Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PERSPEKTIF GLOBAL

DIMENSI GLOBAL DAN KONSEP ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU-ILMU TERKAIT

OLEH
KELOMPOK 4 :

ENSURIATI (21129382)
NURSELLA (21129269)
AGTANIA YUNISA PUTRI (21129337)
GINA KHAIRUNNISA (21129213)
WIDODO FEBRIANDI (21129326)

21 BB 08

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dra. Farida, S, M.Si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dimensi Global dan Konsep Ilmu-Ilmu
Sosial Dan Ilmu-Ilmu Terkait”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perspektif Global. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang Dimensi Global dan Konsep
Ilmu-Ilmu Sosial Dan Ilmu-Ilmu Terkait baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Dra. Farida, S, M.Si selaku dosen
Pengampu Mata Kuliah Perspektif Global. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Padang, 21 Februari 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ii

BAB I PEMBUKAAN..............................................................................................................................1

A.Latar Belakang................................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C.Tujuan Penulisan.............................................................................................................................1
D.Manfaat............................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.Dimensi Global................................................................................................................................3
B.Konsep Ilmu-Ilmu Sosial Dan Ilmu Terkait....................................................................................4

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan....................................................................................................................................25
B.Saran..............................................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Sapriya (2017, p. 120-130), bahwa pendidikan global merupakan upaya


untuk menanamkan suatu pandangan tentang dunia kepada para siswa dengan
memfokuskan bahwa terdapat saling keterkaitan antar budaya, umat manusia dan
kondisi planet bumi. Pada umumnya, tujuan pendidikan setiap mata pelajaran untuk
kondisi saat ini menekankan pada kemampuan siswa dalam berfikir kritis, namun ada
hal yang unik dalam pendidikan global yakni fokus substansinya yang berasal dari
hal-hal mendunia yang semakin bercirikan pliralisme, interdependensi dan perubahan.

Tujuan pendidikan global ialah untuk mengembangkan pengetahuan,


keterampilan, sikap yang diperlukan untuk hidup secara efektif dalam dunia yang
sumber daya alamnya semakin menipis dan ditandai oleh keragaman etnis, pluralisme
budaya dan semakin saling berketergantungan. Perlunya meningkatkan orientasi para
siswa dalam wawasan internasional semakin disadari. Meskipun demikian, khususnya
di Indonesia upaya untuk meningkatkan dan memperluas pemahaman global pada
lembaga pendidikan dasar dan menengah masih perlu diberdayakan. Dengan adanya
Pendidikan perspektif global ini kita akan mengetahui berbagai permasalahan yang
berhubungan dengan berbagai bidang ilmu di dalam kehidupan ini, baik bidang sosial,
Iptek maupun bidang ilmu lainnya. Hal itu karena persepktif global ini merupakan
bidang ilmu sosial yang bertujuan agar kita mengetahui permasalahan-permasalahan
yang terjadi secara global dan juga bagaimana cara kita mengatasi serta bangkit dari
berbagai permasalahan yang terjadi tersebut yang merupakan dimensi dari perspektif
global.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut.
1. Apa Saja yang Menjadi Dimensi Global ?
2. Bagaimana Konsep Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Terkait ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini sesuai dengan rumusan masalah di atas
adalah sebagai berikut.

1
1. Untuk Mengetahui Apa Saja yang Termasuk Kedalam Dimensi Global
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Terkait
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kita mengenai mnegatasi berbagai permasalahan global
tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dimensi Perspektif Global

Saat ini tidak ada satu bangsapun yang statis dan homogen setiap bangsa
berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain sehingga, sistem nilai budaya
dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Perspektif global bertolak
dari masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai masalah
pendidikan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua
permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan
budaya di eraglobalisasi, Makagiansar (Mimbar, 1990) mengajukan empat dimensi
perspektif global, yaitu:

1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa
dan masyarakat. Pembangunan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh
kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadilandasan bagi
pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang
sudah tidak terkendali.

2. Mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui


identitas budayanya.

3. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara


sangatdiperlukan partisipasi dari masyarakat.

4. Memajukan kerjasama antar budaya. hal ini dimaksudkan agar ada aksi dan upaya
saling mengisi atau mengilhami, sehingga akan ada kemajuandan peningkatan
antar budaya bangsa.

Sementara itu, Hanvey(1976) dalam bukunya yang sangat terkenal"An attainable


global perspective" menyebutkan lima dimensi dari perspektif Global sebagai
berikut:

1. Perspective conciousness

Kesadaran dan penghargaan terhadap adanya berbagai macam pendapatyang


berbeda beda di dunia ini.

3
2. State of planet a"areness

Adanya pengertian yang mendalam terhadap isu-isu dan peristiwa- peristiwa


global.

3. Cross-cultural a"areness

Adanya kesepakatan yang bisa diterima secara umum dalam


membuatkarakteristik budaya-budaya yang ada di dunia ini, yaitu bahwa
sekalipun ada perbedaan-perbedaan dalam budaya, namun ada banyak
kesamaanyang dimiliki.

4. Systemic awareness

Mengetahui akan sistem-sistem yang ada di alam, sehingga mulaimengenal


kompleksnya sistem internasional, di mana aktor-aktor negaradan aktor-aktor non-
negara saling mempengaruhi dalam berbagai macam isu yang terjadi di kawasan-
kawasan yang ada di dunia ini.

5. Options for participation

Mengetahui strategi-strategi yang tepat sehingga mampu berpartisipasidengan


baik dalam menghadapi isu-isu yang terjadi di tingkat lokal,nasional hingga
internasional.

B. Konsep ilmu-ilmu sosial dan ilmu terkait

1. Perspektif Global dari Visi Geografi, Sejarah dan Ekonomi


a. Perspektif Global dari Visi Geografi
Geografi adalah ilmu tentang keruangan yang mengkaji berbagai
fenomena dalam kontek keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam
geografi yaitu permukaan bumi yang tiga dimensi terdiri atas muka bumi yang
berupa darah dan perairan serta kolom udara diatasnya. Ruang permukaan
bumi ini secara bertahap ukuran dan jaraknya mulai dari tingkat local, regional
sampai ketingkat global. Oleh karena itu perspektif geografi adalah perspektif
keruangan yang bertahap dari perspektif local, regional sampai ke perspektif
global.
Perspektif geografi atau perspektif keruangan adalah suatu kemampuan
memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan

4
masalah keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, terutama
untuk masa yang akan datang. Pendekatan yang dapat diterpkan pada
perspektif keruangan ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan
mempredeksi. Dalam ruang lingkup kajian perspektif keruangan ini
berkembang mulai dari perspektif local, perspektif regional, sampai perspektif
global, perjhatikan, amati, dan hayati serta perkembangan yang terjadi di
tempat anda dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan permukiman, jalan,
pertanian, pengairan, perdangangan, dan keadaan penduduk setempat.
Melalui proses pengamatan perspektif local, anda dapat menyaksikan
bahwa perkampungan yang satu dengan yang lebih luas dari perkampungan
lain-lainnya, yaitu kerena adanya jalan, alat angkutan, atau transportasi, juga
karena arus manusia dan barang. Disini terjadi proses social ekonomi dalam
bentuk interaksi antar penduduk (manusia).
Telah anda mengamati dan menghayati meluasnya perkampungan, anda
juga dapat mengamati serta menghayati meluasnya suatu kota dari waktu ke
waktu. Anda dapat mengevaluasi perkembangan kota yang bersangkutan dari
waktu ke waktu. Selain areal atau kawasannya yang makin luas, juga isi kota
itu mengalami perkembangan. Pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan,
pasar, jaringan jalan, jumlah penduduk, dan seterusnya mengalami perubaha
serta perkembangan. Bahkan anda memperhitungkan masa yang akan datang
atau memprediksi bahwa kota-kota kecil itu akan bersambung satu sama lain
dan akan membentuk kota yang lebih besar dari semula. Dalam proses
perluasan kota dan penambahan serta pertambahan penduduknya, telah terjadi
proses yang dikenal sebutan urbanisasi.
Urbanisasi sebagai suatu proses, menurut WJ. Waworoentoe, A Syarif
Puradimandja, Utom Rustam (Prisma, 1972:7-12 ), terjadi karena adanya tiga
yang berkaitan satu sama lain. Tiga peristiwa yang termasuk dalam proses
urbanisasi itu yaitu.
1) Perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan
2) Perluasan area atau kawasan kota
3) Perubahan cara hidup sebagai orang kota

5
Konsep ruang dalam Geografi yaitu permukaan bumi  tiga dimensi (darat,
air, udara ). Ruang permukaan bumi ukuran dan jaraknya : local, regional,
global.

 Perspektif local : dari perkampungan satu bersambung menjadi


perkampungan yang lebih luas. Yang menghubungkan : jalan, alat
angkutan, arus barang dan manusia. Suatu wilayah atau kawasan
mengalami perkembangan ( pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan,
pasar, jalan, jumlah penduduk ) menjadi lebih luas.
 Perspektif regional : adanya perubahan dalam ruang, misalnya: hutan
menjadi lahan pertanian, pemukiman, kawasan industry, jalan, lapangan,
perubahan tatanan air, tumbuh-tumbuhan, hewan, cuaca.
 dampak : Di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi sekarang
bersambung menjadi Jabotabek
 dampak : kehidupan ( aspek social, budaya, psikologi maupun
politik )
 Perspektif Global : Tak ada batas ruang maupun waktu antar Negara-
negara  di dunia. Pengaruh dari : kemajuan teknologi dampak : terjadi
interaksi antar Negara, misalnya pakaian, makanan, kesenian dan
perdagangan. Jadi dikatakan  hampir 100% geografi berkenaan dengan
penerapan perspektif global. Bukti : “Pemanasan Global”, Meningkatnya
karbondioksida, efek rumah kaca di atmosfir, pemanasan global ( suhu di
permukaan bumi naik ), pencairan es di kutub, permukaan air laut naik.

b. Perspektif Global dari Visi Sejarah


Telah diungkapkan oleh Emmanuel Kant pada abad XVIII bahwa sejarah
dan geografi merupakan ilmu Dwitunggal, artinya jika sejarah
mempertanyakan suatu peristiwa itu “ kapan” terjadinya. Dalam hal ini,
dimensi waktu dengan ruang saling melengkapi. Dengan dipertanyakan waktu
dan tempatnya maka karakter peristiwa itu menjadi jelas adanya.
Dapat digambarkan bahwa perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu,
atau dengan kata lain, perspektif sejarah itu sama dengan perspektif waktu,
terutama waktu yang sudah lampau. Perspektif sejarah suatu peristiwa,
membawa citra tentang suatu pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari

6
ini, untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang. Selanjutnya,
perspektif global dari sudut pandang sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan-
bangunan, perang, pertemuan internasional dan peristiwa-peristiwa bersejarah
yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global, dapat
dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan transforasi budaya serta
pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk
memasuki kehidupan global di hadapannya.
Kita tentu sangat mengenal tokoh-tokoh agama, para nabi, dan rasul yang
tidak hanya berpengaruh terhadap umatnya pada saat mereka masih hidup
dikawasan lingkungannya masa itum melainkan tetap menjadi pola prilaku
dan teladan secara global sampai saat ini. Tokoh sejarah, bahkan tokoh dunia
yang demikian itu, menjadi sorotan perspektif global, bukan hanya dari sudut
pandang sejarah,melainkan juga dari sudut pandang ilmu-ilmu lainnya.
Bangunan-bangunan bersejarah seperti Ka’bah dan Masjidil Haram di
Mekkah, Piramida di Mesir, Tembok Besar di Cina, Mesjid Taj Mahal di Agra
(India), dan Candi Borobudur di Indonesia, yang merupakan beberapa
bangunan “ keajaiban dunia, tidak hanya bernilai dan bermakna sejarah,
melainkan memiliki nilai global yang mempersatukan umat, nilai budaya dari
aspek arsitektur, nilai ekonomi dalam mengembangkan lapangan kerja dan
lain sebagainya. Secara material, bangunan – bangunan semacam itu, bukan
hanya merupakan pengetahuan, melainkan lebih jauh dari pada itu, wajib
dijadikan acuan pendidikan mengenai nilai-nilai kemanusiaan, budaya, bahkan
keagaman yang ada di dalamnya.
Berbagai perang di berbagai kawasan, terutama Perang Dunia yang tercatat
sebagai peristiwa sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan
senjata dan ngernya pembunuhan umat manusia, namun dilihat dari sudut
pandang global, dapat diungkapkan nilai dan makna kemanusiaannya. Perang
yang pada saat berlangsungnyasebagai ajang pertentangan berbagai pihak atau
berbagai negara, ternyata setelah usai menjadi alat pemersatu berbagai bangsa
dalam memikirkan umat secara global. Pengalaman buruk dari perang telah
menjadi alat penyadar umat dunia untuk memikirkan hal-hal yang lebih
bernilai dan bermakna bagi kemanusiaan. Bahkan secara global, meningkatkan
kemampuan IPTEK yang mendukung kesejahteraan. Sebaliknya pengalaman
negatif yang membawa malapetaka terhadap penghancuran umat, menjadi

7
acuan kewaspadaan bagi kepentingan bersama. Bagi kepentingan pendidikan,
perang yang merupakan peristiwa sejarah itu juga menjadi ajang
meningkatkan kesadaran, penghayatan dan kewaspadaan peserta didik
terhadap bahaya perang “modern” di hari-hari mendatang.
Pertemuan Internasional yang bernilai dan bermakna sejarah seperti antara
lain Konferensi Asia Afrika (1955) yang terkenal dengan “ Semangat
Banndung “, telah meningkatkan kesadaran masyarakat Asia Afrika akan
haknya sebagai umat yang memiliki hak untuk berdaulat di negaranya sendiri,
bernilai kemanusiaan yang meningkatkan “martabat” manusia di kawasan ini.
Peristiwa itu juga telah membukakan mata ngara-negara “maju” sebagai bekas
penjajah terhadap arti “kemerdekaan” bagi bekas negara jajahan yang wajib
diperhitungkan. Dari peritiwa sejarah tersebut, telah menyadarkan masyaraka
Dunia terhadap pentingnya persatuan untuk menghadapi negara-negara besar
yang secara sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik lebih kuat
daripada negara-negara yang bersangkutan. Perspektif global sejarah yang
demikianlah yang wajib diangkat dalam pendidikan.
Dengan belajar sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi dan mampu belajar dari perubahan yang terjadi tersebut, sehingga
mampu mengantisipasi, mengahadapi dan mengatasinya.
Contoh : terjadinya revolusi industri telah mengubah masyarakat feodal
(berdasarkan pada tanah / agraris ) ke masyarakat industri. Sedangkan pada
abad sekarang ini yang terjadi revolusi informasi, sehingga negara-negara
yang menguasai teknologi informasi yang akan berjaya. Malaise ekonomi
yang terjadi pada tahun 1930 an telah mengacaukan kegiatan ekonomi dunia,
dan sekarang ini  juga terjadi krisis ekonomi di Asia terutama Asia Tenggara.
Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan bisa berpengaruh pada
perekonomian dunia.
Perspektif Sejarah mengacu pada konsep waktu ( waktu yang telah
lampau), tapi dapat dikaji untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan
datang.
Perspektif sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan, perang, pertemuan
internasional dapat dimunculkan sebagai pendidikan serta pengembangan
SDM generasi muda untuk memasuki kehidupan global.

8
 Tokoh agama, nabi, Rasul tidak hanya mempengaruhi umatnya waktu itu,
tetapi menjadi pola perilaku dan teladan secara global.
 Tokoh sejarah tidak hanya mempengaruhi ilmu sejarah , tapi juga  ilmu
yang lain.
 Bangunan Ka’bah ( Mekkah 0, Piramida ( Mesir ), Tembok Besar
( Cina )Taj Mahal ( India ), Borobudur ( Indonesia ) merupakan bangunan
“keajaiban dunia” , tidak hanya bernilai sejarah saja, tapi bernilai global
yang mempersatukan umat.
 Perang di berbagai kawasan, terutama perang dunia tidak hanya dilihat
dari dahsyatnya senjata saja dan ngerinya pembunuhan umat manusia tapi
diungkapkan nilai kemanusiaannya.
 Pertemuan internasional yang bermakna sejarah, misalnya KAA
menyadarkan masyarakat Asia dan Afrika akan haknya sebagai umat
manusia.

c. Perspektif Global dari Visi Ekonomi


Menuruh H.W. Arndt dan Gerardo P. Sicat (1991: 3). Ilmu ekonomi
adalah suatu ilmiah yang mengkaji bagaimana orang dan kelompok-kelompok
masyarakat menentukan pilihan. Manusia mempunyai keinginan yang tidak
terbatas. Untuk memuaskan bermacam-macam keinginan yang tidak terbatas
tersebut, tersedia sumber daya yang dapat digunakan. Berbagai sumber daya
ini tidak tersedia dengan bebas. Karenannya, sumber daya ini langka dan
mempunyai berbagai kegunaan alternative. Pilihan penggunaan dapat terjadi
antara penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan hari esok (masa
depan).
Berdasarkan konsep tadi pembahasan ilmu ekonomi menyangkut berbagai
aspek yang meliputi:
a. Menentukan pilihan
b. Keinginan yang tidak terbatas
c. Persediaan sumber daya terbatas bahkan ada yang langka
d. Kegunaan alternative sumber daya
e. Penggunaan hari ini dan hari esok

9
Dari aspek-aspek yang telah dikemukakan tadi jelas bahwa perspektif
ekonomi terkait dengan waktu, hari ini dan hari esok. Sedangkan apa yang
diperspektifkan terutama berkenaan dengan keinginan yang cenderung tidak
terbatas, persediaan sumber daya itu terbatas bahkan langka, dan adanya
penggunaan alternative sumber daya.
Perspektif ke hari esok atau masa yang akan datang, terkait luas dengan
pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam proses
produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas
kuantitasnya dan akhirnya persediaan sumber daya yang terbatasi bahkan
langka. Sedangkan penggunaan sumber daya alternative, sangat berkaitan
dengan IPTEK dan kecenderungan kebudayaan.
Dari perspektif kependudukan pada abad 7 Juli 1986, menurut perhitungan
lembaga kependudukan dunia telah terjadi peristiwa penting dengan
tercapainya angka lima Miliar jumlah penduduk dunia. Selanjutnya,
berdasarkan lembaga yang sama, penduduk dunia bertambah satu juta tiap
empat atau lima hari. Berdasarkan perkiraan lebih lanjut, pada tahun 2000,
jumlah penduduk dunia ini akan mencapai 8 Miliar (Baruey, 1977-11). Angka-
angka itu menunjukkan betapa cepatnya pertumbuhan penduduk dunia. Hal
tersebut menjadi landasan perhitungan pertumbuhan kebutuhan manusia.
Ketidak terbatasan kebutuhan itu, tidak semata-mata didasari oleh keinginan
yang tidak terbatas namun juga dilandasi oleh pertumbuhan yang mau tidak
mau harus dilayani oleh persediaan dan peningkatan produksi.
Anda telah mengetahui bahwa dari sekian jenis sumber daya, khususnya
sumber daya alam, ada yang dapat terbarukan (tumbuh-tumbuhan, hewan) dan
yang tidak dapat terbarukan (migas, batu-bara). Sumber daya yang sifatnya
tidak terbarukan akan habis sekali pakai sehingga persediaannya makin
terbatas. Sedangkan di pihak lain kebutuhan terus meningkat karena
pertumbuhan penduduk, dan keinginan yang cenderung tidak terbatas.
Kesenjangan ini bukan bersifat local atau regional, melainkan telah menjadi
masalah global. Disini di tuntut “kiat-kiat” ekonomi untuk menciptakan
keseimbangan antara konsumsi di satu pihak, dan produksi di lain pihak. Salah
satu kiat itu bagaimana kemajuan dan penerapan IPTEK berupaya mencari
jalan keluar dari masalah tadi.

10
Pernyataan David Turney (1972) bahwa, dilemma besar yang pokok saat
ini yaitu bahwa penduduk dunia telah sampai pada ketergantungan terhadap
teknologi untuk mempertahankan dan menompang kehidupan-kehidupan
secara berkelanjutan. Namun selanjutnya, penerapan praktis teknologi dan
intervensinya dalam menunjang kehidupan, cepat ataupun lambat akan
merusak sumber daya alam. Dalam menghadapi dilema yang demikian,
kehutanan kita manusia menjadi tiga kali lipat, yaitu pertama kita harus
menguasai teknologi itu, kedua menstabilkan penduduk, dan ketiga
mengembangkan tatanan sosial yang mampu hidup produktif dan sejahtera
secara terpadu dengan mengekosistem yang seimbang. Coba anda hayati
bahwa kita tidak dapat melepaskan diri dari pemanfaatan teknologi atau luas
lagi pemanfaatan IPTEK. Namun juga anda amati dan hayati lingkungan
sekitar yang rusak serta terkuras oleh penerapan dan pemanfaatan IPTEK itu.
Masalah ini bukan lingkungan dan perekonomian yang hanya teradi secara
local di tempat anda saja, melainkan telah menjadi masalah global.
Dari kutipan yang baru kita baca, itu dapat diketahui bahwa IPTEK bukan
segala-galanya. Pada akhirnya, masalah global tadi berbalik kepada kita.
Bagaiman kita mampu mengembangkan peranata sosial untuk mengendalikan
IPTEK tadi sesuai dengan atas keseimbangan dan kelestarian. Perubahan dan
pengembangan aspek-aspek yang bersifat fisik material saja, tidak memecah
masalah. Oleh karena itu wajib dikembalikan kepada manusia sendiri,
terutama akhlaknya, kesenjangan, kerusakan dan masalah-masalah yang
terjadi dalam kehidupan serta lingkungannya itu, harsus dikembalikan kepada
manusia sendiri terutama kepada akhlaknya tadi.
Menurut pernyataan H.S.D. Cole (1973) kenyataan menunjukkan bahwa
bukan hanya pencemaran udara oleh debu, pencemaran oleh zat kimia,
pencemaran suara, pencemaran air dan tanah semata-mata, melainkan yang
lebih penting adalah pencemaran moral. Hal-hal yang bertentangan dan tidak
diindahkannya peraturan sebagai indicator dalam berbagai argumentasi
kerusakan lingkungan yang menjadi sasar pertanyaan kemajuan ekonomi dan
teknik.
Pencemaran moral dan penyimpangan-penyimpanagn dari aturan yang
berlaku terhadap pengembangan serta pemanfaatan lingkunga “seolah-olah”
diabaikan oleh karena itu H.S.D. Cole (1973) selanjutnya mengemukakan:

11
Kesinambungan renaisanse, rasionalisme, kapitalisme dan pemujaan serta
penganjungan ilmu saja. Namun dewasa ini, keadaan yang demikian telah
tercapai, apakah yang harus dilakukan selanjutnya? Cobalah hidupkan kembali
kearifan dan kecintaan terhadap keindahan pada diri masing-masing serta
disekitar kita. Hanyalah revolusi moral bukan revolusi sosial atau politik atau
juga teknik, hanyalah revolusi moral yang dapat membimbng selama ini telah
menghilang. 
Dalam kondisi global yang penuh dengan kesenjangan, masalah dan
tantangan, baik ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun lingkungan hidup,
pengembangan dan pembinaan akhlak menjadi kunci penyelamatan perspektif
global ekonomi barupa  perekonomian pasar bebas, beralihnya kawasan
ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik, dan kebangkitan ekonomi Asia Afrika,
kita bangsa Indonesia tidak akan kunjung rela. Penyiapan SDM generasi muda
Indonesia menghadapi abad XXI dengan arus globalnya, wajib dirintis sedini
mungkin. Sikap mental wiraswasta harus menjadi ciri SDM mendatang
Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang
perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Oleh
karena itu, pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dari waktu ke waktu,
menjadi salah satu factor terjadinya masalah global dalam bidang ekonomi.

2. Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi, Antropologi


a. Perspektif Global dari Visi Politik
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-
lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan  itu (Roger F. Soltau). Dalam
perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal
yang pokok.
Jenis hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:

Jenis hubungan Jangkauan

Regional Antarbangsa atau antarnegara di


suatu kawasan (tetangga),
misalnya di kawasan Asia
Tenggara

12
Internasional Antarbangsa atau antarnegara di
berbagai belahan dunia

Global Antarsemuabangsa atau


antarsemuanegara di dunia ini

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan
kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya
bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi,
bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada
unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai
cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa
bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian
dunia.

Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri,


berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia
Afrika (KAA – yang menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung
Declaration) dan Gerakan Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung
perdamaian dunia).

Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan


diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di
negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya
politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas
pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif
global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai
aspek hubungan luar negeri Indonesia.

Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara dan lembaga-


lembaga Negara yang melaksakan tujuan, hubungan Negara dengan Negara
yang lain. Hubungan Negara Indonesia dengan Negara lain merupakan
hubungan internasional yang akhirnya menjadi hubungan global ( menyeluruh,
tidak terlalu formal ). Secara politik Negara dengan tujuan dan lembaga-
lembaganya mengalami perkembangan.

13
Misalnya : Negara Indonesia saat diproklamasikan baru mendapat
pengakuan Negara lain secara terbatas. Keberhasilan KAA, pembentukan
GNB ( Indonesia sebagai pelopor ) meningkatkan pengakuan Negara lain
terhadap kedudukan Indonesia. Terbentuknya Negara-negara ASEAN
membuat Negara Indonesia semakin diperhitungan Negara-negara lain
termasuk Negara adikuasa. Dalam bidang politik Negara Indonesia menjadi
Negara terhormat.

Dengan politik luar negeri yang bebas aktif , Indonesia terjun ke berbagai


kegiatan penyelesaian pertikaian politik (Kamboja, Filipina, Bosnia, Palestina,
Israel) Hal tersebut menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi.
Kekuasaan Negara-negara maju tidak dapat melakukan ekspansi politik,
ekspansi tersebut berubah dalam bentuk lain yaitu ekspansi ekonomi.
Penjajahan politik berakhir namun penjajahan ekonomi makin gencar. Negara-
negara yang baru merdeka secara politik merdeka, namun secara ekonomi
dijajah. Negara Indonesia secara politik berhasil menjadi Negara yang
diperhitungkan oleh Negara lain tapi secara ekonomi banyak tergantung dari
Negara lain.

b. Perspektif Global dari Visi Sosiologi


Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat
hubungan kelompok- kelompok umat manusia, studi tentang manusia dan
lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain (Frank H. Hankins).
Objek utamanya adalah hubungan antarmanusia dalam lingkungan sosial
di mana terjadi interaksi sosial yang semakin lama semakin luas dan
berkembang. Mulai dari keluarga, teman sepermainan, tetangga, sekampung,
sekota, regional provinsi, sampai ke tingkat global antarbangsa.
Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu.
Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh
motif ekonomi. Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat
global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses
modernisasi.
Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang
transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial baik secara langsung
(misalnya di pasar swalayan) maupun tidak langsung (misalnya on-line

14
shopping) ini semakin intensif dan meluas menembus batas-batas local,
regional, nasional, internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya
membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap
opini, kecerdasan, nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya. 
Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan teknologi berdampak luas pada tatanan
sosial dan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat secara local,
regional, bahkan juga global. Contohnya jenis makanan khas setempat yang
telah menyebar ke segala tempat bahkan juga di manca negara, seperti
misalnya makanan khas Indonesia tempe yang kini terkenal di Jepang. Contoh
lainnya adalah jenis permainan atau kebudayaan lokal/tradisional yang kini
terkenal di segala penjuru dunia, misalnya pencak silat, gamelan, tari-tarian
Bali, dsb.
Kegiatan sehari-hari seperti belajar dan olah raga juga merasakan dampak
globalisasi, misalnya pertukaran pelajar dan pertandingan olah raga
antarnegara seperti sea games ataupun olimpiade, dsb. Semua contoh-contoh
di atas adalah sebagian bukti bahwa interaksi sosial, hubungan antarmanusia,
sudah semakin meluas.
Dampak dari kemajuan, penerapan dan pemanfaatan IPTEK membawa
perubahan tatanan sosisal baik materiel maupun nonmaterial.
Material : @ mie instant berbagai merek, pakaian dan jeans, pizza, hot
dog, hamburger telah masuk ke perkotaan, pedesaan. Namun makanan khas
seperti dodol Garut, kacang Bali, manisan Cianjur, oncom Bandung tidak lagi
di daerah asal tapi dapat dijumpai di toserba bahkan di manca Negara.
Nonmaterial : @bersalaman ala tepuk punggung, tegur sapa ala barat,
ciuman antar teman. @ jenis permainan pencak silat, gamelan, kungfu,
taekwondo telah menyebar ke seluruh dunia.
Dari arus global dan interaksi baik langsung maupun melalui media wajib
kita waspadai, misalnya pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, minum
minuman keras, sadisme. Masalah social mengglobal merupakan
penghancuran umat dalam jangka yang relative cepat meracuni generasi muda.
Perubahan yang sifatnya positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti
yang seluas-luasnya patut kita syukuri, sedangkan yang bersifat negative harus
kita waspadai, bahkan harus kita cari pemecahan masalahnya.

15
Hal ini tentunya membawa dampak positif (menambah pengalaman dan
kemampuan, pertukaran nilai, dst) maupun negatif (pergaulan bebas,
pemakaian obat-obat terlarang, sadisme,dst) bagi kehidupan sosial di negara
yang mengalaminya. Dampak positif yang ada patut disyukuri dan dijadikan
sesuatu yang bermakna. Dari peristiwa dan interaksi sosial yang ada,
menyadarkan manusia agar menghargai satu sama lain karena manusia sama
harkat dan derajatnya di sisi Tuhan YME. Sedangkan dampak negatif yang
ada wajib diwaspadai oleh semua pihak. Harus menjadi perhatian dan
kepedulian kita bahwa ada kelompok manusia yang bertujuan komersial dan
barangkali juga bertujuan politik yang secara sengaja melakukan penetrasi
budaya untuk meracuni dengan tujuan menghancurkan generasi muda bangsa
tersebut. Kita harus secara aktif mencari alternatif pemecahannya.

c. Perspektif Global dari Visi Antropologi


Antropologi, khususnya Antropologi Budaya merupakan studi tentang
manusia dengan kebudayaannya (Koentjaraningrat (1990: 1112)). Antropologi
adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan
kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia (F.A.
Hoebel). Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global terarah pada
keberadaan dan perkembangan  budaya dengan kebudayaan dalam konteks
global.
Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun mulai dari tingkat
lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan
kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Perkembangan serta
kemajuan yang ada di sekitar kita merupakan hasil pengembangan akal pikiran
manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan.
Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses
global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
IPTEK yang terus berkembang merupakan produk akal pikiran manusia.
Manusia harus mengembangkan dan meningkatkan daya pikir yang aktif kritis
agar dapat menghindar dari ketergantungan terhadap IPTEK.
Pendidikan tidak dapat terlepas dari interaksi sosial. Suasana kondusif
sangat ditentukan oleh ketentraman, jaminan peraturan, kepemimpinan, dan

16
pemerintahan yang stabil (politik) sehingga tumbuh ketenangan hati dan
kesadaran dalam diri.
Kejadian-kejadian global dapat diketahui oleh jutaan manusia di berbagai
belahan dunia dalam waktu yang singkat berkat perkembangan IPTEK (radio,
TV, internet, dsb). Peristiwa, proses, dan arus global yang demikian
merupakan pengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari, namun kita
semua wajib memilah-milah mana yang berdampak positif bagi perkembangan
dan peningkatan kualitas SDM generasi muda.
Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan
sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak dapat dicegah
apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia. Untuk itu,
ditinjau dari perspektif budaya dan Antropologi, kewaspadaan terhadap
dampak negatif harus menjadi kepedulian kita semua.
Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global

Keterangan :

I. Local
II. Nasional/regional
III. Internasional/interregional
IV. Global

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global berarti mengamati,


menghayati memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang
aspek serta unsure-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam
kehidupan umat manusia.

17
Misalnya : pertunjukkan kesenian keliling dunia, kunjungan anggota DPR
ke seluruh dunia, pertukaran pelajar antarnegara, pertemuan berbagai pakar
dari berbagai bidang pengetahuan.

3. Perspektif Global dari Iptek, Transportasi, Komunikasi, dan Internasional


a. Perspektif Global dari Visi Iptek
Makin meluas dan meningkatnya proses globalisasi dalam segala aspek
kehidupan, karena adanya perangkat yang menjadi medianya. Perangkat
tersebut meliputi perangkat lunak seperti ilmu pengetahuan, dan Teknologi
(IPTEK), serta perangkat keras yang meliputi alat transportasi dan
komunikasi. Perkembangan, kemajuan dan pemanfaatan perangkat keras, tidak
dapat dipisahkan dari perkembangan kemajuan dan penerapan IPTEK,
demikian juga sebaliknya. Di antara perangkat lunak dengan perangkat keras
terdapat hubungan fungsional yang saling mempengaruhi.
Pengetahuan yang acak dan terbuka, melalui proses yang panjang
diorganisasikan serta disusun menjadi bidang-bidang filsafat, humaniora dan
ilmu yang selanjutnya ilmu dikelompokan menjadi ilmu eksak dan non eksak.
Menurut Brown & Brown (1980:2) mengungkapkan, teknologi adalah
penerapan pengetahuan oleh manusia untuk mengerjakan suatu tugas yang
dikehendakinya. Teknologi juga dikatakan sebagai penerapan praktis
pengetahuan untuk mengerjakan sesuatu yang kita inginkan.
Marwah Daud Ibrahim (Yudi Latif, editor, 1994 :17) mengemukakan,
sekedar upaya untuk menyamakan persepsi, kiranya perlu dijelaskan bahwa
yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan disini adalah suatu jawaban
sistematis dari kata “mengapa” (know why).
Sedangkan teknologi adalah jawaban praktis dari pertanyaan ”bagaimana”
(know how). Dengan teknologi orang lalu dapat memanfaatkan gejala alam,
bahkan bisa mengubahnya. Jadi kesimpulannya =Steknologi itu tidak lain
adalah penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan
pengetahuan tentang cara memanfaatkan sumber daya untuk memenui
kebutuhan tertentu. Selanjutnya, dengan menerapkan pendekatan perspektif
budaya, Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul gelombang ketiga (1980),

18
mengemukakan tiga tahap perkembangan, ikhtisarnya secara singkat sebagai
berikut (Toffler, 1980 : 10)
Gelombang Pertama = ribuan tahun yang lalu, telah terjadi perubahan
besar dalam bercocok tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju,
IPTEK pertanian yang lebih maju dari periode sebelumnya, telah diterapkan
dan dimanfaatkan. Saat itu terjadi revolusi hijau.
Gelombang kedua = tiga ratus tahun yang lalu, tepatnya pada abad XVII,
dengan diketemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, proses produksi di
sektor industri cepat meningkat. Perkembangan, kemajuan dan penerapan
IPTEK dibidang produksi dan industri terjadi lonjakan, sehingga periode
dikenal dengan revolusi industri.
Gelombang Ketiga = pada abad ini (XX), kemajuan IPTEK elektronik
maju dengan cepat. Radio, TV dan telepon maju dengan cepat termasuk
penerapannya. Melalui media elektronik ini, berita, dan peristiwa cepat tersiar
keseluruh dunia.
Dengan dimanfaatkannya satelit komunikasi, penyiar TV makin meluas,
informasi makin cepat merambah. Oleh karena itu, pada abad XX, telah terjadi
revolusi informasi. Melalui revolusi informasi, proses globalisasi berbagai
aspek kehidupan, makin dipacu.
Dampak negatif perkembangan, kemajuan dan penerapan IPTEK yang
menghasilkan berbagai ketimpangan oleh Toffler (1976) disebut sebagai
guncangan Hari Esok (Future shock), tidak hanya guncangan fisik (pshysial
shock) melainkan juga guncangan kejiwaan (pshysial shock). IPTEK dibidang
komunikasi informasi, menjadi salah satu saran dari berbagai permasalahan.
Disinilah letak tuntutan bagi dunia pendidikan pendidikan dalam arti seluas-
luasnya untuk menciptakan kiat mengatasi dampak negatif IPTEK terhadap
guncangan fisik dan psikologis. Dampak negative lain yang ditimbulkan
adalah ketegangan urat syaraf, darah tinggi, sadime, kriminalitas, mabuk teller
bukan penyakit psikologis biologi di Negara tertentu saja, tapi sudah
mendunia.
Manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya, yang mengembangkan
IPTEK, memiliki kemampuan cara dan kiat berkomunikasi yang beragam,
yang juga berkembang serta dapat dikembangkan. Sejalan dengan
perkembangan, kemajuan dan penggunaan transportasi serta media elektronik,

19
kontak interaksi sosial umat manusia untuk berkomunikasi itu juga makin
maju. Proses dan arus global kehidupan manusia makin dipacu melalui
komunikasi ini. Makin lama komunikasi ini makin menjadi kebutuhan yang
tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari yang menembus batas-
batas ruang. Dari perspektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam
segala aspek kehidupan antar bangsa dan antar negara, tidak dapat dilepaskan
dari keberadaan serta peranan transportasi dan media komunikasi.

b. Perspektif Global dari Visi Transportasi


Dari perspektif budaya, kita semua dapat mengamati dan menghayati
perkembangan alat angkut atau transportasi dari waktu ke waktu. Alat angkut
atau transportasi yang semula berfungsi mengangkut barang dan manusia,
secara tidak langsung juga membawa berita atau informasi. Dampak positif
dari Revolusi Industri Abad XVII, juga membawa perkembangan dan
kemajuan transportasi, yang meliputi transportasi darat, perairan, dan udara.
Perkembangan jalan sebagai prasarana, dan alat angkut sebagai sarananya,
selain mendekatkan jarak relatif dalam ruang permukaan bumi, juga
memecahkan keterpencilan, tempat – tempat yang terpencil menjadi urat nadi
perekonomian dalam proses distribusi hasil produksi ke pasar serta kepada
konsumen. Sejalan dengan proses yang demikian, konsep saling
ketergantungan mulai dari tingkat lokal, regional, nasional, internasional,
bahkan juga tingkat gloal, dapat terealisasikan.
Dalam pemanfaatan transportasi untuk perdagangan antara daerah, antar
kawasan sampai antar negara, yang terbawa itu tidak hanya barang
dagangandan manusia yang memperdagangkannya, melainkan tersertakan
pula kebiasaan, bahasa, gama, pengetahuan, dan IPTEK. Kontak dan
komunikasi serta interaksi sosial antar – manusia yang datang dengan yang
didatangi, membawa dampak luas tidak hanya aspek ekonomi, melainkan juga
aspek – aspek budaya, politik, bahkan juga psikologi.
Makin maju dan canggihnya transportasi sampai ke luar angkasa, harus
disyukuri. Namun demikian, kemajuan transportasi ini, ada yang
memanfaatkan untuk tujuan – tujuan yang negatif. Penyelundupan orang jahat,
teroris, obat terlaranng, dokumen terlarang dan sebangsanya, dilakukan
melalui transportasiyang makin maju ini. Akibatnya, patologi sosial yang

20
berupa saadisme, kriminalitas, mabuk – mabukan dan teler, merambah terus.
Landasan yang pokok, bagaimana semua pihak dengan kesadaran yang tinggi
menciptakan kiat, metode dan pendekatan yang tepat mengatasi masalah
tersebut.  
Alat angkut atau transportasi semula berfungsi mengangkut barang dan
manusia. Dampak positif abad ke XVII revolusi industry membawa
perkembangan transportasi yang meliputi darat, air dan udara.
Perkembangan jalan sebagai prasarana dan alat sarananya mendekatkan jarak
relaitf di permukaan bumi, memecahkan keterpencilan, jalan menjadi urat nadi
perekonomian dalam proses distribusi.
Dalam pemanfaatan transportasi untuk perdagangan tidak hanya membawa
barang dagangan saja, tetapi juga membawa kebiasaan, bahasa, agama,
pengetahuan, dan IPTEK.Tanpa ada transportasi kehidupan manusia akan
mandek, kelaparan di tempat-tempat tertentu, pengangguran akan meluas,
produsen akan kelimpahan industry, konsumen menghadapi kelangkaan
barang kebutuhan.

c. Perspektif Global dari Visi Komunikasi


Komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang beragam mulai dari yang
paling sederhana dengan kedipan mata, angkat dan lambaian tangan, suara dari
teriakan sampai menggunakan bahasa, penggunaan alat mulai dari kentongan
sampai dengan media elektronik canggih, semuanya itu untuk kepentingan
hubungan sosial yang motifnya juga beragam.
Sejalan dengan perkembangan, kemajuan dan penggunaan transportasi
serta media elektronik ( radio, TV, faksimile, internet ), kontak interaksi sosial
umat manusia untuk berkomunikasi itu juga makin maju. Makin lama
komunikasi manusia sehari – hari yang menembus batas- batas ruang. Dengan
memanfaatkan internet, informasi dari berbagai penjuru dunia, mengenai
aspek apa saja yang dikehendaki, dalam waktu yang sangat singkat, dapat
diperoleh. Banyak hal yang harus diperhatikan tentang rekayasa media
komunikasi yang perlu diwaspadai penyimpangan penggunaannya.
Dari perspektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam segala
aspek kehidupan antarbangsa dan antarnegara, tidak dapat dilepaskan dari
keberadaan serta peranan transportasi dan media komunikasi. Dampak

21
globaldi segala aspek kehidupan terus berjalan. Yang positif membawa rahmat
wajib disyukuri, sedangkan yang berdampak negatif mendatangkan laknat,
harus kita waspadai.
Perkembangan kemajuan dan penggunaan media elektronij ( radio, TV,
facsimile, internet ) kontak interaksi social umat manusia untuk berkomunikasi
juga makin maju. Makin lama komunikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa
lepas dari kehidupan sehari-hari. Namun bagi kepentingan-kepentingan
tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tidak boleh disebarluaskan,
internet juga mengandung bahaya, jika dimanfaatkan oleh orang-orang jahat
untuk membobol bank atau rahasia perusahaan.

d. Perspektif Global dari Visi Internasional


Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) merupakan lembaga dunia yang
memperhatikan segala aspek kehidupan umat manusia di negara – negara
anggotanya. PBB menangani masalah – masalah internasional terutama
dialami oleh negara – negara anggotanya. Masalah – masalah global yang
merupakan agenda yang tidak terselesaikan meliputi masalah – masalah
kependudukan, pangan, lingkungan hidup, dan perdamaian. Masalah –
masalah tersebut hakikatnya terkait satu sama lain.
UNESCO adalah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan PBB. Tugasnya memajukan kerja sama antarbangsa melalui
bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam rangka
penegakan hukum, penegakan hak asasimanusia, danpenegakan keadilan.
UNESCO berdiri pada tanggal 4 November 1946 yang berkedudukan di Paris,
Perancis.
UNICEF adalah Organisasi Dana Perkembangan anak-anak Internasional
PBB. Tugasnya memberikan bantuan dalam rangka menyejahterakan ibu dan
anak. UNICEF didirikan pada tanggal 11 1946 di New York, Amerika Serikat.
WHO adalah Organisasi Kesehatan Sedunia. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 7 April 1948 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. Tugasnya
meningkatkan kesehatan bagi semua orang.
FAO adalah Organisasi Bahan Makanan dan Pertanian. FAO berdiri pada
tanggal 16 Oktober 1945 yang berkedudukan di Roma, Italia. Tugasnya

22
meningkatkan efisiensi dan distribusi makanan dan hasil-hasil pertanian ke
berbagai pelosok dunia.
ILO adalah Organisasi Perburuhan Internasional. Organisasi ini didirikan
pada tanggal 11 April 1919 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. Pada tahun
1946 organisasi ini diterima sebagai organisasi khusus dalam PBB. Organisasi
ini bertugas memperbaiki taraf hidup dan aturan perburuhan.
IBRD adalah Bank Dunia untuk Pembangunan dan Perkembangan.
Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 yang berkedudukan di
Washington, Amerika Serikat.
IMF adalah Dana Moneter Internasional. Organisasi ini berdiri pada
tanggal 27 Desember 1945 yang berkedudukan di Washington DC Amerika
Serikat. IMF bertujuan memajukan kerja sama di bidang ekonomi, keuangan,
dan perdagangan sehingga memperluas kesempatan kerja.
ITU merupakan Persatuan Telekomunikasi Internasional. Organisasi ini
didirikan pada tahun 1865 dan diterima sebagai organisasi di bawah PBB pada
tahun 1947. Tujuan ITU adalah untuk menghimpun kerja sama internasional
yang melayani masyarakat pengguna telepon, telegram, dan radio. Markas
ITU di Jenewa, Swiss.
WMO merupakan Organisasi Meteorologi Sedunia. Organisasi ini berdiri
pada tanggal 23 Maret 1950. Organisasi ini bertujuan saling tukar laporan
mengenai cuaca dengan standar internasional. Markas WMO di Jenewa,
Swiss.
IMCO merupakan Organisasi Konsultasi Maritim Antar Pemerintah.
Organisasi ini berdiri pada tanggal 13 Januari 1959. Bertujuan memberi
nasihat dan konsultasi guna memajukan kerja sama antaranggota. IMCO
berkedudukan di London, Inggris.
UNDP (United Nations Development Programme) atau program
pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tugasnya memberikan bantuan,
terutama untuk meningkatkan pembangunan negara-negara berkembang.
UNHCR (United Nations High Comissioner for Refugees) atau Komisi
Tinggi Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tugasnya melindungi
hak-hak pengungsi di seluruh dunia.
Tidak semua masalah regional dan internasional dibahas di PBB.
Kerjasama regional seperti kelompok Negara – Negara Asia Tenggara

23
( ASEAN ), kelompok Negara – Negara Arab, masyarakat Ekonomi Eropa,
kelompok Negara  Negara Afrika, dan seterusnya. Kelompok – kelompok
tersebut, perhatian dan kepeduliannya tidak pada masalah – masalah regional
masing – masing, melainkan juga mengenai masalah internasional dan juga
masalah global.
Organisasi independen yang tergabung dalam kelompok Roma, yang
anggota – anggotanya terdiri atas berbagai keahlian seperti ilmuwan,
budayawan, rohanian, pengusaha, pejabat dan lain – lain, juga memperhatikan,
mengkaji, dan memprediksi masalah – masalah global seperti masalah
penduduk, pangan dan kelaparan, produksi pertanian, konsumsi sumber daya
alam, industrialisasi, pencemaran, krisis energi, krisis pangan, dan lain – lain.
Lembaga internasional, baik PBB maupun organisasi – organisasi
independen, memiliki kedudukan, fungsi, dan peranan yang bermakna dalam
menopang saling pengertian serta saling ketergantungan antarbangsa dan
negara yang beragam sistem politik, ekonomi, budaya, serta keadaan
rasialnya.
Kecenderungan yang luas pada tatanan internasional yang mengglobal
dalam perspektif ekonomi dan ekologi berkenaan dengan relokasi industry
dari Negara-negara maju ke Negara-negara berkembang. Menerima rekolasi
industry dengan kehausan pembangunan tanpa kesiapan kemampuan SDM
pengelola keseimbangannya akan membawa hal – hal yang buruk. Oleh
karena itu dunia internasional dituntut untuk memberikan bimbingan agar
ketimpangan ekonomi dengan ekologi ini tidak terjadi. Jika degradasi terjadi
dampaknya akan meluas ke seluruh dunia internasional.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan global merupakan upaya untuk menanamkan suatu pandangan


tentang dunia kepada para siswa dengan memfokuskan bahwa terdapat saling
keterkaitan antar budaya, umat manusia dan kondisi planet bumi.

Tujuan pendidikan global ialah untuk mengembangkan pengetahuan,


keterampilan, sikap yang diperlukan untuk hidup secara efektif dalam dunia yang
sumber daya alamnya semakin menipis dan ditandai oleh keragaman etnis, pluralisme
budaya dan semakin saling berketergantungan.

Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang


perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Ilmu politik
merupakan ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-
lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu (Roger F. Soltau). Sosiologi
adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-
kelompok umat manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia dalam
hubungannya satu sama lain (Frank H. Hankins). Antropologi adalah studi tentang
manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai
hasil pengembangan akal pikiran manusia (F.A. Hoebel). Sudut pandang Antropologi
terhadap perspektif global berarti mengamati, menghayati memprediksi
perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsure-unsurnya itu
berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.

Menurut Brown & Brown (1980:2) mengungkapkan, teknologi adalah


penerapan pengetahuan oleh manusia untuk mengerjakan suatu tugas yang
dikehendakinya. Teknologi juga dikatakan sebagai penerapan praktis pengetahuan
untuk mengerjakan sesuatu yang kita inginkan. Dalam pemanfaatan transportasi untuk
perdagangan tidak hanya membawa barang dagangan saja, tetapi juga membawa
kebiasaan, bahasa, agama, pengetahuan, dan IPTEK.Tanpa ada transportasi kehidupan
manusia akan mandek, kelaparan di tempat-tempat tertentu, pengangguran akan
meluas, produsen akan kelimpahan industry, konsumen menghadapi kelangkaan
barang kebutuhan.

25
Dari perspektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam segala aspek
kehidupan antarbangsa dan antarnegara, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta
peranan transportasi dan media komunikasi. Dampak globaldi segala aspek kehidupan
terus berjalan. Yang positif membawa rahmat wajib disyukuri, sedangkan yang
berdampak negatif mendatangkan laknat, harus kita waspadai. Perserikatan Bangsa –
Bangsa (PBB) merupakan lembaga dunia yang memperhatikan segala aspek
kehidupan umat manusia di negara – negara anggotanya. PBB menangani masalah –
masalah internasional terutama dialami oleh negara – negara anggotanya.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini semoga pembaca dan penulis dapat menambah
ilmu. Semoga makalah ini dapat lebih dikembangkan lagi.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/22413556/
PENGERTIAN_KONSEP_DAN_DIMENSI_PERSPEKTIF_GLOBAL

Sumaatmadja, Nursid dan Wihardit, Kuswaya.2005.Perspektif Global.

Jakarta:Universitas Terbuka.

http://www.adinnagrak.blogspot.com/2013/09/makalah-perspektif-global-pengertian.html

http://gudangmakalah.blogdetik.com/2009/03/19/76/

http://ninnetar.blogspot.com/2012/08/perspektif-global-semester-vuniversitas.html

http://kresinda.blogspot.com/2013/09/perspektif-global-sejarah-geografi.html

http://little-chiyoo.blogspot.com/2012/10/perspektif-global-dari-visi-geografi.html

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PERSPEKTIF%20GLOBAL_0.pdf

27

Anda mungkin juga menyukai