PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD
Content Here Bilangan bulat ini terdiri dari bilangan bulat positif,
bilangan bulat negatif dan bilangan nol. Bilangan bulat
positif dimulai dari : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, ....dst.
Bilangan bulat negatif dimulai dari : -1, -2, -3, -4, -5, -6,
-7, -8, -9, -10....dst.
A. OPERASI BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)
1. Tahap pengenalan konsep secara konkret
Content Here
Content Here
Content Here
Content Here
Tahap pengenalan konsep secara konkret
Content Here
Content Here
Content Here
Content Here
Content Here
Content Here
Untuk memudahkan pembelajaran, guru bisa
membuatkan sebuah garis bilangan untuk bilangan bulat
tersebut. Dalam satu garis tersebut bilangan postif berada
di sebelah kanan sedangkan bilangan negatif di sebalah
kiri dan ditengah-tengahnya bilangan "0" Selengkapnya
bisa anda lihat pada gambar dibawah ini.
Content Here
Content Here
Content Here
Content Here
Content Here
A. OPERASI BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)
Content Here
Pada prinsipnya konsep pengenalan
secara semi konkret hampir sama
dengan penggunaan garis bilangan,
hanya saja model orang yang berjalan
Content Here
digantikan dengan sebuah anak panah.
Jika anak panah maju berarti positif, dan
jika mundur berarti negatif.
Content Here
Content Here
OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT
(PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN )
3
. TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA ABSTRAK
1
TAHAPAN PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET
Bilangan bulat mulai dikenalkan pada siswa sekolah dasar Pada pengenalan konsep secara konkret dan semi konkret
kelas 5, dalam kaitan mengenalkan bilangan bulat pada siswa mempunyai keterbatasan yaitu jika operasi hitung
harus disesuaikan dengan perkembangan mental anak yaitu pada menjangkau bilangan yang cukup besar maka akan
tahap pengenalan awal siswa diberikan penjelasan dan penanaman mengalami hambatan dalam membuat garis bilangan,
konsep operasi hitung dalam hal ini penjumlahan dan pengurangan maka melalui proses abstrak kita mulai mengenalkan
secara konkret yang kemudian dikembangkan menuju konsep ke siswa cara atau tahapan penyelesaian tanpa
pemahaman yang abstrak. menggunakan alat bantu.
2 operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan tersebut, lalu tanpa memperhatikan tanda,
a) Dimulai dari nol menghadap ke kanan
b) Bilangan :
Positif :(Maju)
3
berilah tanda yang sama
pada hasil penjumlahan
kedua bilangan.
kemudian hasilnya sesuaikan
tandanya dengan bilangan yang
nilainya lebih besar tadi.
contohnya….
Negatif :( mundur) contohnya…
a). 65 + (-89) = -24
Nol : diam ( tidak bergerak ) a). 244 + 142 = 386 b). -75 + 125 = 50
.
Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat
SIFAT KOMUTATIF
a+b=b+a
Contoh : 7 + 2 = 2 + 7 = 9
. UNSUR INVERS TERHADAP PENJUMLAHAN
. Penjumlahan Invers jumlah (lawan) dari a adalah – a,
Invers jumlah (lawan) dari – a adalah a, a + (-a) = (-a) + a,
Contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0
SIFAT ASOSIATIF
(a+b)+c=a+(b+c)
Contoh : (5 + 3 ) + 4 = 5 + (3+4) = 12
BERSIFAT TERTUTUP
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan
maka hasilnya adalah bilangan bulat juga. A dan
UNSUR IDENTITAS TERHADAP PENJUMLAHAN
b bilangan bulat maka, a + b = c c bilangan bulat.
Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral
Contoh : 4 + 5 = 9 ; 4,5,9 bilangan bulat.
terhadap penjumlahan a + 0 = 0 + a,
Contoh : 6 + 0 = 0 + 6
.
RAGAM PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SD
Cara :
Tempatkan model pada posisi bilangan 0 dan menghadap ke bilangan positif
Maju sebanyak 3 langkah setiap langkah 2 loncatan
Maka kedudukan akhir model menunjukkan hasil dari perkalian 3 x 2 = 6
2) a x b dengan a > 0 dan b < 0
3 x (-2 ) =
Cara :
tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap ke bilangan negative ( karena
penjumlahannya bilangan –2)
model maju 3 langkah, setiap langkah loncat 2
maka model di akhir menunjukkan pada posisi negative 6, jadi 3 x ( -2 ) = -6
3) a x b dengan a <0 dan b > 0
-3 x 2 =
Cara :
Tempatkan model pada posisi bilangan 0 menghadap ke bilangan positif ( karena 2 adalah
positif )
Model mundur 3 langkah ( karena 3 bernilai negative ) setiap langkah 2 kali loncatan.
Maka hasil dari perkalian -3 x 2 = -6
Contoh :
a x b dengan a < 0 dan b < 0
-3 x -2 =
Cara :
2. Asosiatif
( a x b) c = a x ( b x c )
Melakukan penambahan atau pengurangan pada kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama.
Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama dan bukan
nol.
Contoh :
X + 3 = 9
ó x + 3 + ( -3 ) = 9 + ( -3 ) kedua ruas ditambah ( -3 )
ó x + 0 = 6 sifat identitas penjumlahan
óx=6
HP : { 6 }
“ TRIMAKASIH ! “