Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN IPA SD

Ruang lingkup Materi IPA SD Dalam Kurikulum Tematik Terpadu

Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M. Pd

Kelompok 1:

AYUNI EKA PUTRI (19129198)

AZIL ALFATSA TOMA ( 19129094)

PUTRI SEPTIYANDA ( 19129275)

SHERIN OKTI ELVIRA ( 19129311)

No. Aspek yang dinilai SKOR


4 3 2 1
1. Kedalaman Pembahasan Materi
2. Bukti-Bukti Contoh Penerapan
Konsep
3. Kecukupan Referensi
4. Penguasaan Konsep
5. Penyajian (ppt dan presentasi)
6. Kelengkapan soal-soal min. 5 buah

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang
setia menemani hingga akhir zaman.

Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah
Pendidikan IPA SD dengan judul “Ruang lingkup Materi IPA SD Dalam Kurikulum Tematik
Terpadu”. Di samping itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:

Ibu Dr. Yanti Fitria, S.pd, M.pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan IPA SD

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah penulis harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.

Padang, 9 Maret 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Hakikat Pembelajaran IPA .................................................................................... 3


B. Tematik Terpadu ................................................................................................... 4
C. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Dalam Tematik Terpadu ............................... 7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikat Pembelajaran IPA merupakan persiapan di masa depan, dalam hal ini masa
depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua. Oleh karenanya, sekolah mempersiapkan
mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang.
IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis
dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri
Sulistyorini, 2007: 39).
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat dipaparkan hakikat pembelajaran IPA di
Sekolah dasar. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui hakikat
pembelajaran IPA secara lebih mendalam sebelum menjadi seorang guru dan mengajarkan
mata pelajaran IPA kepada siswa di dalam kelas.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang berikut, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan hakikat pembelajaran IPA?

2. Apa yang dimaksud dengan tematik terpadu?

3. Apa saja ruang lingkup pembelajaran IPA dalam tematik terpadu?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut.

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hakikat pembelajaran IPA.

1
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tematik terpadu.

3. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup pembelajaran IPA dalam tematik terpadu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pembelajaran IPA

Hakikat Pembelajaran IPA merupakan persiapan di masa depan, dalam hal ini masa
depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua. Oleh karenanya, sekolah mempersiapkan
mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang.

Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan


dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran
dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau
kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari
merencanakan progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar
(lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan
alat-alat evaluasinya (Zaini, 2004: 4).
IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis
dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sulistyorini,
2007: 39).
Menurut Iskandar (2001) IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan
agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA
sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk
memahami alam sekitar secara lebih mendalam.

3
B. Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang


menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai
pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai,
baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.Pembelajaran tematik memberi
penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran,
untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.(Abdul
Majid, 2014)
Pembelajaran tematik berdasar pada filsafat konstruktivisme yang berpandangan
bahwa pengetahuan yang dimiliki peserta didik merupakan hasil bentukan peserta didik
sendiri. Peserta didik membentuk pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan,
bukan hasil bentukan orang lain. Proses pembentukan pengetahuan tersebut berlangsung
secara terus menerus sehingga pengetahuan yang dimiliki peserta didik menjadi semakin
lengkap.
Pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan
terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Teori
pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan
bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan
anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau
merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta
didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan
proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari
akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Selain itu, penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat
membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap
perkembangannya peserta didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistik).

4
Pembelajaran tematik memiliki ciri khas, antara lain:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan


kebutuhan anak usia sekolah dasar;
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari
minat dan kebutuhan peserta didik;
3. Kegiatan belajar dipilih yang bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga
hasil belajar dapat bertahan lebih lama;
4. Memberi penekanan pada keterampilan berpikir peserta didik;
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya; dan
6. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Tujuan dari pembelajaran tematik adalah:

1. Menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi.


2. Memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna.
3. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga
penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari semua mata pelajaran kecuali
agama. Mata pelajaran yang dimaksud adalah: Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA,
IPS, Penjasorkes dan Seni Budaya dan Prakarya.

Pembelajaran Tematik Terpadu dalam Kurikulum 2013

Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum 2013


berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah yang menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran
parsial menuju pembelajaran terpadu.” Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan
melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.

5
1. Pendekatan pembelajaran tematik terpadu diberikan di sekolah dasar mulai dari kelas
I sampai dengan kelas VI.
2. Pendekatan yang dipergunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari
berbagai mata pelajaran yaitu; intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner dan
trans-disipliner. Intra Disipliner adalah Integrasi dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara utuh dalam setiap mata pelajaran yang integrasikan melalui tema.
Inter Disipliner yaitu menggabungkan kompetensi dasar-kompetensi dasar beberapa
mata pelajaran agar terkait satu sama lain seperti yang tergambar pada mata pelajaran
IPA dan IPS yang diintegrasikan pada berbagai mata pelajaran lain yang sesuai. Hal
itu tergambar pada Struktur Kurikulum SD untuk Kelas I-III tidak ada mata pelajaran
IPA dan IPS tetapi muatan IPA dan IPS terintegrasi ke mata pelajaran lain terutama
Bahasa Indonesia. Multi Disipliner adalah pendekatan tanpa menggabung-kan
kompetensi dasar sehingga setiap mapel masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
Gambaran tersebut adalah IPA dan IPS yang berdiri sendiri di kelas IV-VI. Trans
Disipliner adalah pendekatan dalam penentuan tema yang mengaitkan berbagai
kompetensi dari mata pelajaran dengan permasalahan yang ada di sekitarnya.
3. Pembelajaran tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan berbagai proses
integrasi berbagai kompetensi.
4. Pembelajaran tematik terpadu diperkaya dengan penempatan mata pelajaran Bahasa
Indonesia sebagai penghela/alat/media mata pelajaran lain.
5. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing Kompetensi
Dasar dari masing-masing mata pelajaran.

Pembelajaran tematik terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata


pelajaran yang terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) KI-3 dan juga keterampilan yang
tergambar pada KD KI-4 dalam suatu proses pembelajaran. Implementasi KD KI-3 dan KD
KI-4 diharapkan akan mengembangkan berbagai sikap yang merupakan cerminan dari KI-1
dan KI-2. Melalui pemahaman konsep dan keterampilan secara utuh akan membantu peserta
didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Penggunaan tema diharapkan akan
memberikan banyak keuntungan, di antaranya:

6
1. Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2. Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
3. Peserta didik memahami materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4. Peserta didik dapat dapat memiliki kompetensi dasar lebih baik, karena mengkaitkan
mata pelajaran dengan pengalaman pribadi peserta didik;
5. Peserta didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6. Peserta didik lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,
untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus
mempelajari mata pelajaran lain;
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

Secara pedagogis pembelajaran tematik berdasarkan pada eksplorasi terhadap


pengetahuan dan nilai-nilai yang dibelajarkan melalui tema sehingga peserta didik memiliki
pemahaman yang utuh. Peserta didik diposisikan sebagai pengeksplorasi sehingga mampu
menemukan hubungan-hubungan dan pola-pola yang ada di dunia nyata dalam konteks yang
relevan. Pembelajaran tematik dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai kemampuan,
keterampilan dan sikap yang diperoleh melalui proses pembelajaran tematik terpadu ke dalam
konteks dunia nyata yang di bawa kedalam proses pembelajaran secara kreatif.

C. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA dalam Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum 2013


berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah yang menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran
parsial menuju pembelajaran terpadu.” Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan
melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.
Pembelajaran tematik terpadu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.

7
2) Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu nampak. Fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema-tema yang paling dekat
dengan kehidupan peserta didik.
3) Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan
dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap. 4. Sumber belajar tidak terbatas
pada buku.
4) Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan
karakteristik kegiatan yang dilakukan.
5) Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat
mengakomodasi peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan,
pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik.
6) Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan
tersendiri.
7) Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences) dari
hal-hal yang konkret menuju ke abstrak.
Menurut Wedyawati (2019) Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD'MI meliputi
aspek-aspek berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan. yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
2) Benda/materi. sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi. panas. magnet. listrik. cahaya dan
pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah. bumi. tata surya, dan benda-benda langit
lainnya.
Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup Tubuh dan panca indra,
Tumbuhan dan hewan, Sifat dan wujud benda- benda sekitar, Alam semesta dan
kenampakannya, Bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan, Daur hidup makhluk hidup,
Perkembangbiakan tanaman, Wujud benda, Gaya dan gerak, Bentuk dan sumber energi dan
energi alternatif, Rupa bumi dan perubahannya, Lingkungan, alam semesta, dan sumber daya
alam, Iklim dan cuaca, Rangka dan organ tubuh manusia dan hewan, Makanan, rantai
makanan, dan keseimbangan ekosistem, Perkembangbiakan makhluk hidup, Penyesuaian diri
makhluk hidup pada lingkungan, Kesehatan dan sistem pernafasan manusia, Perubahan dan
sifat benda, Hantaran panas, listrik dan magnet, Tata surya, Campuran dan larutan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang


menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai
pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai,
baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.

Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup Tubuh dan panca indra,
Tumbuhan dan hewan, Sifat dan wujud benda- benda sekitar, Alam semesta dan
kenampakannya, Bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan, Daur hidup makhluk hidup,
Perkembangbiakan tanaman, Wujud benda, Gaya dan gerak, Bentuk dan sumber energi dan
energi alternatif, Rupa bumi dan perubahannya, Lingkungan, alam semesta, dan sumber daya
alam, Iklim dan cuaca, Rangka dan organ tubuh manusia dan hewan, Makanan, rantai
makanan, dan keseimbangan ekosistem, Perkembangbiakan makhluk hidup, Penyesuaian diri
makhluk hidup pada lingkungan, Kesehatan dan sistem pernafasan manusia, Perubahan dan
sifat benda, Hantaran panas, listrik dan magnet, Tata surya, Campuran dan larutan.

B. Saran

Setelah menbaca makalah ini, diharapkan pembaca memahami tentang ruang lingkup
pembelajaran IPA dalam tematik terpadu. Demikianlah makalah ini kami buat, kami juga
menyadari bahwa dalam penulisan terdapat banyak kesalahan, untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diperlukan agar dapat lebih baik lagi dalam penulisan berikutnya. Atas
perhatian pembaca semua, penulis ucapkan terimakasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 1998. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.


Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan IPA. Bandung: Maulana.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sulistyorini, Sri. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Semarang: Tiara Wacana
Wedyawati, Yasinta Lisa. 2019. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Yogyakarta:
Deepublish.
W.J.S. Poerwadarminta. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Zaini, Hisyam. 2008. Srategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Insan Mandiri.

10

Anda mungkin juga menyukai