Kohblberg mengajukan postulat atau anggapan dasar bahwa anak membangun cara berpikir
melalui pengalaman termasuk pengertian konsep moral seperti keadilan, hak, persamaan, dan
kesejahteraan manusia. Kohlberg merumuskan adanya tiga tingkat / level yang terdiri atas enam
tahap/stage yaitu sebagai berikut :
Kohblberg menolak pendidikan nilai atau karakter tradisional yang berpijak pada
pemikiran bahwa seperangkat kebijakan/ keadaan ( bag of virtues) seperti kejujuran, budi baik,
kesabaran,ketegaran yang menjadi landasan prilaku moral yang memberi implikasi bahwa
tugas guru adalah membelanjakan kebijakan itu melalui percontohan dan komunikasi langsung
keyakinan serta manfaat memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan kebijakan itu dengan
memberinya penguatan.
Pendekatan penilaian dari teori kohlberg dan piget sama memfokuskan pada prilaku
moral yang dilandasi penalaran moral, sangat kental dengan nilai yang bersifat sekuler dan tidak
mempertimbangkan nilai religius yang melandasi kehidupan individu dan masyarakat yang
tidak bisa sepenuhnya didekati secara rasional.