksara.

Kusdiantara, Aditya. ____. Prinsip-Prinsip Belajar [online]. [Diakses pada tanggal

23 Februari 2022]. Terdapat pada:


https://www.academia.edu/16494163/Prinsip_Prinsip_Belajar

Sanjaya, wina.2010.Strategi pembelajaran “Berorientasistandar proses

pendidikan”.jakarta:kencana.

Anda mungkin juga menyukai