SOAL:
Kemampuan
motorik
Jawab:
A. KEKUATAN FISIK
Faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kekuatan fisik.
Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan dua
puluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau memecahkan persoalan-
persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Ada 7 kebiasaan hidup sehat yang perlu
dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisiknya, yaitu :
1. secara teratur 7-8 jam setiap malam. Sarapan pagi
2. Makan secara teratur
3. Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
4. Tidak merokok
5. Tidak minum-minuman yang mengandung alcohol
6. Olahraga secukupnya, serta
7. Tidur
Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka untuk optimal
dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan dan mengelola kehidupan
keluarganya. Sebaliknya orang dewasa yang mempunyai hambatan fisik karena
kesehatannya tidk dapat memperoleh keberhasilanya dengan maksimum dalam pekerjaan
maupun pergaulan, sehingga kan berakibat pada rasa frustasi dan mendorong mereka
berusaha keras dalam persaingan kehidupan, sebagai akibatnya akan timbul rasa frustasi,
kemudian ketegangan mental dan berdampak pada serangan jantung.
B. KEMAMPUAN MOTORIK
Faktor kedua yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan
motorik. Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatanya antara usia dua
puluh dan tiga puluh. Dan sesuadah itu kekuatan orang dewasa sedikit demi sedikit akan
menurun. Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi
fisik yang kuat dan kesehatan yang baik. Kondisi yang baik tersebut membantu melatih
keterampilan-keterampilannya secara lebih baik. Orang dewasa yang memiliki
kemampuan motorik yang baik akan lebih mudah menyelesaikan dengan baik pekerjaan
yang menuntut kemampuan fisik.
Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang dewasa dapat melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas perkembangannya. Orang dewasa yang
mempunyai kemampuan motorik yang baik akan dengan cepat menguasai keterampilan-
keterampilan dalam berolahraga dan berkarya.
C. KEMAMPUAN MENTAL
Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya
dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi
pentingnya kemampuan motorik. Penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental
dengan menggunakan tes intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya
kemampuan mental yang baik dalam masa dewasa awal ((Arthur T. Jersid, 1978).
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogy, mengingat
kembali informasi , yang telah dipelajarai dan berpikir secara kreatif sangat
diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaiakan diri terhadap keterampilan dan
kecakapan yang dituntut untuk tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Baik pria
maupun wanita umumnya memiliki kemampuan berpikir yang sama dalam usaha
memilih teman bergaul, suami/istri, dll.
D. MOTIVASI UNTUK BERKEMBANG
Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum, mereka berkeinginan kuat
untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok social
mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan
dirinya. Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang setrategis dalam
perkembangan orang dewasa. Individu yang merasa butuh dan perlu untuk menguasai
tugas-tugas perkembangan orang dewasa, cenderung mengarahkan perilakunya kea rah
terkuasainya tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Sebaliknya individu yang tidak
memiliki motivasi untuk berkembang menjadi orang dewasa individu tersebut
cenderung mengabaikan tugas-tugas perkembangan orang dewasa yang harus
dikuasainya.
E. MODEL PERAN
Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh terhadap
perkembanganorang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa
lainnya memiliki model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang
dewa lainya mereka akan memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa.
Sebaliknya orang dewasa yang masih berinteraksi dengan dengan remaja mengikuti
garis-garis prilaku remaja dan bukan prilaku orang dewasa. JIka mereka tetap dalam
4. Bagaimana sikap seorang menghadapi perbedaan individu pada usia dewasa?
Jawab:
Sikap seseorang dalam menghadapi perbedaan individu pada usia dewasa adalah
menerima perbedaan dan saling menghargai satu sama lain karna kita tidak mungkin
menyatukan sesutu yang berbeda melainkan harus adanya sikap saling menghargai dan
menerima perbedaan tersebu.
Pada dasarnya proses penanganan pada setiap individu dilakukan dengan cara- cara yang
berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain. Setiap individu memiliki
karakter yang berbeda-beda sehingga dalam melakukan suatu penanganan juga
menggunakan cara yang berbeda-beda. Misalnya di lingkungan sekolah setelah guru
menemukan perbedaan-perbedaan dari setiap individu, maka langkah berikutnya adalah
melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran yang disesuaikan dengan
perbedaan tersebut supaya setiap individu mampu berkembang sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan yang dimiliki oleh masing-masing individu siswa.
Perbedaan itu sangat lumrah dan tidak dapat dihindari. Setelah kita memahami adanya
perbedaan tersebut sikap berikutnya dalah menghormati perbedaan sebagai sebuah
keyakinan dan pilihan yang bersifat pribadi. Bersikap untuk tidak mencela,
menyalahkan, merendahkan, atau memaksakan kehendak kepada individu usia dewasa
tersebut. Sikap selanjutnya yakni menerima eksistensi individu dewasa tersebut yang
berbeda, dengan tetap menjaga dan mempertahankan keyakinan dan identitas pribadi
atau kelompok. Menerima eksistensi tersebut., dapat ditunjukkan pula dengan member
kesempatan, mengakomodasi, dan memfasilitasi orang lain untuk dapat melaksanakan
keyakinan dan memelihara identitasnya.
5. Berdasarkan pada tingkatan kebutuhan usia dewasa, kebutuhan mana saja yang
belum terpenuhi dalam kehidupan bapak ibu? Berikan satu contoh nyata untuk
setiap kebutuhan tersebut.
Jawab:
Kebutuhan yang belum terpenuhi kebutuhan intrasepsi contohnya kurang memahami
perasaan sendiri, suka memendam perasaan selalu mengerti perasaan orang lain tapi
perasaan sendiri sering terabaikan dan terlupakan. Kebutuhan intrasepsi saya contohnya
sebagai seorang kakak laki-laki tertua saya selalu ingin memberikan yang terbaik bagi
keluarga, sehingga terkadang melupakan kebutuhan utama saya sendiri.Motivasi dalam
setiap melakukan tindakan adalah lakukan yang terbaik selagi masih bisa melakukan.