Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PENYUSUNAN TAHAPAN PEMBELAJARAN

Dalam menyusun kegiatan pembelajaran terdapat strategi yang harus dirancang


agar tujuan dari kegiatan pembelajaran tercapai. Strategi pembelajaran menurut
Frelberg & Driscoll (1992) dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan
pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda,
dalam konteks yang berbeda pula. Dick & Carey (1996) berpendapat bahwa
strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga
termasuk di dalamnya materi atau paket pembelajaran. Strategi disusun untuk
mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua keputusan
penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-
langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.  Namun sebelumnya perlu
dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.

Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi


pencapaian kompetensi yang telah dirancang agar setiap individu mampu menjadi
pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi
komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang
dikembangkan dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain
kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi
dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan
peradaban dan martabat bangsa.

Gerlack & Ely (1980) mengatakan bahwa perlu adanya kaitan antara strategi
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, agar diperoleh langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Penyusunan strategi pembelajaran
termuat dalam RPP (Rencana Pelaksanan Pembelajaran). Dalam RPP tersebut
termuat mulai dari KI, KD, Tujuan Pembelajaran, Indikator, Materi, Metode,
Media dan langkah kegiatan pembelajaran juga penilaian.

Langkah pembelajaran adalah tahapan saat guru mengajar dikelas menurut


Depdiknas, 2004 dan Didi & Carey, 1976; ada 4 tahap yaitu sebagai berikut.
1. Tahap apersepsi (pembuka) yaitu:kegiatan yang dilakukan diawal pelajaran
akan dimulai, misalnya dengan bernyaynyi yang berkaitan dengan tema untuk
memancing perasaan senang siswa atau demontrasi suatu kegiatan yang membuat
siswa penasaran dan ingin tahu lebih banyak, atau mengajukan pertanyaan yang
menantang siswa untuk berpikir lebih lanjut, dll. Fungsi apersepsi untuk
memotivasi siswa, mengetahui pengetahuan awal siswa, dan memancing rasa
ingin tahu siswa.

2. Tahap penyampaian informasi yatu:kegiatan yang biasa dilakukan oleh guru


umumnya , memberikan informasi tentang apa yang akan dipelajari seputar topik
atau tema.

3. Tahap partisipasi siswa yaitu:siswa melakukan suatu kegiatan yang melibatkan


aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai suatu rangkaian tugas yang
diberikan dalam rangka untuk mencari tahu atau mengeksplorasi tentang suatu
topik/tema yang sedang dibahas bisa kelompok atau individu. Bentuk kegiatan ini
bisa dilakukan dengan berbagai cara penyampaian nya tergantung dari materi dan
mata pelajaran yang akan disampaikan dan yang paling penting tidak
membosankan siswa, misalnya pengamatan di halaman sekolah, melakukan
percobaan di kelas, permainan, bermain peran, majalh dinding, dll.

4. Tahap penutup (evaluasi dan tindak lanjut) yaitu:kegiatan akhir sari suatu
rangkaian KBM di kelas yang sering terlupakan saat di kelas, gunanya untuk
memberikan penguatan pada siswa tentang apa yang dibahas/dipelajari pada hari
tsb, selain itu untuk mengetahui sejauh mana siswa sudah dapat menerima 10
pelajaran, menindak lanjuti materi dengan memberi PR (bertujuan dan tidak
membebani siswa) atau menugaskan pengamatan yang berkaitan dengan materi
yang sudah dibahas. Cara penyampaian dapat dilakukan secar variatif agar siswa
tidak bosan misalnya dengan bernyanyi, kuis, permainan, LKS,dll

Susunan langkah-langkah standar dalam proses pembelajaran adalah sebagai


berikut:

1. Langkah-Langkah Pembelajaran Pendahuluan


a. Orientasi : memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang akan
dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang
menarik, memberikan ilustraasi, membaca berita di surat kabar.
b. Apersepsi : memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi
yang akan diajarkan. Tahap ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa.
c. Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari mata
pelajaran yang akan disampaikan
d. Pemberian acuan : biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
2. Langkah-Langakh Pembelajaran Inti
Kegiatan inti merupakan proses pemberian pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang hendak dicapai. Kegiatan inti ini harus dirinci
sedemikian rupa agar siswa benar-benar memahami kompetensi dasar
yang hendak dicapai. Perincian tersebut termuad dalam pembagian
kegiatan inti ini menjadi tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
Langkah pembelajaran inti ini berisi langkah-langkah sistematis yang
dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skema
masing-masing.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran akhir
Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran, menutup pelajaran tidak
hanya sekedar mengakhiri pelajaran dengan salam, tetapi juga memberikan
penguatan terhadap apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti
pembelajaran. Dalam kegiatan penutup juga dilakukan penilaian dan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Rujukan:

Modul 1 Strategi Pembelajaran, Prof. Dr. Sri Anitah W.


https://repository.ut.ac.id/4033/1/PKOP4301-M1.pdf
Karli, H. Penerapan Pembelajaran Tematik SD di Indonesia.
https://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/download/2752/1792

Anda mungkin juga menyukai