Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Makna dan Watak Gerak Tari

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama
Dosen Pengampu: Loh Larasati, S.Pd.

Disusun oleh:
Fathul Hidayah 19.0305.0076
Sri Rochmayanti 19.0305.0160

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makalah
Makna dan Watak Gerak Tari” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari dosen Loh Sari Larasati.pada mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang makna dan
watak gerak tari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Magelang, 18 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Pengertian Makna dan Watak Gerak Tari.........................................................................6
B. Gerak Tari.........................................................................................................................13
1. Jenis Gerakan Tari........................................................................................................13
2. Macam-Macam Gerakan Tari.......................................................................................15
3. Bentuk gerak tari berdasarkan jumlah penari..............................................................15
C. Unsur dalam tari................................................................................................................15
D. Gerak Dasar Tari...............................................................................................................15
BAB III..........................................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................................17
A. KESIMPULAN..................................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta
gerak sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Dalam
tari menitikberatkan pada konsep dan koreografis yang bersifat kreatif. Tari adalah
seni yang menggunakan gerakan tubuh yang dilakukan di tempat tertentu dan pada
waktu tertentu untuk mengekspresikan perasaan, niat, dan pikiran. Tari merupakan
kombinasi dari berbagai elemen, yaitu tubuh, ritme dan rasa.Tari adalah dorongan
perasaan manusia dalam dirinya yang mendesaknya untuk mencari bentuk-bentuk
ekspresi dalam bentuk gerakan ritmis. Menurut Corrie Hartong, pakar tari dari
Belanda ia mengusulkan tari adalah sebagai gerakan yang diberi bentuk dan risme
tubuh yang berirama di dalam ruangan.
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus
dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk
mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari
terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan
penikmat atau penonton. Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup
praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun
tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep
koreografi kelompok. Kemampuan memahami dan berkarya tari (koreografi) adalah
keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan
memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis.
Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat
multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya
manusia dalam adaptasinya dengan teknologi.
Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai
budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-
tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia
dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual
masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini
pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di
daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat

4
erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut
berasal. Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik
yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian
dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu
sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman. Seni tari
memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud
tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila
dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan
geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk
dinikmati. Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme.
Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang
sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan
tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari
mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat—fungsi magis-ritual yang
dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral
dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada
akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun,
hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat
modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik,
guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa
depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan
menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang
profesional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah watak dan makna gerak tari ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diharapkan setelah mempelajari materi ini
mahasiswa dapat :
Memahami watak dan makna gerak tari

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makna dan Watak Gerak Tari
Telah dijelaskan dimuka bahwa tari merupakan ungkapan perasaan manusia
yang dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia yang indah dan ritmis.
Sebagai ekspresi jiwa ungkapan gerak tersebut tentu didalamnya mengandung
maksud tertentu. Maksud tersebut pengungkapannya ada yang dinyatakan secara jelas
sehingga mudah dirasakan dan dimengerti oleh orang lain, ada pula yang diungkapkan
secara simbolis atau abstrak sehingga sulit untuk dimengerti. Tetapi semuanya tetap
mengandung unsure keindahan.
Namun demikian sebagian besar penikmat tari sebenarnya lebih menginginkan
garapan yang mudah dimengerti. Tetapi keinginan tersebut perlu dipikirkan dan dikaji
lebih cermat, karena apabila semua garapan tari mengandung arti dan mudah
dimengerti, maka garapan tersebut cenderung mengarah ke pantomim. Pada
pantomim garapannya merupakan gerak sehari-hari atau gerak wantah tanpa suara,
sangat berbeda dengan gerak tari yang lebih menuntut stilasi. Artinya gerak yang
terdapat dalam tari ialah gerakan yang dirubah dari gerak wantah menjadi gerak tidak
wantah lagi, baik gerak yang diperhalus maupun yang dirombak. Contoh gerak
capang pada tari sunda merupakan stilasi dari kesiap siagaan seseorang, dan gerak
ulap-ulap pada tari Jawa merupakan stilasi dari gerakan melihat jauh lebih baik
dengan tangan kiri maupun tangan kanan atau bahkan dengan kedua tangan , gerak ini
di Sunda disebut dengan istilah nyawang.
Demikian pula gerak trisi yang terdapat pada tari Sunda dan Jawa merupakan
stilasi dari gerak berjalan dengan kaki jinjit.Gerak semacam ini yakni gerak yang
mengandung makna dalam dunia tari lebih dikenal dengan istilah gesture atau gerak
maknawi, sedangkan gerak yang tidak distilir tetapi mengandung arti disebut gerak
pantomim. Untuk lebih menjelaskan maksud dari sebuah koreografi pada tari-tarian
dramatic diperlukan sekali adanya gerak gesture atau gerak maknawi. Dengan kata
lain tari dramatic digarap dari gerak-gerak murni yang hanya mementingkan bentuk
artistic dan gerak-gerak maknawi yang mengandung arti.
Didalam tari setiap gerak mengandung watak tertentu. Jelasnya setiap gerak
yang diungkapkan oleh seorang penari akan menimbulkan kesan tertentu kepada
penontonnya.

6
Watak gerak lain dengan makna gerak, walaupun keduanya sering terpadu
didalam suatu gerak. Misalnya jika seorang penari akan menggambarkan menangis, ia
akan menggunakan gerak maknawi dengan menutup muka serta mengecilkan
badannya. Dalam gerak semacam ini penonton akan mudah sekali mendapat kesan,
bahwa penari itu sedang menggambarkan menangis. Kesan ini menjadi lebih jelas dan
dalam lagi karena penari itu menngecilkan dan mengerutkan badannya dengan
menekuk tungkainya serta sedikit membungkukkan badannya ke lantai dalam posisi
lengan tertutup (Soedarsono.1978:35-36).
Beberapa contoh gerak maknawi yang terdapat dalam tari tradisi Sunda di
antaranya, nyawang, keupat, sembah, samburan, sumberan, dan sebagainya. Gerak
nyawang mempunyai makna melihat ke arah yang lebih jauh, gerak sembah
mempunyai makna penghormatan, gerak jangkung ilo mempunyai makna
menimbang-nimbang rasa dan sebagainya. Gerak-gerak murni diantaranya yaitu
ukel,godeg, capang, ulap-ulap, pacak jangga, miwir sampur atau jiwir sinjang dan
sebagainya. Gerak-gerak tersebut tidak mempunyai makna tapi merupakan gerak yang
sangat diperhitungkan dari segi estetikanya atau keindahannya, sehingga tarian
nampak luwes dan menarik (indah). Gerak yang indah tidak identik dengan gerak
yang bagus, tapi gerak-gerak yang kuat, kasar, keras penuh dengan tekanan-tekanan
serta gerak aneh dapat sebagai ungkapan gerak tari yang indah.
Gerak sebagai medium pokok dalam tari mempunyai tiga unsur yang perlu
diperhatikan, yaitu volume, garis, dan bentuk.
a. Volume merupakan satu kesan ruang yang timbul oleh kedudukan anggota
tubuh.
b. Garis merupakan posisi anggota yang membentuk kesan-kesan garis dalam
suatu pose.
c. Bentuk adalah keseluruhan pose gerak pada saat berhenti.
Gerak yang diperkecil atau dikerutkan mempunyai watak sedih, menyerah,
tidak berdaya serta takuut. Dengan demikian penari tersebut akan berhasil didalam
mengungkapkan gerak menangis atau kesedihan apabila memadukan gerak maknawi
tangan yang menutup muka dengan tubuh serta anggota-anggota badan yang
diperkkecil atau dikerutkan.
Makna gerak sudah menjadi bahan pemikiran para ahli tari sejak jaman dulu.
Bahkan di India sudah tertulis secara sistematis lebih dari 2000 tahun lalu. Mengenai

7
watak tari baru dipikirkan oleh para koreoografer Barat pada abad XX ini
(Soedarsono. 1972:36).
Watak gerak dapat dihadirkan dari badan manusia. Watak gerak ini berbeda –
beda tergantunng dari tubuh manusia bagian badan mana yang diungkapkannya.
Bagian atas merupakan bagian yang memiliki watak intelektual dan spiritual terletak
pada dada ke atas. Ungkapan-ungkapan yang bersifat intelektual atau spiritual akan
lebih berhasil bila dipusatkan pada bagian atas. Watak yang penuh perasaan terletak
pada bagian tengah yakni antara bahu sampai pinggang. Bagian tengah ini,
mempunyai watak penuh perasaan. Emosi penari lebih bisa dituangkan melalui bagian
tengah ini,sedangkan bagian bawah terletak antara pinggang dengan lantai. Bagian
bawah merupakan bagian vital yang penuh daya hidup (La Meri Soedarsono
1972:38).
Bila kita cermati lebih jauh dilihat dari garis-garis geraknya, secara garis besar
gerak tari dapat dibagi menjadi dua yaitu gerak simetris dan gerak asimetris. Garis-
garis yang simetris mempunyai watak sederhana, kokoh, tenang namun akan
membosankan bila terlalu sering digunakan. Garis-garis asimetris memiliki watak
kurang kokoh, tetapi dinamis dan menarik. Dengan adanya garis gerak yang memiliki
perbedaan watak, maka seorang koreografer agar garapannya tetap menarik
dianjurkan untuk lebih banyak menggunakan garis-garis tidak simetris.
Garis-garis gerak juga masih dapat dibedakan menjadi dua macam yakni garis-
garis silang atau akan bertemu dan garis-garis terpisah atau searah. Watak gerak pada
garis-garis silang penuh energy dan vitalitas, sedangkan garis terpisah memiliki watak
halus dan lembut. Perpaduan antara watak gerak berdasarkan garis simetris dan tidak
simetris serta garis silang dan tidak silang akan menimbulkan perwatakan baru.
Disamping itu gerak-gerak tari dapat dibedakan berdasarkan volume gerak,
yang dapat dibagi menjadi tiga, yakni volume besar, sedang, dan kecil. Volume besar
atau terbuka mempunyai watak kelaki-lakian, volume kecil atau tertutup mempunyai
watak kewanitaan, dan volume sedang memberikan kesan kelaki-lakian yang halus
dan kewanitaan yang kelaki-lakian atau banci.
La Meri dalam Soedarsono (1972:39) membuat rincian gerak lebih cermat
tentang pola-pola gerak yang masing-masing memiliki watak tersendiri. Gerak yang
berpola datar mempunyai watak terbuka, jujur, tetapi juga watak dangkal. Gerak yang
berpola dalam memberikan kesan perasaan yang dalam. Gerak yang berpola vertical
mempunyai watak egosentris dan sangat cocok untuk mengungkapkan rasa menyerah.
8
Gerak yang berpola horizontal mempunyai watak perasaan ingin pergi. Gerak yang
berpola bersilangan memberikan kesan kuat tetapi juga kesan bingung. Gerak yang
berpola murni yang tida ada sedikitpun bagian badan yang bersilangan mempunyai
watak tenang dan terbuka. Gerak yang berpola lengkung berwatak manis. Gerak yang
berpola lurus atau siku-siku memberikan kesan kuat. Gerak – gerak yang berpola
spiral lebih mendekatkan hubungan antara penari dengan penontonnya.
Watak – watak gerak ini tidak hanya terdapat pada tari-tarian Barat. Di
Indonesia pun bila dikaji lebih jauh tari-tariannya telah menggunakan pola simetris
dan asimetris. Khususnya pada tari jawa, bali dan sunda. Selain makna dan watak
gerak tari, kiranya pengetahuan mengenai komposisi tari yang sering juga disebut
koreografi perlu untuk diketahui oleh seorang calon guru sebagai pendidik tari
disamping koreografer. Pengetahuan ini menyangkut pada proses garapan sebuah
pertunjukan dari mulai gerak, tata cara penyajian hingga penyajiannya itu sendiri.
Elemen-elemen komposisi meliputi : gerak tari, desain lantai, desain atas, desain
music, desain dramatic, dinamika , koreografi kelompok, tema, rias, dan busana,
property tari, pementasan tata lampu hingga penyusunan acara. Persiapan ini berlaku
untuk semua jenis tari dari mulai tarian primitive, tari upacara sampai kepada tari
pergaulan. Tetapi untuk tari pergaulan yang lazim juga disebut tari social (tari
pergaulan), sering mengalami kesulitan karena terdapat factor-faktor yang
bertentangan dengan kaidah-kaidah tari pertunjukan. Pada tari pergaulan teknik
menari bukanlah hal yang prinsip asalkan ia bisa mengikuti irama musiknya sudah
cukup. Untuk membantu memahami elemen-elemen komposisi dibawah ini akan
dijelaskan desain lantai dan desain atas.
1. Disain Lantai

Yang dimaksud dengan disain lantai adalah garis-garis dilantai yang dilalui
oleh seorang penari atau garis-garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari
kelompok. Secara garis besar ada pola daris dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan
garis lengkung. Garis lurus dapat dibuat kedepan, kebelakang, kesamping,atau serong.
Selain itu garis lurus dapat menjadi desain huruf V atau kebalikannya, segitiga,
segiempat, huruf T, Y atau desain zig- zag.

Garis lurus banyak digunakan pada tari tradisional baik klasik maupun
kerakyatan. Garis lengkung dapat dibuat melengkung kedepan, kebelakan, ke
samping, dan serong. Dari desain lengkung ini dapat pula dibuat desain lengkung ular,

9
lingkaran, angka tiga atau delapan juga bentuk spiral. Garis lengkung memberikan
kesan lembut tetapi juga lemah. Garis lengkung banyak digunakan pada tarian
primitive dan tari-tarian komunal yang kebanyakan berciri sebagai tari bergembira,
misalnya tari Kecak dari Bali, tari serampang dua belas dari Sumatera dan sebagainya.

2. Disain Atas

Yang dimaksud dengan disain atas adalah disain yang berada diatas lantai
yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang yang berada diatas
lantai. Anda perlu ketahui, dalam garapan tari desain yang satu dipadukan dengan
desain yang lain, sehingga perpaduan tersebut selain menimbulkan kesan artistic juga
memberikan kesan emosional yang khas. Ada 19 disain atas yang akan dijelaskan
dibawah ini , namun untuk memudahkan penjelasan desain-desain tersebut dilihat dari
satu arah penonton yaitu dari depan.

a. Datar

Desain datar ialah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak dalam postur tan pa perspektif. Desain ini member kesan ketenangan,
kejujuran, tetapi juga kedangkalan.

b. Disain dalam

Disain dalam adalah disain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan
penari tampak memiliki perpektif dalam. Kaki dan lengan diarahkan kebelakang, ke
depan atau serong. Disain ini member kesan perasaan yang dalam.

c. Disain Vertikal

Disain vertical adalah disain yang menggunakan anggota badan yaitu tungkai
dan lengan menjulur ke atas atau kebawah. Disain ini member kesan egosentris, dan
juga menyerah.

d. Disain Horizontal

Disain horizontal adalah disain yang menggunakan sebagian besar dari


anggota badan mengarah kegaris horizontal. Kesan yang muncul dalam disain ini
adalah kesan muncurah.

e. Disain Kontras

10
Disain kontras adalah disain yang menggunakan garis-garis silang dari
anggota badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan. Disain ini
menimbulkan kesan kuat tetapi juga kesan kebingungan.

f. Disain Murni

Disain murni adalah disain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama
sekali tidak menggunakan garis kontras. Disain ini menimbulkan kesan tenang, halus
dan lembut.

g. Disain Statis

Disain statis adalah disain yang menggunakan pose-pose yang sama dari
anggota badan walaupun bagian badan yang lain bergerak. Misalkan penari
menggunakan pose lengan ke samping terus-menerus, sedangkan kaki bergerak
kesegala arah. Disain ini member kesan teratur.

h. Disain Lurus

Yang dimaksud disain lurus ialah disain yang menggunakan haris-garis lurus
pada anggota badan seperti tungkai ,torso, dan lengan. Disain ini member kesan
kesederhanaan, kokoh, tetapi kalau terlalu banyak dipergunakan menjadi kurang
menarik.

i. Desain Lengkung

Disain lengkung ialah disain dari badan dan anggota-anggota badan lainnya
yang menggunakan garis-garis lengkung. Disain ini sangat menarik dan menimbulkan
kesan halus dan lembut, tetapi kalau kurang hati-hati dalam menggunakannya sering
menimbulkan kesan lemah.

j. Disain Bersudut

Disain bersudut ialah disain yang banyak menggunakan tekukan tajam pada
sendi-sendi, seperti lutut, siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan disain ini
menimbulkan kesan penuh kekuatan.

k. Disain Spiral

Disain spiral adalah disain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran
yang searah pada badan dan anggota badan. Disain ini memiliki kekuatan untuk

11
menarik perhatian penonton ke lingkungan itu, contohnya pada tari-tarian dari Spayol
yang menggunakan rok panjang dan melebar.

l. Disain Tinggi

Disain tinggi adalah disain yang dibuat pada wilayah dari dada ke atas,
wilayah ini memiliki sentuhan intelektual dan spiritual yang kuat. Disain ini banyak
digunakan pada tari-tarian pemujaan, misalnya pada tari Pendet dari Bali.

m. Disain Medium

Disain medium adalah disain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada
kebawah sampai pinggang penari. Disain ini memberikan kesan penuh emosi.

n. Disain Rendah

Disain rendah adalah disain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara
pinggang penari sampai lantai. Disain ini memberikan kesan penuh dan hidup.

o. Disain Terlukis

Disain terlukis adalah disain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau
beberapa anggota badan atau property tari yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
Misalnya untuk menggambarkan laut cukup dengan tangan yang digerakan kekiri dan
kekanan dengan membuat garis lengkung berganda.

p. Disain Lanjutan

Disain lanjutan adalah disain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada
yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan . Misalnya seorang penari menoleh
cepat kekanan dengan pandangan mata yang kuat ditujukan ke satu titik atau benda.
Gerak ini menimbulkan kesan adanya garis lanjutan dari mata penari ketitik atau
benda yang dilihat. Ini berarti ada kontak antara penari dengan benda itu yang
dihubungkan oleh garis lanjutan yang tidak tampak tersebut.

q. Disain Tertunda

Disain tertunda adalah disain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh
rambut panjang, rok panjang, selendang atau sampur dan sebagainya. Disebut disain
tertunda karena terjadinya garis-garis disain ini tertunda setelah bagian badan tertentu

12
yang menjadi pusat penggerak selesai diserahkan disain ini menimbulkan daya tarik
yang sangat besar.

r. Disain Simetris

Disain simetris adalah disain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis


anggota badan yang kanan dan yang kiri berlawanan arah tetapi sama. Disain ini
memberikan kesan sederhana, kokoh, tenang, namun kalau terlalu banyak atau lama
digunakan menjadi menjemukan.

s. Disain Asimetris

Disain asimetris adalah disain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis


anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan. Contoh, bila lengan kanan
diangkat lurus kesamping kanan, lenngan kiri diangkat lurus keatas. Kesan yang
ditimbulkan disain ini adalah dinamis dan menarik tetapi kurang kokoh.

B. Gerak Tari

Dalam seni tari, gerak merupakan unsur utama yang nantinya dikreasikan
dengan banyak gerakan menjadi satu kesatuan tarian utuh. Kesatuan tarian utuh
tersebut menciptakan keindaha. Sumber gagasan gerak dari kreasi tari berasal dari
ragam gerak tari tradisional yang memiliki struktur yang jelas. Dalam buku
Koreografi Seni Tari Berkarakter (2019) karya Arina, gerak adalah berpindahnya
posisi atau tempat dari satu posisi ke posisi lain.

Elemen utama dalam tari adalah gerak, yaitu gerak-gerak yang memiliki nilai
ritmis tertentu dan erat hubungannnya dalam tempo dan dinamika gerak. Gerak yang
memiliki nilai ritmis ini mengarah pada suatu bentuk yang dinamakan tarian. Gerak
yang ada dalam kegiatan dan kehidupan kita sangat banyak macamnya. Akan tetapi
tidak seluruh gerak tersebut bisa disebut sebagai gerak tari. Oleh karena itu, kita perlu
membagi secara tegas antar macam dan bentuk gerak seperti dibawah ini:

➢ Gerak sehari-hari, atau disebut juga sebagai gerak wantah, adalah gerak yang
biasa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa gerak spontan,
gerak-gerak mekanis (gerak yang muncul akibat kebiasaan), maupun gerak-
gerak khusus yang timbul karena sesuatu pengalaman yang sifatnya khas dan
baru.

13
➢ Gerak berstruktur, yaitu gerak-gerak yang memiliki pola tertentu sehingga
dapat ditiru dan dipelajari. Gerak berstruktur inilah disebut dengan gerak tari.

Gerak berstruktur ini dapat dibagi lagi menjadi :

 Gerak maknawi, yaitu gerak-gerak tari yang bersumber dari


kehidupan sehari-hari, yang kemudian diperkaya (stilisasi) atau
dirombak dan disederhanakan (distorsi). Contoh yang paling
mudah adalah gerak nyawang (sunda) atau ulap-ulap (Jawa), yang
merupakan stilisasi dari gerak orang melihat sesuatu atau seseorang
dari kejauhan sehingga ia terpaksa melindungi matanya dari terik
matahari dengan tangan kiri atau kanan diatas alisnya.

 Gerak murni, yaitu gerak-gerak tari yang sengaja diciptakan untuk


keperluan tari dangan maksud menampilkan kesan keindahan atau
artistiknya. Misalnya gerak ukel, trisi, baplang, lontang dan
sebagainya.

Gerak selalu ada dalam tarian, namun bukan berarti semua gerak termasuk
tari. Tari adalah bentuk gerak ritmis yang indah.

1. Jenis Gerakan Tari


Gerak tari berdasarkan pengolahan unsur keindahan dibagi menjadi dua jenis,
diantanya
 Gerak stilatif
Gerak stilatif adalah gerak yang telah mengalami proses pengolahan yang
menghasilkan bentuk-bentuk tari yang indah
 Gerak distorsif
Gerak distorsif adalah pengolahan gerak melalui perombakan dari aslinya dan
merupakan salah satu proses stilasi
Nah, dari hasil pengolahan unsur gerakan ini, melahirkan dua jenis gerak tari,
diantaranya yaitu: Gerak murni dan Gerak bermakna.
a. Gerak murni adalah gerakan penari yang tidak memiliki arti tertentu.
Contoh gerakannya, yaitu:

14
 Gerakan berjalan ditempat, melangkah ke kanan, ke kiri, ke depan,
atau ke belakang.
 Gerakan tubuh melenggak-lenggok
 Gerakan tangan melenggang dan merentang
b. Gerakan bermakna
Gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud tertentu
dinamakan gerak bermakna.
Contoh gerakannya, antara lain:
 Gerakan menabur bunga
 Gerakan merias wajah
➢ Menurut bentuknya, gerak dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
 Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh
sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
 Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah
dengan cara diperhalus.
 Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak
tidak wantah yang sudah di stilir.
➢ Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
 Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak
menggunakan kekuatan otot.
 Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan
otot-otot atau kekuatan.
 Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang
gerak-gerakannya mengalir.
 Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang
dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-
hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi.
 Gerakan memukul lawan
2. Macam-Macam Gerakan Tari
a. Gerak tari klasik
Gerak tari klasik adalah Gerak tari yang menggunakan gerak murni, gerak
ekspresif dan gerak imitatif yang telah distilir dan diperhalus.

15
b. Gerak tari kerakyatan
Gerak tari kerakyatan adalah macam gerak tari yang banyak menggunakan
gerak imitatif dan ekspresif.
c. Gerak tari kreasi baru
Gerak tari kreasi baru adalah macam gerak tari yang terdiri dari perpaduan
beberapa ragam gerakan tari tradisional ditambah unsur baru. Gerakan
tarian dengan kreatif melakukan kreasi sehingga bisa diterima secara
umum.
3. Bentuk gerak tari berdasarkan jumlah penari.
Bentuk gerakan tari dapat ditinjau dari jumlah penarinya, yaitu:
a. Gerak tunggal
Gerak ini hanya dilakukan oleh seorang penari saja, bisa pria ataupun wanita.
b. Gerak berpasangan
Gerak berpasangan dilakukan oleh dua orang penari, dengan cara dipasangkan
antara penari putra dan putri
c. Gerak kelompok
Gerak kelompok terdiri dari tiga atau lebih jumlah penari.
C. Unsur dalam tari

Terdapat beberapa unsur tari yang terbagi menjai tiga, yaitu:

1. Raga, seni tari yang diwajibkan untuk menampilkan gerakan badan dalam
posisi dduduk atau berdiri.
2. Irama, seni tari yang wajib memiliki gerak bersifat ritmis, sesuai dengan
musik yang menguringinya.
3. Rasa, seni tari mampu untuk menyamoaikan pesan atau suatu perasaan
melalui gerakan tari dan dilengkapi dengan ekspresi penari.
D. Gerak Dasar Tari
Gerak tari memiliki dasar-dasar yang harus diperhatikan. Terdapat tiga gerak dasar,
sebagai berikut:
a. Gerak kepala
Kepala menjadi salah satu anggota tubuh yang cukup penying dalam gerak tari.
Berikut beberapa macam gerak kepala:
 Kedet, gerakan kepala dan diikuti menarik dagu
 Gedug, gerakan kepala tegam dan digerak ke samping kanan-kiri

16
 Gedug angka delapan, gerak kepala yang fokus pada lagu.
b. Gerak tangan
Gerak tangan juga cukup penting pada gerak tari.
Contoh geraknya, yaitu:
 Tumpang tali, gerakan dua tangan yang disilangkan.
 Sembah, gerakan untuk menunjukkan rasa hormat.
 Lontang, gerakan mengayunkan tangan kanan dan kiri secara bergabtian.
 Capang, gerakan membengkokan salah satu tangan.
c. Gerak kaki
Gerak kaki menjadi gerak dasar ketiga. Berikut contohnya:
 Duduk deku, gerakan melipat kedua bagian kaki ke dalam.
 Mincid, gerakan gabungan dari kepala, tangan, dan kaki secara bersamaan.
 Sirig, menggoyangkan kedua kaki secara bersamaan.
 Debeg dan Gejug
Telapak kaki depan dihentakkan ke lantai dilanjutkan ke lantai, dilanjutkan
dengan posisi kaki jinjit dihentakkan dibelakang tumit.
 Kengser
Kedua kaki bergeser ke samping kanan maupun kiri.
 Mendhak
Kedua lutut ditekuk menghadap keluar.
 Junjungan
Kaki diangkat setinggi betis untuk tari putra gagah.
Kaki diangkat setinggi lutut untuk tari putra gagah.
Untuk tari putri tidak ada junjungan.
 Tanjak
Sikap berdiri menyesuaikan karakter peranan.
 Seredan
Seredan pokok/mata kaki: Digunakan apabila akan tanjak putra
halus/lanyap.
Seredan Jempol/Ibu jari kaki : Digunakan apabila akan
berjalan/lumaksana.
 Kicat

17
Mengangkat kaki setinggi betis di belakang kaki depan dengan arah
telapak kaki serong/menghadap keluar.                   :
 Trecet
Posisi kedua kaki mendak, telapak kaki jinjit lalu bergeser ke kanan atau
ke kiri.
 Sisrig
Berjalan memutar kecil-kecil dengan posisi kedua telapak kaki jinjit.
 Nggrundho
Sikap kaki nggrundho yaitu sikap dengan dua kaki mendhak sifat gantung.
 Adeg-adeg masekon
Kaki kanan dilangkahkan, serong kanan serong kiri kaki tetap diam.
 Adeg-adeg serong
Sikap kaki sama adeg-adeg masekon hanya badan menjadi serong kanan.
 Adeg-adeg kembar
Sikap tumit kaki merapat telapak kaki dibuka.
 Tengkoh
Gerak kaki dengan kedua lutut ditekuk sikap badan merendah.
 Jangreng
Sikap kaki lurus / tegak.
 Sasag
Gerak sikap posisi tumit sejajar dengan mata kaki.
 Sila mando
Kedua kaki disilangkan dengan sikap cantik.
 Calik deku
Kedua lutut untuk menyentuh lantai badan tegak.
 Calik jengkong
Sikap badan tegap duduk diatas tumit kiri/kanan.
 Calik ningkat
Lutut kiri dan kanan diangkat duduk diatas tumit kaki.

18
Gambar 1 Gerak Kaki

d. Gerak Jari
 Nyempurit Jari
Ujung ibu jari bertemu dengan  ujung telunjuk membentuk bulatan dan jari
– jari lainnya melengkung mengikuti arah jari tengah. Tangan kanan dan
kiri sama.
 Ngrayung
Keempat jari tangan rapat lurus ke atas, ibu jari ditekuk menempel telapak
tangan.
 Kepelan
Kelima jari tangan mengepal.
 Naga Rangsang
Keempat jari tangan rpat lurus ke atas, ibu jari dengan jari telunjuk
membentu sudut 90o.
 Nyekithing
Ruas ibu jari bersinggung dengan ruas jari tengah paling depan, jari–jari
lainnya melengkung searah jari tengah.
 Meber
Kedua tangan kesamping, telapak tangan menghadap ke belakang.
 Nangreu
Kedua tangan kedepan, empat jari lurus keatas ibu jari ditekuk.
 Mereket

19
Telapak tangan dikepalkan.
 Rumbe
Kedua tangan kesamping, telapak tangan keluar lima jari lurus kebawah.
 Ngaplek
Kedua tangan kesamping, telapak tangan keluar lima jari lurus kebawah.
 Tumpang tali
Kedua tangan nangreu lalu disilangkan.
 Mungkur
Kedua tangan kedepan ditekuk kedua telapak tangan menghadap keluar
punggung tangan disatukan.
 Nyawang
Tangan ditekuk tepat dimuka kepala (seperti hormat)
 Sembah
Telapak tangan dirapatkan tepat didepan hidung.
 Capit soder
Jari telunjuk, jari tengah, dan ibu jari keatas, jari manis dan jari kelingking
disatukan.
 Jiwir soder
Ibu jari dan jari tengah membuat lingkaran lalu disatukan.
 Kepret soder
Kedua tangan sikap mungkur didepan perut lalu kesampingkan dengan
cara menggerakan kelima jari.
 Ukel
Gabungan dari gerak mungkur, ngaplek, rumbe, dan nangreu dengan cara
diputarkan.
 Lontang
Tangan kanan kedepan dengan posisi nangreu tangan kiri kedepan dengan
posisi nyampurit.
 Capang
Tangan kanan kedepan nangreu dan tangan kiri ditekuk nangreu.
 Selut
Tangan kanan nangreu dan tangan kiri rumbe dengan cara tangan kiri yang
rumbe ditarik keatas.

20
 Baplang
Tangan kanan serong nangreu dan tangan kiri kesamping rumbe.

Keterangan bentuk-bentuk jari tangan di atas antara lain :

 Nyempurit, Ngithing, Ngrayung digunakan untuk karakter tari putri, putra


halus dan putra lanyap.
 Kepelan digunakan untuk karakter putra gagah.
 Naga Rangsang digunakan untuk tari Raksaksa.

Gambar 2 Gerak Jari Tangan

e. Gerak Badan
1. Hoyog
Gerakan badan dicondongkan ke samping kanan atau kiri.
2. Engkyek
Gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus
ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah pandangan.
3. Oklak
Menggerakkan pundak ke depan dan belakang.
4. Entrag
Menghentakkan badan kenbawah berkali-kali, seolah-olah badan mengeper.

21
Gambar 3 Gerak Kaki

Gambar 4 Gerak Kepala

Gambar 5 Gerak Tari

22
Gambar 6 Sikap Duduk

Gambar 7 Gerak Kaki

23
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam dunia pendidikan khususnya, seni tari dapat menjadi media pendidikan.
Hal utama yang ingin dicapai melalui pendidikan ialah perkembangan maksimal
jasmani dan rohani seseorang, dan untuk mencapai itu salah satu alat atau media yang
dapat dimanfaatkan adalah melalui seni tari. Bidang ini mampu menyajikan
kesempatan untuk seseorang dalam memperoleh berbagai pengalaman - pengalaman
seni. Sementara untuk diri sendiri seni tari pun mempunyai banyak sekali manfaat
seperti, dapat membina perkembangan estetik, membantu pertumbuhan dan
perkembangan seseorang, serta membina imajinasi agar kreatif.

B. Saran
Sebagai calon pendidik, mahasiswa diharapkan dapat memahami tari, baik
dari pengertian, fungsi, jenis maupun watak dari tari. Dengan harapan dapat
mengajarkan kepada peserta didik.

24
DAFTAR PUSTAKA

Penerbitan, P. (2014). Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang Katalog Dalam Terbitan ( KDT ) Cetakan Ke-1 , 2014.

25

Anda mungkin juga menyukai