OLEH
KELOMPOK 4 :
ENSURIATI (21129382)
NURSELLA (21129269)
AGTANIA YUNISA PUTRI (21129337)
GINA KHAIRUNNISA (21129213)
WIDODO FEBRIANDI (21129326)
21 BB 08
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dimensi Global dan Konsep Ilmu-Ilmu
Sosial Dan Ilmu-Ilmu Terkait”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perspektif Global. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang Dimensi Global dan Konsep
Ilmu-Ilmu Sosial Dan Ilmu-Ilmu Terkait baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Dra. Farida, S, M.Si selaku dosen
Pengampu Mata Kuliah Perspektif Global. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
BAB I PEMBUKAAN..............................................................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C.Tujuan Penulisan.............................................................................................................................1
D.Manfaat............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Dimensi Global................................................................................................................................3
B.Konsep Ilmu-Ilmu Sosial Dan Ilmu Terkait....................................................................................4
A.Kesimpulan....................................................................................................................................25
B.Saran..............................................................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut.
1. Apa Saja yang Menjadi Dimensi Global ?
2. Bagaimana Konsep Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Terkait ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini sesuai dengan rumusan masalah di atas
adalah sebagai berikut.
1
1. Untuk Mengetahui Apa Saja yang Termasuk Kedalam Dimensi Global
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Terkait
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kita mengenai mnegatasi berbagai permasalahan global
tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Saat ini tidak ada satu bangsapun yang statis dan homogen setiap bangsa
berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain sehingga, sistem nilai budaya
dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Perspektif global bertolak
dari masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai masalah
pendidikan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua
permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan
budaya di eraglobalisasi, Makagiansar (Mimbar, 1990) mengajukan empat dimensi
perspektif global, yaitu:
1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa
dan masyarakat. Pembangunan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh
kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadilandasan bagi
pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang
sudah tidak terkendali.
4. Memajukan kerjasama antar budaya. hal ini dimaksudkan agar ada aksi dan upaya
saling mengisi atau mengilhami, sehingga akan ada kemajuandan peningkatan
antar budaya bangsa.
1. Perspective conciousness
3
2. State of planet a"areness
3. Cross-cultural a"areness
4. Systemic awareness
4
masalah keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, terutama
untuk masa yang akan datang. Pendekatan yang dapat diterpkan pada
perspektif keruangan ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan
mempredeksi. Dalam ruang lingkup kajian perspektif keruangan ini
berkembang mulai dari perspektif local, perspektif regional, sampai perspektif
global, perjhatikan, amati, dan hayati serta perkembangan yang terjadi di
tempat anda dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan permukiman, jalan,
pertanian, pengairan, perdangangan, dan keadaan penduduk setempat.
Melalui proses pengamatan perspektif local, anda dapat menyaksikan
bahwa perkampungan yang satu dengan yang lebih luas dari perkampungan
lain-lainnya, yaitu kerena adanya jalan, alat angkutan, atau transportasi, juga
karena arus manusia dan barang. Disini terjadi proses social ekonomi dalam
bentuk interaksi antar penduduk (manusia).
Telah anda mengamati dan menghayati meluasnya perkampungan, anda
juga dapat mengamati serta menghayati meluasnya suatu kota dari waktu ke
waktu. Anda dapat mengevaluasi perkembangan kota yang bersangkutan dari
waktu ke waktu. Selain areal atau kawasannya yang makin luas, juga isi kota
itu mengalami perkembangan. Pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan,
pasar, jaringan jalan, jumlah penduduk, dan seterusnya mengalami perubaha
serta perkembangan. Bahkan anda memperhitungkan masa yang akan datang
atau memprediksi bahwa kota-kota kecil itu akan bersambung satu sama lain
dan akan membentuk kota yang lebih besar dari semula. Dalam proses
perluasan kota dan penambahan serta pertambahan penduduknya, telah terjadi
proses yang dikenal sebutan urbanisasi.
Urbanisasi sebagai suatu proses, menurut WJ. Waworoentoe, A Syarif
Puradimandja, Utom Rustam (Prisma, 1972:7-12 ), terjadi karena adanya tiga
yang berkaitan satu sama lain. Tiga peristiwa yang termasuk dalam proses
urbanisasi itu yaitu.
1) Perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan
2) Perluasan area atau kawasan kota
3) Perubahan cara hidup sebagai orang kota
5
Konsep ruang dalam Geografi yaitu permukaan bumi tiga dimensi (darat,
air, udara ). Ruang permukaan bumi ukuran dan jaraknya : local, regional,
global.
6
ini, untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang. Selanjutnya,
perspektif global dari sudut pandang sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan-
bangunan, perang, pertemuan internasional dan peristiwa-peristiwa bersejarah
yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global, dapat
dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan transforasi budaya serta
pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk
memasuki kehidupan global di hadapannya.
Kita tentu sangat mengenal tokoh-tokoh agama, para nabi, dan rasul yang
tidak hanya berpengaruh terhadap umatnya pada saat mereka masih hidup
dikawasan lingkungannya masa itum melainkan tetap menjadi pola prilaku
dan teladan secara global sampai saat ini. Tokoh sejarah, bahkan tokoh dunia
yang demikian itu, menjadi sorotan perspektif global, bukan hanya dari sudut
pandang sejarah,melainkan juga dari sudut pandang ilmu-ilmu lainnya.
Bangunan-bangunan bersejarah seperti Ka’bah dan Masjidil Haram di
Mekkah, Piramida di Mesir, Tembok Besar di Cina, Mesjid Taj Mahal di Agra
(India), dan Candi Borobudur di Indonesia, yang merupakan beberapa
bangunan “ keajaiban dunia, tidak hanya bernilai dan bermakna sejarah,
melainkan memiliki nilai global yang mempersatukan umat, nilai budaya dari
aspek arsitektur, nilai ekonomi dalam mengembangkan lapangan kerja dan
lain sebagainya. Secara material, bangunan – bangunan semacam itu, bukan
hanya merupakan pengetahuan, melainkan lebih jauh dari pada itu, wajib
dijadikan acuan pendidikan mengenai nilai-nilai kemanusiaan, budaya, bahkan
keagaman yang ada di dalamnya.
Berbagai perang di berbagai kawasan, terutama Perang Dunia yang tercatat
sebagai peristiwa sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan
senjata dan ngernya pembunuhan umat manusia, namun dilihat dari sudut
pandang global, dapat diungkapkan nilai dan makna kemanusiaannya. Perang
yang pada saat berlangsungnyasebagai ajang pertentangan berbagai pihak atau
berbagai negara, ternyata setelah usai menjadi alat pemersatu berbagai bangsa
dalam memikirkan umat secara global. Pengalaman buruk dari perang telah
menjadi alat penyadar umat dunia untuk memikirkan hal-hal yang lebih
bernilai dan bermakna bagi kemanusiaan. Bahkan secara global, meningkatkan
kemampuan IPTEK yang mendukung kesejahteraan. Sebaliknya pengalaman
negatif yang membawa malapetaka terhadap penghancuran umat, menjadi
7
acuan kewaspadaan bagi kepentingan bersama. Bagi kepentingan pendidikan,
perang yang merupakan peristiwa sejarah itu juga menjadi ajang
meningkatkan kesadaran, penghayatan dan kewaspadaan peserta didik
terhadap bahaya perang “modern” di hari-hari mendatang.
Pertemuan Internasional yang bernilai dan bermakna sejarah seperti antara
lain Konferensi Asia Afrika (1955) yang terkenal dengan “ Semangat
Banndung “, telah meningkatkan kesadaran masyarakat Asia Afrika akan
haknya sebagai umat yang memiliki hak untuk berdaulat di negaranya sendiri,
bernilai kemanusiaan yang meningkatkan “martabat” manusia di kawasan ini.
Peristiwa itu juga telah membukakan mata ngara-negara “maju” sebagai bekas
penjajah terhadap arti “kemerdekaan” bagi bekas negara jajahan yang wajib
diperhitungkan. Dari peritiwa sejarah tersebut, telah menyadarkan masyaraka
Dunia terhadap pentingnya persatuan untuk menghadapi negara-negara besar
yang secara sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik lebih kuat
daripada negara-negara yang bersangkutan. Perspektif global sejarah yang
demikianlah yang wajib diangkat dalam pendidikan.
Dengan belajar sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi dan mampu belajar dari perubahan yang terjadi tersebut, sehingga
mampu mengantisipasi, mengahadapi dan mengatasinya.
Contoh : terjadinya revolusi industri telah mengubah masyarakat feodal
(berdasarkan pada tanah / agraris ) ke masyarakat industri. Sedangkan pada
abad sekarang ini yang terjadi revolusi informasi, sehingga negara-negara
yang menguasai teknologi informasi yang akan berjaya. Malaise ekonomi
yang terjadi pada tahun 1930 an telah mengacaukan kegiatan ekonomi dunia,
dan sekarang ini juga terjadi krisis ekonomi di Asia terutama Asia Tenggara.
Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan bisa berpengaruh pada
perekonomian dunia.
Perspektif Sejarah mengacu pada konsep waktu ( waktu yang telah
lampau), tapi dapat dikaji untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan
datang.
Perspektif sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan, perang, pertemuan
internasional dapat dimunculkan sebagai pendidikan serta pengembangan
SDM generasi muda untuk memasuki kehidupan global.
8
Tokoh agama, nabi, Rasul tidak hanya mempengaruhi umatnya waktu itu,
tetapi menjadi pola perilaku dan teladan secara global.
Tokoh sejarah tidak hanya mempengaruhi ilmu sejarah , tapi juga ilmu
yang lain.
Bangunan Ka’bah ( Mekkah 0, Piramida ( Mesir ), Tembok Besar
( Cina )Taj Mahal ( India ), Borobudur ( Indonesia ) merupakan bangunan
“keajaiban dunia” , tidak hanya bernilai sejarah saja, tapi bernilai global
yang mempersatukan umat.
Perang di berbagai kawasan, terutama perang dunia tidak hanya dilihat
dari dahsyatnya senjata saja dan ngerinya pembunuhan umat manusia tapi
diungkapkan nilai kemanusiaannya.
Pertemuan internasional yang bermakna sejarah, misalnya KAA
menyadarkan masyarakat Asia dan Afrika akan haknya sebagai umat
manusia.
9
Dari aspek-aspek yang telah dikemukakan tadi jelas bahwa perspektif
ekonomi terkait dengan waktu, hari ini dan hari esok. Sedangkan apa yang
diperspektifkan terutama berkenaan dengan keinginan yang cenderung tidak
terbatas, persediaan sumber daya itu terbatas bahkan langka, dan adanya
penggunaan alternative sumber daya.
Perspektif ke hari esok atau masa yang akan datang, terkait luas dengan
pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam proses
produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas
kuantitasnya dan akhirnya persediaan sumber daya yang terbatasi bahkan
langka. Sedangkan penggunaan sumber daya alternative, sangat berkaitan
dengan IPTEK dan kecenderungan kebudayaan.
Dari perspektif kependudukan pada abad 7 Juli 1986, menurut perhitungan
lembaga kependudukan dunia telah terjadi peristiwa penting dengan
tercapainya angka lima Miliar jumlah penduduk dunia. Selanjutnya,
berdasarkan lembaga yang sama, penduduk dunia bertambah satu juta tiap
empat atau lima hari. Berdasarkan perkiraan lebih lanjut, pada tahun 2000,
jumlah penduduk dunia ini akan mencapai 8 Miliar (Baruey, 1977-11). Angka-
angka itu menunjukkan betapa cepatnya pertumbuhan penduduk dunia. Hal
tersebut menjadi landasan perhitungan pertumbuhan kebutuhan manusia.
Ketidak terbatasan kebutuhan itu, tidak semata-mata didasari oleh keinginan
yang tidak terbatas namun juga dilandasi oleh pertumbuhan yang mau tidak
mau harus dilayani oleh persediaan dan peningkatan produksi.
Anda telah mengetahui bahwa dari sekian jenis sumber daya, khususnya
sumber daya alam, ada yang dapat terbarukan (tumbuh-tumbuhan, hewan) dan
yang tidak dapat terbarukan (migas, batu-bara). Sumber daya yang sifatnya
tidak terbarukan akan habis sekali pakai sehingga persediaannya makin
terbatas. Sedangkan di pihak lain kebutuhan terus meningkat karena
pertumbuhan penduduk, dan keinginan yang cenderung tidak terbatas.
Kesenjangan ini bukan bersifat local atau regional, melainkan telah menjadi
masalah global. Disini di tuntut “kiat-kiat” ekonomi untuk menciptakan
keseimbangan antara konsumsi di satu pihak, dan produksi di lain pihak. Salah
satu kiat itu bagaimana kemajuan dan penerapan IPTEK berupaya mencari
jalan keluar dari masalah tadi.
10
Pernyataan David Turney (1972) bahwa, dilemma besar yang pokok saat
ini yaitu bahwa penduduk dunia telah sampai pada ketergantungan terhadap
teknologi untuk mempertahankan dan menompang kehidupan-kehidupan
secara berkelanjutan. Namun selanjutnya, penerapan praktis teknologi dan
intervensinya dalam menunjang kehidupan, cepat ataupun lambat akan
merusak sumber daya alam. Dalam menghadapi dilema yang demikian,
kehutanan kita manusia menjadi tiga kali lipat, yaitu pertama kita harus
menguasai teknologi itu, kedua menstabilkan penduduk, dan ketiga
mengembangkan tatanan sosial yang mampu hidup produktif dan sejahtera
secara terpadu dengan mengekosistem yang seimbang. Coba anda hayati
bahwa kita tidak dapat melepaskan diri dari pemanfaatan teknologi atau luas
lagi pemanfaatan IPTEK. Namun juga anda amati dan hayati lingkungan
sekitar yang rusak serta terkuras oleh penerapan dan pemanfaatan IPTEK itu.
Masalah ini bukan lingkungan dan perekonomian yang hanya teradi secara
local di tempat anda saja, melainkan telah menjadi masalah global.
Dari kutipan yang baru kita baca, itu dapat diketahui bahwa IPTEK bukan
segala-galanya. Pada akhirnya, masalah global tadi berbalik kepada kita.
Bagaiman kita mampu mengembangkan peranata sosial untuk mengendalikan
IPTEK tadi sesuai dengan atas keseimbangan dan kelestarian. Perubahan dan
pengembangan aspek-aspek yang bersifat fisik material saja, tidak memecah
masalah. Oleh karena itu wajib dikembalikan kepada manusia sendiri,
terutama akhlaknya, kesenjangan, kerusakan dan masalah-masalah yang
terjadi dalam kehidupan serta lingkungannya itu, harsus dikembalikan kepada
manusia sendiri terutama kepada akhlaknya tadi.
Menurut pernyataan H.S.D. Cole (1973) kenyataan menunjukkan bahwa
bukan hanya pencemaran udara oleh debu, pencemaran oleh zat kimia,
pencemaran suara, pencemaran air dan tanah semata-mata, melainkan yang
lebih penting adalah pencemaran moral. Hal-hal yang bertentangan dan tidak
diindahkannya peraturan sebagai indicator dalam berbagai argumentasi
kerusakan lingkungan yang menjadi sasar pertanyaan kemajuan ekonomi dan
teknik.
Pencemaran moral dan penyimpangan-penyimpanagn dari aturan yang
berlaku terhadap pengembangan serta pemanfaatan lingkunga “seolah-olah”
diabaikan oleh karena itu H.S.D. Cole (1973) selanjutnya mengemukakan:
11
Kesinambungan renaisanse, rasionalisme, kapitalisme dan pemujaan serta
penganjungan ilmu saja. Namun dewasa ini, keadaan yang demikian telah
tercapai, apakah yang harus dilakukan selanjutnya? Cobalah hidupkan kembali
kearifan dan kecintaan terhadap keindahan pada diri masing-masing serta
disekitar kita. Hanyalah revolusi moral bukan revolusi sosial atau politik atau
juga teknik, hanyalah revolusi moral yang dapat membimbng selama ini telah
menghilang.
Dalam kondisi global yang penuh dengan kesenjangan, masalah dan
tantangan, baik ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun lingkungan hidup,
pengembangan dan pembinaan akhlak menjadi kunci penyelamatan perspektif
global ekonomi barupa perekonomian pasar bebas, beralihnya kawasan
ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik, dan kebangkitan ekonomi Asia Afrika,
kita bangsa Indonesia tidak akan kunjung rela. Penyiapan SDM generasi muda
Indonesia menghadapi abad XXI dengan arus globalnya, wajib dirintis sedini
mungkin. Sikap mental wiraswasta harus menjadi ciri SDM mendatang
Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang
perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Oleh
karena itu, pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dari waktu ke waktu,
menjadi salah satu factor terjadinya masalah global dalam bidang ekonomi.
12
Internasional Antarbangsa atau antarnegara di
berbagai belahan dunia
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan
kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya
bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi,
bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada
unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai
cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa
bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian
dunia.
13
Misalnya : Negara Indonesia saat diproklamasikan baru mendapat
pengakuan Negara lain secara terbatas. Keberhasilan KAA, pembentukan
GNB ( Indonesia sebagai pelopor ) meningkatkan pengakuan Negara lain
terhadap kedudukan Indonesia. Terbentuknya Negara-negara ASEAN
membuat Negara Indonesia semakin diperhitungan Negara-negara lain
termasuk Negara adikuasa. Dalam bidang politik Negara Indonesia menjadi
Negara terhormat.
14
shopping) ini semakin intensif dan meluas menembus batas-batas local,
regional, nasional, internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya
membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap
opini, kecerdasan, nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya.
Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan teknologi berdampak luas pada tatanan
sosial dan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat secara local,
regional, bahkan juga global. Contohnya jenis makanan khas setempat yang
telah menyebar ke segala tempat bahkan juga di manca negara, seperti
misalnya makanan khas Indonesia tempe yang kini terkenal di Jepang. Contoh
lainnya adalah jenis permainan atau kebudayaan lokal/tradisional yang kini
terkenal di segala penjuru dunia, misalnya pencak silat, gamelan, tari-tarian
Bali, dsb.
Kegiatan sehari-hari seperti belajar dan olah raga juga merasakan dampak
globalisasi, misalnya pertukaran pelajar dan pertandingan olah raga
antarnegara seperti sea games ataupun olimpiade, dsb. Semua contoh-contoh
di atas adalah sebagian bukti bahwa interaksi sosial, hubungan antarmanusia,
sudah semakin meluas.
Dampak dari kemajuan, penerapan dan pemanfaatan IPTEK membawa
perubahan tatanan sosisal baik materiel maupun nonmaterial.
Material : @ mie instant berbagai merek, pakaian dan jeans, pizza, hot
dog, hamburger telah masuk ke perkotaan, pedesaan. Namun makanan khas
seperti dodol Garut, kacang Bali, manisan Cianjur, oncom Bandung tidak lagi
di daerah asal tapi dapat dijumpai di toserba bahkan di manca Negara.
Nonmaterial : @bersalaman ala tepuk punggung, tegur sapa ala barat,
ciuman antar teman. @ jenis permainan pencak silat, gamelan, kungfu,
taekwondo telah menyebar ke seluruh dunia.
Dari arus global dan interaksi baik langsung maupun melalui media wajib
kita waspadai, misalnya pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, minum
minuman keras, sadisme. Masalah social mengglobal merupakan
penghancuran umat dalam jangka yang relative cepat meracuni generasi muda.
Perubahan yang sifatnya positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti
yang seluas-luasnya patut kita syukuri, sedangkan yang bersifat negative harus
kita waspadai, bahkan harus kita cari pemecahan masalahnya.
15
Hal ini tentunya membawa dampak positif (menambah pengalaman dan
kemampuan, pertukaran nilai, dst) maupun negatif (pergaulan bebas,
pemakaian obat-obat terlarang, sadisme,dst) bagi kehidupan sosial di negara
yang mengalaminya. Dampak positif yang ada patut disyukuri dan dijadikan
sesuatu yang bermakna. Dari peristiwa dan interaksi sosial yang ada,
menyadarkan manusia agar menghargai satu sama lain karena manusia sama
harkat dan derajatnya di sisi Tuhan YME. Sedangkan dampak negatif yang
ada wajib diwaspadai oleh semua pihak. Harus menjadi perhatian dan
kepedulian kita bahwa ada kelompok manusia yang bertujuan komersial dan
barangkali juga bertujuan politik yang secara sengaja melakukan penetrasi
budaya untuk meracuni dengan tujuan menghancurkan generasi muda bangsa
tersebut. Kita harus secara aktif mencari alternatif pemecahannya.
16
pemerintahan yang stabil (politik) sehingga tumbuh ketenangan hati dan
kesadaran dalam diri.
Kejadian-kejadian global dapat diketahui oleh jutaan manusia di berbagai
belahan dunia dalam waktu yang singkat berkat perkembangan IPTEK (radio,
TV, internet, dsb). Peristiwa, proses, dan arus global yang demikian
merupakan pengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari, namun kita
semua wajib memilah-milah mana yang berdampak positif bagi perkembangan
dan peningkatan kualitas SDM generasi muda.
Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan
sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak dapat dicegah
apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia. Untuk itu,
ditinjau dari perspektif budaya dan Antropologi, kewaspadaan terhadap
dampak negatif harus menjadi kepedulian kita semua.
Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global
Keterangan :
I. Local
II. Nasional/regional
III. Internasional/interregional
IV. Global
17
Misalnya : pertunjukkan kesenian keliling dunia, kunjungan anggota DPR
ke seluruh dunia, pertukaran pelajar antarnegara, pertemuan berbagai pakar
dari berbagai bidang pengetahuan.
18
mengemukakan tiga tahap perkembangan, ikhtisarnya secara singkat sebagai
berikut (Toffler, 1980 : 10)
Gelombang Pertama = ribuan tahun yang lalu, telah terjadi perubahan
besar dalam bercocok tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju,
IPTEK pertanian yang lebih maju dari periode sebelumnya, telah diterapkan
dan dimanfaatkan. Saat itu terjadi revolusi hijau.
Gelombang kedua = tiga ratus tahun yang lalu, tepatnya pada abad XVII,
dengan diketemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, proses produksi di
sektor industri cepat meningkat. Perkembangan, kemajuan dan penerapan
IPTEK dibidang produksi dan industri terjadi lonjakan, sehingga periode
dikenal dengan revolusi industri.
Gelombang Ketiga = pada abad ini (XX), kemajuan IPTEK elektronik
maju dengan cepat. Radio, TV dan telepon maju dengan cepat termasuk
penerapannya. Melalui media elektronik ini, berita, dan peristiwa cepat tersiar
keseluruh dunia.
Dengan dimanfaatkannya satelit komunikasi, penyiar TV makin meluas,
informasi makin cepat merambah. Oleh karena itu, pada abad XX, telah terjadi
revolusi informasi. Melalui revolusi informasi, proses globalisasi berbagai
aspek kehidupan, makin dipacu.
Dampak negatif perkembangan, kemajuan dan penerapan IPTEK yang
menghasilkan berbagai ketimpangan oleh Toffler (1976) disebut sebagai
guncangan Hari Esok (Future shock), tidak hanya guncangan fisik (pshysial
shock) melainkan juga guncangan kejiwaan (pshysial shock). IPTEK dibidang
komunikasi informasi, menjadi salah satu saran dari berbagai permasalahan.
Disinilah letak tuntutan bagi dunia pendidikan pendidikan dalam arti seluas-
luasnya untuk menciptakan kiat mengatasi dampak negatif IPTEK terhadap
guncangan fisik dan psikologis. Dampak negative lain yang ditimbulkan
adalah ketegangan urat syaraf, darah tinggi, sadime, kriminalitas, mabuk teller
bukan penyakit psikologis biologi di Negara tertentu saja, tapi sudah
mendunia.
Manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya, yang mengembangkan
IPTEK, memiliki kemampuan cara dan kiat berkomunikasi yang beragam,
yang juga berkembang serta dapat dikembangkan. Sejalan dengan
perkembangan, kemajuan dan penggunaan transportasi serta media elektronik,
19
kontak interaksi sosial umat manusia untuk berkomunikasi itu juga makin
maju. Proses dan arus global kehidupan manusia makin dipacu melalui
komunikasi ini. Makin lama komunikasi ini makin menjadi kebutuhan yang
tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari yang menembus batas-
batas ruang. Dari perspektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam
segala aspek kehidupan antar bangsa dan antar negara, tidak dapat dilepaskan
dari keberadaan serta peranan transportasi dan media komunikasi.
20
berupa saadisme, kriminalitas, mabuk – mabukan dan teler, merambah terus.
Landasan yang pokok, bagaimana semua pihak dengan kesadaran yang tinggi
menciptakan kiat, metode dan pendekatan yang tepat mengatasi masalah
tersebut.
Alat angkut atau transportasi semula berfungsi mengangkut barang dan
manusia. Dampak positif abad ke XVII revolusi industry membawa
perkembangan transportasi yang meliputi darat, air dan udara.
Perkembangan jalan sebagai prasarana dan alat sarananya mendekatkan jarak
relaitf di permukaan bumi, memecahkan keterpencilan, jalan menjadi urat nadi
perekonomian dalam proses distribusi.
Dalam pemanfaatan transportasi untuk perdagangan tidak hanya membawa
barang dagangan saja, tetapi juga membawa kebiasaan, bahasa, agama,
pengetahuan, dan IPTEK.Tanpa ada transportasi kehidupan manusia akan
mandek, kelaparan di tempat-tempat tertentu, pengangguran akan meluas,
produsen akan kelimpahan industry, konsumen menghadapi kelangkaan
barang kebutuhan.
21
globaldi segala aspek kehidupan terus berjalan. Yang positif membawa rahmat
wajib disyukuri, sedangkan yang berdampak negatif mendatangkan laknat,
harus kita waspadai.
Perkembangan kemajuan dan penggunaan media elektronij ( radio, TV,
facsimile, internet ) kontak interaksi social umat manusia untuk berkomunikasi
juga makin maju. Makin lama komunikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa
lepas dari kehidupan sehari-hari. Namun bagi kepentingan-kepentingan
tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tidak boleh disebarluaskan,
internet juga mengandung bahaya, jika dimanfaatkan oleh orang-orang jahat
untuk membobol bank atau rahasia perusahaan.
22
meningkatkan efisiensi dan distribusi makanan dan hasil-hasil pertanian ke
berbagai pelosok dunia.
ILO adalah Organisasi Perburuhan Internasional. Organisasi ini didirikan
pada tanggal 11 April 1919 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. Pada tahun
1946 organisasi ini diterima sebagai organisasi khusus dalam PBB. Organisasi
ini bertugas memperbaiki taraf hidup dan aturan perburuhan.
IBRD adalah Bank Dunia untuk Pembangunan dan Perkembangan.
Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 yang berkedudukan di
Washington, Amerika Serikat.
IMF adalah Dana Moneter Internasional. Organisasi ini berdiri pada
tanggal 27 Desember 1945 yang berkedudukan di Washington DC Amerika
Serikat. IMF bertujuan memajukan kerja sama di bidang ekonomi, keuangan,
dan perdagangan sehingga memperluas kesempatan kerja.
ITU merupakan Persatuan Telekomunikasi Internasional. Organisasi ini
didirikan pada tahun 1865 dan diterima sebagai organisasi di bawah PBB pada
tahun 1947. Tujuan ITU adalah untuk menghimpun kerja sama internasional
yang melayani masyarakat pengguna telepon, telegram, dan radio. Markas
ITU di Jenewa, Swiss.
WMO merupakan Organisasi Meteorologi Sedunia. Organisasi ini berdiri
pada tanggal 23 Maret 1950. Organisasi ini bertujuan saling tukar laporan
mengenai cuaca dengan standar internasional. Markas WMO di Jenewa,
Swiss.
IMCO merupakan Organisasi Konsultasi Maritim Antar Pemerintah.
Organisasi ini berdiri pada tanggal 13 Januari 1959. Bertujuan memberi
nasihat dan konsultasi guna memajukan kerja sama antaranggota. IMCO
berkedudukan di London, Inggris.
UNDP (United Nations Development Programme) atau program
pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tugasnya memberikan bantuan,
terutama untuk meningkatkan pembangunan negara-negara berkembang.
UNHCR (United Nations High Comissioner for Refugees) atau Komisi
Tinggi Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tugasnya melindungi
hak-hak pengungsi di seluruh dunia.
Tidak semua masalah regional dan internasional dibahas di PBB.
Kerjasama regional seperti kelompok Negara – Negara Asia Tenggara
23
( ASEAN ), kelompok Negara – Negara Arab, masyarakat Ekonomi Eropa,
kelompok Negara Negara Afrika, dan seterusnya. Kelompok – kelompok
tersebut, perhatian dan kepeduliannya tidak pada masalah – masalah regional
masing – masing, melainkan juga mengenai masalah internasional dan juga
masalah global.
Organisasi independen yang tergabung dalam kelompok Roma, yang
anggota – anggotanya terdiri atas berbagai keahlian seperti ilmuwan,
budayawan, rohanian, pengusaha, pejabat dan lain – lain, juga memperhatikan,
mengkaji, dan memprediksi masalah – masalah global seperti masalah
penduduk, pangan dan kelaparan, produksi pertanian, konsumsi sumber daya
alam, industrialisasi, pencemaran, krisis energi, krisis pangan, dan lain – lain.
Lembaga internasional, baik PBB maupun organisasi – organisasi
independen, memiliki kedudukan, fungsi, dan peranan yang bermakna dalam
menopang saling pengertian serta saling ketergantungan antarbangsa dan
negara yang beragam sistem politik, ekonomi, budaya, serta keadaan
rasialnya.
Kecenderungan yang luas pada tatanan internasional yang mengglobal
dalam perspektif ekonomi dan ekologi berkenaan dengan relokasi industry
dari Negara-negara maju ke Negara-negara berkembang. Menerima rekolasi
industry dengan kehausan pembangunan tanpa kesiapan kemampuan SDM
pengelola keseimbangannya akan membawa hal – hal yang buruk. Oleh
karena itu dunia internasional dituntut untuk memberikan bimbingan agar
ketimpangan ekonomi dengan ekologi ini tidak terjadi. Jika degradasi terjadi
dampaknya akan meluas ke seluruh dunia internasional.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
25
Dari perspektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam segala aspek
kehidupan antarbangsa dan antarnegara, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta
peranan transportasi dan media komunikasi. Dampak globaldi segala aspek kehidupan
terus berjalan. Yang positif membawa rahmat wajib disyukuri, sedangkan yang
berdampak negatif mendatangkan laknat, harus kita waspadai. Perserikatan Bangsa –
Bangsa (PBB) merupakan lembaga dunia yang memperhatikan segala aspek
kehidupan umat manusia di negara – negara anggotanya. PBB menangani masalah –
masalah internasional terutama dialami oleh negara – negara anggotanya.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini semoga pembaca dan penulis dapat menambah
ilmu. Semoga makalah ini dapat lebih dikembangkan lagi.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22413556/
PENGERTIAN_KONSEP_DAN_DIMENSI_PERSPEKTIF_GLOBAL
Jakarta:Universitas Terbuka.
http://www.adinnagrak.blogspot.com/2013/09/makalah-perspektif-global-pengertian.html
http://gudangmakalah.blogdetik.com/2009/03/19/76/
http://ninnetar.blogspot.com/2012/08/perspektif-global-semester-vuniversitas.html
http://kresinda.blogspot.com/2013/09/perspektif-global-sejarah-geografi.html
http://little-chiyoo.blogspot.com/2012/10/perspektif-global-dari-visi-geografi.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PERSPEKTIF%20GLOBAL_0.pdf
27