Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH MEMAHAMI HAKIKAT BANGUN RUANG

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah yang Diampu oleh: Dra. Siti Rohmi Yulianti, M.Pd.

KELOMPOK 1 :
1. Zakia Salsabila Akhzara (1107619066)
2. Dini Anggita (1107619067)
3. Elsa Anatresya Christin (110761068)
4. Vernanda Salsabila (1107619069)
5. Laily Nur Viandari (1107619171)
6. Vina Puji Triani (1107619072)
7. Ahmad Sobari (1107619077)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami pada
akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Memahami Hakikat Bangun Datar
dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kita semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
penulis sendiri umumnya para pembaca makalah ini, terima kasih, wassalamu’alaikum.

Jakarta, 19 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... II
DAFTARISI ........................................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Sejarah Bangun Ruang......................................................................................... 2
2.2 Pengertian Bangun Ruang ................................................................................... 3
2.3 Unsur-Unsur Bangun Ruang ................................................................................ 4
2.4 Sifat – Sifat Bangun Ruang ................................................................................. 13
2.5 Macam – Macam Bangun Ruang......................................................................... 21
2.6 Analisa Kaitan Antar Bangun Ruang................................................................... 29
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 39
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 39
3.2 Saran .................................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 40

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kita semua hidup dalam satu ruang. Semua kejadian yang kita saksikan atau kita
alami sendiri terjadi dalam ruang itu. Setiap hari kita bergaul dengan benda-benda ruang,
seperti lemari, TV, kotak snack, kaleng susu, rumah, tangki air, bak mandi, dan seterusnya.
Maka bekal hidup yang kita berikan kepada anak-anak kita melalui pembelajaran di Sekolah
Dasar tidak dapat dianggap lengkap apabila tidak meliputi pemahaman ruang. Pemahaman
ruang itu dikembangkan melalui pelajaran Bangun Ruang.
Bangun ruang merupakan salah satu komponen matematika yang perlu dipelajari
untuk menetapkan konsep keruangan. Maka dalam pelajaran Matematika perlu diberikan
topik pembelajaran ini kepada semua peserta didik sejak berada di Sekolah Dasar untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif.
Kompetensi tersebut sangatlah perlu sebagai dasar dari peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang konsep dasar bangun
ruang, meliputi: sejarah, pengertian, jenis-jenis, unsur-unsur, sifat, dan kaitan antar bangun
ruang.
2.1 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana sejarah bangun ruang ?
b. Apa yang dimaksud dengan bangun ruang?
c. Apa saja unsur-unsur yang terdapat pada bangun ruang ?
d. Apa saja sifat-sifat bangun ruang ?
e. Apa saja macam-macam bangun ruang ?
f. Bagaimana menganalisis kaitan antar bangun ruang ?

3.1 TUJUAN MASALAH


a. Untuk mengetahui sejarah bangun ruang.
b. Untuk mengetahui pengertian bangun ruang.
c. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada bangun ruang.
d. Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang.
e. Untuk mengetahui macam-macam bangun ruang.
f. Untuk mengetahui cara menganalisis kaitan antar bangun ruang.

1
BAB II
PEBAHASAN

2.1 SEJARAH BANGUN RUANG

Sejarah awal mengenai bangun ruang yaitu terkait dengan ilmu geometri. Bangun ruang
termasuk ke dalam kajian geometri ruang. Konsep bangun ruang adalah bangun tiga dimensi
yang terbentuk dari unsur panjang, lebar dan tinggi. Dalam geometri bangun ruang
mempunyai definisi sebagai kumpulan titik-titik.
Geometri seperti cabang ilmu matematika yang lain lahir berabad tahun silam dari
kondisi ril kehidupan sehari-hari sekelompok masyarakat. Misalnya lebih dari 2000 tahun
silam orang Mesir mempunyai kebiasaan bekerja dengan dasar-dasar geometri,
dikarenakan pertimbangan praktis seperti banjir berkala sungai Nil yang selalu
menghanyutkan garis batas tanah milik mereka. Sehingga memaksa mereka untuk
merekonstruksi garis-garis batas tanah tersebut.
Bangsa Yunani yang banyak dipengaruhi oleh daerah Mediterania memiliki sedikit
pandangan lebih maju terhadap geometri. Geometri telah dianggap sebagai sebuah abstraksi
dari dunia nyata atau sebuah model yang membantu pikiran atau logika. Sampai akhirnya
pada tahun 250 sebelum masehi Euclide menghasilkan karya
monumental yang dituangkan ke dalam buku Element, yang hingga sekarang karyanya
masih dipelajari dan digunakan.
Seperti halnya titik, garis, dan bidang, ruang juga adalah ide atau gagasan abstrak
yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang mempersoalkannya. Ruang diartikan
sebagai unsur geometri yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi yang terus mengembang
tidak terbatas. Ketiga unsur pembentuk ruang tersebut terus berkembang tanpa batas. Oleh
karenanya ruang disebut sebagai bangun tiga dimensi karena memiliki tiga unsur yaitu
panjang, lebar, dan tinggi. Ruang didefinisikan sebagai kumpulan dari titik-titik.
Ruang dapat dibuatkan modelnya. Model bangun ruang adalah benda tiga dimensi yang
solid atau padat yang mencerminkan berkumpulnya titik-titik. Misalnya balok atau kubus
kayu, prisma segitiga padat dan sebagainya. Piramida tempat penguburan mayat raja-raja
Mesir jaman dulu salah satu contoh model bangun ruang. Akan tetapi kita dapat membuat
model-model bangun ruang yang bagian dalamnya kosong, misalnya kardus bekas bungkus
kulkas, bekas bungkus mesin cuci, bekas bungkus TV dan sebagainya.

2
Model bangun ruang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa benda-
benda konkrit yang persis sama dengan model-model bangun ruang seperti kubus, balok,
silinder, limas, kerucut, dan bola, maupun bangun ruang yang bentuknya hasil gabungan dari
bentuk-bentuk di atas atau dengan bentuk yang tidak seperti bantuk-bentuk tersebut. Sehingga
untuk mempelajari konsep bangun ruang sangatlah mungkin untuk menghadirkan model-
model konkritnya.
Objek geometri ialah benda-benda. Setiap benda memiliki bentuk dan ukuran, apabila
beberapa benda dibahas sekaligus maka perlu dipertimbangkan letak dan sikap benda yang
satu terhadap yang lain. Bentuk, besar, letak dan sikap itu sulit untuk digambarkan dengan
kata-kata saja. Kata-kata tetap diperlukan tetapi disamping kata-kata mutlak diperlukan alat-
alat yang lain, yaitu : a. model, b. gambar.Untuk beberapa bentuk, model jauh lebih efektif
daripada gambar. Untuk perkenalan pertama malahan model mutlak diperlukan.

2.2 PENGERTIAN BANGUN RUANG


Ruang dapat diilustrasikan sebagai balon yang ditiup terus mengembang tanpa pecah.
Balon yang mengembang tersebut dibentuk oleh titik-titik pada balon dan udara sebagai titik-
titik di dalam balon. Sehingga ruang digambarkan sebagai balon yang terus mengembang
tanpa pecah dengan titik-titik pada balon dan titik-titik di dalam balon yang kesemua titik-
titik itu mengembang tanpa berhenti. Atas dasar itu ruang didefinisikan sebagai kumpulan
dari titik-titik.
Selain ruang dapat diilustrasikan sebagai balon yang ditiup dan terus mengembang tanpa
batas seperti di atas, ruang juga dapat digambarkan sebagai gabungan dari permukaan tertutup
sederhana dengan daerah dalamnya dan dengan kumpulan titik- titik di bagian luar
permukaan tertutup sederhana tersebut. Permukaan tertutup sederhana di analogikan sebagai
kulit balon yang sudah ditiup. Sedangkan daerah dalam adalah udara yang mengisi balon
tersebut.
Bangun ruang berasal dari kata bangun yang artinya struktutr atau bentuk dan ruang
yang artinya sela-sela antara dua tiang atau empat tiang. Bangun ruang menurut Diwarta
(2012) adalah bangun matematika yang tentunya memiliki isi atau volume. Jadi, bangun
ruang adalah bagian atau bentuk dalam ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang
terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut. Permukaan bangun itu disebut sisi. Dalam
memilih model untuk permukaan atau sisi, sebaiknya guru menggunakan model berongga
yang tidak transparan. Model untuk bola lebih baik digunakan sebuah bola sepak dan bukan

3
bola bekel yang pejal, sedangkan model bagi sisi balok lebih baik digunakan kotak kosong
dan bukan balok kayu.
Hal ini mempunyai maksud untuk menunjukkan bahwa yang dimaksud sisi bangun
ruang adalah himpunan titik-titik yang terdapat pada permukaan atau yang membatasi suatu
bangun ruang tersebut. Sedangkan model benda masif dipergunakan untuk mengenalkan
siswa pada bangun ruang yang meliputi keruangannya secara keseluruhan.
Sedangkan untuk model berongga yang transparan, biasanya dibuat dengan mika bening
atau plastik yang tebal dimaksudkan agar siswa memahami bahwa rusuk dihasilkan oleh
perpotongan dua buah sisi dan titiksudut dihasilkan oleh adanya perpotongan tiga buah rusuk
atau lebih. Selain itu bangun ruang dengan model berongga yang transparan ini juga dapat
untuk melatih siswa dalam menggambar bangun ruang, karena kedudukan semua unsur
bangun ruang dapat diamati untuk dialihkan dalam gambar.

2.3 JENIS-JENIS BANGUN RUANG


1. Kubus
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang tersusun dari 6 bidang datar yang
kongruen, keenam bidang kongruen pada kubus berbentuk persegi.

Nama Rumus

V=s×s×s
Volume (V)
V = s³

L=6×s×s
Luas permukaan (L)
L = 6 × s²

Sisi rusuk (s)

4
Diagonal sisi (ds)

Diagonal ruang (dr)

Luas bidang diagonal (bd)

2. Balok
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang tersusun oleh 3 pasang segi empat
(persegi atau persegi panjang) dan paling sedikit mempunyai 1 pasangan sisi segi
empat yang mempunyai bentuk yang berbeda.

Nama Rumus

Volume (V) V=p×l×t

Luas Permukaan (L) L = 2 × (p.l + p.t +l.t)

p=V÷l÷t

Panjang (p)

Lebar (l) l=V÷p÷t

5
t=V÷p÷l

Tinggi (t)

Diagonal bidang atau sisi (ds)

Diagonal ruang (dr)

Luas bidang diagonal (bd)

3. Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang tersusun oleh 3 buah sisi yaitu 2 buah lingkaran
yang mempunyai ukuran yang sama dan 1 segiempat yang mengelilingi kedua
lingkaran tersebut.

6
Nama Rumus

V=π×r×r×t
Volume (V)
V = π × r² × t

Luas Permukaan (L) L = 2 × π × r × (r + t)

Ls = 2 × π × r × t
Luas Selimut (Ls)
Ls = π × d × t

Luas alas (La) La = π × r × r

Jari-jari (r) diketahui Volume

Jari-jari (r) diketahui Luas Selimut

Jari-jari (r) diketahui Luas Permukaan

Tinggi (t) diketahui Volume

Tinggi (t) diketahui Luas Selimut

Tinggi (t) diketahui Luas Permukaan

7
4. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang memiliki 2 sisi yaitu sebuah lingkaran dan sebuah
bidang lengkung.

Nama Rumus

Volume (V)

Luas permukaan (L)

Luas alas (La)

Luas selimut (Ls)

Jari-jari (r) diketahui V

Jari-jari (r) diketahui L

8
Jari-jari (r) diketahui Ls

Tinggi (t) diketahui V

5. Limas Segitiga
Limas segitiga adalah bangun ruang berjenis limas yang mempunyai sisi alas
berbentuk segitiga. Secara umum, Limas adalah jenis bangun ruang yang mempunyai
sisi alas berbentuk segi-n dan mengerucut ke satu titik sehingga terbentuk sisi-sisi
tegak berbentuk segitiga.

Nama Rumus

V = ⅓ × La × t
Volume (V)
V = ⅓ × (½ × as × ts) × t

Luas Permukaan (L) L = L alas + L ΔI + L ΔII + L ΔIII

Tinggi (t)

Alas segitiga alas (as)

Tinggi segitiga alas (ts)

Luas Alas (La) La = ½ × as × ts

9
Luas ΔI L ΔI = ½ × a Δ1 × t Δ1

Luas ΔII L ΔII = ½ × a Δ2 × t Δ2

Luas ΔIII L ΔIII = ½ × a Δ3 × t Δ3

6. Limas Segiempat
Limas segi empat adalah bangun ruang sejenis limas yang mempunyai alas segi empat

Rumus Limas Segi Empat

Nama Rumus

Volume (V) V = ⅓ × L alas × t

Luas Permukaan (L) L = L alas + L ΔI + L ΔII + L ΔIII + L ΔIV

Tinggi t = (3 × V) ÷ L alas

7. Bola
Bola adalah bangun ruang dengan bentuk bulat sempurna yang tersusun oleh tidak
terhingga lingkaran yang mempunyai jari-jari dan pusat lingkaran yang sama.

Nama Rumus

10
Volume (V) V = 4/3 × π × r³

Luas Permukaan (L) L = 4 × π × r²

Jari-jari (r) diketahui V

Jari-jari (r) diketahui L

8. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang terdiri dari atap dan alas dengan bentuk segi-n yang
kongruen beserta dipisahkan oleh sisi-sisi tegak berbentuk segi empat.

Nama Rumus

Volume (V) V = Luas alas × t

tinggi (t) jika diketahui V t = V ÷ Luas Alas

L = t × ( a1 + a2 + ... + an) + (2 × La)


Luas Permukaan (L)
L = t × (Keliling Alas) + (2 × La)

∴ Luas Prisma Segi-3 L = t × ( a1 + a2 + a3) + (2 × La)

11
∴ Luas Prisma Segi-4 L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4) + (2 × La)

∴ Luas Prisma Segi-5 L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4 + a5) + (2 × La)

∴ Luas Prisma Segi-6 L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4 + a5 + a6) + (2 × La)

Luas Alas (La) Disesuaikan dengan bentuk prisma

12
2.4 Unsur-Unsur Bangun Ruang

A. Bangun Ruang Kubus

a. Sisi/Bidang
Sisi kubus adalah bidang yang
membatasi kubus. Pada kubus diatas
kubus memiliki 6 buah sisi yang
semuanya berbentuk persegi, yaitu
ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas),
ABFE (sisi depan), CDHG (sisi
belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan
ADHE (sisi samping kanan).
b. Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat
seperti kerangka yang menyusun kubus. Coba perhatikan kembali gambar
kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG,
GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.
c. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Dari gambar diatas
terlihat kubus ABCD. EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C,
D, E, F, G, dan H. Selain ketiga unsur di atas, kubus juga memiliki diagonal.
Diagonal pada kubus ada tiga, yaitu diagonal bidang, diagonal ruang, dan
bidang diagonal.
d. Diagonal Bidang
Coba perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar
kubus tersebut terdapat garis AF yang menghubungkan
dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu
sisi/bidang. Ruas garis tersebut dinamakan sebagai

13
diagonal bidang. Diagonal bidang pada kubus berjumlah dua belas buah
(FH,EG,BD,AC,BG,CF,AH,DE,AF,BE,DG,CH).
e. Diagonal Ruang
Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH pada
gambar kubus tersebut, terdapat ruas garis HB yang
menghubungkan dua titik sudut yang saling
berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut
disebut diagonal ruang. Diagonal ruang pada kubus
berjumlah empat yaitu : AG,BH,CE dan DF.
f. Bidang Diagonal
Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar
diatas secara saksama. Pada gambar tersebut,
terlihat dua buah diagonal bidang pada kubus
ABCD. EFGH yaitu AC dan EG. Ternyata, diagonal
bidang AC dan EG beserta dua rusuk kubus yang
sejajar, yaitu AE dan CG membentuk suatu bidang
di dalam ruang kubus bidang ACGE pada kubus
ABCD. Bidang ACGE disebut sebagai bidang
diagonal. Bidang diagonal pada kubus berjumlah enam, yaitu:
CDEF,ABGH,ACEG,BDFH,ADFG dan BCEA

B. Bangun Ruang Balok

14
1) atas = EFGH
2) Sisi depan = ABFE
3) Sisi belakang = CDHG
4) Sisi kiri = ADHE
5) Sisi kanan = BCGF
Sisi ABCD = EFGH , sisi ABFE = CDHG , sisi ADHE = BCGF
Panjang seluruh rusuk = 4(p + l + t)
a. Titik sudut
Titik sudut pada balok adalah titik temu / titik potong ketiga rusuk (titik pojok
balok). Pada balok ABCD.EFGH terdapat 8 buah titik sudut
b. Rusuk
Rusuk balok merupakan garis potong antara sisi-sisi balok.
Penulisan / penamannya rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital.
Pada balok ABCD.EFGH terdapat 12 rusuk yang sama panjang yaitu :
Rusuk Alas : AB, BC, CD, AD
Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH
Rusuk Atas : EF, FG, GH, EH
c. Diagonal Sisi
Diagonal sisi / bidang suatu balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua
titik sudut berhadapan pada sebuah sisi. Terdapat 12 buah diagonal sisi balok.
Panjang diagonal sisi AC = BD = EG = HF
Panjang diagonal sisi AF = BE = CH = DG
Panjang diagonal sisi AH = DE = BG = CF
PERHITUNGAN :
BG = CF = AH = DE = √l2 + t2
AC = BD = EG = FH = √p2 + l2
AF = BE = DG = CH = √p2 + t2
d. Diagonal Ruang
Diagonal ruang sebuah balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut berhadapan dalam balok. Diagonal ruang balok saling berpotongan di
tengah-tengah dan membagi dua diagonal ruang sama panjang.
Panjang diagonal ruang AG = BH = CE = AF
Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.
Perhitungan : Diagonal ruang = √p2 + l2 + t2
e. Bidang Diagonal
15
Bidang diagonal balok adalah bidang yang melalui dua buah rusuk yang
berhadapan. Bidang diagonal balok membagi balok menjadi dua bagian yang
sama besar. Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF,
ABGH, CDEF, ADGF, BCHE. Bidang diagonal ACGE = BDHF, ABGH =
CDEF, ADGF, BCHE
Perhitungan :
ABGH = EFDC = p√l2 + t2
BCEH = ADFG = l√p2 + t2
AECG = DHEB = t√p2+ l2

C. Prisma

Pada pembahasan tentang jenis-jenis prisma telah disebutkan bahwa prisma memiliki
bermacam bentuk, diantaranya:
- Prisma segitiga
- Prisma segi lima
- Prisma segi enam
- Dan lain-lain

1. Prisma Segitiga
Unsur-unsur prisma segitiga
a. Sisi
Memiliki lima buah sisi, yaitu :
ABC,DEF,ACD,BCE dan
ABED
b. Memiliki Sembilan rusuk, yaitu
:
Alas : AB,BC dan CA
Tegak : AD,CB dan CF
Atas : DE,EF dan FD

16
c. Titik Sudut
Memiliki enam buah titik sudut,
yaitu : A,B,C,D,E dan F.
d. Diagonal Ruang
Tidak memiliki diagonal ruang
e. Bidang Diagonal memiliki lima
bidang diagonal,yaitu :
DEF,ABC,ACDF,BCEF, dan
ABDE

2. Prisma Segiempat
Unsur-unsur dari prisma segiempat sama dengan unsur-unsur balok tetapi bangun
ruang balok ditegakkan.
3. Prisma Segilima
Unsur-unsur :
a. Sisi
Memiliki tujuh sisi, yaitu :
ABGF,BCGH,AEFJ,CDHI,ABCDE,FGHIJ dan
DEIJ
b. Rusuk
Memiliki lima belas rusuk, yaitu :
5 rusuk pada alas : AB,BC,CD,DE dan EA
5 rusuk pada atas : FG,GH,HI,IJ dan JF
5 rusuk pada tegak : AF,BG,CH,DI dan EJ
c. Titik Sudut
Memiliki sepuluh titik sudut yaitu : A,B,C,D,E,F,G,H,I dan J

d. Diagonal bidang
Memiliki dua puluh diagonal bidang, yaitu :
AG,AJ,AC,AD,BH,BF,CI,CG,DH,BD,EF,EI,DJ,CE,DG,CJ,GI,HJ,FH dan FI.
e. Diagonal Ruang
Memiliki sepuluh diagonal ruang, yaitu : FC,GE,HA,JB,JC,HE,FD,GD,IB dan
IA.
f. Bidang Diagonal
Memiliki lima bidang diagonal, yaitu : ACFH,BDGI,CEHJ,ADFI dan BEGJ.
17
4. Prisma Segienam
Unsur-unsur
a. Sisi
Memiliki delapan sisi, yaitu :
ABCDEF,GHIJKL,BCIH,PEKL,ABGH,CDIJ,AFLG dan
DEJK.
b. Rusuk, memiliki delapan rusuk
c. Memiliki,dua belas titik sudut
d. Memiliki tiga puluh diagonal bidang
e. Memiliki delapan belas diagonal ruang

D. Bangun Ruang Tabung

Perhatikan Gambar. Gambar itu menunjukkan sebuah tabung yang terbentuk dari sebuah
segi empat ABCD yang diputar terhadap sumbu AD sejauh 3600 , atau satu putaran
penuh.

Pada gambar diatas unsur-unsur tabung adalah sebagai berikut: a) Ada dua sisi,
yaitu sisi alas dan sisi atas yang sama bentuk dan ukuran serta sejajar, masing- masing
berbentuk lingkaran yang berpusat di A dan D. b) Jarak alas dan tutup disebut tinggi
tabung. Tinggi tabung dinotasikan dengan t. c) Jari-jari lingkaran dari alas dan tutup
adalah AB, sedangkan diameternya BB' = 2AB. Jari-jari tabung dinotasikan dengan r,

18
sedangkan diameter tabung dinotasikan dengan d. d) Selimut tabung merupakan bidang
lengkung.

E. Bangun Ruang Limas

Limas Segitiga Limas Segiempat Limas Segilima Limas Segienam

1. Limas Segitiga
Unsur-unsur
a. Memiliki empat sisi
b. Memiliki enam rusuk
c. Tidak memiliki diagonal bidang,diagonal ruang dan bidang diagonal
2. Limas Segiempat
Unsur-unsur
a. Memiliki lima titik sudut
b. Memiliki delapan rusuk
c. Memiliki lima sisi
d. Memiliki dua diagonal bidang
e. Memiliki dua bidang diagonal
f. Tidak memiliki diagonal ruang
3. Limas Segilima
Unsur-unsur
a. Memiliki enam titik sudut
b. Memiliki sepuluh rusuk
c. Memiliki enam sisi
d. Memiliki lima diagonal bidang
e. Memiliki lima bidang diagonal

19
f. Tidak memiliki diagonal ruang
4. Limas Segienam
Unsur-unsur
a. Memiliki tujuh sisi
b. Memiliki dua belas rusuk
c. Memiliki tujuh titik sudut
d. Tidak memiliki diagonal ruang
e. Memiliki Sembilan diagonal bidang
f. Memiliki Sembilan bidang diagonal

F. Bangun Ruang Kerucut


Kerucut memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Bidang alas, yaitu sisi yang
berbentuk lingkaran (daerah yang diarsir) dengan pusat di titik O. 2. Diameter bidang
alas (d), yaitu ruas garis AB. 3. Jari-jari bidang alas (r), yaitu ruas garis OA dan ruas
garis OB. 4. Tinggi kerucut (t), yaitu jarak dari titik puncak kerucut C ke pusat bidang
alas O, yakni ruas garis CO. 5. Selimut kerucut, yaitu sisi kerucut yang tidak diarsir
yang merupakan bidang lengkung. 6. Apotema atau garis pelukis (s), yaitu sisi miring
BC.

G. Bangun Ruang Bola


Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang hanya memiliki satu
sisi dan tidak memiliki rusuk.
Mari perhatikan gambar di bawah ini.

20
Dari gambar di atas, unsur-unsur bola dapat diuraikan sebagai berikut.
 Titik O dinamakan titik pusat bola.
 Ruas garis OA, OB, OC, dan OD dinamakan jari-jari bola (r).
 Ruas garis AB dan CD dinamakan diameter bola (d) dengan d = 2r.
 Sisi bola merupakan kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap titik O.
Sisi tersebut dinamakan selimut atau kulit bola.
Bola adalah bangun ruang yang hanya memiliki satu sisi dan tidak memiliki rusuk. Amati
kembali Gambar 2.11(b).
Unsur-unsur bola dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Titik O dinamakan titik pusat bola.
b. Ruas garis OA dinamakan jari-jari bola. Sebutkan jari-jari bola lainnya.
c. Ruas garis CD dinamakan diameter bola. Jika kamu amati, ruas garis AB juga
merupakan diameter bola. AB dapat pula disebut tinggi bola.
d. Sisi bola adalah kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap titik O. Sisi
tersebut dinamakan selimut atau kulit bola.
e. Ruas garis ACB dinamakan tali busur bola. Sebutkan tali busur bola lainnya.
f. Ruas-ruas garis pada selimut bola yaitu ACBDA dinamakan garis pelukis bola

2.5 SIFAT – SIFAT BANGUN RUANG

1. Kubus
Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran
sama. Adapun sifat-sifat dari kubus yaitu:

21
a) Memiliki 6 buah sisi yaitu: Sisi ABCD, sisi ABFE, sisi ADHE , sisi EFGH , sisi
DCGH dan sisi BCGH.
b) Memiliki 12 rusuk yaitu: Rusuk AB, rusuk EF, rusuk HG , rusuk DC, rusuk BC,
rusuk FG, rusuk EH , rusuk AD, rusuk AE, rusuk BF, rusuk CG, rusuk DH.
c) Memiliki 8 titik sudut yaitu: titik sudut A, titik sudut B, titik sudut C , titik sudut D,
titik sudut E, titik sudut F, titik sudut G, titik sudut H.
d) Mempunyai 12 buah diagonal bidang (FH, EG, BD, AC, BG, CF, AH, DE, AF, BE,
DG dan CH), 4 buah diagonal ruang (AG, BH, CE, dan DF) dan mempunyai 6 buah
bidang diagonal (CDEF,ABGH, ACEG, BDFH, ADFG dan BCEA).
e) Bentuk sisinya persegi.

2. Balok
Balok dalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang dimana
setiap pasang persegi panjang saling sejajar dan sama panjang.

Adapun sifat- sifat balok yaitu


a) Memiliki 6 buah sisi
yaitu: Sisi ABCD, sisi
ABFE, sisi ADHE , sisi
EFGH , sisi DCGH dan sisi BCGH.

22
b) Memiliki 8 titik sudut yaitu: titik sudut A, titik sudut B, titik sudut C , titik sudut D,
titik sudut E, titik sudut F, titik sudut G, titik sudut H. d) Bentuk sisinya persegi
panjang
c) Memiliki 12 rusuk yaitu: Rusuk AB, rusuk EF, rusuk HG , rusuk DC , rusuk BC,
rusuk FG, rusuk EH , rusuk AD, rusuk AE, rusuk BF, rusuk CG, rusuk DH.
d) Memiliki 12 buah diagonal sisi, 4 buah diagonal ruang dan 6 buah bidang diagonal
e) Bentuk sisinya persegi panjang

3. Prisma
1) Prisma Segitiga
Prisma segi tiga adalah bangun ruang yang sisi alas dan sisi atas berbentuk segitiga.
Sifat-sifatnya yaitu:

a) Memiliki 5 buah sisi yaitu 1 sisi alas, 1 sisi atas dan 3 sisi tegak (ABC, DEF,
ACD,BCE dan ABED).
b) Memiliki 9 rusuk yaitu alas (AB,BC dan CA), tegak (AD,CB dan CF) dan atas
(DE,EF dan FD).
c) Memiliki 6 titik sudut yaitu A,B,C,D,E dan F.
d) Tidak memiliki diagonal ruang tetapi memilki 5 bidang diagonal yaitu
DEF,ABC,ACDF,BCEF, dan ABDE.
e) Sisi alas dan sisi atas sama dan sebangun dan berbentuk segitiga.
f) Sisi tegak berbentuk persegi/persegi panjang.
2) Prisma Segiempat
Prisma segi empat adalah bangun ruang 3 dimensi yang memiliki alas dan juga atap
berbentuk segi empat dan memiliki selimut sisi samping berbentuk persegi panjang.
Adapun sifat- sifat prisma segiempat antara lain:

23
a) Alas dan sisi bagian atas berbentuk segiempat.
b) Memiliki 6 Buah sisi, 4 buah sisi di samping berbentuk persegi panjang dan 2
buah sisi di alas dan juga atap berbentuk segiempat.
c) Prisma segiempat ini memiliki 8 buah titik sudut.
d) Prisma segi empat ini memiliki 12 buah rusuk, 4 diantaranya merupakan rusuk
tegak.
3) Prisma Segilima
Prisma segilima adalah bangun ruang 3 dimensi yang memiliki atap dan juga alas
berbentuk segilima dan memilki selimut berbentuk persegi panjang di sisi
sampingnnya. Sifat prisma segilima antara lain:

a) Memiliki 7 sisi yaitu ABGF, BCGH, AEFJ, CDHI,


ABCDE, FGHIJ dan DEIJ.
b) Memiki 15 rusuk yaitu 5 rusuk alas (AB, BC, CD, DE dan EA), 5 rusuk atas (FG,
GH, HI, IJ dan JF) dan 5 rusuk tegak (AF, BG, CH, DI dan EJ).
c) Memiliki 10 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J.
d) Memiliki 10 diagonal ruang (FC, GE, HA, JB, JC, HE, FD, GD, IB dan IA), 20
diagonal bidang (AG, AJ, AC, AD, BH, BF, CI, CG, DH, BD, EF, EI, DJ, CE,

24
DG, CJ, GI, HJ, FH dan FI) dan memiliki 5 bidang diagonal (ACFH, BDGI,
CEHJ, ADFI dan BEGJ).
4) Prisma Segienam
Prisma segienam adalah jenis prisma yang memiliki bentuk segi enam pada bagian
alas dan atap juga memiliki selimut berbentuk persegi panjang di sisi sampingnnya.
Sifat-sifat prisma segi enam, diantaranya yaitu:

a) Prisma segi enam mempunyai 12 titik sudut.


b) Prisma segi enam mempunyai 18 rusuk, 6 di antara rusuk adalah rusuk tegak.
c) Prisma segi enam mempunyai 8 sisi, 6 sisi di samping dan bentuknya adalah
persegi panjang dan 2 sisi ada di alas dan atap yang bentuknya segi enam.

4. Tabung
Bangun ruang tabung mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung/selimut, sisi atas/tutup,
dan sisi bawah/alas. Sifat-sifatnya antara lain:

a) Memiliki 3 buah sisi


b) Tabung mempunyai 2 buah rusuk, tetapi tidak
mempunyai titik sudut.
c) Sisi alas dan sisi tutup berbentuk lingkaran.
d) Sisi tegak berbentuk persegi panjang

25
5. Limas
Limas merupakan sebuah bangun yang terdiri dari sisi alas dan sisi miring, sisi miring
yang berbentuk segitiga dan sisi alas berbentuk segitiga, segi empat, segi lima dan
seterusnya.
1) Limas Segitiga

Sifat – sifat limas segitiga antara lain:


a) Memiliki 4 sisi yaitu KLM, KTL, KTM, dan LTM.
b) Mempunyai 6 rusuk yaitu KT, LT, MT, KL, KM, dan LM.
c) Mempunyai 4 titik sudut yaitu K, L, M, dan T
d) Mempunyai alas berbentuk segitiga yaitu KLM
2) Limas Segiempat

Sifat – sifat limas segiempat antara lain:


a) Memiliki 5 sisi yaitu ABCD, ABP, ADP, CDP, dan CBP.
b) Mempunyai 8 rusuk yaitu AB, AD, BC, CD, AP, BP, CP, dan DP.
c) Mempunyai 5 titik sudut yaitu A, B, C, D, dan P
d) Mempunyai alas berbentuk segiempat yaitu ABCD
e) Mempunyai 2 buah diagonal bidang, bidang diagonal dan tidak mempunyai
diagonal ruang.

26
3) Limas Segilima

Sifat – sifat limas segilima antara lain:


a) Mempunyai 6 buah titik sudut , 5 buah pada bagian alas sedangkan 1 buah sudut
terdapat pada bagian puncak.
b) Mempunyai jumlah rusuk 10 buah.
c) Memiliki 6 buah sisi, 5 buah sisi terdapat pada bagian samping sedangkan 1 sisi
lainnya terdapat pada bagian alas.
d) Tidak mempunyai diagonal ruang tetapi memiliki 5 buah diagonal bidang dan
bidang diagonal.
4) Limas Segienam

Sifat – sifat limas segienam antara lain:


a) Mempunyai 12 Buah titik rusuk.
b) Memiliki 7 buah titik sudut, 6 buah titik sudut terdapat di bagian alas
sedangkan 1 buah titik sudut terdapat pada bagian atas atau puncak.
c) Mempunyai 7 buah sisi satu sisi terdapat pada bagian alas sedangkan 6 buah
sisi lain terdapat pada bagian samping.

27
6. Kerucut
Kerucut merupakan sebuah bangun yang memiliki dua bidang/ sisi, yaitu sisi alas dan sisi
lengkung. Kerucut memiliki satu rusuk yang berbentuk lingkaran. Kerucut memiliki satu
titik sudut yang disebut dengan titik puncak kerucut. Adapun sifat-sifat kerucut antara
lain:

a) Mempunyai 2 buah bidang sisi yaitu 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi
berbentuk lengkung.
b) Tidak mempunyai rusuk namun mempunyai sisi berbentuk lengkung yang disebut
selimut kerucut.
c) Mempunyai 1 titik sudut.
d) Jaring-jaring kerucut terdiri dari lingkaran dan segitiga.

7. Bola
Bola merupakan bangun ruang tiga dimensi yang tersusun dari bangun
datar berupa lingkaran yang tidak terhingga dengan jari-jari yang sama panjangnya dan
berpusat pada satu titik. Sifat – sifat bola antara lain:

a) Memiliki 1 sisi.
b) Memiliki 1 titik pusat.

28
c) Tidak memiliki titik sudut.
d) Memiliki tak hingga jari-jari dan semuanya sama panjang.

2.6 HUBUNGAN/KAITAN ANTAR BANGUN RUANG

Hubungan antara Dua Titik

Hubungan yang mungkin terbentuk dari dua buah titik adalah berimpit atau tidak berimpit.

 Dua titik dikatakan berimpit jika kedua titik tersebut memiliki koordinat yang sama.
 Dua titik dikatakan tidak berimpit jika kedua titik tersebut tidak memiliki koordinat yang
sama.

Hubungan antara Titik dan Garis

Ada dua hubungan yang mungkin terjadi, yaitu titik terletak pada garis atau titik terletak di luar
garis.

✿ Titik AA dikatakan terletak pada garis gg jika garis gg melalui titik AA.

✿ Titik AA dikatakan terletak di luar garis gg jika garis gg tidak melalui titik AA.

Berdasarkan hubungan di atas, tahukah kalian bagaimana cara menentukan proyeksi titik pada
garis dan jarak titik ke garis?
Yuk kita temukan jawabannya dengan mencermati ilustrasi berikut.
☞ Proyeksi Titik pada Garis

Untuk menentukan proyeksi titik AA pada garis gg, kita perlu menentukan titik PP pada
garis gg sedemikian hingga garis APAP tegak lurus dengan garis gg.
Nah, titik PP tersebut adalah proyeksi titik AA pada garis gg.
☞ Jarak Titik ke Garis

29
Pada gambar di atas, jarak antara titik AA pada garis gg sama dengan panjang garis APAP,
yaitu dd satuan.

Hubungan antara Titik dan Bidang

Sebuah titik dapat terletak pada bidang atau berada di luar bidang.

✿ Titik AA dikatakan terletak pada bidang UU jika bidang UU melalui titik AA.

✿ Titik AA dikatakan berada di luar bidang UU jika bidang UU tidak melalui titik AA.

Berdasarkan hubungan di atas, tahukah kalian bagaimana cara menentukan proyeksi titik pada
bidang dan jarak titik ke bidang?
Yuk kita temukan jawabannya dengan mencermati ilustrasi berikut.

☞ Proyeksi Titik pada Bidang

Pada gambar di atas, garis APAP tegak lurus dengan garis gg. Dengan demikian, titik PPadalah
proyeksi titik AA pada bidang UU.
☞ Jarak Titik ke Bidang

30
Pada gambar di atas, jarak titik AA ke bidang UU sama dengan panjang ruas garis APAP.

Hubungan antara Dua Garis

Ada empat hubungan yang mungkin antara dua buah garis.

✿ Dua Garis Berimpit

 Garis gg dikatakan berimpit dengan garis hh jika setiap titik pada garis gg terletak pada
garis hh.

✿ Dua Garis Sejajar

 Garis gg dikatakan sejajar dengan garis hh jika kedua garis tersebut tidak mempunyai
titik persekutuan dan sebidang.

Nah, untuk menentukan jarak antara dua buah garis sejajar, kalian dapat menggunakan cara
seperti ilustrasi berikut.

Pada ilustrasi di atas, jarak antara garis gg dan hh sama dengan panjang ruas garis PQPQ.

✿ Dua Garis Berpotongan

 Garis gg dan hh dikatakan berpotongan jika kedua garis tersebut mempunyai tepat satu
titik persekutuan dan sebidang.

31
✿ Dua Garis Bersilangan

 Garis gg dan hh dikatakan bersilangan jika kedua garis tersebut tidak mempunyai titik
persekutuan dan tidak terletak dalam satu bidang.

Hubungan antara Garis dan Bidang

Hubungan antara garis dan bidang ada tiga macam.


✿ Garis Terletak pada Bidang

 Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika garis dan bidang tersebut mempunyai
dua titik persekutuan.

Pada ilustrasi di atas, garis gg terletak pada bidang UU.

✿ Garis Sejajar Bidang

 Sebuah garis dikatakan sejajar dengan bidang jika tidak ada titik persekutuan atau garis
tersebut sejajar dengan salah satu garis yang terletak pada bidang tersebut.

32
Pada ilustrasi di atas, garis gg sejajar dengan bidang UU.
Nah, untuk menentukan jarak antara garis dan bidang yang sejajar, kalian dapat menggunakan
cara seperti ilustrasi berikut.

Jarak antara garis gg dan bidang VV sama dengan panjang ruas garis PQPQ.

✿ Garis Menembus/Memotong Bidang

 Sebuah garis dikatakan memotong/menembus bidang jika terdapat satu titik persekutuan.

Pada ilustrasi di atas, garis gg memotong/menembus bidang UU dengan titik potongnya adalah
titik TT.
Nah, untuk menentukan proyeksi garis dan besar sudut, kalian dapat menggunakan cara seperti
ilustrasi berikut.

33
Pada ilustrasi di atas, garis RPRP tegak lurus dengan bidang UU. Dengan demikian, proyeksi
garis gg pada bidang UU adalah garis PTPT atau garis g′g′. Adapun sudut antara garis gg dan
bidang UU adalah ∠RTP∠RTP.
Apakah kalian sudah paham dengan penjelasan di atas?
Masih ada satu hubungan lagi yang perlu kalian pelajari, yaitu hubungan antara dua bidang.
Yuk kita cermati uraian berikut.

Hubungan antara Dua Bidang


Dua buah bidang dapat berimpit, sejajar, atau berpotongan.

✿ Dua Bidang Berimpit

 Dua bidang dikatakan berimpit jika mempunyai tiga titik tidak segaris yang merupakan
titik persekutuan.

Pada ilustrasi di atas, bidang UU berimpit dengan bidang VV.

✿ Dua Bidang Sejajar

 Dua bidang dikatakan sejajar jika tidak mempunyai titik persekutuan.

34
Nah, untuk menentukan jarak kedua bidang, kalian dapat menggunakan cara seperti ilustrasi
berikut.

Pada ilustrasi di atas, jarak antara bidang UU dan VV sama dengan panjang ruas garis PQPQ,
yaitu dd satuan.

✿ Dua Bidang Berpotongan

 Dua bidang dikatakan berpotongan jika ada tepat satu garis persekutuan.

Pada ilustrasi di atas, bidang UU memotong bidang VV, dengan garis potongnya
adalah (U,V)(U,V).

HUBUNGAN ANTAR BANGUN RUANG

Aktivitas mengenali bangun ruang dilakukan dengan siswa diberikan beberapa model
dari bangun ruang, ia mampu untuk mengelompokkan berdasarkan kesamaan-kesamaan
yang dimilikinya dari beberapa model bangun ruang itu. Sedangkan pertimbangan atau
atribut yang digunakan untuk mengelompokkannya adalah panjang rusuk, jenis sisi,
jenis alas ataupun tutup, jumlah titik sudut, dan sebagainya.

Aktivitas merangkai ciri-ciri yang sama dari beberapa model bangun ruang ditandai
dengan siswa mengetahui ciri dari tabung yaitu dua sisi berupa lingkaran yang
kongruen dan sejajar yang selanjutnya disebut sebagai alas, mempunyai garis-garis

35
penghubung titik-titik bersesuaian pada dua alas sejajar tersebut. Ia juga mengenali
ciri prisma segiempat yaitu dua sisi berupa segiempat yang kongruen dan sejajar yang
selanjutnya disebut sebagai alas, mempunyai sisi yang bersesuaian menghubungkan
dua alas sejajar tersebut sehingga berupa empat buah segiempat. Siswa
mendefinisikan pengertian tabung sebagai bangun ruang yang memiliki alas berupa
lingkaran yang kongruen dan sejajar, sedangkan prisma segiempat adalah bangun
ruang yang memiliki alas berupa segiempat sejajar dan kongruen. Dari ciri-ciri dan
definisi yang diberikan tersebut siswa dapat mengetahui bahwa ciri yang sama dari
kedua bangun ruang tersebut adalah sama-sama mempunyai dua alas yang sejajar dan
kongruen.
Aktivitas mengkonstruk hubungan antar bangun ruang dilakukan siswa dengan
membuat konstruk atau skema berdasar kesamaan dari pengertian maupun ciri dari
kedua bangun ruang tersebut, sehingga diketahui bahwa prisma segiempat termasuk
dalam tabung, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama memiliki dua alas sejajar dan
kongruen.
Hubungan yang mungkin dibuat oleh siswa adalah:

Bangun

a. Kemungkinan pertama'’,
Tabung/Silinder Polihedron Kerucut Bola
(dna sisi sebagai (sisi hariyak} (dengan satu sisi dan (tanpa rusuk
alas sejajar dan satu titik sudtit di dan titik sudut)
kongruen ) lear sisi ter.sc•hut )

Pyramid/Limas Kerucut lingkar


Silinder tegak Prisma (Alas berupa (Alas bertipa
(Unsurnya tegak polygon ) lingkaran)
terhadap alas) (Sisi berupa
polygon)

Prisma Persegi Panjang

(Si.si berupa persegi panjany;)

Kubus

(Sisi berupa persegi)

36
c. Kemungkinan ketiga"

Bangun Ruang

Limas Bola Prisma

(dengan .satu alas dari (deng‹in Jua alas


s‹itu titik puncak) sejajar dour kongruen)
lengkung)

Kerucut Limas segi-n

(alas lingkaran ) (alas segi-n)


Tabung Balok
(alas persegi
lingkaran) paniang)

Prisma segi-n Kubus


(alas segi-n) (semua sisi berupa

CARA MENGAJARKAN MATERI BANGUN RUANG KEPADA SISWA SD

Pertama, siswa diperkenalkan terlebih dahulu mengenai jenis dan bentuk berbagai bangun ruang
seperti prisma, kubus, balok, kerucut, limas, dsb. Selanjutnya siswa yang dianggap sudah
mengerti apa bangun datar diminta untuk berimajinasi mengenai bangun datar apa saja yang
terdapat pada suatu bangun ruang. Misalnya, sebuah prisma segitiga terdiri dari dua segitiga dan
tiga persegi panjang. Mintalah siswa anda untuk menggambarkan bangun datar tersebut di buku
latihan mereka. Melalui kegiatan ini, tanpa disadari anda sedang mengarahkan siswa pada jaring-
jaring bangun ruang secara umum .

Langkah selanjutnya, instruksikan siswa anda untuk membuat kerangka bangun ruang, dengan
menggunakan tusuk gigi dan permen kenyal yang ada. Gunakan permen kenyal untuk
menyatukan tusuk gigi, seperti pada gambar. Setelah selesai dengan kegiatan ekplorasi yang
dilakukan, selanjutnya anda dapat menjelaskan pada siswa, bahwa bangun datar yang terdapat

37
pada sebuah bangun ruang merupakan sisi dari sebuah bangun ruang. Sedangkan tusuk gigi
adalah rusuknya dan permen kenyal (tempat bertemunya tusuk gigi) tersebut merupakan titik
sudut.

38
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bangun ruang adalah sebuah penamaan atau sebutan untuk beberapa bangun-bangun
yang berbentuk tiga dimensi atau bangun yang mempunyai ruang yang dibatasi oleh sisi-sisinya.
Bagian-bagian bangun ruang :
1. Sisi: bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di
sekitarnya.
2. Rusuk: pertemuan dua sis yang berupa ruas garis pada bangun ruang.
3. Titik sudut: titik hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.
Jenis-jenis bangun ruang yang umum dikenal dan saat ini kita pelajari adalah:
1. Kubus
2. Balok
3. Tabung
4. Kerucut
5. Limas Segitiga
6. Limas Segiempat
7. Bola
8. Prisma
3.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Kami terbuka untuk
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Apabila terdapat
kesalahan baik dari susunan kalimat maupun susunan bahasa mohon dimaafkan dan
memakluminya. Karena kami adalah manusia yang tak luput dari kesalahan, khilaf, alfa, dan
lupa.

39
DAFTAR PUSTAKA
BBM Bangun Ruang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Destama, Selya. 2021. Unsur-Unsur Bangun Ruang. Jakarta.

Dwiarfini.wordpress.com, “Cara Praktis Mengajar Bangun Ruang Untuk Siswa SD”, dalam
https://dwiafrini.wordpress.com/2012/01/30/cara-praktis-mengajar-bangun-ruang-untuk-
siswa-sd/, diakses pada Minggu 18 April 2021 Pukul 16.30 WIB

Indriana, Nelvi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat Sifat Bangun Ruang
Dengan Metode Project Based Learning Pada Siswa Kelas V Mi Ma’arif Kumpulrejo 02
Argomulyo Kota Salatiga. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah Dan
Ilmu Keguruan. Iain Salatiga.

Ii, B A B, A Diskripsi Teori, Tinjauan Pengertian, dan Strategi Pembelajara, “Kajian Pustaka ْ ‫و‬
‫ح ْ ع‬ ‫ا د ْ نس إ‬ ‫ىأ ْ وج‬ ‫م ْ ب با ْ ل م و ظ سن‬ ‫دل‬
‫ع ك ال ن س ل ي ر ك م إ ل ئ ب ال ح ه ْ ح‬ ‫ت ىه ة‬ ‫ال‬
‫و ب ْ ب‬ ‫ك ض‬ ْ ‫ ب ب ي ل و أ ْ و أ‬,” Molucca Medica, 11.April (2012),
13–45 <http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed>
Klik, lima.2016. https://www.limaklik.com/2019/05/cara-mengenal-sifat-sifat-bangun-
ruang.html. Diakses pada 13 April 2021 pukul 10.15 WIB.

Kurniasih, Ranti, ‘Penerapan Strategi Pembelajaran Fase Belajar Model Van Hiele Pada Materi
Bangun Ruang Sisi Datar Di SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung’, Jurnal Silogisme, 2.2
(2017), 61–68 <http://journal.umpo.ac.id/index.php/silogisme/article/download/626/612>

Ulum, B. (2019). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Berbasis Learning Community Terhadap


Minat Dan Hasil Belajar Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas Viii Smpn 1
Sumbergempol Tulungagung Tahun Ajaran 2018/2019.

Suharjana, A. (2008). Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di Sekolah Dasar. Jakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Sutiono. https://haloedukasi.com/bangun-ruang-bola. Diakses pad 13 April 2021 pukul 13.00


WIB.

Yulistiyarini, Harna, and Ali Mahmudi, ‘Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi


Geometri Ruang SMP Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Manipulatif Dan Lingkungan
Developing Instructional Materials in Space Geometry for Junior High School Using
Manipulative Visual Aids and Environment’, Jurnal Pendidikan Matematika, 10.2 (2015),
155–67

40

Anda mungkin juga menyukai