TENTANG
OLEH
NIM : 856951717
Supervisor 1 Mahasiswa
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya sendiri ataupun adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Melalui kesempatan yang berbahagia ini, peneliti panjatkan puja dan puji syukur
kehadapan Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan
laporan pemantapan kemampuan profesional (PKP) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Membaca Menggunakan Media Kartu Bergambar pada Siswa Kelas Rendah MI Darun Najah”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Peneliti sadari bahwa laporan PKP ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Tutor Ida Ayu Utami Wulansari, M.Pd yang telah memberikan bimbingan
dalam
penyusunan laporan PKP ini.
2. Kepala Sekolah MI Darun Najah yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk
melakukan penelitian.
3. Rekan Guru-guru dan pegawai MI Darun Najah yang telah memberikan bantuan
kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
4. Siswa-siswi Kelas 1 MI Darun Najah yang telah dengan senang hati mengikuti proses
pembelajaran selama peneliti mengadakan penelitian.
5. Semua pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa laporan PKP ini masih jauh dari sempurna, baik bentuk maupun
isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang peneliti
miliki, sehubungan dengan hal tersebut dengan segala kerendahan hati peneliti mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata,
peneliti berharap semoga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan terutama bagi perkembangan dunia pendidikan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode suku kata
dengan media kartu bergambar pada siswa kelas rendah yang berdasarkan fakta
dilapangan banyak siswa yang masih membaca mengeja. Oleh karena itu,
menggunakan metode suku kata ini efektif digunakan untuk siswa supaya membaca
lancar tanpa mengeja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang memiliki tujuan untuk menjelaskan
secara mendalam dengan cara mengumpulkan data secara mendalam pula. Hasil dari
penelitian ini adalah metode suku kata dengan media kartu bergambar mampu
meningkatkan kemampuan membaca khususnya membaca permulaan pada siswa kelas
1 MI Darun Najah. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan kemampuan membaca
siswa.
Kata kunci: metode suku kata;membaca permulaan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia matematika penjumlahan adalah salah satu konsep yang
mendasar. Siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika lainnya
jika mereka telah memahami konsep penjumlahan. Maka dari itu, pada
jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sangatlah penting untuk kita
memberikan konsep penjumlahan pecahan yang benar.
Berdasarkan pengamatan video di link Guru Pintar Online (GPO) dan
pengalaman penulis mengajar, melalui kegiatan evaluasi di kelas sebelum
terjadinya pandemi covid-19, ternyata banyak siswa kelas V di Sekolah Dasar
(SD) terutama di SD Negeri 2 Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono
masih mengalami kesulitan memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut tidak sama.
Bahkan tak jarang siswa akan lebih banyak berpeluang untuk melakukan
kesalahan pada operasi penjumlahan pecahan jika pembelajaran materi
pecahan hanya menitikberatkan pada penghafal rumus dan prosedur operasi
tanpa ada perhatian yang cukup pada makna pecahan. Perubahan metode
pembelajaran harus dilakukan oleh para guru agar siswa lebih memahami,
menghayati konsep, menarik minat untuk mempelajari, menantang serta yang
paling penting agar siswa tidak bosan dan malas atau malah takut dalam
mempelajari matematika.
Agar siswa tidak kesulitan memahami konsep yang terlalu abstrak, maka
pembelajaran pecahan dapat menggunakan atau memanfaatkan benda-benda
manipulatif di sekitar lingkungan siswa. Benda atau bahan manipulatif adalah
bahan-bahan yang dapat dipegang, dipindah-pindah, dan dapat dimain-
mainkan oleh siswa. Dengan benda-benda manipulatif tersebut diharapkan
para siswa mempunyai pengalaman memanipulasi sendiri benda-benda itu
untuk memahami konsep dan makna, sehingga para siswa akan lebih
mendalami dan menghayati konsep pecahan.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini adanya pandemi Covid-
19 di seluruh wilayah Indonesia maka saat ini peneliti melakukan perbaikan
pembelajaran dalam Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) melalui
1
rujukan video di Guru Pintar Online (GPO) dan dengan melalui kegiatan
daring dengan menggunakan Media manipulatif dan diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar matematika materi penjumlahan pecahan
berpenyebut tidak sama pada siswa kelas V semester genap SDN 2
Sribhawono Tahun Pelajaran 2019/2020.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas telah teridentifikasi
masalah yang dihadapi peneliti adalah sebagai berikut:
a. Siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran.
b. Hasil belajar siswa kurang memuaskan.
c. Siswa cenderung bosan dan malas dalam pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas peneliti
melakukan analisis masalah untuk mengetahui kemungkinan munculnya
masalah diatas yaitu:
a. Guru terlalu monoton menggunakan konsep hafalan.
b. Proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah.
c. Tidak tersedia media pembelajaran yang menarik.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini merupakan studi di SD Negeri 2 Sribhawono, Kecamatan
Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur memfokuskan pada:
“Bagaimana pengaruh penggunaan media manipulatif dalam meningkatkan
hasil belajar Matematika materi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak
2
sama di kelas V semester genap di SD Negeri 2 Sribhawono, Kecamatan
Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2019/2020?”
2. Bagi Guru
a. Dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelola.
b. Guru dapat berkembang secara profesional dan lebih percaya diri
karena mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelola.
3. Bagi Sekolah
Dengan Perbaikan pembelajaran ini maka dapat membantu sekolah
menjadi lebih berkembang, karena dapat memberikan masukan yang
positif bagi kemajuan sekolah dari peningkatan profesional para guru,
perbaikan proses dan hasil belajar siswa.
3
II. KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni et al. 2005).
Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada yang
dipelajari oleh pembelajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di
sekolah merupakan tujuan dari kegiatan belajarnya. Berkaitan dengan
tujuan ini, Bloom dalam Anni et al. (2005) mengemukakan bahwa
taksonomi yang mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, efektif, dan
psikomotorik.
Pembelajaran aspek kognitif berkaitan dengan hasil pengetahuan,
kemampuan dan kemahiran intelektual. Aspek kognitif mencakup
beberapa kategori yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sistesis, dan penilaian.
Krathwohl dalam Anni et al. (2005) menyatakan pembelajaran aspek
afektif merupakan hasil belajar yang paling sukar diukur. Tujuan
pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah penerimaan, penilaian,
pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup.
Elizabeth Simpson dalam Anni et al. (2005) kategori jenis perilaku
untuk ranah psikomotorik yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Tujuan
pembelajaran ini menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Beberapa pendapat di atas, menggambarkan bahwa hasil belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang
ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat dilihat pada
nilai raport. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang
dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan
program pendidikan yang ditetapkan.
4
Slameto dalam Harminingsih (2008) menyatakan bahwa hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau fator lingkungan. Faktor
dari dalam terdiri atas: (1) jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), (2)
Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan), (3) dan kelelahan. Sedangkan faktor dari luar terdiri atas: (1)
keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, latar belakang
kebudayaan), (2) sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, tugas rumah), (3) dan masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat, media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Menurut Daryanto (1997:544), sekolah merupakan bangunan atau
lembaga untuk menuntut ilmu serta tempat menerima dan memberikan
pelajaran. Jadi, sekolah sebagai suatu sistem sosial dibatasi oleh
sekumpulan elemen kegiatan yang berinteraksi dan membentuk suatu
kesatuan sosial sekolah yang demikian bersifat aktif kreatif artinya
sekolah dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat
dalam hal ini adalah orang-orang yang terdidik.
B. MEDIA
1. Pengertian Media
Pendidikan Nasional memberi pengertian media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audivisual.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar pada diri
peserta didik.
Menurut Yudhi Munadi, media adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
5
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanaya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat
yang dapat mengantarkan pesan kepada peserta didik, sehingga proses
belajar mengajar lebih efektif.
2. Fungsi Media
Salah dalam mempersepsikan atau menafsirkan materi yang
disampaikan oleh guru merupakan salah satu faktor penghambat dalam
tercapaianya tujuan pembelajaran. Beberapa fungsi media pembelajara
adalah :
1. Fungsi media Sebagai Sumber belajar.
2. Fungsi semantik yaitu Menambah Perbendaharaan kata (Simbol
verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh
peserta didik (tidak verbalistik).
3. Fungsi manipulatif yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu
dan mengatasi keterbatasan inderawi.
4. Fungsi Psikologis yaitu meliputi:
a. Fungsi atensi yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan
perhatian (attention) peserta didik terhadap materi ajar.
b. Fungsi afektif yaitu menggugah perasaan, emosi dan tingkat
penerimaan atau penolakan peserta didik terhadap sesuatu.
c. Fungsi kognitif, melalui media pembelajaran peserta didik akan
memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi
yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi, baik obyek itu
berupa orang, benda atau kejadian/peristiwa.
d. Fungsi imajinatif, media pembelajaran dapat meningkatkan
imajinasi peserta didik.
e. Fungsi Motivasi, membangkitkan minat peserta didik dalam
melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran
tercapai.
6
f. Fungsi sosio kultural, mengatasi hambatan sosio kultural antar
peserta komunikasi pembelajaran.
5. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
6. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dan
lingkungannya
7. Menanamkan konsep dasar yang benar, kongkret, dan realistik.
8. Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang kongkret
sampai yang abstrak.
C. PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Matematika adalah subjek yang terpenting dalam sistem pendidikan di
seluruh dunia. Matematika juga merupakan salah satu bidang studi yang
diajarkan di SD/MI. Menurut Sembiring (dalam jurnal Novita E.I) salah satu
alasan mengapa matematika dipelajari adalah karena berguna, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun sebagai bahasa dan alat dalam perkembangan
sains dan teknologi. Oleh karena itu, matematika sering diterapkan atau
digunakan dalam berbagai bidang usaha seperti perdagangan, perkantoran,
pertanian, pendidikan dll.
Banyak para ahli pengetahuan menambahkan pandangan tentang
matematika sebagai pohon pengetahuan yang memuat rumus-rumus, teori dan
hasilnya bergantungan buah-buahan yang masak yang dapat dipetik oleh para
ilmuwan untuk dapat memelihara teorinya.
Aristatoles berpandangan bahwa matematika tidak didasarkan kepada
teori pengetahuan pihak luar, mandiri, dan tak teramati, melainkan
7
berdasarkan pada pengalaman realistis, dimana pengetahuan didapat dari
percobaan, observasi dan abstraksi.
Hudojo mengemukakan definisi matematika yaitu ide-ide atau konsep-
konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif.
Menurut James dan James mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang
logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi ke
dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika sebagai ilmu tentang struktur dan hubungan-hubungannya,
memerlukan simbol. Simbol-simbol penting untuk membantu memanipulasi
aturan-aturan dengan operasi yang ditetapkan. Simbolisasi menjamin adanya
komunikasi sehingga mampu memberikan informasi untuk membentuk
konsep atau prinsip baru.
Dengan menggunakan fakta-fakta atau media ajar untuk memberikan
penjelasan materi siswa akan dapat berpikir secara nyata tidak hanya abstrak
saja. Sebagian banyak siswa masih belum bisa menggunakan berpikir abstrak
sehingga harus menggunakan fakta-fakta kegiatan dirumah atau keseharian
kita. Siswa akan aktif dalam memberikan pendapat pada saat diberikan
beberapa masalah di setiap kelompok untuk memecahkan masalah tersebut.
Dalam pembelajaran siswa akan lebih senang dan gembira karena
pembelajaran tidak terasa membosankan.
Moerland (dalam Marsigit, 2013) dalam matematika realistik terdiri dari 4
langkah, yaitu matematika konkret, model konkret, matematika model formal
dan matematika formal. Dimana membelajarkan matematika melalui hal-hal
nyata yang ada di kehidupan kita sehari-hari. Dari hal-hal nyata tersebut
peneliti dapat menemukan permasalahan matematikanya, kemudian peneliti
mulai memodelkan permasalahan tersebut. Selanjutnya kita mulai
menggunakan notasi-notasi matematika, mengkonsepkan permasalahan
tersebut secara matematika sampai akhirnya memodelkan dan menyelesaikan
permasalahan tersebut secara formal. Dengan demikian konsep pembelajaran
matematika akan lebih mengenai dalam diri siswa.
8
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SD Negeri 2
Sribhawono, Kecamatan Bandar Sribhawono, disekolah ini peneliti
bertugas sehingga pelaksanaan penelitian ini tidak akan mengganggu
proses belajar mengajar.
3. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) Siklus di
mulai pada tanggal 27 April 2020 sampai dengan 06 Mei 2020. Jadwal
Perbaikan pembelajaran Matematika adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Siklus Ke
1 Senin, 27 April 2020 Matematika Prasiklus
2 Kamis, 30 April 2020 Matematika Siklus 1
3 Rabu, 06 Mei 2020 Matematika Siklus 2
9
c. Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 2 Sribhawono.
d. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 2 Sribhawono.
e. Teman-teman semester 8 FKIP S1-PGSD UT.
b. Tahap Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan simulasi pembelajaran dirumah tanpa siswa
dan siswa dirumah membuka buku pelajaran masing-masing, pada hari
kamis tanggal 30 April 2020 yang mengacu pada rencana perbaikan
pembelajaran yang dimulai dengan apersepsi, kegiatan awal, inti, dan
10
penutup. Pada akhir pembelajaran guru membagikan soal evaluasi
kepada siswa dirumah masing-masing dengan cara daring untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran siswa pada siklus I.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan karena situasi pandemi Covid-19, saat
peneliti melakukan simulasi pembelajaran dirumah tanpa anak, maka
tidak bisa melibatkan teman sejawat, tetapi melalui lembar evaluasi
siswa yang telah dibagikan dan dikumpul kembali untuk analisis dan
diolah menjadi sebuah data untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran pada siklus 1.
d. Tahap Refleksi
Setelah siklus I selesai dilaksanakan, berdasarkan pengolahan data
yang terkumpul bahwa melalui media hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika materi pecahan berpenyebut tidak sama telah
mengalami peningkatan walaupun belum optimal, sehingga perlu
dilanjutkan ke siklus II dengan membenahi kekurangan pada siklus I.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II yang akan dilaksanakan melalui
video simulasi dirumah peneliti dalam pembelajaran Matematika,
dengan menggunakan media meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran dari hasil
pengamatan siklus I
2. Menyiapkan materi pembelajaran Matematika.
3. Menyiapkan media pembelajaran berupa karton modifikasi
berbentuk lingkaran menyesuaikan materi pecahan.
4. Menyiapkan lembar soal yang akan dibagikan kepada siswa
dirumah masing-masing melalui daring.
11
b. Tahap Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan simulasi pembelajaran dirumah tanpa siswa
dan siswa dirumah membuka buku pelajaran masing-masing, pada hari
kamis tanggal 06 Mei 2020 yang mengacu pada rencana perbaikan
pembelajaran yang dimulai dengan apersepsi, kegiatan awal, inti, dan
penutup. Pada akhir pembelajaran guru membagikan soal evaluasi
kepada siswa dirumah masing-masing dengan cara daring untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran siswa pada siklus II.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan karena situasi pandemi Covid-19, saat
peneliti melakukan simulasi pembelajaran dirumah tanpa anak, maka
tidak bisa melibatkan teman sejawat, tetapi melalui lembar evaluasi
siswa yang telah dibagikan dan dikumpul kembali untuk analisis dan
diolah menjadi sebuah data untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran pada siklus II.
d. Tahap Refleksi
Setelah siklus II selesai dilaksanakan, berdasarkan pengolahan
data yang terkumpul bahwa melalui media hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika materi pecahan berpenyebut tidak sama
hasil pembelajaran telah mengalami peningkatan yang signifikan dari
hasil siklus sebelumnya dan telah memenuhi indikator keberhasilan.
12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Pelaksanaan
Siklus I ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 April 2020.
Kegiatan dilaksanakan dengan membuat video simulasi
pembelajaran dirumah tanpa siswa antara lain:
13
Pada kegiatan awal dimulai dengan mengucapkan salam
terlebih dahulu, pada kegiatan awal ini peneliti melakukan
apersepsi, memberikan acuan, memotivasi siswa supaya
berfikir aktif dan kritis.
c. Pengamatan
Karena situasi pandemi Covid-19, saat peneliti melakukan
simulasi proses pembelajaran dirumah tanpa anak, maka tidak
bisa melibatkan teman sejawat, tetapi melalui lembar evaluasi
siswa yang telah dibagikan dan dikumpul kembali untuk analisis
dan diolah menjadi sebuah data untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran pada siklus 1.
d. Refleksi
14
3. Siswa masih ada yang belum mengerti konsep penjumlahan
pecahan berpenyebut tidak sama.
15
21 Talita Sakhila 70 T
22 Tanzil Azis Wijaya 80 T
23 Veni Aulia 40 TT
24 Viola Windy Nutama 60 TT
25 Virania 80 T
26 Yuni Putri Oktaviani 70 T
27 Zahra Amelia 70 T
28 Zildan Alfiansyah 40 TT
JUMLAH 1810
RATA-RATA 64,68
DAYA SERAP 57,14 %
9
8
7
6
5
4
nilai siswa
3
2
1
0
100 90 80 70 60 50 40
16
baru 16 yang dapat tuntas dan masih ada 12 siswa yang belum
tuntas. Sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada pembelajaran siklus II ini merupakan perbaikan hasil
belajar pada proses pembelajaran siklus I. Dalam perencanaan ini
yang dilakukan adalah:
b. Pelaksanaan
Siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu, 06 Mei 2020 yang
dilaksanakan dengan membuat video simulasi pembelajaran
dirumah tanpa siswa. Adapun langkah-langkah yang ditempuh
antara lain:
17
Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
c. Pengamatan
Karena situasi pandemi Covid-19, saat peneliti melakukan
simulasi proses pembelajaran dirumah tanpa anak, maka tidak
bisa melibatkan teman sejawat, tetapi melalui lembar evaluasi
siswa yang telah dibagikan dan dikumpul kembali untuk analisis
dan diolah menjadi sebuah data untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran pada siklus II.
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan kegiatan daring dan membuat video
simulasi terdapat temuan sebagai berikut:
18
9 Ingga Agustian Pratama 80 T
10 Imo Ferdiansyah 80 T
11 Kaila Putri Maura 80 T
12 Muhammad Alif Al Abiyo 90 T
13 Nadia Agustin 100 T
14 Rakha Farras Handika 80 T
15 Ricky Saputra 60 TT
16 Rifky Darmawan 80 T
17 Rizki Ananda 100 T
18 Selvy Indiaswari 80 T
19 Silvia Desfita Sari 90 T
20 Siti Maysaroh 100 T
21 Talita Sakhila 100 T
22 Tanzil Azis Wijaya 90 T
23 Veni Aulia 80 T
24 Viola Windy Nutama 90 T
25 Virania 100 T
26 Yuni Putri Oktaviani 100 T
27 Zahra Amelia 90 T
28 Zildan Alfiansyah 80 T
JUMLAH 2430
RATA-RATA 86,79
DAYA SERAP 92,86 %
Grafik 4.2.
Grafik Perolehan Hasil Evaluasi Kelas V Siklus II
14
12
10
8
Nilai Siswa
6
4
0
100 90 80 70 60
19
Berdasarkan tabel dan grafik diatas terlihat jelas, bahwa
sebaran nilai berkisar antara 60 sampai dengan 100. Nilai 100
diperoleh 9 siswa (32,14%), nilai 90 diperoleh 5 siswa (17,86%),
nilai 80 diperoleh dari 12 siswa (42,86%), nilai 60 diperoleh dari 2
siswa (7,14%). Berdasarkan daya serap pada siklus II yaitu
92,86% dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan media manipulatif berupa karton
modifikasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka
perbaikan pembelajaran telah selesai pada siklus II.
Tabel 4.2.
Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II
NILAI SISWA
NO NAMA SISWA
SIKLUS I SIKLUS II
1 Alya Sari 80 100
2 Amanda Cila Nur Oktavia 70 80
3 Akila Arselia Soleha 70 80
4 Axcel Advar Ananda 40 60
5 Fadli Yansyah 80 100
6 Fatimah Azzahra 60 80
7 Gendis Juandini 80 100
8 Ihsan Maulana Sidik 60 80
9 Ingga Agustian Pratama 80 80
10 Imo Ferdiansyah 60 80
11 Kaila Putri Maura 40 80
12 Muhammad Alif Al Abiyo 70 90
13 Nadia Agustin 70 100
14 Rakha Farras Handika 40 80
15 Ricky Saputra 60 60
16 Rifky Darmawan 70 80
17 Rizki Ananda 80 100
18 Selvy Indiaswari 40 80
19 SilviaDesfita Sari 60 90
20
20 Siti Maysaroh 90 100
21 Talita Sakhila 70 100
22 Tanzil Azis Wijaya 80 90
23 Veni Aulia 40 80
24 Viola Windy Nutama 60 90
25 Virania 80 100
26 Yuni Putri Oktaviani 70 100
27 Zahra Amelia 70 90
28 Zildan Alfiansyah 40 80
JUMLAH 1810 2430
RATA-RATA 64,64 86,79
DAYA SERAP 57,14% 92,86%
21
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
2. Kepada Guru
Menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan materi
pelajaran matematika agar pelajaran jadi lebih mudah dan menarik
bagi siswa.
Menggunakan media yang kongkrit guna merangsang perhatian,
keaktifan siswa saat proses pembelajaran .
22
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Pecahan. Diunduh kamis 30 April 2020 jam 21.47 WIB dari http://e-
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/26/25
Pengertian Benda Manipulatif. Diunduh kamis 30 April 2020 jam 21.51 WIB dari
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/alilmi/article/download/979/811/
Pengertian Hasil Belajar. Diunduh minggu 03 Mei 2020 jam 22.05 WIB dari
http://novemdejavu.blogspot.com/2011/01/kajian-teori-hasil-belajar.html
Pengertian Sekolah. Diunduh senin 04 Mei 2020 jam 12.35 WIB dari
http://digilib.unila.ac.id/1366/5/BAB%20II.pdf
Pengertian Matematika. Diunduh senin 04 Mei 2020 jam 20.14 WIB dari
http://digilib.uinsby.ac.id/676/5/Bab%202.pdf
23
LAMPIRAN
TUGAS PRAKTEK 1
NO SOAL JAWABAN
1. Judul Video Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama
Link video http://gurupintar.ut.ac.id/content/micro-teaching-
online/penjumlahan-pecahan-berpenyebut-tidak-sama
3. Screenshoot
Diskusi
4. Hasil Cara guru membuka pelajaran sudah sangat baik, guru sudah
Refleksi mengulas pelajaran yang lalu untuk melatih daya ingat siswa.
Akan tetapi menurut saya penjelasan rumus tidak terperinci,
seharusnya setelah memberikan rumus guru memberikan contoh
soal terlebih dahulu baru melemparkan pertanyaan kepada
siswa.
Alat peraga kurang besar, dan sebaiknya dilakukan secara
berkelompok agar semua siswa dapat memahami dengan
beberapa latihan.
Materi sesuai dengan perkembangan peserta didik.
Adanya kesesuaian materi dengan kurikulum yang berlaku.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATEMATIKA
SIKLUS 1
Pertemuan 1
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
E. MATERI
1. Penjumlahan Pecahan Penyebut berbeda.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
B. Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
2. Siswa menanyakan penjelasan guru yang
belum di pahami tentang penjumlahan Pecahan
Penyebut berbeda.
3. Guru menjelasakan pertanyaan siswa.
C. Menalar
1. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya
tentang penjumlahan pecahan penyebut beda.
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju
dan menjelaskan hasil diskusi tentang
penjumlahan pecahan penyebut beda dengan
bimbingan guru.
3. Guru memberikan pembenaran dan masukan
apabila terdapat kesalahan atau kekurangan
pada siswa.
4. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham
penjumlahan pecahan penyebut beda.
(Creativity and Innovation)
D. Mencoba
1. Guru memberikan soal latihan pecahan
penyebut beda kepada siswa.
E. Mengkomunikasikan
1. Siswa mempresentasikan secara lisan kepada
teman-temanya tentang pengurangan dan
penjumlahan pecahan penyebut beda.
2. Siswa menyampaikan manfaat belajar
pengurangan dan penjumlahan pecahan
penyebut beda yang dilakauan secara lisan di
depan teman dan guru.
(Communication)
Kegiatan 1. Guru memberikan penguatan materi dan kesimpulan 15 menit
dari pengurangan dan penjumlahan pecahan
Penutup penyebut beda.
2. Guru mengapresiasi hasil kerja siswa dan
memberikan motivasi
3. Guru menyampaikan pesan moral hari ini dengan
bijak
4. Salam dan do’a penutup.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan praktek/unjuk kerja sesuai dengan
rubrik penilaian sebagai berikut;
Butir soal;
Catatan : Soal dapat dikembangkan oleh guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar berdasarkan fakta/data pembelajaran diatas telah
teridentifikasi masalah yang dihadapi peneliti adalah sebagai berikut:
a. Siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran.
b. Hasil belajar siswa kurang memuaskan.
c. Siswa cenderung bosan dan malas dalam pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas peneliti
melakukan analisis masalah untuk mengetahui kemungkinan munculnya
masalah diatas yaitu:
a. Guru terlalu monoton menggunakan konsep hafalan.
b. Proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah.
c. Tidak tersedia media pembelajaran yang menarik.
I. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
V. MATERI
Penjumlahan Pecahan Penyebut berbeda.
IX. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil
penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi
ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan praktek/unjuk kerja sesuai dengan rubrik penilaian
sebagai berikut;
Butir soal;
2. Ibu membeli gula pasir kg, dan gandum kg. Berapa kg Ibu
membeli gula pasir dan gandum?
4. + =
5. + =
Jawaban
1.
Screenshot Simulasi Siklus 2
LAPORAN SEDERHANA SIMULASI PERBAIKAN SIKLUS II
D. Refleksi
Setelah siklus II selesai dilaksanakan, berdasarkan pengolahan data
yang terkumpul bahwa melalui media hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika materi pecahan berpenyebut tidak sama hasil
pembelajaran telah mengalami peningkatan yang signifikan dari hasil
siklus sebelumnya dan telah memenuhi indikator keberhasilan
E. Kesimpulan
Rancangan
Analisis Identifikasi Simulasi Simulasi Laporan Nilai Rata-rata
NO NIM NAMA MAHASISWA Perbaikan Refleksi
Video Masalah Siklus 1 Siklus 2 Simulasi Praktik
2 siklus
Rincian Skor
VARIABEL/DESKRIPTOR Nilai
Skor Maksimal
Abstrak(mencakup: latar belakang, tujuan, pelaksanaan penelitian perbaikan 2 2
pembelajaran, hasil, kesimpulan)
I. PENDAHULUAN 12
A. Latar Belakang Masalah 6
1. Identifikasi Masalah
a. Adanya informasi tentang
1) Data hal-hal yang terkait dengan masalah pembelajaran (0,5) 0,5
2) Alasan pemilihan masalah yang akan diatasi dengan PTK 1
Logis dan jelas (1)
Kurang Logis dan jelas (0,5)
b. Mencantumkan identifikasi masalah 1
Proses identifikasi masalah ditulis dengan jelas dan logis (1)
2. Analisis Masalah 1
Menyampaikan proses analisis masalah
a. Proses analisis jelas dan logis (0,5)
b. Menuliskan faktor-faktor penyebab munculnya masalah (0,5)
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah 2,5
a. Mencantumkan alternative dan prioritas pemecahan masalah dengan jelas
dan logis (1,5)
b. Ada teori dan /atau pengalaman yang relevan mendukung penyebab
munculnya masalah (1)
B. Rumusan Masalah mengandung: 3
1. Perubahan kompetensi (0,5) 0,5
2. Subjek yang diteliti (0,5) 0,5
3. Topik pada mata pelajaran (0,5) 0,5
4. Tindakan perbaikan yang dilakukan (0,5) 0,5
5. Berkaitan dengan latar belakang (1) 1
C. Tujuan penelitian perbaikan kegiatan pengembangan 1,5
1. Tujuan yang jelas dan logis (1) 1
2. Tujuan bermakna terkait kinerja guru dan anak (0,5) 0,5
D. Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran 1,5
1. Dicantumkan dengan bahasa yang jelas (1) 1
2. Manfaat berkonstribusi nyata terhadap pembelajaran (0,5) 0,5
II. KAJIAN PUSTAKA 16
1. Mencantumkan minimal teori terkini tentang PTK, karakteristik peserta 10
didik, karakteristik mata pelajaran, teori pembelajaran yang terkait dengan
permasalahan yang diteliti (10)
2. Penulisan Kutipan Kajian Pustaka 6
a. Referensi benar digunakan dalam teks laporan (3)
b. Penulisan benar seseuai kaidah (3)
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 29
A. Subjek, Tempat, dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian 2
1. Mencantumkan lokasi, nama sekolah, kelas, mata pelajaran, waktu, dan 1
pihak yang membantu (1)
2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah, rentang waktu untuk 1
masing-masing siklus sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah (1)
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 27
1. Rencana
a. Ada penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan 2
/alternative perbaikan mencakup kinerja guru dan siswa (2)
b. Tindakan/alternatif perbaikan yang relevan dengan masalah (2) 2
c. Langkah-langkah perbaikan ditulis secara rinci, jelas dan logis (3) 3
2. Pelaksanaan 10
a. Ada informasi tentang prosedur pelaksanaan PTK (1) 1
b. Prosedur pelaksanaan PTK ditulis dengan logis (2) 2
c. Ada informasi tentang supervisor (1) 1
d. Ada informasi tentang tugas supervisor (1) 1
e. Ada informasi tentang langkah-langkah pembelajaran (2) 2
f. Langkah-langkah pembelajaran diuraikan secara jelas dan rinci (3) 3
3. Pengamatan/Teknik pengumpulan data/instrumen 4
a. Mencantumkan teknik pengumpulan data (missal observasi/pengamatan, 2
wawancara, dokumen, mengukur kemampuan siswa, dll) dalam rangka
menjaring data kinerja guru dan siswa
b. Ada instrumen yang digunakan dan tepat 2
4. Refleksi 4
Mendeskripsikan proses refleksi untuk menemukan kekuatan dan kelemahan 4
suatu tindakan perbaikan pembelajaran, tanpa disertai penyajian data (4)
C. TeknikAnalisis Data 2
Menjelaskan teknik yang digunakan dalam menganalisis data (misal kualitatif, 2
kuantitatif) dengan tepat (2)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 14
1. Mendeskripsikan data hasil penelitian yang diolah per siklus sesuai 4
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian (4)
2. Ada data tentang rencana, pelaksanaan, pengamatan (4) 4
3. Ada paparan tentang hasil refleksi yang mencakup keberhasilan, 6
kegagalan, faktor-faktor yang menyebabkannya, dan alas an tindakan
perbaikan (6)
B. Pembahasan dari setiap siklus 10
1. Setiap temuan per siklus dilakukan analisis (5) 5
2. Analisis temuan mengacu pada teori (Bab II) (5) 5
V. SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan 5
1. Simpulan sesuai dengan tujuan penelitian dan temuan (3) 3
2. Simpulan disajikan dengan jelas (2) 2
B. Saran Tindak Lanjut 3
1. Saran tindak lanjut sesuai dengan simpulan (1) 1
2. Saran tindak lanjut yang diajukan jelas dan logis (1) 1
3. Saran tindak lanjut yang diajukan dapat dilaksanakan (operasional) (1) 1
VI. BAHASA 2
1. Paragraf merupakan satu keutuhan (1) 1
2. Penulisan sesuai dengan EYD (1) 1
VII.DAFTAR PUSTAKA 2
1. Sistematis (1) 1
2. Lengkap (1) 1
VIII. LAMPIRAN 5
1. Lampiran lengkap (2) 2
2. Kesesuaian isi laporan dengan Jurnal Pembimbingan (3) 3
Skor Total 100
Ket. *coret salah satu
Bandarlampung, 2020
Korektor I
NIP.
ALAT PENILAIAN LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN
PROFESI
(PKP) PGSD4501
Nama : SARI ASIH
NIM 836094325
BidangStudi : S1 PGSD
Ujian : 2020.1
Rincian Skor
VARIABEL/DESKRIPTOR Nilai
Skor Maksimal
Abstrak(mencakup: latar belakang, tujuan, pelaksanaan penelitian perbaikan 2 2
pembelajaran, hasil, kesimpulan)
I. PENDAHULUAN 12
A. Latar Belakang Masalah 6
1. Identifikasi Masalah
a. Adanya informasi tentang
1) Data hal-hal yang terkait dengan masalah pembelajaran (0,5) 0,5
2) Alasan pemilihan masalah yang akan diatasi dengan PTK 1
Logis dan jelas (1)
Kurang Logis dan jelas (0,5)
b. Mencantumkan identifikasi masalah 1
c. Proses identifikasi masalah ditulis dengan jelas dan logis (1)
2. Analisis Masalah 1
Menyampaikan proses analisis masalah
a. Proses analisis jelas dan logis (0,5)
b. Menuliskan faktor-faktor penyebab munculnya masalah (0,5)
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah 2,5
a. Mencantumkan alternative dan prioritas pemecahan masalah dengan jelas
dan logis (1,5)
b. Ada teori dan /atau pengalaman yang relevan mendukung penyebab
munculnya masalah (1)
B. Rumusan Masalah mengandung: 3
1. Perubahan kompetensi (0,5) 0,5
2. Subjek yang diteliti (0,5) 0,5
3. Topik pada mata pelajaran (0,5) 0,5
4. Tindakan perbaikan yang dilakukan (0,5) 0,5
5. Berkaitan dengan latar belakang (1) 1
C. Tujuan penelitian perbaikan kegiatan pengembangan 1,5
1. Tujuan yang jelas dan logis (1) 1
2. Tujuan bermakna terkait kinerja guru dan anak (0,5) 0,5
D. Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran 1,5
1. Dicantumkan dengan bahasa yang jelas (1) 1
2. Manfaat berkonstribusi nyata terhadap pembelajaran (0,5) 0,5
II. KAJIAN PUSTAKA 16
1. Mencantumkan minimal teori terkini tentang PTK, karakteristik peserta 10
didik, karakteristik mata pelajaran, teori pembelajaran yang terkait
dengan
permasalahan yang diteliti (10)
2. Penulisan Kutipan Kajian Pustaka 6
a. Referensi benar digunakan dalam teks laporan (3)
b. Penulisan benar seseuai kaidah (3)
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 29
A. Subjek, Tempat, dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian 2
1. Mencantumkan lokasi, nama sekolah, kelas, mata pelajaran, waktu, dan 1
pihak yang membantu (1)
2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah, rentang waktu 1
untuk masing-masing siklus sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah
(1)
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 27
1. Rencana
a. Ada penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan /alternative 2
perbaikan mencakup kinerja guru dan siswa (2)
b. Tindakan/alternatif perbaikan yang relevan dengan masalah (2) 2
c. Langkah-langkah perbaikan ditulis secara rinci, jelas dan logis (3) 3
2. Pelaksanaan 10
a. Ada informasi tentang prosedur pelaksanaan PTK (1) 1
b. Prosedur pelaksanaan PTK ditulis dengan logis (2) 2
c. Ada informasi tentang supervisor (1) 1
d. Ada informasi tentang tugas supervisor (1) 1
e. Ada informasi tentang langkah-langkah pembelajaran (2) 2
f. Langkah-langkah pembelajaran diuraikan secara jelas dan rinci (3) 3
3. Pengamatan/Teknik pengumpulan data/instrumen 4
a. Mencantumkan teknik pengumpulan data (missal 2
observasi/pengamatan, wawancara, dokumen, mengukur kemampuan
siswa, dll) dalam rangka
menjaring data kinerja guru dan siswa
b. Ada instrumen yang digunakan dan tepat 2
4. Refleksi 4
Mendeskripsikan proses refleksi untuk menemukan kekuatan dan 4
kelemahan suatu tindakan perbaikan pembelajaran, tanpa disertai
penyajian data (4)
C. TeknikAnalisis Data 2
Menjelaskan teknik yang digunakan dalam menganalisis data (misal 2
kualitatif, kuantitatif) dengan tepat (2)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 14
1. Mendeskripsikan data hasil penelitian yang diolah per siklus sesuai 4
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian (4)
2. Ada data tentang rencana, pelaksanaan, pengamatan (4) 4
3. Ada paparan tentang hasil refleksi yang mencakup keberhasilan, 6
kegagalan, faktor-faktor yang menyebabkannya, dan alas an
tindakan
perbaikan (6)
B. Pembahasan dari setiap siklus 10
1. Setiap temuan per siklus dilakukan analisis (5) 5
2. Analisis temuan mengacu pada teori (Bab II) (5) 5
V. SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan 5
1. Simpulan sesuai dengan tujuan penelitian dan temuan (3) 3
2. Simpulan disajikan dengan jelas (2) 2
B. Saran Tindak Lanjut 3
1. Saran tindak lanjut sesuai dengan simpulan (1) 1
2. Saran tindak lanjut yang diajukan jelas dan logis (1) 1
3. Saran tindak lanjut yang diajukan dapat dilaksanakan (operasional) (1) 1
VI. BAHASA 2
1. Paragraf merupakan satu keutuhan (1) 1
2. Penulisan sesuai dengan EYD (1) 1
VII. DAFTAR PUSTAKA 2
1. Sistematis (1) 1
2. Lengkap (1) 1
VIII. LAMPIRAN 5
1. Lampiran lengkap (2) 2
2. Kesesuaian isi laporan dengan Jurnal Pembimbingan (3) 3
Skor Total 100
Ket. *coret salah satu
Bandarlampung, 2020
Korektor II
NIP.