1. Analisis menurut pemahaman anda tentang konsep dasar dan ciri utama dari : Tes,
Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi pembelajaran serta berikan contoh tes, pengukuran,
asesmen, dan evaluasi. (jabarkan jawaban dalam bentuk tabel/metrik)
3. Analisis secara singkat menurut pemahaman anda konsep dasar dan fungsi dari : Tes
seleksi, Tes penempatan, Pre test- Pos tes, Tes doagnostik, Tes Sumatif, Tes formatif
dalam kontek evaluasi pembelajaran SD, Beri satu contoh untuk masing masing test
tersebut ! (jabarkan jawaban dalam bentuk tabel/metrik).
4. Pak Komarudin akan melaksanakan UAS mata pelajaran B. Indonesia dengan materi :
Surat . Berawal dari kondisi tersebut buatlah kisi kisi untuk 5 butir tes obyektif dan 2
butir tes uraian selanjutnya buat contoh soal dari masing masing tes tersebut !
5. Berikan contoh penilaian yang tidak objektif yang terjadi di sekolah tempat anada
mengajar
Jawaban !
1. .
Tes (test) merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau
mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian (Jacobs & Chase, 1992;
Alwasilah, 1996). Jawaban yang diharapkan dalam tes menurut Sudjana dan Ibrahim
(2001) dapat secara tertulis, lisan, atau perbuatan. Menurut Zainul dan Nasution
(2001) tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang
direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut pendidikan atau
suatu atribut psikologis tertentu
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses,
kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen diartikan oleh
Kumano (2001) sebagai “ The process of Collecting data which shows the development
of learning”.
2. TES OBJEKTIF
Keunggulan Tes Objektif
1. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan
sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan).
2. Dengan menggunakan tes objektif, maka semua atau sebagian besar materi yang
telah diajarkan dapat ditanyakan saat diuji.
3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat
dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap
butir soal sudah jelas dan pasti. Kita juga dapat menggunakan fasilitas komputer
untuk memproses hasil ujian sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenannya
dapat lebih terjamin.
4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan
analisis butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Sehingga dapat mengetahui
kemampuan dan kelemahan siswa.
TES URAIAN
A. Keunggulan Tes Uraian
1. Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir tinggi.
2. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat
diukur dengan tes objektif, seperti keterampilan menulis, kemampuan dalam
menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresi-kan ide atau gagasan serta
kemampuan dalam membuat rancangan penelitian.
3. Waktu yang digunakan untuk menulis satu tes uraian (untuk satu waktu ujian) lebih
cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif.
4. Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada menulis tes objektif (pilihan
ganda) yang baik.
3.
Konsep dasar dan Fungsi Contoh
Tes Seleksi iklan tentang lowongan pekerjaan,
Interpretasi hasil tes yang digunakan dalam tes penerimaan siswa atau mahasiswa
seleksi adalah Penilaian Acuan Kriteria (PAK). Jadi baru yang dipasang oleh berbagai
keberhasilan calon untuk dapat dinyatakan diterima instansi, perusahaan, dan sekolah.
atau tidak didasarkan pada kriteria yang telah
ditetapkan. Tinggi rendahnya batas kriteria kelulusan
ditentukan oleh instansi masing-masing. Jika dari
hasil tes tertulis ternyata jumlah calon yang lulus
lebih banyak dari formasi yang tersedia maka seleksi
berikutnya dilakukan dengan menggunakan
Pendekatan Acuan Norma (PAN)
Tes P enempatan (placement test) Pada saat ini tes penempatan
memegang peranan penting dalam membantu banyak dilakukan di lembaga-
mengelompokkan siswa sesuai dengan lembaga pendidikan non formal
kemampuannya. Gronlund dan Linn (1990) seperti di tempat kursus bahasa
menyatakan bahwa “ the goal of placement evaluation Inggris dan kursus-kursus
is to determine the position in instructional sequence keterampilan.
and the mode of instruction that is most
beneficial for each pupil”. Sebenarnya konsep
mastery learning pernah dilaksanakan di Indonesia
mulai Tahun 1976 melalui Proyek Perintis Sekolah
Pembangunan (PPSP) sampai tahun sembilan
puluhan.
Pre test dan Post Test Tes yang digunakan pada saat pre-
pre test merupakan salah satu jenis tes yang tes dan post-tes sebaiknya tidak tes
dilaksanakan pada awal proses pembelajaran dan yang sama tetapi tes yang mengukur
post test merupakan salah satu jenis tes yang tujuan pembelajaran yang sama. Tes
dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. inilah yang disebut dengan tes
Jika dilihat dari tujuannya, pre test bertujuan untuk paralel.
mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi
yang akan diajarkan.
Test Diagnostik Faktor di luar pembelajaran yang
Merupakan tes yang dilaksanakan untuk dapat menjadi penyebab kesulitan
mengetahui penyebab kesulitan belajar yang dialami belajar siswa antara lain adanya
siswa. Gronlund dan Linn (1990) menyatakan bahwa hambatan fisik, psikologis, dan
“the function of diagnostic evaluation is to sosial. Adanya hambatan fisik dan
diagnose learning difficulties during instruction”. penyakit yang menyertai seperti
Karena tes diagnostik akan digunakan untuk gangguan penglihatan dan
menemukan kesulitan pemahaman konsep yang gangguan pendengaran kerap kali
dialami siswa maka materi tes diagnostik menjadi penyebab kesulitan belajar
dikembangkan dari konsep-konsep yang sulit siswa.
dipahami siswa.
Tes formatif tes formatif yang ada pada setiap
Merupakan salah satu jenis tes yang diberikan kepada modul UT. Pada setiap akhir
siswa setelah siswa menyelesaikan satu unit kegiatan belajar terdapat kurang
pembelajaran. Tes formatif tidak dimaksudkan untuk lebih 10 butir soal tes formatif. Tes
memberi nilai kepada siswa tetapi hasil tes formatif formatif tersebut dimaksudkan
akan dimanfaatkan untuk memonitor apakah proses untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran yang baru saja dilaksanakan telah dapat tujuan pembelajaran yang telah
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan ditetapkan di setiap modul.
dalam rencana pembelajaran atau belum
tes sumatif merupakan jenis tes yang dilakukan Setelah siswa mengikuti tes
pada akhir pembelajaran dan dimaksudkan untuk sumatif maka hasilnya harus
mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai segera diberitahukan kepada siswa
keseluruhan tujuan pembelajaran yang telah yang bersangkutan agar mereka
ditetapkan. Butir soal - butir soal yang dapat mengetahui sejauh mana
dikembangkan pada tes sumatif harus dapat prestasi atau tingkat kemampuan
mengukur ketercapaian seluruh tujuan pembelajaran dia dalam mata pelajaran tersebut.
yang telah ditetapkan. Sebagai contoh misalnya, Tini
memperoleh nilai 79 untuk tes
sumatif mata pelajaran matematika.
Apa artinya nilai 79 tersebut bagi
Tini? Ini artinya tingkat penguasaan
Tini terhadap materi matematika
4.
No Kompetensi Indikator Butiran Soal Kunci Bentuk Bobo No.
Dasar Jawaban Soal t Soal
Siswa mampu Dalam surat undangan d PG 1 1
mengetahui resmi, bagian KOP
salah satu nama surat mencangkup,
bagian - bagian kecuali …
surat dengan a. nama lembaga
benar. b. alamat lembaga
c. kode pos
d. nama penerima
Penggalan surat
undangan tersebut
merupakan bagian …
a. Penutup surat un-
dangan tidak
resmi
b. Isi surat undan-
gan tidak resmi
c. Isi surat undan-
gan resmi
d. Pembukaan surat
undangan tidak
resmi
5. Saya mengajar di Kelas VB SDN 149 Cigadung. Sering kali saya menilai tidak secara
objektif. Kecenderungan tersebut dapat hadir disebabkan beberapa faktor yang bersifat subjektif,
bukan tidak benar menilai secara subjektif, hanya saja kebanyakan penilaian subjektif kerap kali
dilandasi oleh hal yang tidak ada kaitannya dengan kinerja peserta didik dalam proses
pembelajaran. Misal ada anak istimewa (ABK) di kelas saya untuk nilai pengetahuan dan
keterampilan memang kecil dan di bawah rata-rata, tetapi nilai sosial nya tinggi maka itu saya
jadikan patokan untuk membuat siswa tersebut naik kelas walaupun kurang dalam hal lain.