Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PERSPEKTIF GLOBAL

ISU-ISU GLOBAL TENTANG POLA DAN PROSES GEOGRAFI

OLEH KELOMPOK 4

21 BKT 13

NADYA QURATUL AINI (21129255)

NAZLA ASYIFA (21129265)

NURUL FATHIA (21129273)

RAHMI AULIA SYAFUTRI (21129285)

RANTI JULIA (21129290)

RIDWAN (21129297)

VIRA RAHMA SUCI (21129499)

DOSEN PENGAMPU: Prof.Dr.Yalvema Miaz, M.A.,Ph.D

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT ,yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah isu-isu global tentang pola dan
proses geografi.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Prof.Dr.Yalvema Miaz,
M.A.,Ph.D. pada mata kuliah perspektif global. Selain itu ,makalah ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang isu-isu global tentang pola dan proses geografi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Prof.Dr.Yalvema Miaz, M.A.,Ph.D selaku dosen mata kuliah perspektif global yang telah memberikan
tugas ini sehingga kami dapat pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi sesungguhnya. Oleh karena
itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami ,maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Bukittinggi, 20 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar belakang .................................................................................................................... 1


B. Rumusan masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

A. Isu-isu global ...................................................................................................................... 2


B. Isu-isu global tentang pola dan proses geografi ................................................................. 3
C. Isu global dalam pembelajaran .......................................................................................... 4
D. Isu Global skala lokal, nasional, dan regional ................................................................... 6
E. Isu global diferensiasi areal dan spatial ............................................................................. 11
F. Isu global region dan regionalisasi .................................................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 17
B. Saran .................................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebagai proses perubahan tatanan dunia, globalisasi memaksa satu peristiwa yang terjadi pada
wilayah tertentu mempengaruhi wilayah lainnya, dan sebaliknya kebijakan yang ditempuh suatu
negara akan memberi dampak terhadap negara lain, apalagi jika kebijakan tersebut lahir dari
negara seperti Amerika Serikat atau China. Globalisasi juga memaksa suatu negara untuk berpikir
hati-hati dalam menentukan kebijakannya karena harus memikirkan untung ruginya, dengan
demikian globalisasi adalah bagaimana setiap tindakan itu memberi nilai lebih bagi komunitas
tertentu. Bagaimana suatu negara harus mampu mengambil keuntungan dari setiap peristiwa yang
terjadi.
Isu global, adalah setiap peristiwa atau wacana yang mampu menyita perhatian masyarakat
global, bagaimana masyarakat merespon isu tersebut salah satunya ditentukan oleh kuatnya
pengaruh yang ditimbulkan dari isu tersebut. Isu lingkungan hidup, pasar bebas, pergeseran
ideologi, dan masalah hak asasi manusia faktanya tetap hangat dan cenderung digoreng agar tetap
mendapat perhatian masyarakat global, dan kalau negara tidak siap dengan isu tersebut, akan
berdampak pada stabilitas politik dan keamanan. Isu-isu global nyatanya telah memberi pengaruh
pada munculnya keputusan kelompok masyarakat tertentu untuk melakukan tindakan berani,
misalnya keputusan bergabung dengan kelompok tertentu dengan alasan ideologi.

B. Rumusan masalah

a. Apa saja isu-isu global?


b. Apa saja manfaat belajar isu-isu global?
c. Apa yang menjadi masalah-masalah global?

C. Tujuan penulisan

a. Untuk mengetahui isu-isu global!


b. Mengetahui manfaat belajar isu global!
c. Mengetahui yang menjadi masalah-maslah global!

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isu-isu global
Munculnya kemajuan teknologi dan industrialisasi tidak hanya memunculkan peradaban
modern , namun juga memunculkan berbagai isu lingkungan dan tantangan global. Isu
lingkungan telah menjadi perhatian bersama orang-orang di seluruh dunia. Pertumbuhan
pabrik dan bisnis telah berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan yang luas, terutama
dalam beberapa dekade terakhir, dan telah mempengaruhi keseimbangan kesehatan, ekologi,
dan iklim di seluruh dunia. Teknologi modern telah berkembang dengan kecepatan
eksponensial, membuat produksi massal barang secepat mungkin. Dengan ekspansi bisnis
yang cepat, terjadi eksploitasi dan penipisan sumber daya dan mineral Bumi, serta degradasi
lingkungan.
Inisiatif hijau dan investasi berkelanjutan Industrialisasi tidak terjadi dalam semalam. Ini
dimulai dengan revolusi industri di tahun 1700-an di Eropa, dan dengan cepat menyebar ke
seluruh dunia. Selama masa ini, dunia mengalami transformasi yang cepat, ketika orang
mulai menggunakan mesin tenaga untuk bangunan, manufaktur, dan pemanenan. Mesin
membutuhkan bahan bakar untuk dijalankan, dan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak
bumi dan gas alam menjadi sumber energi utama. Pemanasan global dan dampak lingkungan
yang kita alami saat ini sebagian disebabkan oleh industrialisasi yang pesat di seluruh dunia
yang meningkatkan jumlah karbon, dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer.
Dengan meningkatnya karbon dan gas rumah kaca lainnya, suhu global mulai meningkat,
menyebabkan perubahan pola cuaca, arus air laut, dan pola angin di seluruh dunia. Sebagai
konsekuensinya, kita telah mengalami cuaca ekstrem, mencatat panas, kekeringan, badai
dahsyat, dan tsunami di daerah pesisir.
Terutama di daerah perkotaan, dampak negatif industrialisasi yang pesat jelas terlihat.
Penyakit seperti kolera, tifoid, dan penyakit air dan udara lainnya segera pecah. Kondisi
hidup yang tidak sehat dan kepadatan penduduk di banyak kota besar di Indonesia
mengancam kesehatan masyarakat. Orang-orang perlahan mulai menyadari pentingnya
investasi berkelanjutan dan pelestarian sumber daya alam; pembangunan ekonomi peradaban
manusia hanya akan berjalan sejauh ini tanpa merugikan kesehatan manusia dan banyak
risiko berbahaya. Konsepdasargeografi merupakanrancangan atau gambaran objek,proses,
atau apapun yang berkaitan dengan ilmu geografi.

Ada limakonsep yang harus selalu ditemukan dan keterkaitan dianatanya adalahpenyebaran,
relasi, fungsi, bentuk, dan proses terjadinya konsep tersebutyaitu sebagai berikut :
a) Bumi sebagai planet
b) Variasi cara hidup
c) Variasi Wilayah alamiah
d) Makna wilayah bagi manusia
e) Arti penting lokasidalam memahami persitiwa dunia

Dalam buku ”The Scope of Geography”, Rhoads Murphy menulis tentangruang lingkup
kajian geografi. Ruang lingkup kajian geografi terdiri atas tigahal, yaitu:

5
1. Persebaran dan keterkaitan (relasi) manusia di Bumi serta aspek keruangan dan
pemanfaatannya bagi tempat hidup manusia.
2. Hubungantimbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan
bagian dari kajian keanekaragamanwilayah.
3. Kerangka regional dan analisis wilayah yang berciri khusus.Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka ruang lingkup geografiberkaitan dengan aspek lingkungan fisik alam dan
aspek lingkungan manusia.

B. Isu-isu global tentang pola dan proses geografi


Munculnya kemajuan teknologi dan industrialisasi tidak hanya memunculkan peradaban
modern , namun juga memunculkan berbagai isu lingkungan dan tantangan global. Isu
lingkungan telah menjadi perhatian bersama orang-orang di seluruh dunia. Pertumbuhan
pabrik dan bisnis telah berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan yang luas, terutama
dalam beberapa dekade terakhir, dan telah mempengaruhi keseimbangan kesehatan, ekologi,
dan iklim di seluruh dunia. Teknologi modern telah berkembang dengan kecepatan
eksponensial, membuat produksi massal barang secepat mungkin.
1.Inisiatif hijau dan investasi berkelanjutan
Industrialisasi tidak terjadi dalam semalam. Ini dimulai dengan revolusi industri di tahun
1700-an di Eropa, dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Selama masa ini, dunia
mengalami transformasi yang cepat, ketika orang mulai menggunakan mesin tenaga untuk
bangunan, manufaktur, dan pemanenan. Mesin membutuhkan bahan bakar untuk dijalankan,
dan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam menjadi sumber energi
utama. Pemanasan global dan dampak lingkungan yang kita alami saat ini sebagian
disebabkan oleh industrialisasi yang pesat di seluruh dunia yang meningkatkan jumlah
karbon, dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer.

2.Makanan sehat yang tidak merusak lingkungan


Makanan yang ditanam secara lokal oleh petani menggunakan metode organik (tanpa
menggunakan bahan kimia, pupuk transgenik, atau pupuk sintetis) adalah pilihan tepat untuk
produksi pangan. Lebih aman untuk lingkungan, ekologi, dan kesehatan masyarakat.
Walaupun sulit bagi masyarakat kota, memperoleh makanan sendiri dengan cara menanam
lebih baik karena Anda bisa mengendalikan jumlah bahan kimia yang Anda gunakan untuk
pengendalian hama, serta mengatur penggunaan antibiotik dan pupuk. Makanan yang kurang
diproses dan diimpor yang Anda makan, semakin baik untuk kesehatan dan lingkungan Anda.
Penting untuk tidak membuang makanan (menjadi limbah) terlebih dahulu, tapi juga gunakan
makanan sisa atau makanan yang tidak sedap untuk membuat pupuk organik (kompos) di
kebun Anda.

3.Komunitas yang berkelanjutan


Kebanyakan orang yang tinggal di kota dan pinggiran kota (peri-urban) seperti di
Jabodetabek atau daerah sekitarnya; Orang-orang yang tinggal di wilayah metropolitan
memiliki hampir dari 60% populasi Indonesia. Pilihan yang kita buat saat kita tinggal di kota
sangat mempengaruhi ekonomi global, lingkungan, dan kesejahteraan pribadi. Sisi baiknya
tinggal di kota adalah menciptakan efisiensi penggunaan energi, dan mengurangi penggunaan

6
energi dan sumber daya per orang, dan mengurangi limbah energi dan polusi. Dengan
membuat masyarakat kita lebih hemat energi, kita bisa menghemat uang, melindungi sumber
daya alam, dan meningkatkan kualitas hidup kita.

4. Air bersih
Ketersediaan air bersih akan menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia, seiring
bertambahnya populasi dunia. Kebutuhan air minum bersih yang aman kemungkinan akan
berlipat ganda pada dekade berikutnya, di mana populasi dunia diperkirakan akan melebihi
sembilan miliar. Saat air mengalir dari atap dan jalan kita, ia akan terkontaminasi penyakit
yang menyebabkan bahan kimia beracun, kotoran, dan kuman di sepanjang jalan. Banyak
sumber air kita juga dapat terkontaminasi dengan polutan jika tindakan perlindungan dan
konservasi yang tepat tidak dilakukan. Sumber daya air yang tidak dilindungi dapat menjadi
rentan terhadap polusi dari limbah industri, pabrik, pembangkit listrik, dan kegiatan manusia
lainnya, yang menyebabkan kekurangan air minum dan penyakit di seluruh dunia.
Melindungi dan menghemat air sebanyak mungkin, mengurangi polusi, dan membuang air.

5. Lingkungan dan kesehatan


Lingkungan yang kita tinggali memiliki efek mendalam pada kesehatan dan kesejahteraan
kita. Tidak peduli seberapa maju kita secara teknologis, jika kita gagal menjaga kebersihan
lingkungan, kemajuan dan perkembangan kita tidak akan menjadi perkembangan positif.
Semua hal yang mengelilingi kita dapat mempengaruhi kesehatan kita; air minum kita, udara
yang kita hirup, tanah yang kita jalani, dan makanan yang kita makan, semuanya memiliki
efek mendalam pada kesehatan kita, dan bagaimana kita akan maju ke masa depan.
Perlindungan lingkungan dan kesehatan sangat terkait. Jika kita tidak melindungi lingkungan
kita, kita tidak dapat mengharapkan untuk memanfaatkannya, dan kita tidak dapat
mengharapkan lingkungan kita untuk melindungi kita

C. Isu Global dalam Pembelajaran


1. Kemiskinan
Kemiskinan dengan segala turunannya adalah ancaman bagi kelangsungan hidup
manusia. kemiskinan ditandai dengan ketidak berdayaan masyarakat dalam hal:
a) ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan gizi, sandang, papan,
pendidikan dan kesehatan,
b) ketidak berdayaan melakukan kegiatan usaha produktif
c) ketidakberdayaan menjangkau akses sumber daya sosial dan ekonomi
d) ketidakmampuan menentukan nasibnya sendiri serta senantiasa mendapat perlakuan
diskriminatif, mempunyai perasaan ketakutan dan kecurigaan serta sikap apatif dan
fatalistik,
e) ketidakmampuan membebaskan diri dari mental dan budaya miskin serta senantiasa
merasa mempunyai martabat dan harga diri yang rendah.
Alih-alih investasi, untuk bisa makan saja kesulitan. Kalau ditelusuri lebih mendalam,
kemiskinan menjadi salah satu penyebab munculnya kriminalitas, baik dalam skala lokal,
nasional, dan global.

7
Krisis ekonomi global menyebabkan terjadinya PHK besar-besaran yang berdampak pada
hilangnya sumber pendapatan keluarga sehingga memunculkan keluarga-keluarga miskin
baru. Negara maju atau kaya mampu menjamin kehidupan sosial ekonomi karena kondisi
keuangan cukup. Tapi bagi negara miskin tidak demikian, maka tidak jarang muncul
masalah sosial yang berakibat pada runtuhnya rezim suatu negara.
2. Lingkungan hidup
Lingkungan hidup
Lingkungan hidup sebagaimana ditegaskan dalam UU RI Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Secara global isu lingkungan terus berkembang dan tidak
jarang menjadi komoditas politik.
Beberapa contoh permasalahan lingkungan hidup adalah:
a. Pertumbuhan penduduk.
Tingginya jumlah penduduk akan menyebabkan bertambahnya kompleksitas
permasalahan lingkungan hidup di muka bumi ini.Menurut Ferdinan Asmin (2014)
Perilaku konsumsi, pola produksi, dan distribusi sumber daya alam antar negara
selalu berubah, sedangkan kualitas dan kuantitas lingkungan sebagai penyangga
kehidupan manusia juga cenderung menurun.
b. Perubahan iklim global
Bumi semakin panas, demikian istilah untuk mendeskripsikan peningkatan suhu
permukaan bumi, peningkatan suhu permukaan bumi menjadi isu global. Unsur-
unsur Perubahan Iklim yang dapat dikenali adalah munculnya fenomena adanya
peningkatan suhu global, ketidakpastian musim, kekeringan yang berkepanjangan,
permukaan es kutub utara yang makin tipis, kebakaran hutan dan banjir terus-
menerus. Perubahan iklim ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah
kaca (GRK) di atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida (CO2), metana
(CH4), dan nitrous oksida (N2O). Gas-gas dapat meneruskan radiasi gelombang
pendek yang tidak bersifat panas, tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang
bersifat panas. Akibatnya atmosfer bumi makin memanas dengan laju yang setara
dengan laju peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer. Secara global perubahan
iklim dunia menghasilkan serangkaian peristiwa seperti banjir, kekeringan, dan
peristiwa lingkungan lain.
3. Terorismen
Terorisme telah ada sejak manusia mengenal kebudayaan dengan berbagai bentuk dan
motivasinya. Nafsu berkuasa dan menguasai aset-aset ekonomi, dan penyebaran ideologi
merupakan embrio munculnya terorisme dalam berbagai bentuk. Menurut Mustofa
(2002), terorisme adalah tindakan kekerasan atau ancaman untuk melakukan tindakan
kekerasan yang ditujukan kepada sasaran acak (tidak ada hubungan langsung dengan
pelaku) yang berakibat pada kerusakan, kematian, ketakutan, ketidakpastian dan
keputusasaan massal. Tindakan terorisme tersebut dilakukan dalam rangka memaksakan
kehendak kepada pihak yang dianggap lawan oleh kelompok teroris, agar kepentingan-
kepentingan mereka diakui dan dihargai.

8
kekerasan yang mempunyai akibat kerusakan, kematian, ketakutan, ketidakpastian dan
keputusasaan massal. Meskipun sama-sama berwujud tindakan kekerasan, terorisme
berbeda dengan tindakan kekerasan yang lain. Menurut Wilkinson (1976) sebagaimana
dikutip oleh Aly Yusuf, ciri-ciri kekerasan dalam terorisme adalah
a) sistematis penggunakan pembunuhan, luka-luka/ kerugian, atau ancaman untuk
mencapai tujuan akhir, contoh penekanan pemerintah, kegiatan revolusioner, atau
pengenalan,
b) fokus, arah, dan tujuan terorisme adalah untuk menciptakan ketakutan,
ketidaknyamanan dan panik,
c) terorisme tidak terpisahkan secara acak dan tidak pandang bulu. Terorisme sengaja
menyerang target warga sipil (bukan prajurit). strategi ini menyebarkan ketakutan, karena
tidak memiliki target khusus. Oleh karena itu, tidak seorangpun akan merasa aman, dan
individu tidak dapat menghindar menjadi korban. Strategi terorisme diarahkan pada
target-target "lunak",
d) terorisme menggunakan metode penghancuran liar/acak seperti bom mobil, bom paku,
dan bom ganda adalah yang paling disukai. Terorisme tidak mengenal aturan atau
kebiasaan berperang,
e) terorisme lebih bersifat ekspresif dari kekerasan, begitupun, terorisme membutuhkan
pendengar dan media. Tanpa media, teroris merupakan latihan yang sia-sia, dan
f) tindak pidana terorisme direncanakan dengan baik dibandingkan dengan tindak pidana
yang dilakukan secara spontan oleh pelaku tindak pidana.
D. Isu Global skala lokal, nasional, dan regional
1. Lokal
Ruang lingkup kajian konsep keruangan ini berkembang mulai dari konsep lokal, nasional sampai
global. Perhatikan, amati dan hayati keadaan serta perkembangan yang terjadi di tempat Anda
dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan pemukiman, jalan, pertanian, pengairan, perdagangan,
dan keadaan penduduk setempat. Apakah tetap “begitu-begitu saja” dari waktu ke waktu? Atau
selalu mengalami perubahan? Apakah luas areal dan kawasan perumahan setempat tetap begitu
saja dari waktu ke waktu, atau mengalami perluasan? Memperhatikan, mengamati, menghayati,
sampai mengkaji keadaan yang demikian di tempat, berarti telah melakukan kegiatan dalam
konteks geografi pada tingkat lokal.
Melalui proses pengamatan perspektif lokal, kita dapat menyaksikan bahwa perkampungan yang
satu dengan yang lain menjadi bersambung membentuk perkampungan yang lebih luas dari
perkampungan-perkampungan semula. Sebagai penghubung perkampungan satu dengan
perkampungan lainnya, yaitu adanya jalan, alat angkutan atau transportasi, juga karena arus
manusia dan barang.
Disini terjadi proses sosial ekonomi dalam bentuk interaksi antar penduduk (manusia) dan saling
ketergantungan (interdependensi) barang-barang kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan yang
demikian, perspektif geografi tidak lagi hanya terbatas pada ruang yang disebut kampung atau
perkampungan melainkan terdorong pada kawasan-kawasan yang lebih luas. Setelah mengamati
dan menghayati meluasnya perkampungan, kita juga dapat mengamati serta menghayati
meluasnya suatu kota dari waktu ke waktu.
Kota tempat tinggal kita atau paling tidak kota yang dekat dengan tempat tinggal, apakah itu kota
kecamatan atau kota kabupaten. Kita dapat mengevaluasi perkembangan kota yang bersangkutan

9
dari waktu ke waktu. Selain areal atau kawasannya yang makin luas, juga isi kota itu mengalami
perkembangan. Pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan, pasar, jaringan jalan, jumlah
penduduk, dan seterusnya mengalami perubahan sertaperkembangan. Bahkan jika diperhatikan
masa yang akan datang atau “memprediksi” bahwa kota-kota kecil itu akan bersambung satu
sama lain dan akan membentuk kota yang lebih besar dari keadaan semula.
Adapun contoh kasus isu global skala lokal adalah :
Menipisnya lapisan ozon kini menjadi isu yang paling sering diperbincangkan. Bahkan telah
menjadi materi pelajaran akan-anak di tingkat sekolah dasar. Bukan tanpa sebab, karena tanpa
lapisan ozon, akan sangat banyak dampak negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka
bumi ini, antara lain:
Penyakit-penyakit akan menyebar secara tanpa terkendali, cuaca tidak menentu, pemanasan
global, bahkan tenggelamnya suatu daratan akibat muka air laut meningkat disebabkan
mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Singkatnya, jagat raya akan mengalami
kehancurannya, namun demikian dengan akal dan IPTEK yang kita miliki, tentunya pasti ada
upaya dan usaha yang menjadi pilihan untuk mengatasinya. Contoh:
Kekeringan: Kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Dampak : Menyebabkan gangguan kesehatan, keterancaman pangan.

Banjir : Merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan
karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air
resapan berkurang.
Dampak : Gangguan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan
produktivitas pangan, dll.
Longsor : Adalah terkikisnya daratan oleh air resapan karena penahan air berkurang.
Dampak : Terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan
kegiatan transportasi
Erosi pantai : Terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti
kegiatan pariwisata.
Instrusi Air Laut : Air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh
manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampaknya : Terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

2. Nasional
Konsep geografi tidak lagi melihat kawasan lokal semata, melainkan telah menjangkau kawasan
yang lebih luas. Oleh karena itu, konsep geografi ini dapat disebut sebagai tingkat regional.
Pengertian region atau wilayah atau kawasan menurut Peter Hagget (dalam Hidayati, dkk) adalah
bagian dari permukaan bumi, baik alamiah maupun binaan manusia yang membedakan diri dari
areal yang ada disekitarnya. Dengan menerapkan pengamatan, penghayatan, dan prediksi tingkat
regional, Anda dapat mengkaji perubahan dalam ruang yang disebut region atau wilayah.
Konsep region merupakan suatu alat untuk memahami perbedaan-perbedaan dan persamaan-
persamaan wilayah di permukaan bumi. Suatu region mempunyai kesamaan sifat-sifat homogen

10
yang internal dan yang bisa dibedakan dengan wilayah di sekitarnya. Karakter pengenalannya
barangkali ditandai dengan kemiripan atau keseragaman bentang alamnya atau kegiatan ekonomi
di suatu tempat. Barangkali hal itu merupakan suatu sistem antarwilayah satu dengan lainnya
membentuk sistem fungsional. Kondisi keseragaman tersebut dapat digeneralisasikan untuk
menggambarkan suatu region.
Pergeseran fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi pertanian, menjadi pemukiman, kawasan
pertanian menjadi kawasan industri, jalan, lapangan golf, dan sebagainya, membawa dampak pula
pada perubahan tata air, tatanan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan, serta mengakibatkan
perubahan cuaca dan seterusnya. Dengan menerapkan analisis perspektif regional ini, kita akan
mampu memprediksi perkembangan dusun menjadi kota kecil.
Beberapa isu-isu nasional tentang lingkungan dewasa ini senantiasa mengemuka dan banyak
dibicarakan dikalangan masyarakat. Beberapa isu nasional seperti:
a. Kebakaran Hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia. Kebakaran oleh manusia
biasanya karena bermaksud pembukaan lahan untuk perkebunan.
Dampaknya: Memberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keanekaragaman hayati,
mengganggu kesehatan (ISPA), berdampak gangguan ke negara lain.
b. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil eksploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker
ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai diakibatkan oleh
sistem penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebabkan
tumpahnya/lepasnya minyak ke perairan. Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat
tersebar tergantung gelombang air laut. Akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang
menyebabkan penetrasi matahari berkurang menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan
oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.
c. Banjir merupakan suatu peristiwa terbenamnya daratan (yang pada keadaan normal kering)
karena meningkatnya volume air. Banjir dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya
akibat pemanasan global, yaitu dapat meningkatkan tinggi permukaan air laut, sehingga
beberapa daerah di pesisir pantai akan terkena luapan air tersebut. Selain itu banjir juga
disebabkan karena meningkatnya curah hujan dan tidak adanya saluran air yang baik dan
cukup untuk menampung air hujan. Banjir juga dapat disebabkan karena peluapan air sungai
akibat meningkatnya curah hujan atau karena sebab lain, seperti pecahnya bendungan sungai.
Banjir yang banyak melanda kota-kota besar biasanya disebabkan karena kurangnya
kesadaran masyarakat yang membuang sampah ke sungai atau saluran air lain. Banjir juga
disebabkan oleh kurangnya resapan air karena tanah telah tertutup bangunan. Banjir
menyebabkan kerugian pada segi perekonomian, kesehatan, dan lingkungan.
d. Kerusakan hutan di Indonesia, akibat manusia melakukan eksploitasi dari hutan secara
berlebihan dan mengabaikan segi ekologisnya. Faktor alam yang merusak hutan salah
satunya adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini dipicu oleh musim kemarau yang
panjang maupun pemanasan global.
e. Sampah/limbah yang dihasilkan berupa bahan organik dan anorganik. Sampah anorganik
dihasilkan dari rumah tangga maupun industri. Sampah merupakan masalah sosial yang dapat
menyebabkan konflik. Di Indonesia masalah sampah kurang mendapat penanganan yang
baik. Sampah plastik adalah isu yang paling mengkhawatirkan di dekade ini, dan fatalnya
Indonesia adalah produsen sampah plastik nomor dua di dunia setelah China. Demikian pula

11
Indonesia merupakan Negara nomor tiga terburuk diantara 11 negara Asia dalam pengelolaan
lingkungan kumuh.
f. Reklamasi sangat berpotensi menghasilkan ketidakseimbangan ekosistem karena perubahan
topografi area reklamasi yang pada akan memberikan efek domino terhadap ekologi dan
rantai kehidupan sekitarnya, termasuk gangguan terhadap biota laut, terutama pada rantai
makanan akibat hilangnya populasi planton dan fitoplanton, sehingga keberadaan ikan kecil
juga akan hilang atau bermigrasi, dan pasti diikuti oleh bergesernya populasi ikan sedang dan
ikan besar, sehingga nelayan pun akan bergeser dalam pencarian lokasi tangkapan.
3. Global
Geografi regional merupakan perpaduan dari geografi fisik dan geografimanusia. Geografi
regional merupakan studi tentang variasi persebaran gejaladalam ruang pada waktu tertentu
baik lokal, nasional, maupun kontinental.
Melalui analisis geografi regional, karakteristik yang khas dari suatu wilayahdapat
ditonjolkan, sehingga perbedaan wilayah dapat terlihat jelas. Dalam studigeografi regional,
semua gejala geografi ditinjau dan dideskripsikan secara berkaitandalam hubungan integrasi
dan interrelasi keruangan.
Perkembangan dan interaksi serta interdependensikeruangan itu, tidak hanya terjadi antar
regional di dalam propinsi dan di dalam negeri, melainkan juga menembus batas-batas
negara. Hal ini dapat kita lihat pada interaksi keruangan Indonesia dengan Singapura,
Malaysia, Filipina, bahkan juga dengan Australia.
Perspektif regional ini makin luas menembus batas-batas negara. Hal tersebut terjadi karena
adanya perkembangan transportasi (darat, laut, udara) dan juga media elektronika (radio, TV,
facsimile, internet). Interaksi keruangan antar regional ini tercermin dari pakaian, makanan,
kesenian, dan perdagangan. Pakaian yang khas suatu daerah atau suatu negara, demikian juga
makanan dan kesenian (suara, tari dan musik) telah menyebar secara luas di berbagai
kawasan, sehingga tidak lagi terasa asing bagi kita semua. Dalam memenuhi kebutuhan
tertentu, baik materi (pangan, sandang, peralatan) maupun non-materi (pengetahuan, ilmu,
dan seni) telah terjadi saling ketergantungan. Oleh karena itu dampak positif interaksi antar
regional ini, wajib kita manfaatkan.
Berdasarkan analisis konsep geografi atau konsep keruangan, penggundulan hutan yang
terjadi di kawasan tertentu di permukaan bumi, pencemaran udara yang berlebihan di
kawasan tertentu, tidak hanya berdampak negatif pada kawasan yang bersangkutan,
melainkan juga berdampak global bagi seluruh dunia. Pemanasan global yang telah menjadi
kepedulian pakar-pakar lingkungan dan pakar klimatologi, merupakan contoh konteks global
dari kajian geografi.

Beberapa kasus isu global Regional yaitu :


a. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan
fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah
kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbon dioksida, metana, dinitrooksida,
dan CFC sehingga energi matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.
Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut,
perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan
fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.

12
Dampak bagi aktivitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai,
gangguan terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara.Gangguan terhadap
pemukiman penduduk, gangguanproduktivitas pertanian. Peningkatan risiko kanker dan
wabah penyakit.
b. Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan stratosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai
dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraian ozon menjadi gas oksigen
yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang mengandung brom seperti
metal bromide dan halon juga ikut memperbesar penguraian ozon.
Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa
menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata,
menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan
suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.
c. Hujan Asam : Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara.
Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam.
Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, sistem pernafasan,
menyebabkan pengasaman pada tanah.
d. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk dunia yang mengikuti pertumbuhan secara
ekponsial merupakan permasalahan lingkungan. Dampaknya: terjadinya pertumbuhan
penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
e. Desertifikasi : Menurunkan kemampuan daratan. Pada proses desertifikasi terjadi proses
pengurangan produktivitas yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena
aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.
Dampak : awalnya berdampak lokal namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak global
dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap
CO2 menjadi semakin berkurang.
f. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang diidentifikasi memiliki
bahan kimia satu atau lebih dari karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifat
reaktif, beracun, penyebab infeksi, bersifat korosif.
Dampak : dulunya hanya bersifat lokal namun sekarang antar negara pun melakukan proses
pertukaran dan limbahnya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah
bahan berbahaya dan beracun dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup. Dengan
situasi lingkungan seperti ini, maka harus ada upaya nyata untuk mengurangi pemanasan
global, antara lain:
1) Menanam pohon, karena pohon berperan besar dalam mengurangi pemanasan global
karena pohon dalam foto sintesis pada siang hari menyerap dan menghasilkan oksigen.
Sehingga dapat mengurangi kandungan karbon dioksida di udara yang dapat memicu
menipisnya ozon dan terjadi pemanasan global.
2) Menghijaukan hutan yang telah gundul, karena sekarang ini banyak pembalakan liar yang
menyebabkan penggundulan hutan.
3) Melakukan efisiensi pada penggunaan bahan bakar fosil. Selain dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan global, eksploitasi yang berlebihan pada bahan bakar fosil juga akan
menyebabkan kelangkaan pada bahan bakar fosil tersebut, karena bahan bakar fosil tidak
dapat diperbarui.

13
4) Mencari alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan dan harganya terjangkau oleh
masyarakat luas. Misalnya Titanium sebagai sumber energi baru rama lingkungan,
penggunaan energi pasang surat, biosolar dan lain sebagainya.

E. Isu Global diferensiasi areal dan spatial


1. Areal
Diferensiasi areal adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkanadanya
perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap-tiap wilayah memilikikarakteristik
khas masing-masing.
Contoh :
• Di daerah pantai penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan di
pegunungan penduduk bermata pencaharian sebagai petani.
• Pakaian dari bahan katun cocok digunakan di daerah panas seperti Jakarta, sedangkan
pakaian dari bahan woll cocok di gunakan di daerah dingin.
• Bentuk rumah penduduk asli Sulawesi berbentuk panggung, sedangkan bentuk rumah
pendudukasli Jawa tidak berbentuk panggung.
• Jenis tanaman dibudidayakan di dataran tinggi akan berbeda dari jenis-jenis tanaman
didataran rendah.

Wilayah pedesaan dengan corak khas area persawahan sangat berbeda dengan wilayah
perkotaanyang terdiri atas area permukiman, pusat-pusat perdagangan dan terkonsentrasinya
berbagai utilitas kehidupan. Wilayah pedesaan dan perkotaan ini secara bersama-sama dan terus-
menerus mengalami perubahandari waktu ke waktu (bersifat dinamis). Deferensiasai areal juga
berakibat terjadinya interaksi penduduk antarwilayah, misalnya mobilisasi penduduk
(transmigrasi, urbanisasi, imigrasi danemigrasi), dan pertukaran barang dan jasa.

Dalam hal lain diferensiasi areal juga meliputi isu tentang keadilan dalam pembangunan
kewilayahan, hal ini selalu menjadi perbincangan hangat. Sampai saat ini isu kesenjangan
wilayah terpusat kepada kesenjangan antara desa dan kota, antara kawasan Timur Indonesia dan
kawasan Barat Indonesia, serta antara Jawa dan luar Jawa. Banyak pakar yang percaya bahwa
kesenjangan wilayah merupakan harga wajar yang harus dibayar dalam proses pembangunan.
Sederhana saja alasannya, yakni ada keterkaitan antara wilayah satu dengan wilayah yang lain
sebagai sebuah sistem. Dengan kata lain ada proses interaksi dan interdependensi antar subsistem.

2. Spatial
Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan,
danmanusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan
penyebarannya dalam ruang. Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam
geografi, sebab merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan mebahas
masing masing aspek keruangannya.
Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial
budayamasyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat
memperhatikanfaktor letak, distribusi (persebaran), interrelasi serta interaksinya. Karena itu,
analisis keruangan dapatdijadikan dasar untuk perencanaan penggunaan lahan tertentu.Salah satu
contoh pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang harganya mahalkarena

14
tanahnya subur dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalahmenilai
tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkannilai
ruangnya yaitu letak yang strategis.Dalam mengkaji fenomena geografi dapat menggunakan 3
subtopik dari pendekatankeruangan, yaitu :
a. Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik tertentu
yangmenjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu wilayah dengan cara
mengkaji :
1) Penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
2) Media penyebarannya
3) Proses penyebaran
4) Intensitasnya
5) Interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit
yangterjadi.
b. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang
terjadi.Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan interelasinya
dengan gejala-gejala geosfer.
Fenomena dan masalah-masalah spasial-global yang sedang melanda kehidupan dewasa
ini,meliputi :
1. Produktivitas pangan yang menurun, dan bahaya kelapan sebagai akibat gagal panen karena
cuacaserta musim yang tidak menentu;
2. Erosi, banjir, tanah longsor dan kekeringan akibat rusaknya kawasan penampung
hujan(catchment area), daerah resapan, dan areal hutan lindung, sebagai akibat pembalakan liar
(illegalloging) yang tidak terkendali, serta pembangunan fisik (pemukiman, gedung-gedung,
jalan) yangtidak memperhatikan drainase dan daerah resapan;
3. Pencemaran lingkungan (udara, air, tanah, suara) yang diakibatkan oleh pembangunan
ekonomi(industri, pertambangan) yang tidak menerapkan AMDAL sebagaimana seharusnya.
4. Pemanasan global ( global warming ), sebagai akibat terjadinya “efek rumah kaca” ( green
house effects) dari pencemaran udara yang makin meningkat (industri/pabrik, kendaraan
bermotor), sertadiperkuat oleh rusaknya kawasan hijau(pertamanan, hutan, jalur hijau) yang
berfungsi menyerap gas-gas buangan.
5. Fenomena gempa bumi, tsunami, gelombang pasang, letusan gunung api yang tidak
dapatdilepaskan dari perilaku manusia (dalam penerapan, dan menggunakan IPTEK) yang
mengabaikan perilaku serta dinamika fenomena alam (percobaan ledakan nuklir liar, penggunaan
bahan peledakuntuk menangkap ikan).
6. Pengangguran dan kemiskinan yang meluas, sebagai akibat kesenjangan antara pertumbuhan
penduduk, terutama pertumbuhan angkatan kerja dengan peluang, lapangan serta kesempatan
kerjayang terbatas, dan diperkuat oleh ketidakseimbangan sumber-sumber kesejahteraan dampak
darikemiskinan struktural.

F. Isu Global Region Dan Regionalisasi


1. Region

15
a. Pengertian Region
Region yaitu wilayah yang jelas terindentifikasi meskipun sebenarnya untuk wilayah
tersebut relatif tergantung konteks waktu selain itu unsur yang mendorong identifikasi
diri adalah secara sejarah dan juga geografinya serta aktivitas yang dilakukan terutama di
bidang ekonomi. Maraknya kerjasama yang dilakukan oleh Negara-negara dalam konteks
regional, memunculkan konsep-konsep baru dalam ilmu hubungan internasiona, yaitu
konsep regin, regionalism, dan regionalisasi.
Sedangkan menurut Sumaatmadja (1988 : 42) mengatakan bahwa region adalah suatu
wilayah yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan diri dari
region-region lain di sekitarnya. Region ini memiliki ukuran tang bervariasi, dapat
meliputi wilayah yang sangat luas maupun wilayah terbatas. Karakteristik yang
terpenting yang harus dimilikinya yaitu terdapatnya homogenitas tertentu yang khas.
Karakteristik yang khas ini dapat berupa aspek fisis maupun aspek kultural. Region
dapat pula dibedakan sebagai berikut:
1) Pengertian internasional : region dapat meliputi beberapa negara yang mempunyai
kesatuan alam dan kesatuan manusia, mislanya : wilayah Asia Tenggara, wilayah Asia
Timur, wilayah Amerika Utara, Amerika Latin. Eropa Barat, dan sebagainya
2) Pengertian nasional : region merupakan sebagian dari Negara bagian tersebut
mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya : pantai timur Sumatera,
pantai utara Jawa, dataran tinggi Bandung dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Region adalah suatu wilayah yang memiliki ciri-ciri
keseragaman gejala internal (internal uniformity) atau fungsi yang membedakan wilayah
tersebut dengan wilayah lain. Ciri-ciri keseragaman tersebut dapat berupa kenampakan
sosial maupun kenampakan fisik. Kenampakan sosial antara lain berupa kegiatan
perekonomian/mata pencaharian, bentuk pemerintahan, bentuk kebudayaan, atau
kenampakan fisik, yang dapat berupa keseragaman iklim, kesamaan topografi (dataran,
pegunungan, lembah, dan lain-lain), kesamaan lokasi geografis, dan lain-lain.
Contohnya di kawasan Asia Tenggara yang terdiri dari sebelas negara. Karena kondisi
geografis yang berdekatan dengan India dan China, kawasan asia tenggara banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan dua Negara ini. Dalam perjalana lebih lanjut di kawasan ini
juga berkembang unsur-unsur budaya islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang
muslim dari Gujarat.

b. Region formal dan region fungsional


Region dapat dibedakan menjadi dua yaitu region formal dan region fungsional
1) Region formal
Region formal adalah suatu wilayah yang dibentuk oleh adanya kesamaan
kenampakan termasuk kedalamnya kenampakan fisik muka bumi, iklim, vegetasi,
tanah, bentuk lahan, penggunaan lahan dan sebagainya. Region dapat ditandai pula
oleh bentuk-bentuk kenampakan lahan dengan pola umum dari aktivitas pertanian,
industry, pemukiman, perkebunan atau bentuk lahan lain yang relative tetap seperti
lembah sungai yang dibatasi oleh daerah alirannya. Berdasarkan vegetasi atau
penggunaan lahan, maka kita akan menyaksikan wilayah-wilayah yang dapat kita
sebut sebagai wilayah perkebunanm wilayah pertanian sawah, wilaayh pertanian

16
kering. Mungkin saja tidak sepenuhnya di wilayah tersbeut bertani sawah, namun
terdapat pula jenis pertanian lain, tetapi karena pertania sawah yang sangat dominan
maka wilayah tersebut dapat kita katakana wilayah pertanian sawah.
2) Region fungsional
Region fungsiona disebut juga dengan region nodal. Region fungsional berisfat
dinamis daripada region formal yaitu ditandai oleh adanya gerakan dari dan ke pusat.
Pusat tersebut disebut sebagai node. Sejauh mana node dapat menarik daerah
sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, maka sejauh itulah batas region
nodalnya. Contohnya pada masyarakat tradisional atau pra industry, dimana pusat
perkampungan penduduk dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Lahan
pedesaaan dapat menyediakan berbagai kebutuhan penduduk seperti makanan, bahan
bakar dan pakaian sederhana. Perkampungan merupakan pusat tempat dibuatnya
berbagai keputusan yang menyangkut kehidupan warga kampong, dan perkampungan
pun merupakan pusat pergerakan manusia atau penduduk kampong dan hewan
sebagai alat bantu pembajakan lahan pertaniannya ke lahan pertanian setiap pagi dan
pulang di siang atau sore hari.
c. isu global region
Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama
dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancamoleh berbagai dampak yang ditimbulkan
berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun lingkungan saat ini mulai manampakkan
perubahan yang signifikan. Isu lingkungan sesungguhnya merupakan isu yang sangat
kuat karena kompleksitas permasalahan menyangkut aspek-aspek krusial dan beraneka
ragam dari multidisiplin ilmu ekonomi , politik, sosial dan budaya tentunya dari
kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung dengan studi physical environment
itu sendiri. Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan local,
nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari
permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau global.
Bila kita melihat bumisecara utuh maka bumi merupakan satu system yang utuh dan tidak
bisa dipisah-pisahkan.
Indonesia menjadi salah satu Negara berkembang yang disorot oleh dunia internasional
karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan indoesia yang
berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan Indonesia sendiri tetapi juga
kepedulian Negara-negara lain yang khawatir dengan perubahan iklim. Kebakaran hutan
yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan keresahan di dalam negeri dan juga di
Negara-negara tetangga.
Persoalan utama yang terjadi di Negara-negara berkembang adalah upaya pemerintah
yang berkuasa untuk menjadikan pembangunan ekonomi sebagai sumber legitimasi
kekuasan sehingga kemudian menjadi semacam ideology yang tak boleh diganggu gugat.
Umumnya ekspor Negara berkembang bertumpu pada sumber daya alam. Indonesia
misalnya, mengandalkan minyak bumi dan ekspor kayu tropis. Kondisi demikian mudah
diduga akan berdampak pada percepatan pengurusan sumber daya alam.
Bagi Negara-negara berkembang seperti Indonesia, kedua hal ini atas dapat menjadi
dilema. Di satu pihak, terdapat kesadaran bahwa permasalahan lingkungan hidup terasa
cukup serius. Namun di lain pihak, era perdagangan bebas menuntut produk-produk yang

17
bermutu baik dan murah. Ketentuan standarisasi akrab lingkungan tentunya akan
menambah ongkos produksi barang yang akan menjadikan produk-produk tersebut
kurang kompetitif dibandingkan dengan yang dihasilkan pleh Negara-negara maju yang
telah terlebih dahulu mempunyai infrastruktur produksi berwawasan lingkungan.
2. Regionalisasi
a. Pengertian Regionalisasi
Regionalisasi (Pewilayahan) di dalam geografi adalah suatu upaya mengelompokkan
atau mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama. Mengingat lokasi-lokasi di muka bumi
jumlahnya tak terbatas, maka Anda harus menyusun dan mengelompokkan serangkaian
lokasi yang mempunyai sifat-sifat yang sama menurut kriteria tertentu. Sehingga
informasi dapat diperoleh secara efisien dan ekonomis. Sebagaimana menurut
Sumaatmadja (1988:51) bahwa, “Menentukan pewilayahan atau regionalisasi suatu
wilayah di permukaan bumi, dipergunakan kriteria geografi hasil relasi keruangan aspek-
aspek yang secara umum lebih menonjol atau lebih dominan pada wilayah yang
bersangkutan. Berdasarkan kriteria geografi tersebut dapat diadakan regionalisasi
berdasarkan aspek ekonomi, aspek politik, aspek fisik, dan lain sebagainya. Contoh
pembagian region berdasarkan iklim, permukaan bumi dapat dibedakan atas unsur cuaca,
seperti suhu, curah hujan, penguapan, kelembaban, dan angin. Regionalisasi menurut
iklim ini sangat berguna untuk mengetahui penyebaran hewan dan tumbuhan, tetapi
mungkin kurang berguna dalam hal komunikasi atau transportasi.
b. Isu global dan regionalisasi
Globalisasi dan regionalisasi memiliki arti sama yang saling bersinonim, atau setidaknya
sama-sama saling menguatkan. Salah satunya dikatakan sebagai sebuah fenomena yang
menghilangkan batas-batas ekonomi, politik dan budaya antarnegara dalam kaitannya
dengan regionalisme. Berbagai gelombang protes terkait munculnya globalisasi menjadi
bukti bahwa globalisasi tidak secara utuh menguntungkan semua entitas di dunia.
Kebingungan ini lantas mempengaruhi proses perumusan dan kebijakan nasional serta
regional suatu Negara yang lantas melahirkan sebuah konvergensi kebijakan terjadi di
hampir seluruh region di dunia.
Perumusan kebijaan pada level nasional dilaksanakan oleh pihak berwenang dalam batas
nasional atas respon Negara tersebut akan arus globalisasi. Salah satu contohnya adalah
indoneisa, dimana pada tahun-tahun sebelumnya Indonesia belum mengambil sikap tegas
akan makelar-makelar narkoba yang tertangkap. Mereka masih bisa hidup bebas setelah
mendekam beberapa tahun di penjara, bahkan mereka mampu melakukan penyelundupan
barang ke dalam tahanan. Sama halnya dengan perumusan maupun perubahan kebijakan
pada level regional juga diputuskan oleh aktor-aktor yang tergabung pada regional
tersebut. Seperti European Union dimana Negara-negara yang tergabung awalnya
memiliki berbagai macam mata uang berbeda, kemudian menyepakati untuk menjadikan
mata uang euro sebagai tanda mata uang kesatuan regional EU. Hal itu bertujuan agar
mempermudah para anggota Negara dari EU untuk maju dalam berbagai aspek, terutama
aspek ekonomi.
Selanjutnya yaitu pada batas global, dimana globalisasi secara tidak langsung menjadikan
kebijakan dimana gllobalisasi secara tidak langsung menjadikan kebijakan kerjasama
level global menjadi hal yang penting. Alasannya adalah bahwa banyak masalah global

18
kini bermunculan menjadi masalah yang semakin beragam dan kompleks, seperti standar
tenaga kerja, perlindungan lingkungan, pengawasan perbankan, kesehatan konsumen dan
keselamatan, tarif pajak, kedaulatan intelektual, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa arus globalisasi memiliki
dampak terhadap perumusan dan perubahan kebijakan politik dalam level nasional,
regional dan global. Perumusan kebijakan pada level tersebut ditentukan oleh pihak
berwenang dalam batas level terkait atas responnya terhadap arus globalisasi.
Selain itu masalah-masalah yang umum muncul dari kawasan Asia Tenggara contohnya
adalah masalah tenaga kerja migran Indonesia, masalah polusi asap, dan masalah
keamanan Laut Cina Selatan. Indonesia berkepentingan untuk menciptakan ASEAN
sebagai organisasi regional yang lebih kuat guna dapat secara efektif menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang timbul di kawasan. Inilah yang membuat Indonesia
memandang penting ASEAN dengan menempatkannya sebagai lingkaran konsentrik
utama politik luar negerinya, yang melihat posisi ASEAN lebih strategis secara
geopolitik dan geoekonomi bagi Indonesia dibandingkan kawasan-kawasan lainnya
semisal Amerika dan Eropa.

19
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Isu global merupakan masalah yang dihadapi oleh Negara pada umumnya secara
global. Masalah ini bias saja muncul karena ekonomi, social, politik, budaya,
lingkungan, dan bahkan bisa juga dilihat dari pola dan proses geografi.
Dalam hal geografi, isu global dibagi atas lokal, nasional, global, spatial, areal,
region, dan regionalisasi. Yang semua itu mencakup wilayah tertentu di bumi ini.
Misalnya local mencakup suau wilayah kecil dalam suatu Negara.
Isu global dapat kita atasi dengan kerjasama dan sinergitas dari semua pihak yang
bersungguh-sunguh dalam memberantas masalah-masalah tersebut.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Anwar Senen. Kajian IPS 4.


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktor
i/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121-
MUNIR/Multimedia/Multimedia_Bahan_Ajar_PJJ/Peng_Pend_IPS/kajian_ips_4.pdf&
ved.

Kristianto, Merhadi Slamet, dkk. 2011. Ilmu Geografi dan Pelestarian Lingkungan
dalam PIPS. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka

Putri, Nessa Nasti. 2017. Konsep Geografi dalam Konteks Lokal.


https://id.scribd.com/document/362385619/Konsep-Geografi-Dealam-Konteks-Lokal.

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Pendekatan dan Analisa Keruangan.


Bandung: Alumni

Saratri Wilonoyudho. 2009. Kesenjangan Dalam pembangunan kewilayahan. Forum


geografi. 23(2) : 167-180

21

Anda mungkin juga menyukai