Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN

KREATIVITAS SENI DAN BUDAYA SEKOLAH DASAR

MAKALAH

Untuk memenuhi sebagai persyaratan mata kuliah

Pembelajaran Seni Rupa

Dosen Pengampu:
Drs. Yunisrul

Oleh:
Gilang Rayhan Akbar
21129398

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan pada kehadirat ALLAH SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesikan makalah ini dengan judul “Konsep Pengembangan Teknologi
Dalam Pengembangan Kreativitas Seni Dan Budaya Sekolah Dasar”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah


membesarkan penulis sampai saat ini, dan juga kepada Bapak Drs. Yunisrul
sebagai dosen Pembelajaran Seni Rupa yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan
yang membangun dari pembaca untuk lebih sempurna makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

Payakumbuh, 08 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusam Masalah..........................................................................2
C. Tujuan Makalah..............................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Kreativitas.....................................................................3
B. Pentingnya Kreativitas Anak..........................................................3
C. Ciri-Ciri Kreativitas........................................................................4
D. Mengembangkan Kreativitas Dalam Teknologi Pembelajaran......5
E. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi sebagai Wahana
Pendukung Kreativitas....................................................................6
F. Teknologi Dalam Karya Seni.........................................................8

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................11
B. Saran...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat berpengaruh


kepada pengembangan kreativitas guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam mengembangkan
ide-ide yang baru, untuk menemukan sebuah solusi dan untuk dapat
meningkatkan aspekaspek yang mencakup dalam proses pembelajaran, oleh
karena itu guru perlu mengembangkan kreativitasnya sebagai upaya pembaharuan
dalam proses pembelajaran, dan juga dapat membangkitkan kreativitas peserta
didik dengan menerapkan konsep teknologi pembelajaran sebagai agen
pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pembelajaran yang dinamis,
inovatif sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

Dunia yang cepat berubah ini, menuntut kreatifitas sebagai penentu


keunggulan dalam area kompetisi. Kreatifitas adalah sebuah proses. Proses kreatif
akan selalu dinilai sebagai hal yang merepotkan, merusak dan mengganggu.
Dalam Dunia pendidikan ada beberapa hal yang mendasari pentingnya
pengembangan kreatifitas di tumbuhkan sejak masih duduk di sekolah dasar,
bahkan lebih baik sejak sekolah dasar, dikarenakan di masa sekarang dengan
kemajuan dan perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi dan ilmu
pengetahunan, membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang mampu memberi
sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta
kepada kesejahteraan bangsa pada umumnya. Mengingat anak adalah sebagai
generasi penerus dan calon pemimpin bangsa maka anak berhak mendapatkan
pendidikan yang tertuju pada pengembangan kreatifitas agar anak tidak
mengalami ketertinggalan dan kelak dapat memenuhi kebutuhan pribadi,
kebutuhan masyarakat, dan negara.

Pendidikan memang telah menjadi menara emas bagi masyarakat, mereka


berharap bahwa dengan mengikuti proses pendidikan, mereka dapat melakukan
perbaikan atas kondisi kehidupannya. Dunia pendidikan menangkap sinyal

1
2

tersebut dan menindaklanjuti dengan kegiatan pendidikan. Bahkan untuk lebih


memberikan pendidikan seutuhnya, dunia pendidikan juga mengembangkan
kereativitas pada mapel Seni Budaya dan Keterampilan. Nah pada kesempatan
kali ini penulis akan membuat makalah yang berjudul “Konsep Pengembangan
Teknologi Dalam Pengembangan Kreativitas Seni Dan Budaya Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah yang terdiri dari Pengembangan


Teknologi Dalam Pengembangan Kreatifitas Anak Pada Mata Pelajaran Seni
Budaya yang meliputi, yaitu:

1. Apa itu kreativitas?


2. Mengapa pentingnya kreativitas pada anak?
3. Apa saja ciri-ciri kreativitas ?
4. Mengapa mengembangkan kreativitas dalam teknologi pembelajaran?
5. Apa saja manfaat teknologi informasi dan komunikasi sebagai wahana
pendukung kreativitas?
6. Apa itu teknologi dalam seni?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui maksud dari kreativitas.


2. Untuk mengetahui pentingnya kreativitas.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri kreativitas.
4. Untuk mengetahui perkembangan kreativitas dalam teknologi
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui manfaat teknologi informasi dan komunikasi sebagai
wahana pendukung kreativitas.
6. Untuk mengetahui teknologi dalam seni.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kreatifitas

Menurut Jeanne (2002:405) Kreativitas merupakan salah satu transfer


karena melibatkan aplikasi, pengetahuan dan ketrampilan yang telah diketahui
sebelumnya pada situasi yang baru. Komponen yang terdapat dalam kreativitas
tersebut tentang perilaku baru dan orisinil serta hasil yang produktif. Sedangkan
menurut Solso, dkk (2007:444) kreativitas merupakan suatu aktivitas kognitif
yang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai bentuk permasalahan
dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (selalu dipandang menurut
kegunaannya). Lebih lanjut Hurlock (1978:4) Kreativitas merupakan kemampuan
seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang
pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.

Monstakis (dalam Munandar, 1995:14) mengatakan bahwa kreativitas


merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas
individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain.
Kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person, proses, produk, dan press,
seperti yang diungkapkan oleh Rhodes yang menyebut hal ini sebagai “Four P’s
Of Creativity: Person, Process, Press, Product keempat P ini saling berkaitan :
pribadi yang kreatif melibatkan diri dalam proses kreatif, dan dengan dukungan
dan dorongan (press) dan lingkungan, akan menghasilkan produk kreatif.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas
merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses,
metode ataupun produk baru dan yang berdaya guna.

B. Pentingnya Kreativitas Anak

Memupuk kreativitas anak sejak dini melalui karya seni memiliki dampak
positif pada kebahagiaan dan masa depan anak. Terdapat korelasi yang kuat antara
anak yang melakukan seni kreatif dan kesuksesan mereka di masa dewasa. Anak-

3
4

anak yang aktif membuat karya seni cenderung lebih memiliki banyak ide positif
untuk penemuan teknologi. Melalui seni, anak-anak belajar untuk berpikir ‘out of
the box’, sehingga mereka pun lebih terlatih untuk mengatasi masalah yang
dihadapi.  menciptakan dan mengamati seni dapat mengurangi kortisol (hormon
stres). Melakukan sesuatu yang disukai juga melepaskan endorfin (hormon yang
memberikan rasa bahagia). Tidak hanya itu, kreativitas yang lebih besar juga
dapat menimbulkan kebahagiaan yang lebih mendalam. Proses kreatif itu sendiri
merupakan sumber kebahagiaan bagi kebanyakan orang, dan dengan memiliki
kreativitas seseorang juga lebih mampu memecahkan masalah kecil yang
menimpanya setiap hari.

C. Ciri-Ciri Kreativitas

Menurut Guilford (dalam Munandar, 2004: 65) yaitu sebagai berikut :

a. Fluency of thinking (kelancaran berfikir), yaitu kemampuan untuk


menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara
cepat. Dalam kelancaran berfikir yang ditekan kuantitas dan bukan pada
kualitas.
b. Flexibility (keluwesan berfikir), yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari cara atau
alternative yang berbeda-beda serta mampu menggunakan bermacam-
macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang
yang mampu berfikir dengan mudah.
c. Elaboration (elaborasi), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan
dan menumbuhkan atau memperinci dengan detail-detail suatu objek,
gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
d. Originality (keaslian) yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang
unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

Musfiroh (2009: 3) menyatakan bahwa seseorang anak disebut kreatif jika


menunjukkan ciri-ciri, antara lain :
5

a. Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, bermain-main, mengajukan


pertanyaan, menebak, mendiskusikan temuan.
b. Menggunakan imajinasi ketika bermain peran, bermain bahasa, bercerita,
berkonsentrasi untuk tugas tunggal dalam waktu cukup lama.
c. Menata sesuatu permainan sesuai dengan keinginan.
d. Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa.

Menurut Munandar (2004:70) ciri-ciri kreativitas mengungkapkan sikap


kreatif dapat diopersionalisasi sebagai berikut :

a. Keterbukaan terhadap pengalaman baru


b. Kelenturan dalam berpikir
c. Kebebasan dalam ungkapan diri
d. Menghargai fantasi
e. Minat terhadap kegiatan kreatif
f. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri
g. Kemandirian dalam memberi pertimbangan

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan ciri-ciri kreativitas


merupakan usaha atau aktivitas anak melalui proses beraktivitas kreatif dan
senantiasa menghasilkan karya-karya bernilai original sehingga anak mampu
memiliki kepribadian yang fluency of thinking (kelancaran berfikir), flexibility
(keluweasan), elaboration (elaborasi) dan originality (keaslian dalam berpikir).

D. Mengembangkan Kreativitas (Creativity Quotient) dalam Teknologi


Pembelajaran

Rusman (2010:5) mengemukakan bahwa proses pembelajaran pada


hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui
berbagai interksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan
yang kompleks karena kegiatan pembelajaran menyengkut proses penciptaan
lingkungan, baik yang dilakukan guru maupun peserta didik agar terjadi proses
belajar. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa pengajaran adalah penciptaan
6

lingkungan agar memengaruhi peserta didik untuk aktif belajar, jadi penekanan di
sini adalah kreativitas peserta didik untuk belajar.

Sebagai bagian dari teknologi pendidikan, maka teknologi pembelajaran


juga mempunyai pandangan bahwa pendidikan dan pembelajaran itu merupakan
suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang harus diatur agar
mempunyai fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan pendidikan dan
pembelajaran. Teknologi pembelajaran dapat membawa guru atau pendidik dan
para tenaga pendidikan lainnya dalam melaksanakan tugasnya dengan cara-cara
atau teknik yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan media atau alat bantu
mengajar dengan secara cepat dan efisien.

Teknologi pembelajaran bisa berperan banyak untuk belajar. Jika proses


yang ada di dalam teknologi pembelajaran berpusat pada guru, maka teknologi
adalah media yang digunakan untuk mendukung penyajian pengajaran. Teknologi
pembelajaran dirancang secara khusus yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengajaran yang efektif bagi seluruh peserta didik dan da-pat membantu mereka
untuk meraih potensi tertinggi mereka. Dalam teknologi pembelajaran,
pemecahan masalah itu berupa, komponen sitem pembelajaran yang telah disusun
dalam fungsi disain, dan dalam pemanfaatan, serta dikombinasikan sehingga
menjadi sistem pemelajaran yang meliputi riset teori, produksi, evaluasi,
pemanfaatan, dan peneyebarluasan pemanfaatan.

Teknologi sangat berperan dalam pembelajaran, sebagaimana


dikemukakan oleh Smaldino, Lowther dan Russell (2008: 14) bahwa “Teknologi
dan media bisa berperan banyak untuk belajar. Jika pengajarannya berpusat pada
guru, teknologi dan media digunakan untuk mendukung penyajian pengajaran. Di
sisi lain, apabila pengajarannya berpusat pada peserta didik, para peserta didik
merupakan pengguna utama teknologi dan media

E. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi sebagai Wahana


Pendukung Kreativitas

Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan


pengembangan teknologi diantaranya adalah media komputer. Komputer
7

merupakan aplikasi dari teknologi berbasis informasi dan komunikasi yang


dimanfaatkan sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi
yang bermanfaat dengan memproses, menyajikan dan mengelola informasi.
Secara umum ada tiga peranan teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana
yang dikemukakan oleh Munir (2011:33), yaitu:

a. Menggantikan peran manusia dengan melakukan kegiatan otomasi suatu


tugas atau proses tertentu.
b. Memperkuat peran manusia yaitu menyajikan informasi, tugas atau proses.
c. Melakukan restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap
suatu tugas atau proses.

Teknologi merupakan solusi tepat bagi penyelesaian masalah dalam bidang


pendidikan. Pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi akan mengatasi ketertinggalan perkembangan dari Negara maju.
Teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan memberikan
kontribusi untuk mempercepat pemerataan kesempatan belajar dan meningkatkan
mutu pendidikan, dengan cara menyediakan informasi selengkap-lengkapnya.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan


media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, email, dan
sebagainya. Interaksi antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan melalui
hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media
tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung
dengan peserta didik. Demikian pula peserta didik dapat memperoleh informasi
dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang
maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir
adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya,
yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain
yang makin poluper saat ini ialah elearning yaitu satu model pembelajaran dengan
menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
8

Menurut Natakusumah (2002;28), elearning merupakan satu penggunaan


teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang
belandaskan tiga kriteria yaitu:

1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,


menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi

2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan


menggunakan teknologi internet yang standar

3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di


balik paradigma pembelajaran tradisional.

F. Tekonologi Dalam Karya Seni

Secara sadar atau tidak, hasil teknologi telah mempengaruhi kehidupan


manusia secara signifikan. Baik dari berpikir, berkehidupan, bersosial maupun
bidang usaha dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia itu sendiri.
Teknolog berkembang sangat pesat seiring dan relevan dengan kemajuan ilmu
(science) dan penetahuan (knowledge)

Konteks pembahasan dalam bab ini adalah memanfaatkan teknologi dalam


karya seni. Secara harfiah, karya seni adalah ciptaan manusia yang dalam
prosedur mencipta karyanya membutuhkan jasa dari teknologi, baik bersifat
langsung maupun bersifat konsep. Dampak langsung teknologi terhadap prosedur
penciptaan karya seni adalah pemanfaatan hasil teknologi berupa teknik, bahan
atau alat. Sedangkan dampak konsep adalah prinsip dan konsep teknologi
mempengaruhi cara berpikir dan sistem kerja.

Teknologi, merupakan istilah yang diperoleh dari Bahasa Yunani


“Tekhne”, yang mengacu pada suatu seni atau keunikan dan mempunyai
sistematika logis. Istilah ini untuk menyatakan proses yang berkaitan dengan
penggunaan peralatan dan mesin guna mengubah alam atau lingkungan material
untuk kemaslahatan manusia. Dengan kata lain, teknologi adalah suatu area studi
tentang peralatan untuk mengubah secara harfiah menjadi fungsional melalui studi
pengetahuan yang sistematis.
9

Teknologi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang: kemanfaatan,


keteknikan atau peralatan, keunikan, maupun sistem kinerja, dan hasil Teknologi
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang: kemanfaatan, keteknikan atau
peralatan, keunikan, maupun sistem kinerja, dan hasil.

Suatu karya seni mempunyai struktur, wujud atau kontur, isi, dan konteks.
Wujud atau kontur karya seni merupakan bentuk visual karya, berupa gerak,
suara, rupa yang berfungsi sebagai penampung gagasan dan ide. Dalam
mewujudkan ide dan gagasan ini, seorang pencipta karya seni membutuhkan
teknik, pendekatan, prinsip serta keterampilan berkarya. Isi adalah muatan pesan,
cerita gagasan, imajinasi dalam karya seni. Isi dikembangkan dalam karya seni
untuk memberi tekanan, nuansa, spirit, dan bobot penampilan karya seni.
Sedangkan konteks merupakan penciptaan yang sangat terkait dengan prinsip latar
belakang penciptaan, seperti alasan penciptaan karya, tujuan berkarya, serta
pengaruh adat dan pranata sistem pad acara pandang seorang atau masyarakat
tertentu terhadap kehidupan. Ketiga struktur karya seni tersebut saling
berhubungan satu dengan yang lain ketika proses penciptaan berlangsung.

Dasar pengembangan praktik berkarya seni dalam pendidkan adalah


mendidik anak agar kreatif, sedangkan pembinaannya melalui pelatihan
berapresiasi terhadap keindahan objek. Kata kreatif mengandung unsur keuletan,
yaitu kemampuan bertahan, berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan
masalah dengan sempurna. Salah satu cara berlatih ulet adalah keberanian
mengutarakan pendapat (berekspresi). Dalam hal ini terdapat kaitan antara
keuletan, kreativitas, dan berekspresi dengan berusaha melakukan eksperimentasi
atau percobaan. Percobaan sendiri merupakan langkah-langkah mencari tahu
permasalahan dan merancang serta mencoba gagasan yang ditemukan. Proses
kreatif ini mampu meningkatkan koordinasi antara otak, rasa, dan keterampilan.
Misalnya menjaga keseimbangan tubuh, pengendalian emosi diri, ketekunan,
pantang menyerah dengan tantangan, konsentrasi, dan tumbuh auto sugesti dalam
berusaha untuk mencapai tujuan. Dalam teknologi, prinsip keteknikan dapat
digolongkan menjadi tiga prinsip, yaitu :
10

a. Pemanfaatan Teknologi Kerajinan dalam Penciptaan Karya Seni Suatu


prinsip kerja teknologi produksi dalam bentuk karya terapan.
b. Pemanfaatan Teknologi Rekayasa dalam Penciptaan Karya Seni Dalam
proses ini keterampilan yang diandalkan adalah kesesuaian, kecepatan,
ketepatan, maupun kecakapan
c. Pemanfaatan Teknologi Pengolahan dalam Penciptaan Karya Seni
Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah objek.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan seni sesungguhnya bersifat multidimensi, multilinggual dan


multikultural yang sangat diperlukan bagi pembentukan karakter seseorang agar
memiliki kepribadian yang relatif kokoh. Pendekatan dalam pendidikan seni harus
luwes bergantung pada kemampuan siswa, masyarakat, dan kondisi sosial budaya
lingkungannya. Seni sebagai sarana/media pendidikan adalah konsep pendidikan
seni yang sesuai bagi anak-anak sekolah dasar. Oleh sebab itu, untuk pendidikan
seni di sekolah dasar, guru tidak mengajarkan bagaimana untuk menggambar,
bagaimana untuk menari dan bagimana untuk menyanyi saja, tetapi juga harus
mengarah kepada pembinaan dan pengembangan kreativitas untuk mengangkat
bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa

Kreativitas anak pada masa ini sangat beragam, kematangan dan


perkembangan otak mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan perkembangan
kreativitas anak agar tumbuh optimal, pendidikan seni memegang peranan yang
sangat penting yaitu sebagai sarana yang dapat memfasilitasi anak dalam
mengekspresikan pikiran dan jiwa mereka

B. Saran

Dengan demikian makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan baik dalam
penjelasan maupun dalam penulisan saya mohon maaf, saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar dapat sumber rujukan sehingga menjadikan apa
yang saya buat ini lebih baik dimasa yang akan datang. Dan kepada pembaca
makalah ini diharapkan untuk lebih banyak mencari sumber referensi lainnya
terkait judul makalah saya, karena sesungguhnya makalah saya ini masih jauh dari
kesempurnaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pustaka, T., Kreativitas, A., Prasekolah, A., Kreativitas, A. and Prasekolah (n.d.).
BAB II. [online] . Available at:
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2011/F.131.11.0012/F.131.1
1.0012-05-BAB-II-20171011102653-KREATIVITAS-ANAK-
PRASEKOLAH-DITINJAU-DARI--PENGASUHAN-ORANG-TUA.pdf
[Accessed 8 Sep. 2021].

Dimas Andhika Fikri (2019). Pentingnya Memupuk Kreativitas Anak Sejak Dini


Melalui Seni. [online] https://lifestyle.okezone.com/. Available at:
https://lifestyle.okezone.com/read/2019/01/22/196/2007894/pentingnya-
memupuk-kreativitas-anak-sejak-dini-melalui-seni [Accessed 8 Sep.
2021].

‌Docplayer.info. (2011). PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM


TEKNOLOGI PEMBELAJARAN - PDF Download Gratis. [online]
Available at: https://docplayer.info/32934753-Pengembangan-kreativitas-
dalam-teknologi-pembelajaran.html [Accessed 8 Sep. 2021].

‌123dok.com. (2017). TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI. [online]


Available at: https://text-id.123dok.com/document/ozl5d21gq-teknologi-
dalam-berkarya-seni-diktat-pengantar-dan-pendidikan-seni.html [Accessed
8 Sep. 2021].

12

Anda mungkin juga menyukai