Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ISU-ISU GLOBAL TENTANG POLA DAN PROSES GEOGRAFI

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Perspektif Global

Oleh:

Kurnia Lezi Ananda (20129151)

20 BKT 10

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. Yalvema Miaz M.A.,Ph,D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNUVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isu-Isu Global
tentang Pola dan Proses Geografi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Perspektif Global. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Yalvema Miaz
M.A.,Ph,D selaku dosen mata kuliah Perspektif Global yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Maasalah ......................................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Isu-Isu Global tentang Pola dan Proses Geografi ........................................................... 3

B. Pentingnya Isu Global dalam Pembelajaran dan Kehidupan Sehari-hari ..................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12

B. Saran ............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi telah menjadi pola kehidupan dunia pada abad 21 ini. Isu-isu
global telah menuntut dan merubah tatanan dunia saat ini menuju pola integrasi baik
secara ekonomi, sosial maupun budaya. Salah satu faktor penyebabnya adalah
revolusi bidang teknologi komunikasi. Globalisasi telah memunculkan suatu bentuk
hubungan yang saling tergantung (interdepence) dan kesalinghubungan
(interconnection) antar negara-bangsa dan aktor-aktor transnasional yang terintegrasi
secara global.
Perkembangan zaman yang telah memasuki era globalisasi ditandai dengan
pesatnya perkembangan teknologi informasi dapat memberikan kemudahan dalam
segala akses dalam kehidupan manusia. Globalisasi juga membawa bangsa di dunia,
masuk dalam jaringan universal dimana terdapat pusat pertukaran informasi dan nilai
yang berlangsung secara cepat dan penuh dengan dinamika sehingga bisa terjadinya
percampuran nilai, kehilangan nilai, dan bisa terkikisnya nilai jati diri bangsa
(Syariyatun 2013:230). Dilatar belakangi dengan inovasi-inovasi seperti alat
komunikasi canggih, transportasi dan kemajuan dalam berbagai bidang seperti:
politik, ekonomi, sosial, dan budaya telah membuat interaksi antar masyarakat dunia
secara luas yang akhirnya saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Saling ketergantungan dan kesalinghubungan mempunyai beberapa
konsekuensi penting yaitu: melahirkan suatu persoalan baru bahwa banyak
permasalahan tidak dapat diselesaiakan sendirian oleh masing-masing negara (negara-
bangsa), tetapi harus diselesaikan secara bersama-sama sebagai komunitas warga
dunia; perlunya tatanan dunia baru yang lebih adil antara negara maju dengan negara
berkembang, agar persoalan persoalan global dapat terselesaikan secara komprehensif
saling menguntungkan; terbukanya kerjasama ekonomi, sosial, budaya antar warga
negara atau institusi secara langsung dan cepat (Winarno, Budi, 2011,hlm 31-38). Di
masa lalu, pemahaman tentang pengaruh global ini mungkin hanya penting bagi para
pemimpin bisnis dan pemerintah tetapi saat ini pemahaman geografis semacam itu
menjadi sangat penting bagi semua orang di dunia ini, dengan dua alasan penting
yaitu realitas pragmatis dan pertimbangan etis.

1
B. Rumusan Maasalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa saja isu-isu global tentang pola dan proses geografi?
2. Mengapa pentingnya isu global dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang isu-isu global tentang pola dan proses geografi.
2. Mengetahui tentang pentingnya isu global dalam pembelajaran dan kehidupan
sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isu-Isu Global tentang Pola dan Proses Geografi


Literasi geografi merupakan salah satu konsep yang belum banyak dipahami
dikenal di lingkungan masyarakat, walaupun sudah dikenalkan oleh Stolman tahun
1984. Namun bersamaan munculnya era permasalahan global dan permasalahan
lingkungan hidup konsep literasi geografi kembali dikembangkan oleh para pakar.
Salah satunya adalah Edelson (2014, hlm 28), mengenalkan konsep literasi
geografinya yang terdiri atas tiga komponen, yaitu interaksi, interkoneksi, dan
implikasi. Secara ringkas Edelson menjelaskan Interaksi merupakan konsep yang
menjelaskan saling keterkaitan antar faktor sosial dan alam yang membentuk
karakteristik yang berbeda antara satu ruang dengan ruang lainnya. Setiap ruang
wilayah secara alami saling terkait dan saling mempengaruhi, demikian pula secara
sosial ekonomi karena sumberdaya yang berbeda disetiap ruang. Kondisi ini
mengakibatkan setiap ruang terjadi saling interkoneksi. Intensitas interaksi antar unsur
dalam ruang maupun intensitas hubungan antar ruang atau wilayah mempunyai
dampak positif maupun negatif, inilah yang disebut implikasi.
Adapun isu global yang berkaitan dengan pola dan proses geografi yaitu:
1. Migrasi ( emigration, immigration, refugees )
Migrasi sebagai suatu gerak penduduk yang menjadi masalah global,
yaitu emigrasi (perpindahan penduduk menuju Negara lain yang akan
menetap di Negara baru tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari
suatu Negara ke dalam negeri tertentu yang diperkirakan akan menetap di
negeri terakhir), dan pengungsian (perpindahan sekelompok penduduk dari
suatu kawasan atau Negara ke kawasan atau Negara lain, karena faktor-
faktor tertentu yang mendesak). Faktor yang menyebabkan mereka
melakukan migrasi yaitu
a. Masalah ekonomi (lapangan kerja, kekurangan bahan pangan)
Masalah ekonomi yang dihadapi penduduk disuatu negara
menyebabkan ia untuk melakukan migrasi dengan harapan ekonomi
mereka akan membaik di negara tersebut. Masalah ekonomi yang
umumnya dihadapi oleh mereka yaitu lapangan pekerjaan, dimana

3
tidak sebandingnya antara pekerjaan yang ada di negaranya dengan
jumlah penduduk yang ada yang menyebabkan timbulnya persaingan
dalam memperebutkan lapangan perkerjaan yang terbatas tersebut.
Akibat persaingan dalam pekerjaan ini mnyebabkan sebgaina orang
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, hal lainnya
yaitu uang dari pekerjaan yang mereka tekuni tidak dapat menutupi
kebutuhan pangan mereka sehingga mereka melakukan migrasi dengan
harapan gaji yang diterimanya di negara tersebut dapat mencukupi
kebutuhan pangan mereka.
b. Masalah politik (perang saudara, perbedaan ideologi)
Masalah politik seperti perang saudara mengakibatkan sejumlah orang
melakukan migrasi untuk melindungi dirinya dari efek perang tersebut.
Mereka mencari daerah yang aman dari efek perang itu. Kemudian
perbedaan ideologi ini juga menyebabkan orang untuk melakukan
migrasi karena adanya tekanan batin dalam dirinya terhadap ideologi
negaranya yang menurutnya tidak sesuai atau bertentangan dengan apa
yang ia pahami.
c. Bencana alam (banjir,kekeringan, wabah)
Bencana alam yang dihadapi oleh suatu negara mendorong
penduduknya untuk melakukan migrasi dalam rangka melindungi
diri,menjaga keselamatan, dan melangsungkan hidupnya. Mereka
berusaha untuk mencari tempat yang tidak mendapatkan bencana alam
tersebut.
SBagi kawasan atau negara yang didatangi, akan mendatangkan
masalah baru yaitu masalah yang berkaitan dengan pemenuhan segala
kebutuhan para pendatang, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, bahan
pangan, kriminalitas, dan kemungkinan wahab penyakit yang mereka
bawa. Masalah tersebut membawa dampak luas dalm berbagai aspek
kehidupan di antara dua belah pihak.oleh karena itu, pada tingkat makro,
kenyataan tersebut telah menjadi masalah global.

2. Kepemilikan bersama secara global

4
Tiap kawasan dengan kawasan lain, tiap Negara dengan Negara lain
memiliki batas wiliayah berupa darat, perairan, maupun udara yang telah
ditetapkan. Namun dalam konteks dunia (global), khususnya berkenaan
dengan samudra dan udara terbuka, merupakan milik seluruh manusia,
yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Pada kenyataannya, baik
samudra luas terbuka dan angkasa luar yang tidak bertuan itu, menjadi
sengketa yang dapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, hal-hal
yang sesungguhnya menjadi milik bersama umat manusia, tidak dapat
diklam oleh pihak manapun, harus diatur bersama secara global oleh
hukum internasional.
Salah satu contoh sengketa atas kepemilikian ini yaitu Pulau Natuna.
China, Malaysia, dan Indonesia sama-sama mengklaim hak kepemilikan
atas pulau ini. Namun akhirnya berdasarkan hukum internasional
UNCLOS PBB tahun 1982, Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara
disahkan sebagai wilayah Indonesia dan menjadi ZEE RI.

3. Penduduk dan keluarga berencana


Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejateraan dan kemakmuran
yang rendah sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara
pertumbuhan serta jumlah penduduk yang terus meningkat dengan
pertumbuhan segala kebutuhan terbatas. Sedangkan upaya-upaya yang
dilakukan untuk menyeimbangkan dan menanggulanginya yaitu progam
keluarga berencana yang masih belum berhasil.

4. Pembangunan
Masyarakat dan negara-negara yang miskin yang seharusnya melakukan
pembangunan untuk mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak
mampu melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan
perencanaan, pengkajian, uji kelayakan, pengelolaan, pelaksanaan,
evaluasi memerlukan SDM yang handal, dana yang mendukung, dan
suasana yang kondusif. Dengan demikian pembangunan yang seharusnya
menjadi upaya pemecahan masalah, untuk bangsa-bangsa yang

5
terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dalam hal ini SDM
dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama.

5. Hak Asasi Manusia


HAM merupakan suatu konsep terhadap etika dengan gagasan pokok
menghargai dan penghormatan terhadap sesama manusia dan
kemanusiaan. Pandangan ini membawa kepada tuntutan moral tentang
bagaimana seharusnya manusia memperlakukan sesamanya. Agar tidak
terjadi penindasan sesama manusia maupun terjadinya kolonialisasi
ataupun penjajahan. Walaupun ekspetasinya baik, namun masih terjadina
pelanggaran sampai saat ini seperti khasus: kekerasan maupun diskriminas
terhadap perempuan dengan dalih "kodrat", "budaya" ataupun "agama",
kasus kekerasan maupun diskriminasi terhadap anak, karena anak sering
diposisikan sebagai objek yang bergantung pada orang lain, kasus
diskriminast terhadap orang-orang cacat, mengakibatkan tidak terpenuhi
hak-hak mereka sebagai manusia yang sama dengan manusia lamnya.
Setiap orang harus menyadari hak dan kewajiban dan memahami serta
menghormati hak dan kewajiban orang lain. Hal ini akan mengurangi atau
memanimalisir bahkan besar kemungkinan pelanggaran akan hak dan
kewajiban ini tidak terjadi lagi. Umumnya pelanggaran yang terjadi
dialami oleh orang-orang tertentu, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuasaan atau yang
berkuasa.
Kesadaran akan pentingnya HAM muncul bersamaan dengan
kesadaran akan pentingnya menempatkan manusia sebagai titik sentral
pembangunan (human centred development). Konsep berakar pada
penghargaan terhadap manusia sebagai makhluk berharga dan bermartabat.
ide ini menempatkan manusia sebagai subjek, bukan objek dan
memandang manusia sebagai makhluk yang dihargai dan dihormati tanpa
membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, jenis gender, suku bangsa,
bahasa, maupun agamanya. Oleh karena itu, semangat pemahaman hak
asasi manusia adalah semangat kesederajataan yaitu memposisikan semua
manusia dalam kedudukan yang sama, bukan dalam posisi subordinate

6
bahwa manusia yang satu memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih
rendah dari manusia yang lain.

6. Kelaparan dan bahan pangan


Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan, merupakan masalah
yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baik local,
regional maupun global. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan,
khususnya produksi pertanian bahan pangan menjadi tuntutan untuk
memenuhi kebutuhan pangan. Namun karena berbagai kendala yang
meliputi kendala sosial tidak meratanya kualitas kemampuan SDM,
kendala politik dan kekuasaan, panen kendala cuca (El Nino dan La Nina)
yang menyebabkan kegagalan panen, kesenjangan antara pertumbuhan
kebutuhan pangan dengan pertumbuhan persediaan bahannya tidak dapat
dihindarkan. Hal tersebut mengakibatkan kelaparan di berbagai kawasan di
dunia. Gejolak politik dan ekonomi global juga menjadi salah satu
penyebab yang mendasar kelaparan di berbagai belahan bumi tadi.

7. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup manusia..
Kemiskinan merupakan suatu peristiwa yang tidak akan terselesaikan
secara tuntas khususnya di negara berkembang dan setiap negara memiliki
program tersendiri dalam penuntasan kemiskinan atau paling tidak
meminimalisir bertambahnya angka kemiskinan dalam negaraKemiskinan
dapat terjadi apabila ditandai adanya ketidak berdayaan masyarakat dalam
hal:
a. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan gizi,
sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.
b. Ketidak berdayaan melakukan kegiatan usaha produktif.
c. Ketidak berdayaan menjangkau akses sumber daya sosial dan
ekonomi.
d. Ketidak mampuan menentukan nasibnya sendiri serta senantiasa
mendapat perlakuan diskriminatif, mempunyai perasaan ketakutan dan
kecurigaan serta sikap apatif dan fatalistik.

7
e. Ketidak mampuan membebaskan diri dari mental dan budaya miskin
serta senantiasa merasa mempunyai martabat dan harga diri yang
rendah.

Hal ini dapat juga memicu awalnyakriminalitas, baik dalam skala


lokal, nasional, dan global. Yang di tandai dengan sulitnya mencari
pekerjaan yang layak, pendidikan yang cukup dan kondisi lingkungan
maupun geografis yang dapat berpengaruh. Di tambah lagi seringnya
terjadi PHK secara masal atau di perusahaan yang ada di Indonesia secara
ekonomi sangat berdampak dalam kehidupan masyarakat pekerja PT.
Yang kemudian terjadinya pengangguran sehingga tidak adanya
pemasukan bagi individu sehingga bertambahnya keluarga – keluarga
miskin baru.

Ada beberapa 10 tipe kemiskinan yang sering di alami di belahan


dunia, seperti

a. Policy Induces Processes: dapat dilestarikan dan dijaga melalui


sebuah kebijakan yang membuat program anti kemiskinan
b. Sosio Economic Dualis: terdapat eks koloni yang menjadi miskin
dikarenakan koloni.
c. Population Growth: adanya pertumbuhan penduduk dicontohkan
seperti deret ukur dan sebagainya.
d. Resources Management and The Environment: terdapat
mismanagement seperti sumber daya alam dan lingkungan
e. Natural Cycles and Processes: disebabkan oleh alam seperti
tinggal di dekat rawan bencana banjir, longsor, kekurangan air.
f. The Marginalitation of Woman: menjelaskan bahwa kesetaraan
gender perempuan lebih rendah dari laki-laki.
g. Culture and Etnik Factor: budaya etnik akan eksis dalam
kemiskinan seperti bertani dan nelayan.
h. Exploitative Intermediation: menolong orang lain tetapi ada timbal
baliknya diibaratkan seperti rentenir.

8
i. Internal Political Fragmentation and Civil Stratfe: kebijakan
lembaga/institute yang bidang politik sehingga membuat rakyat
disekitarnya menjadi miskin.
j. International Processes: adanya kolonialisme dan kapitalisme yang
membuat negara lain menjadi miskin (Nasikun, 2001).

8. Perdamaian dan keamanan


Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek sosial psikologis yang sangat
mendasar serta didambakan oleh tiap individu umat manusia. Namun hal
ini sangat sulit terealisasikan secara wajar dalam kehidupan. Kerawanan-
kerawanan terhadap perdamaian keamanan, bermula dari pertentangan
etnis ke pertentangan rasial, pertentangan politik ke ekonomi, dari ambisi
gengsi arogansi elit yang berkuasa tingkat nasional ke tingkat regional
sampai ke tingkat global yang meresahkan perdamaian serta mengganggu
keamanan global.

9. Lingkungan hidup dan sumber daya alam


Lingkungan hidup diartikan sebagai suatu tempat tinggal organisme
dan anorganisme berkembang dan melakukan interaksi timbal-balik
(Robert 1999:16). Segala objek termasuk manusia di dalamnya membuat
kondisi ini selalu beraktifitas dalam ruang lingkup yang menjadi tempat
tinggal serta dapat memberikan dampak bagi kelangsungan hidup lainya.
Dalam kebijakan publik pemerintah Indonesia, pengertian lingkungan
hidup ditemukan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2009: Kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam
pengelolaan lingkungan hidup dapat memberikan tanggung jawab sosial
secara kolektif yang berlaku bagi semua komponen yang terlibat dalam
pembangunan yang berwawasan lingkungan. Sehingga dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan sumber daya manusia, perlu melakukan gebrakan

9
baru untuk memanfaatkan sumber daya alam lebih optimal supaya dapat
menyejeterahkan masyarakat (Nahruddin 2017).
Beberapa contoh isu-isu permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi
pemerintah yaitu (Zulfan 2018:1):
a. Ilegal logging, penebangan hutan secara liar dapat merusak
keseimbangan alam, keanekaragaman hewani dan hayati yang ada
dihutan menjadi berkurang, sumber daya air menurun yang
berujung pada kehancuran sumber daya hutan berimbas kepada
aspek ekonomi dan sosial masyarakat yang ada disekitar hutan.
b. Pertambangan Ilegal, upaya penambangan yang dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak memiliki izin dan terkadang
mengabaikan aspek keselamatan dan tidak berwawasan
lingkungan.
c. Pencemaran laut, kondisi laut yang tercemar disebabkan oleh
manusia seperti minyak tertumpah ke laut, pecemaran sampah
organik dilaut yang menganggu ekosistem dan keindahan
panorama laut.
d. Alih fungsi lahan pertanian, banyak lahan produktif yang
dikonversi menjadi area industri sehingga berpengaruh pada
produktifitas pangan yang dihasilkan di dalam negeri kasus di atas
akan menyebabkan perilaku konsumsi, pola produksi, dan
distribusi sumber daya alam antar negara selalu berubah,
sedangkan kualitas dan kuantitas lingkungan sebagai penyangga
kehidupan manusia juga cenderung menurun

B. Pentingnya Isu Global dalam Pembelajaran dan Kehidupan Sehari-hari


Isu global sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia karena
dengan begitu akan dapat memperkokoh ketahana Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap/menerim suatu
kenyataan bahwa planet tempat kita berada semakin menyempit dengan adanya
terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi
globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat
menjinakkan globalisasi itu sendiri. Salah satu faktor yang mendorong kuatnya

10
globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat tergantung
pada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi
sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan
yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan mengasyikkan. Disinilah
pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi digunakan untuk kepentingan yang
positif.Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas.
Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah
global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah inforamasi
atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang sesuai dengan nilai
budaya kita dan mana yang tidak.
Dengan demikian, isu global sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didik
maupun warga negara Indonesia, karena akan menambah pengetahuan kita dan
mengetahui tentang masalah global yang sedang terjadi, sehingga kita tidak
ketinggalan informasi serta dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut dan
membentengi negara agar masalah yang dihadapi itu tidak terlalu berdampak pada
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isu global merupakan masalah yang dihadapi oleh dunia. Maslah yang
berkaitan dengan geografi ini diantaranya yaitu masalah migrasi, kemiskinan, HAM,
Kepemilikan bersama secara global, pembangunan, perdamaian dan keamanan,
lingkungan hidup, san sebagainya.
Isu global sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia karena
dengan begitu akan dapat memperkokoh ketahana Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan mempelajari dan mengetahui isu global tersebut akan menambah
pengetahuan kita dan mengetahui tentang masalah global yang sedang terjadi,
sehingga kita tidak ketinggalan informasi serta dapat mencari solusi terhadap masalah
tersebut dan membentengi negara agar masalah yang dihadapi itu tidak terlalu
berdampak pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
makalah ini

12
DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto. 2020. Pengembangan Model Pembelajaran IPS SMP Berbasis Literasi Geografi
untuk Peningkatan Keterampilan Abad 21. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Widiastuti, Ni Luh Gede Karang. 2019. Modul Perspektof Global dan Problematika
Pendidikan.Bali: Universitas Dwijendra.

Yoga, Fernando Rizqi. 2020. Implementasi Nilai Karakter padaPembelajaran IPS untuk
Mengantisipasi Isu Global di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Historika. Volume
23 Nomor 1

13

Anda mungkin juga menyukai