Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah yang Diampu oleh: Dra. Siti Rohmi Yulianti, M.Pd.
KELOMPOK 1 :
1. Zakia Salsabila Akhzara (1107619066)
2. Dini Anggita (1107619067)
3. Elsa Anatresya Christin (110761068)
4. Vernanda Salsabila (1107619069)
5. Laily Nur Viandari (1107619171)
6. Vina Puji Triani (1107619072)
7. Ahmad Sobari (1107619077)
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
penulis sendiri umumnya para pembaca makalah ini, terima kasih, wassalamu’alaikum.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... II
DAFTARISI ........................................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Sejarah Bangun Ruang......................................................................................... 2
2.2 Pengertian Bangun Ruang ................................................................................... 3
2.3 Unsur-Unsur Bangun Ruang ................................................................................ 4
2.4 Sifat – Sifat Bangun Ruang ................................................................................. 13
2.5 Macam – Macam Bangun Ruang......................................................................... 21
2.6 Analisa Kaitan Antar Bangun Ruang................................................................... 29
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 39
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 39
3.2 Saran .................................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 40
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kita semua hidup dalam satu ruang. Semua kejadian yang kita saksikan atau kita
alami sendiri terjadi dalam ruang itu. Setiap hari kita bergaul dengan benda-benda ruang,
seperti lemari, TV, kotak snack, kaleng susu, rumah, tangki air, bak mandi, dan seterusnya.
Maka bekal hidup yang kita berikan kepada anak-anak kita melalui pembelajaran di Sekolah
Dasar tidak dapat dianggap lengkap apabila tidak meliputi pemahaman ruang. Pemahaman
ruang itu dikembangkan melalui pelajaran Bangun Ruang.
Bangun ruang merupakan salah satu komponen matematika yang perlu dipelajari
untuk menetapkan konsep keruangan. Maka dalam pelajaran Matematika perlu diberikan
topik pembelajaran ini kepada semua peserta didik sejak berada di Sekolah Dasar untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif.
Kompetensi tersebut sangatlah perlu sebagai dasar dari peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang konsep dasar bangun
ruang, meliputi: sejarah, pengertian, jenis-jenis, unsur-unsur, sifat, dan kaitan antar bangun
ruang.
2.1 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana sejarah bangun ruang ?
b. Apa yang dimaksud dengan bangun ruang?
c. Apa saja unsur-unsur yang terdapat pada bangun ruang ?
d. Apa saja sifat-sifat bangun ruang ?
e. Apa saja macam-macam bangun ruang ?
f. Bagaimana menganalisis kaitan antar bangun ruang ?
1
BAB II
PEBAHASAN
Sejarah awal mengenai bangun ruang yaitu terkait dengan ilmu geometri. Bangun ruang
termasuk ke dalam kajian geometri ruang. Konsep bangun ruang adalah bangun tiga dimensi
yang terbentuk dari unsur panjang, lebar dan tinggi. Dalam geometri bangun ruang
mempunyai definisi sebagai kumpulan titik-titik.
Geometri seperti cabang ilmu matematika yang lain lahir berabad tahun silam dari
kondisi ril kehidupan sehari-hari sekelompok masyarakat. Misalnya lebih dari 2000 tahun
silam orang Mesir mempunyai kebiasaan bekerja dengan dasar-dasar geometri,
dikarenakan pertimbangan praktis seperti banjir berkala sungai Nil yang selalu
menghanyutkan garis batas tanah milik mereka. Sehingga memaksa mereka untuk
merekonstruksi garis-garis batas tanah tersebut.
Bangsa Yunani yang banyak dipengaruhi oleh daerah Mediterania memiliki sedikit
pandangan lebih maju terhadap geometri. Geometri telah dianggap sebagai sebuah abstraksi
dari dunia nyata atau sebuah model yang membantu pikiran atau logika. Sampai akhirnya
pada tahun 250 sebelum masehi Euclide menghasilkan karya
monumental yang dituangkan ke dalam buku Element, yang hingga sekarang karyanya
masih dipelajari dan digunakan.
Seperti halnya titik, garis, dan bidang, ruang juga adalah ide atau gagasan abstrak
yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang mempersoalkannya. Ruang diartikan
sebagai unsur geometri yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi yang terus mengembang
tidak terbatas. Ketiga unsur pembentuk ruang tersebut terus berkembang tanpa batas. Oleh
karenanya ruang disebut sebagai bangun tiga dimensi karena memiliki tiga unsur yaitu
panjang, lebar, dan tinggi. Ruang didefinisikan sebagai kumpulan dari titik-titik.
Ruang dapat dibuatkan modelnya. Model bangun ruang adalah benda tiga dimensi yang
solid atau padat yang mencerminkan berkumpulnya titik-titik. Misalnya balok atau kubus
kayu, prisma segitiga padat dan sebagainya. Piramida tempat penguburan mayat raja-raja
Mesir jaman dulu salah satu contoh model bangun ruang. Akan tetapi kita dapat membuat
model-model bangun ruang yang bagian dalamnya kosong, misalnya kardus bekas bungkus
kulkas, bekas bungkus mesin cuci, bekas bungkus TV dan sebagainya.
2
Model bangun ruang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa benda-
benda konkrit yang persis sama dengan model-model bangun ruang seperti kubus, balok,
silinder, limas, kerucut, dan bola, maupun bangun ruang yang bentuknya hasil gabungan dari
bentuk-bentuk di atas atau dengan bentuk yang tidak seperti bantuk-bentuk tersebut. Sehingga
untuk mempelajari konsep bangun ruang sangatlah mungkin untuk menghadirkan model-
model konkritnya.
Objek geometri ialah benda-benda. Setiap benda memiliki bentuk dan ukuran, apabila
beberapa benda dibahas sekaligus maka perlu dipertimbangkan letak dan sikap benda yang
satu terhadap yang lain. Bentuk, besar, letak dan sikap itu sulit untuk digambarkan dengan
kata-kata saja. Kata-kata tetap diperlukan tetapi disamping kata-kata mutlak diperlukan alat-
alat yang lain, yaitu : a. model, b. gambar.Untuk beberapa bentuk, model jauh lebih efektif
daripada gambar. Untuk perkenalan pertama malahan model mutlak diperlukan.
3
bola bekel yang pejal, sedangkan model bagi sisi balok lebih baik digunakan kotak kosong
dan bukan balok kayu.
Hal ini mempunyai maksud untuk menunjukkan bahwa yang dimaksud sisi bangun
ruang adalah himpunan titik-titik yang terdapat pada permukaan atau yang membatasi suatu
bangun ruang tersebut. Sedangkan model benda masif dipergunakan untuk mengenalkan
siswa pada bangun ruang yang meliputi keruangannya secara keseluruhan.
Sedangkan untuk model berongga yang transparan, biasanya dibuat dengan mika bening
atau plastik yang tebal dimaksudkan agar siswa memahami bahwa rusuk dihasilkan oleh
perpotongan dua buah sisi dan titiksudut dihasilkan oleh adanya perpotongan tiga buah rusuk
atau lebih. Selain itu bangun ruang dengan model berongga yang transparan ini juga dapat
untuk melatih siswa dalam menggambar bangun ruang, karena kedudukan semua unsur
bangun ruang dapat diamati untuk dialihkan dalam gambar.
Nama Rumus
V=s×s×s
Volume (V)
V = s³
L=6×s×s
Luas permukaan (L)
L = 6 × s²
4
Diagonal sisi (ds)
2. Balok
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang tersusun oleh 3 pasang segi empat
(persegi atau persegi panjang) dan paling sedikit mempunyai 1 pasangan sisi segi
empat yang mempunyai bentuk yang berbeda.
Nama Rumus
p=V÷l÷t
Panjang (p)
5
t=V÷p÷l
Tinggi (t)
3. Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang tersusun oleh 3 buah sisi yaitu 2 buah lingkaran
yang mempunyai ukuran yang sama dan 1 segiempat yang mengelilingi kedua
lingkaran tersebut.
6
Nama Rumus
V=π×r×r×t
Volume (V)
V = π × r² × t
Ls = 2 × π × r × t
Luas Selimut (Ls)
Ls = π × d × t
7
4. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang memiliki 2 sisi yaitu sebuah lingkaran dan sebuah
bidang lengkung.
Nama Rumus
Volume (V)
8
Jari-jari (r) diketahui Ls
5. Limas Segitiga
Limas segitiga adalah bangun ruang berjenis limas yang mempunyai sisi alas
berbentuk segitiga. Secara umum, Limas adalah jenis bangun ruang yang mempunyai
sisi alas berbentuk segi-n dan mengerucut ke satu titik sehingga terbentuk sisi-sisi
tegak berbentuk segitiga.
Nama Rumus
V = ⅓ × La × t
Volume (V)
V = ⅓ × (½ × as × ts) × t
Tinggi (t)
9
Luas ΔI L ΔI = ½ × a Δ1 × t Δ1
6. Limas Segiempat
Limas segi empat adalah bangun ruang sejenis limas yang mempunyai alas segi empat
Nama Rumus
Tinggi t = (3 × V) ÷ L alas
7. Bola
Bola adalah bangun ruang dengan bentuk bulat sempurna yang tersusun oleh tidak
terhingga lingkaran yang mempunyai jari-jari dan pusat lingkaran yang sama.
Nama Rumus
10
Volume (V) V = 4/3 × π × r³
8. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang terdiri dari atap dan alas dengan bentuk segi-n yang
kongruen beserta dipisahkan oleh sisi-sisi tegak berbentuk segi empat.
Nama Rumus
11
∴ Luas Prisma Segi-4 L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4) + (2 × La)
12
2.4 Unsur-Unsur Bangun Ruang
a. Sisi/Bidang
Sisi kubus adalah bidang yang
membatasi kubus. Pada kubus diatas
kubus memiliki 6 buah sisi yang
semuanya berbentuk persegi, yaitu
ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas),
ABFE (sisi depan), CDHG (sisi
belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan
ADHE (sisi samping kanan).
b. Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat
seperti kerangka yang menyusun kubus. Coba perhatikan kembali gambar
kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG,
GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.
c. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Dari gambar diatas
terlihat kubus ABCD. EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C,
D, E, F, G, dan H. Selain ketiga unsur di atas, kubus juga memiliki diagonal.
Diagonal pada kubus ada tiga, yaitu diagonal bidang, diagonal ruang, dan
bidang diagonal.
d. Diagonal Bidang
Coba perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar
kubus tersebut terdapat garis AF yang menghubungkan
dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu
sisi/bidang. Ruas garis tersebut dinamakan sebagai
13
diagonal bidang. Diagonal bidang pada kubus berjumlah dua belas buah
(FH,EG,BD,AC,BG,CF,AH,DE,AF,BE,DG,CH).
e. Diagonal Ruang
Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH pada
gambar kubus tersebut, terdapat ruas garis HB yang
menghubungkan dua titik sudut yang saling
berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut
disebut diagonal ruang. Diagonal ruang pada kubus
berjumlah empat yaitu : AG,BH,CE dan DF.
f. Bidang Diagonal
Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar
diatas secara saksama. Pada gambar tersebut,
terlihat dua buah diagonal bidang pada kubus
ABCD. EFGH yaitu AC dan EG. Ternyata, diagonal
bidang AC dan EG beserta dua rusuk kubus yang
sejajar, yaitu AE dan CG membentuk suatu bidang
di dalam ruang kubus bidang ACGE pada kubus
ABCD. Bidang ACGE disebut sebagai bidang
diagonal. Bidang diagonal pada kubus berjumlah enam, yaitu:
CDEF,ABGH,ACEG,BDFH,ADFG dan BCEA
14
1) atas = EFGH
2) Sisi depan = ABFE
3) Sisi belakang = CDHG
4) Sisi kiri = ADHE
5) Sisi kanan = BCGF
Sisi ABCD = EFGH , sisi ABFE = CDHG , sisi ADHE = BCGF
Panjang seluruh rusuk = 4(p + l + t)
a. Titik sudut
Titik sudut pada balok adalah titik temu / titik potong ketiga rusuk (titik pojok
balok). Pada balok ABCD.EFGH terdapat 8 buah titik sudut
b. Rusuk
Rusuk balok merupakan garis potong antara sisi-sisi balok.
Penulisan / penamannya rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital.
Pada balok ABCD.EFGH terdapat 12 rusuk yang sama panjang yaitu :
Rusuk Alas : AB, BC, CD, AD
Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH
Rusuk Atas : EF, FG, GH, EH
c. Diagonal Sisi
Diagonal sisi / bidang suatu balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua
titik sudut berhadapan pada sebuah sisi. Terdapat 12 buah diagonal sisi balok.
Panjang diagonal sisi AC = BD = EG = HF
Panjang diagonal sisi AF = BE = CH = DG
Panjang diagonal sisi AH = DE = BG = CF
PERHITUNGAN :
BG = CF = AH = DE = √l2 + t2
AC = BD = EG = FH = √p2 + l2
AF = BE = DG = CH = √p2 + t2
d. Diagonal Ruang
Diagonal ruang sebuah balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut berhadapan dalam balok. Diagonal ruang balok saling berpotongan di
tengah-tengah dan membagi dua diagonal ruang sama panjang.
Panjang diagonal ruang AG = BH = CE = AF
Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.
Perhitungan : Diagonal ruang = √p2 + l2 + t2
e. Bidang Diagonal
15
Bidang diagonal balok adalah bidang yang melalui dua buah rusuk yang
berhadapan. Bidang diagonal balok membagi balok menjadi dua bagian yang
sama besar. Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF,
ABGH, CDEF, ADGF, BCHE. Bidang diagonal ACGE = BDHF, ABGH =
CDEF, ADGF, BCHE
Perhitungan :
ABGH = EFDC = p√l2 + t2
BCEH = ADFG = l√p2 + t2
AECG = DHEB = t√p2+ l2
C. Prisma
Pada pembahasan tentang jenis-jenis prisma telah disebutkan bahwa prisma memiliki
bermacam bentuk, diantaranya:
- Prisma segitiga
- Prisma segi lima
- Prisma segi enam
- Dan lain-lain
1. Prisma Segitiga
Unsur-unsur prisma segitiga
a. Sisi
Memiliki lima buah sisi, yaitu :
ABC,DEF,ACD,BCE dan
ABED
b. Memiliki Sembilan rusuk, yaitu
:
Alas : AB,BC dan CA
Tegak : AD,CB dan CF
Atas : DE,EF dan FD
16
c. Titik Sudut
Memiliki enam buah titik sudut,
yaitu : A,B,C,D,E dan F.
d. Diagonal Ruang
Tidak memiliki diagonal ruang
e. Bidang Diagonal memiliki lima
bidang diagonal,yaitu :
DEF,ABC,ACDF,BCEF, dan
ABDE
2. Prisma Segiempat
Unsur-unsur dari prisma segiempat sama dengan unsur-unsur balok tetapi bangun
ruang balok ditegakkan.
3. Prisma Segilima
Unsur-unsur :
a. Sisi
Memiliki tujuh sisi, yaitu :
ABGF,BCGH,AEFJ,CDHI,ABCDE,FGHIJ dan
DEIJ
b. Rusuk
Memiliki lima belas rusuk, yaitu :
5 rusuk pada alas : AB,BC,CD,DE dan EA
5 rusuk pada atas : FG,GH,HI,IJ dan JF
5 rusuk pada tegak : AF,BG,CH,DI dan EJ
c. Titik Sudut
Memiliki sepuluh titik sudut yaitu : A,B,C,D,E,F,G,H,I dan J
d. Diagonal bidang
Memiliki dua puluh diagonal bidang, yaitu :
AG,AJ,AC,AD,BH,BF,CI,CG,DH,BD,EF,EI,DJ,CE,DG,CJ,GI,HJ,FH dan FI.
e. Diagonal Ruang
Memiliki sepuluh diagonal ruang, yaitu : FC,GE,HA,JB,JC,HE,FD,GD,IB dan
IA.
f. Bidang Diagonal
Memiliki lima bidang diagonal, yaitu : ACFH,BDGI,CEHJ,ADFI dan BEGJ.
17
4. Prisma Segienam
Unsur-unsur
a. Sisi
Memiliki delapan sisi, yaitu :
ABCDEF,GHIJKL,BCIH,PEKL,ABGH,CDIJ,AFLG dan
DEJK.
b. Rusuk, memiliki delapan rusuk
c. Memiliki,dua belas titik sudut
d. Memiliki tiga puluh diagonal bidang
e. Memiliki delapan belas diagonal ruang
Perhatikan Gambar. Gambar itu menunjukkan sebuah tabung yang terbentuk dari sebuah
segi empat ABCD yang diputar terhadap sumbu AD sejauh 3600 , atau satu putaran
penuh.
Pada gambar diatas unsur-unsur tabung adalah sebagai berikut: a) Ada dua sisi,
yaitu sisi alas dan sisi atas yang sama bentuk dan ukuran serta sejajar, masing- masing
berbentuk lingkaran yang berpusat di A dan D. b) Jarak alas dan tutup disebut tinggi
tabung. Tinggi tabung dinotasikan dengan t. c) Jari-jari lingkaran dari alas dan tutup
adalah AB, sedangkan diameternya BB' = 2AB. Jari-jari tabung dinotasikan dengan r,
18
sedangkan diameter tabung dinotasikan dengan d. d) Selimut tabung merupakan bidang
lengkung.
1. Limas Segitiga
Unsur-unsur
a. Memiliki empat sisi
b. Memiliki enam rusuk
c. Tidak memiliki diagonal bidang,diagonal ruang dan bidang diagonal
2. Limas Segiempat
Unsur-unsur
a. Memiliki lima titik sudut
b. Memiliki delapan rusuk
c. Memiliki lima sisi
d. Memiliki dua diagonal bidang
e. Memiliki dua bidang diagonal
f. Tidak memiliki diagonal ruang
3. Limas Segilima
Unsur-unsur
a. Memiliki enam titik sudut
b. Memiliki sepuluh rusuk
c. Memiliki enam sisi
d. Memiliki lima diagonal bidang
e. Memiliki lima bidang diagonal
19
f. Tidak memiliki diagonal ruang
4. Limas Segienam
Unsur-unsur
a. Memiliki tujuh sisi
b. Memiliki dua belas rusuk
c. Memiliki tujuh titik sudut
d. Tidak memiliki diagonal ruang
e. Memiliki Sembilan diagonal bidang
f. Memiliki Sembilan bidang diagonal
20
Dari gambar di atas, unsur-unsur bola dapat diuraikan sebagai berikut.
Titik O dinamakan titik pusat bola.
Ruas garis OA, OB, OC, dan OD dinamakan jari-jari bola (r).
Ruas garis AB dan CD dinamakan diameter bola (d) dengan d = 2r.
Sisi bola merupakan kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap titik O.
Sisi tersebut dinamakan selimut atau kulit bola.
Bola adalah bangun ruang yang hanya memiliki satu sisi dan tidak memiliki rusuk. Amati
kembali Gambar 2.11(b).
Unsur-unsur bola dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Titik O dinamakan titik pusat bola.
b. Ruas garis OA dinamakan jari-jari bola. Sebutkan jari-jari bola lainnya.
c. Ruas garis CD dinamakan diameter bola. Jika kamu amati, ruas garis AB juga
merupakan diameter bola. AB dapat pula disebut tinggi bola.
d. Sisi bola adalah kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap titik O. Sisi
tersebut dinamakan selimut atau kulit bola.
e. Ruas garis ACB dinamakan tali busur bola. Sebutkan tali busur bola lainnya.
f. Ruas-ruas garis pada selimut bola yaitu ACBDA dinamakan garis pelukis bola
1. Kubus
Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran
sama. Adapun sifat-sifat dari kubus yaitu:
21
a) Memiliki 6 buah sisi yaitu: Sisi ABCD, sisi ABFE, sisi ADHE , sisi EFGH , sisi
DCGH dan sisi BCGH.
b) Memiliki 12 rusuk yaitu: Rusuk AB, rusuk EF, rusuk HG , rusuk DC, rusuk BC,
rusuk FG, rusuk EH , rusuk AD, rusuk AE, rusuk BF, rusuk CG, rusuk DH.
c) Memiliki 8 titik sudut yaitu: titik sudut A, titik sudut B, titik sudut C , titik sudut D,
titik sudut E, titik sudut F, titik sudut G, titik sudut H.
d) Mempunyai 12 buah diagonal bidang (FH, EG, BD, AC, BG, CF, AH, DE, AF, BE,
DG dan CH), 4 buah diagonal ruang (AG, BH, CE, dan DF) dan mempunyai 6 buah
bidang diagonal (CDEF,ABGH, ACEG, BDFH, ADFG dan BCEA).
e) Bentuk sisinya persegi.
2. Balok
Balok dalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang dimana
setiap pasang persegi panjang saling sejajar dan sama panjang.
22
b) Memiliki 8 titik sudut yaitu: titik sudut A, titik sudut B, titik sudut C , titik sudut D,
titik sudut E, titik sudut F, titik sudut G, titik sudut H. d) Bentuk sisinya persegi
panjang
c) Memiliki 12 rusuk yaitu: Rusuk AB, rusuk EF, rusuk HG , rusuk DC , rusuk BC,
rusuk FG, rusuk EH , rusuk AD, rusuk AE, rusuk BF, rusuk CG, rusuk DH.
d) Memiliki 12 buah diagonal sisi, 4 buah diagonal ruang dan 6 buah bidang diagonal
e) Bentuk sisinya persegi panjang
3. Prisma
1) Prisma Segitiga
Prisma segi tiga adalah bangun ruang yang sisi alas dan sisi atas berbentuk segitiga.
Sifat-sifatnya yaitu:
a) Memiliki 5 buah sisi yaitu 1 sisi alas, 1 sisi atas dan 3 sisi tegak (ABC, DEF,
ACD,BCE dan ABED).
b) Memiliki 9 rusuk yaitu alas (AB,BC dan CA), tegak (AD,CB dan CF) dan atas
(DE,EF dan FD).
c) Memiliki 6 titik sudut yaitu A,B,C,D,E dan F.
d) Tidak memiliki diagonal ruang tetapi memilki 5 bidang diagonal yaitu
DEF,ABC,ACDF,BCEF, dan ABDE.
e) Sisi alas dan sisi atas sama dan sebangun dan berbentuk segitiga.
f) Sisi tegak berbentuk persegi/persegi panjang.
2) Prisma Segiempat
Prisma segi empat adalah bangun ruang 3 dimensi yang memiliki alas dan juga atap
berbentuk segi empat dan memiliki selimut sisi samping berbentuk persegi panjang.
Adapun sifat- sifat prisma segiempat antara lain:
23
a) Alas dan sisi bagian atas berbentuk segiempat.
b) Memiliki 6 Buah sisi, 4 buah sisi di samping berbentuk persegi panjang dan 2
buah sisi di alas dan juga atap berbentuk segiempat.
c) Prisma segiempat ini memiliki 8 buah titik sudut.
d) Prisma segi empat ini memiliki 12 buah rusuk, 4 diantaranya merupakan rusuk
tegak.
3) Prisma Segilima
Prisma segilima adalah bangun ruang 3 dimensi yang memiliki atap dan juga alas
berbentuk segilima dan memilki selimut berbentuk persegi panjang di sisi
sampingnnya. Sifat prisma segilima antara lain:
24
DG, CJ, GI, HJ, FH dan FI) dan memiliki 5 bidang diagonal (ACFH, BDGI,
CEHJ, ADFI dan BEGJ).
4) Prisma Segienam
Prisma segienam adalah jenis prisma yang memiliki bentuk segi enam pada bagian
alas dan atap juga memiliki selimut berbentuk persegi panjang di sisi sampingnnya.
Sifat-sifat prisma segi enam, diantaranya yaitu:
4. Tabung
Bangun ruang tabung mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung/selimut, sisi atas/tutup,
dan sisi bawah/alas. Sifat-sifatnya antara lain:
25
5. Limas
Limas merupakan sebuah bangun yang terdiri dari sisi alas dan sisi miring, sisi miring
yang berbentuk segitiga dan sisi alas berbentuk segitiga, segi empat, segi lima dan
seterusnya.
1) Limas Segitiga
26
3) Limas Segilima
27
6. Kerucut
Kerucut merupakan sebuah bangun yang memiliki dua bidang/ sisi, yaitu sisi alas dan sisi
lengkung. Kerucut memiliki satu rusuk yang berbentuk lingkaran. Kerucut memiliki satu
titik sudut yang disebut dengan titik puncak kerucut. Adapun sifat-sifat kerucut antara
lain:
a) Mempunyai 2 buah bidang sisi yaitu 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi
berbentuk lengkung.
b) Tidak mempunyai rusuk namun mempunyai sisi berbentuk lengkung yang disebut
selimut kerucut.
c) Mempunyai 1 titik sudut.
d) Jaring-jaring kerucut terdiri dari lingkaran dan segitiga.
7. Bola
Bola merupakan bangun ruang tiga dimensi yang tersusun dari bangun
datar berupa lingkaran yang tidak terhingga dengan jari-jari yang sama panjangnya dan
berpusat pada satu titik. Sifat – sifat bola antara lain:
a) Memiliki 1 sisi.
b) Memiliki 1 titik pusat.
28
c) Tidak memiliki titik sudut.
d) Memiliki tak hingga jari-jari dan semuanya sama panjang.
Hubungan yang mungkin terbentuk dari dua buah titik adalah berimpit atau tidak berimpit.
Dua titik dikatakan berimpit jika kedua titik tersebut memiliki koordinat yang sama.
Dua titik dikatakan tidak berimpit jika kedua titik tersebut tidak memiliki koordinat yang
sama.
Ada dua hubungan yang mungkin terjadi, yaitu titik terletak pada garis atau titik terletak di luar
garis.
✿ Titik AA dikatakan terletak pada garis gg jika garis gg melalui titik AA.
✿ Titik AA dikatakan terletak di luar garis gg jika garis gg tidak melalui titik AA.
Berdasarkan hubungan di atas, tahukah kalian bagaimana cara menentukan proyeksi titik pada
garis dan jarak titik ke garis?
Yuk kita temukan jawabannya dengan mencermati ilustrasi berikut.
☞ Proyeksi Titik pada Garis
Untuk menentukan proyeksi titik AA pada garis gg, kita perlu menentukan titik PP pada
garis gg sedemikian hingga garis APAP tegak lurus dengan garis gg.
Nah, titik PP tersebut adalah proyeksi titik AA pada garis gg.
☞ Jarak Titik ke Garis
29
Pada gambar di atas, jarak antara titik AA pada garis gg sama dengan panjang garis APAP,
yaitu dd satuan.
Sebuah titik dapat terletak pada bidang atau berada di luar bidang.
✿ Titik AA dikatakan terletak pada bidang UU jika bidang UU melalui titik AA.
✿ Titik AA dikatakan berada di luar bidang UU jika bidang UU tidak melalui titik AA.
Berdasarkan hubungan di atas, tahukah kalian bagaimana cara menentukan proyeksi titik pada
bidang dan jarak titik ke bidang?
Yuk kita temukan jawabannya dengan mencermati ilustrasi berikut.
Pada gambar di atas, garis APAP tegak lurus dengan garis gg. Dengan demikian, titik PPadalah
proyeksi titik AA pada bidang UU.
☞ Jarak Titik ke Bidang
30
Pada gambar di atas, jarak titik AA ke bidang UU sama dengan panjang ruas garis APAP.
Garis gg dikatakan berimpit dengan garis hh jika setiap titik pada garis gg terletak pada
garis hh.
Garis gg dikatakan sejajar dengan garis hh jika kedua garis tersebut tidak mempunyai
titik persekutuan dan sebidang.
Nah, untuk menentukan jarak antara dua buah garis sejajar, kalian dapat menggunakan cara
seperti ilustrasi berikut.
Pada ilustrasi di atas, jarak antara garis gg dan hh sama dengan panjang ruas garis PQPQ.
Garis gg dan hh dikatakan berpotongan jika kedua garis tersebut mempunyai tepat satu
titik persekutuan dan sebidang.
31
✿ Dua Garis Bersilangan
Garis gg dan hh dikatakan bersilangan jika kedua garis tersebut tidak mempunyai titik
persekutuan dan tidak terletak dalam satu bidang.
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika garis dan bidang tersebut mempunyai
dua titik persekutuan.
Sebuah garis dikatakan sejajar dengan bidang jika tidak ada titik persekutuan atau garis
tersebut sejajar dengan salah satu garis yang terletak pada bidang tersebut.
32
Pada ilustrasi di atas, garis gg sejajar dengan bidang UU.
Nah, untuk menentukan jarak antara garis dan bidang yang sejajar, kalian dapat menggunakan
cara seperti ilustrasi berikut.
Jarak antara garis gg dan bidang VV sama dengan panjang ruas garis PQPQ.
Sebuah garis dikatakan memotong/menembus bidang jika terdapat satu titik persekutuan.
Pada ilustrasi di atas, garis gg memotong/menembus bidang UU dengan titik potongnya adalah
titik TT.
Nah, untuk menentukan proyeksi garis dan besar sudut, kalian dapat menggunakan cara seperti
ilustrasi berikut.
33
Pada ilustrasi di atas, garis RPRP tegak lurus dengan bidang UU. Dengan demikian, proyeksi
garis gg pada bidang UU adalah garis PTPT atau garis g′g′. Adapun sudut antara garis gg dan
bidang UU adalah ∠RTP∠RTP.
Apakah kalian sudah paham dengan penjelasan di atas?
Masih ada satu hubungan lagi yang perlu kalian pelajari, yaitu hubungan antara dua bidang.
Yuk kita cermati uraian berikut.
Dua bidang dikatakan berimpit jika mempunyai tiga titik tidak segaris yang merupakan
titik persekutuan.
34
Nah, untuk menentukan jarak kedua bidang, kalian dapat menggunakan cara seperti ilustrasi
berikut.
Pada ilustrasi di atas, jarak antara bidang UU dan VV sama dengan panjang ruas garis PQPQ,
yaitu dd satuan.
Dua bidang dikatakan berpotongan jika ada tepat satu garis persekutuan.
Pada ilustrasi di atas, bidang UU memotong bidang VV, dengan garis potongnya
adalah (U,V)(U,V).
Aktivitas mengenali bangun ruang dilakukan dengan siswa diberikan beberapa model
dari bangun ruang, ia mampu untuk mengelompokkan berdasarkan kesamaan-kesamaan
yang dimilikinya dari beberapa model bangun ruang itu. Sedangkan pertimbangan atau
atribut yang digunakan untuk mengelompokkannya adalah panjang rusuk, jenis sisi,
jenis alas ataupun tutup, jumlah titik sudut, dan sebagainya.
Aktivitas merangkai ciri-ciri yang sama dari beberapa model bangun ruang ditandai
dengan siswa mengetahui ciri dari tabung yaitu dua sisi berupa lingkaran yang
kongruen dan sejajar yang selanjutnya disebut sebagai alas, mempunyai garis-garis
35
penghubung titik-titik bersesuaian pada dua alas sejajar tersebut. Ia juga mengenali
ciri prisma segiempat yaitu dua sisi berupa segiempat yang kongruen dan sejajar yang
selanjutnya disebut sebagai alas, mempunyai sisi yang bersesuaian menghubungkan
dua alas sejajar tersebut sehingga berupa empat buah segiempat. Siswa
mendefinisikan pengertian tabung sebagai bangun ruang yang memiliki alas berupa
lingkaran yang kongruen dan sejajar, sedangkan prisma segiempat adalah bangun
ruang yang memiliki alas berupa segiempat sejajar dan kongruen. Dari ciri-ciri dan
definisi yang diberikan tersebut siswa dapat mengetahui bahwa ciri yang sama dari
kedua bangun ruang tersebut adalah sama-sama mempunyai dua alas yang sejajar dan
kongruen.
Aktivitas mengkonstruk hubungan antar bangun ruang dilakukan siswa dengan
membuat konstruk atau skema berdasar kesamaan dari pengertian maupun ciri dari
kedua bangun ruang tersebut, sehingga diketahui bahwa prisma segiempat termasuk
dalam tabung, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama memiliki dua alas sejajar dan
kongruen.
Hubungan yang mungkin dibuat oleh siswa adalah:
Bangun
a. Kemungkinan pertama'’,
Tabung/Silinder Polihedron Kerucut Bola
(dna sisi sebagai (sisi hariyak} (dengan satu sisi dan (tanpa rusuk
alas sejajar dan satu titik sudtit di dan titik sudut)
kongruen ) lear sisi ter.sc•hut )
Kubus
36
c. Kemungkinan ketiga"
Bangun Ruang
Pertama, siswa diperkenalkan terlebih dahulu mengenai jenis dan bentuk berbagai bangun ruang
seperti prisma, kubus, balok, kerucut, limas, dsb. Selanjutnya siswa yang dianggap sudah
mengerti apa bangun datar diminta untuk berimajinasi mengenai bangun datar apa saja yang
terdapat pada suatu bangun ruang. Misalnya, sebuah prisma segitiga terdiri dari dua segitiga dan
tiga persegi panjang. Mintalah siswa anda untuk menggambarkan bangun datar tersebut di buku
latihan mereka. Melalui kegiatan ini, tanpa disadari anda sedang mengarahkan siswa pada jaring-
jaring bangun ruang secara umum .
Langkah selanjutnya, instruksikan siswa anda untuk membuat kerangka bangun ruang, dengan
menggunakan tusuk gigi dan permen kenyal yang ada. Gunakan permen kenyal untuk
menyatukan tusuk gigi, seperti pada gambar. Setelah selesai dengan kegiatan ekplorasi yang
dilakukan, selanjutnya anda dapat menjelaskan pada siswa, bahwa bangun datar yang terdapat
37
pada sebuah bangun ruang merupakan sisi dari sebuah bangun ruang. Sedangkan tusuk gigi
adalah rusuknya dan permen kenyal (tempat bertemunya tusuk gigi) tersebut merupakan titik
sudut.
38
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bangun ruang adalah sebuah penamaan atau sebutan untuk beberapa bangun-bangun
yang berbentuk tiga dimensi atau bangun yang mempunyai ruang yang dibatasi oleh sisi-sisinya.
Bagian-bagian bangun ruang :
1. Sisi: bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di
sekitarnya.
2. Rusuk: pertemuan dua sis yang berupa ruas garis pada bangun ruang.
3. Titik sudut: titik hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.
Jenis-jenis bangun ruang yang umum dikenal dan saat ini kita pelajari adalah:
1. Kubus
2. Balok
3. Tabung
4. Kerucut
5. Limas Segitiga
6. Limas Segiempat
7. Bola
8. Prisma
3.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Kami terbuka untuk
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Apabila terdapat
kesalahan baik dari susunan kalimat maupun susunan bahasa mohon dimaafkan dan
memakluminya. Karena kami adalah manusia yang tak luput dari kesalahan, khilaf, alfa, dan
lupa.
39
DAFTAR PUSTAKA
BBM Bangun Ruang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Destama, Selya. 2021. Unsur-Unsur Bangun Ruang. Jakarta.
Dwiarfini.wordpress.com, “Cara Praktis Mengajar Bangun Ruang Untuk Siswa SD”, dalam
https://dwiafrini.wordpress.com/2012/01/30/cara-praktis-mengajar-bangun-ruang-untuk-
siswa-sd/, diakses pada Minggu 18 April 2021 Pukul 16.30 WIB
Indriana, Nelvi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat Sifat Bangun Ruang
Dengan Metode Project Based Learning Pada Siswa Kelas V Mi Ma’arif Kumpulrejo 02
Argomulyo Kota Salatiga. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah Dan
Ilmu Keguruan. Iain Salatiga.
Ii, B A B, A Diskripsi Teori, Tinjauan Pengertian, dan Strategi Pembelajara, “Kajian Pustaka ْ و
ح ْ ع ا د ْ نس إ ىأ ْ وج م ْ ب با ْ ل م و ظ سن دل
ع ك ال ن س ل ي ر ك م إ ل ئ ب ال ح ه ْ ح ت ىه ة ال
و ب ْ ب ك ض ْ ب ب ي ل و أ ْ و أ,” Molucca Medica, 11.April (2012),
13–45 <http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed>
Klik, lima.2016. https://www.limaklik.com/2019/05/cara-mengenal-sifat-sifat-bangun-
ruang.html. Diakses pada 13 April 2021 pukul 10.15 WIB.
Kurniasih, Ranti, ‘Penerapan Strategi Pembelajaran Fase Belajar Model Van Hiele Pada Materi
Bangun Ruang Sisi Datar Di SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung’, Jurnal Silogisme, 2.2
(2017), 61–68 <http://journal.umpo.ac.id/index.php/silogisme/article/download/626/612>
Suharjana, A. (2008). Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di Sekolah Dasar. Jakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
40