Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRAKARYA
TENTANG
PEMBELAJARAN DAN KETERAMPILAN
PRAKARYA DI SD

DISUSUN OLEH :
WAHDINI

DOSEN PEMBIMBING :
DESI EKA PUTRI, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PESISIR SELATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Allah SWT, Atas segala rahmat
dan ridho-NYA kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat
waktu. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pembelajaran Keterampilan dan Prakarya di SD”.

Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Pembelajaran


Keterampilan dan Prakarya di SD” yaitu IbukDesi Eka Putri, M.Pd yang telah
memberikan tugas untuk membuat makalah ini sebagai pedoman, acuan dan
sumber belajar selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih terdapat banyak


kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini dan
makalah-makalah yang akan datang.

Air Haji, 19 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................3
C. Tujuan masalah.............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Keterampilan.................................................................................................4
B. Prakarya.........................................................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia SD (sekitar usia 7 sampai 12 tahun) memerlukan berkomunikasi


visual (berekspresi seni) sejalan dengan perkembangan fisik dan psikisnya.
Bidang seni rupa merupakan salah satu media berkomunikasi (berekspresi
seni) yang memiliki daya tarik bagi anak SD. Berkreasi seni rupa dapat
mengembangkan kompetensi dasar motorik halus yang sesuai dengan
masamasa perkembangan yang bersifat polos, unik, kreatif, spontanitas, dan
dinamis. Pemberian pengalaman belajar pada masa peka ini merupakan saat
yang paling baik, karena dapat mengembangkan kemampuan anak baik fisik
dan psikis secara utuh dan bermakna. Demikian pula pengalaman untuk
berkarya lewat seni rupa yang salah satu materinya adalah kolase.

Pembelajaran merupakan salah satu kegiatan interaksi antara pendidik,


peserta didik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar. Di dalam proses
pembelajaran guru merupakan tokoh yang berperan penting di sekolah, karena
guru mengajar agar peserta didik dapat belajar menguasai isi pelajaran hingga
mencapai sesuatu yang meliputi perubahan sikap, perilaku, dan keterampilan
peserta didik, serta diharapkan proses pembelajaran dapat terlaksana dengan
baik. Pelajaran seni budaya dan keterampilan sebagai salah satu mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar (SD) karena dinilai bermanfaat
terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik untuk memberikan
pengalaman estetika kegiatan berekspresi, berkreasi dan berapresiasi melalui
pendekatan belajar dengan seni.

Pendidikan seni budaya dan keterampilan juga memiliki peranan penting


dalam pembentukan pribadi peserta didik dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan. Pelajaran seni budaya
dan keterampilan yang didalamnya memuat seni musik, seni tari, seni rupa,
dan seni drama/teater yang merupakan salah satu mata pelajaran yang bisa

1
membantu mengembangkan pengetahuan dan kreativitas anak untuk
membentuk kepribadian yang memiliki nilai estesis dan memahami
perkembangan seni budaya nasional.

Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan terkadang hanya dianggap


sebelah mata dan dipandang kurang penting sehingga sering tersisih oleh mata
pelajaran lain didalam kurikulum. Kurikulum yang sekarang diberlakukan di
SD, menempatkan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan mendapat
porsi yang kurang dan bisa dibilang tidak seimbang dengan matapelajaran
lain. Pemadatan materi terhadap pelajaran Seni Budaya mengakibatkan tidak
sesuainya pelaksanaan dan pencapaian hasil tujuan awal pembelajaran.

Secara umum, permasalahan yang dihadapi siswa sekolah dasar (SD)


khususnya di bidang seni budaya antara lain siswa mempunyai kesulitan
dalam menangkap dan menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru
yang cenderung menitik beratkan pada penguasaan konsep dari materi yang
menyebabkan siswa kurang dilibatkan saat kegiatan pembelajaran dan
cenderung pasif.

Mata Pelajaran Keterampilan di Sekolah Dasar, ditekankan pada


keterampilan vokasional yaitu kerajinan tangan (Naisah, 2013). Pada
Pembelajaran Keterampilan kerajinan tangan ini, guru mengajarkan
keterampilan kepada siswa supaya memperoleh inspirasi dari pengalaman
yang menantang dan termotivasi untuk bebas berkarya, kreatif dan mandiri.
Tetapi, pada fakta yang terjadi tidak semua siswa bisa mandiri dalam
mengerjakan keterampilan kerajinan tangan seperti siswa berkebutuhan
khusus. Saat ini, siswa berkebutuhan khusus juga belajar bersama dengan
siswa normal lainnya di kelas reguler. Situasi tersebut, bisa dilihat di sekolah
yang sudah menerapkan pendidikan inklusif (Ilahi, 2013: 26).

Pendidikan inklusif merupakan sebagai sistem layanan pendidikan yang


mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak
sebayanya di sekolah reguler yang terdekat dengan tempat tinggalnya (Ilahi,

2
2013: 26). Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus telah dicantumkan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 15 disebutkan bahwa pendidikan
khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah. Setiap bagian yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan inklusif tidak serta merta berlangsung secara
berkesinambungan, tetapi juga terkait dengan peran guru dalam memberikan
arahan dan masukan mengenai proses pembelajaran yang menciptakan
kenyamanan dan memberikan rasa aman bagi anak berkebutuhan khusus.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka dapat kita rumuskan masalah tentang
pembelajaran keterampilan dan prakarya di SD.

C. Tujuan

Dapat mengetahui pembelajaran keterampilan dan prakarya di SD.

3
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DAN PRAKARYA DI SD
A. KETERAMPILAN
a. Pengertian Keterampilan
Defenisi/ pengertian dari keterampilan yaitu kemampuan untuk
menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah
ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah
nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
b. Tujuan Keterampilan
Tujuan mempelajari keterampilan sebagai berikut :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.
c. Faktor-Faktor Penentu Keterampilan
Adapun faktor-faktor yang menentukan keterampilan secara umum
dibedakan menjadi 3 hal utama, yaitu :
a) Faktor proses belajar (learning process)
Proses belajar yang baik tentunya harus mendukung upaya
menjelmakan pembelajaran pada setiap pesertanya. Dengan memahami
berbagai teori belajar akan memberi jalan tentang bagaimana
pembelajaran bisa dijelmakan, yang inti sari dari adanya kegiatan
pembelajaran adalah terjadinya perubahan pengetahuan dan perilaku
individu peserta pembelajaran.
Dalam pembelajaran gerak, proses belajar yang harus diciptakan
adalah yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang digariskan
oleh teori belajar yang diyakini kebenarannya serta dipilih berdasarkan
nilai manfaatnya. Berbagai tanda serta langkah yang bisa menimbulkan
berbagai perubahan dalam perilaku peserta didik ketika sedang belajar

4
gerak harus diupayakan kehadirannya. Di pihak lain, teori-teori belajar
mengajarkan atau mengarahkan kita pada pemahaman tentang metode
pengajaran yang efektif. Apakah suatu materi pelajaran cocok
disampaikan dengan menggunakan metode keseluruhan versus bagian,
metode distribusi versus metode padat, atau metode pengajaran
terprogram yang kesemuanya merupakan poin-poin yang akan
mengarahkan pada pencapaian keterampilan.
b) Faktor pribadi (personal factor)
Setiap orang merupakan individu yang berbeada-beda, baik dalam
hal fisik, mental, emosional, maupun kemampuan-kemampuannya.
Ada ungkapan yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari
bahwa si A berbakat besar dalam voli, si B berbakat dalam olahraga-
olahraga individu, dsb. Demikian juga bahwa seorang anaklebih cepat
menguasai suatu keterampilan, sedang anak yang lain memerlukan
waktu lebih lama. Dan semua ini merupakan pertanda bahwa individu
memilik ciri, kemampuan, minat, kecenderungan, serta bakat yang
berbeda.
Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka siswa yang
mempelajari gerak ditentukan oleh ciri-ciri atau kemampuan dan bakat
dari orang yang bersangkutan dalam menguasain sebuah keterampilan
tertentu, maka akan semakin mudah untuk menguasai keterampilan
yang dimaksud. Ini semua membuktikan bahwa faktor pribadi yang
mempengaruhi penguasaan keterampilan.
c) Faktor situasional (situational factor)
Sebenarnya faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi
pembelajaran adalah lebih tertuju pada keadaan lingkungan yang
termasuk dalam faktor situasional itu antara lain seperti : tipe tugas
yang diberikan, peralatan yang diguanakan termasuk media belajar,
serta kondisi sekitar dimana pembelajaran itu dilangsungkan. Faktor-
faktor ini pada pelaksanaannya akan mempengaruhi proses

5
pembelajaran serta kondisi pribadi anak, yang kesemuanya terjalin
saling menunjang dan atau sebaliknya.
Penggunaan peralatan serta media belajar misalnya secara langsung
atau tidak, tentunya akan berpengaruh pada minat dan kesungguhan
siswa dalam proses belajar yang pada gilirannya akan juga
mempengaruhi keberhasilan mereka dalam menguasai keterampilan
yang sedang dipelajari. Kemajuan teknologi yang belakangan
berkembang juga dianggap menjadi penyebab utama dalam
mendongkrak keberhasilan seseorang sebagai gambaran nyata dari dari
semakin terkuasainya keterampilan dengan lebih baik lagi. Demikian
juga kemajuan dalam bidang kesehatan dan kedokteran, dalam dekade
terakhir telah mampu mengungkap banyak rahasua dari kemampuan
akhir manusia dalam hal gerak dan keterampilan.
B. PRAKARYA
Di sekolah, prakarya memiliki peranan penting dalam mendorong
kreativitas dan inovasi baru para murid. Prakarya berasal dari dari kata 'pra'
dan 'karya'.
'Pra' mempunyai makna belum dan 'karya' adalah hasil kerja. Prakarya
didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, masih berupa proof of
concept atau sebuah prototipe.
Prakarya bisa dibilang kerangka dari kerajinan tangan atau hasil yang
belum jadi atau belum mencapai hasil akhir.
Prakarya juga dapat diartikan sebagai hasil bentuk ketrampilan, kerajinan
tangan, atau hasta karya yang umumnya dari barang bekas di mana dari bahan-
bahan tersebut kemudian dirangkai sendiri dengan kreasi dan menarik.
Kegiatan prakarya akan melatih siswa untuk kreatif dan bisa menghasilkan
karya seni yang menarik dari barang-barang bekas yang tidak terpakai.
Selain itu, bisa menumbuhkan keterampilan untuk berwirausaha dengan
hasil prakarya yang sudah dibuat. 
Masa anak-anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan otak.
Ada segudang manfaat membuat prakarya yang didapat oleh anak. Antara lain

6
melatih keterampilan anak,mengasah motorik halus, ketelitian, kesabaran,
sekaligus melatih mereka untuk tenggang rasa. Di samping itu, belajar
membuat prakarya juga melatih anak mengembangkan rasa percaya diri.
Mereka dapat menunjukkan hasil karya mereka kepada teman, guru, dan
orangtua. Hal itu melukiskan kepercayaan diri mereka yang mulai terbentuk.
Lewat hasil prakarya, guru juga dapat menilai karakter siswa. Hasil karya
siswa yang cenderung tidak rapi atau kasar dan diselesaikan cepat, itu
menandakan anak tidak sabar, tidak teliti, dan tidak rapi misalnya.
Adapun hasil karya siswa yang tampak rapi, tapi mengerjakannya lama.
Ini artinya anak tersebut memang teliti dan sabar, hanya mungkin kurang
cekatan atau sigap. Dari hasil ini, selanjutnya guru dapat memberikan
pendekatan tersendiri kepada masing-masing anak. Guru juga bisa melihat jika
hasil karya anak rapi dan bagus serta amat menyenangi pekerjaan seni ini,
maka boleh jadi otak kanannya yang bekerja lebih dominan.
Manfaat bekerja dengan kerajinan tangan juga diakui Linda Huether-
Plevyak PhD, lektor kepala di pendidikan anak usia dini di University of
Cincinnati, Amerika Serikat. Prakarya merupakan salah satu kegiatan
yang hands-on.
a. Manfaat Prakarya
Berikut ini beberapa manfaat prakarya:

 Menumbuhkan sifat inovatif dan kreatif.


 Meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
 Melatih skill atau keterampilan sejak kecil agar berguna bagi masa
depan.
 Melatih anak sebuah kesabaran dan berpikir praktis.
 Menyeimbangkan otak kanan dan kiri.

b. Tujuan Prakarya
Berikut ini beberapa tujuan prakarya:

 Meningkatkan daya cipta dan kewirausahaan.

7
 Memfasilitasi peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui
keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi, dan ekonomis.
 Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik,
ekosistem, dan teknologi.
 Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi
melalui prinsip ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, ekosistem dan
metakognitif.
 Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap dimanfaatkan
dalam kehidupan, maupun bersifat wawasan dan landasan
pengembangan appropriative terhadap teknologi yang baru dan
teknologi kearifan lokal.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Defenisi/ pengertian dari keterampilan yaitu kemampuan untuk
menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah
ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah
nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Kerajinan Tangan adalah menciptakan suatu produk atau barang yang
dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga
memiliki nilai jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya
akan mahal, jika kalian memiliki keterampilan dan berusaha untuk membuat suatu
produk mungkin dengan kerajinan yang akan anda miliki bisa menjadi suatu
usaha yang menjanjikan.
Prakarya bisa dibilang kerangka dari kerajinan tangan atau hasil yang belum
jadi atau belum mencapai hasil akhir.
Prakarya juga dapat diartikan sebagai hasil bentuk ketrampilan, kerajinan
tangan, atau hasta karya yang umumnya dari barang bekas di mana dari bahan-
bahan tersebut kemudian dirangkai sendiri dengan kreasi dan menarik.
Kegiatan prakarya akan melatih siswa untuk kreatif dan bisa menghasilkan
karya seni yang menarik dari barang-barang bekas yang tidak terpakai.
Selain itu, bisa menumbuhkan keterampilan untuk berwirausaha dengan hasil
prakarya yang sudah dibuat. 

9
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.umm.ac.id/33904/2/jiptummpp-gdl-raditametr-44267-2-babi.pdf

https://www.bola.com/ragam/read/4616929/pengertian-prakarya-manfaat-
tujuan-dan-contohnya-yang-perlu-dipahami

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6472422/prakarya-pengertian-
manfaat-dan-contoh

http://repository.upi.edu/31002/4/S_SMS_1305141_Chapter1.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai