Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERSPEKTIF GLOBAL

“Isu-isu global tentang kebudayaan, politik, degradasi, lingkungan, penyakit dan migrasi
penduduk dunia”

Dosen Pengampu :

Drs. Arwin S.Pd., M.Pd.

Oleh : Kelompok 3

22 AT 03

Diana Yulius (22129261)


Ilfa Trijulia (22129160)
Muhammad Iqra Fahren (22129325)
Nada Asilah Raihanah (22129184)
Puji Apriani Maulana (22129339)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Perspektif Global serta rasa keingintahuan kami terhadap Isu-isu global tentang
kebudayaan, politik, degradasi, lingkungan, penyakit dan migrasi penduduk dunia.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita , yakni Nabi Muhammad
Saw, yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang benar berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi alam semesta.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha
kita. Aamiin Yarabbal Allamiin.

Padang, 8 Maret 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2

A. Keanekaragaman Kebudayaan............................................................................... 2
B. Perubahan Peta Politik Dunia................................................................................. 4
C. Degradasi Lingkungan (Penurunan Kualitas)......................................................... 6
D. Penyakit Menular.................................................................................................... 7
E. Migrasi Penduduk................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................11

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................11

3.2 Saran ......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin hari semakin banyak kita melihat perubahan yang terjadi pada budaya nasional
kita.Kebudayaan yang baik kini mulai meluntur dengan adanya budaya ke barat-baratan yang
mulai merusak nilai-nilai baik dalam budaya kita. Tidak dipungkiri dalam kehidupan dunia pun
Indonesia berpartisipasi dalam bidang politik.
Ilmu politik adalh ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-
lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Dalam perspektif global, hubungan suatu
negara dengan negara-negara lain adalah hal yang pokok.Selain permasalahan politik, adalagi
permasalahan dibidang lingkungan, kependudukan (migrasi penduduk), dan wabah
penyakit.Semua aspek tersebut kini menjadi masalah global atau masalah yang mendunia yang
haru ditangani oleh Negara masing-masing. Meskipun dalam penyelesaian masalah tersebut, kita
juga memerlukan bantuan dari Negara lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perspektif global dalam kebudayaan, politik dan lingkungan?
2. Bagaimana perspektif global dalam bidang penyakit (wabah penyakit)?
3. Bagaimana perspektif global dalam bidang migrasi penduduk?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui perspektif global dalam bidang budaya, politik dan lingkungan.


2. Mengetahui perspektif global dalam bidang penyakit.
3. Mengetahui perspektif global dalam bidang migrasi penduduk.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keanekaragaman Kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-
benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa,
adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di
Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya.
Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Globalisasi
dapat mendorong perubahan pada lembaga, pranata sosial, prilaku, gaya hidup dan struktur
masyarakat. Kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain
kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
Keanekaragaman kebudayaan dapat kita lihat dalam hal kebudayaan, cara berpakaian,
bentuk rumah, menu makanan, alat-alat pertanian dan sebagainya. Dalam bidang-bidang tersebut
juga cenderung menjadi universal misalnya bahasa Inggris menjadi bahasa universal.
John Naisbitt dan Patricia Aburdence dalam bukunya Megatrands 2000 mengatakan
bahwa memasuki dasawarsa baru, trend yang terpenting yang menaungi dan mempengaruhi
kehidupan kita adalah :
1. Boom Ekonomi Global tahun 1990-an
2. Renaisans dalam seni
3. Munculnya Sosialisme Pasar-Bebas

2
4. Gaya hidup Global dan Nasionalisme Kultural
5. Penswastaan Negara Kesejahteraan
6. Kebangkitan Tepi Pasifik
7. Dasawarsa Wanita dalam Kepemimpinan
8. Abad Biologi
9. Kebangkitan Agama Milenium Baru
10. Kejayaan Individu (John Naisbitt dan Patricia Aburdence, 1987,3).

Dalam era Globalisasi ada kecenderungan dunia tumbuh semakin sama (homogen),
seperti dalam bidang kebudayaan kawula muda lebih senang musik keras, berpakaian jins (jean),
minuman dalam kaleng, dalam bidang industri komunikasi (handphone, TV, satelit), dan lain
sebagainya.Sementara itu ada reaksi yang menentang universitas yang sama itu. Contoh yang
menonjol adalah kasus nasionalisme kultural negara islam Revolusioner Iran, dimana kekuatan
yang menyalakan ketegasan kultural adalah agama bukan bahasa. Jutaah Muslim Syiah (Shlite)
pengikut almarhum Ayotollah Komeeni, menegaskan kembali prinsip-prinsip agama tradisional
dan tidak mau mengakui pengaruh barat, khususnya Amerika Serikat karena mengorupsi
peraturan konservatif hukum islam. Bagi Iran Barat sinonom dengan semua yang modern dan
sekuler (termasuk teknologi, sehingga dianggap tidak ber Tuhan).
Contoh lain yang bersifat kontemporer adalah kelompok etnik dan regional seperti Wales
di Inggris, Quebec di Canada, Catalonia di Spanyol, yang terlibat dalam perjuangan untuk
memelihara identitas kultural mereka di dalam dunia yang serba semakin homogen. Keadaan
yang demikian juga terjadi di beberapa negara di Asia dan Afrika, serta Amerika latin. Mereka
berjuang untuk mempertahankan identitas nasionalisme kultura dengan menerima pengaruh dari
luar negeri secara selektif. Pengaruh dari luar tetap dapat diterima, sepanjang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai budaya asli (lokal).
Semakin homogen gaya hidup bangsa dalam pergaulan dunia, semakin kokoh pula
bangsa tersebut akan bergantung pada nilai-nilai yang lebih dalam, seperti agama, bahasa, dan
sastra. Sementara itu, dunia tumbuh semakin homogen (sama). Sedangkan bangsa-bangsa yang
memiliki nilai dasar semakin menghargai tradisi yang hidup dari dalam lingkungan bangsanya.
Keanekaragaman kebudayaan dapat kita lihat dalam kebudayaan, cara berpakain, bentuk rumah,
menu makanan, alat-alat pertanian, dan lain sebagainya. Sementara itu, dalam bidang-bidang

3
tersebut juga cenderung menjadi universal, misalnya bahasa inggris menjadi bahasa universal.
Contoh : di kota-kota besar di Indonesia, nama-nama toko banyak yang menggunakan istilah
bahasa inggris, seperti : Sea Food, Barber Shop, dan lain sebagainya.
Dampak kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan dalam wujud globalisasi dan
modernisasi yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa kita.

 Dampak Positif
1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya
menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi
rasional.
2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju.
3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 Dampak Negatif
1. Pola Hidup Konsumtif Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah.Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
2. Sikap Individualistik Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
3. Gaya Hidup Kebarat-baratan Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

B. Perubahan Peta Politik Dunia


Nasionalisme kultural juga berkaitan dengan isu politik. Dengan berakhirnya perang
dingin, yang ditandai dengan bubarnya negara Uni Soviet sebagai negara multinasional terbesar
di dunia, nasionalisme bergerak maju dan muncullah negara-negara baru di sekitar laut Baltik,
seperti Estonia, Letvia Lituani, Armenia, Georgia, dan Azerbaijan. Belakangan ini Chechnya

4
ingin memeisahkan diri dari negara Rusia. Sementara itu negara Jerman yang semula menjadi
dua yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur, bersatu kembali menjadi kekuatan politik baru di
Eropa.
Peta politik dunia banyak mengalami perubahan, termasuk juga di Afrika, seperti adanya
Gerakan Non Blok, Organisasi Konferensi Islam, Forum UtraSelatan, Organisasi negara-negara
Pengekspor minyak (OPEC), serta berbagai kerjasama bilateral dengan tujuan kesejahteraan
bersama tetapi tidak meninggalkan kepentingan politik nasionalnya. Secara politik, negara
dengan tujuan dan lembaga-lembaganya, dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Negara
Republik Indonesia pada saat diproklamasikan, baru mendapat pengakuan dari negara Iain secara
terbatas. Akibatnya, hubungan dengan negara-negara yang ada di dunia ini juga masih terbatas.
Demikian pula mengenai tujuan dan lembaga-lembaga yang menyelenggarakannya juga masih
terbatas. Pada saat-saat awal, perjuangan politik menjadi prioritas. Pengakuan dan hubungan
politik, menjadi perjuangan utama. Hal ini tentu saja menjadi modal utama untuk
mengembangkan diri lebih jauh di tengah-tengah dunia internasional. Keberhasilan Konferensi
Asia Afrika, pembentukan dan kegiatan Negara-negara Non-Blok yang menempatkan Indonesia
sebagai salah satu negara pelopornya, dapat meningkatkan Pengakuan negara lain terhadap
kedudukan Indonesia. Hal itu semua merupakan perjuangan politik.
Kerja sama regional ASEAN dengan terbentuknya Negara-negara ASEAN ini juga
merupakan tahap lain dalam perjuangan politik. Saat ini Republik Indonesia sudah
diperhitungkan negara-negara lain dalam peraturan politik, termasuk Negara-negara Adikuasa.
Secara global, Indonesia memiliki kedudukan terhormat dalam bidang politik, khususnya sebagai
negara NonBlok. Pembangunan politik di dunia internasional pada tingkat global, telah
membuahkan hasil. Dengan berpegang pada politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia terjun
ke berbagai kegiatan penyelesaian pertikaian politik seperti di Kamboja, Filipina, Bosnia
Palestina Israel, dan Iain-lain. Kegiatan tersebut lebih meningkatkan kedudukan Indonesia di
bidang politik, terutama politik luar negeri. Hal tersebut menjadi landasan kerja sama di bidang
ekonomi. Kepercayaan negara lain termasuk negara Adikuasa di bidang politik, lebih membuka
jalan kerja sama di bidang ekonomi.Bantuan ekonomi menjadi terbuka.

5
C. Degradasi Lingkungan (Penurunan Kualitas)
Dengradasi lingkungan sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan penduduk. Dunia
telah mengalami revolusi demografi dan pertambahan penduduk. Hal ini berarti konsumsi tanah
untuk tempat tinggal dan pertanian terutama di Negara-negara berkembang juga ikut bertambah.
Menurut Emil Salim (1998), jika cara pengurasan tanah masih berlangsung di dunia ini maka
sepertiga luas tanah di bumi akan musnah dalam waktu 20 tahun yang akan datang.gurun sahara
akan bertambah 60.000 km2 tiap tahun. United Nations for population fund (UNFPF) (1992)
menyebutkan bahwa proses penggurunan terjadi karena degradasi lahan, yaitu proses lahan yang
setengah kering menjadi gurun pasir.
Hilangnya potensi lahan akibat degradasi diperkirakan oleh Harold Dregne adalah pada
tahun 1980 an sekitar 44% daerah daratan Asia akan kehilangan potensi produksinya sekitar
10%, Afrika sekitar 40%, dan Amerika sekitar 27%. Degradasi yang parah yaitu lebih dari 50%
dari potensi produksi yang hilang, melanda 17% daratan Afrika, 16% daratan Asia dan 10%
daratan amerika selatan. Degradasi lingkungan bertambah cepat disebabkan konsumsi kayu dan
kertas dunia yang sangat besar. Luas hutan produksi yang belum ditebang akan tinggal separoh
sampai dengan abad ini. Dengan adanya pembabatan hutan 20 ha setiap menit, pemukiman
diperkirakan dalam waktu 85 tahun seluruh kawasan hutan tropis akan lenyap diseluruh
permukaan bumi.
Penggunaan energy fosil seperti minyak, batu bara, dan gas menyababkan emisi
(keluaran) karbon dioksida (CO2) ke udara makin bertambah, dan ini mendorong pemanasan
global. Menurut catatan UNFPF (1992), pertumbuhan penduduk menjadi penyebab 68%
peningkatan emisi CO2 di sub Sahara Afrika, di Brazilia 76%, dan di Indonesia 42%. Hal ini
sebenarnya sangat erat kaitannya dengan penebangan hutan di Negara-negar tersebut. Pemanasan
global juga disebabkan semakin meningkatnya gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Akibat
selanjutnya adalah daerah kering akan semakin kering dan gunung es yang ada di kedua kutub
akan mencair yang menimbulkan naiknya permukaan air laut. Hal-hal diatas semuanya adalah
ulah dari manusia. Solusi atau Penyelesaian Mengenai Isu Lingkungna Hidup Saat Ini :
1. Revitalisai Fungsi Hutan
Hutan adalah tempat bagi jutaan spesiae tumbuhan atau hewan.Berjuta tumbuhan tersebut
dapat memproduksi oksigen dan menyerap karbon dioksida serta gas-gas lain yang dapat
memicu pemanasan global. Gerakan Menanam 1 Miliar pohon dengan motto 1 milliar

6
pohon Indonesia untuk dunia.Melalui program ini kementerian kehutanan juga berupaya
unutk sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang tinggal di daerah
sekitar hutan. Program ini berjalan dengan sukses berkat partisipasi masyarakat yang
tinggi. Terbukti dengan penanaman jumlah pohon yang melampaui target yaitu, pada tahun
2010 sebanyak 1,3 miliar pohon dan di tahun 2011 sebanyak 1,5 miliar pohon.
2. Memperbanyak Ruang terbuka Hijau di Perkotaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Salah satu fungsi dari ruang terbuka hijau
adalah untuk menunjang pelestarian dan pengamanan lingkungan alam, yaitu sebagai
wilayah konservasi atau preservasi alam untuk mengamankan kemungkinan terjadinya
erosi dan longsoran pengamanan tepi sungai, pelestarian wilayah resapan air.
3. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,
dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Dengan
sistem pembangunan berkelanjutan, kita dapat meminimalisir kerusakan-kerusakan
lingkunagan baik skala nasional maupun global.

D. Penyakit Menular
Isu global yang menghantui penduduk dunia adalah mengenai penyakit menular yang
belum dapat disembuhkan. Penyakit terbesar yang menjadi ancaman penduduk dunia, khususnya
remaja saat ini adalah HIV dan AIDS, Hepatitis dan lain sebaginya. Penyebaran HIV dan AIDS
semakin cepat karena pergaulan bebas diantara para remaja. Sementara itu teknologi obat-obatan
belum berhasil menemukan obat penyembuhnya, salah satu upaya pencegahannya adalah
memberikan pendidikan seks bbagi anak, dan para remaja, serta penyuluhan tentang bahaya
akibat dari pergaulan bebas.
Penyakit menular yang lainnya adalah malaria dan tuberkolosis. Seperti halnya flu,
kuman tuberkulosis (TB) menyebar di udara pada saat penderita batuk, bersin, atau meludah.
Secara sosial, penderita TB dikonotasikan sebagai “orang berbahaya” karena penyakitnya
menular ke orang lain sehingga dikucilkan dari lingkungannya.Sedangkan malaria merupakan

7
penyakit infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang hidup dalam sel darah merah
manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria, anopheles. Penyakit parasit ini masih menjadi
wabah di sejumlah wilayah.
Dengan munculnya program pengendalian yang didasarkan pada penggunaan residu
insektisida, penyebaran penyakit malaria telah dapat diatasi dengan cepat. Penyakit ini masih
menjadi masalah besar di beberapa bagian Benua Afrika dan Asia Tenggara. Sekitar 100 juta
kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya dan sekitar 1 % diantaranya fatal. Seperti
kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara
berkembang.

E. Migrasi Penduduk
Dengan smakin majnya teknologi transportasi, maka migrasi penduduk semakin tinggi
pula. Hal ini ditandai dengan tinninya tingkat mobilitas penduduk, baik mobilitas wisatawan dari
negra-negara maju ke Negara-negara berkembang, maupun mobilitas tenaga kerja dari Negara-
negara sedang berkembang ke Negara maju atau sebaliknya. Selain itu mobilitas bisnis
perdagangan antar Negara juga semakin berkembang. hal ini mendorong semakin meningkatnya
kerjasama antar Negara, baik dalam bidang transportasi, sector wisata, perdagangan dan sector-
sector lainnya. Faktor yang menyebabkan manusia atau orang melakukan aktifitas migrasi, yaitu
sebagai berikut :
1. Faktor ekonomi (ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru)
2. Faktor keselamatan (ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor,
gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya)
3. Faktor keamanan (migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti
peperangan, dan konflik antar kelompok)
4. Faktor pendidikan (migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi)
5. Faktor kepentingan pembangunan (migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek
pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA).

8
Usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :

 Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah.

 Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa

 Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota
menjadi lancar

 Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan


pertumbuhan penduduk di pedesaan

 Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut,
migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
Migrasi internasional dapat dibedakan atas dua macam yaitu :
 Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
 Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang
melakukan emigrasi disebut emigran.
2. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
 Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
 Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau
yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama
kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal
dengan nama kolonisasi.
 Dampak migrasi penduduk
Migrasi penduduk baik nasional maupun internasional masing-masing memiliki dampak
positif dan negatif, yaitu :
1. Imigrasi
Dampak positif dari imigrasi adalah dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga
ahli, dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa, adanya pengenalan ilmu dan

9
teknologi dapat mempercepat alih teknologi. Dampak negatif dari imigrasi yaitu
masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, imigran yang
masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar
narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
2. Emigrasi
Dampak positif yaitu dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata
uang asing, dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain, dapat mengurangi
ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri. Dampak negatif yaitu emigran yang tidak
resmi dapat memperburuk citra negaranya, kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi
negara yang ditinggalkan.
3. Transmigrasi
Dampak positif yaitu dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat
penduduknya, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran, dapat
memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi, dapat mempercepat
pemerataan persebaran penduduk. Dampak negatif yaitu adanya kecemburuan sosial
antara masyarakat setempat dengan para transmigran, terbengkalainya tanah pertanian
di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.
4. Urbanisasi
Dampak Positif yaitu dapat mengurangi jumlah pengangguran di desa, dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kerja di kota, meningkatkan taraf hidup penduduk desa, dapat
meningkatkan Perekonomian di kota. Dampak negatif yaitu berkurangnya tenaga
terampil dan terdidik di desa, produktivitas pertanian di desa menurun, meningkatnya
pengangguran di kota, meningkatnya tindak kriminalitas di kota, timbulnya pemukiman
kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki
berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut
kebudayaan.Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri
pengaruhperkembangan di negara lain, khususnya di negara yang telah maju, lebih ironis lagidi
negara-negara Adikuasa dalam bidang politik untuk menyejahterakan masyarakat. Kita tidak
boleh mengesampingkan dan bersikap acuh tak acuh terhadap permasalahan hutan, karena jika
dilihat dari fungsinya ada banyak manfaat yang menyokong kehidupan manusia.Ada sebuah
gerakan yang digalakkan untuk menyelamatkan hutan di seluruh dunia (termasuk
Indonesia).Adanya kaitan erat antara pertumbuhan penduduk yang cepat dengan sejumlah
permasalahan sosial dan lingkungan menjadi persoalan kependudukan penting untuk dibicarakan
sebagai sebuah isu global. Beberapa permasalahan kependudukan adalah pencemaran
lingkungan, perubahan iklim, pengrusakan hutan, urbanisasi, pengangguran, keterbatasan
pelayanan kesehatan, sakit dan wabah penyakit, dan konflik politik.

B. Saran
Penulis menyarankan bagi semua pembaca, dalam semua bidang yang berkaitan dengan
kehidupan bermasyarakat nasional dan internasional kita harus tetap menjaga persatuan dunia
dengan cara menjaga dan merawat dunia agar lebih baik lagi. Baik di dalam segi alaam maupun
dari segi social bermasyarakat.Kita harus menjaga kebudayaan yang baik, dan membuang jauh-
jauh budaya yang buruk.Kita juga harus menjaga lingkungan agar tidak semakin memburuk.
.Dengan ligkungan yang bersih maka berkuranglah segala macam penyakit yang mengancam
kita.Jumlah penduduk yang semakin banyak pun menambah panjang factor penyebab kerusakan
lingkungan.Terapkanlah program KB untuk mengurangi masalah kependudukan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://dyahhandayani6arega11.blogspot.com/2014/06/kebudayaan-politik-degradasi-
lingkungan.html
http://harfaislimanaraa.blogspot.com/2016/07/perspektif-global-dalam-bidang-
budaya.html
https://www.academia.edu/42031300/ISU_ISU_PENTING_TENTANG_LINTAS_BUDAY
A_BANGSA_INDONESIA
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5325461/

12

Anda mungkin juga menyukai