Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL II

Kode Mata Kuliah: PDGK 4502


Mata Kuliah : Pengem. Kurikulum dan Pembelajaran SD
SKS :4 sks.
Waktu : 60 Menit
Nama Tutor: Endang Purwanti,S.Pd.M.Pd.

Nama : Siska Seslita


NIM : 856458389
POKJAR : Sukajadi

1. Pendekatan apakah yang digunakan oleh negara kita dalam mengembangkan kurikulum
pada zaman ini?
Jawaban :
a) Pendekatan Bidang Studi/Mata Pelajaran (Field of Study Approach)
Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar
organisasi kurikulum atau pendekatan yang bertitik tolak dari mata pelajaran (subyek
matter. Misalnya, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Kesenian, Olahraga, dan
sebagainya seperti yang lazim kita dapati dalam sistem pendidikan kita sekarang di
semua sekolah dasar pada khususnya(Nasution, 1989).
b) Pendekatan Integratif (terpadu)
Pendekatan integratif beritik tolak dari suatu keseluruhan atau kesatuan yang
bermakana dan terstruktur. Bermakana mempunyai arti bahwa setiap suatu keseluruhan
tersebut memiliki makna, arti, dan faedah tertentu.
c) Pendekatan sentralisai (Centralized Approach)
Pendekatan ini sering disebut juga pendekatan top-down, yaitu pendekatn dengan
menggunakan sistem komando (dari atas ke bawah). Artinya, kurikulum dikembangkan
oleh pemerintah pusat(c.q. Balitbang Kemdiknas) dan sesuai dengan garis komando atau
vertikal disosialisasikan dan dilaksanakan oleh institusi di bawahnya (Diknas Pendidikan
Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, UPTD dan Sekolah).
d) Pendekatan Desentralisasi (Decentralized Approach)
Pendekatan ini disebut juga pendekatan Grass-rooth, yaitu suatu pendekatan yang
dimulai dari akar rumput, dalam hali ini adalah guru sebagai ujung tombak
pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, baik secara individu maupun kelompok.
Semua kebijakan kurikulum tidak diatur oleh pemerintah pusat melainkan ditentukan
oleh pemerintahan daerah dan sekolah. Dalam iplementasinya, sering terjadi persaingan
kualitas pendidikan (proses dan hasil) yang sangat ketat, baik sesama peserta didik,
sekolah maupun daerah.
e) Pendekatan Rekonstruksi Sosial
Pendekatan rekontruksi social dalam menyusun kurikulum atau program
pendidikan keahlian bertolak dari problem yang dihadapi dalam masyarakat, untuk
selanjutnya untuk memerankan ilmu-ilmu dan teknologi, serta bekerja secara koperatif
dan kolaboratif, akan dicarikan upaya pemecahannya menuju pembentukan masyarakat
yang lebih baik.
f) Pendekatan Teknologis
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, di bidang pendidikan
berkembang pula teknologi pendidikan. Aliran ini ada persamaannya dengan pendidikan
klasik, yaitu menekankan isi kurikulum, tetapi diarahkan bukan pada pemeliharaan dan
pengawetan ilmu tersebut tetapi pada penguasaan kompetensi.
g) Pendekatan Humanistik
Pendekatan kurikulum humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan
humanistik. Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personalized
education) yaitu John Dewey (Progressive Education) danJ.J Rosseau (Romantic
Education). Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Mereka bertolak
dari asumsi bahwa anak atau siswa adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan. Ia
adalah subjek yang menjadi pusat kegiatan pendidikan. Mereka percaya bahwa siswa
mempunyai potensi, punya kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang(Sukmadinata,
2005).
2. Model pengembangan kurikulum seperti apa yang melibatkan guru secara langsung
dalam kegiatan pengembangan kurikulum tersebut?
Jawaban :
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Grass-rooth, yaitu suatu pendekatan yang
dimulai dari akar rumput, dalam hali ini adalah guru sebagai ujung tombak pengembangan
kurikulum di tingkat sekolah, baik secara individu maupun kelompok.

3. Bandingkan langkah-langkah yang dilakukan dari pihak yang terlibat dalam


pengembangan kurikulum, menurut model Tyler, Taba, Oliva, dan Model Beauchamp.
Jawaban :

Model Taba
Pendapat Hilda Taba mengenai model pengembangan kurikulum dikenal dengan
pendekatan akar rumput. Taba berpendapat bahwa kurikulum seharusnya didesain oleh
para guru daripada diterima guru dari pemerintah. Selanjutnya, Taba menyatakan bahwa
para guru seharusnya memulai proses pengembangan kurikulum dengan mendesain unit-
unit pembelajaran di sekolahnya bukan dari desain umum yang luas. Taba menggunakan
pendekatan induktif dalam mengembangkan kurikulum. Dalam pendekatan induktif,
pengembang kurikulum memulai dari desain khusus dan membangunnya menuju desain
umum.

Model Ralph Tyler


Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan Tyler diajukan berdasarkan
pada beberapa pertanyaan yang mengarah pada langkah-langkah dalam pengembangan
kurikulum. Tyler merumuskan empat tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan
kurikulum, yaitu meliputi:
- Menentukan Tujuan Pendidikan
- Menentukan Proses Pembelajaran
- Menentukan Organisasi Pengalaman Belajar
- Menentukan Evaluasi Belajar
Model Beauchamp
Model ini dikembangakan oleh George A. Beuchamp, seorang ahli kurikulum.
Menurut Beauchamp, proses pengembangan kurikulum meliputi lima tahap yaitu :
1. Menentukan area atau wilayah akan dicakup oleh kurikulum
2. Penentuan tahap ini ditentukan pemegang wewenang yang dimiliki pengambil
kebijakan dibidang kurikulum.
3. Menetapkan personalia

Model Oliva
Model pengembangan kurilum Oliva merupakan model pengembangan kurikulum
deduktif yang menawarkan sebuah proses pengembangan kurikulum sekolah secara
lengkap. Oliva menyusun suatu kurikulum yang memenuhi tiga kriteria : sederhana,
komprehensif, dam sistematik. Secara siklus garis besar dan berurutan terdiri atas uraian
filosofis, uraian tujuan pembelajaran umum (goals), tujuan pembelajaran khusus
(objectives), desain perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Referensi :
http://tekpendkita.blogspot.com/2016/11/model-model-pengembangan-kurikulum.html
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1753186&val=18662&title=PENDE
KATAN-
PENDEKATAN%20DALAM%20MENGEMBANGKAN%20KURIKULUM%20PENDIDIKA
N%20DASAR
https://www.pengetahuanku13.net/2018/03/model-pengembangan-kurikulum.html

Anda mungkin juga menyukai