Anda di halaman 1dari 7

Modul 1

KEGIATAN BELAJAR 1 HAKEKAT SENI

Istilah seni berasal dari kata “sani” dalam bahsa sanseketa yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur. Sedangkan
menurut bahasa Belanda yaitu “genie” atau jenius. Kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam hasil ketrampilan tangan yang artistik.

Adapun seni murni yang merupakan seni yang dasar penciptaannya hanya untuk fungsi tertentu sesuai dengan karakteristik bentuknya. Kesenian dalam pandangan
sempit oleh sementara kalangan dianggap seni ansic, sedangkan seni secara menyeluruh (holistic) dapat dipahamai secara luas.

Menurut Ki Hajar Dewantara, seni yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan
perasaan manusia. Definisi lain dikemukakan Akhdiat K. Miharja menyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksi sealitas (kenyataan) dalam suatu
karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyaidaya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerima.

KEGIATAN BELAJAR 2
Fungsi dan Kehidupan Seni dalam Kehidupan Masyarakat

A. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL

Seni sering diartikan hanya sebagai hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebih kompleks dapat merupakan sarana legitimasi, ketika seni itu berada di dalam istana
(keratin).

Menurut Soedarsono bahwa fungsi utama seni ada tiga yaitu :


1. Pemujaan / Ritual
Kencenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi dari pada fisik atau bentuk.
2. Tuntunan
Lebih menyentuh pada misi yang secara verbal digunakan. Pelaku seni dalam hal ini dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai.
3. Tontonan / hiburan
Fungsi ini tidak banyak membutuhkan persyaratan, seni untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu.

B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN

Fungsi seni berkembang menurut perkemmbangan masyarakat modern yang kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai pada setiap lapisan di masyarakat. Untuk lebih
jelas sebagai berikut :

1. Ekspresi / Aktualisasi Diri


Cenderung pada fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri merupakan perwujudan dari semboyan sei untuk seni.

2. Pendidikan
Esensi seni sebenarnya tidak bisa lepas dari muatan edukatif.

3. Industri
Lebih mengarah pada tujuan kepentingan tertentu untuk mendukung satu produk tertentu.

4. Seni Terapi
Digunakan secara khusus untuk member ketenangan batin seseorang yang sedang menderita secara psikis.

KEGIATAN BELAJAR 3 Jenis – jenis Seni

Saat ini seni dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok yaitu seni pertunjukan, seni rupa, dan seni sastra. Kemudian muncullah kelompok ketiga yakni seni media
rekam yang masuk dalam kelompok seni pertunjukan.
Kehidupan seni pertunjukan Indonesia (tradisi Indonesia) hingga saat ini masih treus berlangsung, namun tidak demikian dengan seni rupa. Pada saat ini dan
kemudian dianut oleh pendidikan seni rupa di Negara ini adalah seni rupa dengan gramatikal barat. Dikatakan demikian karena materi, teknik dan mazhab yang dianutnya adalah
nazhab barat yang naturlis-perpektif-momenopname (NPM).
Dalam system RWD (Ruang-Waktu-Datar), bidang bidang datar bermatra tiga; panjang-lebar-waktu. Hingga gambar dapat ditangkap dari aneka arah, aneka tempat,
dan aneka waktu.
Secara garis besar seni rupa memiliki 3 (tiga) cabang yakni seni lukis, seni patung, dan seni kriya yang berada dalam kelompok seni murni; sedangkan seni terapan
meliputi semua desain.
1. Jenis dan Ruang Lingkup Seni
Music dengan bahasa universalnya mampu ditangkap dan dipahami oleh manusia dimanapun mereka berada. Namun demikian bukan berate seni tari, rupa dan teater
menjadi the second class dalam kehidupan.
Tari dalam pejalanannya telah menempuh siklis waktu. Tari itu sendiri lahir setelah adanya peradaban manusia. Ketika itu orang menyebutnya tarian primitive. Bicara
tentang sejarah kelahiran seni, nampaknya seni music jauh lebih tua di banding dengan seni tari.
Khusus untuk seni rupa, ada yang berpendapat bahwa keberadaan seni rupa di dunia itu dipengaruhi oleh kekuasaan kolonial suatu bangsa. Ketika Indonesia dijajah
bangsa Portugis, bangunan Spanyol bermunculan, ketika dijajah bangsa Belanda gaya Indische berpengaruh pada gaya interior suatu bangunan.
Apresiasi adalah upaya untuk pengenalan trehadap objek seni kepada masyarakat luas. Apresiasi dapat dilakukan secara pasif yaitu dapat dilakukan ketika seseorang
menyaksikan pertunjukan atau melihat pameran tanpa ada tindakan untuk menilai hal yang dilihat tersebut. Sedangkan apresiasi aktif adalah melibatkan agresian dalam
kegiatan tertentu.
Secara garis besar wawsan seni berhubungan dengan tiga hal :
a. Seni denga Alam
b. Seni dengan Ekspresi
c. Seni dengan Lingkungan
Berikut penjelasan tentang sei tari, drama, danmusik.
A. TARI
Secara koreografi dapat dikategorikan menjadi :
1. Tari Tunggal
Merupakan koreografi yang dirancang untuk dibawakan oleh satu orang
2. Tari Pasangan (Beksan)
Merupakan tari yang berpasangan dengan tema cita (love dance) atau perangan (wireng).
3. Tari Kelompok
Merupakan koreografis yang dirancang secara khusus untuk dibawakan lebih dari dua orang penari.
B. SENI DRAMA
1. Pengertian Dramaturgi
Merupakn ajaran tentang masalah, hokum dan konvensi darama. Drama memiliki arti perbuatan atau tindakan. Formula dramaturi menganut prinsip 4 M yaitu:
a. Mengkhayalkan
b. Menuliskan
c. Memainkan
d. Menyaksikan
2. Sejarah Teater Indonesia
Sebelum abab 20 tak ada naskah dan pentas. Permulaan abab 20, kerena pengaruh drama barat dan cara penggunaannya, tidak menggunakan naskah
(improvisaoris), tetapi menggunakan pentas panggung berbingkai.
Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli digunakan oleh pementasan amatir. Pada masa Jepang, sensor sendenbu sangat keras sekali, karena
mengharuskan penampilan drama menggunakan naskah. Rombongan propesional terpaksa belajar membaca sedangkan kaum amatir tidak kaget karena terdiri
dari orang-orang terpelajar yang sudah terbiasa membaca naskah.
3. Istilah Drama
Untuk lebih jelas perhatikan hal-hal berikut ini:
a. Teater merupakan segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
b. Drama/Sandiwara/Toneel adalah kualitas komunikasi, situasi dan acting, namun yang terjadi dapat berupa komedi dan tragedi.
C. MUSIK
Apresiasi musik merupakn kemampuan untuk mendengar music dengan penuh pengertian. Beberapa tambahan pengertian diantaranya :
1. Unsur-unsur Seni Musik
Unsur-unsur manusia memiliki tiga kategori yaitu :
i. Komposer
ii. Pemain
iii. Pendengar
2. Unsur-unsur Mekanis
Sejumlah unsur-unsur lain yang dibutuhkan bagi produksi musik. Yang terdapat :
i. Medium
ii. Publikasi

Modul 2
KEGIATAN BELAJAR 1Unsur-unsur Musik

A.BUNYI ELEMEN-ELEMENNYA
Bunyi atau suara memenuhi pendengaran kita setiap hari. Dengan bunyi-bunyi itu kita mengetahui dan belajar tentang apa yang terjadi di sekitar kita; kita
menggunakan bunyi-bunyi itu untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Bunyi dapat diterima sebagai suatu menyenangkan maupun tidak menyenangkan.

Music merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang didasarkan pada pengorganisasian bunyi menurut waktu. Kita membedakan music dari bunyi-bunyi lain
dengan mengenali empat komponen bunyi yang musical:
1. Pich Merupakan tinggi rendah relative yang terdengar dari suatu bunyi.
2. Dinamik Tingkat kekerasan atau kelembutan pada music
3. Warna Suara Kualitas yang membedakan pada suatu musik atau suara.
4. Ritme Merupakan unsure dasar dalam kehidupan atau seni suara, dan merupakan suatu pengulangan tekanan dan pelepasan. Aspek yang membangun ritme adalah ketukan
(beat), birama, aksen dan sinkop (syncope)
5. Melodi Merupakan serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan dan menyeluruh. Dalalm melodi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Kunci Nada
Nada dasar merupakan nada kunci (key note) atau tonik pada suatu melodi.
b. Tanda Kunci
Rangkaian nada (melodi) ditulis dalam sangkar nada dan untuk meletakkan nada tersebut dibutuhkan tanda kunci.
c. Tangga Nada
Dalam notasi balok tangga nada dikelompokan menjadi dua yaitu tangga nada natural dan tangga nada kromatik. Jika sebuah lagu didasarkan pada nada
mayor, menyebutnya lagu tersebut bernada dasar mayor, dan apabila sebuah lagu bernada minor maka lagu tersebut bernada dasar minor.
d. Nada Kromatik
Mrupakan pemberi warna atau hiasan terhadap kunci tertentu
e. Modulasi: Perubahan Nada Dasar
Merupakan pergantian dari satu nada dasar ke nada dasar yang lain dalam sebuah lagu.
6. Harmoni
Harmoni menunjuk pada bagaimana cara akor (chord) disusun dan bagaimana akor tersebut mengikuti akor yang lain dalam sebuah lagu.
7. Notasi musik
Dengan notasi musik, kita dapat menunjukkan dengan tepat tinggi nada dengan symbol-simbol yang ditempatkan ke atas atau ke bawah pada staff (para nada)
KEGIATAN BELAJAR 2 Unsur Dasar dan Elemen Komposisi Tari

C. UNSUR-UNSUR DASAR TARI


Elemen dasar tari adalah gerak. Gerak terjadi karena adanya panduan antara fungsi-fungsi tubuh. Dalam tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya, yaitu:
4. Gerak
Gerak tari merupakan gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dn gerak maknawi.
5. Unsur Tenaga
Komponen tenaga dalam mewujudkan sebuah gerak tari menjadi sangat penting artinya untuk memunculkan karakter atau penjiwaan seseorang yang sedang menari
6. Unsur Ruang
Terdapat dua unsur yakni ruang yang diciptakan oleh penari atau ruang tempat penari melakukan gerak.
7. Unsur Waktu
Gerak kaki “trisik” seorang penari wanita yang bergerak dari arah belakang ke depan memerlukan tempo yakni sejumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaian
gerakan dari belakng sampai ke depan. Sedangkan gerak kaki “trisik” yang terdiri dari sekuen-sekuen gerak tersebut merupakan ritmenya.
D. ELEMEN KOMPOSISI TARI
Karya tari adalah susunan gerak-gerak tari yang satu sama yang lain saling berkaitan. Adapun elemen komposisi tari yaitu :
5. Gerak
Gerak adalah medium untuk mengekspresikan sebuah tarian.
6. Tema
Merupakan inti seuah cerita yang akan diungkapkan dalam tari.
7. Desain Atas
Merupakan desain yang berada di dalam bidang atau ruang di atas lantai pentas yang dapat dilihat oleh penonton yang berlatarkan back drop.
8. Desain Lantai
Merupakan garis-garis di atas pentas yang dilalui oleh penari.
9. Desain Musik
Tari lebih hidup bila ada musik, karena musik berfungsi menghidupkan tari. Serta terdapat musik internal dan eksternal.
10. Desain Dramatik
Satu garapan tari yang utuh ibarat sebuah cerita yang memiliki pembuka, isi dan penutup.
11. Desain Kelompok
Ada beberapa desain kelompok yang dapat digunakan khususnya dalam menyusun tari kelompok, yaitu tari yang dilakukan oleh lebih dari 2 penari. Desain tersebut
adalah unison (kompak), balace (seimbang), broken (terpecah/memisah), alternate (selang-seling), cannon (berurutan), dan propotion (proposi)

E. JENIS TARI
Pengelompokan tari sebagai berikut :
1. Berdasarkan Fungsi
a. Tari upacara b. Tari social c. Tari pertunjukan
2. Berdasarkan Tema
a. Romantic b. Perang c. Komedi
3. Bentuk
a. Tunggal b. Pasangan c. Kelompok d. Massal
4. Koreografi
a. Tradisional (primitif, klasik, kerakyatan) b. Kreasic. Modern / Nontradisi

KEGIATAN BELAJAR 3 Unsur dan Prinsip Seni Rupa

Seni rupa sebagai salah satu cabang seni juga memiliki unsur-unsur yang membangun karya sei rupa.
2. UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Benda alam, karya manusia, ilmu, bahasa memiliki unsur dan bangun. Unsur rupa yang terdapat pada suatu karya merupakan garis, bidang, warna, ruang dan tekstur.
3. PRINSIP SENI RUPA
Uuntuk memahami dan menghayati prinsip-prinsip seni rupa yang terdiri atas kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, proporsi dan keselarasan
4. KARAKTERUSTIK ESTETIKA ANAK SEKOLAH DASAR
Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan, baik yang berupa keindahan alam maupun keindahan karya seni. Secara apresiatif anak
Sekolah Dasar sudah mampu merasakan dan menilai sesuatu objek (alam atau karya Seni) yang bersifat indah.
Secara ekspretif anak Sekolah Dasar mampu mengekspresikan pengalaman estetikanya dalam bentuk-bentuk ekspresi yang spontan, lugas, dan jujur.

Modul 3
KEGIATAN BELAJAR 1 KEMAMPUAN DASAR DAN KAREKTERISTIK SENI ANAK SD

KEMAMPUAN DASAR ANAK SEKOLAH DASAR

Pemahaman yang baik terhadap aspek-aspek perkembangan anak akan menunjang keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan yang perlu
diperhatikan oleh guru tersebut meliputi: perkembangan intelektual, emosional, personal, dan social, perceptual, fisik, estetik, dan kreativitas.
Secara intelektual, menurut teori peaget anak sekolah dasar memasuki masa operasi konkret. Pada masa ini mereka sudah mampu berpikir logis dan sistematis, mampu
memecahkan masalah-masalah yang bersifat konkret. Masalah-masalah yang bersifat abstrak seyogianya di kemas dalam bentuk konkret yang mudah di pahami oleh anak.
Kondisi emosional anak sekolah dasar itu sangat labil, mudah berubah, cepat datangnya perubahan, dan cepat pula normal kembali. Pada masa ini emosi anak perlu di
salurkan melalui kegiatan-kegiatan yang positif antara lain melalui kegiatan berkesenian yang sesuai dengan usianya.
Kondisi social anak sekolah dasar sudah berangsur-angsur keluar dari lingkungan keluarganya. Mereka mulai mencari teman akrab, menaruh perhatian pada orang lain, dan
mencari teman untuk bermain dan bekerjasama. Dalam pendidikan seni seyogianya dipilihkan kegiatan-kegiatan yang membiasakan anak berperilaku social.
Anak sekolah dasar mempunyai karakteristik ingin tahu segala hal. Mereka mempunyai motivasi yang besar untuk mempelajari hal-hal yang di minatinya.
Masa sekolah dasar adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera. Pendidikan seyogianya mampu memaksimalkan pertumbuhan jasmani dan fungsi panca indera. Pada
masa ini anak juga menyukai aktifitas yang bersifat jasmaniah. Implikasinya bagi guru dalam pembelajaran pendidikan seni adalah sedapat mungkin memberi peluang bagi anak
untuk bergerak, bermain, dan beraktifitas fisik dalam kesenian.
Secara alamiah anak sudah membawa kemampuan menangkap getar keindahan dari alam dan karya seni. Kemampuan tersebut seyogianya difasilitasi untuk berkembang baik
secara ekspresif maupun apresiatif. Karakteristik ekspresi seni anak sekolah dasar itu khas berbeda dengan orang dewasa, demikian juga minat seni juga khas terhadap hal-hal
yang ada disekitar kehidupannya dan apa yang di angankannya.
Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikologis yang penting bagi anak sekolah dasar. Aspek tersebut seyogianya difasilitasi, karena setiap anak
sesungguhnya mempunyai bakat kreatif yang dibawa sejak lahir meskipun kualitasnya berbeda-beda antara anak yang satu dengan yang lain.

KEGIATAN BELAJAR 2 KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR

Sesuai dengan perkembangan usia anak yang meliputi fisik dan nonfisik, maka terpaut pula perkembangan anak dalam berkarya seni. Karya seni anak memiliki
karakteristiknya kondisi yang berbeda jauh dengan karya seni orang dewasa. Pada bidang seni musik pada umumnya menonjol pada suara yang mereka miliki.
Kemampuan mereka dibagi dalam kelompok-kelompok usia sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan non fisik mereka. Begitu pula musik yang dinyanyikan
atau di mainkannya.
Pada seni tari, terjadi hal sama kemampuan fisik yang terus berkembang telah menjadikan pedoman bagi guru untuk memilih materi dan metode pembelajarannya. Sementara
pada bidang seni rupa, juga memberi periode perkembangan ditelektual, emosi, dan juga fisik anak.
Karakteristik seni anak SD perlu di perhatikan guru agar dapat dihasilkan pembelajaran seni yang bermakna.

Modul 4
KEGIATAN BELAJAR 1 PENDEKATAN TEKNOLOGI PENCIPTAAN KARYA SENI
Istilah teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini di gunakan untuk menunjukkan substansi keteknkan, berhubung kinerja teknik tersebut tersusun secara urut dari suatu
yang terdiri dari komponen yang satu dengan yang lain harus dirancang bergantian secara runtut, maka istilah teknologi berkembang ke dalam cara berpikir yang runtut dalam
memecahkan masalah.
Istilah pendekatan teknologi digunakan untuk menunjuk pada pengertian seseorang yang akan memecahkan permasalahan yang menggunakan sistematis namun dapat juga
dilakukan dengan pemecahan masalah melalui keteknikan yang teratur. Kinerja teratur tersebut ada pada system teknologi.
Teknologi secara antropologi termasuk di dalamnya sebagai bagian usaha manusia mempertahankan hidupnya.
Ada 3 (tiga)jenis teknologi yang di gunakan atau di manfaatkan dalam menciptakan harga seni yakni teknologi kerajinan, teknologi rekayasa, dan teknologi pengolahan.

KEGIATAN BELAJAR 2 RUANG LINGKUP PENGGUNAAN TEKNOLOGI

Sistem teknologi dapat berupa system teknologi sederhana yang menggunakan energi manusia dan alam serta system teknologi yang menggunakan listrik dan digital.
Teknologi dengan kinerja teratur yang sistematis biasanya di gunakan oleh motor.
Pada teknologi sederhana dengan energi manusia meliputi teknologi putar, teknologi tarik, dan teknologi pukul.
Pada teknologi sederhana berenergi alam terdapat teknologi berenergi angin dan teknologi berenergi air.Sedangkan teknologi tinggi ada yang menggunakan motor penggerak
berenergi listrik dan teknologi digital.

KEGIATAN BELAJAR 3 RENCANA DAN LAPORAN KERJA


Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan teknologi (sederhana) perlu di tuangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan
di buat, bagaimana latar belakang munculnya ide dan gagasan dan manfaat karya tersebut. Selain itu jelaskan pula dalam rancangan tersebut tentang bagaimana teknik dan cara
kerja atau langkah yang akan di kerjakan untuk membuat/ mewujudkan ide/ gagasan tersebut. Juga perlu di buat dalam rancangan tersebut tentang kesulitan yang di perkirakan
akan ditemui.

Modul 5
KEGIATAN BELAJAR 1 BERNYANYI

Semua orang yang memiliki organ vocal yang normal dapat bernyanyi. Bernyanyi yang baik membutuhkan latihan rutin dan kontinu. Berlatih yang baik selalu dalam keadaan
rileks atau menghidari ketegangan yang berlebihan.
Salah satu pra syarat bernyanyi yang baik adalah pernafasan. Pernafasan yang baik adalah pernafasan sekat rongga badan atau difragma. Selain itu, artikulasi memegang
peranan dalam menyampaikan ide atau gagas musik yang jelas. Resonansi membantu pengungkapan musik karena suara yang akan terdengar telah mengalami pengolahan dan
penempatan resonansi yang tepat.
Kesemua hal tersebut dapat di bentuk dan di kembangkan melalui latihan. Namun demikian, agar musik yang di nyanyikan dapat sampai kepada penikmat/pendengar dengan
penuh rasa keindahan, di butuhkan interprestasi dan ekspresi yang baik pula. Pengetahuan dan wawasan terhadap karya yang akan di nyanyikan dibutuhkan untuk pencapaian
tersebut.

KEGIATAN BELAJAR 2 MENDIREKSI

Mendireksi merupakan salah satu kegiatan dalam berolah musik. Aba-aba yang di berikan berguna untuk menyatukan seluruh penghayatan dan pembawaan suatu karya musik.
Aba-aba dasar mendireksi berupa 1,2,3,4 dan 6 pukulan yang di dahului oleh gerakan awal (insetting)dan di akhiri dengan gerakan penutup.
Dalam mendireksi tidak hanya tangan saja yang di gerakkan, melainkan badan dan bahkan dengan mimic.

KEGIATAN BELAJAR 3 BERMUSIK


Gitar adalah alat musik yang sudah di kenal secara turun temurun, yang dapat digunakan untuk instrument tunggal maupun iringan. Kelengkapan bermain gitar adalah: kursi
tanpa Bandar tangan, sandaran kaki (footstool) dan standar musik. Untuk menunjang keberhasilan permainan alat musik ini di butuhkan pengetahuan teori musik umum dan
latihan-latihan. Latihan yang harus di lakukan adalah:
1. sikap bermain
2. latihan penjarian tangan kiri dan kanan serta latihan memainkan karya musik.
3. permainan poly ritme dan progresi akor.
Alat musik perkusi yang dapat di gunakan di SD adalah instrument perkusi bernada dan tidak bernada. Alat musik yang banyak jenisnya ini perlu dilatih untuk dapat
dimainkan dengan baik. Latihan itu meliputi:
1. sikap bermain.
2. cara memainkan atau memegang.
3. system notasi untuk masing-masing alat.
4. latihan-latihan dasar.
Instrument musik lainnya adalah suling atau recorder. Alat musik tiup ini sudah biasa digunakan di SD. Hal-hal yang perlu di latih untuk menguasai permainan alat musik
suling adalah:
1. sikap bermain 2. cara bernafas 3. cara memegang 4. cara meniup 5. penjarian 6. tangga nada dan lagu-lagu
modul 6

KEGIATAN BELAJAR 1 PENCIPTAAN NYAYIANUNTUK ANAK SD

Penciptaan yanyian untuk anak SD dapat dilakukan apabila kepekaan terhadap dunia anak serta penguasaan teknik komposisi dikuasai dengan baik. Tema lagu dapat
ditemukan dari pengamatan langsung maupun tidak langsung kehidupan atau kejiwaan anak. Tema tersebut diolah dan dituangkan dalam bentuk musical.

Motif lagu dapat dikembangkan dalam berbagai cara sehingga menjadi kalimat, bagian, dan atau bentuk melodi yang utuh sesuai dengan ide musical atau gagasan awal.

Sebagai 4usic vocal, nyanyian anak SD membutuhkan lirik yang sesuai dengan dunia anak. Keselarasan antara ide musical dan lirik vocal perlu diperhatikan dalam
penciptaan nyanyian anak SD.

KEGIATAN BELAJAR 2 PENCIPTAAN IRINGAN LAGU – LAGU SD

Anak SD yang dekat dengan dunia bermain dan yang peka terhadap rasa ritmik perlu dikembangkan terus agar memiliki kepekaan yang semakin meningkat. Untuk itu
perlu disusun pola ritme yang semakin mendukung hal tersebut.

Pembuatan pola ritme dapat dimulai dari penentuan tipe ketukan terhadap suatu melodi. Dari pola ritme itu dikembangkan ke pola dasar irama, yang selanjutnya
disusun menjadi suatu pola ritme.

Dari pola dasar yang dipilih kemudian disusun ke dalam instrument. Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument bernada dan instrument tidak
bernada.
Modul 7
KEGIATAN BELAJAR 1 PROSES PENCIPTAAN TARI

Materi pokok dalam kegiatan Belajar 1 memberikan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan kepada mahasiswa tentang tahap-tahap awal proses penciptaan tari.
Tahap-tahap tersebut secara berurutan adalah: Eksplorasi, Improvisasi, Evaluasi, dan Forming. Di samping itu, seorang yang akan membuat karya tari juga menempuh apa ygna
disebut kerja studio atau kerja mandiri dan kerja kelompok. Kerja studio adalah tahap ketika penata tari masih bekerja mandiri yaitu membuat konsep-konsep garapan, eksplorasi,
improvisasi, evaluasi, dan pembentukan gerak (forming).
KEGIATAN BELAJAR 2 KONSEP GARAPAN TARI
Materi pokok bahasan dalam kegiatan Belajar 2 ini adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai konsep garapan sebuah karya tari secara utuh.
Konsep garapan tersebut meliputi judul garapan, sumber garapan, tipe tari, mode penyajian konsep gerak, konsep iringan musik, konsep tata teknik pentas. Masing-masing bagian
memiliki indicator masing-masing seperti yang sudah dijelaskan dalam uraian materi.

KEGIATAN BELAJAR 3 SUMBER POKOK

Rangkuman pokok bahasan dalam kegiatan belajar 4 dalam modul ini memberikan pengetahuan tentang tema tari. Dalam penciptaan karya tari, yaitu tema ceritera
dan tema gerak. Pencipta tari dapat menentukan tema ceritera apa yang ingin diungkap atau diekspresikan ke dalam sebuah karya tari anak, serta gerak tubuh apa saja yang bias
dikembangkan dalam menyusun gerak tari berdasarkan tema ceritera.

MENYUSUN KARYA TARI

a. langkah 1 : setelah melalui tahaap eksplorasi sampai dengan forming dan susunan gerak yang dibuat sudah menjadi satu bentuk tari utuh,
b. langkah 2 : setelah dilakukan revisi gerak,memperagakan lagi hasil karya tari tersebut dengan durasi 5-7 menit
c. langkah 3 : setelah tari tampak bentuknya,memilih atau merancang music yang akan digunakan.
d. Langkah 4 : merancang rias dan busana (kostum) yang akan digunakan dalam karya tari tersebut.
Modul 8
KEGIATAN BELAJAR 1 MENCIPTAKAN KARYA SENI RUPA DWIMATRA

Menggambar adalah memindahkan objek dengan media dua dimensi dengan mengambil objek yang berupa benda-benda disekelilingnya dan digambarkan langsung
berbentuk realistis.

Posisi benda elips yang diletakkan tepat pada titik cakrawala akan kelihatan persegi empat, benda elips yang diletakkan berada dibawah titik cakrawala akan
kelihatan elips bagian atas, sedang apbila benda elips diletakkan berada diatas cakrawala maka akan kelihatan elips bagian bawah.

Ilustrasi merupakan jenis gambar yang mempunyai tujuan membantu memperjelas sebuah naskah. Tetapi ada juga ilustrasi yang berdiri sendiri karena naskah sudah
dapat bercerita.

Meggambar teknik adalah menggambar dengan bantuan peralatan mistar yang mempunyai tujuan merekonstruksi objek yang memiliki nilai proyeksi dan perspektif.

Menggambar ornament memiliki tujuan menghias pada benda lain sehingga menambah keindahan. Adapun motif-motif yang dipakai adalah bentuk tumbuh-
tumbuhan, hewan, manusia yang di gayakan (deformasi) menjaid hiasan dan bentuk geometris.

Finger painting merupakan bentuk cara melukis dengan menggunakan jari jemari langsung tanpa menggunakan alat kuas, palet dan lain-lain.

KEGIATAN BELAJAR 2 MENCIPTAKAN KARYA SENI RUPA TRIMATRA

Bentuk karya seni rupa trimarta memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar, dan volume/ isi. Sehingga karya trimarta dapat dilihat dari segala arah. Contoh: patung,
maket, taman, dan bangunan.

Membuat karya seni rupa tiga dimensi membentuk dengan media tanah liat, langkah awalnya membuat bentuk global kemudian dikeruk sedikit demi sedikit
menggunakan sudip kemudian ditekan-tekan agar sesuai dengan keinginan menggunakan butsir.

Membentuk dengan menggunakan media keras (batu, kayu, tembaga) menggunakan teknik pahat dan ukir.

Membentuk dengan media lunak tetapi tidak memiliki daya rekat/lunak (semen, gibs, plastic, tembaga) menggunakan cor.

KEGIATAN BELAJAR 3 MENYUSUN TUGAS MENCIPTA KARYA SENI RUPA UNTUK ANAK SD

1. Baik menggambar maupun membentuk bagi anak mempunyai kedudukan yang sama, oleh karenanya dapat digunakan secara kolaboratif (menjadi satu tugas) atau pun
sendiri-sendiri sesuai dengan aspek yang dikembangkan.
2. untuk mengembangkan materi pelajaran, seorang guru sebaiknya memahami kebutuhan dasar berdasarkan aspek terlebih dahulu serta dikaitkan dengan kompetensi
yang akan dicapai.
3. teknik dan bahan berkarya sangat luwes, dapat diperoleh dari bahan serta medium standar maupun kreasi. Pada hakekatnya berkarya seni rupa dapat didekati dengan
teknik bermain, oleh karenanya guru dapat melakukan banyak eksperimentasi bahan, misalnya:
-menggambar langsung dikertas dengan pensil, krayon, cat.
-menggambar dengan menumpangi kertas dengan lilin, krayon yang berminyak kemudian diselesaikan dengan cat air.
-menggambar menoreh/menggores; kertas yang diwarna dengan krayon ditumpang lagi dengan pastel kemudian ditoreh/gores sehingga muncul warna latarnya.
-Menggambar dengan jari-jari langsung, tentu saja cat air yang dipekatkan dengan bahan lem cair.
-mengubah, menumpangi gambar yang termuat dikoran kemudian diubah bentuknya (bukan mewarna)
-Meniup berwarna cair diatas kertas
-mengibaskan warna cair yang sudah dituangkan di atas kertas
-Menera (mencetak) dengan berbagai macam klise; cukil atau bahan yang sudah jadi; daun basah, benang, lipatan dst.
-menata ruangan
-menggambar kotak bekas, batu, atau gerabah atau kaleng bekas

Modul 9
KEGIATAN BELAJAR 1 APRESIASI MUSIK ANAK

Apresiasi music diperlukan untuk memahami suatu karya music. Mendengarkan merupakan pintu suatu kegiatan apresiasi. Mendengarkan sambil membaca notasi
sangat membantu dalam memberi pemahaman akan suatu karya music. Apresiasi terhadap karya music dapat dilakukan melalui proses berikut ini:
1. mendengarkan music 2. mendengarkan sambil membaca notasi music 3. membaca latar belakang penciptaan karya music 4. membaca biografi pencipta

Music anak lebih banyak berupa music vocal (nyanyian) dibandingkan dengan music instrumental. Kebanyakan music instrumental yang dimainkan berasal dari
lagu-lagu vocal.
Analisis bentuk lagu berdasarkan frasa dan motif dapat membantu interprestasi dan ekspresi lagu secara baik dan benar. Bentuk lagu anak SD baik lagu-lagu
Indonesia, lagu tradisional, maupun lagu-lagu mancanegara berbentuk satu, dua, dan tiga bagian.

KEGIATAN BELAJAR 2 APRESIASI TARI ANAK

Apresiasi tari diperlukan untuk memahami suatu karya tari, baik tari tradisional, maupun tari modern. Menyaksikan pertunjukan sambil menghayati isi teks atau
naskah cerita membantu memberi pemahaman akan suatu karya tari. Apresiasi tari dihasilkan dari proses:
1. Menyaksikan pertunjukan tari 2. Mengamati sambil memahami teks atau naskah tari 3. Membaca latar belakang penciptaan karya tari 4. Membaca biografi pencipta
(koreografer)

Ada tiga sifat dasar yang perlu kita ingat untuk menjelaskan perbedaan antara tari kerakyatan dengan tari klasik yang berkembang dilingkungan keraton. Tari
kerakyatan yang bersifat sederhana,dan dapat dicermati dari materi dan susunan geraknya, iringan, kostum/rias busananya.

Tari modern yang disebut juga tari kreasi baru bersumber dari dua jenis tarian terdahulu yaitu kerakyatan dan klasik.

Materi pendidikan tari untuk anak sekolah dasar seyogyanya mengangkat tema tari tentang alam sekitar anak seperti dunia binatang, tumbuhan, atau dapat juga tema
yang diangkat dari apa saja yang sering dilihat, didengar, dirasakan,dan difikirkan/diangan-angankan anak.

Proses pembelajaran pendidikan tari di sekolah dasar seyogyanya dikemas dalam kegiatan yang menarik, menyenangkan, kebersamaan dalam berinteraksi dan
bekerjasama, berapresiasi aktif, serta berekspresi dan beraktualisasi diri melalui aktifitas menciptakan berbagai bentuk karya tari sesuai dengan kemampuan anak apapun
wujudnya.

MODUL 10

KEGIATAN BELAJAR 1 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK USIA SD

1. Rasa seni seseorang hadir sejak ia dilahirkan walaupun kualitas rasa seni setiap orang tidak sama. Hal ini dapat diketahui melalui bersolek bermain dengan teman-
teman tertentu, mencoret-coret ditanah. Karena setiap orang mempunyai naluriah seni maka diperlukan pendidikan seni disekolah.
2. Dalam proses berkarya seni antara pikiran dan perasaan anak usia dini masih bercampur. Mereka belum bias membedakan makna berpikir dengan merasakan, semua
menyatu dalam kegiatan yang bersifat refleksi.
3. Proses komunikasi yang terjadi pada anak yang sedang berseni adalah komunikasi intrapersonal, yaitu dirinya menjadi pusat pandangan kejadian sehari-hari yang
memunculkan pemikiran personal atau ke “aku”an.
4. Pada usia 7 sampai 8 tahun merupakan usia perkembangan penalaran anak,yaitu perasaan dan pikiran mulai berkembang memisah.
5. Hakikat belajar seni rupa yang mengutamakan breaktifitas mencipta, menuangkan ide, imajinasi sebagai pembinaan cipta. Mengamati, merasakan dan mengapresiasi
objek fisik maupun gerak adalah pembinaan rasa. Sedangkan berkarya dengan baik, tepat bentuk, keterampilan mencipta adalah pembinaan karsa.

KEGIATAN BELAJAR 1 KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK

Melukis bagi anak merupakan kegiatan berimajinasi yang dituangkan pada bidang datar, tetapi menggambar bagi anak hampir sama dengan melukis, sebab agak sulit
dibedakan antara menggambar dan melukis pada karya seni rupa anak. Namun bagi orang dewasa menggambar adalah merekain bentuk benda alam atau yang lain kebidang datar
dan dinyatakan sesuai dengan apa adanya, sedangkan melukis mengekspresikan objek yang kemudian diolah oleh pikiran estetisnya kemudian diungkapkan pada bidang datar.

Ciri umum lukisan anak: 6eroism, lukisan yang selalu menggambarkan kepahlawanan, kepatriotan; dekoratif, ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konstruktif
yang berupa garis yaitu banyak menggunakan garis apbila menggunakan warna cenderung dengan warna blok yang memiliki nuansa sedikit gaya komik, gaya lukisan anak
dengan memanfaatkan cinta lebih dahulu atau anak sambil asyik menggambar sambil bercerita sehingga gambar ini sudah mirip dengan cerita; gaya patut, yaitu suka
menggambarkan wajah seseorang yang merupakan tokoh idolanya atau tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari.
KEGIATAN BELAJAR 1 PERIODISASI GAMBAR ANAK

1 . Berseni bagi anak merupakan perilaku yang wajar, dikerjakan oleh anak setiaphari dalam kapasitas yang variatif. Seni bermanfaat ganda bagi anak:
a. Seni sebagai bahasa visual,artinya seni berfungsi sebagai alat mengutarakan pendapat, dan ungkapan perasaan: duka-sedih, gembira-senang, keinginan dan gambaran
masa depan, serta mencatat peristiwa yang pernah dialami.
b. Seni membantu pertumbuhan mental, artinya seni dapat digunakan untuk melatih pikiran, imajinasi,penalaran, perasaan, keindahan, social, agama, maupun toleransi
yang bersifat apresiatif.
c. Seni membantu belajar bidang studi lain, artinya melalui seni anak akan terasah visual intelegensinya sehingga mudah mengungkap hal yang visual, disamping
melatih imajinasi untuk belajar sejarah dan melatih belajar komprehensif dengan latihan menggambar suasana.
d. Seni sebagai media bermain, artinya mengembangkan belajar melalui permainan seni, dengan seni anak akan mempunyai kesenangan bermain yang positif.
2 . seni rupa anak mempunyai karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa; anak melukis merupakan kebutuhan kedua setelah makan dan minum. Melukis sama dengan
menggambar karena proses berkarya anak belum stabil. Sedangkan tema lukisan anak bermacam-macam, mulai dari tema lingkungan disekitar anak, tema yang pernah dialami,
kejadian yang menimpa anak, pikiran masa depan, film, gambaran masa depan, dan cerita kepahlawanan.
3 . walaupun demikian lukisan anak mempunyai cirri umum; cirri ini bersifat variatif. Artinya cirri tersebut kadangkala terdapat pada lukisan anak, namun tidak terdapat pada
lukisan anak yang lain. Ciri tersebut adalah: (a) tema berupa wiracarita, komik,potret; (b) sedangkan komposisi:juxta position, folding over, rabatement, X-ray stereotype;
kemudian (c) tipe gambar: haptic, non haptic, dan willing type.
4 . Ternyata cirri umum lukisan anak juga di pengaruhi oleh perkembangan setiap tahapnya. Gambar anak dapat dikategorisasikan menjadi: (a) masa coreng moreng pada usia
2-4 tahun, ditandai dengan gambar yang masih belum stabil. Anak member judul belum tetap dan kadangkala gambarnya pun masih manusia tulang, (b) masa prabagan usia 4-7
tahun, masih melanjutnya manusia tulang, namun sebagian sudah memberi pakaian dan menandainya dengan bentuk rambut, pakaian serta property. (c) masa bagan usia 7-9
tahun, anak sudah mampu membedakan dengan jelas jenis kelamin dalam gambarnya. Namun belum menunjukkan konsep yang matang tentang judul terhadap bentuk gambar.
Pada usia tertentu anak masih bersifat stereotype. (d) masa realisme awal usia 9-11 tahun ini anak mampu mengungkapkan persepektif, namun belum sempurna. Hal ini
disebabkan masa egoisme masih kuat sehingga komposisi gambar berupa juxta dan rabantment; dan (e) masa realisme semu, anak mampu mengemukakan detail gambar sesuai
dengan posisi; gambar potret dan gambar manusia mulai dilakukan dengan mengidentifikasi karakter jenis kelamin, namun anak kesulitan menggambar perspektif.

MODUL 11

KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP PENDIDIKAN SENI DISEKOLAH DASAR

Salah satu fungsi pendidikan adalah menyeimbangkan kinerja otak kanan (mengembangkan kedisiplinan, keteraturan, dan berpikir sistematis) dan otak kiri
(mengembangkan kemampuan kreasi yang unstructured seperti ekspresi, kreasi, imajinasi, yang tidak membutuhkan siistematika kerja agar terjadi perpaduan gerak yang
dinamis). Kelompok mata pelajaran berbasis berpikir sistematis adlah matematika, IPA, sedangkan kelompok mata pelajaran berbasis kemampuan kreasi unstructured berpikir
seperti kesenian, agama, dan IPS.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ternyata seni dapat membantu pengembangan daya 6iker anak,mengembangkan kepekaan anak, dapat membantu memahami
materi pelajaran lain, dan melalui kegiatan produksi karya seni mampu membangkitkan karsa anak.

KEGIATAN BELAJAR 2 FUNGSI PENDIDIKAN SENI


Pendidikan seni dapat berfungsi diantaranya sebagai media ekspresi, sebagai media komunikasi,dansebagai media pembinaan kreatifitas, serta media pengembangan
hobi dan bakat.

Seni melatih anak mengungkap isi hati dan pikiran yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Seni memberikan kesempatan ide dan pikiran di ungkapkan melalui
gerakan sehingga berwujud tarian, demikian pula seni memberi kesempatan mengungkapkan yang dirasakan, gagasan, dan pikiran anak melalui rangkaian nada dan suara atau
mewujudkan dalam bentuk gambar.

Seni sebagai media komunikasi dapat dilihat pada anak menginformasikan gagasan, perasaan, dan pikirannya lewat medium suara, gerak dan bentuk yang dapat
melengkapi ungkapan bahasa verbal.

Melalui pendidikan seni memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang sesuai dengan naluri dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehari-hari
secara mandiri melalui tiga medium, yakni gerak yang dilatihkan melalui pembelajaran tari, suara yang dilatihkan melalui pembelajaran music, dan kreatifitas mencipta bentuk
sebagai inbond activity melalui pembelajaran seni rupa.

KEGIATAN BELAJAR 3 RUANG LINGKUP PENDIDIKAN SENI

Pengetahuan seni rupa: kognisi seni(pengetahuan keilmuan), apresiasi seni, dan berpengalaman kreasi (produksi) seni.

Pengetahuan organis adalah pengetahuan yang dapat dipelajari secara berkesinambungan dan saling berkaitan dengan pengetahuan lain.pengetahuan linier anorganik
adalah pengetahuan yang mempunyai susunan tidak teratur; oleh karenanya kapan saja pengetahuan ini disebutkan akan mempunyai arti yang berbeda.

Dalam berapresiasi seni terdapat beberapa tahap, yakni surprise – empati – estetik – feeling of content – etis – simpatik.

Dalam proses produksi seni anak akan menggunakan pengetahuan kognisi, yaitu pengetahuan yang sistematis dan mampu diungkapkan pada suatu ketika, serta
memanfaatkan pemahamannya tentang bentuk secara apresiatif.

KEGIATAN BELAJAR 4 KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SENI DI SD

Konsep pendidikan seni diangkat dari substansi produksi seni dengan substansi pendidikan; oleh karenanya pendidikan seni merupakan bagian dari pendidikan umum,
sama seperti halnya dengan matematika, bahasa, agama dan lainnya.

Pendidikan seni membina pengembangan rasa melalui produksi atau berperilaku seni dan pelatihan kepekaan emosional seni yang berisi pengetahuan tentang
keindahan. Pengetahuan seni sendiri terdiri dari kognisi seni yang teratur maupun yang tidak yang berasal dari berapresiasi terhadap karya dan penciptanya. Disamping itu
melalui produksi seni anak akan mengenal dan memahami secara langsung seni dan keindahan.

Dari perilaku produksi seni tersebut dapat dicptakan strategi dan model pembinaannya di sekolah dasar; strategi pendekatan belajar seni melalui pembelajaran teori
seni disebut dengan pendekatan definisi, melalui praktek langsung berkarya atau disebut dengan pendekatan partisipasi dan terakhir adalah pendekatan eksplorasi jika guru
meminta anak melakukan pengamatan, wawancara, studi dari dokumen secara mandiri.

Sedangkan model yang digunakan untuk membelajarkan seni adalah:


1. Model bermain karena pada hakekatnya berseni sebagai kegiatan permainan imajinasi, kreasi maupun fisik.
2. Model pendidikan kreatif yang menjuruskan proses pembinaan melalui kebebasan mencipta, berperilaku produksi maupun mengolah objek menjadi sesuatu yang baru
(iinovasi seni).
3. Model pendidikan integrative karena sebenarnya kegiatan berseni membutuhkan kerja otak (kanan dan kiri), kerja rasa (emosional artistik), serta psikomotor yang
tinggi dengan pelatihan keterampilan yang tinggi pula.
Ketiga pengetahuan ini berisi sebenarnya juga pelatihan mengungkapkan ide (komunikasi) dan mewujudkan ide agar orang lain paham akan ucapannya (bahasa visual), serta
sebagai pelatihan imajinasi dan mengungkapkan gagasan yang tinggi tentang diri dan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai