Nama : Ferawati
NIM : 858053154
Kelas / Semester :A/3
Dosen Penggampu : Muhammad Asyura, M.Pd
MODUL 2
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Pengertian Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa (language acquisition) adalah proses pemilihan kemampuan berbahasa
secara alamiah. Proses pemerolehan bahasa memiliki karakteristik berikut:
1. Berjalan secara sepontan, tanpa sadar dan tanpa beban.
2. Terjadi secara langsung dalam situasi informasi, tanpa melalui pembelajaran formal.
3. Didorong oleh kebutuhan, baik kebutuhan untuk memahami maupun dipahami orang lain.
4. Berlangsung secara terus-menerus dalam konteks berbahasa yang nyata dan bermakna.
5. Diperoleh secara lisan melalui tindak berbahasa, menyimak/mendengarkan dan berbicara.
Kegiatan pemerolehan bahasa melibatkan dua kemampuan. Pertama, kemampuan
resfrensif, yaitu kemampuan menyerap, menerima, dan memahami tuturan orang lain. Kedua,
kemampuan produktif, yaitu kemampuan mengahasilkan turunan, untuk mengekspresikan diri
atau menanaggapi rangsangan bahasa yang disampaikan oleh orang lain.
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Pengertian dan Cara Memperoleh Bahasa Kedua
Pemerolehan bahasa kedua (B2) adalah bahasa yang di pelajari dan dikuasai anak setelah
menguasai satu bahasa. Dalam konteks anak Indonesia, yang menyandang bahasa (B2) itu dapat
bhasa daerah, bahasa Indonesia atau bahasa asing. Tergantung pada bahasa mana yang pertama
di kuasai anak lebih dahulu.
Belajar B2 dapat di lakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Terpimpin, melalui belajar khusus.
2. Alamiah, melalui kegiatan langsung berbahasa dalam suasana nyata.
3. Terpimpin dan alamiah.
Dari ketiga cara tersebut, yang paling efektif mempercepat penguasaan B2 adalah cara yang
ketiga.
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Hakikat Pendekatan, Metode, dan Teknik
1. Pendekatan
Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi
atau seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu. Oleh sebab itu,
pendekatannya bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Di
dalam pengajaran bahasa, pendekatan merupakan pandangan, filsafat, atau kepercayaan
tentang hakikat bahasa, dan pengajaran bahasa yang diyakini oleh guru bahasa. Pada
dasarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar itu menjadi dua aliran, yaitu
aliran empiris dan aliran rasionalis.
Aliran empiris mempunyai beberapa nama, yaitu behavioris, aliran mekanis, dan aliran
Bloomfield.
Prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah:
1) Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan.
2) Bahasa adalah serangkaian kebiasaan.
3) Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang bahasanya.
4) Bahasa adalah apa-apa yang dikatakan oleh para pemakainya, bukan apa yang oleh
seseorang seharusnya dikatakan demikian.
5) Tidak ada satu bahasa pun yang persis sama dengan bahasa yang lain.
Aliran kedua, yaitu aliran rasionalis yang terkenal juga dengan nama aliran mentalis,
atau aliran Noam Chosky. Aliran ini memandang bahwa perbuatan berbahasa itu adalah
perbuatan mental.
Prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh kaum rasionalis:
1) Suatu bahasa yang hidup ditandai oleh kreativitas yang dituntut oleh aturan-aturan,
2) Aturan-aturan tata bahasa nyata bertalian dengan tingkah laku kejiwaan,
3) Manusialah satu-satunya makhluk yang dapat belajar bahasa;
4) Bahasa yang hidup adalah bahasa yang dapat dipakai dalam berpikir.
2. Metode
Pada umumnya metode diartikan sebagai “cara mengajar”. Metode pada hakikatnya
adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi
hal-hal berikut:
1) Pemilihan bahan.
2) Urutan bahan.
3) Penyajian bahan.
4) Pengulangan bahan.
Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey dalam Solchan T.W. dkk, (2021: 3.11).
Terdapat lima belas macam metode, yaitu:
a. Direct Method
Direct Method atau Metode Langsung ialah metode pengajaran bahasa yang di dalam
pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa sasaran, yaitu bahasa yang
diajarkan. Dari pihak siswa tidak boleh menggunakan bahasa ibu atau bahasa
pertamanya selama pembelajaran berlangsung.
b. Natural Method
Natural Method yang disebut juga Metode Murni atau Metode Alamiah adalah metode
yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-
gambar, atau peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
c. Psychological Method
d. Phonetic Method
e. Reading Method
Reading Method atau Metode Membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun 1929-an
baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah antara lain,
untuk memberi pelajar/mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang
mereka perlukan dalam studi mereka. Metode ini dapat juga diterapkan untuk
pembelajaran bahasa Indonesia di SD dengan jalan dimodifikasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Metode ini cocok kalau diterapkan di SD
kelas tinggi.
f. Grammar Language Method
g. Translation Method
h. Grammar Translation Method
i. Eclectic Method
Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan metode pengajaran
bahasa, bebas di sini yang dimaksud adalah bebas untuk menambah atau
mengombinasi/mencampur antara metode yang satu dengan lainnya yang dianggap
cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Itulah sebabnya Eclectic Method diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia
Metode Campuran.
j. The Unit Method
k. Language Control Method
l. Mim-Mem Method
m. Practice-theory Method
n. The Dual Language Method
o. Cognate Method
Metode-metode yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa Indonesia di SD dan
menunjang pendekatan yang disarankan oleh kurikulum bahasa Indonesia yang sedang
diberlakukan, yaitu pendekatan komunikatif, integratif, tematis, CBSA, dan
keterampilan proses, yaitu Direct Method, Natural Method, Reading Method, Eclectic
Method.
4. Teknik
Kata teknik mengandung makna cara-cara, dan metode juga mengandung makna
“penyajian bahan” yang dalam hubungan ini, yaitu ‘cara penyajian bahan’ maka kedua
istilah ini adakalanya dipakai dalam arti yang sama. Metode berhubungan dengan pemilihan
bahan, pengurutan bahan, penyajian bahan, dan pengulangan bahan, itulah sebabnya
mengapa metode dikatakan bersifat prosedural. Sedangkan teknik mengacu pada makna
cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam kelas sehingga dikatakan bersifat
implementasional.
Adapun macam-macam teknik pembelajaran bahasa (yang dapat juga kita jumpai
dalam pembelajaran mata pelajaran lain), seperti berikut ini:
1) Teknik Ceramah
2) Teknik Tanya Jawab
3) Teknik Diskusi Kelompok
4) Teknik Pemberian Tugas
5) Teknik Ramu Pendapat
6) Simulasi
KEGIATAN BELAJAR 2
Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD