Oleh:
20 BKT 10
Dosen Pembimbing:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isu-Isu Global
tentang Pola dan Proses Geografi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Perspektif Global. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Yalvema Miaz
M.A.,Ph,D selaku dosen mata kuliah Perspektif Global yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi telah menjadi pola kehidupan dunia pada abad 21 ini. Isu-isu
global telah menuntut dan merubah tatanan dunia saat ini menuju pola integrasi baik
secara ekonomi, sosial maupun budaya. Salah satu faktor penyebabnya adalah
revolusi bidang teknologi komunikasi. Globalisasi telah memunculkan suatu bentuk
hubungan yang saling tergantung (interdepence) dan kesalinghubungan
(interconnection) antar negara-bangsa dan aktor-aktor transnasional yang terintegrasi
secara global.
Perkembangan zaman yang telah memasuki era globalisasi ditandai dengan
pesatnya perkembangan teknologi informasi dapat memberikan kemudahan dalam
segala akses dalam kehidupan manusia. Globalisasi juga membawa bangsa di dunia,
masuk dalam jaringan universal dimana terdapat pusat pertukaran informasi dan nilai
yang berlangsung secara cepat dan penuh dengan dinamika sehingga bisa terjadinya
percampuran nilai, kehilangan nilai, dan bisa terkikisnya nilai jati diri bangsa
(Syariyatun 2013:230). Dilatar belakangi dengan inovasi-inovasi seperti alat
komunikasi canggih, transportasi dan kemajuan dalam berbagai bidang seperti:
politik, ekonomi, sosial, dan budaya telah membuat interaksi antar masyarakat dunia
secara luas yang akhirnya saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Saling ketergantungan dan kesalinghubungan mempunyai beberapa
konsekuensi penting yaitu: melahirkan suatu persoalan baru bahwa banyak
permasalahan tidak dapat diselesaiakan sendirian oleh masing-masing negara (negara-
bangsa), tetapi harus diselesaikan secara bersama-sama sebagai komunitas warga
dunia; perlunya tatanan dunia baru yang lebih adil antara negara maju dengan negara
berkembang, agar persoalan persoalan global dapat terselesaikan secara komprehensif
saling menguntungkan; terbukanya kerjasama ekonomi, sosial, budaya antar warga
negara atau institusi secara langsung dan cepat (Winarno, Budi, 2011,hlm 31-38). Di
masa lalu, pemahaman tentang pengaruh global ini mungkin hanya penting bagi para
pemimpin bisnis dan pemerintah tetapi saat ini pemahaman geografis semacam itu
menjadi sangat penting bagi semua orang di dunia ini, dengan dua alasan penting
yaitu realitas pragmatis dan pertimbangan etis.
1
B. Rumusan Maasalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa saja isu-isu global tentang pola dan proses geografi?
2. Mengapa pentingnya isu global dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang isu-isu global tentang pola dan proses geografi.
2. Mengetahui tentang pentingnya isu global dalam pembelajaran dan kehidupan
sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tidak sebandingnya antara pekerjaan yang ada di negaranya dengan
jumlah penduduk yang ada yang menyebabkan timbulnya persaingan
dalam memperebutkan lapangan perkerjaan yang terbatas tersebut.
Akibat persaingan dalam pekerjaan ini mnyebabkan sebgaina orang
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, hal lainnya
yaitu uang dari pekerjaan yang mereka tekuni tidak dapat menutupi
kebutuhan pangan mereka sehingga mereka melakukan migrasi dengan
harapan gaji yang diterimanya di negara tersebut dapat mencukupi
kebutuhan pangan mereka.
b. Masalah politik (perang saudara, perbedaan ideologi)
Masalah politik seperti perang saudara mengakibatkan sejumlah orang
melakukan migrasi untuk melindungi dirinya dari efek perang tersebut.
Mereka mencari daerah yang aman dari efek perang itu. Kemudian
perbedaan ideologi ini juga menyebabkan orang untuk melakukan
migrasi karena adanya tekanan batin dalam dirinya terhadap ideologi
negaranya yang menurutnya tidak sesuai atau bertentangan dengan apa
yang ia pahami.
c. Bencana alam (banjir,kekeringan, wabah)
Bencana alam yang dihadapi oleh suatu negara mendorong
penduduknya untuk melakukan migrasi dalam rangka melindungi
diri,menjaga keselamatan, dan melangsungkan hidupnya. Mereka
berusaha untuk mencari tempat yang tidak mendapatkan bencana alam
tersebut.
SBagi kawasan atau negara yang didatangi, akan mendatangkan
masalah baru yaitu masalah yang berkaitan dengan pemenuhan segala
kebutuhan para pendatang, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, bahan
pangan, kriminalitas, dan kemungkinan wahab penyakit yang mereka
bawa. Masalah tersebut membawa dampak luas dalm berbagai aspek
kehidupan di antara dua belah pihak.oleh karena itu, pada tingkat makro,
kenyataan tersebut telah menjadi masalah global.
4
Tiap kawasan dengan kawasan lain, tiap Negara dengan Negara lain
memiliki batas wiliayah berupa darat, perairan, maupun udara yang telah
ditetapkan. Namun dalam konteks dunia (global), khususnya berkenaan
dengan samudra dan udara terbuka, merupakan milik seluruh manusia,
yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Pada kenyataannya, baik
samudra luas terbuka dan angkasa luar yang tidak bertuan itu, menjadi
sengketa yang dapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, hal-hal
yang sesungguhnya menjadi milik bersama umat manusia, tidak dapat
diklam oleh pihak manapun, harus diatur bersama secara global oleh
hukum internasional.
Salah satu contoh sengketa atas kepemilikian ini yaitu Pulau Natuna.
China, Malaysia, dan Indonesia sama-sama mengklaim hak kepemilikan
atas pulau ini. Namun akhirnya berdasarkan hukum internasional
UNCLOS PBB tahun 1982, Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara
disahkan sebagai wilayah Indonesia dan menjadi ZEE RI.
4. Pembangunan
Masyarakat dan negara-negara yang miskin yang seharusnya melakukan
pembangunan untuk mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak
mampu melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan
perencanaan, pengkajian, uji kelayakan, pengelolaan, pelaksanaan,
evaluasi memerlukan SDM yang handal, dana yang mendukung, dan
suasana yang kondusif. Dengan demikian pembangunan yang seharusnya
menjadi upaya pemecahan masalah, untuk bangsa-bangsa yang
5
terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dalam hal ini SDM
dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama.
6
bahwa manusia yang satu memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih
rendah dari manusia yang lain.
7. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup manusia..
Kemiskinan merupakan suatu peristiwa yang tidak akan terselesaikan
secara tuntas khususnya di negara berkembang dan setiap negara memiliki
program tersendiri dalam penuntasan kemiskinan atau paling tidak
meminimalisir bertambahnya angka kemiskinan dalam negaraKemiskinan
dapat terjadi apabila ditandai adanya ketidak berdayaan masyarakat dalam
hal:
a. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan gizi,
sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.
b. Ketidak berdayaan melakukan kegiatan usaha produktif.
c. Ketidak berdayaan menjangkau akses sumber daya sosial dan
ekonomi.
d. Ketidak mampuan menentukan nasibnya sendiri serta senantiasa
mendapat perlakuan diskriminatif, mempunyai perasaan ketakutan dan
kecurigaan serta sikap apatif dan fatalistik.
7
e. Ketidak mampuan membebaskan diri dari mental dan budaya miskin
serta senantiasa merasa mempunyai martabat dan harga diri yang
rendah.
8
i. Internal Political Fragmentation and Civil Stratfe: kebijakan
lembaga/institute yang bidang politik sehingga membuat rakyat
disekitarnya menjadi miskin.
j. International Processes: adanya kolonialisme dan kapitalisme yang
membuat negara lain menjadi miskin (Nasikun, 2001).
9
baru untuk memanfaatkan sumber daya alam lebih optimal supaya dapat
menyejeterahkan masyarakat (Nahruddin 2017).
Beberapa contoh isu-isu permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi
pemerintah yaitu (Zulfan 2018:1):
a. Ilegal logging, penebangan hutan secara liar dapat merusak
keseimbangan alam, keanekaragaman hewani dan hayati yang ada
dihutan menjadi berkurang, sumber daya air menurun yang
berujung pada kehancuran sumber daya hutan berimbas kepada
aspek ekonomi dan sosial masyarakat yang ada disekitar hutan.
b. Pertambangan Ilegal, upaya penambangan yang dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak memiliki izin dan terkadang
mengabaikan aspek keselamatan dan tidak berwawasan
lingkungan.
c. Pencemaran laut, kondisi laut yang tercemar disebabkan oleh
manusia seperti minyak tertumpah ke laut, pecemaran sampah
organik dilaut yang menganggu ekosistem dan keindahan
panorama laut.
d. Alih fungsi lahan pertanian, banyak lahan produktif yang
dikonversi menjadi area industri sehingga berpengaruh pada
produktifitas pangan yang dihasilkan di dalam negeri kasus di atas
akan menyebabkan perilaku konsumsi, pola produksi, dan
distribusi sumber daya alam antar negara selalu berubah,
sedangkan kualitas dan kuantitas lingkungan sebagai penyangga
kehidupan manusia juga cenderung menurun
10
globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat tergantung
pada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi
sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan
yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan mengasyikkan. Disinilah
pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi digunakan untuk kepentingan yang
positif.Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas.
Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah
global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah inforamasi
atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang sesuai dengan nilai
budaya kita dan mana yang tidak.
Dengan demikian, isu global sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didik
maupun warga negara Indonesia, karena akan menambah pengetahuan kita dan
mengetahui tentang masalah global yang sedang terjadi, sehingga kita tidak
ketinggalan informasi serta dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut dan
membentengi negara agar masalah yang dihadapi itu tidak terlalu berdampak pada
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isu global merupakan masalah yang dihadapi oleh dunia. Maslah yang
berkaitan dengan geografi ini diantaranya yaitu masalah migrasi, kemiskinan, HAM,
Kepemilikan bersama secara global, pembangunan, perdamaian dan keamanan,
lingkungan hidup, san sebagainya.
Isu global sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia karena
dengan begitu akan dapat memperkokoh ketahana Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan mempelajari dan mengetahui isu global tersebut akan menambah
pengetahuan kita dan mengetahui tentang masalah global yang sedang terjadi,
sehingga kita tidak ketinggalan informasi serta dapat mencari solusi terhadap masalah
tersebut dan membentengi negara agar masalah yang dihadapi itu tidak terlalu
berdampak pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
makalah ini
12
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto. 2020. Pengembangan Model Pembelajaran IPS SMP Berbasis Literasi Geografi
untuk Peningkatan Keterampilan Abad 21. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Widiastuti, Ni Luh Gede Karang. 2019. Modul Perspektof Global dan Problematika
Pendidikan.Bali: Universitas Dwijendra.
Yoga, Fernando Rizqi. 2020. Implementasi Nilai Karakter padaPembelajaran IPS untuk
Mengantisipasi Isu Global di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Historika. Volume
23 Nomor 1
13