Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERSPEKTIF GLOBAL
”PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN
PERSPEKTIF GLOBAL”

Di susun oleh :

Nina Indriani (857161756)

Anita Ayu Rahmawati (857161875)

Niken Putri Elmayanti Suratman (857161312)

Ade Makiah (857166493)

Kelas : B

SEMESTER 2

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM S-1 PGSD
UPBJJ – UT 21 JAKARTA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan dan sesuai
dengan harapan. Dimana pada kesempatan kali ini kami mengangkat tema tentang “Pentingnya
Kesadaran dan Wawasan Perspektif Global”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi kita Muhammad SAW.

Makalah ini kami buat untuk memberikan pembahasan tentang pentingnya kesadaran
dalam perspektif global, mudah-mudahan dengan adanya makalah ini bisa meningkatkan
pengetahuan kita lebih luas lagi.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Hasanudin S. Pd,. M. Pd. sebagai
tutor pengampu mata kuliah Perspektif Global yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Karawang

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..

a) Latar belakang ………………………………………………………………………


b) Rumusan Masalah ………………………………………………………………………
c) Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………

BAB III PENUTUPAN ………………………………………………………………………

a) Kesimpulan ………………………………………………………………………
b) Saran ………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

a) Latar Belakang
Saat ini Indonesia memasuki era globalisasi yang mau tidak mau kita harus
terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia harus
mempersiapkan diri untuk ikut terjun dalam gelanggang globalisasi tersebut. Ini
adalah kewajiban kita bukan sebagai warga negara Indonesia saja akan tetapi
sebagai warga dunia (global citizenship). Seorang warga dunia yang baik perlu
berbekal pengetahuan, sikap, dan nilai, serta aktivitas sosial yang mendunia
sehingga dapat mengikutiperubahan dunia yang begitu cepat.
Oleh karena itu, guru dan siswa harus mampu mengembangkan kemampuan,
kesadaran dan wawasan global agar dapat mengenali, memahami dan memecahkan
segala permasalahan dan ketidakmenentuan di sekitar mereka. Pengertian
lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan lokal, nasional dan dunia. Pentingnya
wawasan dalam perspektif global perlu dibangun agar setiap warga Indonesia
menyadari tentang peran dan fungsi dia sebagai warga negara dan warga dunia.
Terdapat satu prinsip bahwa sekalipun ada perbedaan budaya dalam masyarakat
dunia, tetapi pada dasarnya mereka mempunyai berbagai macam keinginan dan
kebutuhan yang sama, seperti kebutuhan akan lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial yang bersih dan sehat, kebutuhan untuk hidup yang harmonis, keinginan
untuk bekerjasama dan sebagainya yang bisa terwujud antara lain bila kita sudah
mempelajari perspektif global. Hal ini bertujuan untuk menggugah kesadaran
masing-masing individu dan seluruh masyarakat bahwa mereka berkesempatan dan
bertanggung jawab untuk berperan serta meningkatkan lingkungan sosial dan fisik
dunia.
b) Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah
yang dapat kita rumuskan dan akan dibahas dalam makalh ini adalah :
1. Jelaskan pentingnya kesadaran dan wawasan perspektif global?
2. Jelaskan peranan pendidikan dalam meningkatkan wawasan global?
3. Bagaimana cara memecahkan permasalahan di era globalisasi ini?
4. Bagaimana nilai budaya dalam arus globalisasi?

c) Tujuan Penulisan
1. Mengetahui peranan pendidikan dalam meningkatkan wawasan global.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan global agar dapat mengenali, memahami
dan memecahkan segala permasalahan dan ketidakmenentuan disekitar mereka.
3. Mengetahui nilai budaya dalam arus globalisasi.
4. Mengetahui pentingnya kesadaran dan wawasan global dalam perspektif global.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 PENTINGNYA KESADARAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL


A. Pengertian Kesadaran Dalam Perspektif Global

Menurut kamus filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud
dengan kesadaran mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri atau benda.
Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain
dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah “pengakuan diri”. Kesadaran
muncul dari dalam diri kita sebagai cetusan nurani.
Kesadaran apabila dikaitkan dengan perspektif global maka kesadaran disini adalah
pengakuan bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu negara tetapi
juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa
lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal,nasional dan global. Dengan
kesadaran ini muncul suatu pengakuan bahwa masalah global perlu dipelajari, dipahami
dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, sehingga dalam berfikir, berucap, dan
bertindak menunjukkan dan mencerminkan adanya kepedulian, kepentingan, dan
kemanfaatan.
Dalam kehidupan global yang pertama kali harus disadari adalah bahwa manusia
adalah merupakan warga global, sebagai penduduk dunia yang memiliki hak dan
kewajiban tertentu. Hak merupakan cornerstone of citizenship ( Steiner, 1966:20 ),
merupakan inti dari kehidupan warga dunia, sedangkan kewajiban merupakan panggilan
atau tanggung jawab atau tugas kita sebagai warga dunia. Selain itu perlu kita sadari
bahwa di dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi ada orang lain yang bermukim di
seluruh belahan dunia. Oleh karena itub, kita harus banyak mempelajari tentang dunia
dan seisinya.
B. Perkembangan IPTEK
Kemajuan IPTEK ini ditandai dengan berbagai temuan yang mengagumkan. Kita
mengetahui berbagai temuan dalam ilmu pengetahuan yang berdampak pada dunia,
misalnya perkembangan teknologi komunikasi, teknologi ini dimulai dengan
diciptakannya pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876, ini
membawa perubahan besar pada teknologi komunikasi.
Dengan adanya teknologi telepon ini tidak lagi mengenal batas administrasi negara.
Telepon mempunyai jangkauan yang sangat jauh dan luas, namun demikian manusia
tetap merasa tidak puas dan selalu merasakan adanya kekurangan.
Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat tergantung pada
orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi sesuatu
yang jelek dan menakutkan, tetapi jika digunakan untuk hak yang positif maka teknologi
menjadi sesuatu yang baik dan bermanfaat.
Saat ini, kita memasuki abad “dunia tanpa tapal batas” administrasi negara. Kita
merasakan bahwa dunia menjadi semakin sempit , dan transparan. Suatu peristiwa yang
terjadi di satu belahan dunia akan dengan cepat di ketahui di belahan dunia lainnya.
Kita dapat mengetahuinya di koran, televisi, radio, telepon, internet, e-mail dan
sebagainya. Inilah teknologi komunikasi yang merupakan media informasi bagi manusia.

C. Landasan Pendukung Kesadaran dan Wawasan


(1) Nasionalisme (Kesadaran Nasional)
Nasionalisme adalah cinta tanah air dengan prinsip baik dan buruk adalah negeriku.
Namun dalam melaksanakannya nasionalisme itu tidak disikapi secara kaku, atau
merupakan kesetiaan yang buta, Nasionalisme perlu dilandasi oleh logika dan rasional.
Nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dari
perkembangan teknologi yang pesat ini, serta harus mampu menangkal perbedaan
suku, adat istiadat, ras dan agama.
(2) Norma dan Agama
Bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang Agamis, patuh terhadap aturan dan norma
yang ada, baik itu norma adat, sosial, susila dan norma lainnya. Agama dan norma
memberikan landasan kepada bangsa kita untuk dapat memilih dan memilah informasi
yang dapat kita gunakan. Norma dan agama adalah pilar utama untuk menangkal
pengaruh negatif seiring dengan gelombang globalisasi.
(3) Nilai Budaya Bangsa
Bangsa kita memiliki nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter
terhadap berbagai pengaruh negatif, serta sebagai pendukung bagi nilai dan pengaruh,
yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.2 PENTINGNYA WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
A. Pengertian Wawasan Dalam Perspektif Global

Yang dimaksud dengan wawasan global adalah suatu pemahaman terhadap


pengetahuan, fenomena, masalah dan peristiwa yang bersifat globaluntuk kepentingan
umat manusia, sehingga kita berusaha untuk mempertahankannya. Dengan demikian
perspektif global adalah pengakuan dan cara pandang terhadap masalah-masalah
global. Cara untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, dan cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan.

Melalui pendidikan maka kita harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut.
1. Kemampuan mengantisipasi (anticipate)
Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi
perkembangan IPTEK yang begitu cepat.
2. Mengerti dan mengatasi situasi (cope)
Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan
berhadapan dengan situasi baru.
3. Mengakomodasi (accomodate)
Mengembangkan sikap bahwa anak didik tidak larut oleh perubahan, tetapi ia harus
mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar tumbuh menjadi sesuatu
yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan
4. Mereorientasi (reorient)
Kita mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai, sehingga
memperoleh wawasan yang semakin luas.
B. Peranan Pendidikan
Kecenderungan bidang lainnya yang ikut dalam arus gelombang globalisasi
adalah pendidikan. Masalah pokok yang dihadapi dalam pendidikan adalah “identitas
bangsa”. Bentuk dan struktur pendidikan di negara kita di khawatirkan kurang mampu
menjawab tantangan globalisasi. Dampak globalisasi terhadap pendidikan berkenaan
dengan bagaimana peranan pendidikan dalam kerangka globalisasi. Sebagai contohnya,
suatu ketika anak-anak lebih pandai dari orang tua dalam menggunakan alat-alat seperti
internet, e-mail dan alat komunikasi lainnya. Sementara orang tua hanya menonton,
sebagai pengikut dan tidak lagi membimbing atau mengarahkan anak. Sesuai dengan
derasnya arus globalisasi ini, maka peran keluarga juga sangat besar. Pendidikan harus
membuka wawasan anak didik dan mengembangkan nilai-nilai yang perlu
dipertahankan.
Kita bisa memanfaatkan gelombang globalisasi untuk mendorong proses
pembangunan nasional. Ini berarti dibutuhkan kemampuan untuk menjinakkan
gelombang globalisasi. Kepandaian untuk menjinakkan itu karena kita memiliki akal,
atau kemampuan intelektual, sehingga kita tidak akan mengekor, tetapi tumbuh
berkembang dengan jati diri yang kuat yang berakar pada nasionalisme yang kukuh.
Oleh karena itu, kuasailah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas pendidikan adalah
landasan yang kuat sejak SD, termasuk mutunya.
BAB III

PENUTUP

a) Kesimpulan
Sikap dalam melawan globalisasiini bukan melawan arus globalisasi akan tetapi
kita harus dapat “menjinakkan” globalisasi itu sendiri. Juga perlu kita sadari bahwa
globalisasi mempunyai dampak positif dan negatif. Positif karena kita dapat
mengambil keuntungan dengan perkembangan ilmu dan kemajuan dari negara lain,
akan tetapi akan berubah menjadi dampak negatif apabila kita tidak mempersiapkan
diri dengan berbagai bekal pengetahuan, norma dan ideology yang kuat.
Menurut Makagiansar, bahwa peran pendidikan dalam meningkatkan wawasan
global warga negara Indonesia adalah harus mampu mengembangkan 4 hal, yaitu
kemampuan mengantisipasi, mengenali dan mengatasi masalah, mengakomodasi
perkembangan IPTEK, dan mereorientasikan sikap, nilai, dan wawasan. Dalam
globalisasi, kita tidak bisa memungkiri bahwa kemajuan yang dicapai oleh negara
kita juga merupakan hasil sentuhan atau interaksi dengan negara lain. Kita harus
terbuka pada dunia luar, tetapi harus tetap kokoh berakar pada nilai budaya kita.

b) Saran
Sebagai guru kita diharuskan banyak belajar dan mencari informasi tentang cara
mengajar yang baik. Mencari informasi tentang materi olah metode bahkan bahan
ajar yang dapat membantu kita dan mempermudah dalam menyampaikan informasi
atau materi kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Astrid S. Susanto Sunario. (1993). Globalisasi dan Komunikasi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan

Firor, Hohn (Otto soemarwoto. Peng). (1990). Perubahan Atmosfer (Sebuah Tantangan
Global). Jakarta: Penerbit Rosda Jayaputra.

Garcia,RL (1991). Teaching In A Pluralistic Society; Concepts, Models, Strategies. Harper


Collins Publisher.

Ikatan Alumni IKIP Bandung.(1989). Mimbar Pendidikan Nomor IV Tahun IX: Dampak
Globalisai terhadap pendidikan. Bandung: University Press IKIP Bandung.

Makagiansar, M., Sudarmono P., Hamijono, S. (1989). Mimbar Pendidikan: “Dampak


globalisasi”, Jurnal Pendidikan No. 4 Tahun IX Desember 1990. Bandung: University
Press IKIP Bandung.

Merryfield M.M, Jarchow E., Pichert S, (1997), Preparing Teacher To Teach Global
Perspektives, A Handbook For Teacher Education. California: Corwin Press Inc.

Naisbit, J. (Budianto, Ed.). (1997), Global Paradoc. Jakarta: Binarupa Aksara.

Steiner, M. (Ed). (1996). Developing The Global Teacher: Theory and Practice in Initial
Teacher Education. England: Trentham Books Limited.

Susanto AB. (1997). Visi Global Para Pemimpin: Sinkretisme Paradaban. Jakarta: PT Elex
Media KompotindoKelompok Gramedia.

Schultze, QJ. (Wahyuni, Terj.). (1991). Menangkan Anak-anak dari Pengaruh Media.
Indonesia: Metanoia.

Yaya, M. (Ed.) (1998). Visi Global; Antisipasi Indonesia memasuki Abad ke-21.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tilaar, HAR. (1998). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Dalam Perspektif
Abad 21. Jakarta: Penerbit Tera Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai