Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMBELAJARAN PRAKARYA

“Ruang lingkup keterampilan dan kerajinan dan Pembagian keterampilan dan


kerajinan dalam prakarya SD”

Disusun Oleh :

Nurmalia Cahaya Murni

19129147

19 BB 05

Dosen Pengampu :

Drs. Yunisrul, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengertian
Kerajinan dan Keterampilan Dalam Pembelajaran Prakarya”. Adapun tujun dari penyusunan
dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pembelajaran
Prakarya”.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari
dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Prakarya, Drs. YUSNIRUL, M.Pd Pada makalah
yang kami susun ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka kami meminta
kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
didalam dunia pendidikan. Dan semoga kita mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani
oleh anak didik.

Padang, 19 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Ruang lingkup kerajinan dan keterampilan .................................................. 3
B. Pembagian kerajinan dan keterampilan ........................................................ 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15
A. Kesimpul ................................................................................................ 15
B. Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata kuliah Pengantar Pendidikan Seni, mencoba untuk menjelaskan dan


memaparkan tentang seberupa Iluas ruang lingkup seni itu sebenarnya. Semi scbagai seni
itu sendiri dan seni dalam konteks diltar dirinya. Bagaimana seni terlibat dalam aktivitas
kehidupan manusia dan seni dalam pendidikan. Pemahaman tentang ruang lingkup seni
akan sangat membantu mahasiswa ketika mengajar kesenian di sekolah. Selain itu
pemshaman mahasiswa terhadap materi ini sangat diperlukun ketika menjelaskan tentang
seni musik, tari, dan seni rupa kepada anak didik.

Dengan demikian anak didik tidak melulu diperkenalkan dengan keteknisan


berkesenian tetapi juga melebar hingga pada keterlibatan seni dalam kehiduan mereka. Di
sinilah pentingnya memahami konteks kesenian dalam kehidupan, tidak hanya sekedar
memahami secara tekstual dari cabang-cabang seni yang ada.

Sebelum mengeml seni lebih jauh, sebelumnya harus perlu memahami pengertian seni
secara benar. Secara umum seni bisa diartikan sebagai ungkapun perasaan seseorang yang
dituangkan ke dalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nadu, syair, dimana mengandung
unsur unsur keindahan sehingga dapat mempengaruhi orang lain. Seni pada
mulanyandalah proses dari manusia, dan merupakan sinonim dari ilmu. Seni bisa dilihat
dalam intisari ekspresi dari days kreativitas manusia. Seni dapat juga diartikan dengan
sesuntu yang diciptakan manusia dimana seni tersebut mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai karena estetis seni mempunyai
makna yang relatif dalam mengungkapkan nilai-nilai keindahannya. Sebagai pembuka
bagian pertama dalam diktat ini akan dijelaskan pengertian tentang wawasan seni.

Wawasan seni itu sendiri adalah pandangan, sikap, pendekatan dan pengertian tentang
prinsip berkesenian terhadap karya seni. Wawasan seni penting kita ketahui karena
merupakansikap dan pandangan kita terhadap masalah kesenian. Disini akan diuraikan
masalah wawasan seni yang dikaitkan dengan menghayati pengertian seni, fungsi seni,
tujuan seni, perkembangan seni dan media seni. Untuk pengertian seni lebih mengarah
puda substansi materi tentang cabang-cabang seni yang ada beserta karakteristik yang
membentuknya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ruang lingkup Kerajinan dan keterampilan
2. Bagaimana Pembagian kerajinan dan keterampilan

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Ruang lingkup kerajinan dan keterampilan
2. Untuk mengetahui Pembagian kerajinan dan keterampilan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup kerajinan dan keterampilan


1. Pengertian dan Ruang lingkup kerajinan dan keterampilan

Defenisi/ pengertian dari keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal,


fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu
menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Sedangkan Kerajinan Tangan adalah menciptakan suatu produk atau barang yang
dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga memiliki nilai
jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal, jika
kalian memiliki keterampilan dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin
dengan kerajinan yang akan anda miliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.

a. Kerajinan Tangan Kerajinan tangan dengan nilai pendidikan yang diujudkan dalam
prosedur pembuatan. Prosedur yang dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa
langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan,
toleransi sosial, serta korporat sosial memulai pemahaman karya orang lain. Pembuat
pola di atas dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai
dengan warna lokal merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan
ketelitian serta penuh toleransi. Jika salah seorang membuat kesalahan maka hasil
akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola an motif hiasnya.
Prosesdur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di sekolah.
b. Rekayasa yang memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional
dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien. Pengertian
teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging
dengan lemaknya sendiri. Oleh karena itu, konsep teknologi untuk mengembangkan
diri dengan kemampuan yang diperoleh dari belajar tersebut. Kata 'rekayasa'
merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan dan
rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru
yang lebih berperan dan kegunaan.
c. Budidaya Budidaya berpangkal pada budidaya, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk
menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar

3
(tumbuh), dan berkembang (banyak). Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah
dirinya (pembudidaya) hidup, tumbuh dan berkembang.
d. Pengolahan Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda
agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah
mengubah benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, memodifikasi
bahan tersebut. Oleh karena itu pengolahan menggunakan sistem desain, yaitu
mengubah masukan menjadi sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh:
membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain secara
tepat, tetapi juga membutuhkan perasaan terutama rasa lidah dan bau-bauan agar
sedap. Kerja ini akan melatih rasa, dan kesabaran serta berpikirapraktis serta tepat.
Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, serta racikan yang membutuhkan ketelitian
dan kesabaran.

2. Persamaan Dan Perbedaan Keterampilan dan Kerajinan


a. Persamaan
Kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam
mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna
sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan
b. Perbedaan
Keterampilan tidak hanya terikat pada kreatifitas membuat dan menghasilkan
sesuatu dengan alat, keterampilan lebih luas mencakup kemampuan seseorang
dalam berbagai bidang, sedangkan kerajinan tangan terbatas pada apa yang akan
ia kelola untuk dapat menghasilkan nilai dalam pekerjaannya dan membutuhkan
alat atau benda untuk bisa ia ubah menjadi bermanfaat.

3. Faktor-Faktor Penentu Keterampilan

Adapun faktor-faktor yang menentukan keterampilan secara umum dibedakan


menjadi 3 hal utama, yaitu :

a. Faktor proses belajar (learning process)

Proses belajar yang baik tentunya harus mendukung upaya menjelmakan


pembelajaran pada setiap pesertanya. Dengan memahami berbagai teori belajar akan
memberi jalan tentang bagaimana pembelajaran bisa dijelmakan, yang inti sari dari
adanya kegiatan pembelajaran adalah terjadinya perubahan pengetahuan dan perilaku

4
individu peserta pembelajaran.

Dalam pembelajaran gerak, proses belajar yang harus diciptakan adalah yang
dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang digariskan oleh teori belajar yang
diyakini kebenarannya serta dipilih berdasarkan nilai manfaatnya. Berbagai tanda
serta langkah yang bisa menimbulkan berbagai perubahan dalam perilaku peserta
didik ketika sedang belajar gerak harus diupayakan kehadirannya. Di pihak lain, teori-
teori belajar mengajarkan atau mengarahkan kita pada pemahaman tentang metode
pengajaran yang efektif. Apakah suatu materi pelajaran cocok disampaikan dengan
menggunakan metode keseluruhan versus bagian, metode distribusi versus metode
padat, atau metode pengajaran terprogram yang kesemuanya merupakan poin-poin
yang akan mengarahkan pada pencapaian keterampilan[1]

b. Faktor pribadi (personal factor)

Setiap orang merupakan individu yang berbeada-beda, baik dalam hal fisik,
mental, emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan yang sering
didengar dalam kehidupan sehari-hari bahwa si A berbakat besar dalam voli, si B
berbakat dalam olahraga-olahraga individu, dsb. Demikian juga bahwa seorang
anaklebih cepat menguasai suatu keterampilan, sedang anak yang lain memerlukan
waktu lebih lama. Dan semua ini merupakan pertanda bahwa individu memilik ciri,
kemampuan, minat, kecenderungan, serta bakat yang berbeda.

Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka siswa yang mempelajari


gerak ditentukan oleh ciri-ciri atau kemampuan dan bakat dari orang yang
bersangkutan dalam menguasain sebuah keterampilan tertentu, maka akan semakin
mudah untuk menguasai keterampilan yang dimaksud. Ini semua membuktikan bahwa
faktor pribadi yang mempengaruhi penguasaan keterampilan.

c. Faktor situasional (situational factor)

Sebenarnya faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi pembelajaran


adalah lebih tertuju pada keadaan lingkungan yang termasuk dalam faktor situasional
itu antara lain seperti : tipe tugas yang diberikan, peralatan yang diguanakan termasuk
media belajar, serta kondisi sekitar dimana pembelajaran itu dilangsungkan. Faktor-
faktor ini pada pelaksanaannya akan mempengaruhi proses pembelajaran serta kondisi
pribadi anak, yang kesemuanya terjalin saling menunjang dan atau sebaliknya.

5
Penggunaan peralatan serta media belajar misalnya secara langsung atau tidak,
tentunya akan berpengaruh pada minat dan kesungguhan siswa dalam proses belajar
yang pada gilirannya akan juga mempengaruhi keberhasilan mereka dalam menguasai
keterampilan yang sedang dipelajari. Kemajuan teknologi yang belakangan
berkembang juga dianggap menjadi penyebab utama dalam mendongkrak
keberhasilan seseorang sebagai gambaran nyata dari dari semakin terkuasainya
keterampilan dengan lebih baik lagi. Demikian juga kemajuan dalam bidang
kesehatan dan kedokteran, dalam dekade terakhir telah mampu mengungkap banyak
rahasua dari kemampuan akhir manusia dalam hal gerak dan keterampilan.

B. Pembagian Keterampilan dan Kerajinan


1. Kerajinan dari Bahan Lunak
a. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak

Kerajinan dari bahan lunak menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(2014, hlm. 6) yaitu: “produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar lunak”.
Kerajinan dari bahan lunak yang dibuat merupakan pembuatan benda dari bubur
kertas dan clay.

Bahan lunak adalah bahan yang empuk dan mudah dibentuk misalnya tanah liat, lilin,
plastisin dan sabun (Jui, L Julius, 2000). Bahan tanah liat mudah didapat namun tidak
sembarang tanah liat baik mutunya untuk dibuat patung. Tanah liat yang baik untuk
mematung harus memenuhi persyaratan antara lain bersih dari kerikil, dari rumput,
dari akar dan benda lainnya, selain itu daya susut tanah tidak lebih dari 10% sehingga
ketika patung yang di buat sudah kering maka tidak akan pecah atau hancur. Keadaan
tanah liat yang plastis sehingga mudah dibentuk, jadi tidak terlalu keras maupun tidak
terlalu lembek. Untuk bahan plastisin dapat dibeli di toko. Bahan sabun juga mudah
didapatkan di toko- toko, namun ukuran sabun yang ada di pasaran sangat kecil
sehingga Ananda kesulitan apabila akan membuat patung ukuran besar daribahan
sabun.

b. Jenis dan Sifat Bahan Lunak

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah terbiasa melihat dan menggunakan


benda-benda seperti piring, keramik, dompet, hiasan dan benda kerajinan lain.
Berbagai kerajinan Nusantara banyak yang menggunakan bahan dasar lunak. Sifat
dari bahan lunak pada umumnya lentur dan dinamis saat dalam proses pembuatan,
namun ada beberapa bahan lunak yang begitu kering bahan dasarnya menjadi keras.
6
c. Manfaat Karya Kerajinan Bahan Lunak

Benda kerajinan menggunakan bahan lunak memiliki fungsi atau manfaat bagi
kehidupan, baik sebagai benda pakai dan benda hiasan. Sebagai benda pakai,
kerajinan digunakan untuk keperluan praktis, diantaranya tempat makanan, sayuran,
buah-buahan, kemasan, gendongan, pelengkap busana dan yang lainnya. Produk
kerajinan sebagai benda pakai mengutamakan fungsi, sedang keindahan menjadi
pendukungnya.

Manfaat benda kerajinan sebagai benda hiasan, benda tersebut dibuat menjadi
bagian keperluan hiasan, pajangan atau sebagai elemen estetis sebuah ruangan. Benda
ini mengutamakan keindahan dan keunikan dibanding kegunaan. Contohnya benda
hiasan dinding, pajangan, aksesoris, dan lain sebagainya. Bagian ini dipaparkan jenis
benda kerajinan bahan lunak dilihat dari segi manfaatnya.

d. Pembagian Kerajinan Bahan Lunak


Kerajinan bahan lunak terdiri dari dua bagian :
1) Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam merupakan bahan karya kerajinan yang didapat dari alam.
Cara pengolahannya juga dilakukan secara alami. Seseorang yang membuat
kerajinan dari bahan lunak alam umumnya tidak dicampur atau dikombinasi lagi
dengan bahan buatan. Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang didapat dan
diolah dari alam sekitar. Artinya tidak dicampur dengan bahan-bahan bukan
alami.

Bahan Lunak Alami Sesuai dengan namanya, bahan lunak alami berasal dari
alam seperti tanah liat, pasir dan serat alam seperti daun, bunga, kulit pohon serta
kulit hewan. Selain itu, untuk bahan lunak alami juga tidak memerlukan campuran
bahan lain saat akan diolah menjadi sebuah produk. Contoh dari bahan lunak alam
adalah kulit telur, tanah liat, getah nyatu, flour clay, bubur tisu, daun-daun kering
dan lain.

Kerajinan Bahan Lunak Alami dibagi menjadi dua yaitu:

a) Serat Alam
Kerajinan serat alam merupakan kerajinan yang memanfaatkan serat alam
sebagai bahan bakunya. Prses pembuatannya dibutuhkan ketelatenan, biasanya

7
dibuat dengan menggunakan Teknik menganyam atau menenun. Hasil
kerajinan serat alam ini bisa dilihat dalam wujud benda, mulai dari perkakas
rumah tangga hingga menjadi produk fashion yang keren. Contohnya seperti
tas, sepatu hingga hiasan dinding. Lantaran memiliki nilai seni yang tinggi, tak
heran jika kerajinan ini dibanderol dengan harga yang mahal. Berikut gambar
hasil kerajinan dari serat alam.

b) Tanah Liat
Tanah liat merupakan bahan alami yang paling banyak ditemui di pasaran.
Biasanya jenis bahan ini akan diolah menjadi kerajinan bahan alam seperti
vasbunga, guci, piring, tembikar dan pelengkap makanan lainnya.

c) Kulit Bahan Alami


Kulit bahan alami yang sering diolah menjadi kerajinan bahan lunak seperti
dompet, tas atau lainnya. Bahan baku kerajinan ini menggunakan kulit hewan
yang sudah termasak sehingga mudah dibentuk. Warna dari kerajinan bahan
lunak alami ini ada beragam, mulai dari cokelat, putih, hitam atau krem sesuai
dengan kulit hewan yang digunakan.

8
2) Bahan Lunak Buatan

Kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan


bahan dasar keras. Bahan keras yang digunakan untuk pembuatan kerajinan yaitu
kayu. Motif pada pembuatan ukiran kayu sangat bermacam-macam, seperti yang
diungkapkan oleh Soepratno (1997, hlm.2) bahwa: “Pada dasarnya jenis motif
terdiri dari: (1) Motif geometris berupa garis lurus, garis patah, garis sejajar, dan
garis lingkaran, (2) Motif naturalis berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
sebagainya.”

Bahan lunak buatan biasa berasal dari sesuatu yang dibuat oleh manusia.
Misalnya, sabun, clay, lilin, bubur kertas, gips, fiberglas, spons dan bahan lainnya.
Kerajinan bahan lunak buatan terbagi 3 yaitu :

a) Gips
Kerajinan bahan lunak alam buatan biasanya terbuat dari gips. Ini merupakan
bahan mineral yang mengandung zat hidrat kalsium, karbonat, sulfat nitran
dan lainnya. Bahan baku ini biasanya berbentuk bubuk dan kemudian
dicampur dengan air hingga menjadi adonan kental. Gips memiliki tekstur
yang mudah hancur, Jenis kerajinan yang dibuat menggunakan gips adalah
patung hias, relief dinding, vas bunga, bingkai foto dan lainnya. Ciri khas
kerajinan bahan lunak yang terbuat dari gips adalah warnanya, yaitu putih.

9
b) Sabun
Sabun batangan yang sudah tak terpakai bisa dijadikan pula sebagai kerajinan
bahan lunak buatan. Buatlah adonan dengan mencampurkan sabun, sagu dan
air. Biasanya untuk menciptakan kreasi berupa clay, boneka, figure.

c) Bubur Kertas Kerajinan

Bahan lunak alam juga bisa dibuat menggunakan kertas bekas. Caranya juga
mudah, hancurkan kertas yang sudah tidak terpakai kemudian campurkan
dengan air, lem, tepung kaji serta bahan lain yang dibutuhkan. Agar teksturnya
tidak terlalu lembek sebaiknya mencampurkan tepung kanji, lem dan airnya
dengan perbandingan yang sama ya. Karena jika adonan bubur kertas terlalu
lembek akan sulit untuk dibentuk sesuai keinginan. Setelah tekstur sudah
sesuai, dapat mengolahnya menjadi berbagai bentuk sesuai selera. Jangan lupa
diberi warna agar lebih menarik.

10
d) Benda kerajinan bahan lunak lilin

Kerajinan bahan non alamiah berupa lilin cukup mudah dibentuk dan dibuat
kerajinan. Bentuknya yang lunak dan sangat mudah untuk menambah dan
menguranginya sehingga menghasilkan bentuk yang unik. Peralatan yang
digunakan dalam berkarya kerajinan bahan non alamiah lilin yakni kompor
yang akan terus menghangatkan dan mencairkan bahan lilin.

2. Kerajinan Bahan Keras


Pengertian Kerajinan Bahan Keras, Kerajinan dari bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar keras. Bahan keras yang digunakan untuk
pembuatan kerajinan yaitu kayu. Motif pada pembuatan ukiran kayu sangat
bermacam-macam, seperti yang diungkapkan oleh Soepratno (1997, hlm.2) bahwa:
“Pada dasarnya jenis motif terdiri dari: (1) Motif geometris berupa garis lurus, garis
patah, garis sejajar, dan garis lingkaran, (2) Motif naturalis berupa tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan sebagainya.”

Bahan kayu dan batu. Untuk bahan dari kayu yang sifatnya keras contohnya:
kayu Jati, kayu Sonokeling, kayu Ulin, sedang bahan dari batu contohnya: batu

11
Padas, batu Granit,batu Pualam, batu Andesit.

a. Pembagian Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan bahan keras dibagi menjadi dua :

1) Bahan Keras Alami


Kerajinan dari bahan keras alami adalah kerajinan yang memakai bahan baku
dari alam. Bahan baku ini mengalami proses pengolahan, tetapi wujud
bendanya tidak berubah. Contoh bahan keras alami adalah rotan, kayu, bambu,
tulang, biji-bijian, pasir, kerang, batu dan lain sebagainya.
2) Bahan Keras Buatan
Kerajinan dari bahan keras buatan berasal dari bahan yang sudah melalui
proses pengolahan kembali. Bahan-bahan tersebut diolah sampai menjadi
keras dan bentuknya berubah. Bahan seperti itulah yang dijadikan sebagai
bahan baku kerajinan. Contoh bahan keras buatan adalah logam, besi, kaca,
kawat, semen, kaleng, timah dan lain sebagainya.

3. Kerajinan dari Limbah Lunak


a. Pengertian Kerajinan Limbah Lunak

Kerajinan limbah lunak adalah kerajinan yang berasal dari limbah lunak, yakni
produk sisa industri yang bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk (Tim
Kemdikbud, 2017, hlm. 8).

Limbah lunak yaitu barang bekas, dan daur ulang, bahan-bahan tersebut dapat
dipakai membuat seni patung dengan cara dirakit dengan membentuk obyek yang
diinginkan. Contohnya, koran bekas, jerami, besi, potongan kayu, kulit buah, kulit
kacang, plastik lunak, dan lain-lain.

b. Pembagian Kerajinan Limbah Lunak


1) Limbah Lunak Organik
Limbah lunak organik adalah bahan yang berasal dari tumbuhan. Semua
bagian pada tumbuhan yang dikategorikan sebagai limbah bisa diolah menjadi
sebuah produk atau benda kerajinan. Akan tetapi, semua itu harus melalui
proses pengolahan. Tujuannya supaya bisa menjadi bahan baku yang baik.
Limbah lunak organik lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Meskipun
begitu terkadang limbah lunak organik biasanya berasal dari pengolahan
pangan (penggilingan beras), perkebunan, dan pertanian. Contoh limbah lunak
12
organik yang bisa dijadikan kerajinan seperti kulit bawang, kulit jagung, kulit
kacang, biji-bijian, kulit buah, kertas, pelepah pisang dan lain
sebagainya.Adapun Contoh kerajinan limbah lunak organik meliputi:

a. sandal dari pelepah pisang,


b. sapu dari jerami,
c. gantungan kunci dari kulit jagung,
d. miniatur dari koran bekas,
e. keranjang dari pelepah pisang.

2) Limbah Lunak Anorganik


Limbah lunak anorganik adalah limbah yang berasal dari bahan olahan.
Bahan-bahan olahan tersebut seperti campuran antara zat kimiawi. Akibatnya
mudah untuk dibentuk dan diolah bersama bahan sederhana.
Limbah lunak anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri,
pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga. Hampir semua
limbah lunak anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan
dengan menggunakan alat yang sederhana.
Contoh limbah lunak anorganik yang dapat didaur ulang yaitu:

1. plastik kemasan,
2. kotak kemasan,
3. kain perca,
4. karet sintetis, dan
5. styrofoam.

13
Adapun hasil kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik meliputi:

a) pakaian dari kain perca,


b) miniatur kendaraan dari kotak kemasan,
c) aneka anyaman dari plastik minuman serbuk,
d) jas hujan dari plastik bekas,
e) tas dari kain perca.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup keterampilan dan
pembelajaran yaitu : a) Kerajinan Tangan Kerajinan tangan dengan nilai pendidikan
yang diujudkan dalam prosedur pembuatan. Prosedur yang dilalui dengan berbagai
tahapan dan beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini
menumbuhkan wawasan, toleransi sosial, serta korporat sosial memulai pemahaman
karya orang lain. b) Rekayasa yang memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif
dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti
menggoreng daging dengan lemaknya sendiri. c) Budidaya Budidaya berpangkal
pada budidaya, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan,
dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan
berkembang (banyak). d) Pengolahan Pengolahan artinya membuat, menciptakan
bahan dasar menjadi benda agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada
prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk
matang dengan mencampur, memodifikasi bahan tersebut.

Terdapat 3 Pembagian Keterampilan dan Kerajinan, sebagai berikut : 1.


Kerajinan dari bahan lunak 2. Kerajinan dari bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar keras. 3. Kerajinan limbah lunak.

B. Saran

Saya menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan
baik itu dari segi penulisan maupun dari segi sumber referensi untuk materinya,
oleh karena itu kami berharap atas sumbangsih saran yang diberikan oleh pembaca
kepada kami untuk perbaikan pada pembuatan makalah tahap selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ari Hartono. Mari Berkreasi dan Menjadikan Hidup Yang Kreatif. 2016.

Semarang: Dunia Ilmu

Dafid muhammad. 2012. Pendidikan Prakarya. Jakarta: Media Pustaka


https://www.academia.edu/9434601/PENJELASAN_and_RUANG_LINGKUP_MA
TERI_MATA_PELAJARAN_PRAKARYA_PADA_IMPLEMENTASI_KURIKUL
UM_2013

Jui, L Julius, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudhistira.

Ma’mun, Amung dan M.Saputra, Yudha. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar
gerak. Jakarta: Depdikbud.

Martono. (2010). Implementasi Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Dengan


Pendekatan Pemberdayaan Potensi Seni Kerajinan Daerah Setempat. Jurnal
Cakrawala Pendidikan, FBS Universitas Negeri Yogyakarta :1

Sarene afriliani, dkk. 2014. Pengembangan Kreatifitas pada Kerajinan dan Keterampilan.
Bandung: PT Remaja Cipta

Soepratno. 1997. Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa : Keterampilan Menggambar


dan Mengukir. Semarang : Effhar.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 811.

16

Anda mungkin juga menyukai