Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSPEKTIF GLOBAL
HUBUNGAN PERSPEKTIF GLOBAL DAN ILMU PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : NILUH SADIANI
STAMBUK : A 401 18 096
KELAS : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
senantiasa melimpahkan Berkat dan Rahmat- NYA sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Hubungan Perspektif Global dan Ilmu
Pengetahuan”. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat lebih memahami tentang
bagaimana perspektif global dan berbagai ilmu pengetahuan sebagaimana saat ini kita
sudah memasuki era globalisasi. Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak dapat terwujud dan masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami berharap
sumbangsih pemikiran saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Dan
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Palu, 05 Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Permasalahan .......................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan Perspektif Global dan Ilmu Pengetahuan Sosial.................2
B. Hubungan Perspektif Global Dengan Berbagai Disiplin Ilmu.............3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perspektif global adalah “global perspectives in education” atau disingkat dengan global
education. Di indonesia disebut dengan istilah perspektif global dengan menekankan pada empat
hal pokok yaitu: kesadaran terhadap perspektif global, sistem-sistem global, sejarah global, dan
saling pngertian terhadap budaya lain. Globalisasi artinya proses masuknya ke ruang lingkup
dunia, menglobal artinya mendunia. Globalisme adalah paham kebijakan nasional yang
memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, terutama untuk
bidang ekonomi dan politik. Masyarakat dunia kini sedang menghadapi tujuan-tujuan baru yang
memukau dan mengkhawatirkan. Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi,
psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kesadaran sebagai warga dunia yang berpartisipasi aktif. Keanggotaan seseorang
dalam masyarakat dunia dari tingkat terdekat sampai yang terjauh bisa digambarkan dalam
lingkaran konsentris. Pada era globalisasi kecenderungan yang kuat adalah proses terjadinya
universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu implikasi
penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian dan
musik. Pada makalah kali ini kita akan mengenal hubungan perspektif global dengan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan social.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan materi diatas adapun rumusan masalah  pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana hubungan perspektif global dengan ilmu pengetahuan sosial?
2. Bagaimana hubungan perspektif global dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan?

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan hubungan perspektif global dengan ilmu pengetahuan sosial.
2. Menjelaskan hubungan perspektif global dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perspektif Global dan Ilmu Pengetahuan Sosial


Perpekstif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah,
kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau
Internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
Dari perspektif global, komunikasi merupakan sarana saling pengertian internasional dalam
menghadapi kehidupan global yang penuh masalah dan tantangan hari ini serta masa yang akan
datang. Dalam suasana global yang makin mengarus, dunia pendidikan khususnya harus
mengembangkan kewaspadaan sedini mungkin untuk mencegah dampak negatif perubahan
kehidupan global terhadap SDM generasi muda, yang akan menjadi subjek pembangunan di
masa mendatang. Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak
dapat secara lokal (think globally and act locally). Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu
pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang
kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan
kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-
timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan
pertentangan dunia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk individual sekaligus sosial. Dalam kehidupan
sosial terbukti dari kehidupannya yang membentuk suatu kelompok dan berinteraksi dengan
orang lain, kecuali ada kelainan jiwa. Sedangkan relevansinya dengan kehidupan sekarang ini
adalah adanya kemajuan teknologi terutama teknologi informasi yang mnyebabkan dunia ini
mengecil cakupannya seperti sebuah desa dunia. Perspektif global adalah pendekatan atau
pandangan/ wawasan. Prespektif global bukan termasuk kategori program karena perspektif
global bukan merupakan serangkaian tindakan dan tahap-tahap dengan perkiraan hasil secara
kuantitatif yang harus dilalui sesuai dengan yang direncanakan, mengingat bahwa ilmu sosial
lebih tepat dievaluasi keberhasilan/kemajuan secara kualitatif. Perspektif global merupakan
pendekatan karena bila pendekatan yang diambil secara nasional atau bahkan lokal maka tujuan,
esensi dan penerapannya akan berbeda. Pemakaian pendekatan nasional ataupun lokal akan
membuat orang mempunyai sifat-sifat ultrasionalis (nasionalisme yang sangat berlebihan),

2
chauvinis (merasa bahwa negaranyalah yang paling penting dan bermoral di dunia), xenophobia
(tidak suka pada hal –hal yang bersal dari negara lain), menjadi egosentris (merasa dirinya yang
paling baik dan benar), dan mempunyai sifat etnosentris. Charlotte C. Anderson menyatakan
bahwa tujuan dari perspektif global untuk mendorong para murid agar meampu mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin dan informasi tersebut dapat digunakan sebagai pegangan yang
menjadikan mereka warga negara yang produktif dan menjadi insan yang punya rasa kepedulian
sosial terhadap orang lain.
Ilmu pengetahuan sosial tidak bisa dipisahkan dari hakekat manusia itu sendiri, yaitu
bahwa setiap manusia merupakan makhluk individual sekaligus sosial. Dalam kehidupan sosial
yang merupakan kumpulan dari individu-individu akan terbentuk suatu komunitas dari yang
terkecil ataupun terdekat hingga yang terbesar/terjauh. Perspektif global akan menekankan
keanggotaan setiap manusia sebagai warga Negara dunia/global. Partisipasi dan pengetahuan
merupakan 2 hal yang saling berkaitan satu sama lain seperti sekeping mata uang. Orang tidak
mungkin berpatisipasi tanpa mengetahui bagaimana cara berpatisipasinya, demikian juga
sebaliknya untuk apa berpengetahuan kalau tidak berpatisipasi. Partisipasi memerlukan adanya
pengetahuan, sehingga di dalam partisipasi tersebut akan tercipta tujuan secara harmonis.
Pengetahuan akan menyebabkan interaksi social seperti kerjasama, saling ketergantungan, dan
saling pengaruh mempengaruhi berlangsung secara harmonis sehingga kompetisi ataupun
persaingan yang mengarah pada konflik dapat ditekankan sampai ke tingkat yang paling rendah. 
IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi
dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia (global society).
IPS harus dilihat sebagai suatu komponen penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS
memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada
nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini,
memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang interdependen.

B. Perspektif Global Dari Berbagai Disiplin Ilmu


1. Perspektif Global Dari Geografi
Geografi adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena dalam kontek
keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu permukaan bumi yang tiga
dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa darat dan perairan serta kolom udara diatasnya.

3
Ruang permukaan bumi ini secara bertahap ukuran dan jaraknya mulai dari tingkat local,
regional sampai ketingkat global. Oleh karena itu perspektif geografi adalah perspektif
keruangan yang bertahap dari perspektif local, regional sampai ke perspektif global.
Perspektif geografi atau perspektif keruangan adalah suatu kemampuan memandang
secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi,
baik masa lampau, saat ini, terutama untuk masa yang akan datang. Pendekatan yang dapat
diterapkan pada perspektif keruangan ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan
mempredeksi. Dalam ruang lingkup kajian perspektif keruangan ini berkembang mulai dari
perspektif local, perspektif regional, sampai perspektif global.
2. Perspektif Global Dari Visi Sejarah
Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu, atau dengan perkataan lain, Perspektif
sejarah suatu peristiwa, membawa citra kepada kita tentang suatu pengalaman masa lampau yang
dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang. Dengan belajar
sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu belajar dari
perubahan yang akan terjadi tersebut, sehingga mampu mengantisipasi, menghadapi, dan
mengatasi.
Perspektif global dari sudut pandang sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan-bangunan,
perang, pertemuan internasional dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang memiliki dampak luas
terhadap tatanan kehidupan global, dapat dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan
transforasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda
untuk memasuki kehidupan global di hadapannya. Tokoh sejarah, bahkan tokoh dunia yang
demikian itu, menjadi sorotan perspektif global, bukan hanya dari sudut pandang
sejarah,melainkan juga dari sudut pandang ilmu-ilmu lainnya. Bangunan-bangunan bersejarah
seperti Ka’bah dan Masjidil Haram di Mekkah, Piramida di Mesir, Tembok Besar di Cina,
Mesjid Taj Mahal di Agra (India), dan Candi Borobudur di Indonesia, yang merupakan beberapa
bangunan “ keajaiban dunia, tidak hanya bernilai dan bermakna sejarah, melainkan memiliki
nilai global yang mempersatukan umat, nilai budaya dari aspek arsitektur, nilai ekonomi dalam
mengembangkan lapangan kerja dan lain sebagainya. Secara material, bangunan-bangunan
semacam itu, bukan hanya merupakan pengetahuan, melainkan lebih jauh dari pada itu, wajib
dijadikan acuan pendidikan mengenai nilai-nilai kemanusiaan, budaya, bahkan keagaman yang
ada di dalamnya.

4
Berbagai perang di berbagai kawasan, terutama Perang Dunia yang tercatat sebagai
peristiwa sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan senjata dan ngernya
pembunuhan umat manusia, namun dilihat dari sudut pandang global, dapat diungkapkan nilai
dan makna kemanusiaannya. Perang yang pada saat berlangsungnyasebagai ajang pertentangan
berbagai pihak atau berbagai negara, ternyata setelah usai menjadi alat pemersatu berbagai
bangsa dalam memikirkan umat secara global. Pengalaman buruk dari perang telah menjadi alat
penyadar umat dunia untuk memikirkan hal-hal yang lebih bernilai dan bermakna bagi
kemanusiaan. Bahkan secara global, meningkatkan kemampuan IPTEK yang mendukung
kesejahteraan. Sebaliknya pengalaman negatif yang membawa malapetaka terhadap
penghancuran umat, menjadi acuan kewaspadaan bagi kepentingan bersama. Bagi kepentingan
pendidikan, perang yang merupakan peristiwa sejarah itu juga menjadi ajang meningkatkan
kesadaran, penghayatan dan kewaspadaan peserta didik terhadap bahaya perang “modern” di
hari-hari mendatang.
Pertemuan Internasional yang bernilai dan bermakna sejarah seperti antara lain
Konferensi Asia Afrika (1955) yang terkenal dengan “ Semangat Banndung “, telah
meningkatkan kesadaran masyarakat Asia Afrika akan haknya sebagai umat yang memiliki hak
untuk berdaulat di negaranya sendiri, bernilai kemanusiaan yang meningkatkan “martabat”
manusia di kawasan ini. Peristiwa itu juga telah membukakan mata ngara-negara “maju” sebagai
bekas penjajah terhadap arti “kemerdekaan” bagi bekas negara jajahan yang wajib
diperhitungkan. Dari peritiwa sejarah tersebut, telah menyadarkan masyaraka Dunia terhadap
pentingnya persatuan untuk menghadapi negara-negara besar yang secara sosial budaya, sosial
ekonomi dan sosial politik lebih kuat daripada negara-negara yang bersangkutan. Perspektif
global sejarah yang demikianlah yang wajib diangkat dalam pendidikan.
3. Perspektif Global Dari Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmiah yang mengkaji bagaimana orang dan kelompok-
kelompok masyarakat menentukan pilihan. Manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas.
Untuk memuaskan bermacam-macam keinginan yang tidak terbatas tersebut, tersedia sumber
daya yang dapat digunakan. Berbagai sumber daya ini tidak tersedia dengan bebas. Karenannya,
sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai kegunaan alternative. Pilihan penggunaan
dapat terjadi antara penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan hari esok (masa depan).
Berdasarkan konsep tadi pembahasan ilmu ekonomi menyangkut berbagai aspek yang meliputi:

5
o Menentukan pilihan
o Keinginan yang tidak terbatas
o Persediaan sumber daya terbatas bahkan ada yang langka
o Kegunaan alternative sumber daya
o Penggunaan hari ini dan hari esok
Dari aspek-aspek yang telah dikemukakan tadi jelas bahwa perspektif ekonomi terkait
dengan waktu, hari ini dan hari esok. Sedangkan apa yang diperspektifkan terutama berkenaan
dengan keinginan yang cenderung tidak terbatas, persediaan sumber daya itu terbatas bahkan
langka, dan adanya penggunaan alternative sumber daya. Perspektif ke hari esok atau masa yang
akan datang, terkait luas dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam
proses produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas kuantitasnya dan
akhirnya persediaan sumber daya yang terbatasi bahkan langka. Sedangkan penggunaan sumber
daya alternative, sangat berkaitan dengan IPTEK dan kecenderungan kebudayaan.
Ketidak terbatasan kebutuhan itu, tidak semata-mata didasari oleh keinginan yang tidak
terbatas namun juga dilandasi oleh pertumbuhan yang mau tidak mau harus dilayani oleh
persediaan dan peningkatan produksi. Sumber daya yang sifatnya tidakterbarukan akan habis
sekali pakai sehingga persediaannya makin terbatas. Sedangkan di pihak lain kebutuhan terus
meningkat karena pertumbuhan penduduk, dan keinginan yang cenderung tidak terbatas.
Kesenjangan ini bukan bersifat local atau regional, melainkan telah menjadi masalah global.
Disini di tuntut “kiat-kiat” ekonomi untuk menciptakan keseimbangan antara konsumsi di satu
pihak, dan produksi di lain pihak. Salah satu kiat itu bagaimana kemajuan dan penerapan IPTEK
berupaya mencari jalan keluar dari masalah tadi. Masalah ini bukan lingkungan dan
perekonomian yang hanya terjadi secara local di tempat anda saja, melainkan telah menjadi
masalah global. Hanyalah revolusi moral bukan revolusi sosial atau politik atau juga teknik,
hanyalah revolusi moral yang dapat membimbng selama ini telah menghilang. Dalam kondisi
global yang penuh dengan kesenjangan, masalah dan tantangan, baik ekonomi, sosial, budaya,
politik, maupun lingkungan hidup, pengembangan dan pembinaan akhlak menjadi kunci
penyelamatan perspektif global ekonomi barupa  perekonomian pasar bebas, beralihnya kawasan
ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik, dan kebangkitan ekonomi Asia Afrika.
4. Perspektif Global Dari Politik

6
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan-tujuan  itu. Dalam perspektif global, hubungan suatu negara dengan
negara-negara lain adalah hal yang pokok. Jenis hubungan antar negara ditinjau dari
jangkauannya yaitu Regional yaitu hubungan antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan
(tetangga), misalnya di kawasan Asia Tenggara, Internasional yaitu hubungan antar bangsa atau
antar negara di berbagai belahan dunia dan Global yaitu hubungan antar semua bangsa atau antar
semua negara di dunia ini.             
      Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang
ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah
satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun
asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara
sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara
aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia. Stabilitas dan kemajuan politik
Indonesia, khususnya politik luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya
dampak Konferensi Asia Afrika (KAA – yang menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung
Declaration) dan Gerakan Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).
      Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh
perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara lain selalu berpengaruh
terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik
membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK.
Perspektif global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek
hubungan luar negeri Indonesia.
5. Perspektif Global Dari Sosiologi
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-
kelompok umat manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya
satu sama lain. Objek utamanya adalah hubungan antarmanusia dalam lingkungan sosial di mana
terjadi interaksi sosial yang semakin lama semakin luas dan berkembang. Mulai dari keluarga,
teman sepermainan, tetangga, sekampung, sekota, regional provinsi, sampai ke tingkat global
antarbangsa. Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu. Contohnya
hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh motif ekonomi. Akibat interaksi

7
sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan perubahan sosial di
masyarakat sampai ke proses modernisasi.
Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang transportasi dan
komunikasi menjadikan interaksi sosial baik secara langsung (misalnya di pasar swalayan)
maupun tidak langsung (misalnya on-line shopping) ini semakin intensif dan meluas menembus
batas-batas local, regional, nasional, internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya
membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan,
nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya.  Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan teknologi
berdampak luas pada tatanan sosial dan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat
secara local, regional, bahkan juga global.
6. Perspektif Global Dari Antropologi
Antropologi, khususnya Antropologi Budaya merupakan studi tentang manusia dengan
kebudayaannya. Antropologi adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih
menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia. Sudut
pandang Antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan perkembangan 
budaya dengan kebudayaan dalam konteks global. Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan
apapun mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan
kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Perkembangan serta kemajuan yang ada
di sekitar kita merupakan hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan
budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan
sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
IPTEK yang terus berkembang merupakan produk akal pikiran manusia. Manusia harus
mengembangkan dan meningkatkan daya pikir yang aktif kritis agar dapat menghindar dari
ketergantungan terhadap IPTEK. Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, berarti
mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang
aspek serta unsur-unsurnya berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.
Pendidikan tidak dapat terlepas dari interaksi sosial. Suasana kondusif sangat ditentukan oleh
ketentraman, jaminan peraturan, kepemimpinan, dan pemerintahan yang stabil (politik) sehingga
tumbuh ketenangan hati dan kesadaran dalam diri.

8
7. Perspektif Global Dari IPTEK
Makin meluas dan meningkatnya proses globalisasi dalam segala aspek kehidupan,
karena adanya perangkat yang menjadi medianya. Perangkat tersebut meliputi perangkat lunak
seperti ilmu pengetahuan, dan Teknologi (IPTEK), serta perangkat keras yang meliputi alat
transportasi dan komunikasi. Perkembangan, kemajuan dan pemanfaatan perangkat keras, tidak
dapat dipisahkan dari perkembangan kemajuan dan penerapan IPTEK, demikian juga sebaliknya.
Di antara perangkat lunak dengan perangkat keras terdapat hubungan fungsional yang saling
mempengaruhi. Pengetahuan yang acak dan terbuka, melalui proses yang panjang
diorganisasikan serta disusun menjadi bidang-bidang filsafat, humaniora dan ilmu yang
selanjutnya ilmu dikelompokan menjadi ilmu eksak dan non eksak.
IPTEK dibidang komunikasi informasi, menjadi salah satu saran dari berbagai permasalahan.
Disinilah letak tuntutan bagi dunia pendidikan pendidikan dalam arti seluas-luasnya untuk
menciptakan kiat mengatasi dampak negatif IPTEK terhadap guncangan fisik dan psikologis.
Manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya, yang mengembangkan IPTEK, memiliki
kemampuan cara dan kiat berkomunikasi yang beragam, yang juga berkembang serta dapat
dikembangkan. Sejalan dengan perkembangan, kemajuan dan penggunaan transportasi serta
media elektronik, kontak interaksi sosial umat manusia untuk berkomunikasi itu juga makin
maju. Proses dan arus global kehidupan manusia makin dipacu melalui komunikasi ini. Makin
lama komunikasi ini makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia
sehari-hari yang menembus batas-batas ruang. Dari perspektif global, keberhasilan saling
ketergantungan dalam segala aspek kehidupan antar bangsa dan antar negara, tidak dapat
dilepaskan dari keberadaan serta peranan transportasi dan media komunikasi.

8. Perspektif Global Dari Transportasi


Dari perspektif budaya, kita semua dapat mengamati dan menghayati perkembangan alat
angkut atau transportasi dari waktu ke waktu. Alat angkut atau transportasi yang semula
berfungsi mengangkut barang dan manusia, secara tidak langsung juga membawa berita atau
informasi. Dampak positif dari Revolusi Industri Abad XVII, juga membawa perkembangan dan
kemajuan transportasi, yang meliputi transportasi darat, perairan, dan udara. Perkembangan jalan
sebagai prasarana, dan alat angkut sebagai sarananya, selain mendekatkan jarak relatif dalam
ruang permukaan bumi, juga memecahkan keterpencilan, tempat-tempat yang terpencil menjadi

9
urat nadi perekonomian dalam proses distribusi hasil produksi ke pasar serta kepada konsumen.
Sejalan dengan proses yang demikian, konsep saling ketergantungan mulai dari tingkat lokal,
regional, nasional, internasional, bahkan juga tingkat gloal, dapat terealisasikan.
Dalam pemanfaatan transportasi untuk perdagangan antara daerah, antar kawasan sampai
antar negara, yang terbawa itu tidak hanya barang dagangandan manusia yang
memperdagangkannya, melainkan tersertakan pula kebiasaan, bahasa, gama, pengetahuan, dan
IPTEK. Kontak dan komunikasi serta interaksi sosial antar manusia yang datang dengan yang
didatangi, membawa dampak luas tidak hanya aspek ekonomi, melainkan juga aspek-aspek
budaya, politik, bahkan juga psikologi. Makin maju dan canggihnya transportasi sampai ke luar
angkasa, harus disyukuri. Namun demikian, kemajuan transportasi ini, ada yang memanfaatkan
untuk tujuan- tujuan yang negatif. Penyelundupan orang jahat, teroris, obat terlaranng, dokumen
terlarang dan sebangsanya, dilakukan melalui transportasiyang makin maju ini. Akibatnya,
patologi sosial yang berupa saadisme, kriminalitas, mabuk-mabukan dan teler, merambah terus.
Landasan yang pokok, bagaimana semua pihak dengan kesadaran yang tinggi menciptakan kiat,
metode dan pendekatan yang tepat mengatasi masalah tersebut.  
 
9. Perspektif Global Dari Visi Komunikasi
Komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang beragam mulai dari yang paling
sederhana dengan kedipan mata, angkat dan lambaian tangan, suara dari teriakan sampai
menggunakan bahasa, penggunaan alat mulai dari kentongan sampai dengan media elektronik
canggih, semuanya itu untuk kepentingan hubungan sosial yang motifnya juga beragam. Sejalan
dengan perkembangan, kemajuan dan penggunaan transportasi serta media elektronik ( radio,
TV, faksimile, internet ), kontak interaksi sosial umat manusia untuk berkomunikasi itu juga
makin maju. Makin lama komunikasi manusia sehari-hari yang menembus batas-batas ruang.
Dengan memanfaatkan internet, informasi dari berbagai penjuru dunia, mengenai aspek apa saja
yang dikehendaki, dalam waktu yang sangat singkat, dapat diperoleh. Banyak hal yang harus
diperhatikan tentang rekayasa media komunikasi yang perlu diwaspadai penyimpangan
penggunaannya.
Dari perspektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam segala aspek kehidupan
antarbangsa dan antarnegara, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta peranan transportasi
dan media komunikasi. Dampak globaldi segala aspek kehidupan terus berjalan. Yang positif

10
membawa rahmat wajib disyukuri, sedangkan yang berdampak negatif mendatangkan laknat,
harus kita waspadai.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hperspektif global memiliki
hubungan yang erat dengan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan social karena ilmu
pengetahuan social mengkaji tentang interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari dan juga
mengkaji tentang peristiwa atau fenomena yang terjadi di lungkungan global maupun nasional.
Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi, sosiologi, sejarah, ekonomi,
geografi dunia, dan politik.

B.     Saran
Saran yang bisa saya berikan sesuai dengan makalah ini yaitu sebagai warga global dan makhluk
social kita perlu untuk saling memahami di era globalisasi ini kita perlu menumbuhkan rasa
tolerasi atas keberagaman yang ada dan perlu menyaring segala hal baru sebelum mengikutinya,
kita perlu memahami nilai-nilai di masyarakat agar tidak terjadi penyimpangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Khristinarahayupinasty.2013.Perspektif Global Dilihat Dari Sudut Ilmu-Ilmu Sosial Dan Ilmu


Lainnya Yang Terkait.Makalah. Dikutip dari :
http://khristinarahayupinasty.blogspot.com/2013/12/perspektif-global-dilihat-dari-sudut.html. 5
Agustus 2020 13.54 WITA.
Shopia Niwayan Ratih.2014. Perspektif Global Dan Ilmu Pengetahuan.Makalah. Dikutip Dari :
http://niwayanratihshopia.blogspot.com/2014/05/perspektif-global-dan-ilmu-pengetahuan.html. 5
Agustus 2020 14.34 WITA.

13

Anda mungkin juga menyukai