Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA

DI KELAS TINGGI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia di SD Kelas Tinggi

Dosen Pengampu : Drs. Dadan Djuanda, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 2

Risa Rimanda (1904641 / 05)

Lala Khadijah (1904646 / 06)

Herta Budiani ( 1904929 / 08)

Ari Rosita Putri (1905891 / 18)

PGSD 5C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas
limpahan berkat dan rahmat-Nya kami senantiasa dapat menyelesaikan dan
mengumpulkan tugas ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di SD Kelas Tinggi yang berjudul “Pengembangan Kemampuan
Berbicara di Kelas Tinggi”. Selain itu, penulisan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana solusi dari permasalahan yang berkaitan
dengan keterampilan berbicara pada siswa SD Kelas Tinggi.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan, agar dapat menyempurnakan kembali di masa yang akan datang. Pada
kesempatan ini, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Dadan Djuanda,
M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di SD Kelas Tinggi dan kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga apa yang disajikan
dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan bagi yang
berkepentingan.

Sumedang, 29 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan .............................................................................. 1

Bab 2 Landasan Teori .......................................................................... 3

Bab 3 Rencana Praktik Pembelajaran ............................................... 5

3.1 Perencanaaan Pembelajaran ............................................................. 5

3.2 Praktik Pembelajaran ........................................................................ 6

3.3 Refleksi ............................................................................................. 7

3.4 Solusi ................................................................................................ 7

Bab 4 Kesimpulan ................................................................................ 8

Daftar Pustaka....................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus


dikuasi oleh semua orang. Berbicara adalah kemampuan seseorang dalam
mengungkapkan atau mengekspresikan ide, pikiran yang ada dalam diri yang
melibatkan orang lain dalam menyampaikan informasi tersebut dengan
menggunakan kata-kata. Berbicara adalah sarana untuk mengkomunikasikan
gagasan-gagasan yang disusun serta dikemebnagkan sesuai dengan kebutuhan
pendengar atau penyimak (Saddhono & Slamet, 2014:50).

Sejalan dengan Tarigan (1992) bahwa berbicara merupakan keterampilan


yang menggunakan cara untuk mengeluarkan ekspresinya melalui bahasa lisan.
Hal tersebut sama seperti (Cullinnan, 1993) yang berpendapat bahwa berbicara
memiliki pengaruh dalam kurikulum seni bahasa secara keseluruhan, bicara juga
diperlukan pada semua mata pelajaran karena menjadi sarana utama yang
dipergunakan siswa untuk bereksplorasi mengenai hubungan yang diketahui dan
pengamatan yang baru ditemui.

Keterampilan berbicara merupakan hal yang paling mendasar dalam


penggunaan pada setiap situasi dan tujuan. Artinya, biasanya siswa di Sekolah
Dasar berbicara di sekolah dengan tujuan untuk dapat menceritakan dirinya
sendiri, pengalamannya serta keadaan di sekitarnya. Berbicara merupakan
keterampilan yang paling penting dan esensial, penguasaan dalam keterampilan
ini menggambarkan tentang pembicara yang memiliki pengetahuan yang lebih
tepat. Pencapaian kompetensi keterampilan berbicara juga dapat membantu siswa
untuk menunjang keterampilan yang lainnya seperti membaca dan menulis.

Keterampilan berbicara sangat diperlukan di dalam keterampilan


berbahasa. Maka dari itu, kami mencoba mencari tahu beberapa permasalahan
yang muncul dan berkaitan dalam kegiatan berbicara di kelas tinggi. Melalui
kegiatan observasi yang telah dilaksanakan, kami menemukan sebuah
permasalahan yaitu siswa masih kesulitan dalam menentukan pokok pikiran yang
terdapat pada suatu teks paragraf. Hal ini disebabkan karena siswa masih belum

1
mengerti bagaimana cara menentukan ide pokok paragraf. Sehingga pada saat
siswa diminta mengembangkan ide pokok paragraf dengan bahasa mereka sendiri,
siswa masih merasa kesulitan.

Selain permasalahan tersebut, permasalahan yang kelompok kami temukan


pada saat obsevasi yaitu ketika siswa menyampaikan gagasan/ mengutarakan
jawaban di depan teman sekelasnya mereka merasa kurang percaya diri hal ini
disebabkan oleh distraksi/gangguan di sekitar kelas salah satunya yaitu ada siswa
yang jahil, ketika siswa berbicara maka siswa lain mengganggunya dengan hal ini
yang menyebabkan ketidakpercayaan diri siswa ketika diminta untuk berbicara di
depan teman sekelasnya.

Jika kondisi ini dibiarkan secara terus menurus maka akan berdampak
buruk bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Yang
mana keterampilan berbicara ini sangat penting untuk melatih siswa menuturkan
kata-kata secara lisan dengan santun, baik dan benar, dan dapat menyampaikan
pikiran secara efektif pada forum resmi dengan penuh percaya diri (Fuad & Hum,
2013).

Maka dari itu kami melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan


tersebut dengan menggunakan media gambar. Yang mana media gambar tersbut
digunakan sebagai gambaran yang memudahkan siswa dalam mengembangkan
gagasan pokok paragraf. Media gambar yang diberikan tersebut disesuaikan
dengan inti/ide pokok paragraf tersebut. Yangmana merupakan sebuah kunci atau
untuk mengembangkan ide pokok sebuah paragraf. Sehingga diharapkan dengan
menggunakan media tersebut, siswa tidak kesulitan dalam mengembagkan ide
pokok tersebut secara lisan.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

Show and Tell adalah kegiatan show atau menunjukkan sesuatu kepada
audiens dan tell menjelaskan atau mendeskripsikan sesuatu itu. Deskripsi dalam
hal ini meliputi bentuk, warna, ukuran, komposisi, dan guna unsur. Tell dalam
Show and Tell juga mengandung pengertian menjelaskan, yakni menjelaskan asal
muasal benda yang ditunjukkan, menjelaskan fungsi benda secara umum, dan
bahkan menjelaskan arti pentingnya benda bagi diri sendiri dan orang lain
(Musfiroh, 2011: 5). Menurut Tilaar (dalam Pangestuti, 2016:23) Show And
Tell adalah kegiatan yang mengutamakan kemampuan berkomunikasi
sederhana. Penjelasan metode show and tell ini adalah suatu metode
pembelajaran dengan kegiatan anak menunjukkan benda dan menyatakan
pendapat, mengungkapkan perasaan, keinginann, maupun pengalaman terkait
dengan benda tersebut. Dengan metode show and tell ini diharapkan
kemampuan berbicara anak akan terstimulasi dan perkembangan kosa kata
anak dapat meningkat. Show and Tell memiliki relatif banyak manfaat. Manfaat
tersebut menurut Taher (dalam Musfiroh, 2011: 6-7) dapat dirinci setidak-
tidaknya sebagai berikut: Show and Tell memungkinkan anak-anak memahami
problem-problem sosial secara lebih baik, yang hal tersebut membantu
pemahaman teoritis mereka; Terdorongnya sikap demokratis oleh pendidik
melalui pendekatan partisipatoris dalam proses pembelajaran; Pendidik dan anak-
anak memiliki kesempatan untuk melakukan refleksi implikasi pedagogik
terhadap problematika sosial; dan Pendidik dapat meningkatkan proses
pembelajaran yang membantu anak didiknya memperoleh keberanian dan hasrat
untuk terlibat dalam permasalahan sosial.

Metode Show and Tell ini merupakan metode pembelajaran yang kami
coba terapkan untuk membantu dalam kemampuan berbicara di sekolah dasar
kelas tinggi, model pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan peningkatan
kemampuan berbicara anak sekolah dasar kelas tinggi. Adapun langkah-langkah
pelaksanaan Show and Tell adalah sebagai berikut: Pengenalan Show and Tell
dengan penjelasan tentang tata cara pelaksanaan Show and Tell, Pemodelan oleh

3
guru dengan menunjukkan pada anak bagaimana cara bershow and tell dengan
benda pribadi, makanan, gambar-foto. Memberikan kesempatan kepada masing-
masing anak untuk melakukan Show and Tell dalam waktu tertentu. Setelah
melakukan Show and Tell, anak diberi kesempatan bertanya jawab atau
berdiskusi. Guru perlu memfasilitasi, mendorong, dan membantu anak bertanya
yang relevan dan menjawabnya dengan relevan pula.

4
BAB III

RENCANA PRAKTIK PEMBELAJARAN

3.1 Perencanaan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan perencanaan pembelajaran, kami telah melakukan


observasi ke Sekolah Dasar terdekat yang ada di lingkungan tempat tinggal
masing-masing. Melalui observasi tersebut kami menemukan beberapa
permasalahan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan berbicara,
yaitu siswa kesulitan mengembangkan pokok pikiran secara lisan, masih banyak
siswa yang tidak menggunakan bahasa Indonesia secara baku ketika dalam
pembelajaran/cenderung mencampur dengan bahasa daerah dan beberapa siswa
masih menunjukan kurangnya kepercayaan diri ketika harus berbicara di depan
orang banyak. Dari permasalahan yang ada, kami memilih permasalahan
mengenai siswa kesulitan mengembangkan pokok pikiran secara lisan untuk
dicarikan solusi dan bahan praktik pembelajaran peerteaching. Berdasarkan
permasalahan yang ada dan penyebabnya yang sudah teridentifikasi, kami sudah
menentukan solusi untuk selanjutnya ke tahap perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin
dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan, bahan materi
yang akan disajikan, cara menyampaikannya, serta persiapan alat dan media yang
digunakan. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan penentu tindakan apa yang
akan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung secara efektif. Dalam tahap
perencanaan pembelajaran ini kami mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD), bahan ajar, media dan instrument penilaian. Dimana RPP adalah
rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat untuk mengarahkan peserta didik
mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP yang kami susun diperuntukkan pada
pembelajaran daring, dalam hal ini melalui aplikasi Zoom. Adapun komponen
RPP yang kami susun yaitu:
a. Identitas sekolah/satuan pendidikan
b. Kelas/semester
c. Tema, sub tema, pembelajaran

5
d. Muatan terpadu
e. Alokasi waktu
f. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
g. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
h. Tujuan pembelajaran
i. Pendekatan, metode dan model pembelajaran
j. Media, alat dan sumber belajar
k. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang meliputi
pendahuluan, inti dan penutup
l. Penilaian
Selain RPP, kami juga merancang bahan ajar. Dalam melaksanakan proses
pembelajaran bahan ajar atau materi sangat diperlukan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang ditentukan. Sumber bahan ajar yang kami gunakan
berasal dari Buku Tematik Terpadu K13 kelas V Tema 1 Orgak Gerak Hewan dan
Manusia dan sebagian dari Internet. Media pembelajaran yang kami gunakan
diantaranya berupa Power Point berisikan slide yang mencantumkan teks bacaan,
gambar animasi, link video organ gerak hewan. Kemudian LKPD yang bersumber
dari buku tematik dan instrumen penilaian.

3.2 Praktik Pembelajaran


Praktik pembelajaran dilakukan secara daring/online melalui
aplikasi Zoom dengan teknik peerteaching, yang berarti menyampaikan materi
melalui rekan atau bantuan teman sendiri. Pada proses pembelajarannya
menggunakan pendekatan saintifik. Model pembelajaran yang digunakan adalah
Discovery Learning (DL), dimana pada tahapannya meliputi stimulus, identifikasi
masalah, penghimpunan data, olah data, pembuktian dan generalisasi. Dan metode
pembelajaran yang digunakan adalah Show & Tell. Kami memilih metode ini
karena dilihat paling bisa membantu untuk meningkatkan keterampilan berbicara
siswa. Show and Tell adalah kegiatan show atau menunjukkan sesuatu kepada
audiens dan tell menjelaskan atau mendeskripsikan sesuatu itu. Deskripsi dalam
hal ini meliputi bentuk, warna, ukuran, komposisi, dan guna unsur. Tell dalam
Show and Tell juga mengandung pengertian menjelaskan, yakni menjelaskan asal

6
muasal benda yang ditunjukkan, menjelaskan fungsi benda secara umum, dan
bahkan menjelaskan arti pentingnya benda bagi diri sendiri dan orang lain
(Musfiroh, 2011: 5).

3.3 Refleksi
Pada saat perencanaan pembelajaran, kami membuat rancangan
pembelajaran dimulai dari mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan
keterampilan berbicara, kemudian menentukan solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Permasalahan yang ditemukan pada saat observasi adalah
siswa kesulitan mengembangkan pokok pikiran secara lisan. Solusi yang kami
lakukan yaitu menggunakan metode pembelajaran show & tell dengan bantuan
gambar animasi. Pada saat pelaksanaannya dalam teknik peerteaching,
penggunaan metode dan bantuan media tersebut terlihat cukup membantu dalam
mengembangkan pokok pikiram secara lisan. Karena guru menampilkan gambar
animasi pada slide Power Point yang dimaksudkan untuk merangsang siswa
mengembangkan pokok pikiran berkaitan dengan deskripsi gambar tersebut.
Penjelasan metode show and tell ini adalah suatu metode pembelajaran
dengan kegiatan anak menunjukkan benda dan menyatakan pendapat,
mengungkapkan perasaan, keinginann, maupun pengalaman terkait dengan
benda tersebut. Dengan metode show and tell ini diharapkan kemampuan
berbicara anak akan terstimulasi dan perkembangan kosa kata anak dapat
meningkat.

3.4 Solusi
Penggunaan metode dan media sudah cukup mengatasi permasalahan yang
ada, namun dalam pelaksanaannya masih ada hal yang perlu dikembangkan atau
diperbaiki. Seperti media gambar animasi, alangkah lebih baik jika berupa video
animasi bergerak agar lebih merepresentasikan suatu objek tersebut, sehingga
siswa akan lebih cepat terangsang untuk mengembangkan pokok pikiran yang
disajikan secara lisan.

7
BAB IV

KESIMPULAN

Berbicara merupakan salah satu keterampilan dasar yang sangat penting


dan harus diajarkan kepada siswa. Dengan berbicara, ide gagasan pikiran akan
tersampaikan dengan jelas. Akan tetapi rasa malu dan ketidakpercayaan diri
menjadi salah satu penyebab siswa dalam keterampilan berbicara sehingga dalam
mengembangkan suatu ide pokok paragraf kesulitan. Penggunaan media gambar
yang dijadikan kunci dari ide pokok memudahkan aanak dalam mengembangkan
ide pokok/paragraf sehingga pada saat melisankan pengembangan ide pokok
tersebut memudahkan siswa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Aulia D.C. (2018). Tugas Paper Mata Kuliah Pengembangan Media
Berbasis IT. [Online]. Diakses dari https://osf.io/7bz5p/download/?
format=pdf

Hilaliyah, T. (2017). Tes Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Pembelajaran.


Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia, 2 (1), 83-98.

Nupus, M. H., & Parmiti, D. P. (2017). Peningkatan keterampilan berbicara


melalui penerapan metode show and tell siswa SD Negeri 3 Banjar
Jawa. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 1(4), 296-303.

PERMATASARI, N. K. T., Parmiti, D. P., & Antara, P. A. (2018). Pengaruh


Metode Show And Tell Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok
B Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha, 6(2), 148-157.

Riadi, Muchlisin. (2020). Keterampilan Berbicara (Pengertian, Tujuan, Jenis,


Teknik dan Penilaian). [Online]

Anda mungkin juga menyukai