Anda di halaman 1dari 28

MODUL 3

PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD

Henny Astutik NIM 858716462


Muhammad Taufiqurrohman
NIM 858719554
Kegiatan Pembelajaran Bilangan Bulat di SD
Serta Ragam Permasalahannya
Belajar 1
Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang cara menanamkan
pengertian dan adanya bilangan bulat, operasi hitung bilangan
bulat dengan beberapa pendekatan ( konkret sampai abstrak )
penggunaan media yang tepat pada bilangan bulat, serta sifat –
EASY TO CHANGE COLORS, PHOTOS.
sifat operasi hitung pada
Get a bilangan bulat,
modern PowerPoint sertathatragam
Presentation is beautifully designed.

permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat.


EASY TO CHANGE COLORS, PHOTOS.
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
A. PENGERTIAN BILANGAN BULAT
Sebelum mengajarkan pembelajaran hitung
bilangan bulat, langkah pertama adalah mengenalkan
apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat bagi siswa Content Here
mungkin masih begitu abstrak. Maka dari itu guru
harus menggunakan media konkret dalam pelaksanaan
pembelajarannya.

Content Here Bilangan bulat ini terdiri dari bilangan bulat positif,
bilangan bulat negatif dan bilangan nol. Bilangan bulat
positif dimulai dari : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, ....dst.
Bilangan bulat negatif dimulai dari : -1, -2, -3, -4, -5, -6,
-7, -8, -9, -10....dst.
A. OPERASI BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)
1. Tahap pengenalan konsep secara konkret

Content Here

Content Here
Content Here

Content Here
Tahap pengenalan konsep secara konkret

Content Here

Content Here
Content Here

Content Here
Content Here

Content Here
Untuk memudahkan pembelajaran, guru bisa
membuatkan sebuah garis bilangan untuk bilangan bulat
tersebut. Dalam satu garis tersebut bilangan postif berada
di sebelah kanan sedangkan bilangan negatif di sebalah
kiri dan ditengah-tengahnya bilangan "0" Selengkapnya
bisa anda lihat pada gambar dibawah ini.

Pada bagian berwarna merah merupakan bilangan


negatif, warna hitam merupakan bilangan nol, dan warna
biru merupakan bilangan positif
Content Here

Content Here
Content Here

Content Here
Content Here

Content Here
A. OPERASI BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)

2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak

Content Here
Pada prinsipnya konsep pengenalan
secara semi konkret hampir sama
dengan penggunaan garis bilangan,
hanya saja model orang yang berjalan
Content Here
digantikan dengan sebuah anak panah.
Jika anak panah maju berarti positif, dan
jika mundur berarti negatif.
Content Here

Content Here
OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT
(PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN )

3
.  TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA ABSTRAK
1
TAHAPAN PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET
Bilangan bulat mulai dikenalkan pada siswa sekolah dasar Pada pengenalan konsep secara konkret dan semi konkret
kelas 5, dalam kaitan mengenalkan bilangan bulat pada siswa mempunyai keterbatasan yaitu jika operasi hitung
harus disesuaikan dengan perkembangan mental anak yaitu pada menjangkau bilangan yang cukup besar maka akan
tahap pengenalan awal siswa diberikan penjelasan dan penanaman mengalami hambatan dalam membuat garis bilangan,
konsep operasi hitung dalam hal ini penjumlahan dan pengurangan maka melalui proses abstrak kita mulai mengenalkan
secara konkret yang kemudian dikembangkan menuju konsep ke siswa cara atau tahapan penyelesaian tanpa
pemahaman yang abstrak. menggunakan alat bantu.

b. Jika Kedua Bilangan Memiliki


a. Jika Kedua Bilangan
Tanda Yang Berbeda
PENGENALAN KONSEP SECARA SEMI KONKRET ATAU Bertanda Sama
2 SEMI ABSTRAK
Pada pengenalan semi konkret model peraga
Apabila kedua bilangan
memiliki tanda yang sama
Apabila kedua bilangan memiliki
tanda yang berlawanan
( bilangan positif dan negatif ),
yang dipakai untuk menanamkan konsep bisa ( kedua bilangan miliki Kurangilah bilangan yang
digunakan garis bilangan dengan menyepakati tanda positif atau tanda memiliki nilai lebih besar dengan
PENGENALAN
aturanKONSEP
permainanSECARA SEMI
pada mistar KONKRET
bilangan untuk negatif), jumlahkan kedua bilangan yang bernilai lebih kecil,

2 operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan tersebut, lalu tanpa memperhatikan tanda,
a)      Dimulai dari nol menghadap ke kanan
b)      Bilangan :
Positif  :(Maju)
3
berilah tanda yang sama
pada hasil penjumlahan
kedua bilangan.
kemudian hasilnya sesuaikan
tandanya dengan bilangan yang
nilainya lebih besar tadi.
contohnya….
Negatif  :( mundur) contohnya…
a). 65 + (-89) = -24
Nol        :  diam ( tidak bergerak ) a). 244 + 142 = 386 b). -75 + 125 = 50
.
Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat

SIFAT KOMUTATIF
a+b=b+a
Contoh : 7 + 2 = 2 + 7 = 9
.    UNSUR INVERS TERHADAP PENJUMLAHAN
. Penjumlahan Invers jumlah (lawan) dari a adalah – a,
Invers jumlah (lawan) dari – a adalah a, a + (-a) = (-a) + a,
Contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0
SIFAT ASOSIATIF
(a+b)+c=a+(b+c)
Contoh : (5 + 3 ) + 4 = 5 + (3+4) = 12
BERSIFAT TERTUTUP
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan
maka hasilnya adalah bilangan bulat juga. A dan
UNSUR IDENTITAS TERHADAP PENJUMLAHAN
b  bilangan bulat maka, a + b = c c bilangan bulat.
Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral
Contoh : 4 + 5 = 9 ; 4,5,9  bilangan bulat.
terhadap penjumlahan a + 0 = 0 + a,

Contoh : 6 + 0 = 0 + 6
.
RAGAM PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SD

1. Penggunaan garis bilangan yang prinsipnya tidak konsisten


2. Masih banyak guru yang salah dalam menafsirkan bentuk a+(-b) sebagai
a-b atau bentuk a-(-b) sebagai bentuk a+b
3. Masih banyak para guru dan siswa tidak dapat membedakan tanda – atau
+ sebagai operasi hitung dengan tanda – atau + sebagai jenis suatu
bilangan
4. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat
5. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung
pada bilangan bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa
menggunakan alat bantu)
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Operasi Hitung perkalian pada bilangan bulat dalam tahap
pengenalan konsep secara konkret
 Sebelum membahas tentang operasi perkalian bilangan bulat mari terlebih dahulu memahami
konsep perkalian .
Contoh :
3 x 4       diartikan dengan              4 + 4 + 4                =             12
4 x 3       diartikan dengan              3 + 3 +3 + 3          =             12
Maka dari contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa operasi perkalian pada suatu bilangan
dapat diartikan dengan penjumlahan berulang.    a   X  b    =   b  + b + b + …sebanyak   a kali
Dengan konsep tersebut guru dapat menjelaskan konsep perkalian bilangan bulat kepada siswa
dengan peraga perkalian bilangan bulat berupa balok garis.
 Contoh :
1)  a  x  b  dengan a > 0 dan b > 0
3  x 2 =

 Cara :
 Tempatkan model pada posisi bilangan 0 dan menghadap ke bilangan positif
 Maju sebanyak 3 langkah setiap langkah 2 loncatan
 Maka kedudukan akhir model menunjukkan hasil dari perkalian 3 x 2 = 6
 2)      a x b dengan a > 0 dan b < 0
3 x (-2 ) =

 Cara :
 tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap ke bilangan negative ( karena

penjumlahannya bilangan  –2)
 model maju 3 langkah, setiap langkah loncat 2
 maka model di akhir menunjukkan pada posisi negative 6, jadi 3 x ( -2 ) = -6
3)    a x b  dengan a <0 dan b > 0
-3 x 2 =

Cara :

 Tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap ke bilangan positif ( karena 2 adalah
positif )
 Model mundur 3 langkah ( karena 3 bernilai negative ) setiap langkah 2 kali loncatan.
 Maka hasil dari perkalian -3 x 2 = -6
Contoh :
  a x b  dengan a < 0 dan b < 0
-3 x -2 =

Cara :

◦ Tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap arah bilangan negative


◦ Model mundur 3 langkah tiap langkah 2 kali loncatan.
◦ Maka hasil dari perkalian -3 x -2 = 6
 Konsep hitung perkalian pada bilangan cacah, berlaku sifat :
1. Komutatif
axb=bxa

2. Asosiatif
( a x b) c = a x ( b x c )

3. Adanya unsur identitas


ax1=1xa=a
 OPERASI PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
◦ Pengenalan konsep secara konkret
Dapat kita kenalkan dengan menggunakan balok garis bilangan
Ketentuan :

 Untuk menunjukkan bilangan yang akan dibagi misal : a


 Dengan skala bilangan pembaginya misal : b
 Jika b >0 ( bilangan positif ) à posisi awal model menghadap ke bilangan positif
 Jika b < 0 ( bilangan negative ) à posisi model menghadap ke bilangan negative
 Bilangan yang merupakan hasil pembaginya ditentukan dari jumlah langkah
 Jenis bilangannya ditentukan oleh gerakan maju atau mundur model
Contoh :
-6 : 2 =
b>0à

Posisi awal model menghadap ke bilangan positif di skala 0


Untuk sampai pada bilangan -6 , model bergerak mundur 2 loncatan ( bilangan pembaginya / b )
setiap 1 langkahnya.
    
Hasil dari –6 : 2 = -3 , diperoleh dari menghitung jumlah langkah mundur model yaitu 3 langkah
mundur yang artinya bernilai negative.
 Persamaan dan pertidaksamaan dengan satu peubah.
Untuk menyelesaikan persamaan linear dengan satu peubah dapat dilakukan dengan
menjadikan persamaan tersebut menjadi bentuk persamaan ekuivalen yang paling sederhana.
( ekuivalen : persamaan – persamaan yang himpunan penyelesaiannya sama )
Cara pengerjaan menyederhanakan :

 Melakukan penambahan atau pengurangan pada kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama.
 Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama dan bukan
nol.
 Contoh :
X + 3  = 9
ó x + 3 + ( -3 ) = 9 + ( -3 )                        kedua ruas ditambah ( -3 )
ó x + 0 = 6                                                      sifat identitas penjumlahan
óx=6
HP : { 6 }

“ TRIMAKASIH ! “

Anda mungkin juga menyukai