Anda di halaman 1dari 13

PROSES TERBENTUKNYA BUNYI DAN ALAT UCAP

MANUSIA DALAM MENGHASILKAN BUNYI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Kajian Kebahasaan

Dosen pengampu :

Raka Ismaya, M.Pd

Disusun :
Meilani Widianingsih (231012400090)
Afifah Rizqiyyah (231012400075)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023/2024 SEMESTER GANJIL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan “makalah” ini yang berjudul
“Proses terbentuknya Bunyi dan Alat Ucap Manusia Dalam Menghasilkan
Bunyi”. Tak lupa pula shalawat beserta salam kepada nabi Muhammad Saw semoga
kita mendapatkan syafaatnya dihari akhir kelak.

Terimakasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kajian Kebahasaan,


yaitu Bapak Raka Ismaya, M.Pd yang telah membimbing kami dalam
menyelasaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman yang telah membantu dan berbagi ilmu pengetahuan sehingga makalah ini
dapat terselasaikan dengan baik.

Terakhir, kami juga mengucapkan maaf kepada para pembaca apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan maupun kekurangan. Kami mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca agar dapat menjadi lebih baik.

Tangerang, 12 September 2023

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. ii


Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II Pembahasan ................................................................................... 3
A. Alat Ucap ........................................................................................... 3
B. Proses Fonasi ..................................................................................... 4
C. Macam-macam Artikulator ................................................................ 5
D. Klasifikasi Bunyi ............................................................................... 5
BAB III Penutup ......................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ............................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seperti yang sudah disebutkan, bahwa fonetik (artrikulatoris) mengkaji cara


membentuk bunyi – bunyi bahasa. Sumber kekuatan utama untuk membentuk bunyi
bahasa yaitu udara yang keluar dari paru – paru. Ketika udara keluar dari paru-paru
melalui tenggorokan, ada yang mendapat hambatan ada juga yang tidak mendapat
hambatan.
Proses membentuk dan mengucapkan bunyi berlangsung dalam suatu kontinuum.
Menurut analisis bunyi fungsional, arus bunyi yang kontinuum tersebut bisa
dikategorikan berdasarkan segmen tertentu. Ada pula bunyi yang tidak bisa
dikategorisasikan menjadi segmen – segmen tertentu yang disebut bunyi suprasegmental.
Oleh sebab itu, bunyi bahasa dapat di bagi menjadi (1) bunyi segmental dan (2) bunyi
suprasegmental.
Proses terbentuknya bunyi bahasa secara garis besarnya terbagi atas 4 macam, yakni :
(1) Proses keluarnya bunyi dari paru – paru,
(2) proses fonasi, yaitu lewatnya bunyi dalam tenggorokkan,
(3) proses artikulasi yaitu proses terbentuknya bunyi oleh artikulator dan,
(4) proses oro – nasal, proses keluarnya bunyi melalui mulut atau hidung ( Ladefoged,
1973 : 2 – 3).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah yaitu:

1. Apa itu alat ucap?


2. Apa itu proses fonasi?
3. Apa saja macam-macam artikulator?
4. Apa saja klasifikasi bunyi?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk dapat mengetahui apa itu alat ucap.
2. Untuk dapat mengetahui proses fonasi.
3. Untuk dapat mengetahui macam-macam artikulator.
4. Untuk dapat mengetahui klasifikasi bunyi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alat Ucap Manusia
Alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan
bunyi. Organ-organ yang terlibat antara lain adalah paru-paru, laring, faring, rongga
hidung, rongga mulut, bibir, gigi, lidah, alveolum, palatum, velum, dan uvula.

Dalam fonetik artikulatoris hal pertama yang dibicarakan adalah alat ucap manusia
yang menghasilkan bunyi bahasa. Sebenarnya alat ucap itu juga memiliki fungsi utama
lain yang bersifat biologis. Bunyi-bunyi yang terjadi pada alat-alat ucap itu biasanya
diberi nama sesuai dengan alat ucap itu namun disesuaikan dengan nama latinnya,
misalnya :

1. Paru-paru (lung)

2. Batang tenggorokan (trachea)

3. Pangkal tenggorokan (larynx) – laringal

4. Pita suara (vocal cord)

5. Krikoid (cricoid)

6. Tritoid (thyroid) atau lekum

7. Aritenoid (arythenoid)

8. Dinding rongga kerongkongan (pharynx) – faringal

9. Epiglotis (epiglottis)

10. Akar lidah (root of the tongue)

11. Pangkal lidah (dorsum) – dorsal

12. Tengah lidah (medium) – medial

13. Daun lidah (laminum) – laminal

14. Ujung lidah (apex) – apical

15. Anak tekak (uvula) – uvular

16. Langit-langit lunak (velum)

17. Langit-langit keras (palatum)

3
18. Gusi, lekung kaki gigi (alveolum) – alveolar

19. Gigi atas (upper teeth dentum)

20. Gigi bawah (lower teeth dentum)

21. Bibir atas (upper lip labium)

22. Bibir bawah (lower lip labium)

23. Mulut (mouth)

24. Rongga mulut (oral cavity)

25. Rongga hidung (nasal cavity)

Selanjutnya sesuai dengan bunyi bahasa itu dihasilkan, maka harus kita gabungkan istilah
dari dua nama alat ucap itu. Misalnya, bunyi apikodental yang gabungan antara ujung lidah
dengan gigi atas.

B. Proses Fonasi
Terjadinya bunyi bahasa pada umumnya dimulai dengan proses pemompaan udara
keluar dari paru-paru melalui batang tenggorok ke pangkal tenggorok yang di
dalamnya terdapat pita suara. Supaya udara bisa terus keluar, pita suara itu harus
berada dalam posisi terbuka. Setelah melalui pita suara, yang merupakan jalan satu-
satunya untuk bisa keluar, baik melalui rongga mulut atau rongga hidung udara tadi
akan diteruskan ke udara bebas.

Di bawah ini dijelaskan posisi pita suara ketika membentuk bunyi bahasa.
1) Posisi pita suara ketika bernafas
Ketika bernafas, pita suara membuka lebar
sehingga udara yang keluardari paru-paru
melalui tenggorokan tidak ada yang
menghalangi.
2) Posisi pita suara bergetar
Jika pita suara bergetar, bagian atasnya membuka sedikit sehingga
membentuk bunyi [b,d,g,m,r]. Jika pita suara tidak
bergetar, akan menghasilkan bunyi[p,t,c,k,f,h,s].

4
3) Posisi pita suara ketika ngengucapkan bunyi glotal
Ketika ngucapkan konsonan glotal, pita suara menutup sehingga bunyi yang
melalui tenggorokanberhenti sejenak, dan menghasilkan bunyi hamzah.
4) Posisi pita suara ketika berbisik
Posisi pita suara ketika berbisik, bagian bawahnya menutup sedikit, udara
yang keluarnya pun berkurang sehingga bunyi–bunyi bahasa tersebut tidak
jelasterdengarnya.

C. Macam-macam Artikulator
1. Artikulator Aktif

Artikulator aktif adalah alat ucap alat ucap yang bergerak


atau digerakan seperti bibirbawah, ujung lidah, dan daun
lidah.
Contoh :
a. Bibir bawah merapat pada gigi atas maka akan
menghasilkan bunyi (f) dan (v).
b. Ujung lidah merapat pada gigi atas maka akan
menghasilkan bunyi (t) dan (d).
2. Artikulator Pasif

Artikulator pasif adalah alat ucap yang tidak dapat bergerak


atau didekati oleh artikulatoraktif seperti bibir atas, gigi atas,
dan langit-langit keras.

D. Klasifikasi Bunyi
1. Klasifikasi Vokal

Bunyi vokal biasanya diklasifikasikan dan diberi nama


berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut. Posisi lidah bisa
bersifat vertikal dan bisa bersifat horizontal. Secara vertikal
ada vokal tinggi, vokal tengah dan vokal rendah.

Contoh :
Bunyi vokal tinggi : (i) dan (u)

5
Bunyi vokal tengah : (e)
Bunyi vokal rendah : (a)
Secara horizontal ada vokal depan dan vokal belakang.
Contoh :
Bunyi vokal depan : (i) dan (e)
Bunyi vokal belakang : (u) dan (o)
Menurut bentuk mulut, vokal ada 2 yaitu :
1) Vokal bundar
Disebut vokal bundar karena bentuk mulut membundar ketika mengucapkan
vokal.
Misalnya:
Vokal (o) dan vokal (u)
2) Vokal tidak bundar
Disebut vokal tidak bundar karena bentuk mulut tidak membundar melainkan
melebar pada waktu mengucapkan vokal tersebut.
Misalnya:
Vokal (i) dan vokal (e)

2. Diftong atau vokal rangkap

Disebut diftong atau vokal rangkap karena posisi lidah ketika memproduksi
bunyi padabagian awalnya dan bagian akhirnya tidak sama. Ketidaksamaan itu
menyangkut tinggi rendahnya lidah, bagian lidah yang bergerak, dan
strukturnya.
Contoh diftong dalam bahasa indonesia:
(au) seperti pada harimau dan kerbau.
(ai) seperti pada lantai dan pandai.
Apabila ada dua buah vokal berturutan, namun yang pertama terletak
pada suku kata yangberlainan dari yang ke dua, maka disitu tidak ada diftong.
Jadi vokal (au dan ai) pada kata seperti bau dan lain bukan diftong.
Diftong sering dibedakan berdasarkan letak atau posisi unsur-unsurnya,
sehingga dibedakan adanya diftong naik dan diftong turun. Disebut diftong
naik karena bunyi pertama posisinyalebih rendah dari posisi bunyi yang kedua
Contoh : (ai) balai

6
(au) kerbau dan (oi) amboi
3. Klasifikasi Konsonan
Bunyi-bunyi konsonan biasanya dibedakan tiga patokan atau kriteria,
yaitu:
 Posisi pita suara
 Tempat artikulasi
 Cara artikulasi

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Alat ucap manusia yang yang berguna dalam membentuk bunyi bahasa.

1. Paru-paru (lungs)

2. Tenggorokan (trachea)

3. Pangka tenggorokan (larynx)

4. Pita suara (vocal cords)

5. Krikoid (cricoid)

6. Tiroid

7. Aritenoid (arythenoid)

8. Rongga anak tekak (pharynx)

9. Epiglotis (epiglottis)

10. Akar lidah (root of tangue)

11. Punggung lidah (dorsum)

12. Tengah lidah (medium)

13. Daun lidah (lamina)

14. Ujung lidah (apex)

15. Anak tekak (uvula)

16. Langit-langit lunak (palatum)

17. Langit-langit keras (palatum)

18. Gusi (alveolum)

19. Gigi atas (denta)

8
20. Gigi bawah (denta)

21. Bibir atas (labia)

Klasifikasi bunyi

Klasifikasi bunyi dibedakan menjadi tiga:

1) Klasifikasi vocal dan konsonan

2) Klasifikasi vocal

3) Klasifikasi konsonan

Proses terbentuknya bunyi bahasa secara garis besarnya terbagi atas empat macam,
yakni :

1) Proses keluarnya bunyi dari paru-paru

2) Proses fonasi, yaitu lewatnya bunyi dalam tenggorokan

3) Proses artikulasi yaitu proses terbentuknya bunyi oleh artikulator, dan

4) Proses oro-nasal, proses keluarnya bunyi melalui mulut atau hidung.

B. Saran
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Kebahasaan
tentang terjadinya bunyi dan alat ucap. Di dalamnya membahas tentang alat ucap,
klasifikasi bunyi, proses terjadinya bunyi, dan proses artikulasi.

Kami menyadari makalah ini terdapat kekurangan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah ini menjadi
lebih baik dan berguna bagi pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8913420/Makalah_Kebahasaan_I
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Verhaar, J.W.M. 1982. Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

10

Anda mungkin juga menyukai