Anda di halaman 1dari 22

Media Pembelajaran di Kelas Rendah

Makalah ini penulis buat dan ajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

“Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di SD Kelas Awal”

Dosen Pengampu :

Drs. Dadan Djuanda, M.Pd.

Disusun oleh :

Rian Syahvierul (2000269) Absen 4

Delusi Andes (2000694) Absen 07

Erin Giri Arum (2003893) Absen 19

Yuliyana (2007469) Absen 38

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Kampus Daerah Sumedang

2021 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT akan segala rahmat, rida dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai “Media Pembelajaran di Kelas Rendah”
dengan tepat waktu. Sholawat dan salam penulis curah kepada satu-satunya panutan terbaik kita,
Nabi Muhammad SAW. Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dadan
Djuanda sebagai dosen mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di SD Kelas
Awal.

Makalah ini penulis buat dan ajukan sebagai pemenuhan tugas kelompok mata kuliah
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di SD Kelas Awal. Makalah ini mengulas tentang
pengertian media pembelajaran, bagaimana media pembelajaran yang harus di terapkan di kelas
awal, pengaruh penggunaan media pembelajaran pada akamedika siswa, penggunaan media
pembelajaran menulis, mendengarkan, berbicara, dan membaca.

Penulis ucapkan terima kasih yang mendalam kepada pihak yang sudah membimbing dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, penulis sadar
akan masih banyaknya kesalahan, baik yang berkaitan dengan materi maupun teknik penyusunan
dan pengetikan. Walaupun demikian, inilah usaha yang dapat penulis usahakan dengan
semaksimal mungkin. Penulis hanya bisa berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi yang membaca mengenai media pembelajaran di SD kelas awal. Diharapkan
pula suatu kritik serta saran yang dapat mengembangkan penyusunan makalah ini agar
kedepannya lebih baik lagi sebagaimana mestinya.

Akhir kata dan ucapan terima kasih, penulis memohon maaf apabila penyusunan makalah
pembelajaran ini masih banyak sekali kekeliruan dan kekurangan.

Sumedang, 10 Februari 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………….………………………………………...i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan………………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 3

2.1 Pengertian media pembelajaran

2.2 Bagaimana media pembelajaran yang harus di terapkan di kelas awal

2.3 Pengaruh penggunaan media pembelajaran pada akamedika siswa

2.4 Penggunaan media pembelajaran Mendengarkan

2.5 Penggunaan media pembelajaran berbicara

2.6 Penggunaan media pembelajaran membaca

2.7 Penggunaan media pembelajaran menulis

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..12

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………. 12

3.2 Saran………………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..14

LAMPIRAN…………………………………………………………………………….. 21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini istilah pendidikan begitu penting demi melanjutkan kehidupan manusia, karena hal
tersebut dapat dijadikan sebagai penentu seseorang yang berwibawa dan bekal sesorang untuk
meraih kesuksesan di masa depannya. Jaman sekarang ini masih ada saja masyarakat yang belum
menimba pendidikan, yang biasanya disebabkan oleh factor perekonomian dan masyarakat yang
betempat tinggal di daerah yang sulit sekali dijangkau. Dengan demikian tidak heran apabila
terdapat anak-anak yang berada berada dipinggir-pinggir jalan untuk mengamen. Bahkan ada
juga anak-anak yang melakukan tindak criminal seperti mencuri demi memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, sebagai seorang pendidik dalam menyampaikan materi
pembelajaran, perlu untuk membuat media agar materi yang dipaparkan dapat dipahami dengan
baik dan mudah oleh peserta didik. Dibutuhkan pemahaman untuk menentukan sebuah media
pembelajaran agar sesuai dengan kondisi dan situasi peeserta didik. Dalam buku Landasan
Pendidikan termuat kalimat yang menyatakan “bahwa setiap anak atau manusia mempunyai
banyak sekali potensi yang masih tersembunyi dalam dirinya, dan juga mempunyai kemampuan
untuk selalu berkembang. Dengan demikian setiap anak dapat melakukan kegiatan belajar
dengan efektif”. Dengan demikian, pendidikan harus kreatif dan inovatif dalam membuat media
pembelajaran agar materinya dapat dipahami dan kenyamanan dalam belajar sehingga tujuan
pembelajaran akan tercapai dengan baik.

Untuk lebih memahami tentang apa dan bagaimana media pembelajaran khususnya di Sekolah
Dasar kelas awal, maka penulis menyusun makalah ini agar pembaca memahaminya. Makalah
ini disusun penulis dengan maksud untuk berbagi ilmu yakni menjelaskan mengenai bahasan
pokok dengan judul “Media Pembelajaran di SD Kelas Awal”.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa definisi dari media pembelajaran

2. Bagaimana media pembelajaran yang harus di terapkan di kelas awal

3. Apa saja pengaruh penggunaan media pembelajaran pada akamedika siswa

4. Apa saja penggunaan media pembelajaran menulis

5. Bagaimana penggunaan media pembelajaran Mendengarkan

6. Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbicara

7. Bagaimana penggunaan media pembelajaran membaca

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi media pembelajaran.


2. Mengetahui bagaimana media pembelajaran yang digunakan di kelas awal.
3. Mengetahui apa saja pengaruh media pembelajaran pada akamedika siswa.
4. Mengetahui bagaimana cara Penggunaan media pembelajaran menulis.
5. Mengetahui bagaimana cara Penggunaan media pembelajaran Mendengarkan.
6. Mengetahui bagaiman cara Penggunaan media pembelajaran berbicara.
7. Mengetahui bagaimana cara Penggunaan media pembelajaran membaca.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian media pembelajaran

Media pembelajran terdiri atas dua kata yakni media dan pembelajran. Dari kedua kata tersebut
memiliki arti tersendiri. Kata media berawal dari kata medius yang merupakan terjemahan dari
bahasa latin yang memiliki “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Namun, ketika kata media
tergabung dengan kata pembelajaran atau dalam kegiatan belajar mengajar memiliki arti yang
mendalam yakni dikaitkan sebagai alat atau media grafis, photografis, yang berguna untuk
memproses dan menyusun kembali informasi visual, audio, ataupun audiovisual. AECT
(Association of Education and Communication Technology) mengemukan dan mengikrarkan
untuk pemberian suatu batasan tentang makna media, yakni sebagai segala bentuk atau aliran
yang dapat digunakan sebagai alat penyampaian pesan atau suatu informasi agar tersampaikan
dengan baik. Kata media juga memiliki nama lain yaitu mediator, yang mengarah pada sesuatu
pengaturan atau mengatur keterkaitan yang bersifat efektif diantara kedua belah pihak yang
utama dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu peserta didik dan mata pelajaran. Azhar Arsyad
(2010, hlm.3) mengemukakan bahwa media merupakan suatu alat yang digunakan untuk
menyampaikan atau sebagai perantara sebuah pesan atau amanat dalam kegiatan pengajaran atau
kegiatan belajar mengajar. Menurut Anderson (dalam Bambang Warsita, 2008, hlm.123)
mengemukakan bahwa suatu media dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni sebagai alat bantu
pembelajaran adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantu pendidik (guru) dalam
menyampaikan atau menjelaskan materi pembelajaran seperti slide gambar, peta, poster, grafik,
dan sebagainya, dan juga kelompok media pembelajaran.

Kata pembelajaran sendiri memiliki arti yakni suatu proses atau kegiatan atau perbuatan untuk
melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran lebih dikenal didunia pendidikan, sehingga memiliki
keterlibatan andara seorang pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa). Dengan itu media
pembelajaran memiliki arti yakni suatu alat, mediator dan segalan bentuk aliran yang digunakan
sebagai perantara guna menyampaikan informasi atau pesan (materi) dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar materinya tersampaikan sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Pada dasarnya kegiatan pembelajran atau proses dalam pembelajaran merupakan suatu
komunikasi antara pendidik dan peserta didik, maka media pembelajaran dapat pula dipahami
sebagai suatu media komunikasi yang berperan penting sebagai sebuah sarana penyaluran pesan
atau informasi pembelajaran yang dapat merangsang pikiran peserta didik, perasaan peserta
didik, dan kemauan peserta didik sehingga menyongsong terciptanya suatu proses kegiatan
belajar dirinya. Menurut Briggs (1977) media pembelajaran merupakan sebuah sarana fisik guna
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video dan sebagainya.

Sejalan dengan perkembangan jaman dan IPTEK, terkhusus dalam bidang pendidikan
menimbulkan menggunaan media pembelajaran atau alat bentu yang luas dan canggih serta
interaktif, seperti computer yang tersambung ke internet.

2.2 Bagaimana media pembelajaran yang harus di terapkan di kelas awal

Dalam memilih penggunaan media pembelajaran seorang pendidik perlu mengamati dan
memperhatikan karakteristik peserta didiknya sehingga dapat menyesuaikan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, situasi kelas, dan kondisi kelas serta peserta didik. Namun, semuanya
diserahkan lagi kepada keterampilan yang dimiliki oleh pendidik (guru) agar media pembelajran
terkesan lebih menarik.

Media pembelajaran adalah suatu komponen pembelajaran yang sangat penting karena diartikan
secara luas media pembelajaran sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, yang
digunakan oleh pendidik. Dalam pembuatan media pembelajaran pendidik harus memperhatikan
kondisi dan situasi siswa agar media yang dibuat dapat dijalankan dengan baik sehingga
materinya pun tersampaikan. Media pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai sebuah alat
komunikasi dalam pembelajaran yang melibatkan pendidik dan peserta didik, serta yang berisi
materi pendidikan atau pembelajaran. Komunikasi dalam pembelajaran tidak akan terjadi secara
optimal tanpa adanya media.

Menurut Edgar Dale, mengemukakan bahwa dalam ruang lingkup pendidikan penggunakan
media pembelajaran sebagai alat bantu seringkali menggunakan teori prinsisp kerucut
pengalaman, yang alat media pembelajaran yang dibutuhkan seperti buku teks, bahan ajar yang
dibuat oleh pendidik (guru) dan audio-visual.
Media pembelajaran mempunyai jenis yang beragam, antara lain :

 Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik


 Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
 Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
 Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya.

Terlihat jelas bahwa seiring perkembangan jaman, media sosial beraneka ragam. Yang paling
sering digunakan di lingkup sekolah adalah media cetak atau biasa dikenal dengan buku
pelajaran dan juga papan tulis. Selain itu juga, kini pihak sekolah menggunakan media
pembelajaran dari teknologi seperti overhead projector (OHP), video, slide, dan program-
program pembelajaran computer lainnya yang penggunaannya masih sangat jarang di lingkup
sekolah. Dalam membuat media pembelajaran, seorang pendidik harus memperhatikan tiga
aspek yakni isi materi, cara pemaparan materi, dan kesiapan peserta didik. Ketiga aspek tersebut
sangat penting untuk pembuatan pembelajaran, guna mencapai tujuan yakni untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik.

Berikut ini contoh penerapan media pembelajaran sesuai dengan objek materi yang akan dibahas:

a. Objek atau materi yang berukuran besar agar dapat disampaikan di dalam kelas, maka
dapat diganti dengan sebuah media gambar, foto, slide, realita, film, radio,atau model.
b. Objek atau materi yang berukuran yang sangat kecil, agar dapat diliat di dalam kelas
maka dapat dibantu dengan alat mikroskop, film, slide, atau gambar.
c. Objek atau materi tentang kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau biasa disebut
sejaran ajar dapat ditayangkan didepan kelas, maka dapat dibantu dengan rekaman video,
film, foto, slide, disamping secara verbal.
d. Objek atau materi yang mempunyai sebuah proses yang rumit ketika harus dijelaskan
seperti peredaran darah, maka dapat dibantu dengan melalui film, gambar, slide, atau
simulasi komputer.
e. Objek atau materi yang perlu dipercobakan namun tidak memadai maka dapet dibantu
dengan cara disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f. Objek atau materi tentang sebuah peristiwa alam atau segala peristiwa nyata yang
memakan waktu lama seperti proses kecebong menjadi seekor katak, maka dapat
disajikan dengan bantuan rekaman seperti time lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer.

2.3 Pengaruh penggunaan media pembelajaran pada akamedika siswa

Pada kenyataannya penentu hasil belajar peserta didik bukan hanya dari penerapan media
pembelajaran. Namun, alangkah baiknya media pembelajaran ini digunakan dilingkup pendidik
dengan maksud untuk meminimalisir peserta didik yang tidak mudah memahami materi agar
menjadi lebih mudah untuk dipahaminya. Seperti yang sudah dijelaskan, apabila media
pembelajaran yang kita buat dapat menghasilkan hasil belajar peserti didik yang lebih baik maka
dalam pembuatannya harus memerhatikan tiga aspek yakni diantaranya isi atau inti materi yang
akan disampaikan, cara pendidik memaparkan materi atau pesan kepada peserta didik, dan
karakteristik target atau peserta didik.

Media pembelajaran ini dibuat hanya sebagai sebuah alat bantu pembelajaran, sehingga memiliki
tujuan diantaranya :

 Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah


 Efesiensi kegiatan belajar mengajar lebih meningkat
 Tujuan pembelajaran dapat tercapai
 Membantu keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran
 Dapat menumbuhkan gairah semangat belajar peserta didik

Bukan hal janggal, bahwa media itu sangat diperlukan dalam pembelajaran. Kini setiap pendidik
harus bisa menyiapkan sebuah media pembelajaran dalam setiap mengajar agar peserta didik
tidak merasa bosan.

Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2010, hlm.15) mengemukakan bahwa fungsi dan manfaat media
pembelajran dalam kegiatan mengajar dapat menumbuhkan keinginan dan kemauan peserta
didik, menumbuhkan sebuah motivasi dan respon yang baik dalam kegiatan belajar mengajar,
dan juga dapat membawa pengaruh yang baik bagi peserta didik terkait psikologinya. Selain itu
juga sangat membantu sekali dalam keaktifan dalam kegitan pembelajaran baik proses
pembelajaran ataupun penyampaian isi materi yang disampaikan, dengan itu dapat membantu
juga untuk meningkatkan pemahaman dalam menyimak materi. Biasanya peserta didik dapat
memahami materi dengan baik dan tidak mudah lupa ketika materi dikemas atau disampaikan
dengan media pembelajaran, karena apabila peserta didik hanya mendengarkan materinya saja
maka tingkat pemahaman dan lamanya materi yang dipahami relative rendah, daripada melihat
dan mendengarkannya.

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002, hlm.2), mengemukakan bahwa banyak sekali
manfaat media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yakni diantaranya :

1. Kegiatan belajar mengajar akan terkesan lebih menarik perhatian peserta didik, sehingga
dapat memacu semangat atau motivasi belajarnya
2. Isi pembelajaran akan terlihat lebih jelas dan tersusun intinya, sehingga dapat lebih
mudah untuk dipahami oleh peserta didik hingga memungkin akan mencapai tujuan
kegiatan pembelajaran dengan maksimal.
3. Penyampai metode pembelajaran akan lebih banyak atau bervariasi, sehingga peserta
didik tidak mudah bosan dan pendidik (guru) pun tidak membuang bayak tenaga untuk
berbicara keras dan panjang, cukup saja dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas dengan
sebuah media maka peserta didik kan lebih memahami
4. Peserta didik akan lebih serius dalam belajar, karena mereka tidak hanya mendengarkan
pemaparan dari guru saja, tetapi harus mengamati, meragakan dan sebagainya sehingga
kegiatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran lebih baervariasi dan tidak monoton.

Secara sederhana manfaat media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
sebagai berikut :

1. Pengunaan media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pematerian, sehingga


pesan atau isi materinya dapat tersampaikan dan dapat memperlancar dan menumbuhkan
minat belajar.
2. Penggunaan media pembelajarn dapat menumbuhkan gairah belajar peserta didik
3. Penggunaan media pembelajaran dapat dikatakan sebagai solusi mengatasi keterbatasan
indera, dan ruang gerak serta waktu.

2.4 Penggunaan media pembelajaran Mendengarkan

Mendengarkan merupakan suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam melakukan
kegiatan menyimak, namun dalam pembelajaran mendengarkan dan menyimak memiliki arti
yang sama. Menyimak merupakan suatu proses yang memiliki hubungan konteks yang
mengubah bahasa lisan kedalam pencernaan pikiran, atau memaknai bahasa lisan atau dari apa
yang ia dengar atau tangkap. Faris (1993, hlm.154) mengemukakan bahwa proses menyimak itu
terbagi atas tiga tahapan, yakni :

1. menerima masukan dari bahasa lisan tersebut, dalam hal ini penyimak menerima pesan
lisan.
2. Berkonsentrasi untuk selalu memperhatikan bahasan yang dibicarakan.
3. menafsirkan dan menyimpulkan isi bahasan.

Dalam kegiatan menyimak juga diperlukan sebuah strategi, yaitu diantaranya memusatkan dan
memfokuskan perhatian dan membuat Catatan dari isi pembahasan. Ternyata dalam kegiatan
menyimak juga terdapat sebuah karakter, sehingga menggolongkan menyimak menjadi dua jenis,
yakni :

 Menyimak secara luas (ekstensif), dalam menyimak jenis ini memiliki beberapa tipe
kembali, yakni :
a) Menyimak sekunder
b) Menyimak sosial
c) Menyimak estetika
 Menyimak secara lebih sempit (pasif), dalam menyimak jenis ini memiliki beberapa tipe
diantaranya :
a) Menyimak kritis
b) Menyimak konsentratif
c) Menyimak Eksploratif
d) Menyimak Introgatif
e) Menyimak Kreatif

Pemanfaatan multimedia juga turut andil dalam pembelajaran menyimak, karena apabila dipilih
dan digunakan secara tepat dan baik akan memberikan dampak yang begitu besar bagi kedua
belah pihak yakni pendidik dan peserta didik. Dengan pemanfaatan multimedia pembelajran
akan lebih menarik dan interktif, serta kemampuan siswa meningkat, dan proses pembelajaran
lebih mudah dan menghemat tenaga. Biasanya media pembelajaran dalam keterampilan
menyimak untuk kelas rendah Sekolah Dasar, adalah antaralain :

 Media tulisan jauh bersuara

Media tulisan jauh bersuara ini digunakan sebagai media pembelajaran yang gunanya untuk
mengukur kemampuan siswa untuk menyimak. Cara penggunaannya media tulisan diletakkan
lebih jauh dari pandangan peserta didik, namun nnti akan dibantu dengan suara lantang teman-
temannya. Media ini memerlukan kefokusan agar dapat menangkap maksud dari teriakan lawan
temannya.

 media radio

Media radio digunakan sebagai media pembelajran untuk menyimak iklan, berita, dan siaran
acara, yang bisa pula diperagakan oleh penddik atau peserta didik.

 media televise

Media televisi digunakan sebagai media pembelajaran untuk menyimak iklan, berita, dan siaran
acara, yang bisa pula diperagakan oleh pendidik atau peserta didik.

 media modul

Media modul adalah sebuah media yang tidak asing lagi karena bahkan semua kerampilan
seperti menulis, membaca, berbicara dan lainnya menggunakan media modul.

 media buku ajar

Buku ajar adalah sebuah media pembelajran yang tidak asing lagi, digunakan sebagai acuan
untuk berbagai keterampilan.
 Infokus

Pada pembelajaran menggunakan infokus metode menyimak bisa gunakan, dengan menampilkan
beberapa video yang sesuai dengan pembelajaran. Contohnya pada anak kelas awal guru bisa
menampilkan nyanyian nyanyian anak agar di ikuti dan dipahami, seperti pada serial upin ipin
yang menggunakan lagu bagau oh bangau untuk membuat anak-anaknya belajar.

Guru bisa menampilkan sebuah cerita dongeng yang memiliki pesan pesan moral baik seperti
sikancil dan buaya, atau guru bisa menceritakan dengan suara yang lantang agar dapat didengar
oleh semua siswabatau bisa mengubah posisi duduk menjadi tapal kuda.

2.5 Penggunaan media pembelajaran berbicara

Penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berbicara yang biasa


digunakan oleh seorang pendidik (guru) kelas rendah adalah dengan menggunakan media
pendidik itu sendiri sebagai alat peraga seperti penyiar televisi namun informasi yang
disampaikan hanya berupa perkenalan dan pengalaman saja. Selain itu juga masih banyak sekali
media yang dapat digunakan, yakni diantaranya :

 Media halaman cetak

Media halaman cetak digunakan sebagai media pembelajaran yaitu dengan cara menyediakan
sebuah halaman yang sudah terdapat beberapa bacaan yang bergambar seperti halnya komik,
yang kemudian memrintahkan peserta didik untuk membaca halaman cetak tersebut.

 Media photo

Media photo digunakan sebagai media pembelajrana yaitu dengan meminta peserta didik untuk
mengutarakan isi photo tersebut.

 Media telepon

Media telepon digunakan sebagai media pembelajaran yaitu dengan sebuah percakapan seperti
halnya sedang bertelepon. Pendidik harus lebih sigap untuk menanyakan sesuatu hal seperti
mengucapkan kata hallo, menanyakan nama, dan sebagainya. Media telepon ini juga bisa
digunakan ketika pendidik memerintahkan peserta didik untuk menyebutkan benda-benda yang
ada disekelilingnya atau bahkan alat transportasi, dan sebagainya sesuai dengan tema yang
dibahas.

 Media modul

Media modul digunakan sebagai media pembelajaran yaitu hanya digunakan oleh hanya
digunakan sebagai media tambahan mengenai materi yang akan disampaikan dalam
pembelajaran tersebut.

 Media buku ajar

Media buku ajar digunakan sebagai acuan pendidik dalam mengajar atau bisa dibilang sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

2.6 Penggunaan media pembelajaran membaca

Dalam meningkatkan kemmpuan membaca, biasanya seorang pendidik menggunakan sebuah


media pembelajaran terkhusus untuk kelas rendah Sekolah Dasar. Biasanya media pembelajaran
yang digunakan dikelas rendah adalah sebagai berikut :

 media halaman cetak

media halaman cetak biasanya digunakan oleh pendidik yaitu melalui selembar kertas yang
memuat tentang sebuah kosa kata atau kalimat pendek, yang kemudian pendidik membagikan
selembaran tersebut kepada peserta didik yang selanjutnya meminta peserta didik untuk
membacakan isi atau tulisan yang tertera di lembaran kertas tersebut.

 media photo

Media photo digunakan sebagai media pembelajaran oleh pendidik yakni dengan cara pendidik
menyediakan beberapa photo, yang kemudia peserta didik menyebutkan apa gambar didalam
foto tersebut, dan kemudian dieja perhuruf. Seperti contohnya photo seekor kelinci, maka peserta
didik anak menyebutkan bahwa didalam foto tersebut adalah kelinci, yang kemudian pendidik
menuliskan kata kelinci untuk bersama-sama dieja perhuruf. Dengan demikian peserta didik akan
terpacuh untuk menyebutkan fotonya dan juga untuk membacanya.

 media animasi

Media animasi digunakan sebgai media pembelajaran oleh pendidik yakni digunakan dengan
cara memberikan selembar kertas yang berisikan mengenai seseorang yang sedang melakukan
kegiatan sesuai dengan tema yang ditentukan yang disampingnya tertera bacaan mengenai
kegiatan di gambar tersebut, kemudian peserta didik memberikan sebuah penanda sebagai
petunjuk bahwa orang tersebut sedang melakukan sesuatu hal kegiatan.

 media modul dan buku ajar

media modul dan buku ajar, merupakan media yang sangat lumrah dilingkup pendidik karena
semua sekolah menerapkan media pembelajaran ini baik untuk meningkatkan keterampilan
membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Sedangkan media buku ajar digunakan oleh
pendidik (guru) sebagai acuan dalam penyampaian materi agar lebih terarah.

2.7 Penggunaan media pembelajaran menulis

Media pembelajaran juga sangat diperlukan dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan
dalam menulis. Ketika dilakukan sebuah penelitian di lingkup sekolah, maka dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran yang biasanya seorang pendidik (guru) gunakan untuk meningkatkan
keterampilan peserta didik dalam menulis, yaitu sebagai berikut :

• Media halaman cetak

Media ini digunakan peserta didik sebagai alat bantu untuk belajar menuis yakni dengan
menebalkan tulisan yang samar hingga menjadi lebih tebal dan jelas. Media halaman cetak juga
biasanya tidak hanya berisikan sebuah tulisan huruf, namun juga terdapat garis lurus, garis tegak,
dan garis lengkung. Dipenggunaaan media cetak ini, siswa hanya diberikan arahan untuk
melengkapi atau melanjutkan garis-garis dan huruf tersebut atasa bimbingan pendidik (guru).

• Media modul
Penggunaan media modul ini harus disesuaikan atau sejalan dengan data-data table, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan dari hasil pengamatan di lapangan.

• Media buku ajar

Penggunaan media modul ini harus disesuaikan atau sejalan dengan data-data table, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan dari hasil pengamatan di lapangan.

Dari ketiga media pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan menulis diatas, kita sebagai
seorang pendidik (guru) harus membuat media pembelajaran yang baru agar peserta didik tidak
merasa bosan dalam kegiatan belajar. Dibawah terdapat beberapa media pembelajaran yang
dapat seorang pendidik (guru) terapkan sebagai sebuah media yang sangat menarik dan
menyenangkan :

• Buku diari

Buku diari ini bisa digunakan peserta didik sebagai suatu catatan khusus atau pribadi tentang
perjalanan hidup atau pengalaman seseorang (peserta didik) dalam kesehariannya. Mengenai
tentang apa yang mereka rasakan, apa yang mereka temukan dan alami semua itu dituangkan
secara bebas kedalam buku diari. Maka buku diari ini memanglah bersifat rahasia sehingga yang
guru tidak diperbolehkan untuk membocorkan isi buku diari tersebut, dengan kata lain yang
mengetahui hanya peserta didik dan sang guru.

• Mading sekolah

Dengan adanya madding dilingkup sekolah dapat dijadikan sebagai tempat bagi siswa untuk
menempelkan sebuah karyanya terutama tulisan yang kemudian kemungkinan besar akan dibaca
oleh teman-temannya. Contoh yang bisa dilakukan dalam penggunaan media madding sekolah I
ni adalah siswa diarahkan untuk membuat sebuah puisi, cerita pendek, ataupun berita serta
pengalamannya yang kemudian karya tersebut akan ditempel di madding sekolah.

Dalam pembelajaran menulis dasar bagi peserta didik dapat disatukan dengan pembelajaran
membaca dasar, yaitu dengan mengenalkan dan membaca huruf-huruf vokal dan konsonan.
Pelajar menulis dasar ini sangatlah penting sebagai awal mereka atau bekal dalam pembelajaran
menulis lanjut. Berikut ini, terdapat tahapan-tahapan dalam pembelajaran menulis awal atau
dasar, yakni sebagai berikut :

1) Mengenalkan huruf-huruf dengan sebuah lagu

Lagu merupakan alternative media pembelajaran yang sudah banyak sekali para pendidik (guru)
gunakan, hal ini dikarenakan bahwa anak (peserta didik) sangat senang dan bergairah dalam
melakukan sesuatu hal apabila terdapat sesuatu yang menurutnya menarik dan membuatnya
menyenangkan. Dengan demikan pengenalan huruf-huruf vokal dan konsonan atau biasa dikenal
dengan huruf alphabet akan lebih menyenangkan dengan menggunakan lagu ABC. Yang dapat
mudah diingat dan dipahami oleh peserta didik.

2) Memegang Pensil dan menggoreskan ke buku

Setelah peserta didik dikenalkan tentang huruf-huruf melalui lagu ABC tersebut, selanjutnya
mereka diajarkan mengenai bagaimana cara memegng pensil yang benar. Karena mungkin saja
terdapat beberapa peserta didik yang belum mengetahui atau belum bisa cara memegang pensil
yang nyaman, terkhusus di kelas satu. Pendidik harus memberikan contoh bagaimana memegang
pensil agar tidak lepas, untuk itu memegang pensil harus dengan tangan yang erat tetapi tidak
keras sehingga mudah untuk diarahkan menulis. Kemudian pendidik (guru) memerintahkan
peserta didiknya untuk memegang pensil dan memulai menulis garis di buku masing-masing.
Disini hanya perlu pembiasaan saja agar tulisannya rapih dan tidak bergerigi. Selanjutnya
pendidik berkeliling meja untuk memeriksa hasil tulisannya dan apabila terdapat peserta didik
yang belum benar memegang pensil maka pendidik akan memperbaikinya.

3) Pengenalan Huruf dari yang termudah

Dalam pengenalan huruf ini tidak semata-mata langsung diperkenalkan semua 26 huruf, namun
dikenalkan dalam setiap pertemuan dibagi menjadi bebrapa tahap agar mudah dipahami.
Biasanya setiap pertemuan pendidik (guru) hanya mengenalkan 5 sampai 6 huruf, bahkan ada
pula yang memperkenalkan 2 hingga 3 huruf dalam satu pertemuan. Berikut ini terdapat urutan
pengenalan huruf yang sudah dibagi menjadi lima pertemuan, yakni diantaranya :

• Pertemuan pertama huruf vokal : a, i, u, é, o, (e)


• Pertemuan kedua huruf konsonan I : c, d, g, j, y

• Pertemuan ketiga huruf konsonan II : b, h, k, l, t

• Pertemuan keempat huruf konsonan III : m, n, s, p, r, w

• Pertemuan keenam huruf konsonan IV : f, q, v, x, z

Biasanya huruf vocal seringkali sebagai pendahulu dalam pengenalan huruf, hal tersebut
dikarenakan huruf vokal ini sering sekali muncul dalam sebuah kata atau suku kata. Untuk huruf
vokal “e” memiliki dua car pembacaan yakni sebagai e’ (pepet) dan e (taling), biasanya
pembelajaran awal seringkali melakukan kesalahan dalam penyebutan e pepet dan taling. Untuk
itu sebagai seorang pendidik harus membenarkan pengucapannya tersebut.

4) Rentetan Huruf

Sebagaimana yang diungkapkan diatas, pembelajaran menulis berawal dari pembelajaran


membaca awal. Untuk itu sebelum peserta didik diajarkan untuk menulis, alangkah baiknya
mereka diajarkan untuk mengenal huruf-huruf yang akan dibacanya. Kdalam kegiatan membaca
ini pendidik harus memastikan bahwa semua siswa sudah mampu mengenal huruf dengan cara
membacanya, kemudian mereka diarahkan untuk menulis kata yang dibacanya ke dalam buku
tulis.

Dalam mengenalkan huruf para pendidik juga perlu untuk mengkreatifkan kemiripan huruf-huruf
tersebut dengan benda yang ada disekelilingnya, sebagai contoh :

• Huruf a diibaratkan seperti mata, oleh karena itu untuk mengenalkan huruf “a” pendidik
menuliskan a = mata.

• Huruf i diibaratkan seperti lilin, oleh karena itu untuk mengenalkan huruf “I” pendidik
menuliskan i = Lilin

• Huruf u diibaratkan seperti lumut, oleh karena itu untuk mengenalkan huruf “u” pengajar
menuliskan u = rumput

• dan seterusnya.
5) Pembentukan kata-kata awal

Dibawah ini terdapat contoh pembentukan kata-kata awal, yakni diantaranya :

• Ai

• Aci

• Ada

• ada aci ai

• ada caca

• ade

• dua ade oca

• ade oca ica

• ada gigi ade

• dan seterusnya
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya Anda mengenal beberapa jenis
media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan dan
memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/9432/12/12%20BAB%20II-08503247004.pdf

hal 2 dan 3, 6

Pendidikan, J., Islam, A., & Keguruan, I. (n.d.). SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 01 MERAKSA

AJI TULANG BAWANG. Retrieved February 13, 2021, from

https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1822/1/Yulisa%20Andriyani%20139991.pdf

‌Uda Awak. (2013). Matra Pendidikan: Manfaatkan 3 Jenis Media Ini Buat Belajar Menulis.

Matra Pendidikan. https://www.matrapendidikan.com/2016/03/manfaatkan-media-ini-

buat-belajar.html

media menulis D Syahrudin

PEMBELAJARAN MENULIS AWAL DI KELAS RENDAH Prana D. Iswara, M.Pd. 1

Pelajaran menulis awal harus dikuasai pembelajar sekolah dasar terutama pada awal

pelajaran mereka (di kelas 1. (2016). PEMBELAJARAN MENULIS AWAL DI KELAS


RENDAH - PDF Download Gratis. Docplayer.info. https://docplayer.info/164001-

Pembelajaran-menulis-awal-di-kelas-rendah.html

Prana D. Iswara, M.Pd

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/197607312001121-
ADE_SUTISNA/MENYIMAK_DAN_MEDIA_PEMBELAJARANNYA.pdf

Pengawas, S., Dasar, S., Pendidikan, U., Banjarmasin, K., Jalan Pembangunan, B., 17, R.,

Belitung, K., & Banjarmasin, S. (n.d.). PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS

RENDAH DI SEKOLAH DASAR ISLAM SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN (THE

LEARNING OF INDONESIAN OF LOW CLASS AT ISLAMIC PRIMARY SCHOOL OF

SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN). Retrieved February 13, 2021, from

https://media.neliti.com/media/publications/74580-ID-none.pdf

Sufriadi PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS RENDAH DI SEKOLAH


DASAR ISLAM SABILAL MUHTADIN

BANJARMASIN

4dm1n. (2012, December 13). KATA PENGANTAR :: Contoh Kata Pengantar.

Ruangguruku.com; ruangguruku.com. https://ruangguruku.com/kata-pengantar-contoh-

kata-pengantar/


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai